Lampiran 1. Flow Chartpelaksanaan penelitian.
Mulai
Memotong bahan yangdigunakansesuai dengandimensi pada gambar
Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar Merangkai alat
Pengecatan Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukandimensi alat
Memilih bahan
Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis 1. Dimensi
Panjang = 26 cm
Lebar = 5,2 cm
Tinggi = 47 cm
2. Bahan
Silinder pengempaan = Stainless steel
Rangka = Besi siku
Screw Press = Stainless steel
3. Tenaga
Tenaga manusia = Laki-laki dewasa 4. Transisi
Lampiran 3. Kadar air kacang tanah Tabel kadar air kacang tanah
Sampel
Sampel I =(Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg) x 100%)
= (0,5 kg-0,485kg
0,5 kg x 100%)
= 3 %
Sampel II = (Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Massa awal (kg) x 100%)
= (0,5 kg-0,482kg
0,5 kg x 100%)
= 3,6%
Sampel III = (Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)
Lampiran 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis Tabel Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis
Ulangan
=2,79 kg/jam + 2,69 kg/jam+ 2,88 kg/jam
3
Lampiran 5. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 2.500.000 efektif berdasarkan tahun 2016) 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D) Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Juni 6,5% dan Asuransi 2%
I =
i(P)(n+1)2n
=
(8,5%)Rp .2.500.000 (5+1) 2(5)= Rp 127.500/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun
1 2.250.000,00 127.500 2.377.500,00
2 1.160.384,06 127.500 1.287.884,06
3 797.950,58 127.500 925.450,58
4 616.714,20 127.500 744.214,20
5 498.309,69 127.500 625.809,69
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S)
100
= 1,2%(Rp .2.500.000−Rp .250.000) 100 jam
= Rp 270/jam 2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengepres kacang tanah per 1 kilogram adalah sebesar Rp 3000. Sehingga diperoleh biaya operator: Jumlah produksi per hari = 13,95 kg
Biaya operator per hari = 13,95
1 kg x Rp 3000 = 13,95
c. Biaya pengepresan kacang tanah Biaya pokok = [BT
x + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg)
1 2.377.500,00 1.495 8.640 0,347592 3555,97
2 1.287.884,06 1.495 8.640 0,347592 3302,63
3 925.450,58 1.495 8.640 0,347592 3218,37
4 744.214,20 1.495 8.640 0,347592 3176,23
Lampiran 6.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg
1 2.377.500,00 1590,30 570,00
Penerimaan setiap produksi (R) =Rp 7500/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengepres kacang tanah sebanyak :
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1 2.377.500,00 539,95
2 1.287.884,06 292,49
3 925.450,58 210,18
4 744.214,20 169,02
Lampiran 7.Net present value
Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp 7500/kg × 2,79 kg/jam × 1495 jam/tahun = Rp 31.282.875/tahun
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6,5%,5) = Rp 250.000 x 0,73015 = Rp 182.537,5
Jumlah CIF =Rp 130.011.628,5 + Rp 182.537,5 = Rp 130.194.166
Cash out Flow 6,5%
1. Investasi = Rp 2.500.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6,5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 6,5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 14.832.128,67 0,93900 13.927.368,82
2 13.775.434,86 0,88170 12.145.800,92
3 13.423.982,19 0,82795 11.114.386,05
4 13.248.214,14 0,77750 10.300.486,49
5 13.133.385,14 0,73015 9.589.341,16
Total 57.077.383,44
Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 57.077.383,44 = Rp 59.577.383,44
NPV 6,5% = CIF – COF
= Rp 130.194.166 – Rp 59.577.383,44 = Rp 70.616.782,56
Lampiran 8.Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% + �
�+�x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan
IRR = q% + �
�−�x (q% - p%) (positif dan positif)
Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) = Rp 123.301.451,8
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8,5%,5) = Rp 250.000 x 0,66525 = Rp 166.312,5
Cash out Flow 8,5%
1. Investasi = Rp2.500.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8,5%,5) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 8,5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 14.832.128,67 0,92165 13.670.031,39
2 13.775.434,86 0,8495 11.702.231,91
3 13.423.982,19 0,7830 10.510.978,05
4 13.248.214,14 0,7217 9.561.236,15
5 13.133.385,14 0,66525 8.736.984,46
Total 54.181.461,96
Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 54.181.461,96 = Rp 56.681.461,96
NPV 8,5% = CIF – COF
= Rp 123.467.764,3– Rp 56.681.461,96 = Rp 66.786.302,34
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
Lampiran 9. Gambar teknik alat
Lampiran 10. Gambar kacang tanah
Kacang tanah sebelum disangrai Kacang tanah setelah disangrai
Bungkil kacang tanah setelah dikempa
Lampiran 10. Alat Pengepres Minyak
Tampak depan alat
Tampak samping alat