• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Aktivitas Distribusi Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain Management pada PT. Pusaka Prima Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Aktivitas Distribusi Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain Management pada PT. Pusaka Prima Mandiri"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Asal mula PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah berawal dari PT. Kimsari Paper Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1984 berdasarkan akte Notaris No. 427, dengan mendapatkan Surat Persetujuan Presiden RI (SPP) No. 41/I/PMA/83 pada tanggal 31 Desember 1983. PT. Kimsari Paper Indonesia mulai melakukan produksi kertas pada tahun 1985. Anak perusahaan Schweitzer Mauduit International di Perancis, Papeteries de Mauduit (PPM), terlibat dalam desain dan konstruksi pabrik PT. Kimsari Paper Indonesia pada pertengahan tahun 1980-an, serta memberikan lisensi kepada PT. Kimsari Paper Indonesia untuk mengunakan merek dagang “PPM” dalam memasarkan

produk PT. Kimsari Paper Indonesia di Indonesia. Sejak April tahun 2004 PT Kimsari Paper Indonesia berubah menjadi PT. PPM Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 129/B.1/A.6/2004 tentang Perubahan Nama Perusahaan.

(2)

saat ini dipimpin oleh Bapak Djoni Tjandra, dengan jumlah karyawan  160 orang,

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha PT. Pusaka Prima Mandiri adalah memproduksi kertas rokok dan plug wrap untuk industri rokok. Kertas rokok diproduksi dalam dua bentuk yaitu gulungan (bobbin) dan lembaran (ream).

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) berlokasi di Jalan Brigjen Zein Hamid Km 6,9 Titi Kuning Medan, 20146 Sumatera Utara, Indonesia.

2.4. Daerah Pemasaran

Kertas rokok yang diproduksi oleh PT. Pusaka Prima Mandiri adalah untuk memenuhi kebutuhan pabrik rokok skala kecil dan besar di pulau jawa dan sumatera. Perbandingan kuantitas pemasaran untuk pulau jawa lebih besar dibandingkan untuk pulau sumatera. Ini disebabkan pabrik rokok yang ada di Indonesia lebih terkonsentrasi di pulau jawa.

(3)

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Manajemen

(4)
(5)

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Pusaka Prima Mandiri 1. President Direktur

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

e. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)

2. ManagementRepresentative

a. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari

b. Bertindak sebagai pengambil keputusan untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan.

c. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak pemerintah dan pihak perusahaan swasta.

3. MillOperationManager

(6)

4. FinanceManager

a. Memeriksa dan menganalisis data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

b. Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak konsumen. c. Mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan. 5. SalesManager

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangami urusan administrasi.

6. HR & GA Manager

a. Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

b. Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan. c. Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 7. ProcurementManager

a. Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan tambahan.

b. Membuat jadwal pemesanan berdasarkan permintaan dari bagian-bagian tertentu.

c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan dari supplier. 8. QA-PD Manager

(7)

b. Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu produk akhir.

9. Accounting & TaxManager

a. Menghitung setiap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

b. Menghitung pajak dan membayarkan pajak perusahaan kepada pemerintah.

10. EngineeringManager

a. Mengawasi operasi mesin-mesin produksi yang ada di lantai pabrik b. Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas

pendukung lainnya serta mengkoordinir perbaikan mesin/peralatan yang rusak atau tidak berfungsi.

11. WarehouseSupervisor

a. Mengawasi setiap bahan atau produk yang masuk maupun keluar dari dalam pabrik.

b. Melakukan pendataan terhadap setiap produk.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja

2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak

160 orang. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas pimpinan, staf dan karyawan

(8)

2.5.3.2. Jam Kerja

Pimpinan dan staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja golongan staf adalah sebagai berikut:

1. Pukul 08.30 – 12.00 : waktu kerja 2. Pukul 12.00 – 13.30 : waktu istirahat 3. Pukul 13.30 – 17.00 : waktu kerja

Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin - minggu adalah 7 jam sehari. Jadwal kerjanya adalah berikut:

Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan

Shift Jam Kerja Keterangan

Shift 1

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

(9)

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik menghasilkan atau menambah nilai dari suatu barang/ jasa menggunakan sumber daya tertentu seperti tenaga kerja, mesin, peralatan dan dana sehingga memiliki manfaat yang lebih baik.

2.6.1. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.

2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan.

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kertas rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri adalah:

1. Pulp serat panjang/ NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp) 2. Pulp serat pendek/ LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) 3. Kertas Bekas (Broke)

4. Kalsium Karbonat (CaCO3)

(10)

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk akhir produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit. Kehadiran bahan ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan kertas rokok di PT. Pusaka Prma Mandiri adalah:

1. Cationic Retention Aid (CRA) 2. Anti Foam (Deformer)

3. Pencegah bakteri (Biocide) 4. Potassium Hydrox (KOH) 5. Bahan Penggumpul (Coagula) 6. Air

2.6.1.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk dan memudahkan dalam melakukan proses.

Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan kertas rokok di PT. Pusaka Prma Mandiri adalah:

(11)

3. Kotak karton 4. Label

5. Kayu pallet

2.6.2. Uraian Proses

Secara umum, proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri dibagi atas tiga kegiatan yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Pengolahan bahan baku hingga menjadi buburan siap olah pada bagian stock preparation

2. Pembuatab kertas rokok pada bagian paper machine

3. Pencetakan logo, pengemasan dan pengiriman pada bagian converting

Untuk lebih jelasnya, proses produksi kertas rokok PT. Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat di bawah ini:

1. Tahap Persiapan (Stock Preparation)

Bahan baku yang akan diolah menjadi kertas harus dipersiapkan terlebih dahulu pada bagian yang disebut stock preparation. Bahan baku yang digunakan yaitu pulp NBKP, pulp LBKP dan CaCO3.

a. Pengahancuran bahan baku

Bahan baku yang di proses dimasukkan ke tempat-tempat yang berbeda yaitu:

1. NBKP dipotong-potong dan dihancurkan di hydra pulper agar diperoleh serat yang lebih pendek.

(12)

3. Broke (kertas bekas/ kertas hasil produksi yang cacat) dihancurkan kembali di hydra pulper.

4. Kalsium Karbonat dihomogenkan di dalam tangki CaCO3. b. Pelarutan bahan baku

1. NBKP sebanyak dua bal dilarutkan dalam air selama 25 menit untuk mendapatkan konsistensi 50-55 gr/ ltr di dalam hydra pulper. Pelarut yang digunakan adalah air yang dipompa dari sungai. Kemudian larutan tersebut dipompakan ke dalam dump chest dan selama di dalam dump chest tersebut larutan tetap diaduk agar tidak mengendap.

2. LBKP sebanyak 1,5 bal juga dilarutkan selama 15 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 gr/ ltr. Pelarutannya juga dilakukan di hydra pulper yang dilakukan bergantian dengan NBKP, tetapi tidak ada penghancuran. Kemudian larutan dipompakan ke storage chest yang fungsinya sama dengan wood dump chest yaitu sebagai tempat penampungan sementara.

3. Broke juga dilarutkan selama 20 menit di hydra pulper dengan memakai air, dan hasil larutannya dipompakan ke dalam broke dump chest.

(13)

konsistensi sekitar 6-7%. Kemudian hasil larutan ini disaring dengan

fibrating screen.

c. Penghalusan bahan baku

1. NBKP dari wood dump chest dipompakan ke tin disc refiner untuk dihaluskan sampai konsistens 43-45 gr/ ltr. Dalam proses penghalusan tersebut ditambahkan CRA untuk mendapatkan larutan yang homogen dan akan menambah kekuatan kertas. Setelah itu larutan kembali dipompakan ke wood refiner chest sebagai penampungan.

2. LBKP tidajk dihaluskan lagi karen serat pulp sudah halus, tetap tetap diberi CRA agar larutan homogen dan menambah kekuatan kertas.

d. Pencampuran bahan baku

(14)

2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine

Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah: a. Pembersihan bubur kertas

Larutan pulp dari machine chest akan dibersihkan kotorannya melalui

centi clener agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda padatan lainnya, biji besi batu kerikil dan lain-lain dapat disaring dan dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock master refiner sehingga konsistensinya tinggal 24-28 gr/ ltr. Dan kemudian buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier.

b. Fourdinier

Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata di atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar (basic weight) kertas diperoleh. Berat dasar pada pembuatan kertas rokok merupakan elemen/ parameter yang terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling lagi dengan dandy roll agar merata dan menjadi homogen. Dan setelah itu oleh dandy roll buburan akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran.

c. Pressing

(15)

cukup kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi 60-65%.

d. VergeMarking

Setelah dipress maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal (verge marking). Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas meleati roll yang sudah diset sesuai garis yang diinginkan.

e. Pengeringan I

Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I. Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas sekitar 57-630C dan roll tersebut akan mengeringkan kertas.

f. Pemberian zat kimia

Keras yang sudah dikeringkan kemudian menuju ke dalam size press, dimana pada size press ini ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan kertas pada roll yang berputar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat pembakaran kertas rokok.

g. Pengeringan II

(16)

h. Penggulungan kertas

Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on roll sehingga berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. Dengan panjang gulungan tersebut adalah 28.000 meter.

3. Tahap Penyelesaian Produk (Converting)

Pada departemen converting ini dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Pencetakan logo (repping)

Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek ) dari konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan bagian pengendalian mutu (laboratorium). Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping harus membuangnya (sebagai broke) setebal 1 cm. Setelah gulungan selesai direpping maka selanjutna gulungan dibaa ke bagian roll slitter untuk dipotong menjadi roll yang lebih kecil lagi. b. Pemotongan kertas

Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjadi roll dengan ukuran sesuai permintaan konsumen pada roll slitter. Dari roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun

bobbin slitter. Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali. Pemotongan kertas terdiri dari:

1. Ream cutter

(17)

cm dan lebarnya 51 cm. Pemeriksaan dilakukan terhadap lembaran-lembaran kertas (ream) tersebut meliputi:

Cutting

Pemeriksaan terhadap hasil pemotongan kertas, dimana kertas akan dikategorikan broke jika hasil pemotongan kasar.

 Penampilan fisik

Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan dikategorikan broke jika kertas kotor.

Rectangular

Merupakan pemeriksaan terhadap kertas, apakah kertas simetris atau tidak dan kertas akan dikategorikan broke jika ketidaksimetrisan telah melebihi standar yang telah ditetapkan. 2. Bobbin slitter

Input bobbin slitter adalah rol-rol dari mesin slitter yang dipotong menjadi gulungan-gulungan (bobbin) dengan ukuran 24-29 mm dan panjang kertas sekitar 5500-6000m. Pemeriksaan dilakukan terhadap gulungan-gulungan kertas tersebut meliputi:

Cutting

(18)

 Penampilan fisik

Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan dikategorikan broke jika kertas kotor.

 Hasil penggulungan

Merupakan pemeriksaan terhadap kerapian boobin yang dipotong dimana kertas akan dikategorikan broke jika hasil gulungan kurang rapi dan dikirim ke bagian reclamer.

c. Packaging

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri
Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA LEAFLET DAN BUKU SAKU SEBAGAI ALAT BANTU PENDIDIKAN TERHADAP PERUBAHAN.. TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI SISWA KELAS 3 Femy Azalea 1 , Fadil Oenzil 2

Penelitian yang dilakukan pada rawa Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, diperoleh terdapat 5 spesies vegetasi rawa yang diklasifikasikan sebagai rumput

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran, dukungan dan hambatan Kophi Babel dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Bangka Belitung, kemudian

This quantitative experimental research about the students’ writing ability in descriptive text before and after being taught by using Facebook was conducted at the eighth grade

Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dalam penanaman nilai-nilai

[r]

[r]

Tidak ada pengaruh yang signifikan intensitas membaca Al-Qur’an terhadap kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 2 Nglegok Blitar.. Tidak ada pengaruh yang