• Tidak ada hasil yang ditemukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Notulensi Pertemuan

Kegiatan

: Penilaian Tahap IV APN Kab/Kota- Kota Tanjung Pinang

Tempat

: Ruang 204

Tanggal

: 14 April 2015

Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Pembukaan Pak Anton Perkenalan TPI dan TPU

Pemaparan APN 2015 Pak Hamalis Pengenalan tiga kepala bidang

 Pemaran tahapan perencanaan Kota

Tanjung Pinang

 Tanjung Pinang berada di Provinsi Kepulauan Riau, dan berlokasi di Pulau Bintan

 Dulu Kota administratif, berdasarkan UU 5/2001 menjadi Kota Otonom, 239,5 Km2 dengan 4 kecamatan dan 18 kelurahan

 Tahapan pembangunan dalam RPJMD

Kota Tanjung Pinang 2013-2018  Penjelasan Visi dan Misi Kota Tanjung

Pinang

 Penjelasan Bahan alir tahapan perencanaan

 Pendapatan tanjung pinang mencapai

94% realisasi

 Untuk 2016 adanya penyesuaian penurunan target karena adanya beberapa faktor salah satunya terkait dengan dana transfer yang berkurang  Evaluasi pelaksanaan RKPD, untuk

(2)

pelayanan pendidikan meningkat, dan pelakasanaan pembangunan ramah lingkungan, isu penanggulangan kemiskinan

 LAKIP bernilai B, saat ini menuju WTP  Perhargaan dari KPK nomer 4 di

Indonesia

 Adanya MoU dengan pemerintah

provinsi, ketika 1 mampu dientaskan maka provinsi akan memberikan insentif sebanyak 2

 Penyusunan RKPD secara Teknokratik dilaksanakan secara swakelola dengan kerjsama Perguruan Tinggi

 Penyusunan RKPD dari bottom-up

dengan salah satunya coffee morning antara Walikota dengan masyarakat, melakukan kunjungan lapangan ke pasar, sekolah, dan beberapa lokasi yang ada di Kota Tanjung Pinang

 Agenda tahapan dalam Musrenbang

2014  sinkronisasi tema dari RKP dan RKPD Provinsi menjadi tema RKPD Kota Tanjung Pinang

 Terdapat 8 prioritas kegiatan dalam RKPD 2014, bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan,

pengembangan infrastruktur, lingkungan hidup, penanggulangan kemiskinan, peningkata tata kelola, peningkatan pariwisata dan budaya, serta peningkatan SDM

(3)

 Kota Tanjung Pinang melakukan sinkronisasi terhadap prioritas nasional dan provinsi

 Pendekatan secara politik 

menampung pokok-pokok DPRD dan masukan dari masyarakat sipil. Langkah-langkah yang dilakukan oleh legislatif melakukan beberapa kunjungan dalam melakukan penjaringan aspirasi  Inovasi daerah : pembahasan melalui

rakorbid yang disusun berdasarkan isu strategis, musrenbang dari tingkat kelurahan, updating musrenbang online yang dapat diakses oleh masyarakat, adanya MoU dengan ITB dan UGM, penyusunan masterplan kelurahan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat

Tanya Jawab Prof Herman  Ini sebuah kota bukan sebuah

kabupaten, harusnya berbeda. Tapi saya melihat masih sama seperti kabupaten. Kota biasanya menjadi sumber

pelayanan untuk kabupaten sekitarnya, tapi saya lihat kota Tanjung Pinang masih sendiri saja. landscape masih seperti kabupaten. Kalau fungsi kota dalam melayani kabupaten itu seperti apa? Bagaimana hubungan antara Kota Tanjung Pinang dengan daerah

sekitarnya

 Ini adalah sebuah kepulauan, pusat kegiatan adalah ada di Tanjung Pinang (sebagai center)

(4)

 Dalam proses ini saya lihat Pak Walikota melakukan kunjungan sendiran terlihat seperti kampanye politik bukan seperti dalam pembangunan RKPD. Jadi hubungan antara walikota dan camat-camat jadi formal, dan terkesan pencitraan. Saya belum melihat hubungan antara kegiatan walikota dengan penyusunan RKPD. Bagaimana kita memposisikan walikota ini dalam sistem perencanaan pembangunan yang diformalkan dalam Permendagri?  Walaupun kota ini bagus tapi masih

tergantung pada dana perimbangan, dari saya melihat defisit tinggi,

bagamana cara mengatasi hal tersebut? Karena jumlah defisit lebih tinggi dari PADnya.

Pak Hamalis  Kita berbatasan langsung dengan

Kabupaten Bintan. Saat kita keluar dari 41 Km dari untuk ibu kota kabupaten Bintan. Saat ini kita juga menjadi pusat persinggahan, untuk pengembangan industri kurang menjanjikan hanya untuk sektor perdagangan. Hubungan lewat darat dan laut. Jarak kota Tanjung Pinang dengan Kab Bintan hanya 16 Km.

 Saat ini yang lebih cepat berkembang adalah Batam jika dibandingkan dengan Tanjung Pinang. Hal ini disebabkan karena nanggung. Saat ini

(5)

baru industri sedang dan menengah saja yang baru masuk.

 Setiap bulan ada wirit bulanan turun ke masjid dan adanya safari ramadhan seluruh SKPD dan Bapak Walikota melakukan kunjungan dan keliling. Sebenarnya ketika kunjungan Bapak Walikota didampingi oleh Pak Camat dan kepala Dinas terkait. Politik dan pemerintahan berbaur.

 Tanjung Pinang dalam RTRWN adalah

pusat Kegiatan Wialayh (PKW), wilayah sekitar adalah Bandar Sri Bintan yang merupakan ibukota Kab Bintan, Kab Kijang, dan Kab Lingga. Distribusi barang masuk ke tanjung pinang sebelum didistribusikan ke daerah-daerah yang ada di Pulau Bintan  Peran bandara internasional, orang

Bintan yang ingin menggunakan akses penerbangan makan akan datang ke Tanjung pInang, selain itu juga pusat kegiatan (mall) ada di Tanjung Pinang.  Dari sisi pariwisata kita ada kerjasama dengan Kab Bintan untuk melakukan koordinasi dan kerjasama terkait promosi wisata. Sail Kalimata dan Tour de Bintan juga dilakukan kerjasama.  Isu terkait dengan kependudukan

antara Kab Bintan dan Kota Tanjung Pinang

 Tanjung Pinang daerah transit untuk TKI

(6)

 Di pelabuhan “tikus” di tanjung pinang melakukan kerjsama dengan Kab Bintan untuk melakukan pengamanan masuknya barang-barang “black market” ke pelabuhan tersebut  Beliau (Walikota) selalu ikut serta dari

musrenbang kelurahan, kecamatan, dan sampai tingkat Kota. Melakukan expose tentang kerangka perencanaan di setiap pelaksanaan musrenbang.  Upaya dalam menangani defisit :

Dalam penyusunan APBD disetting 80%, baru nanti di saat APBDP baru akan dinaikkan.

 Pada triwulan ketiga dan keempat banyak kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2014, dan baru akan dilaksanakan di tahun 2015, maka pembiayaan di tahun 2015 menjadi besar.

(7)

Pak Anton  Jadi fungsi layanannya hanya sebagai kota persinggahan

Prof Herman  Ini kan rencana, kenapa anda

merencanakan defisit sebesar ini?

  Pengaruh politik masih tinggi. Jadi

sebenarnya ini sudah lebih kecil dari yang sebenarnya terjadi.

Prof Herman  Pengurangan tersebut ada di belanja

langsung ataukah tidak langsung?

 Kabag Bappeda Tanjung

Pinang

  Dua-duanya akan dikurangi.

 Berarti RKPD ini bukan perencanaan tidak pasti?

 Kepala Bappeda Tanjung

Pinang

  Sebernanya sudah mendekati pasti.

Senjata pemungkas adalah dengan menaikkan silpa tadi. Ketidakpastian mungkin dipengaruhi adalah dari dana pusat, karena proses perencanaan bulannya yang berbeda.

Prof Herman  Semua melakukan RKPD perubahan di

sekitar pertengahan tahun, ini merupakan kebutuhan jadinya.

Ibu Soedarti  Terkait dengan bidang pendidikan,

dalam jaman pak sby ada tiga pilar pendidikan melalui perluasan partisipasi, mutu, dan tata kelola. Dalam prioritas ini tata kelola pendidikan ada dimana?  Terkait dengan rasioa guru murid,

bagaimana dengan rasioa yang ada di pulau?

(8)

 Saya ga nyaman kalau angka partisipasi murni lebih dari 100%, kan dalam hitungan hanya sampai 100%  Coffee night, kalau DPRD memakai

wahana itu digunakan untuk menjaring aspirasi, bagaimana dengan waktu resesnya digunakan?

 Banya prioritas dengan meningkatkan kehidupan beragama dan melestarikan budaya itu indikatornya apa? Indikator di RKA tertulis tidak?

Kepala Bappeda Tanjung Pinang

 Coffee night dilakukan dalam waktu-waktu tertentu. Secara formal reses tetap ada dan dilakukan

Kabag Bappeda  Khusus untuk capaian APK memang

benar ini kesalahan kami, dan saat ini sedang kami revisi. Untuk sekolah hampir 90% bersekolah di Kota Tanjung Pinang

 Untuk partisipasi sekolah, untuk pulau penyengat berpenghuni dan berjarak 1 Km, dari 9 pulau yang lainnya tidak berpenghuni. Khusus penyengat tidak ada insentif namun kami menyediakan transportasi untuk guru dan siswanya.  Saat ini kami juga sudah bekerjasama

dengan UPI Bandung untuk memberikan beasiswabagi tenaga pengajar , kerjasama dengan Kota Yogya untuk mengirimkan murid dan guru untuk mondok di desa-desa penduduk.

(9)

 Kami berusaha memecahkan

konsentrasi agar tidak fokus ke tanjung pinang untuk pemerataan. Selain itu ada penyusunan masterplan

pendidikan dengan bekerjasama dengan UPI Bandung

 Fasilitator kelurahan dan kecamatan kami sudah melalukan selama 3 tahun, ditunjuk 1 tim yang mewakili setiap kecamatan (dari perangkat desa dan tokoh masyarakat) yang kemudian diberikan bekal untuk menjadi fasilitator. Tugas fasilitator menyusun masukan indikator dan memandu masyarakat menelaah permasalahan yang terjadi di masyarakat, utamanya di sektor ekonomi, pelayanan dasar dan infrastruktur. Mereka menyusun dokumen terseut dalam Rencana Kerja Perangkat Kelurahan

 Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan

Tokoh Adat dilibatkan dan biasanya hanya 1 orang yang merangkat ketiganya

 Kota Tanjung Pinang karena pusat gurindam 12 dan situs sejarah maka kita saat ini mendorong bagaimana kebudayaan melayu menjadi jati diri kembali. Setiap jumat semua SKPD dan murid menggunakan pakaian melayu

 Kami ada forum yang membahas

tentang kebangsaan dan tokoh agama. Indikator jumlah event agama yang

(10)

difasilitasi, jumalh penganut keagamaan yang dibantu, jumalah fasilitas agama, jumlah fasilitasi yang kita lakukan. Yang nampak adalah menurunnya angka kejahatan, menurunnya jenis kejahatan.  Saat ini di TPA sedang diteliti berapa

TPA yang bisa diberikan bantuan.  Siswa SD berapa yang ke Masjid,

berapa yang malaksanakan ibadah puasa melalui pembagian buku untuk diisi oleh siswa.

 Sampai dengan saat ini tidak pernah ada kejadian yang terkait SARA, jadi ini bisa menjadi indikator umum

Prof Herman  Pulau Penyengat pusat budaya, tapi

kenapa tidak muncul?

 Selama hari tasryik (Hari Raya Qurban) Pemda menyediakan makan bekerja sama dengan penduduk lokal untuk menyiasati pendatang yang datang pada saat Hari Raya Qurban

 Kerjasama dengan IPB, keunggulan kita di pariwisata budaya dan religi. Titik utama yang akan dikembangkan adalah di Penyengat. Saat ini sedang

mengenventarisasi situs-situs yang ada. 2018 tahun kunjungan wisata tanjung pinang dan sekaligus tuan rumah porprov.

Pak Anton TArigan  Inovasi dalam perencanaan itu sifatnya

(11)

 Sinkronisasi dengan DPRD, bagaimana mensinkronisasi antara beda reses dengan proses perencanaan?

 Problem reses di seluruh daerah sama, terkait dengan periode reses. Di ujung terjadi bargaining, dana alokasi yang di luar kita bicarakan tidak akan

diakomodir.

 Pada waktu musrenbang, kita pean kepada pak camat dan pak lurah, pada saat reses, apa yang disampaikan pada reses adalah apa yang disampaikan di musrenbang.

 Musrenbang kelurahan bulan januari, di awal januari kita memberikan informasi ke DPRD untuk bisa

memanfaatkan waktu tersebut. Selain itu DPRD juga menjadi narasumber, untuk tahun 2014 80% hadir.

 Inovasi dari 6 indikator, yang nomer 2 sudah dilaksanakan 3 tahun dan poin 6 sudah dilaksanakan 2 tahun. Untuk nomer 1, 3, 4 dan 5 baru dilaksanakan di tahun 2014

 Kami menjadikan pembahasan per isu.  Kami melibatkan seluruh unsur

masyarakat (LSM, PKK, Ibu Pengajian, dll) untuk melakukan perencanaan bersama melalui edukasi tahapan perencanaan itu seperti apa. Dengan adanya masterplan kelurahan kami menentukan titik pangkal untuk menuju titik unggul.

(12)

Prof Herman  Bagaimana kaitan antara masterplan dengan pendanaan 1M?

Kabag Bappeda Tanjung Pinang

 Masterplan ini mencakup semuanya

sehingga mempermudah kelurahan untuk mengajukan usulan. Terkait dengan dana 1 M adalah dana desa bukan untuk kelurahan.

Referensi

Dokumen terkait

Hal  yang  dianggap  sebagai  kelemahan  algoritma  ini  adalah  adanya  keharusan  menetukan  banyaknya  cluster  yang  akan  dibentuk,  hanya  dapat  digunakan 

Ibu guru tersebut sudah memikirkan sebelumnya keadaan nanti di kelas, sehingga dia telah menyusun pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran

Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan Berat Badan Lahir Rendah dan kurang gizi pada masa balita.. Tinggi

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik meneliti tentang pemberian intervensi abdominal massage dapat menstabilkan frekuensi buang air besar ( B.A.B )

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan dengan maksud tujuan untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengukur atau menilai

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata permenit dengan menerapkan metode quantum

Dari hasil jawaban 30% responden, menyatakan bahwa penafsiran khalayak terhadap penampilan host ”Cinta Juga Kuya”, bintang tamu yang hadir dalam program

Kendali PID menghasilkan overshoot dan settling time yang cukup lama, sedangkan Kendali Logika Samar tidak mudah untuk diterapkan ke dalam perangkat keras serta sulit untuk