• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Demikian buku ini dibuat, semoga bermanfaat bagi berbagai pihak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Demikian buku ini dibuat, semoga bermanfaat bagi berbagai pihak."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Buku Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

| DES

EMBER

i

KATA PENGANTAR

Buku Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun

2016 Edisi Desember merupakan kumpulan data program pembangunan dan

penempatan transmigrasi tahun 2016 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor :

KEP.13/DPKP2Trans/I/2016 Tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan

Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi Nomor : KEP.137/DPKP2Trans/X/I/ 2015 tentang Penetapan

Program Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016.

Penyusunan Buku Data Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi ini

merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan melalui

koordinasi dengan Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi dan

Direktorat Penataan Persebaran Penduduk, Direktorat Jenderal Penyiapan

Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Buku data

ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan pembangunan dan penempatan transmigrasi.

Demikian buku ini dibuat, semoga bermanfaat bagi berbagai pihak.

Jakarta, Desember 2016

Kepala

Pusat Data dan Informasi

(3)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

ii

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Dan Sasaran ... 4

1.3 Metodologi... 4

1.3.1Pengumpulan Data ... 4

1.3.2 Pengolahan, Penganalisisan dan Penyajian Data ... 4

1.4 Definisi Istilah ... 5

1.5 Tim Penyusun ... 7

1.6 Dasar Hukum ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

Bab II Pembangunan Permukiman Transmigrasi ... 10

2.1.Prosedur Penyelenggaraan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi ... 10

2.1.1 Penyediaan Tanah ... 11

2.1.2 Perencanaan Permukiman Transmigrasi ... 12

2.1.3 Pembangunan Permukiman Transmigrasi... 14

2.2 Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016 ... 21

2.2.1 Target dan Realisasi Penyiapan Lahan ... 24

2.2.2 Target dan Realisasi Pembangunan RTJK dan Sarana Air

Bersih. ... 27

2.2.3 Target dan Realisasi Pembangunan Fasilitas Umum ... 34

2.2.4 Target dan Realisasi Pembangunan Prasarana Permukiman

Transmigrasi ... 40

(4)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

iii

3.1 Prosedur Penyelenggaraan Perpindahan dan Penempatan

Transmigrasi ... 49

3.2 Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigran. ... 53

3.2.1Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan

Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah

Penempatan Tahun 2016 ... 53

3.2.2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran per

Wilayah ... 57

3.2.3 Penempatan Transmigran per Provinsi/ Kabupaten Daerah

Penempatan Program Tahun 2016 ... 62

3.2.4 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran

berdasarkan Jenis Transmigrasi dan Pola Usaha ... 70

A. Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Nelayan ... 74

B. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

TPLK dan TPLB ... 75

C. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Ternak ... 78

D. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Penataan ... 79

E. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Perkebunan ... 79

F. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Satuan Permukiman Pemugaran (SP-Pugar) ... 80

3.2.5 Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan

berdasarkan Daerah Asal Transmigran berdasarkan Tahun

Penempatan (Program Murni dan Luncuran) ... 81

A. Target dan Realisasi Penempatan Transmigran

Berdasarkan Daerah Asal Program Murni (TU, SP

(5)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

iv

Program Luncuran (TU, SP Pugar dan Penataan) ... 86

Bab IV Kesimpulan dan Saran

... 88

4.1 Kesimpulan ... 88

4.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(6)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

v

Halaman

Tabel 2.1 Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016 ... 21

Tabel 2.2 Target dan Realisasi Penyiapan Lahan Permukiman Transmigrasi ... 25

Tabel 2.3 Target dan Realisasi Pembangunan RTJK dan Sarana Permukiman

Transmigrasi ... 28

Tabel 2.4 Target dan Realisasi Pembangunan Fasilitas Umum Permukiman

Transmigrasi ... 35

Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pembangunan Prasarana Permukiman

Transmigrasi ... 42

Tabel 3.1 Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 54

Tabel 3.2 Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan

Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan

Tahun 2016 ... 56

Tabel 3.3 Rekapitulasi Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per

Wilayah (Strategis, Tertinggal dan Perbatasan) ... 61

Tabel 3.4 Rekapitulasi Jumlah Kawasan/ Lokasi Transmigran di Indonesia

Tahun 2016 ... 62

Tabel 3.5 Rekapitulasi Penempatan Transmigran Per Provinsi/ Kabupaten

Daerah Penempatan Program Tahun 2016 ... 64

Tabel 3.6 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis

Transmigrasi dan Pola Usaha ... 73

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Nelayan... 74

Tabel 3.8 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola TPLK dan TPLB ... 76

Tabel 3.9 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Ternak... 78

Tabel 3.10 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Penataan ... 79

Tabel 3.11 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Perkebunan ... 80

Tabel 3.12 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola SP Pugar ... 81

Tabel 3.13 Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigran

Berdasarkan Tahun Penempatan ... 83

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan Asal

Program Murni (TU, SP Pugar dan Penataan) ... 85

(7)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

vi

Luncuran (TU, SP Pugar dan Penataan) ... 87

(8)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

vii

Halaman

Gambar 2.1 Perencanaan Permukiman Transmigrasi ... 13

Gambar 2.2 Desain Rumah Type 36m² Non Panggung (Standar) ... 17

Gambar 2.3 Desain Rumah Type 36m² Panggung (Standar) ... 17

Gambar 2.4 Desain Sekolah Dasar Standar (Panggung) ... 18

Gambar 2.5 Desain Kantor Unit Standar (Non Panggung) ... 18

Gambar 2.6 Desain Gudang Unit Standar (Panggung) ... 19

Gambar 2.7 Desain Balai Desa Standar (Panggung) ... 19

Gambar 2.8 Desain Pustu Standar (Panggung) ... 20

Gambar 2.9 Desain Rumah Ibadah/Masjid Standar (Panggung) ... 20

Gambar 2.10 Desain Rumah Ibadah / Gereja Standar ( Non Panggung ) ... 21

Gambar 2.11 Persentase Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016... 24

Gambar 3.1 Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun

2016 ... 51

Gambar 3.2 Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun

2016 ... 52

Gambar 3.3 Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran Tahun 2016... 54

Gambar 3.4 Jumlah Tansmigran di Wilayah Cepat Tumbuh ... 58

Gambar 3.5 Jumlah Tansmigran di Wilayah Tertinggal ... 59

Gambar 3.6 Jumlah Transmigran di Wilayah Perbatasan ... 59

Gambar 3.7 Rekapitulasi Penempatan Transmigran per Wilayah ... 60

Gambar 3.8 Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi Dan Pola

Usaha ... 71

Gambar 3.9 Persentase Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi

Dan Pola Usaha ... 72

(9)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

viii

Gambar 3.11 Grafik Penempatan Transmigran Program Murni ... 84

(10)

Buku Data dan Informasi Pembangunan danPenempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

ix

HALAMAN

Lampiran 1 Tabel Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi

Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 92

Lampiran 2

Tabel Target Dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan

Transmigrasi Per Lokasi Penempatan ... 99

Lampiran 3 Rekapitulasi Target dan Realisasi Pembangunan Permukiman

(11)

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam penjelasan PP Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang -

Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana

diubah dengan Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan

atas Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

menjelaskan bahwa Pembangunan Nasional Indonesia dilaksanakan

berdasarkan

dimensi

kewilayahan,

dalam

rangka

mengoptimalkan

pengelolaan potensi sumber daya wilayah untuk mendorong peningkatan

daya saing daerah dalam kerangka peningkatan daya saing bangsa.

Penyelenggaraan Transmigrasi sebagai bagian integral dari pembangunan

nasional telah disempurnakan melalui Undang - Undang Nomor 29 Tahun

2009 tentang Perubahan atas Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1997

tentang Ketransmigrasian.

Perubahan tersebut menegaskan bahwa pembangunan Transmigrasi

dilaksanakan berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan fungsional dan

hierarki keruangan dengan pusat pertumbuhan dalam satu kesatuan sistem

pengembangan ekonomi wilayah. Konsekuensi dari perubahan tersebut,

adalah pembangunan transmigrasi di tingkat daerah merupakan sub sistem

dari sistem pembangunan daerah yang secara spesifik merupakan upaya

pembangunan Kawasan Perdesaan terintegrasi dengan pembangunan

Kawasan Perkotaan dan pengembangan ekonomi lokal dalam rangka

meningkatkan daya saing daerah.

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang

perubahan

atas Undang-Undang nomor 15 tahun 1997 tentang

ketransmigrasian disebutkan bahwa penyelenggaraan program transmigrasi

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat

sekitarnya, meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah serta

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pada Sasarannya adalah

(12)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

2

membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di permukiman

transmigrasi sehingga perekonomian dan sosial budaya transmigran mampu

tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Sebagai perwujudan dari penyelenggaraan program transmigrasi, Pemerintah

Pusat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan pihak terkait lainnya untuk

menyelenggarakan pembangunan dan penempatan transmigrasi yang

dilaksanakan secara berkelanjutan dengan harus mempertimbangkan aspek

kewilayahan yaitu integrasi antara permukiman yang satu dengan

permukiman lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan

sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia.

Pembangunan transmigrasi dilaksanakan di kawasan yang mempunyai

sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai

kepadatan penduduk yang rendah.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

memuat informasi mengenai Satuan Permukiman yang selanjutnya disingkat

SP merupakan bagian dari Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) berupa

satu kesatuan permukiman atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan

dengan daya tampung 300-500 (tiga ratus sampai dengan lima ratus)

keluarga. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Satuan Permukiman (SP) merupakan

permukiman yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk

pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

sosial dan kegiatan ekonomi.

Jenis Transmigrasi diselenggarakan melalui pola usaha pokok. Jenis

Transmigrasi dikembangkan untuk memanfaatkan kesempatan kerja dan

peluang usaha yang diciptakan melalui pembangunan dan pengembangan

(13)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

3

oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bagi penduduk yang mengalami

keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha. (2) Transmigrasi

Swakarsa Berbantuan (TSB) adalah jenis transmigrasi yang dirancang oleh

Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan mengikutsertakan badan

usaha sebagai mitra usaha transmigran bagi penduduk yang berpotensi

berkembang untuk maju. Dan (3) Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM)

adalah jenis transmigrasi yang merupakan prakarsa transmigran yang

bersangkutan atas arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah dan/atau

pemerintah daerah bagi penduduk yang telah memiliki kemampuan.

Pembangunan Kawasan Transmigrasi diarahkan untuk mewujudkan

permukiman di Kawasan Transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat

tinggal, tempat berusaha, dan tempat bekerja, mewujudkan persebaran

penduduk di Kawasan Transmigrasi yang serasi dan seimbang dengan daya

dukung alam dan daya tampung lingkungan dan menyediakan sarana serta

jaringan prasarana dasar Kawasan Transmigrasi. Pembangunan Kawasan

Transmigrasi dilaksanakan berdasarkan rencana pembangunan Kawasan

Transmigrasi meliputi pembangunan fisik Kawasan dan penataan persebaran

penduduk di Kawasan Transmigrasi. Sedangkan penataan persebaran

penduduk diarahkan untuk mewujudkan persebaran penduduk di Kawasan

Transmigrasi yang optimal berdasarkan pada keseimbangan antara jumlah

dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung

lingkungan, dan mewujudkan harmonisasi hubungan sosial, ekonomi, dan

budaya masyarakat di Kawasan Transmigrasi sebagai satu kesatuan

Masyarakat Transmigrasi. Penataan persebaran penduduk dilaksanakan

berdasarkan rencana rinci Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) atau

rencana detil Kawasan Perkotaan Baru (KPB). Selain itu, Perpindahan dan

penempatan Transmigran dilaksanakan berdasarkan hasil pembangunan

SP-Baru dan pembangunan permukiman baru sebagai bagian dari SP-Pugar.

Oleh karena itu program transmigrasi diharapkan dapat membantu

mempercepat pembangunan daerah. Hal ini bisa terlihat dari konstribusi

transmigrasi yang telah diberikan pada pembangunan daerah, antara lain

(14)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

4

pembangunan fasilitas umum permukiman transmigrasi sehingga menjadi

pendukung terhadap terbentuknya Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi

Baru.

1.2

Tujuan Dan Sasaran

Tujuan dari kegiatan penyusunan buku data pembangunan dan penempatan

transmigrasi adalah memberikan informasi gambaran dan kemajuan

pembangunan dan penempatan di kawasan transmigrasi. Sedangkan sasaran

yang ingin dicapai adalah tersedianya informasi pembangunan dan

penempatan transmigrasi sebagai acuan untuk perumusan kebijakan dibidang

ketransmigrasian.

1.3

Metodologi

1.3.1

Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diperoleh dari unit kerja di lingkungan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dinas Provinsi/

Kabupaten yang menangani transmigrasi, serta dari sumber data lainnya.

Data yang dipergunakan dalam penyusunan Buku Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016 menggunakan

data sekunder yang bersumber dari unit teknis yaitu Direktorat

Pembangunan dan Permukiman Transmigrasi dan Direktorat Penataan

Persebaran Penduduk, Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi (Ditjen. PKP2Trans).

1.3.2 Pengolahan, Penganalisisan dan Penyajian Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara input data ke form yang telah

disepakati sebelumnya dan dilakukan analisis deskriptif kemudian

disampaikan dalam berbagai bentuk sajian data seperti tabel, uraian dan

diagram dan disusun dalam bentuk buku data.

(15)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

5

Istilah ketransmigrasian yang akan dibahas dalam buku Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2016, meliputi :

a)

Ketransmigrasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

penyelenggaraan transmigrasi.

b)

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk

meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah.

c)

Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah

secara sukarela ke kawasan transmigrasi.

d)

Satuan Kawasan Pengembangan yang selanjutnya disingkat SKP adalah

satu kawasan yang terdiri atas beberapa satuan permukiman yang salah

satu diantaranya merupakan permukiman yang disiapkan menjadi desa

utama atau pusat kawasan perkotaan baru.

e)

Satuan Permukiman yang selanjutnya disingkat SP adalah bagian dari

Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) berupa satu kesatuan

permukiman atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan dengan

daya tampung 300-500 (tiga ratus sampai dengan lima ratus) keluarga.

f)

Satuan Permukiman Pemugaran yang selanjutnya disebut SP-Pugar

adalah bagian dari Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) berupa

permukiman penduduk setempat yang dipugar menjadi satu kesatuan

dengan permukiman baru dengan daya tampung 300-500 (tiga ratus

sampai dengan lima ratus) keluarga.

g)

Satuan Permukiman Penduduk Setempat yang selanjutnya disebut

SP-Tempatan adalah permukiman penduduk setempat dalam deliniasi

Kawasan Transmigrasi yang diperlakukan sebagai SP.

h)

Jenis Transmigrasi terbagi menjadi Transmigrasi Umum (TU),

Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), Transmigrasi Swakarsa

Mandiri (TSM).

i)

Transmigrasi Umum adalah jenis transmigrasi yang dilaksanakan oleh

Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah bagi penduduk yang mengalami

keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha.

(16)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

6

dirancang oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah dengan mengikut

sertakan badan usaha sebagai mitra usaha transmigran bagi penduduk

yang berpotensi berkembang untuk maju. TSB dilaksanakan oleh

Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha

k)

Transmigrasi Swakarsa Mandiri adalah jenis transmigrasi yang

merupakan prakarsa transmigran yang bersangkutan atas arahan,

layanan, dan bantuan Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah bagi

penduduk yang telah memiliki kemampuan. TSM dilaksanakan oleh

masyarakat yang bersangkutan secara perseorangan atau kelompok, baik

bekerja sama maupun tidak bekerja sama dengan Badan Usaha atas

arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah

l)

RTJK (Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga) adalah rumah yang

diperuntukkan untuk transmigran, terdiri dari lahan perkarangan dengan

tipe bangunan 36, bermaterial konstruksi kayu dan atap seng (standar).

m)

Saluran Air Bersih (SAB) adalah ketersediaan air bersih untuk

kebutuhan rumah transmigran berasal dari air tanah dangkal, air

permukaan, air hujan dan air tanah dalam.

n)

Bangunan Fasilitas Umum adalah Sarana pelayanan sosial yang sangat

diperlukan bagi warga unir permukiman transmigrasi setempat.

o)

Daerah Asal Calon Transmigran yang selanjutnya disebut Daerah Asal

adalah daerah kabupaten/ kota tempat tinggal calon Transmigran

sebelum pindah ke Kawasan Transmigran.

p)

Daerah Tujuan Transmigran yang selanjutnya disebut Daerah Tujuan

adalah Daerah kabupaten/ kota yang diwilayahnya dibangun dan

dikembangkan Kawasan Transmigrasi.

q)

Pola Usaha/ Jenis Usaha pokok kegiatan usaha tertentu transmigran pada

satuan permukiman yang meliputi usaha primer, usaha sekunder atau

usaha tersier.

r)

Kegiatan usaha primer meliputi usaha di bidang pertanian tanaman

pangan,

perikanan,

peternakan,

perkebunan,

kehutanan

dan

(17)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

7

dan manufaktur.

t)

Kegiatan usaha tersier usaha di bidang jasa dan perdagangan.

u)

Jenis Penempatan meliputi penempatan Transmigran Penduduk

Setempat (TPS) dan Transmigran Penduduk Asal (TPA).

1.5

Tim Penyusun

Tim Penyusun Buku Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan

Transmigrasi Tahun 2016 terdiri dari :

Pengarah

-

Helmiati, SH, M.Si.

Penanggung Jawab

-

Ir. Elly Sarikit, MM

Penulis

-

Ria Fajarianti, SE, MM

-

Sunar

-

Irda Hayati, S.Kom

-

Azarine Hana Bastiyani, ST

1.6

Dasar Hukum

1.

Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas

Undang

Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun

2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997

tentang Ketransmigrasian.

3.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.12/MEN/VIII/2010,

tentang

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

4.

Peraturan Menteri Nomor PER. 10 Tahun 2016 tentang Pedoman

(18)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

8

Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP. 13/DPKP2 Trans/I/2016

tentang Perubahan atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Nomor KEP. 137/DPKP2Trans/X/2015 tentang Penetapan Program

Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi Tahun

2016.

1.7

Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat tentang Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran,

Metodologi, Definisi Istilah, Tim Penyusun, Dasar Hukum dan Sistematika

Penulisan.

Bab II Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016

Menjelaskan target dan realisasi pembangunan permukiman transmigrasi

yang memuat uraian atau penjelasan mengenai :

-

Prosedur penyelenggaraan Pembangunan Permukiman Transmigrasi;

-

Penyiapan Lahan Permukiman Transmigrasi;

-

Target dan Realisasi Pembangunan RTJK;

-

Target dan Realisasi Pembangunan Sarana Air Bersih;

-

Target dan Realisasi Pembangunan Fasilitas Umum;

-

Target dan Realisasi Pembangunan Jalan, Gorong-Gorong dan

Jembatan.

Bab III Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

Menjelaskan target dan realisasi penempatan transmigrasi yang memuat

uraian atau penjelasan mengenai :

-

Prosedur penyelenggaraan perpindahan dan penempatan transmigrasi.

-

Target dan Realisasi Penempatan berdasarkan daerah asal dan daerah

(19)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

9

Kabupaten.

-

Target dan Realisasi Penempatan berdasarkan jenis transmigrasi, Pola

Usaha dan Jenis Usaha.

-

Target dan Realisasi Penempatan berdasarkan jenis penempatan dan

jenis program.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat tentang intisari dari Buku Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2016 meliputi data target

dan realisasi program pembangunan permukiman dan penempatan

transmigrasi serta persentase realisasi pembangunan permukiman dan

penempatan transmigran.

(20)

BAB II

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

Pembangunan kawasan transmigrasi diarahkan untuk mewujudkan permukiman di

Kawasan Transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berusaha

dan tempat kerja, mewujudkan persebaran penduduk di Kawasan Transmigrasi

yang serasi dan seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung

lingkungan, dan menyediakan sarana dan jaringan prasarana dasar Kawasan

Transmigrasi. Pembangunan Kawasan Transmigrasi dilaksanakan berdasarkan

rencana pembangunan Kawasan Transmigrasi yang meliputi : (a). Pembangunan

fisik kawasan Transmigrasi dan (b) Penataan persebaran penduduk di Kawasan

Transmigrasi.

Pembangunan fisik Kawasan Transmigrasi mencakup pembangunan Satuan

Permukiman (SP), pembangunan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) dan

pembangunan jaringan prasarana dasar Kawasan Transmigrasi. Pembangunan

dilaksanakan berdasarkan rencana teknis dan rencana detail prasarana dan sarana.

Pembangunan Satuan Permukiman (SP) meliputi : (a). Penyiapan lahan dan/atau

sarana usaha, (b) pembangunan rumah dan (c) pembangunan prasarana, sarana

dan utilitas umum permukiman.

2.1.

Prosedur Penyelenggaraan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Penyiapan permukiman

meliputi penyiapan area, perencanaan permukiman, pembangunan

perumahan, fasilitas umum, sarana dan prasarana Permukiman Transmigrasi,

serta penyiapan lahan dan/atau ruang usaha

.

Perencanaan penyiapan

permukiman disusun berdasarkan potensi sumber daya alam dan sumber

daya lainnya secara terpadu dengan pembangunan sektoral dan

pembangunan daerah.

Pernyiapan permukiman dalam Transmigrasi Umum dilaksanakan oleh

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah. Penyiapan permukiman dalam

Transmigrasi Swakarsa Berbantuan dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau

(21)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

11

Pemerintah Daerah dengan mengikutsertakan Badan Usaha. Sedangkan

pembukaan lahan tempat tinggal dan lahan usaha dalam Transmigrasi

Swakarsa Mandiri dilakukan oleh transmigran dan dapat memperoleh

bantuan dari Pemerintah. Pemerintah Daerah dan/atau Badan Usaha.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014, pembangunan Satuan

Permukiman (SP) diarahkan untuk mewujudkan Satuan Permukiman (SP)

yang layak huni, layak usaha dan layak berkembang. Pembangunan Satuan

Permukiman meliputi : (a). Satuan Permukiman Baru (SP-Baru), (b). Satuan

Permukiman Pugar Pugar), (c). Satuan Permukiman Tempatan

(SP-Tempatan). Pembangunan Satuan Permukiman dilaksanakan berdasarkan

kepada Rencana Teknis Satuan Permukiman dan rencana teknik detail

prasarana dan sarana.

2.1.1

Penyediaan Tanah

Penyediaan Tanah Transmigrasi adalah kegiatan yang meliputi pencadangan

areal dan pengurusan Hak Pengelolaan untuk pembangunan transmigrasi

yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan

memperhatikan fungsi kawasan hutan. Pemerintah daerah menyediakan

tanah bagi penyiapan permukiman transmigrasi sesuai dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) dan memperhatikan fungsi kawasan hutan.

Penyediaan tanah bagi penyiapan permukiman transmigrasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Surat Keputusan Pencadangan

Areal oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Bupati/Walikota yang

dilengkapi dengan peta skala 1 : 50.000. Penyediaan tanah untuk calon

permukiman transmigrasi harus memenuhi kriteria:

1.

Clear yaitu jelas letak, luas dan batas fisik tanah yang digambarkan

dalam peta.

2.

Clean yaitu :

a.

bebas dari hak dan/atau peruntukan pihak lain yang dituangkan

dalam Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dari Kantor

Pertanahan setempat;

(22)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

12

b.

bebas dari hak adat/ulayat yang sah dan dituangkan dalam Berita

Acara Penyerahan Hak Atas Tanah oleh masyarakat adat setempat.

c.

diprioritaskan pada Areal Penggunaan Lain (APL) atau berada

dalam kawasan hutan yang telah memperoleh persetujuan dari

Menteri Kehutanan.

Perolehan tanah negara yang berasal dari kawasan hutan didahului dengan

pelepasan kawasan hutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Perolehan tanah yang berasal dari tanah hak didahului dengan pembebasan

tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tanah negara dan/atau

tanah hak yang disediakan bagi penyelenggaraan transmigrasi diberikan

Sertifikat HPL (Hak Pengelolaan Lahan) kepada Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Tanah HPL (Hak

Pengelolaan Lahan) sebagaimana dimaksud diperuntukkan bagi transmigran

diberikan dengan status Hak Milik.

2.1.2

Perencanaan Permukiman Transmigrasi

Perencanaan Permukiman Transmigrasi adalah proses penyusunan dan

penetapan rencana yang meliputi perencanaan Wilayah Pengembangan

Transmigrasi (WPT), perencanaan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP),

perencanaan Satuan Permukiman (SP), perencanaan teknis sarana dan

prasarana permukiman transmigrasi.

Perencanaan permukiman transmigrasi diarahkan untuk mewujudkan

permukiman yang memenuhi kriteria layak huni, layak usaha, layak

berkembang dan layak lingkungan. Perencanaan permukiman transmigrasi

dilaksanakan pada Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) dan Lokasi

Permukiman Transmigrasi (LPT) meliputi perencanaan makro dan mikro.

Perencanaan Teknis Prasarana dan Sarana adalah suatu bentuk kegiatan

perencanaan teknis pembangunan prasarana dan sarana Permukiman yang

akan dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan fisik

prasarana dan sarana baik di tingkat kawasan maupun Unit Permukiman

Transmigrasi.

(23)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

13

Gambar 2.1

Perencanaan Permukiman Transmigrasi

Perencanaan WPT dibuat secara bertahap yaitu :

1.

Perencanaan Makro berupa Rencana Wilayah Pengembangan

Transmigrasi

(RWPT)

yang

mempunyai

daya

tampung

sekurang-kurangnya 9.000 KK.

2.

Perencanaan Mikro berupa:

a.

Rencana Kerangka Satuan Kawasan Pengembangan (RKSKP)

yang mempunyai daya tampung antara 1.800 KK - 2.000 KK;

b.

Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) adalah acuan untuk

membangun:

Satuan Permukiman Baru yang berdaya tampung 300 KK

500

KK;

Satuan Permukiman yang merupakan integrasi dengan desa

yang ada dan yang berdaya tampung antara 100 KK

300 KK.

c.

Rancang kapling adalah acuan membangun permukiman

Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).

Perencanaan di LPT adalah perencanaan mikro yang dapat berupa:

1.

Rencana Kerangka Satuan Kawasan Pengembangan (RKSKP) yang

(24)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

14

2.

Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) yang berdaya tampung

300

500 KK;

3.

Satuan Permukiman yang merupakan integrasi dengan desa yang ada

dan yang berdaya tampung antara 100 KK

300 KK;

4.

Rencana dari bagian permukiman yang sudah ada dan pemugaran desa;

5.

Rancang kapling adalah acuan membangun permukiman Transmigrasi

Swakarsa Mandiri (TSM).

Perencanaan teknis prasarana dan sarana permukiman dilaksanakan

berdasarkan hasil rekomendasi RKSKP dan RTSP, yang meliputi :

1.

Perencanaan teknis prasarana permukiman terdiri dari jalan

penghubung/poros, jembatan non standar, saluran drainase dan kolam

tandon air (KTA), irigasi dan dermaga;

2.

Perencanaan teknis sarana permukiman yaitu sarana air bersih (SAB)

non standar.

Perencanaan teknis prasarana dan sarana yang bersifat tipikal terdiri dari

jembatan kayu, gorong-gorong, rumah transmigran dan jamban keluarga

(RTJK), bangunan fasilitas umum dan SAB sumur gali tanah dangkal, dan

bendungan pengendali.

2.1.3

Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Pembangunan permukiman transmigrasi adalah kegiatan fisik pembangunan

perumahan, fasilitas umum, sarana dan prasarana transmigrasi serta

penyiapan lahan dan/atau ruang usaha. Pembangunan Permukiman

Transmigrasi dilaksanakan melalui tahapan kegiatan persiapan dan

pelaksanaan. Persiapan pembangunan permukiman transmigrasi meliputi :

1.

Klarifikasi dan verifikasi lokasi terhadap fungsi kawasan hutan serta

pencermatan gambar tata ruang untuk mengetahui kepastian posisi titik

awal (BM-O);

2.

Pencermatan jenis kegiatan dan spesifikasi teknis.

Pelaksanaan pembangunan permukiman meliputi kegiatan pembukaan

lahan, pembangunan prasarana, pembangunan sarana.

(25)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

15

1.

Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan dilaksanakan dengan :

a.

Mengacu pada Batas Pembukaan Lahan (BPL) yang sesuai gambar

perencanaan RTSP/RTUPT, dan spesifikasi teknis;

b.

Menggunakan metode Pembukaan Lahan Tanpa Bakar sampai

dengan kondisi siap olah;

c.

Memperhatikan kaidah dan prinsip konservasi tanah, air dan

lingkungan.

Pelaksanaan pembukaan lahan dihentikan apabila ditemukan kondisi:

a.

Tanah berbatu-batu besar, dan berpasir kuarsa; atau

b.

Lahan berbukit-bukit (rolling) dengan kemiringan lebih dari 15%;

atau

c.

Tanah berawa dan bergambut tebal yang tidak sesuai dengan

peruntukan budidaya tanaman.

2.

Pembangunan Prasarana

Pembangunan prasarana permukiman meliputi:

a.

Jalan poros/penghubung;

b.

Jalan desa;

c.

Jembatan;

d.

Gorong-gorong;

e.

Saluran drainase dan pengendalian air;

f.

Irigasi kecil/sederhana;

g.

Kolam tandon air (KTA).

h.

Dermaga.

3.

Pembangunan Sarana

Pembangunan Saranan dilaksanakan sesuai dengan desain dan

spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pembangunan sarana

permukiman meliputi:

1.

Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK);

Pembangunan RTJK sebagaimana dimaksud mengacu pada :

(26)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

16

Perencanaan tata ruang permukiman transmigrasi;

Kondisi sosial budaya setempat.

2.

Sarana Air Bersih (SAB);

Pembangunan SAB memperhatikan:

Sumber air yang tersedia yaitu air tanah dangkal, air permukaan,

air hujan dan air tanah dalam; atau

Sarana air bersih di lahan basah/pasang surut dapat berupa

gentong plastik, perpipaan water treatment; atau

Sarana air bersih di lahan kering berupa sumur gali, sumur bor

tanah dangkal, gentong plastik/ferro semen, sumur bor, tanah

dalam, perpipaan, grafitasi, bendali, kolam tandon air.

3.

Fasilitas Umum (FU).

Pembangunan Fasilitas Umum meliputi bangunan:

a.

Kantor Unit;

b.

Balai Desa;

c.

Rumah Ibadah;

d.

Gudang Jaminan Hidup;

e.

Gudang Pupuk;

f.

Puskesmas Pembantu;

g.

Rumah Kepala Unit;

h.

Rumah Petugas (Kopel).

i.

Sekolah Dasar 3 (tiga) lokal.

Hasil pekerjaan pembangunan permukiman dilengkapi dengan penyusunan

gambar nyata (ABD = As Build Drawing) yang dibuat dalam suatu peta

skala 1 : 5.000. Di bawah ini gambar desain standar bangunan

fasilitas-fasilitas umum permukiman transmigrasi. Berikut adalah gambar desain

Rumah, Sekolah Dasar, Kantor Unit, Balai Desa, Pustu dan Rumah Ibadah

di kawasan transmigrasi.

(27)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

17

Gambar 2.2

Desain Rumah Type 36m² Non Panggung (Standar)

Gambar 2.3

(28)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

18

Gambar 2.4

Desain Sekolah Dasar Standar (Panggung)

Gambar 2.5

(29)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

19

Gambar 2.6

Desain Gudang Unit Standar (Panggung)

Gambar 2.7

(30)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

20

Gambar 2.8

Desain Pustu Standar (Panggung)

Gambar 2.9

(31)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

21

Gambar 2.10

Desain Rumah Ibadah / Gereja Standar ( Non Panggung )

2.2

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP. 13/ DPKP2 Trans/ I/

2016 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal

Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor

KEP. 137/ DPKP2Trans/ X/ 2015 tentang Penetapan Program Pembangunan

Permukiman Dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016. Pembangunan

permukiman transmigrasi dilakukan di 22 Provinsi dan 77 Kabupaten di

Indonesia. Berikut ini lokasi-lokasi pembangunan transmigrasi pada Bulan

Desember tahun 2016.

Tabel 2.1

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016

NO

PROVINSI

KABUPATEN

LOKASI

1

ACEH

1

Aceh Selatan

Ujung Tanoh

2

Aceh Besar

Data Cut

3

Simeuleu

Sigulai

4

Aceh Utara

UPT V Langkahan

5

Aceh Barat

Alue Kemuning

6

Bireuen

Cot Kruet

7

Pidie Jaya

Lampoh Lada

8

Aceh Jaya

Gunong Meunasah

9

Nagan Raya

Ketubong Tunong

10

Bener Meriah

UPT Samar Kilang SP 4

11

Subulussalam

UPT XX Darussalam

12

Pidie

Geumpang II SP 3

13

Aceh Barat Daya

Pante Cermin

14

Aceh Singkil

Gosong Telaga

15

Aceh Tamiang

Eks Trans Pirsus II

16

Aceh Tengah

Relas Pameu SP 3

(32)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

22

NO

PROVINSI

KABUPATEN

LOKASI

17

Aceh Timur

Punti Payong

Jumlah Aceh

17

17

2

SUMATERA BARAT

1

Sijunjung

Padang Tarok SP 1

2

Dharmasraya

Padang Hilalang SP 2

Jumlah Sumatera Barat

2

2

3

RIAU

1

Bengkalis

Makeruh

Jumlah Riau

1

1

4

JAMBI

1

Sarolangun

Sepintun

Jumlah Jambi

1

1

5

SUMATERA SELATAN

1

Banyuasin

SriAgung

2

Ogan Komering Ilir

Simpang Tiga SP 5

3

Lahat

Kebang agung

4

Ogan Ilir

Tanabang SP 2

5

Musi Banyuasin

Jud Nganti

Jumlah Sumatera Selatan

5

5

6

BENGKULU

1

Bengkulu Selatan

Batu Ampar

2

Bengkulu Utara

Malakoni

3

Rejang Lebong

Bukit Merbau

Jumlah Bengkulu

3

3

7

NUSA TENGGARA TIMUR

1

Rote Ndao

Lidor

2

Sumba Timur

a

Laimbaru

b

La'tapu-Rumbu

c

Kotakawaw

3

Bellu

Sanabibi

Jumlah Nusa Tenggara Timur

3

5

8

KALIMANTAN BARAT

1

Kayong Utara

Simpang Tiga

2

Sanggau

Sungai Beruang

3

Bengkayang

Semunying

4

Sintang

Ketungau

5

Sambas

a

Sebunga

b

KTM Sebunga

c

KTM Subah

6

Kapuas Hulu

a

Keliling Semulung

b

Nanga Kalis

Jumlah Kalimantan Barat

6

9

9

KALIMANTAN TENGAH

1

Kapuas

Dadahup A 6

Jumlah Kalimantan Tengah

1

1

10

KALIMANTAN SELATAN

1

Tanah Bumbu

Angsana

Jumlah Kalimantan Selatan

1

1

11

KALIMANTAN TIMUR

1

Kutai Timur

Tepian Langsat SP 7

Jumlah Kalimantan Timur

1

1

12

KALIMANTAN UTARA

1

Bulungan

a

Desa Sepunggur

b

Tanjung Buka SP 4

c

Tanjung Buka SP 3

2

Tana Tidung

UPT Sambungan

Jumlah Kalimantan Utara

2

4

13

SULAWESI UTARA

1

Bolaang Mangondow Timur

Motongkad

Jumlah Sulawesi Utara

1

1

14

SULAWESI TENGAH

1

Morowali

Kaibera

2

Banggai Kepulauan

Kindandal

3

Morowali Utara

Tokala Atas

4

Parigi Moutong

Moian

5

Tojo Una - Una

Uetangko/ Uematopa SP 1

Jumlah Sulawesi Tengah

5

5

15

SULAWESI SELATAN

1

Takalar

Punaga

Jumlah Sulawesi Selatan

1

1

16

SULAWESI TENGGARA

1

Kolaka

Analuwa

2

Buton

Lapokamata

3

Konawe Selatan

Roda

4

Muna

Pohorua

5

Muna Barat

Lakabu

6

Kolaka Timur

Tongauna

7

Konawe Utara

Puhialu

8

Konawe

Parudongka

(33)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

23

NO

PROVINSI

KABUPATEN

LOKASI

Jumlah Sulawesi Tenggara

9

9

17

GORONTALO

1

Boalemo

a

Lito SP 1

b

Pangea SP 1

2

Gorontalo

a

Bukit Aren

b

Ayumolingo

3

Pohuwato

Sandalan

4

Gorontalo Utara

Motihelumo

Jumlah Gorontalo

4

6

18

SULAWESI BARAT

1

Mamuju

Sinyoinyoi

2

Polewali Mandar

Piriantapiko

3

Mamasa

Rano

Jumlah Sulawesi Barat

3

3

19

MALUKU

1

Maluku Tengah

Besi SP 4

Jumlah Maluku

1

1

20

MALUKU UTARA

1

Halmahera Tengah

Waleh SP 3

2

Halmahera Timur

Patlean SP 5

3

Pulau Morotai

Lusuo SP 4

4

Kepulauan Sula

Mahodopi

Maluku Utara

4

4

21

PAPUA BARAT

1

Fak - Fak

Tomage SP 1

2

Maybrat

Aitrem

3

Manokwari

Meyes

4

Manokwari Selatan

Desa Dembek

Jumlah Papua Barat

4

4

22

PAPUA

1

Keerom

Senggi SP 2

2

Merauke

Mutting SP XII

Jumlah Papua

2

2

Jumlah Total

77

86

Sumber : Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi, PKP2Trans 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa program pembangunan pada tahun 2016

terdapat di 22 Provinsi, 77 Kabupaten dan 86 Lokasi transmigrasi. Dari jumlah

tersebut, lokasi pembangunan permukiman transmigrasi terbanyak terdapat di

Provinsi Aceh dengan 17 Lokasi permukiman atau 22,08% dari total keseluruhan

pembangunan permukiman. Sedangkan jumlah terendah terdapat di beberapa

provinsi masing-masing sebesar 1,30% meliputi : Riau, Jambi, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi

Selatan, dan Maluku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

(34)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

24

Gambar 2.11

P

ersentase Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2016

Sumber : Hasil Analisis, 2016

2.2.1

Target dan Realisasi Penyiapan Lahan

Penyiapan Permukiman Transmigrasi diarahkan bagi terwujudnya

Permukiman Transmigrasi yang layak huni, layak usaha, dan layak

berkembang. Penyiapan permukiman meliputi penyiapan area, perencanaan

permukiman, pembangunan perumahan, fasilitas umum, sarana dan

prasarana Permukiman Transmigrasi, serta penyiapan lahan dan/atau ruang

usaha.

Pada tabel 2.2 di bawah ini menjelaskan penyiapan lahan di permukiman

transmigrasi pada tahun 2016, yang di lakukan di 22 Provinsi dan 77

Kabupaten, sebagai berikut.

(35)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

25

Tabel 2.2

Target dan Realisasi Penyiapan Lahan Permukiman Transmigrasi

NO

PROVINSI

KABUPATEN

LOKASI

TARGET

REALISASI

LAHAN

(Ha)

1

ACEH

1

Aceh Selatan

Ujung Tanoh

40.00 20.00

2

Aceh Besar

Data Cut

35.00 35.00

3

Simeuleu

Sigulai

-

-

4

Aceh Utara

UPT V Langkahan

62.50 62.50

5

Aceh Barat

Alue Kemuning

50.00 50.00

6

Bireuen

Cot Kruet

50.00 50.00

7

Pidie Jaya

Lampoh Lada

50.00 50.00

8

Aceh Jaya

Gunong Meunasah

50.00 50.00

9

Nagan Raya

Ketubong Tunong

40.00 40.00

10

Bener Meriah

UPT Samar Kilang SP 4

40.00 40.00

11

Subulussalam

UPT XX Darussalam

-

-

12

Pidie

Geumpang II SP 3

50.00 50.00

13

Aceh Barat Daya

Pante Cermin

15.00 15.00

14

Aceh Singkil

Gosong Telaga

57.50 57.50

15

Aceh Tamiang

Eks Trans Pirsus II

55.00 55.00

16

Aceh Tengah

Relas Pameu SP 3

40.00 40.00

17

Aceh Timur

Punti Payong

-

-

JUMLAH ACEH

635.00 615.00

2

SUMATERA BARAT

1

Sijunjung

Padang Tarok SP 1

37.00 8.00

2

Dharmasraya

Padang Hilalang SP 2

-

-

JUMLAH SUMATERA BARAT

37.00 8.00

3

RIAU

1

Bengkalis

Makeruh

30.00 10.00

JUMLAH RIAU

30.00 10.00

4

JAMBI

1

Sarolangun

Sepintun

-

-

JUMLAH JAMBI

0

-

5

SUMATERA SELATAN

1

Banyuasin

SriAgung

92.00 92.00

2

Ogan Komering Ilir

Simpang Tiga SP 5

100.00 100.00

3

Lahat

Kebang agung

86.25 86.25

4

Ogan Ilir

Tanabang SP 2

50.00 50.00

5

Musi Banyuasin

Jud Nganti

86.20 86.20

JUMLAH SUMATERA SELATAN

414.45 414.45

6

BENGKULU

1

Bengkulu Selatan

Batu Ampar

53.00 50.00

2

Bengkulu Utara

Malakoni

-

-

3

Rejang Lebong

Bukit Merbau

60.00 12.00

JUMLAH BENGKULU

113.00 62.00

7

NUSA TENGGARA TIMUR

1

Rote Ndao

Lidor

-

-

2

Sumba Timur

a

Laimbaru

-

-

b

La'tapu-Rumbu

-

-

c

Kotakawaw

-

-

3

Bellu

Sanabibi

11.50 11.50

JUMLAH NUSA TENGGARA TIMUR

11.50 11.50

8

KALIMANTAN BARAT

1

Kayong Utara

Simpang Tiga

165.00 165.00

2

Sanggau

Sungai Beruang

-

-

3

Bengkayang

Semunying

-

-

4

Sintang

Ketungau

57.50 57.50

5

Sambas

a

Sebunga

-

-

b

KTM Subah

-

-

6

Kapuas Hulu

a

Keliling Semulung

57.50 57.50

b

Nanga Kalis

57.50 57.50

JUMLAH KALIMANTAN BARAT

337.50 337.50

9

KALIMANTAN TENGAH

1

Kapuas

Dadahup A 6

125.00 125.00

JUMLAH KALIMANTAN TENGAH

125.00 125.00

10

KALIMANTAN SELATAN

1

Tanah Bumbu

Angsana

86.20 15.25

JUMLAH KALIMANTAN SELATAN

86.20 15.25

11

KALIMANTAN TIMUR

1

Kutai Timur

Tepian Langsat SP 7

-

-

JUMLAH KALIMANTAN TIMUR

0

-

12

KALIMANTAN UTARA

1

Bulungan

a

Desa Sepunggur

250.00 250.00

b

Tanjung Buka SP 4

165.00 165.00

c

Tanjung Buka SP 3

150.00 150.00

(36)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

26

NO

PROVINSI

KABUPATEN

LOKASI

TARGET

REALISASI

LAHAN

(Ha)

2

Tana Tidung

UPT Sambungan

34.50 34.50

JUMLAH KALIMANTAN UTARA

599.50 599.50

13

SULAWESI UTARA

1

Bolaang Mangondow

Timur

Motongkad

60.00 60.00

JUMLAH SULAWESI UTARA

60.00 60.00

14

SULAWESI TENGAH

1

Morowali

Kaibera

112.00 112.00

2

Banggai Kepulauan

Kindandal

-

-

3

Morowali Utara

Tokala Atas

100.00 100.00

4

Parigi Moutong

Moian

22.50 22.50

5

Tojo Una - Una

Uetangko/ Uematopa SP 1 -

-

JUMLAH SULAWESI TENGAH

234.50 234.50

15

SULAWESI SELATAN

1

Takalar

Punaga

50.00 50.00

JUMLAH SULAWESI SELATAN

50.00 50.00

16

SULAWESI TENGGARA

1

Kolaka

Analuwa

50.00 50.00

2

Buton

Lapokamata

70.00 70.00

3

Konawe Selatan

Roda

103.00 103.00

4

Muna

Pohorua

50.00 50.00

5

Muna Barat

Lakabu

-

-

6

Kolaka Timur

Tongauna

82.50 82.50

7

Konawe Utara

Puhialu

90.00 90.00

8

Konawe

Parudongka

86.30

86.30

9

Buton Utara

Laeya

-

-

JUMLAH SULAWESI TENGGARA

531.80 531.80

17

GORONTALO

1

Boalemo

a

Lito SP 1

90.00 90.00

b

Pangea SP 1

17.25 17.25

2

Gorontalo

a

Bukit Aren

75.00 75.00

b

Ayumolingo

25.00 25.00

3

Pohuwato

Sandalan

115.00 115.00

4

Gorontalo Utara

Motihelumo

25.00 25.00

JUMLAH GORONTALO

347.25 347.25

18

SULAWESI BARAT

1

Mamuju

Sinyoinyoi

57.50 57.50

2

Polewali Mandar

Piriantapiko

82.50 82.50

3

Mamasa

Rano

115.00 115.00

SULAWESI BARAT

255.00 255.00

19

MALUKU UTARA

1

Halmahera Tengah

Waleh SP 3

85.00 85.00

2

Halmahera Timur

Patlean SP 5

75.00 75.00

3

Pulau Morotai

Lusuo SP 4

-

-

4

Kepulauan Sula

Mahodopi

80.00 80.00

JUMLAH MALUKU UTARA

240.00 240.00

20

PAPUA BARAT

1

Fak - Fak

Tomage SP 1

40.00 40.00

2

Maybrat

Aitrem

15.00 15.00

3

Manokwari

Meyes

32.00 21.00

4

Manokwari Selatan

Desa Dembek

20.00 20.00

JUMLAH PAPUA BARAT

107.00 96.00

21

PAPUA

1

Keerom

Senggi SP 2

100.00 70.00

2

Merauke

Mutting SP XII

100.00 100.00

JUMLAH PAPUA

200.00 170.00

JUMLAH PENYIAPAN LAHAN

4,414.70 4,182.75

Sumber : Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi, PKP2Trans. 2016

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa jumlah penyiapan lahan pada

pembangunan permukiman transmigrasi tahun 2016 sebesar 4.414,70 Ha.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa luas lahan permukiman transmigrasi

yang paling luas adalah di Provinsi Aceh dengan 635,00 Ha dari total 17

lokasi transmigrasi. Di Provinsi Aceh, lokasi permukiman transmigrasi

(37)

Buku Datin Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2016

|

DESEMBER

27

terluas terdapat di UPT V Langkahan, Kabupaten Aceh Utara yaitu sebesar

62,50 Ha. Sedangkan untuk luas lahan permukiman transmigrasi terendah

terdapat di Kabupaten Bellu, Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar

11,50 Ha. Serta beberapa provinsi yang tidak ada penyediaan Lahan,

meliputi : Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Timur.

Program penyediaan lahan transmigrasi telah terealisasi sebesar 4.182,75

Ha. Realisasi penyediaan lahan tersebar di 19 lokasi di 21 provinsi

penyelenggara transmigrasi. Dari keseluruhan lokasi transmigrasi,

penyediaan lahan terluas terdapat di Provinsi Aceh sebesar 615 Ha yang

tersebar di 17 (tujuh belas) lokasi transmigrasi, sedangkan untuk jumlah

realisasi penyediaan lahan terendah terdapat di Provinsi Sumatera Barat

sebesar 8,00 Ha.

2.2.2

Target dan Realisasi Pembangunan RTJK dan Sarana Air Bersih.

Pembangunan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) dan

Sarana Air Bersih (SAB) meliputi : pembangunan Rumah Transmigran dan

Jamban Keluarga (RTJK) sebanyak 4.963 Unit, pembangunan Sarana Air

Bersih (SAB) yang terdiri dari Sarana Air Bersih (SAB) Standar sebesar

1.164 Unit dan Sarana Air Bersih (SAB) Non Standar sebesar 53 Unit.

Program Pembangunan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK)

dilaksanakan di 21 Provinsi penyelenggara program pembangunan

permukiman transmigrasi yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat,

Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi

Bengkulu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat,

Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi

Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Utara,

Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi

Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Maluku

Utara, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua.

Gambar

Tabel  di  atas  pembangunan  Sarana  Air  Bersih  yang  terdiri  dari  Sarana  Air  Bersih (SAB) Standar dan Non Standar
Gambar  tersebut  menunjukkan  bahwa  jumlah  transmigran  di  wilayah  tertinggal terbanyak berasal dari Provinsi Gorontalo Tengah dengan 285 KK  atau  23,34%,  jumlah  Transmigran  terendah  yaitu  transmigran  yang  berasal  dari  Provinsi  Aceh  dan  P
Tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah terbanyak lokasi transmigrasi  berada  di  Provinsi  Aceh  yaitu  17  lokasi  permukiman  atau  setara  dengan  23,29%  dari  seluruh  permukiman  transmigrasi
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  jumlah  transmigran  dengan  jenis  Transmigrasi  Umum  yaitu  TPLK  dan  TPLB  sebanyak  4.542  KK

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pembangunan bidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial yang dilaksanakan oleh BP DAS Citarum- Ciliwung dan yang dilaksanakan oleh satker-satker Dinas

Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), adalah situasi atau kondisi dimana Pegawai Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang karena jabatan/posisinya, memiliki

Ketahanan pangan secara umum pada saat ini belum dapat diwujudkan, hal ini ditandai dengan masih banyaknya kejadian kerawanan pangan di berbagai daerah di Kabupaten/ Kota yang

Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan

Karakteristik Nilai-Nilai Dasar  Akuntabilitas: Jika dalam Menyiapkan Bahan/Referensi Dan Instrument Pembentukan Tim Layanan Konsultasi tidak didasari rasa tanggung jawab, maka

kompetensi keilmuan dan/atau penguasaan bidang garapan. 4) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat mendasar, jangka panjang, dan berdampak luas harus

Pendekatan Pilot project dilakukan dengan membuat petak percontohan pada lokasi lahan APL lahan gambut di desa Perigi, Pangkalan Lampam yang masuk dalam KHG

Oleh karenanya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare akan melaksanakan tindakan Karantina pemusnahan terhadap komoditi karantina hewan yang tidak memenuhi