• Tidak ada hasil yang ditemukan

المصدر: a.com/showthread.php? p=5134

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "المصدر: a.com/showthread.php? p=5134"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)

:ﺭﺪﺼﻤﻟﺍ http://www.mahdi-alumm a.com/showthread.php? p=5134 ﻲﻧﺎﻤﻴﻟﺍ ﺪﻤﺤﻣ ﺮﺻﺎﻧ ﻡﺎﻣﻹﺍ Imam Nasser Mohammed Al-Yamani ـﻫ1430 - 1 - 24 ـﻣ2009 - 1 - 21 ًﺀﺎﺴﻣ 11:57

(2)

________ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﻦﻴﺑ ﺰﻴﻴﻤّﺘﻟﺍ ﻥﺎﻴﺑ ..ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ Bayan Untuk Membezakan Antara Ayat-ayat Al-Qur’an Yang Muhkamat Sebagai Ummul Kitab

(3)

Dengan Ayat-ayat Yang Mutasyabihat.. ﺓﻼﺼﻟﺍﻭ ،ِﻢﻴِﺣَّﺮﻟﺍ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ ﻢﺗﺎﺧﻭ ﻦﻴﻣﻷﺍ ﻪﻟﻮﺳﺭ ﻰﻠﻋ ﻡﻼﺴﻟﺍﻭ ﻦﻴﻌﺑﺎّﺘﻟﺍﻭ ﻦﻳﺮﻫﺎﻄﻟﺍ ﻪﻟﺁﻭ ﻦﻴﻴﺒﻨﻟﺍ ..ﺪﻌﺑﻭ ،ﻦﻳّﺪﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻰﻟﺇ ّﻖﺤﻠﻟ ﻰﻠﻋ ﺀﺍﺪﻬﺷ ﺍﻮﻧﻮﻛ ﺭﺎﺼﻧﻷﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ﻢﻬُﻟﻮﻗﻭ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﺔﻓﺎﻛﻭ ﻢﻴﺴﻧ ﻢﻜﻟ ﺲﺒﺘﻘﻧﻭ ،ﻢﻴﺴﻧ ﻝﻮﻗ ﺲﻔﻧ ﻮﻫ

(4)

:ﻝﻮﻘﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺎﻣﻭ ﷲﺍ ﻻﺍ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﺮﻴﺴﻔﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻﻭ) ﺪﻤﺤﻣ ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻪﻟﻮﺳﺭ ﺮﻴﻐﻟ ﷲﺍ ﻪﻠﻌﺟ ﻲﻬﺘﺸﻳ ﺎﻤﻛ ﺲﻴﻟ ﻪﻠﺼﻔﻳﻭ ﻩﺮﺴﻔﻳ ﻥﺍ ﷲﺍ ﺐﺤﻳ ﺎﻤﻛ ﻞﺑ ﻪﺴﻔﻧ ﻲﻓ (ﷲﺍ ﻻﺍ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻﻭ ﻩﺮﺴﻔﻳ Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani

(5)

Wahai sekalian para Anshar, jadilah kalian semua sebagai para saksi terhadap saudara Naseem (anggota -forum) dan seluruh alim ulama Ahli Sunnah, kerana ucapan mereka semua sama seperti perkataan saudara Naseem.

(6)

Kami petik keterangannya untuk kalian seperti berikut: (Tidak ada yang -mengetahui tafsir Al Qur’an selain Allah, dan Allah tidak menjadikan penafsiran Al-Qur’an itu bagi selain Rasul-Nya junjungan kami

(7)

Muhammad yang menafsirkannya dan menjelaskannya tidak seperti yang diinginkan oleh dirinya sendiri, namun sebagaimana Allah SWT suka baginda menafsirkannya. Tidak ada yang mengetahui takwilnya selain Allah)

(8)

ﻩﺪﺣﻭ ﻢﻴﺴﻧ ﻝﻮﻗ ﺲﻴﻟ ﻝﻮﻘﻟﺍ ﺍﺬﻫﻭ ﻦﻴﻘﻔﺘﻣ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﺔﻓﺎﻛ ﻝﻮﻗ ﻞﺑ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ َّﻥﺄﺑ ﻪﻴﻠﻋ ﻥﺁﺮﻘﻠﻟ ًﺎﻧﺎﻴﺑ ﺕءﺎﺟ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ َّﻥﺇ ﺎﻤﺑﻭ ،ﷲﺍ ﺔﻨﺳ ﻲﻓ ﻩﺎﻧﺪﺟﻭ ﺎﻣ ﺎﻨﺒﺴﺣ ﺍﻮﻟﺎﻘﻓ ،ﻢّﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰّﻠﺻ ّﻲﺒّﻨﻟﺍ ﻞﻫﺄﺑ ﻢﻬﺴﻔﻧﺃ ﻥﻮّﻤﺴُﻳ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﻰﻟﺇ ﻢﻜﺘﺤﻨﻟ ﻢﻫﻮﻋﺩﺃ ﻲﻧﺇﻭ .ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﻢﻬﻟﻮﻗ ﻕﺪﺻ ﻥﺈﻓ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ َّﻥﺄﺑ ّﻖﺤﻟﺎﺑ ﺔﻨّﺴﻟﺎﺑ ﻥﻮﻜﺴﻤﺘﺴﻳ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﷲﺍ

(9)

ﻭﺃ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻊﻣ ﺖﻘﻔﺗﺍ ﺀﺍﻮﺳ ﺎﻫﺪﺣﻭ ﻞﻘﻳ ﻢﻟ ﻥﺇﻭ ،ﺍﻮﻗﺪﺻ ﺪﻘﻓ ﺖﻔﻠﺘﺧﺍ ﻮﻫ ﻻﺇ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻞﻳﻭﺄﺘﺑ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻪﻧﺇ ﷲﺍ ﻦﻤﻣ ﻢﻠﻇﺃ ﻦﻣﻭ ،ﻢﻬّﺑﺭ ﻰﻠﻋ ﺍﻮﺑﺬﻛ ﺪﻘﻓ ﷲﺍ ﻥﻷ ﻚﻟﺫ ؟ًﺎﺑﺬﻛ ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﻯﺮﺘﻓﺍ ﻞﻳﻭﺄﺘﺑ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﻚﻟﺫ ﻞﻘﻳ ﻢﻟ ،ﻂﻘﻓ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻞﺑ ؛ﻮﻫ ﻻﺇ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﷲﺍ ﻞﻌﺠﻳ ﻢﻟﻭ ﻪﻧﻷ ًﺍﺮﻈﻧ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ،ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻮﻫ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺘﺑ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ Ucapan ini, bukanlah

(10)

ucapan saudara Naseem semata-mata, bahkan ucapan seluruh ulama Sunnah yang mereka sepakati bahawa Al-Qur’an itu, tiada yang mengetahui takwilnya selain Allah. Oleh kerana Sunnah itu datang sebagai penjelas bagi Al-Qu’an, maka mereka mengatakan

(11)

cukuplah bagi kami hadits yang kami dapatkan dalam Sunnah Nabi SAW, sebab itu mereka menamakan diri mereka sebagai Ahli Sunnah. Maka sesungguhnya aku menyeru mereka agar kita kembali -berhukum dengan Al

(12)

Qur’an yang agung. Jadi sekiranya benar ucapan mereka dengan kebenaran bahawa tiada yang mengetahui takwil Al-Qur’an selain Allah, yang menyebabkan mereka berpegang teguh pada Sunnah semata-mata -sama sahaja yang sejalan dengan Al-Qur’an

(13)

maupun yang bertentangan dengannya- maka mereka benar. Namun sekiranya Allah tidak berfirman bahawa tiada yang mengetahui takwil Al-Qur’an kecuali Dia, maka mereka telah mendustakan Tuhan mereka. Siapakah yang

(14)

lebih zalim dibanding -orang yang mengada adakan dusta terhadap Allah? Demikian ini kerana Allah SWT tidak berfirman menyatakan seperti itu, bahawasanya tiada yang mengetahui takwil Al-Qur’an selain Dia; padahal -sebenarnya hanya ayat ayat Mutasyabihat

(15)

sahaja, sebab Allah -tidak menjadikan ayat ayat Al-Qur’an yang Mutasyabihat -yang samar-samar, tidak terang maksudnya-sebagai hujjah terhadap kalian, memandangkan bahawasanya tiada sesiapa yang mengetahui takwilnya selain-Nya Maha Suci

(16)

Dia. ﺕﺎﻳﺁ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻞﻌﺟ ﷲﺍ ﻦﻜﻟﻭ ﻱﺬﻟﺍ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ّﻦُﻫ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﺍﻮﻌﺒﺘﺗ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻢﻛﺮﻣﺃ ﺮﻫﺎﻇ ﺍﻮﻌﺒﺘﺗ ﻻ ﻥﺃﻭ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻱﺬﻟﺍﻭ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﷲﺍ ﻪﻠﻌﺠﻳ ﻢﻟﻭ ،ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺘﺑ ﺕﺎﻳﺁ ﻲﻫ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﺔّﺠﺣ ﻞﺑ ﻢﻜﻴﻠﻋ ،ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ّﻦُﻫ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﻎﻳﺯ ﻢﻬﺑﻮﻠﻗ ﻲﻓ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺎّﻣﺄﻓ

(17)

ﻦﻫﺬﺒﻨﻳ ﻑﻮﺴﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍﻭ ﺢﺿﺍﻮﻟﺍ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﺒﺘﻴﻓ ﻩﺮﻬﻇ ﺀﺍﺭﻭ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍﻭ ﺔﻨﺘﻔﻟﺍ ﺚﻳﺩﺎﺣﻷ ﻥﺎﻫﺮﺒﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻞﻳﻭﺄﺘﺑ ﻢﻠﻌﻳ ﻻﻭ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻦﻣ ﺀﺎﺸﻳ ﻦﻤﻟ ﻪﻤّﻠﻌﻳﻭ ،ﷲﺍ ﻻﺇ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ،ﻩﺩﺎﺒﻋ Namun begitu Allah SWT telah menjadikan hujjah-Nya ke atas kalian berupa ayat-ayat Al-Qur’an yang

(18)

Muhkamat -yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya- itulah Ummul Kitab ayat-ayat pokok isi, intipati dan intisari dari kandungan Al-Qur’an, yang Allah telah perintahkan kalian agar mengikuti ayat-ayat Al-Qur’an yang Muhkamat.

(19)

Allah SWT juga memerintahkan kalian agar tidak mengikuti makna zahir ayat -Mutasyabihat dari Al Qur’an, yang tidak ada sesiapa tahu takwilnya kecuali Allah, dan Allah SWT tidak menjadikannya sebagai hujjah ke atas kalian,

(20)

namun yang menjadi hujjah-Nya ke atas kalian adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang Muhkamat, itulah Ummul Kitab. Adapun orang-orang yang dalam hatinya terdapat kecenderungan menolak kebenaran yang nyata dan muhkam

(21)

ini, maka kelak dia akan -mencampakkan ayat ayat Muhkamat itu di belakangnya dengan mengabaikan yang muhkam, lalu mengikuti ayat-ayat Mutasyabihat dengan mencari-cari bukti bagi hadits-hadits -fitnah, dengan mencari cari takwilnya padahal tidak ada yang

(22)

-mengetahui takwil ayat ayat Mutasyabihat dari Al-Qur’an itu selain Allah, dan Dia mengajarkan takwilnya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dari -kalangan hamba-hamba Nya. ﻮﻫ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻣ ﷲﺍ ﻞﻌﺠﻳ ﻢﻟﻭ

(23)

ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﻞﺑ ًﺍﺪﺑﺃ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﻍﺍﺯ ﻦﻣﻭ ،ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ّﻦُﻫ ﺕﺎﺤﺿﺍﻮﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﺒّﺗﺍﻭ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻣ ﻦﻋ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﻎﻳﺯ ﻪﺒﻠﻗ ﻲﻔﻓ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﻦِّﻴﺒﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ُﻪْﻨِﻣ َﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻚْﻴَﻠَﻋ َﻝَﺰْﻧَﺃ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻮُﻫ} ُﺮَﺧُﺃَﻭ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ َّﻦُﻫ ﺕﺎﻤﻜﺤﻣ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ ﻲِﻓ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎّﻣﺄﻓ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻣ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍ ُﻪْﻨِﻣ َﻪَﺑﺎَﺸَﺗ ﺎَﻣ َﻥﻮُﻌِﺒَّﺘَﻴَﻓ ٌﻎْﻳَﺯ ُﻢَﻠْﻌَﻳ ﺎَﻣَﻭ ِﻪِﻠﻳِﻭْﺄَﺗ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍَﻭ ِﺔَﻨْﺘِﻔْﻟﺍ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ﻲِﻓ َﻥﻮُﺨِﺳﺍَّﺮﻟﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻻَِّﺇ ُﻪَﻠﻳِﻭْﺄَﺗ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻨِّﺑَﺭ ِﺪْﻨِﻋ ْﻦِﻣ ّﻞﻛ ِﻪِﺑ ﺎَّﻨَﻣﺁ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ

(24)

{ِﺏﺎَﺒْﻟَﻷﺍ ﺍﻮُﻟْﻭُﺃ ﻻَِّﺇ ُﺮَّﻛَّﺬَﻳ [7:ﻥﺍﺮﻤﻋ ﻝﺁ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Allah SWT tidak -menjadikan ayat-ayat Al Qur’an yang Mutasyabihat itu sebagai hujjah ke atas kalian selama-lamanya, namun Allah SWT telah -menetapkan ayat-ayat Nya yang Muhkamat

(25)

-yang jelas, tetap, tegas dan nyata maknanya serta terang maksudnya, itulah Ummul Kitab berupa ayat-ayat pokok isi, intipati dan intisari -dari kandungan Al Qur’an- itu sebagai hujjah-Nya ke atas kalian. Barangsiapa yang

(26)

hatinya cenderung untuk menolak dan meninggalkan Muhkam Al-Qur’an dengan mengikuti ayat-ayat Mutasyabihat, maka dihatinya terdapat kecenderungan untuk menolak kebenaran yang nyata, yang jelas lagi menjelaskan. Allah SWT berfirman:

(27)

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepada kamu. Di antara [isi]nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah -Ummul Kitab pokok pokok isi Al Qur’an dan yang lain [ayat-ayat] mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada

(28)

kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman

(29)

kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran [daripadanya] melainkan orang-orang yang berakal. (7) Maha Benar Allah (Ali Imron)

(30)

ﻪﻌﺿﺍﻮﻣ ﻦﻋ َﻢِﻠَﻜﻟﺍ ﻥﻮﻓِّﺮﺤﺗ ﻒﻴﻜﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻞﻳﻭﺄﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻪﻧﺇ ﻥﻮﻟﻮﻘﺗﻭ ﺍﻮﻜﺴﻤﺘﺗ ﻲﻜﻟ ﻚﻟﺫﻭ ؟ﷲﺍ ﻻﺇ ًﺀﺍﻮﺳ ﻚﻟﺫ ﻢﻜﺒﺴﺣﻭ ﺎﻫﺪﺣﻭ ﺔﻨُّﺴﻟﺎﺑ !ﺖﻔﻠﺘﺧﺍ ﻭﺃ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻣ ﻊﻣ ﺖﻘﻔﺗﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ﺮﻴﺴﻔﺘﻟ ﻻﺇ ﻥﺁﺮﻘﻠﻟ ﻥﻮﻌﺟﺮﺗ ﻻﻭ ﷲﺍ ﺎﻬﻠﻌﺠﻳ ﻢﻟ ﻲﺘﻟﺍﻭ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ّﻡﺃ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﻞﺑ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺖﺴﻴﻟﻭ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻥﻷ ﻚﻟﺫﻭ ،ﷲﺍ ﻻﺇ ّﻦﻬﻠﻳﻭﺄﺘﺑ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻲﻓ ﻒﻠﺘﺨﺗ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ

(31)

ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻣ ﻦﻋ ﺎﻫﺮﻫﺎﻇ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻢﺘﻛﺮﺗ ﺍﺫﺈﻓ ،ﺕﺎﻤﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻲﻓﻭ ﻢﺘﻜﻠﻫ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻢﺘﻌﺒّﺗﺍﻭ ﺕﺎﻳﺁ ﻲﻓ ﻦِّﻴﺒﻟﺍ ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﻎﻳﺯ ﻢﻜﺑﻮﻠﻗ .؟ﻥﻮﻠﻘﻌﺗ ﻼﻓﺃ ،ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ Lalu bagaimana pula kalian dapat mengubah perkataan dari tempatnya dengan mengatakan bahawasanya tiada yang

(32)

-mengetahui takwil Al Qur’an selain Allah? Demikian ini agar kalian dapat berpegang teguh -kepada Sunnah semata mata dan kalian mencukupkan diri kalian dengan itu, tak kira hadits itu sejalan dengan Muhkam Al-Qur’an ataupun bertentangan dengannya!

(33)

Kalian tidak merujuk -kembali kepada Al Qur’an melainkan kepada tafsir ayat-ayat Mutasyabihat yang tidak dijadikan Allah hujjah ke -atas kalian, padahal ayat ayat Al-Qur’an yang Muhkamat itulah sebagai hujjah, bukan ayat-ayat Mutasyabihat

(34)

yang tidak ada sesiapa mengetahui takwilnya selain Allah. -Demikian ini kerana ayat ayat Mutasyabihat itu bertentangan dengan ayat-ayat Muhkamat pada makna zahirnya, dengan ini sekiranya kalian meninggalkan yang Muhkamat dan

(35)

mengikuti yang Mutasyabihat, maka kalian binasa dan pada hati kalian terdapat kecenderungan menjauhi kebenaran yang jelas nyata pada ayat-ayat Ummul Kitab, mengapakah kalian tidak memikirkan?

(36)

ﻲﻧﺇ ،ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﻦﻴﺜﺣﺎﺒﻟﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳﻭ ﻑﻮﺳﻭ ﻢﻜّﺑﺭ ﻦﻣ ّﻖﺤﻟﺍ ﻱﺪﻬﻤﻟﺍ ﻡﺎﻣﻹﺍ ﻥﻮﻤﻠﻌﺗ ﻒﻴﻛ ﷲﺍ ﻥﺫﺈﺑ ﻢﻜﻟ ﻞّﺼﻓﺃ ّﻦﻬﻠﻌﺟ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ،ّﻦﻬﻋﺎﺒّﺗﺎﺑ ﻢﻛﺮﻣﺃﻭ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ﷲﺍ ﻻ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺎﺑ ﻥﺎﻤﻳﻹﺎﺑ ﻢﻛﺮﻣﺃﻭ ﺪﻨﻋ ﻦﻣ ّﻞﻛﻭ ،ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ُﻢﻠﻌﻳ ﺔّﻨﺳﻭ ﻪﻬﺑﺎﺸﺘﻣﻭ ﻪﻤﻜﺤُﻣ ﺎﻨﺑﺭ ﷲﺍ ﻢﻛﺮﻣﺃﻭ ،ّﻖﺤﻟﺍ ﻪﻟﻮﺳﺭ ﺔﻨﺳﻭ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﺑ ﻙﺎﺴﻤﺘﺳﻻﺎﺑ ﻒﻟﺎﺨﺗ ﻻ ﻲﺘﻟﺍ ّﻖﺤﻟﺍ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣ

(37)

ﺬﺒﻨﺑ ﷲﺍ ﻢﻛﺮﻣﺄﻳ ﻢﻟﻭ ،ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻤﻟ ﻢﻛﺮﻣﺃ ﻞﺑ ﻢﻛﺭﻮﻬﻇ ﺀﺍﺭﻭ ﻪّﻴﺒﻧ ﺔﻨُﺳ ﺔﻨُّﺴﻟﺍﻭ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻤﺑ ﻙﺎﺴﻤﺘﺳﻻﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟ ﻒﻟﺎﺧ ﺎﻣ ﻻﺇ ﺔّﻳﻮﺒّﻨﻟﺍ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ Wahai sekalian pencari kebenaran, sesungguhnya akulah Imam Mahdi yang haq dari Tuhan kalian, dan kelak aku akan jelaskan

(38)

untuk kalian dengan izin Allah, bagaimana kalian -dapat mengetahui ayat ayat Al-Qur’an yang Muhkamat, yang Allah telah jadikan ianya sebagai Ummul Kitab dan Allah telah memerintahkan kalian supaya mengikutinya. Allah SWT telah

(39)

memerintahkan kalian agar beriman dengan ayat-ayat Mutasyabihat, yang tiada seorangpun mengetahui takwilnya kecuali Allah, kerana kesemuanya itu datang -dari sisi Allah, yakni ayat -ayat Muhkamat, ayat ayat Mutasyabihat dan Sunnah Rasul-Nya yang haq. Allah juga telah

(40)

memerintahkan kalian supaya tetap berpegang teguh kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang Muhkamat, dan memerintahkan kalian agar tetap berpegang teguh kepada Sunnah Muhammad Rasulullah SAW yang haq, yaitu yang tidak bertentangan -dengan Muhkam Al

(41)

Qur’an. Allah SWT tidak memerintahkan kalian supaya mencampakkan Sunnah Nabi-Nya ke belakang kalian dengan meninggalkan dan mengabaikannya, namun Dia memerintahkan kalian agar tetap berpegang

(42)

teguh kepada ayat-ayat Muhkamat dan kepada Sunnah Nabawiyyah, kecuali yang bertentangan dengan Muhkam Al-Qur’an yang agung. ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟ ﻒﻟﺎﺧ ﺎﻣ َّﻥﺇ ﷲﺍ ﻢﻜﻤّﻠﻋﻭ ،ﷲﺍ ﺮﻴﻏ ﺪﻨﻋ ﻦﻣ ﻚﻟﺫ ﻥﺈﻓ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﻥﻭﺮﺘﻔﺗ ﻢﻜﻨﻜﻟﻭ

(43)

ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ﻥﻮﻟﻮﻘﺗﻭ ،ﺔﻌﻴﺸﻟﺍﻭ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ َّﻥﺇ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﷲﺍ ﻰّﻠﺻ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻢﻜﺒﺴﺣ ّﻥﺇﻭ ﻪﻴﻠﻋﻭ ﻢّﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﺎﻬﻧﻷ ﺔّﻳﻮﺒّﻨﻟﺍ ﺔﻨُّﺴﻟﺎﺑ ﻙﺎﺴﻤﺘﺳﻻﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﻝﺎﻗﻭ ،ﻥﺁﺮﻘﻠﻟ ًﺎﻧﺎﻴﺑ ﺕءﺎﺟ ﻪﻠﻳﻭﺄﺘﺑ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻥﺇ ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ ﻲﻓ ﻥﻮﺨﺳﺍﺮﻟﺍﻭ ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻰّﻠﺻ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣ ﺓﺮﺘﻋ ؛ﻤﻠﻌﻟﺍ ﻢﻬﺒﺴﺣ ﻥﺃﻭ ،ﻢّﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻦﻋﻭ ﺖﻴﺒﻟﺍ ﻝﺁ ﻦﻋ ّﺩﺭﻭ ﺎﻣ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ﻢﺘﻠﻠﺿ ﻚﻟﺬﻟﻭ ،ﷲﺍ

(44)

ﻚﻟﺫﻭ ،ﻞﻴﺒﺴﻟﺍ ﺀﺍﻮﺳ ﻦﻋ ﺔﻌﻴﺸﻟﺍﻭ ﺚﻳﺩﺎﺣﺃ ﻆﻔﺤﺑ ﻢﻛﺪﻌﻳ ﻢﻟ ﷲﺍ ﻥﻷ ﻒﻳﺮﺤﺘﻟﺍ ﻦﻣ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣ ﻝﺁ ﺔﻤﺋﺃ ﺚﻳﺩﺎﺣﺄﺑ ﻒﻴﻜﻓ ،ﻒﻴﻳﺰﺘﻟﺍﻭ .!؟ﺖﻴﺒﻟﺍ Allah SWT telah mengajarkan kepada kalian bahawa sesuatu yang bertentangan -dengan Muhkam Al Qur’an, maka ianya

(45)

datang dari selain Allah. -Namun kalian mengada adakan kebohongan terhadap Allah wahai sekalian Ahli Sunnah dan Syi’ah. Kalian wahai Ahli Sunnah mengatakan bahawa tiada yang -mengetahui takwil Al Qur’an kecuali Allah dan

(46)

Muhammad Rasulullah SAW, lalu kalian mencukupkan diri kalian dengan berpegang teguh terhadap Sunnah Nabawiyah, kerana ianya datang sebagai -penjelasan bagi Al Qur’an. Manakala kalian pula wahai sekalian Syi’ah

(47)

mengatakan bahawa tiada yang mengetahui takwil Al-Qur’an selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang sangat mendalam ilmunya yang berketurunan Muhammad Rasulullah SAW, lalu mereka mencukupkan diri -mereka dengan riwayat

(48)

riwayat yang diterima dari Ahlul Bayt dan dari Rasulullah. Inilah yang menyebabkan kalian telah tersesat dari jalan yang lurus wahai sekalian Ahli Sunnah dan Syi’ah, demikian ini kerana Allah tidak menjanjikan kepada

(49)

kalian untuk menjaga -dan memelihara hadits hadits Muhammad Rasulullah dari perubahan dan pemalsuan, lalu bagaimana pula dengan hadits-hadits yang didapatkan dari para Imam Ahlul Bayt?! (tentu sahaja lebih teruk perubahan dan

(50)

pemalsuan terhadapnya) ﻙﺭﺪُﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﺭﺎّﻬﻘﻟﺍ ﺪﺣﺍﻮﻟﺍ ﷲﺎﺑ ﻢﺴﻗُﺃﻭ َّﻦﺳﺮﺧﻷ ﺭﺎﺼﺑﻷﺍ ﻪﻛﺭﺪُﺗ ﻻﻭ ﺭﺎﺼﺑﻷﺍ ﺎّﻤﻋ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﺑ ﻢﻜﺘﻨﺴﻟﺃ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻤﻣ ًﺎﺟﺮﺣ ﻢﻛﺭﻭﺪﺻ ﻲﻓ ﺍﻭﺪﺠﺗ ﻻ ﻰﺘﺣ ﻥﻮﻤﻠﺴُﺗﻭ ّﻖﺤﻟﺎﺑ ﻢﻜﻨﻴﺑ ُﺖﻴﻀﻗ ﺍﺫﺇ ﺎّﻣﺃﻭ ،ﻦﻴﻨﻣؤﻣ ﻢﺘﻨﻛ ﻥﺇ ًﺎﻤﻴﻠﺴﺗ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ﻢﺘﻛﺮﺗ

(51)

ﺪﻘﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻢﺘﻌﺒﺗﺎﻓ ﻥﻮﻌﻀﻳ ﻑﻮﺳ ﷲﺍ ﺀﺍﺪﻋﺃ ﻥﻷ ﻢﺘﻜﻠﻫ ﻊﻣ ﻂﺒﻀﻟﺎﺑ ﻪﺑﺎﺸﺘﺗ ًﺎﺜﻳﺩﺎﺣﺃ ﻢﻜﻟ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ﻩﺬﻫ ﺮﻫﺎﻇ ﷲﺍ ﺎﻬﻠﻌﺠﻳ ﻢﻟﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﺎﻬﻠﻳﻭﺄﺗ ﺍﻮﻌﺟﺮﺗ ﻢﻟ ﻢﺘﻧﺃ ﻞﺑ ؛ﻤﻜﻴﻠﻋ ﻪﺘﺠﺣ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﻰﻟﺇ ﻻﺇ ﻥﺁﺮﻘﻠﻟ ًﻼﺻﺃ ﻦﻬﺑﺎﺸﺗ ّﻦﻬﻧﻷ ؛ﻤﻜّﻨﺒﺠﻋﺃ ﻦﻬﻧﻷ ًﺍﺮﻈﻧ ﻦﻴﺑ ﻱﺬﻟﺍ ﻯﺮﺘﻔُﻤﻠﻟ ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ .ﻢﻜﻳﺪﻳﺃ Aku bersumpah demi

(52)

Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, Dzat yang mencapai semua penglihatan namun Dia tidak dapat dicapai oleh segala penglihatan, sungguh aku akan bungkam lisan-lisan kalian dengan Muhkam Al-Qur’an yang agung, dengan ayat-ayat -Muhkamat dari Al

(53)

Qur’an Ummul Kitab, hinggalah kalian tidak merasa ada suatu keberatan dan keengganan dalam hati kalian, terhadap keputusan yang aku buat di antara kalian dengan kebenaran, lalu kalian menerimanya dengan sepenuh hati kalian sekiranya kalian

(54)

benar-benar beriman. Adapun sekiranya kalian mengabaikan ayat-ayat Muhkamat Ummul Kitab, lalu kalian mengikuti ayat-ayat Mutasyabihat dari Al-Qur’an maka kalian binasa, kerana musuh-musuh Allah kelak akan meletakkan -untuk kalian hadits

(55)

hadits yang serupa dengan tepat pada makna zahir ayat-ayat Mutasyabihat, yang tidak ada sesiapa mengetahui takwilnya selain Allah dan Dia tidak menjadikannya sebagai hujjah-Nya ke atas kalian; Bahkan kalian sebenarnya sama sekali -tidak merujuk kepada Al

(56)

Qur’an itu, melainkan kepada ayat-ayatnya yang Mutasyabihat -memandangkan ayat ayat itu membuatkan kalian merasa kagum dan tertarik; kerana sesungguhnya ayat-ayat Mutasyabihat itu serupa dengannya pada makna zahir ayatnya, bagi hadits kebohongan dan

(57)

pendustaan yang ada pada kalian. ﺭﺎﻴﺧﻷﺍ ﻦﻴﻘﺑﺎﺴﻟﺍ ﺭﺎﺼﻧﻷﺍ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳﻭ ﻡﺎﻣﻹﺍ ﻲﻧﺇ ،ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﻦﻴﺜﺣﺎﺒﻟﺍ ﺔﻓﺎﻛﻭ ﻑّﺮﻋﺃ ﻑﻮﺳ ﻢﻜّﺑﺭ ﻦﻣ ّﻖﺤﻟﺍ ﻱﺪﻬﻤﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﻥﻭﺰﻴﻤُﺗ ﻒﻴﻛ ﻢﻜﻟ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﻦﻋ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﻥﻭﺪﺠﺗ ﻑﻮﺳ ﻢﻜﻧﺈﻓ ،ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﷲﺍ ﺕﺎﻳﺁ ﻲﻓ ﺲﻴﻟﻭ ًﺎﻓﻼﺘﺧﺍ ﻦﻬﻨﻴﺑ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ﺎﻤﻧﺇﻭ ،ًﺎﺌﻴﺷ ًﺎﻓﻼﺘﺧﺍ

(58)

ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻤﻟ ﻒﻟﺎﺨﺗ ﻦﻬﻈﻔﻟ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻣ ﺮﻴﻏ ّﻦﻬﻠﻳﻭﺄﺗﻭ ﻞﻳﻭﺄﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻚﻟﺬﻟﻭ ،ﻱﺮﻫﺎﻈﻟﺍ .ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ Wahai sekalian pendahulu Anshar-ku yang terpilih dan seluruh para pencari kebenaran, sesungguhnya aku adalah Imam Mahdi yang haq dari Tuhan

(59)

kalian, kelak aku akan memberitahukan kepada kalian bagaimana kalian dapat membezakan dan -mengenal pasti ayat ayat Al-Qur’an yang Muhkamat sebagai -Ummul Kitab, dari ayat ayat Mutasyabihat. Kerana kelak kalian akan mendapati antara ayat-ayat itu ada

(60)

pertentangan yang nyata, sedangkan pada ayat-ayat Allah tidak ada pertentangan sama sekali. Ayat-ayat Mutasyabihat itu hanya bertentangan -dengan Muhkam Al Qur’an pada makna zahir ayatnya sahaja, kerana takwil ayat-ayat

(61)

Mutasyabihat itu bukanlah pada lafaz zahir ayat. Sebab itulah tiada yang mengetahui takwil ayat-ayat Mutasyabihat kecuali Allah. ًﻼﺜﻣ ﻚﻟﺫ ﻰﻠﻋ ﻢﻜﻟ ﺏﺮﺿﺃ ﻑﻮﺴﻟﻭ ﺕﺎﻳﻵﺎﺑ ﻲﺗﺁﻭ ﷲﺍ ﺔﻳؤﺭ ﺓﺪﻴﻘﻋ ﻲﻓ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ ﻥﺄﺸﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ

(62)

ﻒﻟﺎﺨﺗ ﻲﺗﻼﻟﺍ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺎﺑ ﻢﻜﻴﺗﺁ ﻦﻜﻟﻭ ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻠﻟ ﻮﻟ ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻣ ﺮﻴﻏ ّﻦﻬﻠﻳﻭﺄﺗ ﺕﺎﻤﻜﺤﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺎﺑ ﺃﺪﺒﻧﻭ ،ﻥﻮﻤﻠﻌﺗ ﻢﺘﻨﻛ :ﺓﺮﻬﺟ ﷲﺍ ﺔﻳؤﺮﺑ ﺓﺪﻴﻘﻌﻟﺍ ﻲﻔﻧ ﻲﻓ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ -1 ٰﻰَّﻧَﺃ ۖ ﺽﺭﻷﺍَﻭ ﺕﺍﻮﻤﺴﻟﺍ ُﻊﻳِﺪَﺑ} ۖ ٌﺔَﺒِﺣﺎَﺻ ﻪﻟ ﻦُﻜَﺗ ْﻢَﻟَﻭ ٌﺪَﻟَﻭ ﻪﻟ ُﻥﻮُﻜَﻳ ٍءْﻴَﺷ ّﻞﻜِﺑ َﻮُﻫَﻭ ۖ ٍءْﻴَﺷ ّﻞﻛ َﻖَﻠَﺧَﻭ ﻻَ ۖ ﻢﻜّﺑﺭ ُﻪـَّﻠﻟﺍ ُﻢُﻜِﻟَٰﺫ﴾١٠١﴿ ٌﻢﻴِﻠَﻋ ٍءْﻴَﺷ ّﻞﻛ ُﻖِﻟﺎَﺧ ۖ َﻮُﻫ ﻻَِّﺇ َﻪٰـَﻟِﺇ ٍءْﻴَﺷ ّﻞﻛ ٰﻰَﻠَﻋ َﻮُﻫَﻭ ۚ ُﻩﻭُﺪُﺒْﻋﺎَﻓ

(63)

‌ُﺭﺎَﺼْﺑَﻷْﺍ ُﻪُﻛ‌ِﺭْﺪُﺗ ﻻَّ ﴾١٠٢﴿ ٌﻞﻴِﻛَﻭ ُﻒﻴِﻄَّﻠﻟﺍ َﻮُﻫَﻭ ۖ ‌َﺭﺎَﺼْﺑَﻷْﺍ ُﻙ‌ِﺭْﺪُﻳ َﻮُﻫَﻭ {﴾١٠٣﴿ ‌ُﺮﻴِﺒَﺨْﻟﺍ [ﻡﺎﻌﻧﻷﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Kelak aku akan buatkan untuk kalian sebuah contoh terhadap yang demikian dalam akidah kepercayaan melihat Allah, dan aku akan datangkan kepada

(64)

kalian ayat-ayat Muhkamat yang berhubungan dengan perkara ini, kemudian -aku datangkan pula ayat ayat Mutasyabihat yang bertentangan dengan ayat-ayat Muhkamat pada makna zahirnya, namun takwil ayat-ayat -itu bukanlah seperti apa apa yang terdapat pada

(65)

zahir ayatnya seandainya kalian mengetahui. -Kita mulai dengan ayat ayat Muhkamat yang menafikan akidah kepercayaan melihat Allah secara langsung: 1- Allah SWT berfirman: (Dialah) yang menciptakan langit dan

(66)

bumi. Bagaimanakah Dia mempunyai anak sedang Dia tidak mempunyai isteri? Dia pula yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dan Dialah Yang Maha -Mengetahui akan segala galanya. (101) Yang demikian (sifat-sifatNya dan kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu,

(67)

tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, maka beribadatlah kamu kepadaNya dan (ingatlah) Dialah yang -mentadbirkan segala galanya. (102) Dia tidak dapat dilihat dan diliputi oleh penglihatan mata,

(68)

sedang Dia dapat melihat (dan mengetahui hakikat) segala penglihatan (mata) dan Dialah Yang Maha Halus -(melayan hamba hambaNya dengan belas kasihan), lagi Maha Mendalam pengetahuanNya. (103) Maha Benar Allah (Al-An’aam)

(69)

:ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗ - 2 ﻪّﺑﺭ ُﻪَﻤَّﻠَﻛَﻭ ﺎَﻨِﺗﺎَﻘﻴِﻤِﻟ ﻰَﺳﻮُﻣ ﺀﺎَﺟ ﺎَّﻤَﻟَﻭ} ﻦَﻟ َﻝﺎَﻗ َﻚْﻴَﻟِﺇ ْﺮُﻈﻧَﺃ ﻲِﻧِﺭَﺃ ّﺏﺭ َﻝﺎَﻗ ِﻥِﺈَﻓ ِﻞَﺒَﺠْﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ْﺮُﻈﻧﺍ ِﻦِﻜـَﻟَﻭ ﻲِﻧﺍَﺮَﺗ ﺎَّﻤَﻠَﻓ ﻲِﻧﺍَﺮَﺗ َﻑْﻮَﺴَﻓ ُﻪَﻧﺎَﻜَﻣ َّﺮَﻘَﺘْﺳﺍ َّﺮَﺧَﻭ ﺎًّﻛَﺩ ُﻪَﻠَﻌَﺟ ِﻞَﺒَﺠْﻠِﻟ ﻪّﺑﺭ ﻰَّﻠَﺠَﺗ َﻝﺎَﻗ َﻕﺎَﻓَﺃ ﺎَّﻤَﻠَﻓ ﺎًﻘِﻌَﺻ ﻰَﺳﻮﻣ ُﻝَّﻭَﺃ ْﺎَﻧَﺃَﻭ َﻚْﻴَﻟِﺇ ُﺖْﺒُﺗ َﻚﻧﺎﺤﺒﺳ {َﻦﻴِﻨِﻣْؤُﻤْﻟﺍ

(70)

[143:ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ 2- Firman Allah SWT: Dan ketika Nabi Musa datang pada waktu yang Kami telah tentukan itu -dan Tuhannya berkata kata dengannya, maka Nabi Musa (merayu dengan) berkata: Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah

(71)

kepadaku (ZatMu Yang Maha Suci) supaya aku dapat melihatMu. Allah berfirman: Engkau tidak sekali-kali akan sanggup melihatKu, tetapi pandanglah ke gunung itu, maka kalau dia tetap berada di tempatnya, nescaya engkau akan dapat melihatKu. Setelah Tuhannya

(72)

"Tajalla" (menzahirkan kebesaranNya) kepada gunung itu, (maka) "TajalliNya" menjadikan gunung itu hancur lebur dan Nabi Musa pun jatuh pengsan. Setelah dia sedar semula, berkatalah dia: Maha Suci Engkau (wahai Tuhanku), aku bertaubat kepadaMu dan akulah

(73)

orang yang awal pertama beriman (pada zamanku) (143) Maha Benar Allah (Al-A’raaf) ﻥﺎﻛ ﺎﻣ ﻪﻧﺃ ﷲﺍ ﻦّﻴﺑ ﻚﻟﺬﻛﻭ - 3 ﻝﺎﻗﻭ .ًﺓﺮﻬﺟ ﷲﺍ ﻪَﻤِّﻠﻜُﻳ ﻥﺃ ﺮﺸﺒﻟ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻻَِّﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَﻤِّﻠَﻜُﻳ ْﻥَﺃ ٍﺮَﺸَﺒِﻟ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻣَﻭ} َﻞِﺳْﺮُﻳ ْﻭَﺃ ٍﺏﺎَﺠِﺣ ِﺀﺍَﺭَﻭ ْﻦِﻣ ْﻭَﺃ ﺎًﻴْﺣَﻭ

(74)

ﻪﻧﺃ ُﺀﺎَﺸَﻳ ﺎَﻣ ِﻪِﻧْﺫِﺈِﺑ َﻲِﺣﻮُﻴَﻓ ﻻًﻮُﺳَﺭ {ٌﻢﻴِﻜَﺣ ٌّﻲِﻠَﻋ [51:ﻯﺭﻮﺸﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ 3- Demikan juga Allah SWT menjelaskan bahawa tiada seorang -manusia yang berkata kata secara langsung dengan Allah. Firman Allah SWT:

(75)

Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia -bahawa Allah berkata kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi) atau dari sebalik hijab (dengan mendengar suara sahaja) atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu

(76)

menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana. (51) Maha Benar Allah (Asy-Syuuraa)

(77)

ﻢّﻠﻜُﻳ ﻻ ﻪﻧﺇ ﷲﺍ ﻦّﻴﺑ ﻚﻟﺬﻛﻭ - 4 ﺀﺍﺭﻭ ﻦﻣ ﻞﺑ ًﺓﺮﻬﺟ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﺱﺎّﻨﻟﺍ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻪﺑﺎﺠﺣ ﻢﻜﻟ ﻦّﻴﺑﻭ ،ٍﺏﺎﺠﺣ ﻮﻫﻭ ﻡﺎﻤﻐﻟﺍ ﺀﺍﺭﻭ ﻦﻣ ﺱﺎّﻨﻟﺍ ﻢﻠﻜُﻳ ﻪﻧﺃ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ّﺏﺮﻟﺍ ﺏﺎﺠﺣ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻲِﻓ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢُﻬَﻴِﺗْﺄَﻳ ْﻥَﺃ ﻻَِّﺇ َﻥﻭُﺮُﻈْﻨَﻳ ْﻞَﻫ} َﻲِﻀُﻗَﻭ ُﺔَﻜِﺋﻼَﻤْﻟﺍَﻭ ِﻡﺎَﻤَﻐْﻟﺍ َﻦِﻣ ٍﻞَﻠُﻇ {ﺭﻮُﻣﻷﺍ ُﻊَﺟْﺮُﺗ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇَﻭ ُﺮْﻣَﻷﺍ [210:ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ

(78)

4- Demikan juga Allah SWT menjelaskan bahawa Dia tidak berkata-kata dengan manusia kelak pada Hari Kiamat secara langsung namun dari balik hijab, dan Dia menerangkan bagi kalian mengenai hijab-Nya kelak pada Hari Kiamat, bahawa Dia berkata-kata kepada

(79)

manusia dari balik naungan awan, itulah hijab Tuhan Maha Suci Dia. Allah SWT berfirman: -Tiada yang mereka nanti nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat [pada hari kiamat] dalam naungan awan, dan diputuskanlah

(80)

perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. (210) Maha Benar Allah (Al-Baqarah) ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻶﻟ ﻥﻵﺍ ﻲﺗﺄﻧ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ ﻑﻮﺳ ﺎﻨﻨﻜﻟﻭ ﻥﺄﺸﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﺲﻜﻋ ّﻦﻫﺪﺠﻧ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻣ ﺮﻴﻏ ّﻦﻬﻠﻳﻭﺄﺗ ﻥﺃ ﺮﻴﻏ

(81)

.ﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﻱﻮﻐﻠﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻟﺍ Kemudian setelah itu, kami datangkan sekarang bagi ayat-ayat Mutasyabihat dalam perkara ini, namun kelak kita akan dapati ianya -berlawanan dengan ayat ayat Muhkamat pada zahirnya, kerana takwil ayat Mutasyabihat

(82)

bukanlah pada apa-apa yang datang dalam keserupaan secara -bahasa pada zahir ayat ayatnya. :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗ - 1 ﺎﻬّﺑﺭ ٰﻰَﻟِﺇ ﴾٢٢﴿ ٌﺓ‌َﺮِﺿﺎَّﻧ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭ} {﴾٢٣﴿ ٌﺓ‌َﺮِﻇﺎَﻧ [ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ 1- Allah SWT berfirman:

(83)

-Wajah-wajah [orang orang mu’min] pada hari itu berseri-seri. (22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (23) Maha Benar Allah (Al-Qiyaamah) :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗ - 2 َﻥﻮُﺑﻮُﺠْﺤَﻤَّﻟ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦَﻋ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ﻼََّﻛ} {﴾١٦﴿ ِﻢﻴِﺤَﺠْﻟﺍ ﻮُﻟﺎَﺼَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ّﻢﺛ ﴾١٥﴿

(84)

[ﻦﻴﻔﻔﻄﻤﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ 2- Firman Allah SWT: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka -pada hari itu benar benar terhalang dari Tuhan mereka. (15) Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (16)

(85)

Maha Benar Allah (Al-Muthoffifiin) ﷲﺍ ﻪﻠﻌﺟﻭ ﻢﻜﺤﻣ ﻮﻬﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﺎّﻣﺄﻓ ﺔﻳؤﺮﺑ ﺓﺪﻴﻘﻌﻟﺍ ﻦﻋ ﻢﻠﻜﺘﻳ ًﺎﻨِّﻴﺑ ًﺎﺤﺿﺍﻭ ﺐﻠﻗﻭ ﺲﻔﻧ ﻲﻓ ﻖﻠﻄُﻤﻟﺍ ﻲﻔﻨﻟﺎﺑ ﷲﺍ ﻎﻳﺰﻳ ﻻ ّﻦﻬﻨﻃﺎﺒﻛ ّﻦﻫﺮﻫﺎﻇ ﻉﻮﺿﻮﻤﻟﺍ ٌﻎﻳﺯ ﻪﺒﻠﻗ ﻲﻓ ﻦﻣ ﻻﺇ ّﻦﻬﻴﻓ ﺀﺎﺟ ﺎّﻤﻋ ﻒﻟﺎﺨﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﺒﺘﻴﻓ ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻋ ﺮﻴﻏ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻦﻜﻟﻭ ،ﻩﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﻢﻜﺤﻤﻠﻟ ﺾﻗﺎﻨﺗ ﻻﻭ ﻑﻼﺘﺧﺍ ﻻ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﻩﺮﻫﺎﻇ

(86)

ﻥﺎﻴﺑ ﻰﻠﻋ ﻲّﻧﺇﻭ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻲﻓ ﷲﺍ ﻥﺫﺈﺑ ﺮﻳﺪﻘﻟ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ،ﻚﻟﺬﺑ ﻲﻨﻤّﻠﻌُﻳ ﻦﻣ ﺮﻳﺪﻘﻟﺍ ﻲﻠﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﺎﻬﻠﻌﺟ ﺪﻗ ﺔّﺠﺤﻟﺍ ﻥﺇ ﻢﻠﻋﺃ ﻲﻨﻜﻟﻭ ﻞﻳﻭﺄﺗ ﻦﻋ ﷲﺍ ﻩﺎﻨﻏﺃ ﻱﺬﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻣ ﻦﻋ ﻎﻳﺰﻳ ﻼﻓ ،ﺪﻤﺤﻣ ﺮﺻﺎﻧ ﻊﺒﺘﻴﻓ ﻎﻳﺯ ﻪﺒﻠﻗ ﻲﻓ ﻥﺎﻛ ﻦﻣ ﻻﺇ ﻲﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﻒﻟﺎﺨﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺎّﻣﺄﻓ ،ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻲﻓ ﻒﻠﺘﺨﻳﻭ ﻩﺮﻫﺎﻇ ﻲﻨﻜﻟﻭ ،ﻥﺎﻴﺒﻟ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﻪﻧﻭﺮﺗ ﻼﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻚﻟﺫﻭ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻠﻟ ﻥﺎﻴﺒﻟﺎﺑ ﻢﻜﻴﺗﺁ ﻑﻮﺳ ﻲﻓ ﺾﻗﺎﻨﺗ ﻻ ﻪﻧﺃ ﻢﻜﻟ ﻦّﻴﺑﺃ ﻲﻜﻟ

(87)

ﻥﺁﺮﻘﻟﺎﺑ ﻥﻭﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ﻢﻋﺰﻳ ﺎﻤﻛ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ .ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ Adapun ayat-ayat Muhkamat, maka ia adalah muhkam yang jelas, nyata lagi terang maksudnya. Allah SWT telah menjadikannya jelas lagi menjelaskan, yang membicarakan mengenai akidah

(88)

kepercayaan melihat Allah, dengan menafikannya secara keseluruhan dalam intisari dan intipati mengenai perkara ini. Makna zahir ayatnya sama dengan makna batinnya, tiadalah yang -cenderung menolak apa apa yang terkandung

(89)

dalam ayat-ayat Muhkamat selain orang yang dihatinya terdapat kecenderungan untuk menolak kebenaran, -dengan mengikuti ayat ayat Mutasyabihat yang bertentangan dengan ayat-ayat Muhkamat pada zahirnya. Padahal takwil ayat

(90)

Mutasyabihat itu bukanlah terdapat pada makna zahir ayatnya, sebab itu tiada pertentangan dan perselisihan sama sekali dalam Al-Qur’an yang agung. Sesungguhnya aku sanggup dan mampu untuk menjelaskan ayat-ayat Mutasyabihat dengan

(91)

izin Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Berkuasa, yang telah mengajarkan padaku mengenai perkara itu, namun aku tahu bahawa Allah telah menjadikan -hujjah-Nya pada ayat ayat Muhkamat, yang lebih dari cukup berbanding takwil Nasser Mohammed.

(92)

Oleh itu tiadalah yang cenderung menolak Muhkam Al-Qur’an kecuali orang yang pada hatinya terdapat kecenderungan menjauhi kebenaran, -dengan mengikuti ayat ayat Mutasyabihat yang bertentangan dengan Muhkam Al-Qur’an pada

(93)

zahirnya dan berbeza pada takwilannya. Adapun yang Muhkam, maka kalian tidak akan mendapati bahawa ianya memerlukan penjelasan, namun aku akan datangkan penjelasan bagi ayat Mutasyabihat. Demikian ini agar aku dapat

(94)

menerangkan untuk kalian, bahawasanya tidak ada pertentangan dan perselisihan dalam Al-Qur’an, sebagaimana sangkaan orang-orang -yang ingkar terhadap Al Qur’an itu. :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗ - 1 ﺎﻬّﺑﺭ ٰﻰَﻟِﺇ ﴾٢٢﴿ ٌﺓ‌َﺮِﺿﺎَّﻧ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭ} {﴾٢٣﴿ ٌﺓ‌َﺮِﻇﺎَﻧ

(95)

[ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ 1- Allah SWT berfirman: -Wajah-wajah [orang orang mu’min] pada hari itu berseri-seri. (22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (23) Maha Benar Allah (Al-Qiyaamah)

(96)

ﻦﻜﻟﻭ ،{ٌﺓَﺮِﻇﺎَﻧ} ﻲﻈﻔﻠﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻟﺍﻭ ﺲﻴﻟﻭ ﷲﺍ ﺔﻤﺣﺮﻟ ﺭﺎﻈﺘﻧﻻﺍ ﺪﺼﻘﻳ ﷲﺍ ﻝﻮﻘﻟ ًﺎﻘﻳﺪﺼﺗ .ﷲﺍ ﺕﺍﺫ ﻰﻟﺇ ﺮﻈﻨﻟﺍ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﺎَﻨﺗﺎﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْؤُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻙءﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇَﻭ} ﻰَﻠَﻋ ﻢﻜّﺑﺭ َﺐَﺘَﻛ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ٌﻡَﻼَﺳ ْﻞُﻘَﻓ ْﻢُﻜﻨِﻣ َﻞِﻤَﻋ ﻦَﻣ ﻪﻧﺃ َﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ِﻩِﺪْﻌَﺑ ﻦِﻣ َﺏﺎَﺗ ّﻢﺛ ٍﺔَﻟﺎَﻬَﺠِﺑ ﺍًءﻮُﺳ {ٌﻢﻴِﺣَّﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ُﻪَّﻧَﺄَﻓ َﺢَﻠْﺻَﺃَﻭ [54:ﻡﺎﻌﻧﻷﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ

(97)

Keserupaan secara lafaz pada kalimah {ٌﺓَﺮِﻇﺎَﻧ} “Naadziroh” -diertikan sebagai “melihat”-, padahal yang Allah -maksudkan adalah Al Intidzoor li rahmatillaah –menunggu/menanti rahmat dari Allah, bukan melihat pada Dzat Allah.

(98)

Benarlah firman-Nya SWT: Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami itu datang kepadamu (dengan tujuan hendak bertaubat dari dosa-dosa mereka), maka katakanlah: Mudah-mudahan kamu beroleh selamat! Tuhan

(99)

kamu telah menetapkan bagi diriNya untuk memberi rahmat (yang melimpah-limpah): Bahawasanya sesiapa di antara kamu yang melakukan kejahatan dengan sebab kejahilannya, kemudian dia bertaubat sesudah itu dan berusaha memperbaiki

(100)

(amalannya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (54) Maha Benar Allah (Al-An’aam) ،ﷲﺍ ﺔﻤﺣﺮﻟ ﻥﻭﺮﻈﺘﻨﻣ ﻢﻬﻧﺃ ﻰﻨﻌﻤﺑ ﻮﻫ ﺓﺮﻇﺎﻨﻟ ّﻖﺤﻟﺍ ﻞﻳﻭﺄﺘﻟﺍ ﻥﻷ ﻚﻟﺫﻭ :ﺄﺒﺳ ﺔﻜﻠﻣ ﺖﻟﺎﻗ ﻚﻟﺬﻟﻭ ،ﺓﺮﻈﺘﻨﻣ ٌﺓَﺮِﻇﺎَﻨَﻓ ٍﺔَّﻳِﺪَﻬِﺑ ﻢِﻬْﻴَﻟِﺇ ٌﺔَﻠِﺳْﺮُﻣ ﻲِّﻧِﺇَﻭ}

(101)

{َﻥﻮُﻠَﺳْﺮُﻤْﻟﺍ ُﻊِﺟْﺮَﻳ َﻢِﺑ [35:ﻞﻤﻨﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Ini bermakna bahawa mereka itu menunggu dan menantikan rahmat dari Allah. Demikian ini kerana takwil yang haq -bagi kalimah “Naadziroh Melihat” adalah “Muntaz dziroh-Menunggu”. Sebab itu Ratu Saba’

(102)

mengatakan: Dan bahawa aku hendak menghantarkan hadiah kepada mereka, fa-Naadziratun-kemudian aku akan menunggu, apakah balasan yang akan -dibawa balik oleh utusan utusan kita (35) Maha Benar Allah (An-Naml)

(103)

ﺔﻤﻠﻛ ﻢﻬﻔﻟ ﺎﻤﻧﺇﻭ ًﺎﺳﺎﻴﻗ ﻚﻟﺫ ﺲﻴﻟﻭ ﻰﻨﻌﻤﺑ ﻲﺗﺄﺗ ﻥﺃ ﻥﺎﻜﻣﻹﺎﺑ ﻞﻫ ؛ةﺮﻇﺎﻧ ﻥﺃ ﻲﻐﺒﻨﻳ ﻻ ﻪﻧﻷ ﻚﻟﺫﻭ ؟ﺓﺮﻈﺘﻨﻣ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻦﻴﺑ ًﺎﻀﻗﺎﻨﺗ ﻙﺎﻨﻫ ﻥﻮﻜﻳ ﺎﻬﻈﻔﻟ ﺮﻴﻏ ﺎﻬﻧﺎﻴﺑ ّﻥﺇ ﺪﺑ ﻼﻓ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻪﻨﻜﻟﻭ ﻢﻜﺤﻤﻟﺍ ﻊﻣ ﻒﻠﺘﺨﻤﻟﺍ ﻱﺮﻫﺎﻈﻟﺍ ﻥﺇ ﻢﻜﻟ ﻦّﻴﺒﺘﻓ ،ﻞﻳﻭﺄﺘﻟﺍ ﻲﻓ ﻪﻔﻟﺎﺨﻳ ﻻ ﺔﻤﺣﺭ ﻰﻟﺇ ﺓﺮﻇﺎﻨﻟﺍ ﺔﺤﻟﺎﺼﻟﺍ ﻩﻮﺟﻮﻟﺍ ﷲﺍ ﺕﺍﺫ ﻰﻟﺇ ﺓﺮﻇﺎﻧ ﺲﻴﻟﻭ ﷲﺍ ﺍﻭﺮﻈﻧﺍﻭ ،ًﺍﺮﻴﺒﻛ ًﺍﻮﻠﻋﻭ ﻰﻟﺎﻌﺗﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ

(104)

ﻻ ﺎﻬﻧﺃ ﻥﻭﺪﺠﺘﻓ ﻯﺮﺧﻷﺍ ﻩﻮﺟﻮﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻞﻌﻔُﻳ ﻥﺃ ّﻦﻈﺗ ﻞﺑ ﷲﺍ ﺔﻤﺣﺮﻟ ﺮﻈﺘﻨﺗ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﺓﺮﻗﺎﻓ ﺎﻬﺑ ُّﻦُﻈَﺗ ( 24 ) ٌﺓَﺮِﺳﺎَﺑ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭَﻭ} {( 25 ) ٌﺓَﺮِﻗﺎَﻓ ﺎَﻬِﺑ َﻞَﻌْﻔُﻳ ْﻥَﺃ [ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Demikian itu bukan berupa kiasan, namun ia hanyalah untuk memahami kalimah “Naadzirah”; Apakah

(105)

kalimah itu dapat didatangkan dengan makna “Muntadziroh”-m enunggu? Demikian ini kerana tidaklah layak adanya di situ sebarang perselisihan di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang agung, jadi tentu penjelasannya bukan sepertimana yang terdapat pada lafaz zahir

(106)

ayat yang bertentangan dengan Muhkam, namun ianya tidak bertentangan sama sekali pada takwilnya. Maka dari itu, jelaslah bagi kalian bahawa wajah-wajah yang baik itu sedang menunggu rahmat dari Allah, bukannya ‘melihat’pada

(107)

Dzat Allah, Maha Suci Dia lagi Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Besar. Lalu perhatikan wajah-wajah yang lain itu, maka kalian akan mendapati ianya tidak menunggu rahmat Allah, namun wajah-wajah orang kafir itu yakin bahawa mereka akan ditimpakan malapetaka

(108)

yang dahsyat. Allah SWT berfirman: Dan wajah-wajah [orang kafir] pada hari itu muram, (24) mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat. (25) Maha Benar Allah (Al-Qiyaamah)

(109)

ﺎﻬﻟﺎﻨﻳ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻲﻓ ﺎﻬّﻨﻇ ٌﻩﻮﺟﻭ ًﺍﺫﺇ ﺎّﻣﺃﻭ ،ﺎﻬﺑﺭ ﺔﻤﺣﺮﻟ ﺓﺮﻇﺎﻧ ﻲﻬﻓ ﻪﺘﻤﺣﺮﺑ ﻑﻮﺳ ﻪﻧﺃ ﷲﺍ ﻲﻓ ﺎﻬﻨﻈﻓ ﺓﺮﺳﺎﺒﻟﺍ ﻚﻟﺫﻭ ﺐﺒﺴﻟﺍ ﺎﻤﻓ ،ﺓﺮﻗﺎﻓ ﺎﻬﺑ ﻞﻌﻔﻳ ﺎﻬّﺑﺭ ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻦﻋ ﺔﺑﻮﺠﺤﻣ ﺓﺮﺳﺎﺒﻟﺍ ﻥﻷ ﻢﻬﺑﺎﺠﺣ ﻝﺍﺰﻳ ﻻﻭ ،ﻦﻴﻤﺣﺍﺮﻟﺍ ﻢﺣﺭﺃ ﻪّﻧﺃ .ﻢﻬﺑﻮﻠﻗ ﻰﻠﻋ ّﻖﺤﻟﺍ ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻦﻋ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﻮﻘﻟ ًﺎﻘﻳﺪﺼﺗ ﻲِﻓ َﻮُﻬَﻓ ﻰَﻤْﻋَﺃ ِﻩِﺬَﻫ ﻲِﻓ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻣَﻭ}

(110)

{ًﻼﻴِﺒَﺳ ُّﻞَﺿَﺃَﻭ ﻰَﻤْﻋَﺃ ِﺓَﺮِﺧﻵْﺍ [72:ﺀﺍﺮﺳﻹﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Jika demikian, ada wajah-wajah yang memiliki keyakinan terhadap Allah, bahawa kelak Dia akan -melimpahkan rahmat Nya kepada mereka, maka mereka menunggu rahmat dari Tuhan

(111)

-mereka. Adapun wajah wajah yang muram itu, maka mereka itu berkeyakinan terhadap Allah, bahawa kelak mereka akan ditimpa malapetaka yang dahsyat. Penyebab terhadap yang demikian -adalah kerana wajah wajah yang muram itu terhalang dari makrifat

(112)

terhadap Tuhannya, bahawasanya Dia-lah yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Demikianlah hijab itu tetap menghalangi mereka dari makrifat terhadap kebenaran Al-Haq yang menutupi hati-hati mereka, benarlah firman Allah SWT:

(113)

Dan barangsiapa yang buta [hatinya] di dunia ini, niscaya di akhirat [nanti] ia akan lebih buta [pula] dan lebih tersesat dari jalan [yang benar]. (72) Maha Benar Allah (Al-Isra)

(114)

ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻦﻋ ﺔﺑﻮﺠﺤﻣ ﻢﻬﺑﻮﻠﻗ ﻚﺌﻟﻭﺃ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﻩﺭﺪﻗ ّﻖﺣ ﻩﻭﺭﺪﻗ ﺎﻣﻭ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦﻣ ﻢّﻨﻬﺟ ﺔﻧﺰﺧ ؛ﻬﺘﻜﺋﻼﻣ ﻥﻮﻟﺄﺴﻳ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﻪﻧﻭﺩ ﻢّﻨﻬﺟ ِﺔَﻧَﺰَﺨِﻟ ﺭﺎّﻨﻟﺍ ﻲِﻓ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝﺎَﻗَﻭ} ْﻦِﻣ ًﺎﻣْﻮَﻳ ﺎَّﻨَﻋ ْﻒِّﻔَﺨُﻳ ﻢﻜّﺑﺭ ﺍﻮُﻋْﺩﺍ ﻢﻜﻴﺗﺂَﺗ ُﻚَﺗ ْﻢَﻟَﻭَﺃ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ(49) ِﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ﻰَﻠَﺑ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ِﺕﺎَﻨِّﻴَﺒْﻟﺎِﺑ ﻢُﻜُﻠُﺳُﺭ ﻲِﻓ ﻻَِّﺇ َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ﺀﺎﻋﺩ ﺎَﻣَﻭ ﺍﻮُﻋْﺩﺎَﻓ {(50) ٍﻝﻼََﺿ [ﺮﻓﺎﻏ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ

(115)

Itulah orang-orang yang hati mereka itu terhalang dari bermakrifat terhadap Tuhan mereka, dan mereka tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang sebenar-benarnya, sebab itu mereka meminta kepada para Malaikat-Nya; para penjaga Neraka

(116)

Jahannam selain kepada-Nya. Firman Allah SWT: Dan orang-orang yang berada dalam neraka -berkata kepada penjaga penjaga neraka Jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari".

(117)

(49) Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keter angan-keterangan?" Mereka menjawab: "Benar, sudah datang". Penjaga-penjaga Jahannam berkata: "Berdo’alah kamu". Dan do’a orang-orang kafir

(118)

itu hanyalah sia-sia belaka. (50) Maha Benar Allah (Ghafir) ﻦﻣ ﻢﻬﺋﺎﻋُﺩ ﻰﻠﻋ ّﻖﺤﻟﺍ ﻖﻴﻠﻌﺘﻠﻟ ﺍﻭﺮﻈﻧﺎﻓ ﺀﺎﻋﺩ ﺎَﻣَﻮ}:ﯩﻟﺎﻌﺗ ﻪﻟﻮﻗ ﻮﻫﻭ ﻢﻬّﺑﺭ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ {ٍﻝﻼََﺿ ﻲِﻓ ﻻَِّﺇ َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ﷲﺍ ﺮﻴﻏ ﻥﻮﻋﺪﻳ ﻢﻬﻧﻷ ﻚﻟﺫﻭ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻩﺩﺎﺒﻋ ﺪﻨﻋ ﺔﻤﺣﺮﻟﺍ ﻥﻮﺴﻤﺘﻠﻴﻓ ﻦﻴﻤﺣﺍﺮﻟﺍ ﻢﺣﺭﺃ ﻦﻣ ﺔﻤﺣﺭ ﻰﻧﺩﺃ ﻢﻫ

(119)

ﺍﻭﺮﻈﻧﺍ ﻦﻜﻟﻭ ،ﺎﻫﻭﺪﺠﻳ ﻢﻟ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ ﻞﻫﺃ ﻦﻣ ﻢﻬّﺑﺭ ﺍﻮﻋﺩ ﻦﻳﺬﻠﻟ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﻢﻬﻟ ﺏﺎﺠﺘﺳﺎﻓ َﺀﺎَﻘْﻠِﺗ ْﻢُﻫُﺭﺎَﺼْﺑَﺃ ْﺖَﻓِﺮُﺻ ﺍَﺫِﺇَﻭ} َﻊَﻣ ﺎَﻨْﻠَﻌْﺠَﺗ ﻻَ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ﺭﺎّﻨﻟﺍ ِﺏﺎَﺤْﺻَﺃ {( 47 ) َﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ ِﻡْﻮَﻘْﻟﺍ [ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ] Perhatikanlah kalian penjelasan yang haq terhadap do’a mereka dari Tuhan mereka pada

(120)

firman-Nya SWT: “Dan do’a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka”- Maha Benar Allah. Demikian ini kerana mereka itu menyeru dan berdo’a kepada selain Allah, mereka meminta rahmat dan mencarinya di sisi hamba-hamba-Nya, -yang lebih rendah kasih

(121)

sayang mereka jika dibandingkan dengan Kasih Sayang Allah, Yang Paling Penyayang di antara semua yang menyayangi, kerana itu mereka tidak mendapatkannya. -Namun perhatikan orang orang dari kalangan Penghuni A’raaf yang menyeru dan berdo’a

(122)

kepada Tuhan mereka, maka Dia mengabulkannya: Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami -bersama-sama orang orang yang zalim itu". (47)

(123)

Maha Benar Allah (Al-A’raaf) :ﻢﻬﻴﻠﻋ ﷲﺍ ّﺩﺮﻟ ﺍﻭﺮﻈﻧﺍ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ ﻻََﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ٌﻑْﻮَﺧ ﻻَ ﺔّﻨﺠﻟﺍ ﺍﻮُﻠُﺧْﺩﺍ} {َﻥﻮُﻧَﺰْﺤَﺗ ْﻢُﺘْﻧَﺃ [49:ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Lalu perhatikan jawaban Allah kepada mereka: "Masuklah ke dalam

(124)

surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak [pula] kamu bersedih hati. (49) Maha Benar Allah (Al-A’raaf) ،ﺐﻠﻘﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺏﺎﺠﺤﻟﺍ ﺎﻤﻧﺇ ﻲﻧﺍﻮﺧﺇ ﺎﻳ ًﺍﺫﺇ ﻥﺎﻛ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﺗﺍﺫ ﻮﻫ ﺏﺎﺠﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫﻭ ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻦﻋ ﺎﻴﻧُّﺪﻟﺍ ﻲﻓ ﻢﻬﺑﻮﻠﻗ ﻰﻠﻋ

(125)

:ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﻢﻬّﺑﺭ َﻦْﻴَﺑَﻭ َﻚَﻨْﻴَﺑ ﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ َﺕْﺃَﺮَﻗ ﺍَﺫِﺇَﻭ} ﺎًﺑﺎَﺠِﺣ ِﺓَﺮِﺧﻵْﺎِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْؤُﻳ ﻻَ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ {( 45 ) ﺍًﺭﻮُﺘْﺴَﻣ [45:ﺀﺍﺮﺳﻹﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Jika demikian wahai saudaraku, hijab tersebut hanya menutupi dan menghalangi hati, inilah hijab yang sama telah menutupi dan

(126)

menghalangi hati-hati mereka di dunia ini dari bermakrifat kepada Tuhan mereka. Allah SWT berfirman: Dan apabila kamu membaca Al Qur’an niscaya Kami adakan -antara kamu dan orang orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu

(127)

dinding yang tertutup. (45) Maha Benar Allah (Al-Isra) ﻑﻮﺳ ﻥﻮﻤﻠﻌﻳ ﻻ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻥﻷ ﻚﻟﺫﻭ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗ ،ﺔﻳﻵﺍ ﻩﺬﻫ ﻥﻮﻌﺒَّﺘﻳ َﻥﻮُﺑﻮُﺠْﺤَﻤَّﻟ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦَﻋ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ﻼََّﻛ} {﴾١٦﴿ ِﻢﻴِﺤَﺠْﻟﺍ ﻮُﻟﺎَﺼَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ّﻢﺛ ﴾١٥﴿ [ﻦﻴﻔﻔﻄﻤﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ

(128)

Demikian ini kerana orang-orang yang tidak mengetahui itu, kelak mereka akan mengikuti ayat berikut, firman Allah SWT: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka -pada hari itu benar benar terhalang dari Tuhan mereka. (15) Kemudian,

(129)

sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (16) Maha Benar Allah (Al-Muthoffifiin) ﻢﻬﻨﻴﺑ ﺲﻴﻟ ﻦﻴﺤﻟﺎﺼﻟﺍ َّﻥﺇ ُّﻦَﻈُﻴَﻓ ﻚﻟﺬﻟﻭ ﺏﺎﺠﺣ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦﻴﺑﻭ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦﻋ ﺏﺎﺠﺤﻟﺍ ﺎﻤﻧﺇﻭ ،ﻪﻧﻭﺪﻫﺎﺸُﻳ ﻩﺬﻬﺑ ﻝﺪﺘﺴﻳ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻠﻟ ﻢﻬّﺑﺭ ﻦَﻋ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ﻼََّﻛ} ﺔﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺔﻳﻵﺍ

(130)

ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ّﻢﺛ ﴾١٥﴿ َﻥﻮُﺑﻮُﺠْﺤَﻤَّﻟ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ {﴾١٦﴿ ِﻢﻴِﺤَﺠْﻟﺍ ﻮُﻟﺎَﺼَﻟ ﺭﺬﻳﻭ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﺒﺘﻴﻓ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ .ﻥﺄﺸﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ Lalu diyakini bahawa orang-orang sholeh itu, tidak ada hijab penghalang antara mereka dan Tuhan mereka, maka mereka dapat melihat-Nya.

(131)

Diyakini pula bahawa hijab yang menutupi dan menghalangi itu -hanyalah bagi orang orang kafir, dengan mengambil dalil dari ayat -Mutasyabihat ini “Sekali kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari Tuhan mereka. (15) Kemudian,

(132)

sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (16)” Maha Benar Allah, menyebabkan mereka mengikuti ayat Mutasyabihat dengan meninggalkan Muhkam Al-Qur’an yang jelas dalam perkara ini.

(133)

ﺀﺍﺭﻭ ﻦﻣ ﷲﺍ ﺭﻮﻧ ﺔﻳؤﺮﺑ ﻢﻛﺮﺸﺑﺃ ﻲﻨﻜﻟﻭ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﺎﻗﻭ .ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻡﺎﻤﻐﻟﺍ َﻊِﺿُﻭَﻭ ﺎﻬّﺑﺭ ‌ِﺭﻮُﻨِﺑ ﺽﺭﻷﺍ ِﺖَﻗ‌َﺮْﺷَﺃَﻭ} ِﺀﺍَﺪَﻬُّﺸﻟﺍَﻭ َﻦﻴِّﻴِﺒَّﻨﻟﺎِﺑ َءﻴِﺟَﻭ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ ﻻَ ْﻢُﻫَﻭ ّﻖﺤﻟﺎﺑ ﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ َﻲِﻀُﻗَﻭ ْﺖَﻠِﻤَﻋ ﺎَّﻣ ٍﺲْﻔَﻧ ّﻞﻛ ْﺖَﻴِّﻓُﻭَﻭ ﴾٦٩﴿ {﴾٧٠﴿ َﻥﻮُﻠَﻌْﻔَﻳ ﺎَﻤِﺑ ُﻢَﻠْﻋَﺃ َﻮُﻫَﻭ [ﺮﻣﺰﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Namun begitu aku sampaikan berita gembira untuk kalian,

(134)

dengan penglihatan terhadap cahaya Allah dari balik naungan awan pada Hari Kiamat kelak. Firman Allah SWT: Dan akan bersinar terang-benderanglah bumi (hari akhirat) dengan cahaya Tuhannya dan akan diberikan Kitab suratan amal (untuk dibicarakan)

(135)

-dan akan dibawa Nabi nabi serta saksi-saksi dan akan dihakimi di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dikurangkan balasannya sedikitpun. (69) Dan akan -disempurnakan bagi tiap tiap seorang, balasan apa yang telah dikerjakannya dan Allah

(136)

lebih mengetahui akan apa yang mereka telah lakukan. (70) Maha Benar Allah (Az-Zumar)

ﻦﻣ ﷲﺍ ﻪﺟﻭ ﻦﻣ ُّﻊﺸﻳ ﺭﻮﻨﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻦﻜﻟﻭ ﷲﺍ ﻝﻮﻘﻟ ًﺎﻘﻳﺪﺼﺗ .ﻡﺎﻤﻐﻟﺍ ﺀﺍﺭﻭ :ﻰﻟﺎﻌﺗ َﻝِّﺰُﻧَﻭ ِﻡﺎَﻤَﻐْﻟﺎِﺑ ُﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ُﻖَّﻘَﺸَﺗ َﻡْﻮَﻳَﻭ}

(137)

ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ُﻚْﻠُﻤْﻟﺍ ( 25 ) ﻼًﻳِﺰْﻨَﺗ ُﺔَﻜِﺋﻼََﻤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻣْﻮَﻳ َﻥﺎَﻛَﻭ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻠِﻟ ّﻖﺤﻟﺍ ُّﺾَﻌَﻳ َﻡْﻮَﻳَﻭ ( 26 ) ﺍًﺮﻴِﺴَﻋ َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ﻲِﻨَﺘْﻴَﻟﺎَﻳ ُﻝﻮُﻘَﻳ ِﻪْﻳَﺪَﻳ ﻰَﻠَﻋ ُﻢِﻟﺎَّﻈﻟﺍ {( 27 ) ًﻼﻴﺒﺳ ِﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ َﻊَﻣ ُﺕْﺬَﺨَّﺗﺍ [ﻥﺎﻗﺮﻔﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Begitupun, cahaya ini terpancar dari Wajah Allah dari balik naungan awan. Sesuai firman Allah SWT:

(138)

Dan (sebutkanlah perihal) hari segala langit pecah-belah (disertakan) dengan kumpulan awan (yang berisi malaikat) dan (pada hari yang tersebut) diturunkan malaikat itu dengan cara berpasuk-pasukan. (25) Kuasa pemerintahan yang sebenar-benarnya

(139)

pada hari itu adalah tertentu bagi Allah Yang Maha melimpah rahmatNya dan adalah ia satu masa yang amat sukar keadaannya kepada orang-orang kafir. (26) Dan (ingatkanlah) perihal hari orang-orang yang zalim menggigit kedua-dua tangannya (marahkan

(140)

dirinya sendiri) sambil berkata: Alangkah baiknya kalau aku (di dunia dahulu) mengambil jalan yang benar bersama-sama Rasul? (27) Maha Benar Allah (Al-Furqon)

(141)

ﻪﺑ ﻖﻘﺸﺗ ﻱﺬﻟﺍ ﻡﺎﻤﻐﻟﺍ ﻮﻫ ﺎﻣﻭ ﻪﻧﺃ ّﻖﺤﻟﺍ ﻯﻮﺘﻔﻟﺍ ﻢﻜﻴﻟﺇﻭ ؟ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ ًﺍﻮﻠﻋ ﻰﻟﺎﻌﺗﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﷲﺍ ﻪﺟﻭ ﺏﺎﺠﺣ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﻮﻘﻟ ًﺎﻘﻳﺪﺼﺗ .ًﺍﺮﻴﺒﻛ ﻲِﻓ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢُﻬَﻴِﺗْﺄَﻳ ْﻥَﺃ َّﻻِﺇ َﻥﻭُﺮُﻈْﻨَﻳ ْﻞَﻫ} َﻲِﻀُﻗَﻭ ُﺔَﻜِﺋﻼَﻤْﻟﺍَﻭ ِﻡﺎَﻤَﻐْﻟﺍ َﻦِﻣ ٍﻞَﻠُﻇ {ُﺭﻮُﻣﻷﺍ ُﻊَﺟْﺮُﺗ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇَﻭ ُﺮْﻣَﻷﺍ [210:ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Apakah naungan kumpulan awan yang -dengannya langit pecah

(142)

belah? Untuk kalian fatwa yang haq bahawasanya itulah hijab bagi Wajah Allah Maha Suci Dia lagi Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Besar. Benarlah firman Allah SWT: -Tiada yang mereka nanti nantikan melainkan datangnya Allah dan

(143)

malaikat [pada hari kiamat] dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. (210) Maha Benar Allah (Al-Baqarah) ﻢﻛﺭﺬﺣُﺃ ﻲﻧﺇ ﺔّﻣﻷﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ًﺍﺫﺇ

(144)

ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺍﻮﻌﺒﺘﺗ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻢﻛﺭَّﺬﺣ ﺎﻤﻛ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻱﺬﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﻭﺭﺬﺗﻭ ﺀﺎﺸﻳ ﻦﻣ ﻪﺑ ﻢّﻠﻌُﻳﻭ ﷲﺍ ّﻡﺃ ﺕﺎﻳﺁ ﻦﻣ ﻦّﻴﺒﻟﺍﻭ ﺢﺿﺍﻮﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻮﻟ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﺔّﺠﺣ ّﻦُﻫﻭ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﺒّﺗﺍ ﻦﻣﻭ .ﻥﻮﻤﻠﻌﺗ ﻢﺘﻨﻛ ﺭﺬﻳﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ُﻢﻠﻌﻳ ﻻ ﻱﺬﻟﺍﻭ ّﻡﺃ ﺕﺎﻳﺁ ﻦﻣ ﻦّﻴﺒﻟﺍﻭ ﺢﺿﺍﻮﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻦﻋ ٌﻎﻳﺯ ﻪﺒﻠﻗ ﻲﻓ ّﻥﺃ ﻢﻠﻌﻴﻠﻓ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ،ﻞﻴﺒﺴﻟﺍ ﺀﺍﻮﺳ ﻦﻋ ّﻞﺿ ﺪﻗﻭ ّﻖﺤﻟﺍ Jika demikian wahai

(145)

ulama umat, aku peringatkan kalian sebagaimana Allah SWT memperingatkan kalian agar tidak mengikuti ayat-ayat Mutasyabihat dari Al-Qur’an. Tidak ada sesiapa mengetahui takwilnya kecuali Allah, dan Dia mengajarkan takwil itu kepada sesiapa yang

(146)

dikehendaki-Nya. Kalian mengabaikan Muhkam yang jelas lagi -menjelaskan dari ayat ayat Ummul Kitab berupa ayat-ayat pokok isi, intipati dan intisari -dari kandungan Al Qur’an, itulah yang menjadi hujjah Allah ke atas kalian sekiranya

(147)

kalian mengetahui. Barangsiapa yang mengikuti ayat-ayat Mutasyabihat yang tiada sesiapa tahu takwilnya selain Allah, dengan meninggalkan dan -mengabai Muhkam Al Qur’an yang jelas lagi -menjelaskan dari ayat ayat Ummul Kitab, maka ketahuilah olehnya

(148)

bahawasanya dalam hatinya terdapat kecenderungan untuk menjauhi dan menolak kebenaran, dan dia telah tersesat dari jalan yang lurus. ﻥﻮﻠﻐﺘﺴﻳ ﻑﻮﺳ ﻦﻳﺮﺘﻔُﻤﻟﺍ ﻥﻷ ﻚﻟﺫﻭ ﺚﻳﺩﺎﺣﺄﺑ ﻥﻮﺗﺄﻴﻓ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺕﺎﻳﻵﺍ ﺎﻫﺮﻫﺎﻇ ﻲﻓ ﺔﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﻊﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﺗ

(149)

ﻥﻷ ﻚﻟﺫﻭ ؟ﻞﻳﻭﺄﺘﻟﺍ ﻦﻳﺃ ًﺍﺫﺇ ،ﻂﺒﻀﻟﺎﺑ ﻲﺗﺄﻳ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﻥﺃ ﺽﻭﺮﻔﻤﻟﺍ ﻦﻣ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻝﻮﻗ ﻞﺜﻤﻛ ﺎﻨﻟ ﺎﻫﺮﺴﻔﻴﻟ ْﻥَﺃ ُّﻦُﻈَﺗ (24)ٌﺓَﺮِﺳﺎَﺑ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭَﻭ} ﷲﺍ ﻕﺪﺻ {(25)ٌﺓَﺮِﻗﺎَﻓ ﺎَﻬِﺑ َﻞَﻌْﻔُﻳ ٍﺮﻜﻤﺑ ﺚﻳﺪﺣ ﻊﺿﻮﻳ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻰّﻠﺻ - ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﻋ ٍﺀﺍﺮﺘﻓﺍﻭ :ﻝﺎﻗ ﻪﻧﺃ - ﻢّﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ًﺎﻴﻠﺟ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻢﻜّﺑﺭ َﻥﻭﺮﺗ ﻑﻮﺳ ] ﻲﻓ ﻥﻮﻣﺎﻀُﺗ ﻻ ﺭﺪﺒﻟﺍ ﻥﻭﺮﺗ ﺎﻤﻛ [ ﻪﺘﻳؤﺭ

(150)

Demikian ini kerana kelak orang-orang yang mengada-adakan kedustaan dan kebohongan akan mengeksploitasi dengan -menyalahgunakan ayat ayat Mutasyabihat, dengan cara -mendatangkan hadits hadits yang serupa pada makna zahir ayat-ayat

(151)

itu secara tepat, jika begitu di mana pula takwilnya?Ini kerana seharusnya hadits itu datang sebagai tafsiran bagi ayat Al-Qur’an untuk kita, seperti firman -Allah SWT: Dan wajah wajah [orang kafir] pada hari itu muram, (24) mereka yakin bahwa akan ditimpakan

(152)

kepadanya malapetaka yang amat dahsyat. (25) Maha Benar Allah. Lalu hadits dengan tipudaya dan pendustaan terhadap Muhammad Rasulullah SAW diletakkan dan dikatakan dari Rasul bahawa baginda SAW bersabda:

(153)

[Kalian akan melihat Tuhan kalian kelak pada Hari Kiamat dengan sejelas-jelasnya, sebagaimana kalian menyaksikan bulan purnama dan kalian tidak terhalang dari melihatnya] ﺍﺬﻫ ﻥﺃ ﻥﻮﻠﻫﺎﺠﻟﺍ ﻢﻋﺰﻳ ّﻢﺛ ﻦﻣﻭ

(154)

:ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻟﻮﻘﻟ ًﻼﻳﻭﺄﺗ ﺀﺎﺟ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ُّﻦُﻈَﺗ ( 24 ) ٌﺓَﺮِﺳﺎَﺑ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭَﻭ} ﻕﺪﺻ {( 25 ) ٌﺓَﺮِﻗﺎَﻓ ﺎَﻬِﺑ َﻞَﻌْﻔُﻳ ْﻥَﺃ ﺍﺫﺈﻓ ؟ﻞﻳﻭﺄﺘﻟﺍ ﻦﻳﺃ ًﺍﺫﺇ ،ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﺍﺬﻫ ﻊﺒَّﺘﻧ ﻑﻮﺴﻓ ﺎﻫﺮﻫﺎﻇ ﻰﻠﻋ ﺎﻨﻤﻜﺣ ﺎﻫﺮﻫﺎﻇ ﻊﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺩﺎﺻﺮﻤﻟﺎﺒﻟ ﻢﻜﻟ ﻢﻜﺤُﻤﻟﺍ ﻦﻜﻟﻭ ،ﻂﺒﻀﻟﺎﺑ ﻉﻮﺿﻮﻤﻟﺍ ﺲﻔﻧ ﻲﻓ ﻢﻠﻜﺘﻳ ﻲﺗﺄﻳ ﻪﻧﻷ ًﻼﻴﺼﻔﺗﻭ ًﺔﻠﻤُﺟ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻔﻨﻳﻭ ﺎﻤﻧﺇﻭ ،ًﺍﺮﻴﺜﻛ ًﺎﻓﻼﺘﺧﺍ ﻪﻌﻣ ﻒﻠﺘﺨﻳﻭ ﺲﻴﻟﻭ ﻂﻘﻓ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻠﻟ ؛ﻧﺁﺮﻘﻠﻟ ﺍﻭﺄﺠﻟ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﻢﻬﺒﺠﻋﺃ ﻞﺑ ﻢﻜﺤُﻤﻠﻟ

(155)

ﺚﻳﺪﺤﻟ ًﺎﻧﺎﻫﺮﺑ ﻪﻧﻮﻐﺘﺒﻴﻓ ﻪﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ًﻼﻳﻭﺄﺗ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻥﻮﻐﺘﺒﻳﻭ ﺔﻨﺘﻔﻟﺍ ﻝﺎﻗ ﻚﻟﺬﻟﻭ .ﺔﻬﺑﺎﺸﺘﻤﻟﺍ ﺔﻳﻵﺍ ﻩﺬﻬﻟ :ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﺕﺎﻳﺁ ُﻪْﻨِﻣ َﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻚْﻴَﻠَﻋ َﻝَﺰْﻧَﺃ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻮُﻫ} ُﺮَﺧُﺃَﻭ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ّﻡﺃ َّﻦُﻫ ﺕﺎﻤﻜﺤﻣ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ ﻲِﻓ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎّﻣﺄﻓ ﺕﺎﻬﺑﺎﺸﺘﻣ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍ ُﻪْﻨِﻣ َﻪَﺑﺎَﺸَﺗ ﺎَﻣ َﻥﻮُﻌِﺒَّﺘَﻴَﻓ ٌﻎْﻳَﺯ ُﻢَﻠْﻌَﻳ ﺎَﻣَﻭ ِﻪِﻠﻳِﻭْﺄَﺗ ﺀﺎﻐﺘﺑﺍَﻭ ِﺔَﻨْﺘِﻔْﻟﺍ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ﻲِﻓ َﻥﻮُﺨِﺳﺍَّﺮﻟﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻻَِّﺇ ُﻪَﻠﻳِﻭْﺄَﺗ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻨِّﺑَﺭ ِﺪْﻨِﻋ ْﻦِﻣ ّﻞﻛ ِﻪِﺑ ﺎَّﻨَﻣﺁ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ {ِﺏﺎَﺒْﻟَﻷﺍ ﺍﻮُﻟْﻭُﺃ ﻻَِّﺇ ُﺮَّﻛَّﺬَﻳ

(156)

[7:ﻥﺍﺮﻤﻋ ﻝﺁ] ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﻕﺪﺻ Melalui hadits tersebut, orang-orang yang bodoh menyangka ia datang sebagai takwil terhadap firman Allah SWT: “Dan wajah-wajah [orang kafir] pada hari itu muram, (24) mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya

(157)

malapetaka yang amat dahsyat. (25) Maha Benar Allah”. Jika demikian mana takwilnya? Sekiranya kita menetapkan keputusan berdasarkan pada makna zahirnya, maka kelak kita akan mengikuti hadits yang serupa pada makna zahir ayat dengan tepat.

(158)

Akan tetapi ayat-ayat Muhkamat-lah yang perlu kalian teliti dan perhatikan, kerana ia berbicara pada inti tajuk pembicaraan dengan menafikan hadits ini secara keseluruhan, dan ternyata ianya bertentangan sama sekali dengan Muhkam

(159)

Al-Qur’an. Mereka -datang merujuk Al Qur’an; hanya kepada ayat-ayat Mutasyabihat sahaja, bukan merujuk -dan memperhatikan ayat ayat Muhkamat, kerana mereka kagum dan menyenangi ayat-ayat -Mutasyabihat dari Al Qur’an itu dengan mencari-cari pembuktian

(160)

bagi hadits fitnah tersebut, dan menginginkan hadits tersebut menjadi takwilan bagi ayat Mutasyabihat ini. Sebab itulah Allah SWT berfirman: Dia-lah yang menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepada kamu. Di antara [isi]nya ada

(161)

ayat-ayat yang muhkamaat itulah -Ummul Kitab pokok pokok isi Al Qur’an dan yang lain [ayat-ayat] mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk

(162)

menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak

(163)

dapat mengambil pelajaran [daripadanya] melainkan orang-orang yang berakal. (7) Maha Benar Allah (Ali Imron)

ﻢﻛﻮﻋﺩﺃ ﻲﻧﺇ ﷲﺍ ُﺪﻬﺷﺃ ﻲﻨﻜﻟﻭ ﻱﺬﻟﺍﻭ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﺑ ﻢﻜّﺟﺎﺣﺃﻭ ٌﺢﺿﺍﻭ ؛ﻠﻳﻭﺄﺘﻠﻟ ﺔﺟﺎﺤﺑ ﷲﺍ ﻪﻠﻌﺠﻳ ﻢﻟ

(164)

ﻢﺘﻧﺃ ﻞﻬﻓ ،ﻪﻨﻃﺎﺒﻛ ﻩﺮﻫﺎﻇ ٌﻦِّﻴﺑﻭ ﻒﻟﺎﺧ ﺎﻣ ﻥﻮﻌﺒﺘﺗ ﻢﺘﻠﻠﻇ ﻥﺇﻭ ؟ِﻥﻮﻌﺒﺘُﻣ ﺮﺸﻌﻣ ﺎﻳ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤُﻤﻟ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﻢﻜﻟ ﺍﻭﺪﺠﺗ ﻦﻠﻓ ﺔﻨُّﺴﻟﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﻢﻛءﺎﺟ ﻥﺃ ﺪﻌﺑ ًﺍﺮﻴﺼﻧ ﻻﻭ ًﺎﻴﻟﻭ ﷲﺍ ﺎﻳ ﻢﺘﻧﺃ ﻚﻟﺬﻛﻭ ،ﻢﻜﺑﺭ ﻦﻣ ﻞﻴﺼﻔﺘﻟﺍ ﻢﺘﻠﻠﻇ ﻥﺈﻓ ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﺮﺸﻌﻣ ﺓﺮﺘﻌﻟﺍ ﺕﺎﻳﺍﻭﺭ ﻦﻣ ﻒﻟﺎﺨﻳ ﺎﻤﻟ ﻥﻮﻌﺒﺘﺗ ﻦﻣ ﻢﻜﻟ ﺍﻭﺪﺠﺗ ﻦﻠﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻣ ﻦﻋ .ًﺍﺮﻴﺼﻧ ﻻﻭ ًﺎﻴﻟﻭ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ Namun aku bersaksi

(165)

kepada Allah bahawa sesungguhnya aku menyeru kalian dan menghujjah kalian -dengan Muhkam Al Qur’an yang agung, dengan ayat-ayat Muhkamat yang Allah tidak menjadikan ianya perlu kepada takwil lagi; kerana ia jelas lagi menjelaskan, zahirnya

(166)

sama seperti batinnya, apakah kalian akan mengikutinya? Sekiranya kalian tetap mengikuti Sunnah yang bertentangan dengan Muhkam Al-Qur’an wahai sekalian ulama Ahli Sunnah, maka kalian tidak akan mendapatkan seorang pembela maupun

(167)

penolong bagi kalian selain Allah, setelah datang kepada kalian penjelasan dari Tuhan kalian. Demikian juga kalian wahai sekalian ulama Syi’ah, sekiranya kalian -tetap mengikuti riwayat riwayat Ahlul Bayt yang bertentangan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Se'ara !eseluru#an %ara# %a&at %iangga& seagai aringan &engi!at %alam arti luas !arena &a%a %asarn-a ter%iri atas unsur6unsur sel %an sustansi interselular

Jadi jika ditetapkan standar produksi satu hari dengan 8 jam kerja adalah 80 unit, sedangkan tarif bagi yang mencapai standar produksi tersebut akan dibayar 20% lebih besar

Dalam organisasi yang mempekerjakan tenaga teknikal dan professional ilmiah, sering terjadi bahwa para karyawan terutama yang merupakan “pekerja otak” tidak

Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas dari berger dan Luckmann adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam

Menurut Arens et al (2008:380), aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan

Muncul kegiatan yang berorientasi pada upaya pembinaan calon-calon ulama atau kaderisasi ulama sebagai warasatul anbiya (pemaris para nabi). Di lingkungan pondok

Sananwetan Kota Blitar Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor : 050/10 PnL-4/7/A.G.M-045/409.108/2015, tanggal 02 Maret 2015, untuk Pekerjaan

All Rights Reserved... All