• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanan di pesisir Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Lebih tepatnya berapa pada desa yang berbatasan langsung dengan garis pantai yaitu Desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko, dan Surodadi Kecamatan Sayung. Pemilihan tempat penelitian dilakukan dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut:

a) Terdapat permasalahan yang dapat ditelaah mengenai adanya perkembangan dan pengelolaan hutan mangrove.

b) Belum pernah ada penelitian dengan judul yang sama dilokasi tersebut, sehingga terhindar dari adanya penelitian ulang.

c) Tersedianya data yang mendukung penelitian tersebut.

d) Lokasi penelitian dipilih karena cukup menarik bagi peneliti sehingga peneliti tergerak untuk melakukan penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan denganrentan waktu mulai dari bulan Januari 2014 sampai bulan Desember 2015. Kegiatan yang dilakukan dimulai dari tahap konsultasi judul proposal sampai dengan penyususnan laporan Penelitian (skripsi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai dengan perincian pada tabel 3.1 berikut:

(2)

39

Tabel 3.1. Perencanaa Waktu Penelitian

N o JenisKegiatan Bulan Ja n „1 4 Fe b „1 4 Ma r „14 Ap r „1 4 Me i „14 Jun i „14 Jul i „1 4 Ag st „14 Se pt „14 Okt „14 s/d Des „15 1 KonsultasiJudul 2 Penyusunan Proposal 3 PembuatanInstrumendanPer ijinan 4 Pengumpulan Data 5 Analisis Data 6 PenyusunanLaporanPeneliti an (Skripsi)

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakanadalahpendekatanspasial / keruangan. Pendekatankeruanganmerupakansuatumetodeuntukmemahamigejalatertentu agar mempunyaipengetahuan yang lebihmendalammelalui media ruang yang dalamhaiinivariabelruangmendapatposisiutamadalamsetiapanalisis (Yunus. 2010).Dalam penelitian ini menjelaskan deskriptis spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), dimana setiap data berrefferensi geografis di presentasikan dalam bentuk peta-peta tematik untuk memudahkan pengkajiannya.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan analisis deskriptif kualitatif. Survey metupakan suatu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik mengenai institusi sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok ataupun daerah dan hal ini dapat dilakukan secara sensus ataupun menggunakan sampel (Nazir,1983; Goodall, 1987 dalam Yunus, 2010). Dalam penelitian wilyahbanyak digunakan alat bantu analisis berupa tabel baik tabel tunggal maupun tabel silang, grafik, diagram, peta-peta, foto udara, citra satelit

(3)

40

sehingga pembahasan yang dihasilkan bersifat deskriptif-kualitatif (Yunus, 2010).

C. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara secara langsung untuk memperoleh data perkembangandan pengelolan hutan mangrove yang berada di Kecamatan Sayung. Data primer yang dikumpulkan meliputi:

a) Perubahan garis pantai.

b) Perkembangan hutan mangrove. c) Pengelolaan hutan mangrove.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar diri peneliti sendidri, walaupun data yang dikumpulkan itu sebenarnya data yang asli. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperlukan antara lain:

a) Data jumlah penduduk desa lokasi penelitian

b) Data kondisi hutan mangrove (berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pertanian)

D. PopulasidanTeknikPengambilanSampel

1. Populasi

Populasipenelitianiniadalahdesa di Kecamatan Sayung yang berbatasan langsung dengan garis pantai, yaitu Desa Sriwulan, Desa Bedono, Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi.

2. TeknikSampling

Tekniksampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampling purposive.Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini merupakan desa yang berada di Kecamatan Sayung yang berbatasan langsung dengan garis

(4)

41

pantai. Desa yang berbatasan langsung dengan Garis pantai ada empat desa yaitu Desa Sriwulan, Desa Bedono, Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi.

Dalam penelitian ini, teknik sampling purposive dilakukan dengan mencari informan kunci yang mengetahui banyak informasi mengenai fokus penelitian. Informasi tentang fokus penelitian dan informasi pendukung lainnya dikumpulkan hingga data yang diperlukan jenuh. Fokus penelitian yang dimaksud terutama mengenai perubahan garis pantai, perubahan mangrove dan pengelolaan hutan mangrove. Setelah itu hasil survey terestrial dan informasi dari informan dipetakan dalam bentuk peta perubahan garis pantai dan perubahan hutan mangrove serta pengelolaan hutan mangrove.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, danberbagai cara. Pegumpulan data dari segi cara/teknik dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya (Sugiyono, 2013).

Teknikpengumpulan data yang ingin digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Observasi dilakukan menggunakan citra ikonos dari google earth untuk memperoleh data sebelum di lapangan serta untuk memperoleh data dilapangan dengan mencatatdanmerekammenjadiaspek yang sangatpentingdalamkegiatanobservasi.

Atasdasarinikegiatanobservasidiinterpretasisecarakomprehensifsebagaisuatupe ngamatanmendalam, menelitimengenaifenomena yang adadisekitardalamrangkamengungkapkanketerkaitanantarfenomena.Tujuannya adalahmencari data yang diperlukansekaligusuntukmengecekkebenaranatas data yang telahdidapatkandengankeadaansesungguhnya di lapangan, di antaranyauntukmengetahuikarakteristikfisikdaerahpenelitian, mengetahui

(5)

42

perubahan garis pantai dan perubahan mangrove secara langsung dilapangan sertamengetahui pengelolaan mangrove.

2. Wawancara

Wawancara yang digunakan yaitu dengan wawancara terstuktur. Hal ini dilakukan agar mendapatkan data yang relevan dan lebih valid dilapangan, dalam wawancara ini peneliti dengan kelompok tani mangrove bahari, LSM dan pihak yang mampu memberikan informasi yang valid dan nyata terkait

dengan tujuan penelitian.

Pedomanwawancaradibuatuntukmemudahkandalammendaftarpertanyaan yang

hendakditanyakandanmembatasi agar

wawancaratidakmenyimpangdariinformasi yang hendakdihimpun 3. Dokumetasi

Data sekunderberupadokumentasidanarsip yang bisadiperolehantaralain data luas hutan mangrove, data pengelolaan mangrove, dokumentasikegiatanpengelolaan mangrove. Data sekunderinimenunjangkeakuratan data primer yang diperoleh dan menunjukkan gambaran mengenai perkembangan dan pengelolaan hutan mangrove.

F. Validitas Data

Penelitian ini menggunakan validitas data dengan menggunakan triangulasi Sumber.Hasil pengambilan data dari sumber data berupa informan dari masing-masing variabel penelitian akan dibandingkan satu dengan yang lain. Dari perbandingan tersbut akan diperoleh persamaan maupun perbedaan pandangan antara masing-masing responden mengenai variabel penelitian. Selain itu model kedua triangulasi sumber ini berdasarkan model yang ditawarkan oleh Sutopo (2006:46) yaitu dengan menggali informasi dari sumber-sumber data yang berbeda jenisnya, misalnya dari nara sumber tetentu, dari lokasinya, dari aktiitas yang menggambarkan prilaku orang atau warga masyarakat,atau dari narasumaber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan

(6)

43

dengan data yang dimaksudkan peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1. Skema validitas data menggunakan triangulasi sumber jenis ke dua.

G. Analisis Data

Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakuakan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Bogdan &Biklen, 1982 dalam Moleong, 2013). Secara umum ada tiga model analisis kualitatif yang sering digunakan, yaitu 1) Metode Perbandingan Tetap ( constant comparative method) seperti yang sering dikemukanan oleh Glaster & Strauss; 2) Metode analisis data model Spradley; 3) Metode analisis data menurut Miles & Huberman.

Dalam penelitian ini akan digunakan analisis model interaktif menurut Miles & Huberman. Menurut menurut Miles & Huberman (2009:53), analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Reduksi data diartikan

Data

Wawancara

Content analysis

Observasi

1. Kepala desa

2. Ketua kelompok tani mangrove

1. Data arsip kegiatan pengelolaan

1. Perubahan garis pantai 2. Perubahan hutan

mangrove

3. Pengelolaan hutan mangrove

(7)

44

sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian, pada penyerhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Untuk penyajian miles & huberman membatas “penyajian” sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sementara itu, kegiatan analisis ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah penarikan kesimpulan-kesimpulan/verifikasi. Tahapan penarikan/verifikasi ini hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Secara singkat dapat dikatakan bahwa makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yang merupakan validitasnya. Secara umum, analisis modelinteraktif menurut Miles & Huberman ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar3.2 : Analisis Interaksi Model Miles & Huberman

Proses analisis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perubahan garis pantai pada daerah penelitian diketahui berdasarkan garis

pantai dari Bappeda. Untukmengetahui perubahan garis pantai yang terjadipadatahun 2001, tahun 2007 dantahun 2014 diperlukananalisispenggunaan lahandan garis pantai padatahun 2001, tahun 2007 dantahun 2014.Data yang digunakanuntukanalisisperubahan garis pantaidiperolehdarianalisiscitraikonos multi temporal (tahun 2007 dantahun

Pengumpulan Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Verifikasi Penyajian Data

(8)

45

2014) yang di unduhdariGoogle Earth. Perubahan garis pantai dapat diketahui dari perhitungandengan menggunakan aplikasi dari software arcview. Dengandemikiandapatdiketahuiperubahan garis pantaimelaluiselisihpanjang garis pantaitahun 2001 dengan tahun 2007 dandengantahun 2014, kemudiandiperolehpetaperubahangaris pantai.

2. Untukmengetahui perubahan hutan mangrove yang terjadipadatahun 2001, tahun 2007 dantahun 2014 diperlukananalisispenggunaan lahanpadatahun 2001, tahun 2007 dantahun 2014.Data yang digunakanuntukanalisisperubahan hutan mangrovediperolehdarianalisiscitraikonos multi temporal (tahun 2007 dantahun 2014) yang di unduhdariGoogle Earth. Perubahan hutan mangrove dapat diketahui dari perhitungandengan menggunakan aplikasi dari softwarearcview.Dengandemikiandapatdiketahuiperubahan hutan mangrovemelaluiselisihluastahun 2001 dengan tahun 2007 dandengantahun 2014, kemudiandiperolehpetaperubahanhutan mangrove.

3. Untuk mengetahui pengelolaan hutan mangrove tahun 2014 dengan dianalisis melalui penyajian hasil observasi lapangan, wawancara mendalam, serta dokumentasi terhadap kenampakan fisik objek berupa hutan mangrove. Karakteristik pengelolaan hutan mangrove dapat dilihat dari persepsi dan partisipasi masyarakat, dan kebijakan daerah mengenai hutan mangrove pada setiap dasa yang di teliti, yaitu Desa Sriwulan, Desa Bedono, Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi.

(9)

46

H. Prosedur Penelitian

Prosedurpenelitianadalahrangkaiankegiatandalampenelitianmulaidariawa

lsampaidenganakhirpenelitian (Sutopo,

2002).Prosedurpenelitianadatigatahapyaitutahappralapangan,

tahaplapangandantahapanalisis data (Moleong, 2013). Penelitianinidilaksanakanmelalui empat tahapsebagaiberikut:

1. Tahap Pra-Lapangan

a. Studi pendahuluan guna merumuskan masalah b. Penyususnan proposal

c. Ujian proposal

d. Penyususnan perizinan

e. Menjejaki dan menilai lapangan f. Memilih danmemanfaatkan informan g. Menyiapkan perlengkapan penelitian 2. Tahap Lapangan

a. Pengumpulan data dengancara observasi langsung, wawancara mendalam.

b. Membuatfield note

c. Uji validitas data dengantriangulasisumber d. Memilih data sesuaidengankebutuhan 3. TahapAnalisis Data

a. Analisis data dan verivikasi data

b. Interprestasi data danmenarikkesimpulan 4. PenyusunanLaporanPenelitian

a. Penyusunanlaporanpenelitian b. Revisilaporanpenelitian c. Pengesahan dan ujian.

Gambar

Tabel 3.1. Perencanaa Waktu Penelitian
Gambar 3.1.  Skema validitas data menggunakan triangulasi sumber jenis ke dua.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena para pejalan kaki yang cenderung menyaberangi badan jalan di depan Pasar Prawirotaman untuk melakukan aktivitas pasar oleh karena itu, letak

Hasil ini berbeda dengan yang ditemukan oleh Jurniati dkk, (2008) dapatkan bahwa salah satu faktor psikologis yang menyebabkan kesepian adalah karena sebagian lansia

Dengan kesibukan wanita usia subur di Desa ini menjadikan waktu mereka hanya dipakai untuk bekerja dan mengurus rumah tangga sehingga tidak ada waktu untuk

Bahwa berhubung Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan dengan

[r]

e) Buzzer digunakan untuk memberi isyarat atau bunyi beep yang terpicu oleh alarm dari tanda waktu awal sholat telah tiba dan sebagai tanda selesainya perhitungan mundur

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya penelitian yang telah ada di bidang olahraga, khususnya bentuk latihan dalam peningkatan daya

terpelihara dan terjaga dengan baik, maka tiga komponen itu akan saling mendukung keberadaannya. Pengelolaaan dan pemanfaatan yang tidak mengikuti kaidah dasar ekosistem gambut,