AKSES
AKSES VASKULER
VASKULER
HEMODIALISIS
HEMODIALISIS
HEMODIALISIS
HEMODIALISIS
Rudi
PENDAHULUAN
•
Akses vaskuler : upaya menuju pembuluh darah
•Tujuan : - pemeriksaan kimia darah
- pemberian nutrisi parenteral
- monitor tanda vital
SEJARAH
1943 : Wilhelm Kolf
- Membuat mesin cuci darah - Kanulasi langsung vena 1953 : Seldinger
- Kanulasi vena perkutan 1960 : Quinton
- Memperkenalkan bahan sintetis penghubung vena - Memperkenalkan bahan sintetis penghubung vena
Brescia : memperkenalkan AVF (arteriovenous fistula) anastomose antara vena dan arteri
Membuka cakrawala baru dalam terapi penderita gagal ginjal Kelebihan : - risiko infeksi ↓
- sumbatan pembuluh darah ↓ - dipakai lama
Figure 3 Barriers and solutions for vascular access placement
INDIKASI
1. Jangka pendek :
- Emergensi
- Gagal ginjal akut
- Dipakai untuk waktu singkat
2. Jangka panjang :
- Gagal ginjal stadium akhir
- Internal
:
A-V fistula
- Eksternal
:
- Double lumen
Indikasi
•Ps dg penurunan fungsi ginjal yang diperkirakan reversibel &
sementara memerlukan dialisis.
•Ps gagal ginjal terminal (yg blm terdiagnosa sblmnya) & •Ps gagal ginjal terminal (yg blm terdiagnosa sblmnya) &
memerlukan dialisis segera at sdg menunggu jdnya akses vaskuler permanen.
•Sbg jembatan penghubung saat akses vaskuler yg dimiliki ps tidak
berfungsi.
PEMILIHAN CARAYANG TEPAT
PEMILIHAN CARAYANG TEPAT
1. Jangka pendekDengan jarum kaku menusuk kulit tebal (femoral) Bila dipakai rutin tidak nyaman (nyeri)
Komplikasi : - false aneurisma - hematom - neuritis
2. Jangka panjang
a. Internal
Arteri – venous fistula
Aksesnya melewati kulit tipis (femoral tidak dipakai) Kelebihan : - aksesnya mudah (daerah dengan lemak minimal)
- mampu dilewati aliran darah 200ml/menit b. EksternalEksternal
K/DOQI 2006
2.1.3.1
•
Short-term catheters should be used for
acute dialysis and for a limited duration in
hospitalized patients.
acute dialysis and for a limited duration in
hospitalized patients.
•
Noncuffed femoral catheters should be
Hal2 yang berkaitan dg
Teknik Insersi
•
Pemilihan tempat insersi
•
Pemilihan tipe dan ukuran kateter
•Sterilitas prosedur
•
Penggunaan ultrasound
•Penggunaan ultrasound
•Metode Seldinger
•
Penggunaan thorax foto PA dan fluoroskopi
•Penjahitan
FISTULA ARTERI – VENA
FISTULA ARTERI – VENA
Evaluasi sebelum operasi
•Keadaan umum
•Tekanan darah stabil, tidak tinggi •Atasi kelainan jantung
•Kadar gula darah •Kadar gula darah
•Faktor pembekuan darah
•Ekstremitas : - non dominan
- adakah kelainan kulit (phlebitis) - dibuat sedistal mungkin
TEKNIK OPERASI
TEKNIK OPERASI
•
Sehari setelah cuci darah
•
Sedistal mungkin obstruksi risiko mininal
•
Pergelangan tangan
•
Pergelangan tangan
•
Arteri radialis Allen test Ateri ulnaris
•
Bila vena jelek graft
Perawatan pasca operasi
•
Cegah infeksi :
- antibiotika
- medikasi
•
Tidak untuk mengukur tensi
•
Tidak untuk mengukur tensi
•
Dipakai utk cuci darah setelah 24 jam
hati-hati!!!
•
Desinfeksi daerah tusukan dengan Betadin
•
Tempat tusukan jauh dari anastomose
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
•Infeksi : - Kulit merah
- Diabetes memperberat - Bocor perdarahan
•Iskemi : Aliran darah berkurang karena shunt •Iskemi : Aliran darah berkurang karena shunt
rasa dingin, baal, kram (steal syndrome)
•Hepertensi vena oedem •Gagal jantung
KATETER VENA SENTRAL :
KATETER DOUBLE LUMEN
KATETER DOUBLE LUMEN
Akses Kateter Vena Sentral
1. Vena Femoralis
a) Vena mudah ditemukan, komplikasi buruk lebih sedikit.
b)Resiko tinggi infeksi, didisain untuk dipakai selama seminggu. c) Posisi : supine/posisi datar
2. Vena Subclavia
a) Paling nyaman bagi pasien sadarkan diri
b)Posisi Supine, bagian kanan lebih diinginkan.
3. Vena Jugular 3. Vena Jugular
a) Perdarahan dapat dideteksi dan dikontrol, jarang terjadi
kesalahan posisi, risiko pneumotoraks dan thrombosis lebih kurang.
•
Non-Tunneled CVC (no cuff)
• Jangka pendek, perawatan akut, kateter per kutan
• Digunakan dalam jangka waktu beberapa hari-minggu untuk semua terapi iv,
pengambilan sampel darah, monitor tekanan vena sentral di ICU
• Contoh : kateter PICC
Kateter Vena Sentral
19
•
Tunneled CVC (cuffed)
• Terapi jangka panjang : TPN, kemoterapi
• Cuff kateter berfungsi untuk menjaga stabilitas posisi kateter dan untuk barier
mencegah infeksi
Tunneled
Non-tunneled
IJ entry site Subcutaneous Tunnel w/ IJ entry site Tunnel w/ cuff No subcutaneous Tunnel or cuffPemilihan tempat insersi kateter temporer.
Relationships between factors associated with hemodialysis central venous catheter-related blood stream infections
Tempat
Infeksi
Stenosis
Jugularis Interna
++
+
Femoralis
+++
++
SINGLE LUMEN EXIT SITE DOUBLE LUMEN EXIT SITE TRIPLE LUMEN EXIT SITE TRIPLE EXIT HOLE
Sterilitas Prosedur
•
Sterilitas prosedur seperti akan memasang kateter
permanen utk mengurangi kejadian CRBSIs (Catheter
Related Blood Stream Infection).
•
Antiseptik sebaiknya menggunakan chlorhexidine
2%.
•
Efektif bl ditunggu sp benar2 kering (chlorhexidine
Ultrasonografi
•
Penggunaan ultrasound utk meningkatkan angka
keberhasilan dan keamanan.
•
Perlu mengetahui anatomi dg baik utk mencegah
•
Perlu mengetahui anatomi dg baik utk mencegah
timbulnya komplikasi & mendapatkan tempat insersi
yg tepat.
Ultrasonografi
•
Vena akan tampak lebih hitam & dindingnya akan
mendatar bl dilakukan penekanan dg probe.
•
Adanya trombosis vena baik komplit maupun parsial
akan tampak sebagai material putih di dalam lumen &
sulit untuk ditekan.
•
Arteri akan tampak berdenyut & sulit mendatar bila
Variasi vena jugularis interna
Variasi vena femoralis
NICE Guidelines 2002
•2-D imaging ultrasound guidance should be the preferred method
when inserting of central venous catheter into the internal jugular vein in adults and children in ‘elective situations’.
•2-D imaging ultrasound guidance should be considered in most clinical
situations where CVC insertion is necessary, whether the situation is elective or an emergency.
•Everyone who uses 2-D imaging ultrasound guidance to insert central
venous catheters should have appropriate training to ensure they are competent to use the technique.
•Audio-guided Doppler ultrasound guidance is not recommended for
Metode Seldinger
•
Utk akses jugularis interna pendekatan yang
sering digunakan dari anterior. Lokasi vena
biasanya superior lateral dari arteri.
•
Resiko timbulnya trombosis at stenosis pd
•
Resiko timbulnya trombosis at stenosis pd
pembuluh darah berhub dg berapa kali
penusukan & adanya hematom.
Metode Seldinger
•
Ketika jarum sudah masuk ke dalam vena, masukkan kawat
pemandu lewat jarum sp mencapai vena cava superior at
mungkin vena cava inferior. Bila terdapat hambatan, jangan
dipaksakan.
dipaksakan.
•
Kemudian jarum dikeluarkan & kateter dimasukkan.
•
Setelah aliran darah dicoba & diyakini cukup untuk dialisis,
53