JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
OLEH: DEWI FITRIANTI
16177048
DOSEN PEMBIMBING MATA KULIAH: Dr. Azwir Anhar, M.Si
PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
JAWABAN: A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena penelitian ini tidak memungkinkan untuk memanipulasi atau mengontrol variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat.
B. POPULASI, SAMPEL, TEKNIK PENGAMBILAN 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 KINALI terdiri dari 6 kelas, dengan jumlah siswa 210 orang. Jumlah kelas VIII di SMP N 1 KINALI dapat dilhat pada tabel berikut:
No. Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata UH (sewaktu kelas VII semester II TP 2015-2016) 1 VIII.2 36 64,71 2 VIII.3 32 60,0 3 VIII.4 36 42,76 4 VIII.5 35 57,14 5 VIII.6 36 44,79 6 VIII.7 35 54,17
Sumber: Tata Usaha SMP N 1 KINALI 2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang berada pada kelas terpilih dalam pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria dan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai keperluan. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel berdasarkan kepada pertimbangan nilai, yaitu nilai ujian semester 2 kelas VII tahun pembelajaran 2015-2016. Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Meminta nilai UH semester 2 siswa kelas VII TP 2015-2016 b. Menghitung nilai rata-rata dari nilai semester 2 tersebut
c. Mengambil dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang hampir sama sebagai kelas sampel
d. Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol
e. Menetapkan kelas delapanVIII.4 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VIII.6 sebagai kelas kontrol
3. Teknik pengambilan
Untuk menghindari pengaruh reaktif dari teknik penelitian maka penelitian, ini dikontrol dengan :
1. Membuat jadwal perlakuan sama dengan keadaan sehari-hari dengan tidak mengubah jadwal yang telah ditetapkan
2. Tidak memberi tahu kepada kelas eksperimen tentang penelitian ini 3. Pengajar dikelas eksperimen dan kelas kontrol adalah peneliti. Teknik pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Menyusun rencana pelaksaan pembelajaran (RPP)
b. Menetapkan populasi dan menentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kontrol
c. Menyusun LKS untuk kerja kelompok
d. Membentuk kelompok dimana anggota kelompok terdiri dari 6 orang
e. Menyusun soal-soal atau pertanyaan evaluasi f. Mempersiapkan instrumen penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Melaksanakan penelitian kelas dengan tahapan sebagi berikut: 1.) Pendahuluan
a.) Guru memberikan orientasi umum tentang materi pembelajaran
b.) Guru mengajukan pertanyaan sehingga guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Disini diterapkan kecerdasan verbal linguistik.
2.) Kegiatan Pembelajaran
a.) Guru membentuk siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 6 orang.
b.) Guru memberikan LKS yang berorientasi multiple intellegences yaitu sebagai berikut:
Guru bercerita sesuai dengan materi pembejaran (kecerdasan linguistik).
Setiap kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya (kecerdasan linguistik).
Guru meminta siswa untuk menganggukan kepala bila mengerti materi pembelajaran dan
menggelengkan kepala jika tidak paham (kecerdasan kinestik).
Guru meminta siswa menggambarkan yang berhubungan dengan materi pelajaran dan memberikan kebebasan siswa untuk mencatat mata pembelajaran dengan pna kesukaan (kecerdasan spasial).
Guru meminta siswa agar mendengarkan lagu dan mengikuti gerakan orang yang menyanyikan lagu untuk mengurangi kelelahan siswa setelah mengikuti pelajaran.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir apa hubungan materi pembelajaran dengan kehidupan (kecerdasan intrapersonal).
c.) Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan meteri pembelajaran.
3.) Tahap evaluasi
Tes akhir dilakukan serentak untuk seluruh kelas sampel dengan melibatkan guru mata pelajaran sains biologi dalam pelaksanaan pelajaran.
C. VARIABEL, INSTRUMENT DAN VALIDITAS INSTRUMENT 1. VARIABEL
a. Variabel
Variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran berorientasi multiple intellegences dengan melihat kegiatan siswa. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar.
b. Data
Jenis Data
Data dalam penelitian adalah data primer yang didapat langsung dari hasil belajar biologi siswa setelah penelitian dilakukan tes.
Sumber Data
2. INSTRUMENT
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Instrument ini dirancang oleh penulis sendiri. Masing-masing instrument divalidasi oleh pakar atau ahli. Penelitian validator yang akan dipakai melalui saran dosen pembimbing.berdasarkan pertimbangan penulis dan saran dosen pembimbing yang ditetapkan sebagai validator adalah dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di SMP N 1 KINALI.
Untuk mendapatkan kulaitas soal yang baik dilakukan langkah-langjkah sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi tes
2. Menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi tes
3. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi tes sebanyak 50 butir
4. Soal ditelaah secara kualitatif melalui pengajuan kepada validator. Hasil tersebut akan diuji cobakan.
5. Soal di uji cobakan kepada siswa kelas VIII.2 yang karakteristiknya dengan kelas kontrol.
6. Soal yang telah diuji dicobakan secara kuantitatif untuk menentukan daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas.
Agar soal tes sahih untuk digunakan maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Validitas
Menurut Arikunto (1999) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai kriterium dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi
product moment yang dikemukakan Pearson.
rxy =
𝑁 ∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)√ 𝑁∑𝑋²−(∑𝑋)²) (𝑁∑𝑌²−(∑𝑌)²)
Keterangan :
rxy = koofesien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan
∑xy = Jumlah perkalian antara x dengan y ∑x = Jumlah x
∑y = Jumlah y
∑x ² = Jumlah kuadrat dari x ∑y ² = Jumlah kuadrat dari y
(∑x)² = Jumlah x dikuadratkan (∑y)² = Jumlah y dikuadratkan N = Jumlah siswa
Koofesien korelasi sebagai berikut: 0,00 <r11≤0,20 : Sangat rendah 0,20 <r11≤0,40 : Rendah 0,40 <r11≤0,60 : Cukup 0,60 <r11≤0,80 : Tinggi
0,80 <r11≤1,00 : Sangat Tinggi (Arikunto, 2005)
2. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan seswa yang bodoh atau berkemampuan rendah.
D =
𝐵𝑎𝐽𝑎
−
𝐵𝑏𝐽𝑏
= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
Menurut Sudijono (1996) tindak lanjut atas hasil penganalisian mengenai daya pembeda item tes hasil belajar :
a. Butir-butir item yang sudah memiliki daya pembeda yang cukup, baik, baik sekali maka item tersebut dapat dipakai.
b. Butir-butir yang daya pembeda nya masih rendah atau jelek ada dua kemungkinan tindak lanjut yaitu :
1.) Ditelusuri untuk kemudian diperbaiki sehingga dapat diajukan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang.
2.) Dibuang atau tidak akan dikeluarkan lagi untuk hasil tes yang akan datang.
c. Khusus buti-butir item yang akan indeks diskriminannya bertambah negatif. Sebaliknya pada tes hasil belajar yang akan datang tidak usah dikeluarkan lagi sebab butir item itu kualitasnya sangat jelek.
3. Indeks kesukaran
Rumus indeks kesukaran (P) adalah
P =
𝐵Keterangan : B : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : jumlah seluruh beserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P : 0,31 – 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P : 0,71 – 1,00 adalah soal mudah (Arikunto,2010:208)
D. ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah digunakan untuk melihat hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah dengan Uji-t. Hipotesis statistik yang akan di uji pada penelitian ini adalah :
H0 : Q1 = Q2
H1 : Q1 ≠ Q2
Keterangan : Q1 : hasil belajar kelompok siswa dengan menggunakan
model pembelajaran berorientasi multiple intelegences Q2 : hasil belajar kelompok siswa dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional Sebelum melakukan Uji-t terlebih dahulu dilakukan :
1. Uji normalitas 2. Uji homogenitas 3. Uji hipotesis
E. CONTOH PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi multiple intellegences diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut :
Kelas N Xmax Xmin ∑X S S2
Eksperimen 36 7,50 4,25 6,11 0,75 0,57
Keterangan:
N : Jumlah Siswa
Xmax : Nilai tes akhir tertinggi
Xmin : Nilai tes akhir terrendah
∑X : Nilai Rata-rata
S : Standart deviasi / Simpangan Baku S2 : Varians
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa haisl belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran berorientasi multiple intellegences mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi yaitu 6,11 dari pada kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yaitu 5,01. Pada kelas eksperimen diperoleh simpangan baku 0,75 dan varian 0,57 sedangkan pada kelas kontrol simpangan baku 0,92 dan varian 0,85. Untuk mengetahui adanya perbedaan dengan kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa apakah berdistribusi normal atau tidak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan lilliefors. Hasil uji normalitas ini pada kelas sampel untuk taraf kepercayaan 95%
Tabel uji normalitas dari kedua sampel
Kelas sampel N A Lα Ltabel Kriteria
Eksperimen 36 0,05 0,0952 0,1476 Normal Kontrol 36 0,05 0,1152 0,1476 Normal Keterangan : N : Jumlah Siswa Α : Taraf Signifikan 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada kedua kelas sampel untuk menentukan homogen atau tidaknya data, uji homogenitas dilakukan dengan uji-F. Tabel uji homogenitas dari kedua sampel
Kelas α F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen
0,05 0,66 1,72 Homogen
Kontrol Keterangan :
Berdasarkan tabel uji homogenitas terlihat bahwa harga F hitung pada kelas sampel yaitu 0,66 lebih kecil dinbandingkan F tabel yaitu 1,72. Pada taraf α = 0,05 , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua sampel bersifat homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji-t . Tabel uji Hipotesis dari kedua sampel
Kelas N ∑X dk thitung ttabel Kesimpulan Eksperimen Kontrol 36 36 6,11 5,01 35 6,87 1,68 H0 ditolak Keterangan: N : Jumlah Siswa ∑X : Nilai Rata-rata dk :Derajat Kebebasan
Dari hasil perhitungan uji-t dengan dk = 35 di dapatkan harga thitung 6,87
dan pada taraf α = 0,05 didapatkan harga ttabel 1,68. Dengan demikian nilai
thitung >ttabel, dapat diartikan bahwa thitung berada diluar daerah penerima H0.
H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikans antara penggunaan strategi konvensional, dimana strategi pembelajaran berorientasi Multiple Intelligences memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar dibandingkan dengan strategi konvensional.
B. KESIMPULAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan strategi pembelajaran berorientasi
multiple intellegences dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa
secara signifikan di kelas VIII SMP N 1 KINALI. 2. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan penggunaan strategi pembelajaran yang berorientasi multiple intellegences dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 KINALI. Hasil belajar siswa menggunakan strategi multiple intellegences lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang belajar dengan strategi konvensional yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dengan demikian penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi multiple
disekolah yang memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah, pada penelitian ini untuk meningkat hasil belajar siswa. Selanjutnya guru juga dapat mengkombinasikan strategi pembelajaran yang berorientasi
multiple intellegences dengan strategi yang lain, misalnya pada peta
konsep atau peta pikiran dan lain sebagainya. 3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan agar penggunaan waktu dalam proses pembelajaran lebih optimal sehingga semua kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, selain itu dalam kecerdasan musikal guru harus lebih mengontrol siswa sewaktu mendengarkan musik sehingga siswa tidak ribut.
4. IMPLEMENTASI DAN DAFTAR PUSTAKA 1. Implementasi
2. Daftar pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 1996. Penelitian Progam Pendidikan. Jakarta: P.T Bumi
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada