• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merupakan penyebab utama dari penyakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Merupakan penyebab utama dari penyakit"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Merupakan penyebab utama dari penyakit

telinga tengah.

telinga tengah.

Sudah dikenal sejak lama (dahulu kala, zaman

pra sejarah).

Insiden bergantung pada ras & keadaan sosio

(2)

-

Eskimo, Indian Amerika

-

Aborigin

-

Kulit hitam Afrika Selatan

- Di negara sedang berkembang di mana higiene,

makanan, perumahan jelek.

(3)

1. Lingkungan (

Environmental

)

2. Genetik (

Genetic

)

3. Otitis media sebelumnya (

Previous otitis media

)

4. Infeksi (

Infective

)

(4)

5. Infeksi saluran nafas atas (

upper respiratory

tract infections

)

6. Autoimun (

autoimmunity

)

6. Autoimun (

autoimmunity

)

7. Alergic (allergy)

8. Malfungsi tuba Eustachius (Eustachian tube

malfunction)

(5)

1.LINGKUNGAN

Didapati hubungan erat antara OMSK dengan

keadaan sosio ekonomi.

Mungkin dihubungkan dengan keadaan kesehatan

umumnya, makanan & perumahan jelek.

2.GENETIK

2.GENETIK

Menjadi debat yang serius pada permulaan abad

ke XX.

Mungkin ini berhubungan dengan ukuran sistem

sel udara mastoid.

(6)

3.OTITIS MEDIA SEBELUMNYA

Secara umum, agaknya otitis media kronika

merupakan sequele dari otitis media akuta.

Tapi tidak diketahui dengan jelas kenapa yang

satu jadi otitis media kronika.

4.INFEKSI

Dapat diisolasi berbagai mikroorganisme dari

Otitis media kronika terutama gram negatif–

(7)

5.INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS

Walaupun tidak diteliti secara ilmiah tapi

penderita sering menyatakan sebelum telinga

berair, dia ada pilek/batuk dahulu (infeksi

saluran nafas atas).

6.AUTOIMUN

Tampak pada penderita auto imun insidens OMSK

tinggi.

(8)

7.ALERGI

Perlu pembuktian penderita dengan alergi

mempunyai insidens tinggi OMSK.

8.MALFUNGSI TUBA EUSTACHIUS

8.MALFUNGSI TUBA EUSTACHIUS

Pada aktif OMK, tuba Eustachius sering tersumbat

oleh edema. Tapi apakah ini oleh keadaan primer

(9)

1. OMK mukosa inaktif

2. OMK mukosa aktif

3. OMK epitel skuamos aktif, kolesteatom

4. OMK epitel skuamos inaktif, kantong retraksi

( retraction pocket )

(10)

Defek permanen dari parstensa-tapi tidak

ada tanda-tanda peradangan dari mukosa

kavum timpani atau membrana timpani

(11)

Defek membrana timpani–mukosa kavum

timpani. Inflame dan edema dengan produksi

mukus atau mukopus yang berlebihan–

keadaan ini dapat intermiten atau terus

keadaan ini dapat intermiten atau terus

menerus

Pada beberapa telinga dapat timbul jaringan

granulasi atau polip

(12)

Di sini OMK mukosa aktif, di mana kantong

epitel skuamous penuh dengan epitel

skuamous dan debris inflammatory

Keadaan ini sering terjadi di pars plasida, tapi

dapat juga

parstensa retraction pocket

Kata “didapat“–“

acquired cholesteatoma

kadang kala digunakan untuk membedakannya

dengan kolesteatoma kongenital

(13)

Berbagai derajat dari refraksi pars plasida

harus dipertimbangkan, normal–tapi apabila

harus dipertimbangkan, normal–tapi apabila

sebagian dari retraksi tidak tampak oleh

otologist

, ini diperkirakan abnormal karena

potensial untuk tertahannya debriseptiel

skuamous, yang mungkin menyebabkan,

penyakit epitel skuamous aktif, yaitu

kolesteatoma

(14)

Derajat refraksi pars plasida

digambarkan oleh Tos, Stangerup dan

Larsen (1987)

Refraksi parstensa dapat juga terjadi dan

Refraksi parstensa dapat juga terjadi dan

jika ada bagian yang tidak tampak, ini

dapat menyebabkan penyakit aktif yaitu

kolesteatoma

(15)

Kebanyakan laporan insidens OMK dari data

klinik

Ini cendrung data dari rujukan ke klinik

dibandingkan dengan prevalensi dalam

populasi umumnya

(16)

OMSK dibagi atas 2 bagian :

I. Tipe Tubotimpani

I. Tipe Tubotimpani

II. Tipe Atiko antral

(17)

I. Tubo timpani

Karakteristik perforasi pada parstensa.

Penyakit tipe ini biasanya tidak berisiko

komplikasi seperti sepsis intrakranial.

(18)

II. Atiko antral

Tipe ini mengenai pars plasida dan

karakteristik dengan pembentukan

“retraction pocket“, di mana terkumpul

keratin untuk membentuk kolesteatoma.

Kolesteatoma dibagi atas:

1. Kongenital (congenital)

2. Didapat (acquired)

(19)

Derlaki dan Clemis (1965) mengajukan 3

kriteria untuk kolesteatoma kongenital:

1. Berkembang di belakang membrana timpani intak.

2. Tidak ada sejarah Otitis media.

3. Berasal dari epitel skuamous embrional.

3. Berasal dari epitel skuamous embrional.

Kolesteatoma kongenital didapati dalam

tulang temporal terutama diapeks

(20)

Parstensa & parsplasida intak, tapi bentuk

abnormal.

Dapat dilihat dengan adanya sikatriks,

penebalan, bercak pengapuran atau

penyembuhan perforasi.

(21)

1. Anamnesa

2. Otoskopi

2. Otoskopi

3. Ro foto

Plain radiographs

CT

MRI

(22)

A. Prinsip dasar management medik dari

OMSK (

medikament

)

1. Tetap menjaga telinga bersih

(aural toilet)

(23)

Terapi operatif berdasarkan keuntungan:

1. Mencegah telinga berair yang berulang

2. Memperbaiki pendengaran

B. Terapi operatif (

surgical management

)

2. Memperbaiki pendengaran

3. Dapat berenang tanpa takut akan telinga

berair lagi

(24)

I. Intrakranial

1. Abses ekstradural

2. Abses subdural

(

empiema

)

3. Tromboflebitis

sinus sigmoudeus/

II. Dalam tulang temporal

1. Paralisis fasial

2. Labirinitis

sinus sigmoudeus/

sinus lateral

4. Meningitis

5. Abses otak

6. Hidrosefalus otitis

(25)
(26)

Diagrammatic distinction between perforations of the tympanic membrane that are classified as central as opposed to marginal

(27)

Classification of attic retraction pocket ( Tos, 1988 ) Grade 1 : Pars flaccida not in contact with malleus neck. Grade 2 : Pars flaccida in contact with malleus neck. Grade

(28)

Plain film, lateral view, showing more extensive bone erosion ( arrows ). Reproduced by courtesy of Dr. P.D. Phelps )

(29)

Figure 12.1 Diagram of sites of infection in complications of otitis media. (From Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn, London : Edward Arnold, by kind permission)

(30)

Figure 12.2 Diagram showing routes of spread of infection from the middle ear cavity. (From Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn, London : Edward Arnold, by kind

(31)

Figure 12.4 Extradural abscess. (From Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn, London : Edward Arnold, by kind permission)

(32)

Diagram of middle fossa extradural abscesses showing enlargement of the abscess and erosion through the vault of the skull to produce

(33)

Diagram of the relations of the petrous apex to show proximity of an apical extradural abscess to the Vth and Vith cranial nerves

(34)

Subdural abscess. ( From Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn,

(35)
(36)

Progression of venous sinus thrombophlebitis. ( From Ludman, 1988, Mawson’s Disease of the Ear, 5th ed, London : Edward Arnold, by kind permission )

(37)

Pathogenesis of complicatons : methods of spreads to the meninges : 1, a cholesteatoma has caused erosion of the mastoid with the matrix lying against the dura; infection has resulted in an extradural abscess;2, osteitis of the mastoid has caused thrombophlebitis

of the haversian system with resultant perisinus abscess; a mural thrombus is forming in the lateral sinus adjacent to the abscess;3, osteitis has involved a mastoid emissary

(38)

Pathogenesis of complication;methods of spread across the meninges:1, an

extradural abscess has broken through the dura, resulting in a subdural abscess or

spread into the subarachnoid space and diffuse meningitis;2, the subarachnoid

space has been obliterated through inflammatory reaction, resulting in direct

invasion of the brain as the dura breaks down; this results in the “ brain abscess

with a stalk.” 3, the infected thrombus in the lateral sinus has extended along a

communicating vessel, resulting in a cerebellar abscess.

(39)

LABIRINTITIS

LABIRINTITIS

Labirintitis dibagi dalam :

Labirintitis dibagi dalam :

– Labirintitis lokalisata, sirkumskripta, serosa

Labirintitis lokalisata, sirkumskripta, serosa

– Labirintitis diffus, purulenta, supurativa

Labirintitis diffus, purulenta, supurativa

– Fistula dari labirinth : terbukanya kanalis

Fistula dari labirinth : terbukanya kanalis

– Fistula dari labirinth : terbukanya kanalis

Fistula dari labirinth : terbukanya kanalis

semisirkularis

semisirkularis

Fistula dari labirinth biasanya disebabkan

Fistula dari labirinth biasanya disebabkan

oleh hancurnya tulang oleh kholesteatoma

oleh hancurnya tulang oleh kholesteatoma

atau osteomyelitis

(40)

LABIRINTITIS

LABIRINTITIS

Fistula test :

Fistula test :

Dapat dilakukan dengan alat siegle atau

Dapat dilakukan dengan alat siegle atau

dengan balon yang disambung dengan

dengan balon yang disambung dengan

slang dan dimasukkan ke dalam liang

slang dan dimasukkan ke dalam liang

slang dan dimasukkan ke dalam liang

slang dan dimasukkan ke dalam liang

telinga. Boleh juga dengan menekan

telinga. Boleh juga dengan menekan

tragus. Bila kita tekan maka timbul

tragus. Bila kita tekan maka timbul

nistagmus ke daerah yg sakit. Selain ini

nistagmus ke daerah yg sakit. Selain ini

terjadi juga vertigo.

(41)

LABIRINTITIS

LABIRINTITIS

Terapi :

Terapi :

– Bila disebabkan oleh kholesteatoma

Bila disebabkan oleh kholesteatoma

operasi radikal mastoidektomi

operasi radikal mastoidektomi

– Bila terjadi attic retraction pocket

Bila terjadi attic retraction pocket

– Bila terjadi attic retraction pocket

Bila terjadi attic retraction pocket

cholesteatoma

(42)

MAULIATE GODANG

MAULIATE GODANG

Gambar

Figure 12.1 Diagram of sites of infection in complications of otitis media. (From Ludman, 1988,  Mawson’s Diseases of the Ear, 5 th edn, London : Edward Arnold, by kind permission)
Figure 12.2 Diagram showing routes of spread of infection from the middle ear cavity. (From  Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn, London : Edward Arnold, by kind
Figure 12.4 Extradural abscess. (From Ludman, 1988, Mawson’s Diseases of the Ear, 5th edn,  London : Edward Arnold, by kind permission)
Diagram of middle fossa extradural abscesses showing enlargement of the abscess and  erosion through the vault of the skull to produce
+2

Referensi

Dokumen terkait

yang diperoleh kemudian dilakukan uji Postulat Koch untuk melihat apakah cendawan patogen merupakan penyebab dari penyakit layu pada bibit gmelina tersebut.. Pada uji

Pada tahap perencanaan tindakan dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang diteliti berdasarkan observasi lapangan. Kegiatan pada tahap ini dimulai dengan melakukan

Hasil analisa dengan menggunakan metode RULA adalah untuk sisi kanan dan kiri masih dapat diterima namun, perlu diadakan perubahan karena dapat menimbulkan

Hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif NU 02 Babakan adalah peran orang tua dalam meningkatkan

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Sebagai pimpinan Universitas, saya menyambut baik dan memberi apresiasi kepada Wakil Rektor IBidang Kemahasiswaan dan seluruh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp631,78 triliun atau 25,67 persen dari pagu APBN tahun 2019, tumbuh sebesar 8,38 persen dibandingkan realisasi APBN pada

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan