Bab III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomi & Bisnis dengan total mencapai 1095 orang. Menurut Hair et al. (2009), ukuran sampel yang sesuai untuk SEM adalah 100-200. Dalam penelitian ini, terdapat 184 kuesioner yang terkumpul dengan jawaban yang lengkap, yang selanjutnya dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). 184 responden terbagi dalam dua grup, mahasiswa non Tionghoa yang terdiri dari 94 responden dan mahasiswa keturunan Tionghoa/ Chinese yang terdiri dari 90 responden. Kriteria yang digunakan untuk responden non Tionghoa adalah etnis yang dipilih adalah etnis Jawa, sedangkan bagi responden keturunan Tionghoa/ Chinese kriterianya adalah : salah satu dari Ayah atau Ibunya merupakan keturunan Tionghoa.
1.2.Pengukuran
power prestige, pengaruh power prestige terhadap spending habit, dan apakah power prestige bisa menjadi variabel mediasi bagi kedua variabel independent tersebut terhadap spending habit; sehingga terdapat dua variabel independent (derajat extrovert dan etnis) , satu variabel mediasi (power prestige), dan satu variabel dependent (spending habit) yang akan diukur. Untuk pengukuran variabel etnis, indikator yang digunakan hanya keturunan Chinese dan non Chinese. Untuk tiga variabel lainnya, digunakan skala Likert. Skalanya dibagi menjadi lima: sangat tidak setuju (1); tidak setuju (2); netral (3); setuju (4); sangat setuju (5).
Tabel 3.1. Konsep & Indikator
Variabel Definisi Indikator
Spending habit
Kecendrungan seseorang dalam membelanjakan
uangnya yang ditujukan semata-mata untuk memenuhi keinginan, atau secara singkat dapat dikatakan berperilaku boros (Furnham, 1999)
Segera belanja begitu mendapat uang
Uang memang untuk
dibelanjakan Sesekali waktu,
senang
Uang dipandang sebagai alat untuk
mendapatkan
dan Templer,1982) (impress others) problem solving Uang sumber
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan angket yang berisi pertanyaan yang memuat variabel spending habit, power prestige, etnis, dan derajat extrovert, yang diukur menggunakan skala 1-5 (Likert scale). Angket dibagikan kepada mahasiswa FEB yang mempunyai ciri-ciri etnis tertentu. Penyebaran angket dilakukan pada bulan Februari 2014 – Maret 2014; disebarkan dengan 2 cara : (1) masuk ke kelas untuk menyebarkan angket, atau (2) menitipkannya lewat teman, yang selanjutnya diteruskan ke temannya yang lain.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Structural Equation Model
Senang
menjadi pusat perhatian Pendiam
terhadap orang yang belum dikenal
Etnis Etnis Tionghoa
(keturunan Chinese) vs Etnis non Tionghoa (Jawa)
Non Tionghoa (etnis Jawa) Keturunan
(SEM). Langkah – langkah yang diperlukan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut : (1) Mensortir data yang dibutuhkan (berdasarkan etnis) (2) Uji Validitas & Realibilitas data menggunakan uji korelasi, uji ini dilakukan untuk mengukur kesesuaian dan akurasi konsistensi dari pertanyaan kuesioner yang menjadi alat ukur (3) Pengujian hipotesis dibagi menjadi 3 tahap : Tahap pertama menguji adanya pengaruh masing-masing variabel independen (etnis dan dimensi extrovert) terhadap variabel dependen (spending habit), Tahap kedua menguji adanya pengaruh power prestige terhadap spending habit. Tahap ketiga melihat bagaimana pengaruh etnis dan derajat extrovert terhadap power prestige.