• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transmisi Data Dengan Bluetooth

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Transmisi Data Dengan Bluetooth"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSMISI DATA DENGAN BLUETOOTH

I. Tujuan

1. Mengetahui bit rate maksimum yang dikirimkan.

2. Mengetahui pengeruh besarnya kapasitas data terhadap waktu pengiriman. 3. Mengetahui jarak minimum, optimum, dan maksimum transmisi data dengan

menggunakan Bluetooth.

4. Mengetahui dan membandingkan pentransmisian data secara LOS (Line Of Sight) maupun terhadap obstacle.

II. DASAR TEORI

II.1 Sejarah singkat Bluetooth

Bluetooth adalah teknologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan – peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.

Berbeda dengan komunikasi dengan Inframerah, Bluetooth didesain untuk tidak tergantung terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul Bluetooth yang sedang saling berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun apakah modul-modul tersebut terhalang atau tidak.

Nama bluetooth sendiri diambil dari Raja Viking Denmark yang hidup ditahun 900M , yang bernama Harald Blatand (Blatand dalam bahasa Denmark berarti gigi biru atau Bluetooth ) Dia adalah raja denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan. Untuk itulah nama Bluetooth dipakai sebagai nama tekhnologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini. Teknologi blutooth ini mampu mengirimkan baik data maupun suara .

(2)

Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon gambar , daftar kegiatan , atau kalender agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.

II.2 Jaringan piconet

Komunikasi antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan bluetooth yang dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua buah peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang menginisiasi koneksi disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi tadi dinamakan sebagai slave. Jika hanya dua peralatan yang berkomunikasi, maka koneksinya dikatakan sebagai point to point. Satu master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan . Koneksi ini dinamakan dengan koneksi point to multipoint. Kedua tipe koneksi tersebut masih merupakan bagian dari piconet. Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru yang dinamakan Scatternet. Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.

Bluetooth dibuat tak hanya untuk peralatan ponsel saja, akan tetapi dapat juga tersedia diberbagai peralatan elektronik modern seperti printer , laptop, PDA , dan sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz atau tepatnya adalah 2.400 - 2.483 MHz. Sistem radio Bluetooth tersebut memanfaatkan teknik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.

Dibeberapa Negara, misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar

(3)

Industrial, Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt disetiap kanal.

Proses penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta meningkatkan kapasitas sinyal.

Frekuensi Hopping tersebut adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau FH-CDMA.

II.3 Jarak maksimal fasilitas Bluetooth

Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :

(4)

a. Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan hingga 100 meter

b. Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.

c. Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.

Secara fungsional Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan meliputi :

a. Pustaka Applicationprogram Interface (API)

Merupakan modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).

b. Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)

L2CAP ini merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.

c. Link Manager

Link manager bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah yang bertanggung jawab dalam menciptakan sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software maupun hardware.

(5)

d Baseband

Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket data , mengcodekan dan mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.

e Radio

Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi data digital baseband ke dan dari sebuah sinyal analog dengan frekuensi 2,4 GHz seperti telah disebutkan

sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK).

Dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar , Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip atau modul Bluetooth.

II.4 Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth

Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.

Pada tindakan Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker sedangkan korbannya disebut

(6)

victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.

Namun sejauh ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.

Penyusupan pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.

Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat umum atau jika memang fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.

Sebenarnya tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .

Kiranya harus diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan

(7)

pada peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dibahas.

III. Komponen dan Instrumen

No. Uraian Jumlah

1. HP dengan perangkat Bluetooth baik dengan maupun tanpa OS 2 buah

2. Meteran 1 buah

3. Stopwatch 1 buah

IV. Langkah Kerja

1. Pertama baterai pada handphone harus terisi minimal ¾ dari maksimumnya. 2. Dalam Menu, memilih sub menu connectivity, memilih Bluetooth, dan

mengaktifkan perangkat bluetoooth. Handphone yang lainnya juga melakukan hal yang sama. Selanjutnya memilih submenu Paired Device untuk mencari perangkat Bluetooth yang aktif saat itu. Setelah itu keluar dari submenu connectivity

3. Mencari jarak pancar dari perangkat Bluetooth. Memilih data file yang akan dicoba untuk dikirim. Datanya bias video, suara atau gambar. Jarak yang diukur adalah jarak minimum dengan menggunakan alat ukur

4. Memilih bentuk data dan nama file yang akan dikirimkan. Pada menu options, memilih sub menu send dan pilih via Bluetooth. Jika berhasil maka handphone lawan akan menerima data yang dikirimkan.

5. Mengulangi langkah 3 dan 4 untuk mencari jarak maksimum, kemudian mencari jarak optimum.

6. Pengiriman data dengan perangkat Bluetooth tanpa halangan (LOS). Setelah diketahui jarak minimum, optimum dan maksimum. Kemudian melakukan pengiriman untuk bentuk data video, gambar dan suara. Dengan masing-masing tiga buah file yang berbeda ukurannya (dari ukuran kecil sampai besar). Mencatat waktu kirimnya. Menghitung kecepatan transmisinya. Jarak yang dipilih adalah jarak minimum.

(8)

8. Melakukan pengiriman data dengan perangkat Bluetooth dengan penghalang kaca. Lakukan hal yang sama dengan langkah 6 dan 7. Tetapi dengan

menambahkan penghalang kaca dan kaca dengan tralis.

9. Mengulangi langkah 8 dengan mengganti halangan dengan gypsum.

V. Data Hasil Percobaan

A. Mencari jarak minimum, optimum dan maksimum dalam pengiriman data dengan perangkat Bluetooth. Nama File Bentuk Data Ukuran File (Kbyte) Jarak (meter)

Minimum Maksimum Optimum

Image 1 Gambar 1983 0 70 35

MOV_1 Video 1140 0 70 35

SONG_1 Suara 4158 0 70 35

B. 1. Pengiriman data via Bluetooth tanpa adanyan penghalang (Line Of Sight) Dengan jarak minimum = 0 m

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 14,57 78,50 MOV_2 2205 29,25 75,38 MOV_3 3173 35,50 89,28

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 23,76 83,45 Image 2 4066 46,65 87,15

(9)

Image 3 6096 75,04 81,23 Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu

Nama File Ukuran File (kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 42,07 98,83 SONG_2 6296 66,85 94,18 SONG_3 8485 87,89 96,54

B. 2. Pengiriman data via Bluetooth tanpa adanya penghalang (Line Of Sight) dengan jarak maksimum = 70 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 54,85 20,78 MOV_2 2205 84,22 26,18 MOV_3 3173 142,03 22,34

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 82,28 24,10 Image 2 4066 155 26,23 Image 3 6096 237 25,72

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 211 19,70 SONG_2 6296 272 23,14 SONG_3 8485 384 22,09

(10)

B. 3. Pengiriman data via Bluetooth tanpa adanya penghalang (Line Of Sight) dengan jarak optimum = 35 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 21,64 52,6 MOV_2 2205 40,01 55,1 MOV_3 3173 53,06 59,8

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 39,78 49,84 Image 2 4066 84,42 48,16 Image 3 6096 121,87 50,02

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 82,8 50,27 SONG_2 6296 110,9 56,77 SONG_3 8485 158,34 53,46

(11)

C. 1. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang kaca dengan jarak minimum = 0,6 cm

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 18,07 63,06 MOV_2 2205 33,04 66,72 MOV_3 3173 51,31 61,83

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 44,58 93,27 SONG_2 6296 72 84,67 SONG_3 8485 94,17 90,10

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 28,03 70,07 Iamge 2 4066 51,39 79,12 Image 3 6096 78,40 77,75

(12)

C . 2. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang kaca+tralis dengan jarak maksimum = 14 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 24,12 47,26 MOV_2 2205 44,25 49,82 MOV_3 3173 70,87 44,77

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 41,80 47,44 Image 2 4066 92,07 44,16 Image 3 6096 142,49 42,78

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 69 60,26 SONG_2 6296 108 58,29 SONG_3 8485 145 58,51

(13)

C . 3. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang kaca+tralis dengan jarak optimum = 7 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 23,35 48,82 MOV_2 2205 42,51 51,87 MOV_3 3173 69,14 45,90

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 38,75 43,99 Image 2 4066 90,21 45,07 Image 3 6096 141,62 43,04

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 67,37 61,71 SONG_2 6296 106,22 59,27 SONG_3 8485 142,66 59,47

(14)

D . 2. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang Gypsum dengan jarak minimum = 11 cm

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 24,8 45,96 MOV_2 2205 32,8 67,22 MOV_3 3173 49,3 64,36

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 33 60,09 Iamge 2 4066 63,6 63,93 Iamge 3 6096 120 50,8

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 60 69,3 SONG_2 6296 80,4 78,30 SONG_3 8485 113,89 74,50

(15)

D . 2. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang Tembok dan kaca dengan jarak maksimum = 11 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV _1 1140 28,3 40,28 MOV_2 2205 51,55 42,77 MOV_3 3173 67,78 46,81

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 43,2 45,90 Image 2 4066 85,4 47,61 Image 3 6096 125,4 48,61

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 94,22 44,13 SONG_2 6296 145,2 43,36 SONG_3 8485 183,8 46,16

(16)

D . 2. Pengiriman data via Bluetooth dengan penghalang Tembok dan kacadengan jarak optimum = 5,5 meter

Bentuk Data : Video Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) MOV_1 1140 21 54,28 MOV_2 2205 43,9 50,22 MOV_3 3173 55,49 57,18

Bentuk Data : Gambar Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) Image 1 1983 41,7 47,55 Image 2 4066 82,97 49 Image 3 6096 118,7 51,35

Bentuk Data : Suara/Musik/Lagu Nama File Ukuran File

(kbyte ) Waktu Kirim (detik) Kecepatan Transmisi (kbps) SONG_1 4158 74,4 55,88 SONG_2 6296 108 58,29 SONG_3 8485 141,5 59,96

VI. Analisa dan pembahasan

Pada praktikum “Transmisi Data Dengan Bluetooth” peralatan yang dibutunhkan yautu dengan menggunakan 2 handphone yang sudah dilengkapi dengan Bluetooth serta alat ukur meteran. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui bit rate maksimum yang dikirimkan, mengetahui pengaruh besarnya kapasitas data terhadap waktu pengiriman, mengetahui jarak minimum, optimum, dan maksimum transmisi data dengan

(17)

menggunakan Bluetooth, mengetahui dan membandingkan pentransmisian data secara LOS (Line Of Sight) maupun terhadap obstacle.

Sebelum praktikum dimulai ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah baterai handphone yang harus terisi minimal ¾ dari maksimumnya karena saat Bluetooth diaktifkan biasanya akan cepat menguras energi dari handphone (baterai). Setelah itu harus diperhatikan juga tempat yang digunakan untuk melakukan praktikum sesuai dengan persyaratan.

Langkah awal praktikum, yaitu mencari jarak minimum, optimum dan maksimum sebaiknya dilakukan ditempat yang luas tanpa penghalang. Sesuai dengan teori bahwa Bluetooth mempunya beberapa class, yang pertama adalah class 3 yang mampu melakukan transmisi data hingga jarak 10 meter, yang kedua adalah class 2 dengan transmisi data hingga jarak 20 meter, dan yang terakhir adalah class 3 yang mampu melakukan transmisi data hingga jarak 100 meter. Namun perlu diketahui juga bahwa kemampuan transmisi data Bluetooth dipengaruhi juga oleh cuaca atau labih tepatnya kelambaban udara. Jika udara lembab maka proses transmisi data lewat Bluetooth akan melambat dan jarak transmisinyapun akan berkurang.

Pada praktikum kali ini digunakan handphone yang mempunyai Bluetooth class 1 dan didukung pula dengan cuaca yang cerah maka pada table pertama didapatlah jarak maksimum yang cukup jauh yaitu 70 meter. Selanjutnya data dikirimkan pada jarak maksimum, minimum dan optimum tanpa obstacle atau penghalang. Jarak optimum adalah setengahnya dari jarak maksimum. Data yang dikirimkan ada 3 jenis yaitu video (MOV), gambar (Image), dan suara (SONG). Ukuran data tersebut dipilih dari ukuran yang terbesar hingga terkecil, untuk menguji pengaruh ukuran data tersebut terhadap transmisi pada Bluetooth.

Setelah data dikirimkan dengan jarak yang beragam dan tanpa penghalang tersebut, selanjutnya diberikan penghalang berupa kaca. Pada saat praktikum jarak dengan penghalang diperoleh dari ruangan yang sebagian besarnya berupa kaca, tentu dengan jarak maksimum, minimum dan optimum pula. Hal tersebut diuji pada saat mengukur dengan jarak maksimum dan optimum menggunakan kaca+trails besi, sehingga mempengaruhi hasil waktu pengiriman data yang menjadi lebih lama. Hal tersebut dapat dibandingkan antara jarak maksimum (14 meter) seharusnya lebih cepat

(18)

dengan jarak line of sight (35 meter). Dalam hal ini semua data yang dikirimkan harus sama dengan data yang dikirim saat transmisi Bluetooth tanpa obstacle. Hasil jarak tersebut pasti berbeda dengan pengiriman data tanpa obstacle. Pengiriman data dengan Bluetooth disertai obstacle akan berjarak lebih pendek, karena proses transmisi terhalang oleh obstacle. Begitupun dengan obstacle yang berupa gypsum, cenderung akan mempunyai jarak transmisi yang lebih pendek dari kaca. Karena mempunyai kepadatan dan ketebalan yang lebih daripada kaca.

VII. Kesimpulan

 Bluetooth sangat penting dalam mekanisme pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

 Bluetooth dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host bluetooth dan memiliki jarak jangkauan yang terbatas.

 Bluetooth mudah dalam digunakan, nirkabel, mudah tersinkronisasi dengan perangkat yang lain.

 Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m.

 Jenis obstacle yang digunakan sebagai penghalang Bluetooth sangat berpengaruh pada system transmisi Bluetooth.

 Jarak, kelembaban dan ukuran dari data yang dikirimkan sangat berpengaruh pada system transmisi Blutooth. Semakin jauh jarak maka semakin lama pula proses pengiriman dan penerimaan data pada Bluetooth. Semakin lembab udara maka system transmisi Bluetooth akan semakin melambat bahkan jarak maksimal transmsi berkurang. Begitu pula dengan ukuran data/file yang dikirimkan, semakin besar ukuran file yang dikirimkan maka semakin lama pula proses transmisinya.

 Bluetooth dapat menembus benda seperti dinding sejauh tidak memiliki skin depth yang tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

porsi dana koperasi untuk seluruh kebutuhan calon mitra. 5) Menguraikan jenis pembiayaan yang sesuai dan menentukan. porsi dana koperasi terhadap

Implementasi program diatas dapat mewujudkan beberapa capaian kinerja di RPJMD yaitu: Jumlah Koperasi target 363 unit, realisasi capaian 365 unit, Ini menunjukkan

12 DPRD sebagai lembaga yang mengawasi peraturan daerah dan keputusan Bupati dimaksudkan bahwa DPRD melakukan pengawasan terhadap Peraturan Daerah, maka DPRD masih

Perlawanan kerajaan Aceh yang dipimpin Sultan Ali Mughayat Syah dan dilanjutkan Sultan Iskandar Muda Perang tersebut disebabkan oleh persaingan antara kerajaan

termasuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Subyek penelitian

Oleh karena itu khusus untuk penggunaan lahan pertanian lahan kering, evaluasi erosi lebih dirinci pada setiap satuan lahan (kemiringan lereng) dengan berbagai pola

Deputi Bidang Pengkajian Industri mempunyai tugas membantu Ketua dalam pengkajian dan penerapan teknologi serta pembinaan kegiatan alih teknologi di bidang