• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014"

Copied!
235
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG INTENSITAS SISWA DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR JAM SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Emilia Hendra Kristanti NIM : 081414010. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG INTENSITAS SISWA DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR JAM SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Emilia Hendra Kristanti NIM : 081414010. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Marilah kepada-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28). Dengan penuh kasih aku persembahkan karya sederhanaku ini untuk : . Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun langkahku . Kedua orangtuaku Andreas Mardiya dan Maria Magdalena Sumarjinem. . Kedua adikku Elysabeth Tyas Sulistyani dan Aditya Adi Pamungkas. . Dinar Adi Prasetya : dukunganmu selalu menjadi kekuatan bagiku.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 20 Februari 2015 Penulis. Emilia Hendra Kristanti. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama. : Emilia Hendra Kristanti. Nomor Mahasiswa. : 081414010. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Hubungan Antara Persepsi Tentang Intensitas Siswa Dalam Mengikuti Bimbingan Belajar Di Luar Jam Sekolah Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIE SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 20 Februari 2015 Yang menyatakan,. Emilia Hendra Kristanti. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Emilia Hendra Kristanti. 081414010. 2015. Hubungan antara Persepsi tentang Intensitas Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Belajar di Luar Jam Sekolah dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif dan signifikan antara persepsi tentang intensitas keikutsertaan dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (2) mengetahui apakah siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah mendapatkan hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah atau tidak di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Jenis penelitian merupakan penelitian korelasi dengan data kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014, pada bulan Oktober 2013 – Juni 2014. Data berupa skor Ulangan Harian materi persamaan garis lurus dan skor kuesioner persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah. Dengan populasi siswa kelas VIII D sebanyak 28 siswa dan sampel siswa kelas VIII E sebanyak 38 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis data interval dan pengolahan data secara statistik Inferensial parametris, dengan menggunakan Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Uji Koefisien Korelasi Product Moment. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi tentang intensitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil ulangan harian materi persamaan garis lurus kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (2) tidak terdapat perbedaan nilai ratarata siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.. Kata kunci: bimbingan belajar di luar jam sekolah, hasil belajar matematika, korelasi antara prestasi akademik dan bimbingan belajar di luar sekolah. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Emilia Hendra Kristanti. 081414010. (2015). The Relationship between the Perception of the Intensity of Students in Participating in the Learning Guidance outside School and the Result of Learning Mathematics, for Students of Grade VIIIE SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta in the Academic Year of 2013/2014. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University. This research aimed to (1) know wheter there was a positive and significant relationship between the perception of intensity in participating in the learning guidance outside school and the result of learning mathematics for students of grade VIIIE SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (2) know whether the students who participated in the mathematics learning guidance outside school got higher result than the students who did not participate in mathematics learning guidance outside school for the students of grade VIIIE SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. The type of the research study was a correlation study by using quantitative data. This research was conducted in SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta in the academic year of 2013/2014, in October 2013–June 2014. The data were scores on a daily test on the topic of the equation of a straight line and scores on a questionnaire on the perception of the students intensity in participating in the learning guidance outside school. The subjects from grade VIII D were 28 students and the subjects from grade VIII E were 38 students. This research used interval data type and parametric inferential statistics data processing, by using the Kolmogorov-Smirnov normality test and the Product Moment Correlation Coefficient. The results of this research showed that (1) there was no positive and significant relationship between the perception of intensity in participating in the learning guidance outside school and the results of a test on the equation of a straight line for the students of grade VIIIE SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (2) there was no significant difference between the average score of students who paticipated in the learning guidance and the students who did not participate in the learning guidance.. Keywords: learning guidance outside school, the result of student learning in mathematics, the correlation between academic achievement and learning guidance outside school.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus berkat rahmat dan anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Tentang Intensitas Siswa Dalam Mengikuti Bimbingan Belajar Di Luar Jam Sekolah Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014” dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1.. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberi motivasi dan memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.. 2.. Segenap dosen dan Karyawan JPMIPA yang telah banyak membantu penulis selama penulis menyelesaikan penyusunan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. 3.. Kepala sekolah, guru, dan karyawan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.. 4.. Bu Peni Suryaningtyas, S.Pd. selaku guru matematika di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penulis selama pelaksanaan penelitian.. 5.. Siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang telah meluangkan waktu untuk menjadi subyek penelitian penulis.. 6.. Bapakku Andreas Mardiya dan ibuku Maria Magdalena Sumarjinem yang sangat kusayangi, terima kasih untuk segala dukungan, kesabaran, kasih. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. sayang, serta doa yang terus mengalir kepada penulis. Sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan skripsi ini dengan baik. 7.. Adikku Elysabeth Tyas Sulistyani dan Aditya Adi pamungkas yang selalu mengingatkan penulis untuk selalu mengerjakan skripsi dan bisa segera lulus.. 8.. Semua saudara dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, doa, dan saran kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.. 9.. Teman-teman ledok sambi, yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih karena sudah memberikan banyak inspirasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.. 10.. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2008, terima kasih atas kebersamaannya selama belajar di kampus ini.. 11.. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari akan segala kekurangan baik tata tulis maupun. sistematika penyusunan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 20 Februari 2015 Penulis. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………... ii. HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………... iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………... v. LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………………….... vi. ABSTRAK …………………………………………………………………... vii ABSTRACT ………………………………………………………………… viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix. DAFTAR ISI ……………………………………………………………….... xi. DAFTAR TABEL …………………………………………………………... xiv BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1. A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………….. 1. B. PEMBATASAN MASALAH ……………………………………... 5. C. RUMUSAN MASALAH ………………………………………….. 5. D. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………... 6. E. DEFINISI ISTILAH ……………………………………………….. 6. F. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………... 8. BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………….. 10 xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. A. LANDASAN TEORI ………………………………………………... 10. 1. PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ………………………. 10 2. BIMBINGAN BELAJAR ………………………………………. 27 B. KERANGKA BERPIKIR ………………………………………….... 38 C. HIPOTESIS ………………………………………………………….. 38. BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………… 39 A. JENIS PENELITIAN ………………………………………………... 39 B. SUBYEK, OBYEK, WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN …….. 39. C. BENTUK DATA ……………………………………………………. 40 D. METODE PENGUMPULAN DATA ……………………………….. 41. E. INSTRUMEN PENELITIAN ……………………………………….. 42 F. TEKNIK ANALISIS DATA ………………………………………... 49 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN …………………………………………... 60. A. WAKTU PENELITIAN …………………………………………….. 60 B. PELAKSANAAN PENELITIAN ………………………………….... 60. C. HASIL UJICOBA DAN PENELITIAN …………………………….. 66 D. ANALISIS HASIL PENELITIAN ………………………………….. 74 E. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA ……………………….. 81 F. KELEMAHAN PENELITIAN ……………………………………… 83 BAB V PENUTUP ………………………………………………………….. 84 A. KESIMPULAN ……………………………………………………… 84 B. SARAN ……………………………………………………………… 85 xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 87 LAMPIRAN ………………………………………………………………..... xiii. 89.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Materi pokok: Persamaan Garis Lurus ……………………. 44. Tabel 3.2. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (. 55. Tabel 3.3. Untuk Pengujian Hipotesis Normalitas ……………………. 56. Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………. 60. Tabel 4.2. Kisi-kisi dari kuesioner bimbingan belajar di luar jam. ) …………... sekolah …………………………………………………….... 63. Tabel 4.3. Skor Ulangan Harian siswa kelas VIIID ………………….. 66. Tabel 4.4. Validitas soal ulangan harian materi persamaan garis lurus. 67. Tabel 4.5. Skor Ulangan Harian siswa kelas VIIIE ………………….. 68. Tabel 4.6. Skor Uji Coba Kuesioner Persepsi Tentang Bimbingan Belajar di Luar Jam Sekolah Kelas VIII…………………... 70. Tabel 4.7. Validitas Pernyataan Kuesioner Uji Coba ……………….. 71. Tabel 4.8. Skor Kuesioner Persepsi Tentang Bimbingan Belajar di Luar Jam Sekolah Kelas VIIIE ……………………………. Tabel 4.9. Perhitungan Siswa Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar ……………………………………………………... Tabel 4.10. Perhitungan Siswa Yang Mengikuti Bimbingan Belajar ….... xiv. 73 75 76.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi sosial yang terjadi antar individu untuk meningkatkan mutu serta martabat individu tersebut. Pendidikan merupakan wadah untuk terbentuknya sikap, moral, kepribadian, serta kematangan menuju proses pendewasaan diri. Hal tersebut sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia yang dituangkan dalam UndangUndang Republik Indonesia no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermakna dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Setiap proses pembelajaran selalu diharapkan siswa akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan-tujuan yang diharapkan. Banyak yang terjadi saat ini adalah hasil pembelajaran yang didapatkan siswa masih jauh dari tujuan-tujuan yang diharapkan. Kenyataan di lapangan menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tersebut.. 1.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Kegiatan dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal, tidak dapat terlepas dari proses belajar mengajar dan pada akhirnya menurut Nidoyo (1988) bahwa proses belajar mengajar berkaitan erat dengan prestasi belajar yang merupakan hasil akhir dari kegiatan belajar itu sendiri. Salah satu mata pelajaran yang biasanya belum mendapatkan hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan-tujuan yang diharapkan adalah matematika. Matematika didapatkan sejak siswa masih berada di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Menengah dan ketika berada di Perguruan Tinggi siswa juga masih mungkin akan mendapatkan matematika. Materi matematika ini diajarkan secara spiral, yaitu pada kelas bawah, materi yang didapatkan masih sederhana dan semakin naik ke jenjang yang lebih tinggi maka materi yang diajarkan akan semakin kompleks. Demikian juga di jenjang Sekolah Menengah Pertama, materi yang diajarkan di kelas tujuh umumnya masih lebih sederhana dibanding dengan materi kelas delapan dan sembilan. Jadi ketika siswa di kelas tujuh kurang paham atau bahkan tidak paham dengan materi yang didapatkan, maka tidak menutup kemungkinan siswa tersebut akan merasa kesulitan untuk mengikuti meteri di jenjang yang lebih tinggi. Dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa ini membuat matematika dianggap sebagai momok atau pelajaran yang menakutkan. Ketakutan siswa akan matematika ini menyebabkan siswa enggan untuk.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. mempelajari matematika ataupun juga mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut menyebabkan dewasa ini kecenderungan prestasi belajar matematika yang dicapai oleh para siswa tidaklah tinggi, Hal ini terlihat dari hasil evaluasi akhir mereka. Banyak usaha-usaha yang telah dilakukan untuk perbaikan prestasi mereka, antara lain perbaikan kurikulum, pengadaan buku-buku penunjang pembelajaran, pengadaan alat peraga penunjang pembelajaran, penataran-penataran bagi para guru serta berbagai program sertifikasi dan pendidikan dan latihan yang diadakan oleh pemerintah. Diadakan juga tambahan pelajaran bagi siswa di sekolah. Usaha perbaikan prestasi belajar ini akan lebih berhasil apabila diperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Carol yang dikutip Nana Sudjana (1989), hasil belajar dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu : 1. Bakat pelajar 2. Waktu yang tersedia untuk belajar 3. Waktu yang diperlukan untuk menjelaskan pelajaran 4. Kualitas pengajaran 5. Lingkungan Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru yang mempunyai kemampuan mengajar dan penguasaan materi yang ratarata dalam mengajar sehingga siswa terkadang kurang jelas dan membuat siswa kurang tertarik untuk mengikuti proses belajar selanjutnya. Guru.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. seharusnya bisa memberikan pemecahan masalah yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa sehingga siswa akan menjadi paham dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. Guru juga harus bisa menanamkan kepercayaan diri pada siswa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang dapat diselesaikan apabila siswa mau belajar dengan baik dan mau berlatih untuk memecahkan latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru. Dengan adanya berbagai kesulitan yang dihadapi para siswa tersebut, maka banyak lembaga-lembaga belajar yang berdiri dengan tujuan membantu para siswa yang mempunyai banyak kesulitan dalam belajar matematika maupun juga mata pelajaran lainnya. Dalam bimbingan belajar ini, siswa dapat memilih sendiri tentor atau gurunya masingmasing. Siswa juga dapat memilih kelas privat (satu tentor, satu siswa) maupun kelas klasikal (1 tentor, lebih dari 1 siswa). Dalam hal ini timbul permasalahan yang perlu diteliti secara empiris, yaitu bagaimanakah hubungan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika siswa. Persepsi yang dimaksud adalah apa yang dirasakan oleh siswa sebelum mengikuti bimbingan belajar, saat mengikuti bimbingan belajar, dan sesudah siswa mengikuti bimbingan belajar. Menyadari adanya permasalahan tersebut, timbul ide dari penulis untuk meneliti “hubungan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. matematika siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014”.. B. Pembatasan Masalah Agar cakupan masalah tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yaitu mengenai hubungan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 sehingga kesimpulan hasil penelitian ini tidak dapat digunakan pada kelas lain, sekolah lain, maupun tahun ajaran lainnya.. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang intensitas keikutsertaan dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014? 2. Apakah siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah mendapatkan hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar di luar jam.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. sekolah di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1.. Ada atau tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang intensitas keikutsertaan dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.. 2.. Siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah mendapatkan hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah atau tidak di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.. E. Definisi Istilah Peneliti juga menjelaskan batasan masalah yang ada agar penggunaannya lebih jelas. 1. Aktivitas Bimbingan Belajar di Luar Sekolah.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Aktivitas bimbingan belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan di luar jam sekolah. Baik melalui les privat maupun lembaga bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan di luar jam sekolah yang dimaksud terbatas pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini, hal tersebut ditunjukkan melalui skor kuesioner siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti serangkaian proses belajar. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi yang dicapai oleh siswa dalam mengerjakan soal tes penelitian. Dalam penelitian ini, hal tersebut ditunjukkan melalui skor tes prestasi belajar matematika yang dibuat oleh peneliti. 3. Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain : 1.. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan guru bagi usaha peningkatan hasil belajar siswa melalui bimbingan belajar di luar jam sekolah, serta dapat memberikan bimbingan belajar secara maksimal bagi para siswa agar dapat memperoleh hasil belajar matematika yang maksimal.. 2.. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi siswa untuk mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah atau tidak, dan pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika. Serta agar siswa bisa belajar secara lebih maksimal lagi untuk mendapatkan hasil belajar matematika yang memuaskan.. 3.. Bagi Orang Tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh orang tua sebagai informasi tambahan sehingga dapat mengambil kebijakan tertentu terhadap perkembangan hasil belajar anaknya, termasuk ketika akan mengikutkan anaknya dalam bimbingan belajar di luar jam sekolah.. 4.. Bagi penulis Hasil belajar ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penulis sebagai calon guru, supaya setelah mengetahui pengaruh.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. bimbingan belajar di luar jam sekolah terhadap hasil belajar matematika, maka dapat mencari penyelesaian masalah-masalah yang akan timbul dan akan lebih memperhatikan hasil belajar siswa..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar Matematika a. Hakekat Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1988). Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Winkel, belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dalam proses belajar ini, terjadilah proses dari yang belum mampu menjadi mampu dan proses belajar ini terjadi dalam jangka waktu yang tertentu. Adanya perubahan ini yang menandakan bahwa telah terjadi suatu proses belajar. Perubahan akibat belajar ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya saja, seseorang yang telah mahir dalam operasi penjumlahan ketika masih di SD, maka 10.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. kemahiran itu tidak akan hilang begitu saja ketika ia sudah dewasa. Contoh lain adalah seseorang yang pernah belajar naik sepeda pada masa kanak-kanak, maka sampai dewasa ia pasti masih bisa naik sepeda walaupun dia jarang atau bahkan tidak pernah naik sepeda lagi. Maka dalam definisi belajar olah Winkel tadi dikatakan bahwa perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dikatakan relatif karena ada kemungkinan bahwa suatu hasil belajar tidak akan tergantikan maupun dihapus dengan hasil belajar yang baru, namun ada kemungkinan juga bahwa hasil belajar tersebut akan terlupakan. Kalau seseorang mengatakan bahwa apa yang telah dipelajarinya dahulu hilang, itu tidak akan terjadi. Pasti masih ada sisa-sisa hasil belajar yang masih tersimpan di otak, atau mungkin orang tersebut hanya lupa. Hasil belajar ini tidak akan mungkin hilang dari otak kita kecuali bila terjadi proses belajar yang baru atau terjadi kerusakan/kelainan dalam otak yang mengganggu fungsi ingatan. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap ada proses belajar maka disitu juga terjadi suatu proses perubahan. Namun ada beberapa perubahan yang menurut Winkel bukanlah merupakan suatu proses belajar, yaitu : 1) Perubahan akibat kelelahan fisik Misalnya seorang atlit yang baru saja memenangkan perlombaan, sehingga atlit tersebut merasa kelelahan dan.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. kehabisan tenaga kemudian atlit tersebut masih harus menyelesaikan satu perlombaan lagi, hasil yang didapat oleh atlit tersebut pada pertandingan kedua kemungkinan besar sudah tidak sebaik seperti perlombaan yang pertama tadi. Disini terjadi perubahan, namun perubahan karena kelelahan fisik, bukan karena belajar. 2) Perubahan akibat menggunakan obat Misalnya seseorang yang sedang mengkonsumsi obat penenang. Maka akan terjadi perubahan dalam tingkah lakunya, misalnya orang tersebut akan menjadi lebih tenang. Disini terjadi perubahan dari sebelum meminum obat penenang dengan setelah meminum obat penenang. Ini bukan merupakan proses. belajar,. karena. lama-kelamaan. dampak. obat. penenangnya akan habis dan orang tersebut akan kembali seperti semula. 3) Perubahan akibat penyakit parah atau trauma fisik Misalnya. seseorang. yang. baru. saja. mengalami. kecelakaan dan mengalami perubahan dalam sistem sarafnya. Walaupun perubahan ini terjadi permanen, dan tidak akan dapat berubah lagi, namun perubahan ini bukan merupakan proses belajar, karena perubahan ini terjadi akibat trauma fisik yang dialaminya..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 4) Perubahan akibat pertumbuhan jasmani Misalnya seorang anak yang sedang mengalami masa pubertas, anak tersebut pasti menunjukkan banyak perubahan dalam jasmani dan tingkah lakunya. Hal ini terjadi bukan karena belajar, namun karena perubahan jasmani yang terjadi tanpa disadari dan dengan sendirinya. Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar, maka dibutuhkan bimbingan dan pengarahan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, maka muncul Lembaga Pendidikan atau sekolah. Sekolah akan membantu membimbing dan mengarahkan perubahanperubahan yang terjadi dalam diri siswa. Di samping itu juga dibutuhkan bimbingan serta pengarahan dari orang tua agar perubahan yang terjadi pada anaknya akan memberikan pengaruh yang positif pada diri siswa. Sekolah disini merupakan institusi pendidikan formal, sedangkan orang tua merupakan institusi pendidikan nonformal. Bersadarkan seluruh definisi-definisi serta penjelasan di atas, perubahan-perubahan yang diharapkan adalah penambahan ilmu yang awalnya belum dimiliki menjadi dimiliki oleh siswa, serta perubahanperubahan dari yang awalnya negatif akan berubah menjadi positif..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. b. Hakekat Prestasi Menurut Winkel (1982), prestasi adalah hasil usaha yang telah dicapai. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Menurut Masidjo (1995), hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran akan disebut sebagai prestasi belajar apabila hasil proses belajar tersebut merupakan kemampuan yang sungguh-sungguh aktual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran.. c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak jenisnya. Menurut Slameto (1988:56), faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1) Faktor intern a) Faktor Jasmaniah (1) Faktor kesehatan Ketika siswa sedang dalam keadaan tidak sehat, maka itu akan mempengaruhi belajar siswa tersebut. Karena hanya dengan badan yang sehat, maka siswa akan dapat belajar.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. dengan maksimal untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal. (2) Cacat tubuh Cacat tubuh juga akan mengganggu siswa dalam belajarnya. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi hasil belajarnya. b) Faktor psikologis (1) Intiligensi Menurut J.P Chaplin dalam Slameto (1988), inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu pasti berhasil dalam belajarnya. Begitu juga sebaliknya, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah belum tentu pasti gagal dalam belajarnya. Hal ini dikarenakan belajar adalah suatu proses kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. (2) Perhatian Menurut Gazali dalam Slameto (1988) perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, yang tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat belajar dengan baik, maka siswa harus mempunyai perhatian, kalau siswa tidak mempunyai perhatian maka akan timbul kebosanan dan siswa tidak lagi bisa belajar. (3) Minat Minat memperhatikan. adalah dan. kecenderungan mengikuti. yang. tetap. beberapa. untuk. kegiatan. (Slameto,1988). Minat sangat berpengaruh pada belajar, jika siswa tidak mempunyai minat belajar, maka siswa akan segan untuk belajar. (4) Bakat Menurut Hilgard dalam Slameto (1988), bakat adalah kemampuan untuk mempelajari hal-hal tertentu. Jika materi yang dipelajari sesuai dengan bakat siswa, maka siswa akan mampu belajar dengan baik dan siswa akan mendapatkan hasil yang baik pula. Penting untuk mengetahui bakat dari setiap siswa..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. (5) Motif Motif adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan. aktivitas-aktivitas. yang. berhubungan. dengan. belajar. Harus diperhatikan apa yang menjadi motif siswa agar siswa mampu belajar dengan baik dan mendapat hasil yang baik pula. (6) Kematangan Kematangan adalah keadaan ketika semua alat tubuh telah siap untuk mendapatkan pembelajaran yang baru. Proses belajar akan menjadi lebih berhasil ketika anak sudah matang (siap). Jadi kemajuan siswa dalam belajar tergantung dari kematangan dan belajar (Slameto, 1988). (7) Kesiapan Menurut James Drever dalam Slameto (1988) kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesediaan ini timbul dari dirinya sendiri. Apabila siswa sudah mempunyai kesiapan, maka bisa belajar dengan baik dan hasil belajarnya juga akan lebih baik. c) Faktor kelelahan Kelelahan ada dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (Slameto,1988). Kelelahan jasmani akan tampak dari fisik siswa itu sendiri. Misalnya siswa tampak pucat..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat jika siswa tersebut tidak bersemangat, lesu, sehingga tidak mempunyai minat untuk melakukan segala aktivitasnya termasuk untuk belajar. 2) Faktor ekstern a) Faktor keluarga (1) Cara orang tua mendidik Menurut Sutjipto Wiriwidjojo dalam Slameto (1988) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Pendidikan yang diberikan dalam keluarga akan menjadi dasar bagi pendidikan yang lebih luas, pendidikan dalam dunia masyarakat. Orang tua yang mendidik dengan terlalu santai, terkadang akan menjadi cara mendidik yang kurang baik karena siswa akan bersantai-santai juga dan cenderung untuk mengabaikan tugas-tugasnya termasuk belajarnya. Namun orang tua yang mendidik dengan cara yang terlalu keras juga akan menyebabkan hal yang kurang baik. Siswa akan merasa tertekan dalam belajar. Siswa mau belajar didasarkan pada ketakutan siswa pada orang tua, bukan karena minat dan kemauannya sendiri untuk belajar. (2) Relasi antar anggota keluarga Hubungan / relasi yang baik dalam suatu keluarga terjadi ketika ada dukungan antar anggota keluarga dan saling.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. membimbing. Ketika hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik, maka hal tersebut akan menyukseskan belajar siswa juga. (3) Suasana rumah Rumah yang terlalu gaduh karena kendaraan bermotor, jumlah anggota keluarga yang banyak, ataupun juga karena suara-suara televisi maupun radio akan menyebabkan siswa susah untuk belajar. Agar siswa mampu belajar dengan baik maka diperlukan situasi rumah yang tenang dan damai. (4) Keadaan ekonomi orang tua Keluarga yang miskin akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa, misalnya buku-buku. maupun. media. yang. mendukung. dalam. pembelajaran. Namun ada juga siswa yang keluarganya miskin namun sukses dalam belajarnya. Sedangkan keluarga yang kaya orang tuanya pasti akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan siswa, terkadang hal itu membuat siswa hanya sekedar bersenang-senang dan berfoya-foya, sehingga akan mengganggu siswa dalam belajarnya karena siswa tidak dapat fokus pada pelajaran. (5) Pengertian orang tua Pengertian orang ini dapat diwujudkan dengan selalu memberikan dorongan maupun motivasi pada siswa agar tetap.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. semangat dalam belajar. Selain itu juga bisa berupa memberikan bimbingan ketika siswa sedang mengerjakan pekerjaan rumah. (6) Latar belakang kebudayaan Kebiasaan yang ada di rumah tentunya juga akan mempengaruhi belajar siswa. Sebaiknya agar ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di dalam rumah. b) Faktor sekolah (1) Metode mengajar Metode belajar yang kurang baik akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa juga. Misalnya jika guru kurang menguasai pelajaran, siswa akan merasa tidak senang terhadap hal itu dan pada akhirnya siswa juga akan merasa malas untuk belajar. (2) Kurikulum Kurikulum pelajaran yang terlalu padat dengan materi pelajaran dan di atas kemampuan siswa akan membuat siswa merasa tertekan dalam belajar, sehingga siswa tidak bisa maksimal dalam belajar. (3) Relasi guru dengan siswa Jika guru mampu berhubungan baik dengan siswa, maka akan menyebabkan siswa semakin bersemangat untuk.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. belajar. Sebaliknya guru yang kurang dapat berhubungan baik dengan siswa, maka akan menyebabkan siswa merasa malas untuk belajar. (4) Relasi antar siswa Hubungan antar siswa yang baik dalam satu kelas, akan mendukung proses belajar mengajar yang berlangsung, sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal. Namun jika di dalam kelas terdapat hubungan yang kurang baik, misalnya ada grup-grup dalam kelas, maka akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif dan akan memberikan pengaruh negatif pada siswa. (5) Disiplin sekolah Sekolah yang menerapkan kedisiplinan dalam berbagai aspek, maka siswa akan menjadi lebih maju. Kedisiplinan ini tidak cukup hanya pada siswa saja, namun guru-guru beserta seluruh warga sekolah juga wajib menegakkan kedisiplinan ini. (6) Alat pelajaran Kelengkapan alat pelajaran di sekolah akan mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Semakin lengkap, maka akan memudahkan siswa untuk memahami materi dan akan memudahkan guru juga untuk mengajarkan materi..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. (7) Waktu sekolah Ada sekolah yang menerapkan masuk pagi dan masuk siang. Siswa yang mendapatkan bagian untuk masuk siang, pasti akan berbeda dengan siswa yang masuk pagi. Karena semangat mereka sudah berbeda, jika siang cenderung akan merasa mengantuk, dll. (8) Standar pelajaran di atas ukuran Guru yang tetap menggunakan standarnya sendiri dalam mengajar tanpa memperhatikan siswanya, maka akibatnya siswa akan merasa kurang mampu untuk mengikuti target dari gurunya tersebut dan siswa akan mengalami kesulitan belajar. (9) Keadaan gedung Dalam satu kelas harus diisi siswa dengan jumlah yang memadai, jangan sampai melebihi kapasitas. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar tidak akan efektif. (10) Metode belajar Cara belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan. cukup. istirahat. (Slameto,1988).. akan. meningkatkan. hasil. belajar.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. (11) Tugas rumah Tugas rumah hendaknya tidak terlalu banyak, agar siswa masih bisa melakukan kegiatan lain selain mengerjakan tugas rumah. c) Faktor masyarakat (1) Kegiatan siswa dalam masyarakat Terlalu banyak siswa berkegiatan dalam masyarakat, maka itu akan mengganggu belajar siswa. Terlebih lagi jika siswa tidak mampu membagi dan mengatur waktu dengan baik. (2) Mass media Mass media disini misalnya televisi. Siswa di jaman sekarang lebih senang melihat acara televisi daripada belajar, maka perlu kontrol dan bimbingan dari orang tua agar siswa tidak hanya melihat acara televisi saja, namun juga bisa membagi waktu untuk belajar. (3) Teman bergaul Teman bergaul yang tidak baik akan mempengaruhi belajar siswa. Teman yang tidak baik misalnya yang suka merokok, minum minunan keras, dll. Perlu pengawasan dari orang tua agar siswa tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik tersebut..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. (4) Bentuk kehidupan masyarakat Lingkungan masyarakat yang kurang baik seperti misalnya, lingkungan perjudian, kampung pencuri, lingkungan orang-orang jalanan, pasti akan memberi pengaruh yang buruk pada siswa. Perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberikan pengaruh positif pada anak sehingga anak mampu belajar dengan baik. Jika siswa dapat belajar dengan baik, serta didukung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi yang baik pula, maka siswa pastinya akan mengalami keberhasilan dalam belajarnya. Ketika siswa sudah berhasil, maka siswa pastinya juga akan mendapatkan prestasi dari sekolahnya. d. Hakekat Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Menurut Herman Hudojo (1980), hakekat matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis dan jadi berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematik ditentukan berdasar alasan logis. Namun kerja matematik bisa juga melibatkan observasi, menebak,.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. mengetes hipotesa, mencari analogi, dan sebagainya. Proses ini merupakan suatu aktivitas mental. Menurut Gagne yang dikutip Herman Hudojo (2005), secara garis besar matematika memiliki objek-objek kajian sebagai berikut : 1) Fakta-fakta matematika Fakta-fakta. matematika. adalah. kesepakatan-. kesepakatan dalam matematika yang dimasukkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan di dalam matematika, seperti misalnya lambang. 2) Ketrampilan-ketrampilan matematika Ketrampilan-ketrampilan matematika adalah operasioperasi dan prosedur-prosedur dalam matematika, yang masing-masing merupakan suatu proses untuk memperoleh hasil tertentu. 3) Konsep-konsep matematika Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasikan apakah sesuatu objek tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Suatu konsep yang berada dalam lingkup matematika disebut konsep matematika..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. 4) Prinsip-prinsip matematika Prinsip adalah suatu pernyataan yang bernilai benar, yang memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara konsep-konsep tersebut. Jadi, matematika merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak, diperoleh dengan penalaran secara induktif dan deduktif, serta mempunyai cara berpikir matematika yang prosesnya melalui abstraksi dan generalisasi. e. Prestasi Belajar Matematika Menurut Winkel (1982), prestasi adalah hasil usaha yang telah dicapai. Sedangkan dalam Maria Dona (2011) disebutkan bahwa prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar matematika. Dengan demikian, hasil yang dirasakan oleh siswa adalah perubahan siswa dari yang pada awalnya tidak tahu mengenai matematika menjadi tahu mengenai matematika. Namun, hasil belajar siswa tersebut juga tidak akan dapat diketahui apabila tidak diadakan pengukuran terlebih dahulu. Pengukuran tersebut adalah pengukuran terhadap kemampuan siswa setelah siswa tersebut mengikuti proses belajar mengajar matematika. Belajar matematika aspek nilai yang diambil tidak hanya aspek kognitif saja, melainkan aspek.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. afektif dan psikomotorik juga. Namun pada kenyataannya pengambilan nilai afektif dan psikomotorik dalam belajar matematika sulit untuk dilakukan, sehingga hanya penilaian secara kognitif saja yang diberikan oleh guru untuk siswa. Prestasi belajar matematika akan mempengaruhi minat belajar siswa terhadap matematika, apabila siswa sering mendapatkan prestasi yang buruk dalam matematika, kemungkinan siswa akan merasa malas untuk belajar matematika dan tidak menyukai matematika. Namun apabila siswa mendapatkan prestasi yang baik, maka siswa akan merasa senang ketika belajar matematika dan kemungkinan siswa akan menyukai matematika. 2. Bimbingan Belajar a. Hakekat Bimbingan Saat ini permasalahan dalam kehidupan dan berbagai lapisan masyarakat semakin lama semakin kompleks dan berkembang. Negara kita mengalami revolusi baik secara fisik maupun mental, dimana normanorma hidup mengalami perubahan secara cepat, sehingga orang terkadang merasa kehilangan pegangan. Tuntutan yang cukup banyak dari masyarakat ini menyebabkan orang sulit untuk menentukan sikap atas kemauannya sendiri. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka bimbingan yang teratur dan berencana sangatlah penting untuk masing-masing individu..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Apakah yang sebenarnya dimaksud dengan bimbingan? banyak orang yang salah mengartikan apa arti dari bimbingan ini yang sebenarnya. Ada beberapa pengertian bimbingan yang diungkapkan oleh para ahli. Definisi bimbingan yang dikatakan oleh Shirley A. Hamrin (1950), dalam Sajono (1971) dikatakan bahwa : Helping someone to see through himself in order that he may see himself through Hal ini berarti bimbingan akan membantu seseorang agar orang itu dapat melihat dirinya sendiri agar dia mampu melihat dirinya sendiri lebih dalam lagi. Sedangkan definisi yang diungkapkan oleh Jones (1951), dalam Sajono (1971) dikatakan bahwa : Guidance involves personal help given by someone; it is designed to assist a person to decide where he wants to go, what he wants to do, or how he can best accomplish his purpose; it assists him to solve problems that arise in his life. Hal ini berarti bimbingan meliputi bantuan personal yang diberikan oleh orang lain. Hal tersebut dirancang untuk membantu orang dalam menentukan kemana dia akan pergi, apa yang ingin dia lakukan, bagaimana dia dapat menyempurnakan tujuannya. Hal itu membantu dia dalam menyelesaikan masalah hidupnya..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bimbingan diartikan sebagai petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu; tuntunan; pimpinan; kata pendahuluan/kata pengantar. Dari definisi-definisi tadi dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan pada individu-individu agar mereka dapat : 1) Mengatur kegiatannya sendiri 2) Mengembangkan pandangannya sendiri 3) Mengambil keputusannya sendiri 4) Menanggung bebannya sendiri akibat dari keputusannya itu Bimbingan ini memang berdasarkan pada fakta bahwa manusia itu memerlukan bantuan. Setiap orang akan membutuhkan bimbingan pada suatu waktu. Ada orang yang memerlukan bimbingan sepanjang hidupnya, namun ada juga orang yang membutuhkan bimbingan hanya pada waktu tertentu, hanya ketika pada saat orang itu benar-benar membutuhkan bantuan dari orang lain. Bimbingan selanjutnya diharapkan akan memberi pengalaman pada masing-masing individu tentang bagaimana caranya mengatasi rintangan yang timbul setiap waktu, baik yang terjadi pada dirinya sendiri, pada keluarganya, atau pada masyarakat secara umum. Pada umumnya bimbingan mempunyai maksud untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh individu-individu sesuai.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. dengan pemecahan masalah dengan memperhatikan alasan-alasan dan motivatoring untuk suatu keluhan atau permasalahan tertentu sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan. b. Bimbingan Belajar Belajar pasti ada hubungannya dengan pendidikan. Setelah menguraikan arti dan tujuan bimbingan, maka perlu untuk meninjau hubungan antara bimbingan dan pendidikan. Ada yang berpendapat bahwa bimbingan sama artinya dengan pendidikan, namun ada juga yang berpendapat bahwa bimbingan tidak sama artinya dengan pendidikan. Pendapat yang dikatakan oleh Prof. Dr. R. Slamet Iman Santoso (1963), dalam Sajono (1971) adalah sebagai berikut : 1) Guidance di Indonesia dapat berjalan lancar, kalau sesuai dengan sistim pendidikan di Indonesia, karena guidance merupakan bagian dari sistim pendidikan. Hasil pendidikan terutama tergantung dari sistimnya. Lapangan guidance terutama mengenai soal-soal yang di dalam sistim pendidikan itu tak dapat tercakup, untuk mengisi gaps and failures of the systems. Jadi guidance adalah salah satu soal additional dari sistim pendidikan 2) Guidance. juga. harus. memperhatikan. latar. belakang. masyarakat. Kalau ini sudah diselidiki untuk sistim pendidikan,.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. maka guidance dapat mendampingi sistim pendidikan. Kalau belum diselidiki, maka guidance menjadi simpang siur. 3) Sistim pendidikan teratur dapat disebut pula guidance yang umum, yang bertujuan untuk memperkembangkan segala potensi manusia ke arah tingkat yang sempurna, sehingga guidance yang khusus merupakan guidance di dalam guidance. Pendapat Crow and Crow (1961), dalam Sajono (1971) mengenai hubungan antara bimbingan dan pendidikan adalah sebagai berikut : The individual process takes within the individual, and educational products are evidenced in his behavior. What then is relation of guidance to education? Guidance constitutes those factors outside the individual that are made avaible to him in his own search for selfdevelopment. In its more specific interpretation, it includes all those techniques of counseling and all those bodies of information that can help the individual to help himself. Dari definisi-definisi tadi tampak bahwa ternyata ada hubungan yang erat antara bimbingan dan pendidikan, sehingga kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Namun keduanya tidak juga dapat dikatakan sama, melainkan kedua hal ini adalah saling berkaitan. Bimbingan belajar yang di maksud di sini adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh siswa yang berkaitan dengan proses belajarnya di sekolah maupun belajar mandirinya. Seperti misalnya kesulitan siswa dalam.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. memahami meteri yang diajarkan di sekolah, kesulitan untuk belajar bersama-sama dengan siswa yang lain di dalam kelas, maupun kesulitankesulitan lain yang dialami di sekolah. Sehingga siswa membutuhkan bimbingan yang lebih lagi di luar jam sekolah. Dalam penelitian ini, bimbingan lebih dikhususkan pada bimbingan belajar pada mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan bagi banyak siswa matematika adalah mata pelajaran yang tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memahami materi yang terkandung di dalamnya. Sehingga akan lebih banyak lagi siswa yang membutuhkan bimbingan di luar jam sekolahnya. Dalam. penelitian. ini,. bimbingan. belajar. matematika. ini. ditunjukkan dengan skor kuesioner persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah. Dalam kuesioner ini berbagai hal akan ditanyakan pada siswa mengenai berbagai hal dalam bimbingan belajarnya serta tingkat keseriusannya dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah. c. Bentuk-Bentuk Bimbingan Belajar Bentuk-bentuk bimbingan belajar ini berdasarkan pada jumlah orang dalam satu kelas yang mengikuti bimbingan belajar. Dalam hal ini, bentuk-bentuk bimbingan belajar dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu bimbingan belajar yang dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar dan bimbingan belajar privat (dilaksanakan secara individu)..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. 1) Bimbingan belajar yang dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar Bimbingan belajar yang dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar saat ini juga banyak diminati oleh banyak siswa. Banyak siswa yang memilih bimbingan belajar model ini karena hanya sekedar ikutikutan teman-temannya atau juga karena orang tuanya lebih mempercayakan lembaga bimbingan belajar yang diikuti oleh anaknya tersebut. Bimbingan belajar model ini siswa yang mendatangi lembaga bimbingan belajar dimana kemudian mereka tergabung di dalamnya. Biasanya di satu kelas ini terdapat banyak siswa, rata-rata 10-20 siswa. Bimbingan belajar ini biasa juga disebut kelas klasikal. Bimbingan belajar yang seperti ini mirip dengan proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan satu guru mendampingi banyak siswa. Namun yang membedakannya adalah di lembaga bimbingan belajar ini siswa akan mendapatkan lebih banyak latihan soal dan jenis-jenis soal yang diberikan juga lebih bervariasi. Saat ini terdapat banyak sekali Lembaga Bimbingan Belajar di Yogyakarta,. seperti. misalnya. Primagama,. Neutron,. Ganesha. Operation, maupun lembaga bimbingan belajar lainnya yang belum terlalu terkenal..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. 2) Bimbingan belajar privat Bimbingan belajar privat saat ini juga masih diminati oleh banyak siswa. Biasanya bimbingan belajar privat ini dilakukan dengan mengundang guru pendampingnya untuk datang ke rumah siswa. Bimbingan belajar privat ini akan membantu memecahkan masalah siswa secara individu. Masih banyak siswa yang berminat dengan bimbingan belajar privat ini karena beberapa alasan, yaitu : -. Siswa tidak perlu bepergian untuk mendapatkan bimbingan belajar, sehingga akan menghemat tenaga dan menghemat waktu.. -. Orang tua siswa bisa mengawasi langsung proses bimbingan belajar anaknya.. -. Siswa bisa lebih berkonsentrasi dan fokus dalam belajar, karena tidak ada teman lain yang akan mengganggu proses bimbingan belajar. Dalam proses bimbingan belajar privat ini, biasanya siswa akan. lebih bebas dan leluasa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya dan guru juga dapat menjelaskannya sampai siswa benarbenar paham. Disisi lain, guru akan lebih mudah memantau perkembangan siswanya dalam belajar. Selain itu, proses belajar mengajar juga akan lebih terarah, karena tidak ada pihak lain yang mengganggu proses belajar. Sehingga kebutuhan siswa mengenai kesulitan belajar atau kesulitan memahami materi akan terselesaikan.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. dan guru juga telah berhasil membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahannya tersebut. Berdasarkan kedua bentuk bimbingan belajar yang telah diuraikan tersebut, maka tampak bahwa tidak terdapat banyak perbedaan, terutama dalam pembelajaran matematika. Sehingga akan didapatkan persamaanpersamaan dari kedua bentuk bimbingan belajar diatas, yaitu : 1) Materi yang diajarkan cenderung sama, karena materi yang diajarkan tergantung pada siswa. 2) Lama waktu bimbingan sama, antara 90 – 120 menit dalam satu kali pertemuan 3) Pada intinya, bimbingan yang diberikan sama, karena sama-sama melayani siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. 4) Model pembelajaran yang dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar ataupun di belajar privat biasanya tidak berbeda jauh.. d. Intensitas Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar di Luar Jam Sekolah Intensitas terbentuk dari kata dasar intens. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘intens’ ini berarti hebat, sangat kuat, tinggi (berkaitan dengan mutu). Sedangkan menurut Kamus Bahasa Inggris karangan john M. Echolis dan Hassan Shadily, “intense” ini mempunyai arti hebat dan kalau berhubungan dengan perasaan maka mempunyai arti kuat, bersemangat, dan sangat, amat. Disisi lain, intensif artinya sangat.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. bersungguh-sungguh (giat dan secara mendalam), untuk memperoleh efek yang maksimal terutama mencapai hasil yang digunakan di lain waktu yang lebih singkat. Kata “intensitas” yang merupakan kata benda menyatakan suatu keadaan (tingkatan atau ukuran). Berdasarkan pengertian di atas, penulis memberikan definisi intensitas yang digunakan sebagai variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1) Tingkat kesungguhan melaksanakan sesuatu atau 2) Tingkat kesungguhan sesuatu itu dilaksanakan e.. Persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan beljar di luar jam sekolah Persepsi merupakan kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkam pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan (Winkel,1987). Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan inderanya, yaitu indera penglihat, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium (Slameto, 2010)..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. Menurut Sarwono (2009), persepsi merupakan kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan kemudian diinterpretasikan. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Didalamnya terjadi proses berfikir yang pada akhirya terwujud dalam sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk memahami lingkungannya. Berdasarkan pengertian di atas, penulis memberikan definisi persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung mengenai suatu informasi ke dalam otak manusia yang ditangkap melaui inderanya. Proses penerimaan tersebut dapat melalui indera penglihat, pendengaran, peraba, perasa dan pencium, kemudian tanggapan tersebut diterima dengan kesadaran intuitif yang mengenai sesuatu.. B. Kerangka Berpikir Bimbingan belajar mempunyai peranan yang cukup penting dalam keberhasilan belajar siswa. Siswa yang dengan sungguh-sungguh mengikuti bimbingan belajar, pasti akan mengalami keberhasilan dalam belajarnya. Namun akan berbeda hasilnya jika siswa mengikuti bimbingan belajar hanya karena ikutikutan temannya tanpa menyadari kelemahannya dalam matematika, atau juga.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. karena paksaan dari orang tua maka kemungkinan siswa akan mengalami kegagalan dalam belajarnya. Berdasarkan pengalaman penulis, bimbingan belajar ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam pendidikan siswa. Berdasarkan uraian diatas, tampak bahwa secara teoritis persepsi siswa tentang bimbingan belajar mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar matematika. Akan tetapi apakah hubungan yang secara teoritis sudah jelas akan berlaku untuk siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2013/2014? Hal ini akan diselidiki dalam penelitian ini.. C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian yang masih harus diuji kebenarannya setelah melalui penelitian dan analisis data. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang intensitas siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan hasil belajar matematika di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. 2. Siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah akan mendapatkan hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah di kalangan siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam. penelitian. ini,. penelitian. kualitatif. digunakan. untuk. mendeskripsikan aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah yang didapat dari hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara terhadap siswa sedangkan penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dengan prestasi belajar (nilai ulangan harian) siswa yang berupa skor kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dan skor hasil ulangan harian matematika siswa.. B. Subyek, Obyek, Waktu, dan Tempat Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.. 39.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 2. Obyek Penelitian Obyek Penelitian ini adalah aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dan hasil ulangan harian siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014, dan hubungan antara keduanya. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai Juni 2014. 4. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.. C. Bentuk Data Data yang diambil dalam penelitian ini antara lain: 1.. Aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah yang didapat dari hasil pengisian kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah oleh siswa.. 2.. Hasil ulangan harian matematika materi Persamaan Garis Lurus yang berupa skor ulangan harian matematika siswa materi Persamaan Garis Lurus.. 3.. Hasil wawancara dengan siswa yang meliputi penjelasan siswa mengenai aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah yang biasa mereka jalani khususnya bimbingan belajar pelajaran matematika..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pengumpulan dokumen, yang berupa pengumpulan soal ulangan harian materi Persamaan Garis Lurus Soal ulangan harian materi Persamaan Garis Lurus dalam penelitian ini adalah soal uraian tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Soal ulangan harian materi Persamaan Garis Lurus ini untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan selama materi Persamaan Garis Lurus ini diajarkan. 2. Kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah Kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah dalam penelitian ini adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa mengenai aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah, khususnya bimbingan belajar mata pelajaran matematika yang selama ini mereka ikuti. Kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah ini merupakan kuesioner untuk mengetahui aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah, khususnya bimbingan belajar mata pelajaran matematika selama mereka berada di kelas VIII..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. 3. Wawancara Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak (Suharsimi Arikunto : 2005). Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap siswa untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah yang selama ini mereka ikuti. Jenis wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah perpaduan antara wawancara terstruktur dan wawancara bebas yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang semaksimal mungkin dari siswa. Isi wawancara berupa pertanyaan yang menyangkut penjelasan siswa mengenai aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah yang selama ini mereka ikuti.. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data tersebut antara lain: 1. Lembar soal ulangan harian materi Persamaan Garis Lurus.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 43. Soal ulangan harian materi Persamaan Garis Lurus ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur tingkat pencapaian pemahaman siswa terhadap materi Persamaan Garis Lurus. Soal-soal yang digunakan untuk penelitian dibuat sendiri oleh peneliti sesuai dengan materi yang didapat oleh siswa, juga berdasarkan kurikulum yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penyusunan soal-soal penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: a. Memlilih materi yang akan diujikan, yaitu materi yang telah diajarkan pada siswa kelas VIII (Persamaan Garis Lurus) b. Menentukan jenis soal yang akan diujikan Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan tipe soal uraian. Setiap jawaban benar akan mendapat skor 10, 2 untuk jawaban salah, dan 0 untuk jawaban yang tidak diisi. c. Menentukan jumlah soal yang akan digunakan d. Membuat kisi-kisi soal penelitian Berikut merupakan kisi-kisi soal yang akan digunakan untuk mencari nilai prestasi belajar matematika kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta:.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 3.1 Materi pokok: Persamaan Garis Lurus No. Indikator. No Item. 1. Melukis garis dan menentukan titik potong. 1. dengan sumbu x dan y. 2. Menentukan gradien garis.. 2. 3. Menentukan persamaan garis yang melalui. 3. 1 titik dan diketahui gradiennya. 4. Menentukan persamaan garis yang melalui. 4. 2 titik. 5. Menentukan persamaan garis baru yang. 5. sejajar dengan sebuah garis dan melalui 1 t i t i k. 6. Menentukan persamaan garis baru yang. 6. tegak lurus dengan sebuah garis dan melalui 1 titik. 7. Menentukan persamaan garis dari gambar. 7. garis yang diketahui. 8. Menentukan nilai a dari 2 buah garis yang. 8. saling tegak lurus. 9. Menentukan persamaan garis baru yang sejajar dengan sebuah garis dan melalui. 9. 44.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 45. perpotongan garis lain dengan sumbu x. 10. Menentukan koordinat sebuah titik apabila. 10. diketahui koordinat titik lainnya dan gradiennya. Jumlah soal. 10. e. Menentukan durasi waktu yang akan digunakan untuk mengerjakan soal. 2. Lembar kuesioner persepsi tentang aktivitas bimbingan belajar di luar jam sekolah Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan. Kuesioner persepsi tentang intensitas siswa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah ini adalah untuk memperoleh informasi dari responden tentang keikutsertannya dalam bimbingan belajar di luar sekolah. Dilihat dari cara menjawabnya, kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal member tanda pada jawaban yang dipilih. Kuesioner ini disusun untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan belajar siswa di luar sekolah. Kuesioner ini terdiri atas 5 pilihan jawaban, yaitu A, B, C, D, dan E. Dengan skor untuk tiap butir soal positif 5,4,3,2,1 (Mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju),.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 46. skor untuk tiap butir soal negatif 1,2,3,4,5 (Mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju ) dan skor untuk tiap butir soal 5,4,3,2,1 (Mulai dari hampir selalu sampai tidak pernah). Kuesioner ini terdiri atas 27 butir soal yang terdiri dari 19 Butir soal positif dan 8 Butir soal negatif. Adapun garis besar penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a. Alasan mengikuti bimbingan belajar 1) Paksaan dari orang tua 2) Niat dari diri sendiri karena merasa dirinya butuh 3) Ikut-ikutan teman b. Rutin atau tidaknya mengikuti bimbingan belajar 1) Rutin mengikuti setiap pertemuan bimbingan belajar 2) Kadang-kadang membolos 3) Ikut bimbingan belajar hanya kalau mau ulangan atau tes. c. Keseriusan mengikuti bimbingan belajar 1) Mengerjakan setiap latihan soal yang diberikan 2) Mengikuti setiap try out atau latihan yang diadakan oleh bimbingan belajar 3) Membaca materi terlebih dahulu sebelum mengikuti bimbingan belajar 4) Mempelajari lebih dalam lagi materi yang telah diajarkan dalam bimbingan belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan struktur data Simak yang ada di Lampiran A serta diagram fisik yang terlihat di Gambar III-3, tidak terlihat adanya nilai yang ada di kolom tertentu yang memiliki

Sehingga untuk mendeteksi e-mail asli atau palsu, dilakukan dengan cara ekstraksi header email yang selanjutnya header tersebut diekstraksi lagi untuk memperoleh domain

Akan muncul Pop-up, pada pop-up pilih image atau bisa melakukan upload gambar dengan klik Upload

dihitung berdasarkan kumulatif selisih sudut yang timbul antara data posisi yang dihasilkan pada saat pengujian dan data posisi aktual/awal yang dikontrol dibagi dengan

Keuntungan dari model zakat berjamaah antara lain adalah (1) meningkatkan kuantitas dana zakat sehingga dapat dipergunakan untuk proyek sosial ekonomi yang membutuhkan

Pada Gambar 12 terlihat bahwa jika v ditambahkan pada graph Q kemudian titik tersebut dihubungkan dengan setiap serta titik v dan yang semula tidak terhubung menjadi

Walaupun kadar CO udara di lapangan masih jauh di bawah ambang batas tetapi kadar SpO 2 petugas termasuk tidak normal, hal tersebut disebabkan karena adanya kebiasaan

Although studies of enzyme variations by means of electrophoresis in Ranunculus species is here being conducted for the first time, this method has been extensively employed for