• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALIL TENTANG BIMBINGAN KONSELING. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DALIL TENTANG BIMBINGAN KONSELING. docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DALIL TENTANG BIMBINGAN KONSELING

1. Kebutuhan akan nasihat bagi seluruh manusia

(( رصعلا ربصلا بوصاوت و قحلا بوصاوت و تحلصلا اولمع و اونماء نيذلا لإ رسخ يفل ناسنلا نإ رصعلا و ))

“Demi Masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr/103)

Surat ini menyatakan bahwa bimbingan nasihat sangat penting bagi kehidupan manusia, khususnya dalam proses pendidikan dan pengajaran. Nasihat dalam agama Islam dapat dikatakan sebagai bimbingan dalam ilmu psikologi. Kebutuhan manusia secara individu akan bantuan (helping relationship), terutama konseling, pada dasarnya timbul dari diri dan luar individu yang melahirkan seperangkat pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan oleh seorang individu. Dalam konsep Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang sangat

diistimewakan. Manusia yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya, sehingga menjadi ahli dalam suatu bidang keilmuan dijadikan kedudukan yang mulia di sisi Allah Ta’ala. (lihat QS Al-Mujadalah/58: 11)

2. Nasihat/bimbingan sesuai dengan ajaran agama

هنع هللا يضر يرادلا سوأ نب ممت ةيقر يبأ نع

(( ))

لاق نمل ننلق ةحيصنلا نيدلا لاق ملس و هيلع هللا ىلص يبنلا ننأ

) ج ملسم حيحص مهتماع و نيملسملا ةمئل و هلوسرل و هباتكل و هلل (( )) 1

/ص 53 (

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Agama adalah nasihat.’ Kami berkata: untuk siapa? Beliau bersabda: ‘untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan orang-orang biasa.’” (HR Muslim)

(2)

kehidupan umat, dan sunnah rasul sebagai teladan yang baik, pembimbing dan pengajar yang mengajarkan kebahagiaan hakiki.

3. Memberikan nasihat kepada siapa saja yang membutuhkannya

)) : : :

ىلع ملسملا قح ملسمل ةياور يف و لاق ملس و هيلع هللا ىلص هللا لوسر نأ هنع هللا يضر ةريره يبأ نع

, , , , :

اذإ و هتتمنمشف هللا دمحف سطع اذإ و هل حصناف كحضتسا اذإ و هبجأف كاعد اذإ و هيلع ملسف هتيقل اذإ تنتس ملسم . هعبتاف تام اذإ و هدعف ضرم ,

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi salam; jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasihat, maka nasihatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka doakanlah; jika sakit, jenguklah ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah ke kuburnya.” (HR Muslim)

Hadits ini menyampaikan bahwa memberikan nasihat kepada orang yang

membutuhkannya merupakan suatu kewajiban, sebagaimana berbunyi: bila dimintai nasihat, maka nasihatilah ia. Hal ini pun dilandasi oleh suatu hadits yang lainnya bahwa Rasulullah bersabda: “Sampaikanlah (pengetahuan) dariku walau satu ayat,” diriwayatkan oleh Bukhari. Demikian dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa nasihat yang baik adalah nasihat yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, serta nasihat tersebut dapat didapatkan dari siapa pun yang memahami ajaran agama dengan baik. Dan bagi orang-orang yang berilmu, khususnya guru pembimbing konseling untuk memberikan nasihat kepada murid-muridnya sebagaimana

Rasulullah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para sahabat, yaitu tanpa ada diskriminasi terhadap siapa saja yang benar-benar ingin memperdalam ilmu pengetahuan (dan ia memiliki daya ingat yang bagus) dan siapa saja yang hanya sekedar ingin mengetahui suatu pengetahuan. Karena pada dasarnya setiap manusia membutuhkan nasihat dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang dilakukan selama kehidupannya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

4. Karakter konselor/pembimbing

كادهج نإ و ريصملا يننلإ كيدلاول و يلركشا نأ نيماع يف هلاصف و ننهو ىلع اننهو همأ هتلمح هيدلاوب ناسنلا انيصو و

يننلإ مث يننلإ بانأ نم ليبس عبتا و افورعم ايندلا يف امهبحاص و امهعطت لف ملع هب كل سيل ام يب كرشت نأ ىلع

(3)

نم كلذ نإ كباصأ ام ىلع ربصا و ركنملا نع هنا و فورعملاب رمأو ةولصلا مقأ ينننبي ريبخ فيطل هللا نإ هللا اهب تأي

و كيشم يف دصقا و روخف لاتخم لك بحي ل هللا نإ احنرم ضرلا يف يشمت ل و سانلل كدخ رعنمصت ل و روملا مزع : نمقل ريمحلا توصلن تاوصلا ركنأ نإ كتوص نم ضضغا )) 14

– 19 ((

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu dan bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan

bersahabatlah dengan keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (menbalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk ha-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.’” (QS Luqman/31: 14-19)

Ayat tersebut dapat dipahami bahwa Luqman dianugerahi oleh Allah berupa hikmah, perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat menyampaikannya kepada

(4)

dalam menindaklanjuti proses dari nasihat tersebut. Dan terakhir melalui hati, dengan perasaan yang tulus, sikap yang baik dan bijak merupakan segmen yang terakhir dalam proses

pembentukan karakter kepribadian. Metode ini pun sama persis dengan metode humanistik yang lebih memfokuskan kepada potensi individu untuk secara aktif memilih dan memutuskan

keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungan.

5. Manusia sebagai makhluk sempurna

:نيتلا ميوقت نسحأ يف ناسنلا انقلخ دقل )) 4

((

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-Tin/95: 4)

Ayat ini menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia diciptakan secara istimewa dan yang terbaik dibandingkan dengan makhluk lainnya. Ketika hewan memakan sesuatu dengan mulutnya secara langsung –bahkan ada yang dengan melalui kakinya-, manusia dengan cara terhormat memakan sesuatu melalui tangannya. Selain itu, manusia diberi keistimewaan akal agar dapat berfikir dan menimba berbagai ilmu pengetahuan sehingga dapat mewujudkan segala inspirasinya.

6. Memperbaiki diri sendiri

:دعرلا مهسفنأب ام اوريغي ىتح موقب ام ريغي ل هللا نإ )) 11

((

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d/13: 11)

(5)

7. Pembimbing melaksanakan tugas dengan ketaatan agama dan keikhlasan hati

: ةنيبلا ةميقلا نيد كلذ و ةوكزلا اوتؤي و ةولصلا نوميقي و ءآفنح نيدلا هل نيصلخم هللا اودبعيل لإ آورمأأ آم و )) 5

((

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah/98: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa landasan dan dasar bimbingan konseling ialah untuk beribadah kepada Allah, khususnya kepada pembimbing untuk menghayati ayat ini sebagai landasan dalil agar melakukan bimbingan semata-mata ketaatan terhadap ajaran agama dan penuh keikhlasan dalam membimbing siswa.

8. Guide with the best way

وه و هليبس نع لض نمب ملعأ وه كبر نإ نسحأ يه ىتلاب مهلدج و ةنسحلا ةظعوملا و ةنسحلاب كبر ليبس ىلإ عأدا : لهنلا نيدتهملاب ملعأ )) 125

((

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl/16: 125)

(6)

KASUS 1: Takut Dicalonkan Menjadi Ketua PRESIDIUM

Supri adalah seorang siswa SMP Mardi Putra kelas VIII. SMP Mardi Putra pada tahun ajaran ini akan mengadakan pemilihan ketua PRESIDIUM . Di sekolah Supri adalah siswa yang pandai, kreatif dan tekun. Dalam pergaulannya pun ia selalu disukai oleh teman-temannya. Dalam kesempatan ini teman-temannya mencalonkan Supri untuk maju sebagai ketua

PRESIDIUM yang baru. Dalam hati, Supri sendiri sebenarnya berminat untuk mencalonkan diri. Akan tetapi, Supri menolak dukungan teman-temannya karena ia merasa minder, tidak pantas, tidak cocok seandainya ia menjadi ketua PRESIDIUM . Ketakutan ini muncul karena baginya menjadi ketua PRESIDIUM berarti ia akan banyak berbicara di hadapan orang-orang. Hal inilah yang menyebabkan Supri mengurungkan niatnya. Ketakutan Supri muncul ketika ia harus berbicara di hadapan banyak orang karena ia pernah mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu. Pada waktu kelas III SD ia terpeleset ketika berjalan di atas panggung dalam pentas drama di sekolah. Teman-temannya menertawakan dan bersorak mengejeknya. Ketika kelas IV SD, Supri salah mengucapkan syair lagu sehingga para peserta tertawa, bahkan guru-guru pendamping peserta pun ikut tertawa. Pada waktu kelas VI SD Supri menjabat sebagai ketua darmawisata, namun program yang direncanakan berjalan

mengecewakan. Guru dan teman-teman kelasnya menyalahkan supri. Akhir-akhir ini Supri merasa gelisah, takut, selalu berdebar-debar.

 Pendekatan yang dilakukan oleh konselor

Dalam kasus ini konselor dapat menggunakan psychodynamic approach. Pendekatan ini merupakan suatu metode pendekatan yang memahami bahwa ada kekuatan intrapsikis yang mendorong seseorang dan tidak disadari. Mereka harus mengerti tentang pengalaman masa kecilnya dan mengerti bagaimana orang mempertahankan diri dari ancaman eksternal dan internal dengan mekanisme pertahanan ego dan metode lain mengenai resistensi. Maka dalam hal ini, konselor harus melakukan:

1. Memahami benar pengalaman-pengalaman masa lalu Supri ketika SD dan perasaan yang dialami pada saat kejadian tersebut; 1) merasa malu ketika terpeleset di atas panggung pada acara drama di sekolah, 2) merasa malu, grogi dan kecewa ketika salah

(7)

menyesal menjadi ketua panitia ketika acara darmawisata yang direncanakan tidak berjalan semestinya.

2. Kemudian konselor menjelaskan bahwa perasaan takut, gelisah, kaget, merasa diri tidak cocok menjadi ketua PRESIDIUM merupakan akibat traumatis yang terjadi di masa lalu, yaitu ketika beberapa kali dipermalukan di depan umum. Hal ini pun mempengaruhi proses belajarnya di kelas.

3. Selanjutnya konselor membangun pengalaman-pengalaman positif di masa lalu, hal ini akan dijadikan patokan Supri untuk memiliki kognisi yang baru sehingga Supri akan merencanakan tindakan-tindakan konkret yang lebih baik, misalnya: 1) Supri mengikuti lomba menyanyi pada saat TK dan mendapat juara I, banyak orangtua teman dan guru yang memberikan pujian. 2) Supri menyanyi di acara ulang tahun teman SD-nya, dan teman-teman serta para tamu undangan bertepuk tangan dan kagum dengan suara Supri. 3) Supri terkena DBD dan diopname di RS ketika kelas V SD, guru dan teman sekolah menjenguknya.

4. Setelah melihat kembali pengalaman positif yang dialami oleh Supri, konselor memberi pemahaman baru bahwa menjadi pemimpin tidak selalu tampil di depan umum; setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin; dan setiap pemimpin tidak luput dari kesalahan. Hal ini pun perlu diperkuat dengan dalil/ayat Al-Qur’an yaitu:

: ةرقبلا ةفيلخ ضرلا يف لعاج يننإ ةكئلملل كبر لاق ذإ و )) 30

((

“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’” (QS Al-Baqarah/2: 30)

: رطاف ضرلا يف فئلخ مكلعج ىذلا وه )) 39

((

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.” (QS Fathir/35: 39)

: رطاف ىرخأ رزو ةترزاو رزت ل و )) 18

((

(8)

KASUS 2: Bingung Memilih Jenjang Pendidikan Tinggi

Heri adalah seorang siswa kelas XII IPA1 di SMA Negeri di Yogyakarta. Ia anak yang rajin dan pandai. Dalam setiap pembagian rapot ia selalu mendapat ranking satu. Di kelas XII ini sekolah Heri mengadakan tes minat dan jurusan unuk masuk PT. dari hasil tes minat dan bakat Heri disarankan untuk masuk jurusan teknik elektro. Selain itu, ia dianjurkan untuk melanjutkan jenjang S1. Hal ini sesuai dengan cita-cita Heri sejak masih duduk di bangku SMP, yaitu menjadi sarjana yang ahli dalam elektronik. Untuk itu, ia merasa sangat mantap dengan jurusan yang disarankan oleh hasil minat dan bakat. Akan tetapi, akhir-akhir ini Heri menjadi resah, cemas, dan bingung. Ia tidak berkonsentrasi lagi dalam belajar dan sering merenung di kelas. Ia

kemudian menghadap ibu konselor sekolah untuk membicarakan masalahnya. Hal yang dialami oleh Heri adalah ia bingung karena harapannya untuk menjadi sarjana teknik elektro

bertentangan dengan harapan orangtuanya. Orang tua Heri menyarankan agar ia melanjutkan ke jenjang D3 saja sehingga ia bisa cepat lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan, mengingat faktor keuangan orangtua Heri yang bekerja sebagai supir bus, sedangkan Heri masih punya tiga adik yang juga membutuhkan biaya studi. Dalam hal ini, orangtua Heri juga menuntut agar Heri juga bisa membantu membiayai studi adik-adiknya.

 Pendekatan yang dilakukan oleh konselor

Dalam kasus ini konselor dapat menggunakan person-centered approach. Pendekatan ini merupakan suatu metode pendekatan yang berasumsi dasar tentang kepercayaan adanya motivasi yang alami untuk mengaktualisasikan diri seorang individu dan dalam potensi individu tersebut untuk menjadi a fully functioning person. Pada umumnya, pendekatan ini dilakukan terhadap konseli yang merasa tidak adanya kesesuaian antara real self dengan ideal self. Dalam hal ini, konselor memiliki peran penting untuk membantu konseli dengan mengembangkan pribadi konseli secara konstruktif. Maka dalam hal ini, konselor harus melakukan:

(9)

2. Selanjutnya konselor menggali karakter diri Heri berupa: kemampuan kognitif, bakat khusus, sifat positif dan negatif dalam diri Heri, nilai-nilai hidup yang diperjuangkan, harapan untuk masa depan, perguruan tinggi yang diharapkan, dan cita-cita; serta menggali informasi tentang keluarga Heri seperti: pekerjaan orang tua, jumlah saudara, dan harapan orang tua terhadap masa depan Heri.

3. Kemudian konselor menganalisis perbedaan antara keinginan Heri untuk melanjutkan kuliah S1 jurusan teknik elektro (berdasarkan hasil tes minat dan bakat serta wawancara tentang kapasitas Heri) dengan harapan orang tuanya yang menginginkan Heri kuliah D3 dengan asumsi bahwa masa kuliah yang cepat selama 3 tahun dan dapat bekerja sehingga membantu keuangan orang tua yang bersumber hanya sebagai supir bus sedangkan Heri memiliki tiga adik yang juga membutuhkan biaya untuk sekolah.

4. Setelah menganalisis perbedaan antara keinginan Heri dengan harapan orang tuanya, konselor mengajak Heri untuk membuat perbandingan dengan melihat keuntungan dan kerugian beberapa pilihan; 1) Jika memilih D3 maka waktu yang ditempuh untuk kuliah singkat yaitu hanya tiga tahun, dan sesuai dengan harapan orang tua. Namun, hal ini tidak sesuai dengan cita-citanya dan tidak dapat menjadi sarjana S1; dan 2) Jika memilih S1 maka akan mendapatkan gelar Sarjana S1 sebagaimana yang dicita-citakannya semenjak SMP dan jenjang karir yang lebih baik. Namun hal ini tidak didukung oleh tua karena akan memakan biaya yang lebih besar dan waktu kuliah yang ditempuh empat tahun. 5. Terakhir, konselor membantu meyakinkan bahwa Heri mantap dengan pilihan kuliahnya

yaitu untuk menempuh pendidikan S1 jurusan teknik elektro sebagaimana dengan kemampuan Heri dan bakat/potensi yang dimilikinya sesuai dengan apa yang dicita-citakannya. Dalam hal ini konselor dapat menukil ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu yaitu:

: ةلداجملا ريبخ نولمعت امب هللا و تجرد ملعلا اوتوأ نيذلا و مكنم اونماء نيذلا هللا عفري )) 11

((

“Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadilah/58: 11)

Dan selanjutnya Heri membicarakan tentang keputusannya kepada orang tua dengan cara yang baik dan Heri akan mencari beasiswa di universitas yang akan dipilihnya dan kuliah sambil bekerja. Dalam hal ini konselor dapat menukil ayat Al-Qur’an yaitu:

: ءارسلا امنيرك النوق امهل لق و امهرهنت ل و فننأ امهل لقت لف )) 24

(10)

“Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya (orang tuamu) yaitu perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang muliah.” (QS Al-Isra/17: 24)

6. Sebagai tambahan, konselor bersama wali kelas Heri (pihak sekolah) dapat membuat pertemuan dengan orang tua Heri untuk meyakinkan bahwa Heri mampu melalui dan layak menempuh perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan Heri dan bakat/potensi yang dimilikinya sehingga dapat pekerjaan yang lebih baik dengan gelar sarjananya kelak.

: ىروشلا نوقفني مهنقزر امم و مهنيب ىروش مهرمأ و ةولصلا اوماقا و مهبرل اوباجتسا نيذلا و )) 38

((

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan-nya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami beirkan kepada mereka.” (QS Asy-Syura/42: 38)

مهرواش و مهلرفغتسا و مهنع فعاف كلوح نم اوضفنل بلقلا ظيلغ اظف تنك ول و مهل تنل هللا نم ةمحر امبف : نارمع لآ نيلكوتملا بحي هللا نإ هللا ىلع لكوتف تمزع اذإف رملا يف )) 159

((

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelatihan bagi aparatur pemerintahan desa, terutama tiga desa yang terletak di Kabupaten Semarang, yaitu : desa

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut: (1) kegiatan penelitian lanjutan berupa pengembangan LKS pembelajaran model PjBL bermuatan sikap spiritual dan sosial untuk

Maka, dapat dirumuskan bahawa persepsi kendiri dari aspek pilihan terhadap tugasan analisis teks adalah meningkat secara berterusan dari tugasan pertama hingga ke tugasan

Hasil kajian mendapati nilai faktor reka bentuk paip pembetung, F adalah 1.51, purata kadar penyusupan masuk bagi ( Q puncak )jam adalah 8.2%, purata kadar penyusupan masuk bagi (

The insufficient of water supply in certain places can lead into the water crisis because of the failure to meet the water requirement for peoples.. A comparison between water

Dari hasil analisa citra topografi dapat rancang juga bebera pa skena rio pencegahan dan penanggulangan pada DAS yang rawan bencana, diantaranya dengan mengeruk endapan

Persiapan Studi literatur Pengumpulan data Peta RBI Digital, survey lapangan Citra landsat 8 agustus 2013 Peta admnistrasi DAS kupang Data curah hujan Data sosial