• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klor Brom Iod

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Klor Brom Iod"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

I. JUDUL PERCOBAAN : KLOR, BROM, DAN IOD II. TANGGAL PERCOBAAN : 12 November 2013

III. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui sifat – sifat gas klor, brom, iod dan senyawanya 2. Mengidentifikasi klor, brom, iod, dan senyawanya

3. Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod

IV. DASAR TEORI :

Unsur – Unsur Halogen

Unsur Halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang reaktif. Halogen terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iod (I), dan Astatin (At. Secara umum, unsur Halogen bersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan reaktivitas Halogen menurun dari Fluor sampai Iod. Dalam satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan , demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red). Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah).

1. Klor (Cl)

Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutama dengan natrium sebagaigaram (NaCl), karnalit dan silfit.Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam kloridadengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC,satu volume air

(2)

dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77volume.

Kegunaan

Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil punsudah terklorinasi. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik,dan banyak produk lainnya.Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi,karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet sintetis.

2. Brom (Br)

Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air diMichigan dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bauyang sangat tajam., menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan.

Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidaak sekuatklor tapi lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih.Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selamamenanganinya.

(3)

Brom digunakan untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni air, pewarna,obat, pembersih sanitasi, bromida anorganik untuk fotografi dan lain-lain. Bromida organik jugasama pentingnya.

3. Iodium

Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam.Iod atau Yodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengantembaga sulfat.

Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifatmenyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfidayang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.

Sifat-Sifat Unsur Halogen 1. Sifat fisik unsur halogen

Sifat fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin

Wujud zat Gas Gas Cair Padat Padat

Warna Kuning muda Hijau kekuningan Merah kecoklatan Ungu - Titik didih -188,14oC -34,6oC 58,78oC 184,35oC 337oC Titik beku -219,62oC -100,98oC -7,25oC 113,5oC 302oC Kerapatan (g/cm3) 1,1 1,5 3,0 5,0 - Kelarutan dalam air (g/Lair) bereaksi 20 42 3 -

(4)

 Flourin dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebabtitik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu ruangan (25oC).

 Bromin memiliki titik didih lebih tinggi dari suhu ruangan, sedangkan titik lelehnya lebih rendah sehingga berwujud cair.

 Iodin dan Astatin berwujud padat karena titik didih dan titik bekunya lebih tinggi.

 Kelarutan halogen dalam air dalam satu golongan dari atas kebawah kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa atom relatif. Tetapi, flourin tidak larut tetapi bereaksi: 2F2 + 2H2O → 4HF + O2

 Sedangkan bromin kelarutannya paling besar karena berwujud cair (paling mudah larut). Iodin sukar larut dalam air. Agar iodin larut dengan baik, ditambahkan garam KI. Reaksi: I2 + KI → KI3

2. Sifat kimia unsur halogen

Sifat kimia Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin

Massa atom 19 35,5 80 127 210 Jari-jari atom (pm) 72 99 115 133 155 Jari-jari ion X- 136 180 195 216 - Keelektronegati fan 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2 Energi ionisasi 1680 1260 1140 1010 -

 Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam tabel periodik semakin bertambah karena jumlah kulit terisi elektron semakin banyak.

 Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari atom karena akan menerima elektron sehingga kulitnya terisi penuh.

 Elektronegatifitas dari F sampai At semakin kecil karena jari-jarinya semakin besar sehingga akan terletak jauh terhadap inti maka elektron akan sulit untuk diterima.

(5)

 Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena jika jari-jari atom kecil, lebih dekat dengan inti, energi ionisasinya semakin kuat/besar.

3. Daya pengoksidasi Data potensial reduksi:

F2 + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt Br2 + 2e- → 2Br- Eo= +1,06 Volt I2 + 2e- → 2I- Eo= +0,54 Volt

Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2 Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat

Beberapa keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen lainnya adalah sebagai berikut :

1. Fluor adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal ini terjadi akibat energi ikatan F-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol) dibandingkan energi ikatan Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br (192,5 kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom F yang kecil menyebabkan munculnya tolakan yang cukup kuat antar lone pair F-F, sehingga ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini tidak terjadi pada ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil dibandingkan ikatan F-F.

2. Senyawa Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat adanya ikatan Hidrogen. Sementara senyawa halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) memiliki titik didih yang relatif rendah.

3. Hidrogen Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat.

(6)

4. Gas Fluor dapat bereaksi dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) membentuk oksigen difluorida yang dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :

2 F2(g) + 2 NaOH(aq) 2 NaF(aq) + H2O(l) + OF2(g)

Sementara itu, reaksi yang analog juga terjadi pada Klor dan Brom, dengan produk yang berbeda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Cl2(g) + 2 NaOH(aq) NaCl(aq) + NaOCl(aq) + H2O(l) Br2(l) + 2 NaOH(aq) NaBr(aq) + NaOBr(aq) + H2O(l)

Kedua reaksi di atas dikenal dengan istilah Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks). Iod tidak dapat bereaksi dalam kondisi ini

5. Senyawa Perak Fluorida (AgF) mudah larut dalam air, sedangkan perak halida lainnya (AgCl, AgBr, dan AgI) sukar larut dalam air.

Unsur Halogen membentuk berbagai variasi senyawa. Dalam keadaan standar, unsur bebas Halogen membentuk molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2). Oleh karena kereaktifannya yang besar, Halogen jarang ditemukan dalam keadaan bebas. Halogen umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa. Halogen yang ditemukan dalam air laut berbentuk halida (Cl-, Br-, dan I-). Sementara di kerak bumi, halogen berikatan dalam mineral, seperti Fluorite (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).

Antar Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan oksidator menurun dari Fluor sampai Iod, Halogen dapat mengoksidasi Ion

Halida yang terletak di bawahnya (displacement reaction). Dengan

demikian, reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa pernyataan di bawah ini :

1) F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2.

2) Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2. Cl2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi F2.

(7)

3) Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi F2 maupun Cl- menjadi Cl2.

4) I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi F2, Cl- menjadi Cl2, serta Br- menjadi Br2.

Gas F2 dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan) Hidrogen Fluorida yang diberi sejumlah padatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan konduktivitas pada temperatur di atas 70°C. Di katoda, ion H+ akan tereduksi menjadi gas H2, sedangkan di anoda, ion F- akan teroksidasi menjadi gas F2.

Gas Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun elektrolisis larutan NaCl. Melalui kedua elektrolisis tersebut, ion Cl- akan teroksidasi membentuk gas Cl2 di anoda. Gas Cl2 juga dapat diperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu elektrolisis larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang terjadi pada elektrolisis brine adalah sebagai berikut :

2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) 2 NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)

Pembuatan unsur Klor, Brom, dan Iod di laboratorium, dapat diperoleh melalui reaksi alkali halida (NaCl, NaBr, NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan penambahan MnO2 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaCl(aq) MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Cl2(g)

2. MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaBr(aq) MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Br2(l)

3. MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaI(aq) MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + I2(s)

Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida kovalen. Fluorida dan klorida dari unsur logam, terutama unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali Berilium) merupakan halida ionik. Sementara, flurida dan klorida dari unsur nonlogam, seperti Belerang dan Fosfat merupakan halida kovalen. Bilangan oksidasi Halogen bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor yang merupakan unsur dengan

(8)

keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki bilangan oksidasi 0 (F2) dan -1 (fluorida).

Halogen dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

X2(g) + H2(g) 2 HX(g) X : F, Cl, Br, atau I

Reaksi ini (khususnya pada F2 dan Cl2)menimbulkan ledakan hebat (sangat eksotermis). Oleh karena itu, reaksi tersebut jarang digunakan di industri. Sebagai pengganti, hidrogen halida dapat dihasilkan melalui reaksi klorinasi hidrokarbon. Sebagai contoh :

C2H6(g) + Cl2(g) C2H5Cl(g) + HCl(g)

Di laboratorium, hidrogen halida dapat diperoleh melalui reaksi antara logam halida dengan asam sulfat pekat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CaF2(s) + H2SO4{aq) 2 HF(g) + CaSO4(s) 2 NaCl(s) + H2SO4(aq) 2 HCl(g) + Na2SO4(aq)

Hidrogen Bromida dan Hidrogen Iodida tidak dapat dihasilkan melalui cara ini, sebab akan terjadi reaksi oksidasi (H2SO4 adalah oksidator kuat) yang menghasilkan Brom dan Iod. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 NaBr(s) + 2 H2SO4(aq) Br2(l) + SO2(g) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) Hidrogen Bromida dapat dibuat melalui beberapa reaksi berikut :

P4(s) + 6 Br2(l) 4 PBr3(l)

PBr3(l) + 3 H2O(l) 3 HBr(g) + H3PO3(aq)

Hidrogen Iodida dapat diperoleh dengan cara serupa. Hidrogen Fluorida memiliki kereaktifan yang tinggi. Senyawa ini dapat bereaksi dengan silika melalui persamaan reaksi berikut :

6 HF(aq) + SiO2(s) H2SiF6(aq) + 2 H2O(l)

Hidrogen Fluorida juga digunakan dalam proses pembuatan gas Freon. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CCl4(l) + HF(g) CCl3F(g) + HCl(g) CCl3F(g) + HF(g) CCl2F2(g) + HCl(g)

(9)

Larutan Hidrogen Halida bersifat asam. Urutan kekuatan asam halida adalah HF << HCl < HBr < HI. Sedangkan urutan kekuatan asam oksi adalah HXO < HXO2 < HXO3 < HXO4 (X = Cl, Br, atau I).

Klor (khusunya Klorida, Cl-) memegang peranan penting dalam sistem kesetimbangan cairan interseluler dan ekstraseluler dalam organisme. Di bidang industri, Klor digunakan sebagai bahan pemutih (bleaching agent) pada industri kertas dan tekstil. Bahan pembersih rumah tangga umumnya mengandung sejumlah Klor (khususnya NaClO) yang berperan sebagai bahan aktif pengangkat kotoran. Sementara, senyawa klor lainnya, HClO, berfungsi sebagai agen desinfektan pada proses pemurnian air. Reaksi yang terjadi saat gas Klor dilarutkan dalam air adalah sebagai berikut :

Cl2(g) + H2O(l) HCl(aq) + HClO(aq)

Ion OCl- yang dihasilkan dari reaksi tersebut berperan sebagai agen desinfektan yang membunuh kuman dalam air.

Metana yang terklorinasi, seperti Karbon Tetraklorida (CCl4) dan Kloroform (CHCl3) digunakan sebagai pelarut senyawa organik. Klor juga digunakan dalam pembuatan insektisida, seperti DDT. Akan tetapi, penggunaan DDT dapat mencemari lingkungan, sehingga kini penggunaannya dilarang atau dibatasi sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan. Klor juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan poli vinil klorida (PVC).

Senyawa Bromida ditemukan di air laut (ion Br-). Brom digunakan sebagai bahan dasar pembuatan senyawa Etilena Dibromida (BrCH2CH2Br), suatu insektisida. Senyawa ini sangat karsinogenik. Di samping itu, Brom juga dapat bereaksi dengan Perak menghasilkan senyawa Perak Bromide (AgBr) yang digunakan dalam lembaran film fotografi.

(10)

V. ALAT DAN BAHAN 1. ALAT

 Pipet tetes  Corong gelas  Gelas kimia  Statif dan klem  Sendok porselin  Pengaduk kaca  Tabung reaksi  Kasa  Pembakar spirtus  Kaki tiga  Penyumbat karet  Selang penghubung 2. BAHAN

 Serbuk batu kawi  Larutan HCl  Larutan H2SO4 pekat  Larutan H2SO4  Larutan AgNO3  Larutan HgNO3  Larutan KI  Larutan Pb(CH3COO)2  Larutan amilum  Larutan CS2  Larutan KBr  NaCl padat  Kertas berwarna  Kertas saring  Kertas lakmus

(11)

VI. ALUR KERJA 1.

2.

Seujung sendok teh serbuk batu kawi + butir NaCl

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- Ditambahkan sedikit larutan asam sulfat o,1 M

- Diamati perubahannya

- Dipanaskan

-Gas

- Kertas saring dibasahi dengan larutan KI dan amilum

- Diletakkan diatas gas

- Diamati

- Diulangi percobaan tetapi butirNaCl diganti dengan KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1

- Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 M

- Diulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2

- Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 M

- Diulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

Hasil Pengamatan

± 1mL larutan NaCl

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3

- Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1 M

- Diulangi cara yang sama NaCl diganti KBr

(12)

3.

4.

Seujung sendok kecil kaporit

- Dimasukkan kedalam gelas kimia setabung reaksi aquades

- Disaring

Filtrat

- Dibagi menjadi 2 tabung

Filtrat 1 Filtrat 2

- Dimasukkan sehelai kertas berwarna

- Dibiarkan diudara terbuka

- Diamati

Hasil

- Ditambah beberapa tetes asam klorida 0,1 M

- Dimasukkan sehelai kertas berwarna

- Dibiarkan diudara terbuka

- Diamati

Hasil

Satu sendok teh NaCl

- Dimasukkan ke labu tabung reaksi

- Ditambah sedikit asam sulfat pekat

- Ditutup tabung reaksi dengan karet penutup

- Dihubungkan selang dengan tabung reaksi yang terisi sedikit air

- Dipanaskan

- Diamati

Air dalam Tabung

- Diuji dengan kertas lakmus

Hasil

- Dikelurkan selang dari dalam air

Gas

- Diuji dengan kertas saring yang ditetesi dengan KI dan amilum

Hasil

- Diulangi percobaan dengan hablur kalium bromida dan kalium iodida

(13)

5.

6.

1 mL lar. NaCl 1 mL lar. KBr 1 mL lar. KI

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- Disalurkan gas Cl2

- Ditambah larutan CS2

- Diamati

Hasil Pengamatan

3 butir Iodin padat ukuran sama

- Diamati bentuk dan warnanya

- Dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi

1 butir iodin 1 butir iodin 1 butir iodin

- Ditambah H2O - Diamati kelarutan - Ditambah H2O - Diamati kelarutan - Ditambah H2O - Diamati kelarutan

(14)

VII. HASIL PENGAMATAN

No. Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

1. MnO2: serbuk hitam

NaCl: serbuk putih H2SO4: tidak berwarna MnO2+NaCl+ H2SO4 dipanaskan: timbul gas Cl2, larutan hitam.

Gas Cl2 kekuningan, bau menyengat.

Diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum, kertas saring menjadi ungu kehitaman.

KBr: tidak berwarna MnO2 + KBr + H2SO4 dipanaskan: timbul gas Br2,

MnO2(s) + 2 NaCl (s) + 2

H2SO4(aq)  MnSO4 (aq) +

Na2SO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2 (g)

2KI (aq) + Cl2 (g) → I2 (g) + 2KCl (aq)

MnO2(s) + 2 KBr (s) + 2

H2SO4(aq)  MnSO4(aq) +

2H2O(l) + Br2 (g)

- Gas Cl2 dibuat dengan mereaksikan MnO2 dengan NaCl dan H2SO4 dengan pemanasan

- Gas Cl2 yang terbentuk berwarna kekuningan.

- Uji kertas saring, berwarna ungu kehitaman - Bau gas Cl2 menyengat. - Gas Br2 dibuat dengan mereaksikan MnO2 dengan KBr dan H2SO4 dengan pemanasan - Gas Br2 berwarna MnO2 gas hasil

- Dimasukkan dalam tabung reaksi

- Ditambah beberapa butir NaCl

- Ditambah sedikit larutan H2SO4 0,1 M

- Dipanaskan perlahan-lahan

- Diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan larutan amilum di atas gas yang keluar

MnO2

gas

hasil

- Dimasukkan dalam tabung reaksi

- Ditambah beberapa butir KBr

- Ditambah sedikit larutan H2SO4 0,1 M

- Dipanaskan perlahan-lahan

-Diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan larutan amilum di atas gas yang keluar

(15)

larutan hitam.

Gas Br2 merah kecoklatan. Diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum, kertas saring menjadi ungu kehitaman.

2KI (aq) + Br2 (g) → I2 (g) + 2KBr (aq)

merah kecoklatan - Uji kertas saring

berwarna ungu kehitaman.

2. Larutan NaCl: tidak berwarna

Larutan AgNO3: tidak berwarna

Larutan HgNO3: tidak berwarna

Larutan Pb-asetat: tidak berwarna

AgNO3 + NaCl: tidak

berwarna, endapan putih (++) NaCl + HgNO3: endapan putih (+++)

NaCl + Pb-asetat: endapan putih (+)

NaCl (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) Ksp AgCl = 1,15 x 10-10

NaCl (aq) + HgNO3 (aq) HgCl (s) + NaNO3 (aq) Ksp HgCl= 3,5 x 10-18

2NaCl (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCl2 (s) +

- Klor dan brom dapat bereaksi dengan senyawa logam AgNO3, HgNO3, Pb(CH3COO)2sehing ga menghasilkan endapan. - NaCl + Pb-asetat: endapan putih (+) - NaCl + AgNO3 : Endapan putih (++) - NaCl + HgNO3: endapan putih (+++) - Endapan terbanyak HgCl > AgCl > PbCl2 1 ml NaCl Warna endapan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 1

- Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 M

1 ml NaCl

Warna endapan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 2

- Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 M

1 ml NaCl

Warna endapan

-Dimasukkan dalam tabung reaksi 3

-Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COOH)2 0,1 M

(16)

Larutan KBr: tidak berwarna KBr +AgNO3 : endapan kuning pucat (++).

KBr + HgNO3: endapan putih (+++)

KBr + Pb-asetat: endapan kristal putih

2NaCH3COO (aq) Ksp PbCl2= 2,4 x 10-4 KBr (aq) + AgNO3 (aq)  AgBr (s) + KNO3 (aq)

KBr (aq) + HgNO3 (aq)  HgBr (s) + KNO3 (aq) 2KBr (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq)  PbBr2 (s) + 2KCH3COO (aq) - KBr + AgNO3: endapan kuning - KBr + HgNO3: endapan putih - KBr + Pb-asetat:

endapan kristal putih. 1 ml KBr

Warna endapan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 1

- Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1 M

1 ml KBr

Warna endapan

-Dimasukkan dalam tabung reaksi 2

-Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1 M

1 ml KBr

Warna endapan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 3

- Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COOH)2 0,1 M

(17)

3. - Kaporit: larutan putih keruh, ada endapan

- Kaporit + aquades: larutan putih keruh

- Setelah disaring: filtrat masih sedikit keruh - Residu: endapan putih

Tabung 1: filtrat + kertas berwarna kuning: warna kertas memudar sedikit lambat.

Tabung 2: filtrat + kertas warna kuning: memudar lebih cepat.

Ca(OCl)2 (s) + H2O (l) → HOCl(aq) + Ca(OH)2 (s)

HOCl(aq) + HCl (aq) → Cl2 (g) + H2O (l)

Tabung 1: kertas warna memudar

Tabung 2: kertas warna memudar lebih cepat.

Filtrat dapat

memudarkan warna kertas yang semula berwarna kuning (++). Pada tabung 1 warna kertas memudar sedikit lambat dibandingkan warna kertas pada tabung 2.

- Dibagi dalam dua tabung Seujung sendok kecil kaporit

Filtrat

- Dimasukkan dalam gelas kimia

- Ditambah setabung reaksi air

- Diaduk

- disaring

Residu

Tabung 1 Tabung 2

Tabung 1

- Dimasukkan kertas berwarna

- Dibiarkan di udara terbuka

- Diamati Hasil

Tabung 2

- Ditambah beberapa tetes HCl 0,1 M

- Dimasukkan kertas berwarna

- Dibiarkan di udara terbuka

- Diamati Hasil

(18)

4.  NaCl

- NaCl: serbuk putih - H2SO4: tidak berwarna - KI: tidak berwarna - Amilum: putih keruh - NaCl + H2SO4: larutan

tidak berwarna, uap berwarna putih yang dihasilkan adalah gas HCl. - Diuji dengan kertas saring

yang ditetesi KI dan

amilum: kertas saring tidak berubah warna.

- Diuji dengan kertas lakmus: a. Lakmus merah: tetap

merah

b. Lakmus biru: menjadi merah.

NaCl(s) + H2SO4(aq)  HCl(g) + NaHSO4(aq) Gas HCl berwarna putih, Diuji dengan lakmus merah tetap merah, dengan lakmus biru menjadi merah. Gas HCl bersifat asam.

Gas HCl, HBr, dan I2 dapat dibuat dengan cara mereaksikan garam halida dengan asam sulfat pekat melalui pemanasan. Gas hidrogen halida yang terbentuk dapat diidentifikasi melalui memerahnya kertas lakmus merah dan biru. 1 sendok teh NaCl

gas

hasil

-Dimasukkan dalam tabung reaksi

-Ditambah sedikit H2SO4 pekat

-Ditutup dengan karet penutup

-Selang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi air

-Dipanaskan dengan hati-hati

-Ditunggu beberapa menit

-Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmus

-Selang dikeluarkan

-Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

(19)

 KBr

- KBr: padatan putih - KBr + H2SO4: larutan

berwarna kuning,

mengeluarkan uap berwarna putih, gas yang dihasilkan adalah gas HBr.

- Diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum: kertas saring berwarna ungu kehitaman. - Diuji dengan kertas lakmus:

a. Lakmus merah: tetap merah

b. Lakmus biru: menjadi merah.

 KI

- KI: butiran putih - KI + H2SO4: merah

keunguan, mengeluarkan uap berwarna putih, gas

KBr + H2SO4 dipanaskan: KBr(s) + 2H2SO4(aq)  HBr(g) + SO2(aq) + K2SO4(aq) 2KBr(s) + 2H2SO4(aq)  Br2(g) + SO2(aq) + 2K2(aq) + SO42-(aq) + 2H2O(aq)

Gas berwarna putih. Gas dialirkan ke air, diuji dengan kertas lakmus maka lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah. Larutan HBr bersifat asam.

Gas diuji dengan kertas saring ditetedi larutan KI dan amilum, warna ungu kehitaman karena adanya iod. H2SO4 mengoksidasi KI menjadi I2 (oksidator 1 sendok teh KBr

gas

hasil

-Dimasukkan dalam tabung reaksi

-Ditambah sedikit H2SO4 pekat

-Ditutup dengan karet penutup

-Selang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi air

-Dipanaskan dengan hati-hati

-Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmus

-Selang dikeluarkan

-Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

(20)

yang dihasilkan adalah gas I2.

- Diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum: kertas saring berwarna ungu kehitaman. - Diuji dengan kertas lakmus:

a. Lakmus merah: tetap merah

b. Lakmus biru: tetap biru.

kuat).

Br2(g) + 2KI(aq)  2KBr(aq) + I2(g)

KI + H2SO4 dipanaskan: KI(s) + H2SO4(aq)  HI(g) + KHSO4(aq) 2KI(s) + 2H2SO4(aq)  I2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)

Gas dialirkan ke air, diuji dengan kertas lakmus maka lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah. Larutan HI bersifat asam.

Gas diuji dengan kertas saring ditetedi larutan KI dan amilum, warna ungu kehitaman

1 sendok teh KI

gas

hasil

- Dimasukkan dalam tabung reaksi

- Ditambah sedikit H2SO4 pekat

- Ditutup dengan karet penutup

- Selang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi air

- Dipanaskan dengan hati-hati

- Air dari gelas kimia diuji dengan kertas lakmus

- Selang dikeluarkan

- Gas yang keluar diuji dengan kertas saring yang ditetesi KI dan amilum

(21)

5. NaCl: tidak berwarna Gas Cl2: warna kuning CS2: tidak berwarna

- NaCl + Cl2: tidak berwarna, ditambah CS2, terbentuk 2 lapisan tidak berwarna. - KBr + Cl2: larutan berwarna

kuning kecoklatan,

ditambah CS2, terbentuk 2 lapisan.

Atas: tidak berwarna Bawah: jingga

- KI + Cl2: larutan berwarna coklat kemerahan, ditambah CS2 terbentuk 2 lapisan, Atas: kuning kecoklatan Bawah: coklat

Untuk membuat gas Cl2 dengan cara mereaksikan kaporit dengan HCl pekat lalu dipanaskan.

NaCl(aq) + Cl2(g)+ CS2(aq)  NaCl(aq) + Cl2(g)

Ditambah CS2: tidak larut dalam semua bagian. 2KBr(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + Br2(g)

2KI(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + I2(g)

Gas klor dapat mendesak garam halogen membentuk garam kalium klorida Terbentuk gas Br2 dan I2

6. Iodin: butiran coklat

kehitaman

H2O: tidak berwarna KI: tidak berwarna

HCl pekat: tidak berwarna

I2 (s) + H2O (l)2HI (aq) + 1/2 O2 (g) Kelarutan padatan iodin pada KI > HCl pekat > air. 1 ml NaCl Warna larutan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 1

- Dialiri gas klor

- Ditambah larutan CS2

1 ml KBr

Warna larutan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 2

- Dialiri gas klor

- Ditambah larutan CS2

1 ml KI

Warna larutan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 3

- Dialiri gas klor

- Ditambah larutan CS2

Tabung 1 (I2 padat)

-Ditambah air

(22)

Tabung 1:

I2 + air: larutan kuning kecoklatan (+), ada endapan.

Tabung 2:

I2 + KI: larutan berwarna kuning kecoklatan (+++), seperti betadine.

Tabung 3:

I2 + HCl pekat: larutan berwarna kuning kecoklatan (++), ada endapan sedikit.

I2 (s) + KI (aq) KI3 (aq)

I2 (s) + HCl (aq)  HI (aq) + Cl2 (g)

Tabung 2 (I2 padat)

- Ditambah larutan KI Kelarutan dan warna

Tabung 3 (I2 padat)

-Ditambah larutan HCl Kelarutan dan warna

(23)

VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Percobaan pertama

Bertujuan untuk pembuatan gas klor dan gas brom. Pertama dilakukan adalah memasukkan seujung sendok teh serbuk batu kawi (MnO2) serbuk berwarna hitam kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan NaCl yang berupa serbuk berwarna putih. Kemudian ditambah 5 tetes H2SO4 0,1 M. Lalu dipanaskan sehingga diperoleh hasil larutan berwarna hitam dan terdapat gas berwarna putih yang merupakan gas klor serta baunya yang menyengat. Gas klor diperoleh dari hydrogen klorida yang dioksidasi menjadi gas klor. Sesuai dengan persamaan berikut:

MnO2 (s)+ 2NaCl (s)+ 2H2SO4 (aq) MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2 ↑(g)

Gas yang keluar kemudian diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan KI dan amilum yang berfungsi sebagai indicator kemudian didekatkan pada tabung reaksi, hasil yang diperoleh adalah kertas saring berwarna ungu kehitaman. Hal ini menandakan pembebasan iod oleh Cl2 sesuai dengan persaman reaksi sebagai berikut :

2I- + Cl2  I2 + 2Cl

-Percobaan diulangi dengan mengganti NaCl menjadi KBr. Diperoleh hasil larutan berwarna hitam dan terdapat gas berwarna coklat kehitaman yang merupakan gas brom dan baunya menyengat. Sesuai dengan persamaan berikut :

MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr  2K++ Mn2+ + 2SO42- + 2H2O + Br2↑

Gas yang keluar berwarna merah kecoklatan kemudian diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan KI dan amilum yang didekatkan pada tabung reaksi, hasil yang diperoleh adalah kertas saring berwarna ungu kehitaman. Hal ini menandakan pembebasan iod oleh Br2 atau oksidasi ion ion I- menjadi I2 oleh Br2 sesuai dengan persaman reaksi sebagai berikut:

(24)

-2. Percobaan kedua

Bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat klor dan brom, pertama kami mempersiapkan tiga tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 1 mL larutan NaCl tidak berwarna.

Tabung pertama

3 tetes AgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan putih (++) yang merupakan endapan AgCl sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

AgNO3 + NaCl  NaNO3 + AgCl↓ Tabung kedua

3 tetes HgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan putih (+++) yang merupakan endapan HgCl sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

HgNO3 + NaCl  NaNO3 + HgCl↓ Tabung ketiga

3 tetes larutan Pb(CH3COOH)2 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan putih (+) yang merupakan endapan PbCl2 yang hanya larut sedikit dalam air dingin sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

(CH3COO)2Pb +NaCl  2CH3COONa + PbCl2↓

Kemudian percobaan diulangi untuk mengetahui sifat-sifat senyawa Br dengan mengganti larutan NaCl menjadi larutan KBr yang juga tidak berwarna. Tabung pertama

3 tetes AgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan kuning yaitu endapan AgBr. Persamaan reaksi sebagai berikut :

AgNO3 + KBr  KNO3 + AgBr↓ Tabung kedua

3 tetes HgNO3 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan putih

HgNO3 + KBr  KNO3 + HgBr↓ Tabung ketiga

3 tetes larutan Pb(CH3COOH)2 ditambahkan sehingga diperoleh larutan keruh tak berwarna dan terdapat endapan kristal putih yang merupakan endapan PbBr2 sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

(25)

(CH3COO)2Pb + KBr  CH3COOK + PbBr2↓

3. Percobaan ketiga

Bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa dari klor yaitu hipoklorit. Prosedur yang dilakukan adalah dengan memasukkan seujung sendok kaporit yang ditambah aquades ke dalam tabung reaksi. Kaporit berbentuk hablur berwarna putih. Setelah itu larutan disaring dan terbentuk filtrat yang sedikit agak keruh. Setelah itu filtrat dibagi kedalam 2 tabung reaksi.

Pada tabung I filtrat dibiarkan terbuka di udara tanpa diberikan perlakuan. Lalu dimasukkan kertas berwarna kuning. Kertas kuning hanya sangat sedikit mengalami pemudaran. Hal ini dapat terjadi karena kaporit (CaOCl2) dan dalam udara mengabsorbsi CO2 membentuk HOCl dan CaCO3. Reaksi yang terjadi :

2CaOCl2 + H2O + CO2 → CaCO3 + HOCl + CaCl2

Pada tabung II, filtrat ditambah dengan HCl 0,1 M dan dimasukkan kertas berwarna kuning. Penambahan HCl ini dimaksudkan untuk menambah konsentrasi klor pada larutan. Larutan yang semula berwarna kuning, kemudian timbul buih putih yang menandakan adanya pelepasan gas klor.

OCl- + H+ →HOCl

Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna kertas akan lebih cepat memudar karena kekuatan dari kaporit ditentukan oleh banyaknya klor, dimana pada reaksi ini kaporit juga berfungsi sebagai pemutih. Reaksi yang terjadi :

HOCl + H+ + Cl- → Cl2(g) + H2O

Ini dapat dijelaskan bahwa penambahan HCl menyebabkan terbentuknya asam hipoklorit yang bersifat oksidator. Dan air kaporit yang memiliki asam hipoklorit memiliki kemampuan memutihkan dan oksidator. Kaporit (kalsium hipoklorit) pada dasarnya merupakan oksidator, namun tidak sekuat asam hipoklorit dalam mengoksidasi.

Dari percobaan ini diketahui bahwa penambahan HCl mempercepat proses pemutihan atau memudarnya kertas berwarna berwarna.

(26)

4. Percobaan keempat

Bertujuan untuk menghasilkan gas klor, brom dan iod.

Prosedur yang dilakukan adalah dengan memasukkan 1 sendok NaCl serbuk putih dan ditambah 3 tetes H2SO4 pekat larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi. Larutan jernih tak berwarna serta uap putih dan timbul gas yang merupakan gas klor. Melalui persamaan reaksi:

2Cl- + 2H+ + SO42- → Cl2 + 4H2O + S2-

Tabung reaksi kemudian ditutup dengan sumbat yang terhubung dengan selang dan disambungkan ke dalam tabung reaksi berisi air. Tabung reaksi tersebut kemudian dipanaskan dan muncul gelembung gas pada tabung reaksi berisi air. Lalu air tersebut diuji dengan kertas lakmus. Kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru menjadi merah. Hal ini menandakan bahwa air yang bereaksi dengan gas klor bersifat asam yaitu menghasilkan HCl. Melalui persamaan reaksi:

NaCl + H2SO4 → HCl + NaHSO4

Kemudian gas klor diuji menggunakan kertas saring yang ditetesi larutan KI dan amilum, kertas saring pun berubah warna menjadi ungu. Berubahnya kertas saring ini dipengaruhi oleh penambahan KI dan amilum, akibat proses pembebasan ion iod atau oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Cl2

Lalu, percobaan diulangi dengan mengganti larutan NaCl dengan hablur KBr, dan timbul uap putih dari dalam tabung reaksi. Uap putih tersebut merupakan gas Br2, sesuai dengan reaksi berikut :

2Br- + 8H+ + SO42- →Br2(g) + 4H2O + S2

-Kemudian diuji dengan kertas lakmus biru ternyata kertas lakmus tidak berubah warna, karena gas yang terbentuk adalah Br2 bukan HBr sehingga tidak merubah warna kertas lakmus. Karena sesuai dengan teori pada HBr tidak dapat bereaksi dengan H2SO4 hanya dapat bereaksi dengan H3PO4, sehingga menyebabkan gas yang terbentuk adalah Br2 .

(27)

KBr + H2SO4 Br2(g) + H2SO4 + K+

2KBr + 2H2SO4 → Br2(g) + SO2 + 2K2 + SO42 - + 2H2O

Dan di uji dengan kertas saring yang dibasahi amilum + KI berubah warna menjadi ungu. karena adanya proses oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Br2 .

Percobaan selanjutnya yaitu mengulangi langkah-langkah yang sama namun diganti zat yang direaksikan, hablur KI ditambah H2SO4 pekat lalu dipanaskan dan dihubungkan ke tabung reaksi berisi air. Kemudian air diuji dengan kertas lakmus menjadi merah. Larutan berwarna coklat dan timbul gas yang merupakan gas I2. Kemudian dilakukan uji dengan kertas saring yang telah ditetesi KI dan amilum, kemudian terbentuk warna ungu kehitaman. Karena pada percobaan ini tidak terbentuk gas HI namun terbentuk gas I2. Melalui persamaan reaksi :

2I- + 2H2SO4→ I2↑ + SO42- + 2H2O

5. Percobaan kelima,

Bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa klor, brom dan iod.

Tabung pertama, 1 mL larutan NaCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas dan lapisan bawah sama-sama tidak berwarna. Sesuai dengan persama-samaan reaksi :

NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) Gas klor mendesak ion Cl- sehingga terbentuk garam natrium klorida.

Tabung kedua, 1 mL larutan KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas tidak berwarna sedangkan lapisan bawah berwarna jingga . Sesuai dengan persamaan reaksi :

2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)

(28)

Tabung ketiga 1 mL larutan KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dialiri dengan gas klor. Diperoleh larutan tidak berwarna, kemudian ditambahkan CS2, sebanyak 3 tetes. Sehingga diperoleh hasil larutan tak berwarna yang memiliki dua lapisan terpisah, dimana lapisan atas berwarna kuning kecoklatan dan lapisan bawah berwarna coklat. Sesuai dengan persamaan reaksi :

3KI + 3/2Cl2  I3- + 3KCl

Gas klor mendesak ion I- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas I2.

6. Pada Percobaan Keenam

Bertujuan untuk mengetahui kelarutan Iodin, yaitu dengan memasukkan sedikit Iodin butiran coklat kehitaman ke dalam tiga tabung reaksi :

Tabung pertama ditambah 5 tetes air kemudian larutan menjadi berwarna kuning kecoklatan (+) dan terbentuk endapan (+++) karena iodin tidak larut dalam air. Sesuai dengan persamaan reaksi :

I2 + H2O  2H+ + OH- + ½ O2

Tabung kedua ditambah 3 tetes KI maka warna larutan akan menjadi kuning kecoklatan (+++) dan dan tidak terdapat endapan karena iodin akan larut didalam KI dengan persamaan reaksi:

I2(s) + KI(aq) KI3(aq)

Tabung ketiga iodin ditambah 3 tetes HCl pekat maka warna larutannya akan menjadi kuning kecoklatan dan terdapat sedikit endapan karena kelarutan HCl lebih lambat dari KI dengan persamaan reaksi

I2(s) + HCl(aq)  HI(g) ↓ + Cl2(g)

IX. KESIMPULAN

1. Gas Cl2 dan gas Br2 dapat dibuat dari reaksi antara serbuk batu kawi dengan serbuk NaCl yang ditambah dengan H2SO4. Terbentuknya gas Cl2 dan Br2 dapat diuji dengan larutan KI dan larutan amilum yang akan memberikan warna ungu pada kertas saring.

(29)

2. Klor dan Brom bereaksi dengan perak nitrat, raksa (I) nitrat dan timbale asetat membentuk garam yang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih.

3. Kemampuan klor dalam memudarkan warna bergantung pada jumah gas klor yang ada. Semakin banyak gas klor yang ada maka semakin pudar warna suatu kertas yang dihasilkan.

4. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan H2SO4. sedangkan pembuatan gas HBr dan HI tidak dapat menggunakan H2SO4 disebabkan H2SO4 merupakan oksidator kuat sehingga dapat mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan HI menjadi I2. 5. Halogen mengalami reaksi pendesakan yang terjadi jika halogen yang terletak lebih

atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.

6. Kelarutan Iodin paling tinggi pada larutan KI dan sangat tidak larut pada air serta sedikit larut pada HCl pekat.

X. DAFTAR PUSTAKA

Amaria, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsur-Unsur Golongan Utama. Surabaya: Unesa Press.

Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press.

Lee, J. D. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition. London : Chapman Hall.

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi Kelima. Terjemahan L. Setiono, dkk. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

XI. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?

Jawab :

 Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

Reaksi : MnO2+ 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2  Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

(30)

 Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2

2. Mengapa digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji untuk menguji terbentuknya gas klor?

Jawab :

Pada percobaan ini digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji untuk menguji terbentuknya gas klor. Cl2 yang terbentuk akan mengalami reaksi redoks dengan I- pada KI

Reaksi : Cl2 + 2e-  2Cl -: 2I-  I2 + 2e -Total : Cl2 + 2I-  2Cl- + I2

I2 yang terbentuk ini akan bereaksi dengan amilum dan memberikan warna biru kehitaman pada kertas saring. Sehingga penggunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodide dan kanji dapat menguji terbentuknya gas klor.

3. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?

Jawab :

 Digunakan (dalam bentuk asam hipoklorus ) untuk membunuh bakteri dan mikroba-mikroba dari pasokan minuman dan kolam renang .

 Banyak digunakan di dalam pembuatan kertas , antiseptik, barang pewarna, makanan, insektisida , cat lukisan, produk-produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk pengguna yang lain.

 Pembuatan plastic (PVC) ;  Pembuatan pelarut untuk cat,

 Untuk membersihkan logam dari lemak,  Dry cleaning ;

 Pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) ;  Pembuatan senyawa organic,

 HCl digunakan pada industri logam.

 Untuk mengekstrasi logam tersebut ; NaCl digunakan sebagai garam dapur ;  KCl sebagai pupuk tanaman, bahan pembuat mercon dan korek api;

(31)

 NaClO digunakan sebagai pengelontang (breaching agent ) untuk kain dan kertas ; ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak berwarna;

 ZnCl2 sebagai bahan pematri (solder) ;

 CaOCl2 /( Ca2+)( Cl-)( ClO-) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor ;  [Ca( OCl2)2] sebagai zat disenfekton pada air ledeng ;

4. Tuliskan semua persamaan reaksi pada semua percobaan?

Reaksi 1 : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2 MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Br2 Reaksi 2 : AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl

HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl

Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2 AgNO3 + KBr→ KNO3 + AgBr

HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr

Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2 Reaksi 3 : CaOCl2 + H2O + CO2 → CaCO3 + HOCl + CaCl2

OCl- + H+ → HOCl HOCl + HCl → H2O + Cl2

Reaksi 4 : H2SO4 + NaCl → 2 NaHSO4 + HCl

2 H2SO4 + 2 KBr → 2 K+ + SO2 + SO42- + H2O + Br2 2 H2SO4 + 2 I- → SO42- + 2 H2O + I2

Reaksi 5 : NaCl + Cl2 → NaCl + Cl2 2 KBr + Cl2 → 2 KCl + Br2 2 KI + Cl2 → 2 KCl + I2 Reaksi 6 : I2 + H2O → 2 HI + O2

I2 + KI → KI3

I2 + 2 HCl → 2 HI + Cl2

5. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida? Jawab :

Karena iod yang dilarutkan dalam KI membentuk polihalida I3- sehingga dapat larutdalam KI, sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.

(32)

6. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no 2? Jawab :

AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl (endapan putih; larutan putih keruh +++) HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl (endapan putih; larutan putih keruh +)

Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2(endapan putih; larutan putih keruh++)

AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr (endapan putih; larutan putih keruh ++) HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr (endapan putih; larutan putih keruh)

Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih; larutan putih keruh +++)

7. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?

Jawab :

Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi H2SO4,karena asam sulfat merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan mengoksidasi HI menjadi I2

(33)

LAMPIRAN FOTO

Percobaan 1

Percobaan 2

Batu kawi MnO2 Penambahan H2SO4

Dipanaskan Pengujian dengan kertas saring

yang telah ditetesi KI dan amilum

Kiri : NaCl + AgNO3

Tengah : NaCl + HgNO3

Kanan : NaCl + Pb(CH3COO)2

Kiri : KBr + AgNO3

Tengah : KBr + HgNO3

(34)

Percobaan 3

Percobaan 4

Kaporit Diencerkan dengan aquades

Disaring Filtrat dibagi 2

Tabung B diberi penambahan HCl

Pengujian dengan kertas berwarna

1 sendok teh NaCl, KBr dan KI

Ditetesi dengan H2SO4 pekat.

Dihubungkan dengan selang pada tabung reaksi berisi ari dan dipanaskan

(35)

Percobaan 5

Percobaan 6

Kiri : Larutan NaCl Tengah : Larutan KI Kanan : Larutan KBr

Disalurkan gas klor

Setelah penambahan CS2

Butiran iodin (I2) Kiri : I2 + air

Tengah : I2 + KI

Referensi

Dokumen terkait

Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. HIMPUNAN

Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas untuk memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu

Selain itu, dikarenakan data dokumen tersebut masih berupa dokumen kertas, sehingga akan membutuhkan waktu lama dalam pencarian data dokumen pada tumpukan dokumen

Karena ketika berkomunikasi dengan individu lain baik sesama waria dan masyarakat ada tipe individu yang terbuka dan juga tipe individu yang tertutup sehingga

berjudul “Perceptions of Chinese restaurants in the U.S: What affects customer satisfaction and behavioral intentions?”, yang dibuat oleh Yinghua Liu, SooCheong

Banda Aceh - Medan Km.133 Desa Keumeuneng Kec.. 15 Desa

Produk yang dihasilkan dari pengabdian ini ialah teknologi pengolahan air minum serta air minum yang sehat dan layak dikonsumsi bagi santri dan pengurus pondok

Kegiatan penambangan pasir vulkanik di bagian hulu sungai secara tidak langsung juga berdampak pada pasokan pasir vulkanik di bagian pesisir Selatan DIY.Bangunan DAM di