• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Komposisi Zat Gizi Pada Tepung Kangkung Dan Biskuit Kangkung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Komposisi Zat Gizi Pada Tepung Kangkung Dan Biskuit Kangkung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sayuran merupakan bahan pangan yang mudah di dapatkan diberbagai

tempat. Dan sayur bukanlah makanan pokok. Melainkan hanya sebagai

pelengkap. Meskipun begitu sayur tidak bisa diabaikan begitu saja. Dimana

diketahui sayuran sangat penting bagi kesehatan manusia. Sayur dibutuhkan

manusia untuk beberapa manfaat. Kandungan aneka vitamin, karbohidrat,

dan mineral pada sayur tidak dapat disubstitusi dengan makanan pokok.

Karbohidrat dalam sayuran berbentuk selulosa, gula, dan zat tepung.

Gula dan zat tepung yang dikandung sayuran memang tidak banyak, namun

selulosa yang dikandung sayuran memberi manfaat yang lebih banyak bagi

manusia. Selulosa secara alami dikenal berupa serat. Serat pada sayuran

berupa bahan yang relatif keras yang memberi bentuk atau penampilan suatu

jenis tanaman (Nazaruddin, 2002).

Sebagai bagian dari menu makanan sayuran segar berperan

menyediakan vitamin, mineral, atau serat dan juga mempunyai khasiat lain

untuk kesehatan, kebugaran, maupun kecantikan. Bahkan sayuran dipercaya

dapat menunda proses penuaan. Berbagai jenis sayuran, baik berupa bunga,

buah, umbi, atau batang muda, hampir semuanya berkhasiat luar biasa bagi

tubuh. Dengan beranekaragaman jenis sayuran maka memungkinkan kita

(2)

mengkonsumsinya setiap hari tanpa merasa jenuh atau bosan. Berbagai

metode pemasakan dan penyajian dapat pula diterapkan agar sayuran dalam

menu yang senantiasa bervariasi. Sebenarnya hampir semua jenis sayuran

mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, hanya jumlahnya

yang berbeda. Walaupun karbohidrat, protein, dan lemak juga terdapat di

dalamnya, tetapi jumlahnya relatif kecil dibandingkan kandungan vitamin

dan mineral. Kecuali terjadi pada beberapa sayuran, seperti kentang dan

jagung yang disebut sumber karbohidrat atau sayuran kacang- kacangan yang

juga dikenal sumber protein (Novary, 1999).

Kegunaan sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan

mineral serta unsur gizi lainnya yang berguna bagi kesehatan tubuh, juga

dapat berfungsi menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai “obat tidur”.

Di samping itu, tanaman kangkung mujarab untuk dijadikan bahan obat

tradisional. Seorang pakar kesehatan di Filipina bernama Herminia de

Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman obat

penyembuh ajaib, di antaranya berkhasiat sebagai penyembuh penyakit

sembelit. Sembelit merupakan suatu keadaan dimana proses pengeluaran sisa

pencernaan berlangsung lambat atau sulit karena mengeras. Resep

pengobatan dengan bahan dari tanaman kangkung cukup sederhana yaitu

mengkonsumsi dua mangkuk daun kangkung rebus bersama makanan

lainnya. Di samping berkhasiat untuk menyembuhkan sembelit tanaman

kangkung juga dapat dijadikan bagian dari menu bagi orang yang sedang

diet. Dalam literatur lain ditemukan bahwa akar kangkung berguna bagi obat

penyakit wasir atau haemorrhoid (Rukmana, 2001).

(3)

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menganalisa dan

menyusun karya ilmiah tentang kangkung yang telah diolah menjadi tepung

kangkung dan biskuit kangkung.

1.2. Permasalahan

Permasalahan yang dijumpai adalah apakah zat gizi (kadar air, abu, protein,

lemak, karbohidrat, dan serat kasar) yang terkandung dalam tepung kangkung

dan biskuit kangkung masih sesuai dengan komponen zat gizi pada sayur

kangkung yang tertera pada daftar komposisi zat gizi pangan Indonesia, edisi

1995.

1.3. Tujuan

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui komposisi gizi dari tepung kangkung dan biskuit

kangkung.

b. Untuk mengetahui apakah komposisi tepung kangkung dan biskuit

kangkung sesuai dengan komposisi gizi sayur kangkung menurut daftar

komposisi zat gizi pangan Indonesia, edisi 1995.

1.4. Manfaat

Manfaat dari analisa kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat,

dan kadar serat kasar pada tepung kangkung dan biskuit kangkung yaitu

(4)

untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kangkung yang telah

diolah menjadi tepung dan biskuit telah memenuhi daftar gizi pangan

Indonesia, sehingga layak untuk dikonsumsi.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan

(BARISTAND). Jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan, Telp. (061) 736371.

Referensi

Dokumen terkait

Diet rendah serat atau asupan cairan yang tidak memadai dapat menyebabkan konstipasi, yang dapat berkontribusi untuk menjadi hemoroid dalam dua cara: Hal ini

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penataan dan Pemberdayaan Pedagang

[r]

tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Nomor 17) sebagaimana telah

Tujuan perancangan sistem informasi pariwisata berbasis web adalah untuk mempromosikan wisata Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara dan terbentuknya suatu

[r]

Pasien rawat inap di rumah sakit memiliki berbagai spektrum klinis be- rupa pasien dengan hipertensi sejak sebelum masuk rumah sakit dengan komorbid lain, Tatalaksana