• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah - Triwulan II 2018 KAJIAN FISKAL REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah - Triwulan II 2018 KAJIAN FISKAL REGIONAL"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

K

ajian F

isk

al Regional K

anwil DJPb P

rovinsi Jawa T

engah - T

riwulan II 2018

K

ajian F

isk

al Regional K

anwil DJPb P

rovinsi Jawa T

engah - T

riwulan II 2018

(3)
(4)

ii KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

DAFTAR ISI

BAB

I

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1

A. Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

B. Inflasi Jawa Tengah

C. Indikator Kesejahteraan

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

2. Kemiskinan

3. Indikator Pembangunan Manusia (IPM)

4. Gini Ratio

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN A. Pendapatan Negara

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 1. Penerimaan Perpajakan

3. Pendapatan Hibah

B. Belanja Negara

1. Belanja Pemerintah Pusat (BPP)

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

4. Manajemen Investasi Pusat 3. Pengelolaan BLU C. Prognosis APBN

1

2

3

3

4

4

5

BAB

II

6

7

7

9

9

9

10

10

10

10

11

(5)

iii KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2. Pendapatan Transfer

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

B. Belanja Daerah

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN ( APBN DAN APBD)

B. Pendapatan Konsolidasian

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian

C. Belanja Konsolidasian

D. Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

2. Analisis Perubahan

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Kesejahteraan Regional

BAB

III

12

12

13

15

15

15

17

BAB

IV

18

18

20

19

20

20

20

21

21

BAB

V

22

19

16

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

16

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

16

2. Analisis Perubahan

(6)

iv KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Tabel 2.1 Pagu Realisasi APBN Provinsi Jawa Tengah s.d.Triwulan II

Tahun 2017 dan Tahun 2018 6

Tabel 2.2 Pagu Realisasi Pendapatan Negara Jawa Tengah s.d. Triwulan II

2017 dan Tahun 2018 7

Tabel 2.3 Penerimaan Hibah Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 9

Tabel 2.4 Pagu RM, PNBP, dan Aset Satker BLU Wilayah Jawa Tengah

Tahun 2018 10

Tabel 2.5 Realisasi penyaluran KUR Wilayah Jawa Tengah Triwulan II

Tahun 2018 10

Tabel 2.6 Perkiraan Realisasi APBN Provinsi Jawa Tengah s.d Triwulan IV

Tahun 2018 11

Tabel 3.1 Realisasi APBD Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun

2017 dan 2018 12

Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Jawa Tengah

Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2018 17

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah

Provinsi Jawa Tengah s.d Triwulan II Tahun 2018 18

Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus Dan Pemda di

Wilayah JawaTengah Tahun 2017 dan 2018 20

Tabel 4.3 Ringkasan Laporan Operasional Jawa Tengah Triwulan II Tahun

2018 21

Tabel 5.1 TPT, TPAK dan Kemiskinan Kab. Kudus dan Jawa Tengah 23

(7)

v KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia 1

Grafik 1.2 Struktur PDRB & Tingkat Pertumbuhan menurut lapangan usaha 1

Grafik 1.3 Struktur PDRB dan Tingkat Pertumbuhan menurut Pengeluaran Jawa

Tengah TW II TA 2018 2

Grafik 1.4 Inflasi Jawa Tengah dan Nasional 2

Grafik 1.5 Inflasi (mtm) 6 Kota SBK Jawa Tengah 2017 – 2018 3

Grafik 1.6 Inflasi (mtm) Ibukota Provinsi di Pulau Jawa 2017 - 2018 3

Grafik 1.7 Angkatan Kerja, Penduduk bekerja, TPT, dan TPAK Jawa Tengah dan

Indonesia 3

Grafik 1.8 Kemiskinan di Jawa Tengah dan Indonesia 4

Grafik 1.9 IPM Jawa Tengah dan Indonesia 4

Grafik 1.10 Gini Ratio Jawa Tengah dan Indonesia 5

Grafik 2.1 Pagu Realisasi Penerimaan Perpajakan Jawa Tengah s.d Triwulan II TA

2017 dan Tahun 2018 7

Grafik 2.2 Realisasi Pajak Penghasilan Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 7

Grafik 2.3 Realisasi Penerimaan PPN Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 8

Grafik 2.4 Realisasi Penerimaan PPnBM Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 8

Grafik 2.5 Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai Jawa Tengah Triwulan II Tahun

2018 8

Grafik 2.6 Realisasi PNBP Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 9

Grafik 2.7 Belanja Negara Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 9

Grafik 2.8 Belanja TKDD Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 10

Grafik 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Agregat Jawa Tengah Triwulan II Tahun

2017 dan Triwulan II Tahun 2018 13

Grafik 3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Agregat Jawa Tengah Triwulan II

2017 dan Triwulan II Tahun 2018 13

Grafik 3.3 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Pemda Lingkup

Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018 13

Grafik 3.4 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Pemda Lingkup

Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018 14

Grafik 3.5 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

14 Grafik 3.6 Efektifitas dan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah Pemda Lingkup Jawa

Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018 15

Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Jawa Tengah

Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018 15

Grafik 3.8 Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pemda Lingkup

Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 16

Grafik 3.9 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal

Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 16

Grafik 3.10 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (5 UrusanTertinggi)

Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 16

Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Provinsi Jawa

Tengah s.d.Triwulan II 2017 dan Tahun 2018 19

Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Jawa Tengah s.d.Triwulan II Tahun 2018

19

Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pempus dan Pemda terhadap 20

(8)

vi KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Jawa Tengah s.d.Triwulan II Tahun 2018

Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pempus dan Pemda terhadap

Belanja dan Transfer Konsolidasian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 20

Grafik 4.5 Komposisi Belanja Konsolidasian Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017

dan Tahun 2018 21

(9)

1

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

A. Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan II 2018 sebesar 5,27% dan pemulihan ekonomi global turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II 2018 menjadi 5,54% atau naik sebesar 3,10% (qtq). Pertumbuhan ekonomi tersebut diproyeksikan akan terus naik mendekati

target RKPD Provinsi Jawa Tengah 2018 sebesar 5,9 - 6,2%.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK sebesar Rp 321,870.15 dan Rp 235,897.57 mengalami peningkatan dibanding Triwulan I 2018.

Struktur perekonomian Jawa Tengah didukung terutama oleh sektor industri, perdagangan, kontruksi dan pertanian. Industri pengolahan sebagai sektor terbesar, tersebar di Kabupaten/Kota

Jawa Tengah berkontribusi sebesar 1,52%. Hal ini sebagai dampak pertumbuhan Industri manufaktur mikro dan kecil sebesar 0,11% dan industri manufaktur besar dan sedang sebesar 1,02%, dimana industri furnitur mencapai angka tertinggi sebesar 19,70%. Pembangunan proyek infrastruktur strategis pemerintah diantaranya tol trans jawa, pengembangan Bandara Achmad Yani Semarang, upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP) dan infrastruktur lain menjadi faktor pendorong pertumbuhan. Sarana dan prasarana yang memadai, kemudahan perizinan, pembinaan UMKM yang intens dari pemerintah serta tersedianya tenaga kerja terampil melalui pendidikan vokasi dan pelatihan, dapat menarik minat investasi serta pertumbuhan industri.

Grafik 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan Indonesia

Sumber : BPS (Diolah)

Grafik 1.2 Struktur PDRB dan Tingkat Pertumbuhan menurut Lapangan

Usaha

Jawa Tengah TW II TA.2018

Sumber : BPS (Diolah)

BAB

(10)

2

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Dari sisi pengeluaran, PDRB didominasi

oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PKRT), Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB), Ekspor dan Impor. PKRT tumbuh tertinggi sebesar 3,05% disebabkan peningkatan daya beli masyarakat. PMTB tumbuh 2,59% karena perluasan usaha oleh perusahaan besar di Jawa Tengah. Ekspor sebanyak 41,29% mengalami tren positif, produk Jawa Tengah mampu bersaing sehingga ekspor tumbuh positif, terutama tekstil, barang tekstil, kayu dan barang kayu. Dalam 4 (empat) tahun ini impor selalu lebih tinggi, impor sebesar 42,86% menyebabkan terjadi defisit neraca perdagangan. Hal ini terjadi karena Jawa Tengah belum mampu menyediakan bahan baku untuk industri tekstil sebagai komoditas terbesar ekspor Jawa Tengah. Dengan melihat potensi ekonomi di Jawa Tengah seharusnya bahan baku yang dibutuhkan dapat cukup tersedia sehingga ini menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Provinsi JawaTengah.

B. Inflasi Jawa Tengah

Inflasi Jawa Tengah masih terkendali sesuai target RKPD maksimal 4,5 ± 1%. Bulan Juni 2018 inflasi bulanan (qtq) menunjukkan angka 0,70% dengan IHK 131,85, inflasi tahun kalender 1.94% dan tahunan (yoy) 2.72%. Inflasi bulanan lebih tinggi disbanding inflasi bulan Mei 2018 (deflasi 0,01% dengan

IHK 130,92) dan inflasi nasional (0,59% dengan IHK 133,77). Inflasi tahun kalender masih lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 1.90%, namun untuk inflasi tahunan masih dibawah angka nasional sebesar 3.12%.

Inflasi di Jawa Tengah didorong adanya fenomena tahunan yaitu bulan Ramadhan dan Lebaran sehingga menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas. Bahan makanan memberikan andil paling tinggi sebesar 0,3245%, diikuti transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar

ANA LISIS REG ION AL

BAB

1

Grafik 1.3 Struktur PDRB dan Tingkat Pertumbuhan menurut Pengeluaran

Jawa Tengah TW II TA.2018

Sumber : BPS (Diolah)

Grafik 1.4 Inflasi Jawa Tengah dan Nasional 2017-2018 Sumber : BPS (Diolah)

BAB

I

E

KONOMI REGIONAL

BAB

I

E

KONOMI REGIONAL

(11)

3

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

0,2337%. Kota Purwokerto dan Kota Tegal merupakan kota dengan inflasi paling tinggi masing-masing sebesar 0,97% dengan IHK 130,53 dan 130,17. Dilihat dari infllasi di ibukota provinsi di Pulau Jawa, Kota Semarang memiliki inflasi tertinggi sebesar 0,64% dan paling rendah Kota Surabaya sebesar 0.38%.

C. Indikator Kesejahteraan

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

Ketenagakerjaan Jawa Tengah menunjukkan keadaan membaik. Februari 2018 penduduk bekerja sebanyak 17,46 juta orang meningkat sejalan angkatan kerja yang bertambah menjadi 18,23 juta orang. Penduduk bekerja mengalami kenaikan dibanding kondisi semester dan setahun lalu (naik 224 ribu dan 35 ribu). Peningkatan tenaga kerja terjadi di bidang penyediaan akomodasi dan makan minum (0,83% poin), perdagangan besar dan eceran (0,34% poin), reparasi dan perawatan mobil (0,34% poin) dan jasa lainnya (0,33% poin). Namun demikian tenaga kerja masih didominasi masyarakat berpendidikan rendah (SMP) yang bekerja di sektor informal (60,01%).

Sementara TPT sejumlah 4,23% (0,77 juta), mengalami kenaikan 16 ribu orang dibanding tahun lalu meskipun dibanding semester lalu turun sekitar 53 ribu orang. TPT didominasi tingkat pendidikan Diploma I,II/III (8,33%) diikuti Sekolah Menengah Kejuruan (7,48%), dimana TPT perkotaan (4,60%) lebih tinggi dari perdesaan (3,88%). Kenaikan TPT disebabkan pasokan tenaga kerja yang tersedia masih kurang kompetensinya sehingga belum sesuai kebutuhan dunia kerja. Hal ini sejalan TPAK (69,58%) yang mengalami penurunan sebesar 0,62% diibanding tahun lalu meskipun TPAK Februari sebesar 69,58% naik 0,47% dibanding semester lalu.

Grafik 1.5 Inflasi (mtm) 6 Kota SBK Jawa Tengah 2017-2018

Grafik 1.6 Inflasi (mtm) Ibukota Provinsi di Pulau Jawa 2017-2018

Sumber : BPS (Diolah) Sumber : BPS (Diolah)

Grafik 1.7 Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, TPT, dan TPAK Jawa Tengah dan Indonesia

Sumber : BPS (Diolah)

BAB

(12)

4

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

2. Kemiskinan

Kemiskinan di Jawa Tengah per Maret 2018 mencapai angka 3,90 juta orang (11,32%). Meskipun jumlahnya semakin menurun namun masih diatas rata rata kemiskinan Indonesia (9,82%). Angka ini belum sesuai harapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang menargetkan penduduk miskin dapat ditekan hingga 10,40% -9,93% sebagaimana RKPD 2018.

Daerah perdesaan masih menjadi basis kemiskinan yang memiliki indeks kedalaman 1,847 dan indeks keparahan 0,448. Hal ini dipengaruhi terutama oleh naiknya harga-harga komoditi makanan terutama kebutuhan pokok sebesar 73,33%, diikuti kebutuhan non makanan seperti perumahan, listrik, bensin, pendidikan, kesehatan, dan perlengkapan mandi. Untuk menekan tingkat kemiskinan sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melaksanakan berbagai upaya diantaranya menekan harga-harga kebutuhan masyarakat, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), menaikkan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 101,29 sebelumnya 97,50 serta menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi Rp 1.486.065, sebelumnya Rp 1.367.000.

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Selama tahun 2016 dan 2017 semua daerah di Jawa Tengah mengalami peningkatan IPM yang didorong oleh semakin baiknya tingkat kesehatan, pengetahuan maupun standar hidup layak yang dirasakan oleh masyarakat. Kab. Pati (1,58%), Kab. Batang (1,46%) dan Kab. Brebes

(1,38%) merupakan daerah yang memiliki kemajuan paling cepat karena didukung faktor pengetahuan semakin meningkat. Sementara Kab. Banyumas (0,37%), Kab. Purbalingga (0,36%) dan Kota Surakarta paling lambat kemajuannya.

Meskipun IPM Jawa Tengah tahun 2017(70,52) masuk kategori tinggi, naik sebesar 0,54 dari tahun sebelumnya (sedang), namun angka ini masih dibawah nasional (70,81) dan di lingkup Pulau Jawa termasuk yang rendah. Capaian IPM tersebut

Grafik 1.8 Kemiskinan di Jawa Tengah dan Indonesia ( dalam Juta Orang )

Sumber : BPS (Diolah)

Grafik 1.9 IPM Jawa Tengah dan Indonesia

Sumber : BPS (Diolah)

BAB

(13)

5

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

belum sesuai target yang diharapkan sebesar 71,59 sehingga harus terus ditingkatkan.

4. Gini Ratio

Tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat baik perkotaan maupun perdesaan mengalami peningkatan dengan ditunjukkan naiknya angka gini ratio daerah perkotaan menjadi 0,400 (naik 0,017 poin) dan perdesaan menjadi 0,336 (naik 0,013 poin). Tingkat ketimpangan di Jawa Tengah termasuk rendah (17,90%), namun ketimpangan daerah perkotaan menunjukkan kondisi yang lebih parah (masuk sedang) karena

distribusi pengeluaran kelompok masyarakat 40% terbawah (ukuran ketimpangan Bank Dunia) hanya sebesar 16,75%.

Indeks gini ratio sebesar 0,378 masih diatas target yang ditetapkan dalam RKP (0,36) maupun RKP (0,337). Hal ini menandakan bahwa kesenjangan masih menjadi persoalan di Jawa Tengah.Untuk itu pemerintah harus dapat mendorong pemerataan perekonomian dan distribusi kekayaan dari kelompok atas ke kelompok bawah sehingga masyarakat miskin dapat menikmat PDRB dengan layak.

Grafik 1.10 Gini Ratio Jawa Tengah dan Indonesia

Sumber : BPS (Diolah)

BAB

(14)

6

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Jawa Tengah triwulan II 2018, APBN mencatat surplus sebesar Rp9.206 miliar dan apabila TKDD tidak diperhitungkan realisasi menunjukan angka surplus sebesar Rp13.244 miliar yang ditopang pendapatan negara yang tumbuh 3,56 % atau sebesar Rp31.902 miliar dari Rp30,804 miliar di tahun 2017 dan menembus 3,83 % pendapatan nasional sebesar 833,488 miliar. Penerimaan perpajakan sebesar Rp29.274 miliar (5,03 % pajak nasional) dan realisasi PNBP Rp2.628 miliar yang secara nominal masih diatas capaian triwulan II 2017 yang sebesar 2.460 miliar.

Belanja Negara sebesar 18.658 miliar tumbuh positif 3,72 % dibanding triwulan II 2017 dan berkontribusi 1,98 % atas Belanja Nasional.

Realisasi Transfer DAK Fisik dan Bansos mempunyai realisasi dibawah periode yang sama tahun 2017 namun secara keseluruhan realisasi APBN Jawa Tengah triwulan II 2018 tumbuh positif.

Sumber data : OMSPAN (diolah)

Tabel 2.1 Pagu Realisasi APBN Provinsi Jawa Tengah s.d. Triwulan II 2017 danTahun 2018 (Miliar Rupiah)

Sumber : OMSPAN (diolah)

BAB

II

A

PBN

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

A. Pendapatan dan Hibah 89,802 30,804 92,982 31,902

I. Penerimaan Dalam Negeri 89,802 30,804 92,982 31,902 1. Penerimaan Perpajakan 86,800 28,344 89,630 29,274 a. Pajak Dalam Negeri 43,900 27,255 44,830 28,222 i. Pajak Penghasilan - 8,504 - 8,550

- Migas - 6 - 5

- Non Migas - 8,498 - 8,544 ii. Pajak Pertambahan Nilai - 7,281 - 7,196 iii. Pajak Bumi dan Bangunan - 2 - 42

IV. BPHTB - - - v. Cukai 42,900 11,272 44,800 12,219 vi. Pajak Lainnya - 196 - 215

b. Pajak Perdagangan Internasional - 1,089 - 1,051 i. Bea Masuk - 1,075 - 1,003 ii. Bea Keluar/Pungutan Ekspor - 14 - 48

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 3,002 2,460 3,352 2,629 a. Penerimaan Sumber Daya Alam - 0 - 0

ii. Non Migas - 0 - 0

c. PNBP Lainnya 561 1,099 544 1,097 d. Pendapatan Badan Layanan Umum 2,441 1,361 2,809 1,532 B. Belanja Negara 47,799 17,989 49,844 18,658 I. Belanja Pemerintah Pusat 37,432 13,186 39,783 14,254 1. Belanja Pegawai 14,694 6,462 14,506 6,620 2. Belanja Barang 11,885 3,962 14,277 4,780 3. Belanja Modal 10,613 2,695 10,954 2,842 7. Bantuan Sosial 241 67 45 13

II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 10,367 4,803 10,061 4,405 A. Transfer ke Daerah 3,983 972 3,326 366

a. Dana Perimbangan 3,983 972 3,326 366

ii. Dana Transfer Khusus 3,983 972 3,326 366

- Dana Alokasi Khusus Fisik 3,983 972 3,326 366 B. Dana Desa 6,384 3,830 6,735 4,038

C. Keseimbanagan Primer - - - -D. Surplus/Defisit Anggaran - 12,816 - 13,244

REALISASI APBN PROVINSI JAWA TENGAH (MILIAR)

(15)

7

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

A. Pendapatan Negara

PNBP sebesar Rp2.629 miliar (8,24 % penerimaan 2018) menguat dibanding porsi triwulan II 2017 yang sebesar 7,99 %.Pajak tetap mendominasi dengan porsi 91,76 % dari total pendapatan sebesarRp29.274 miliar, porsi Pajak Dalam Negeri 96,41 % dan pajak perdagangan internasional 3,73 % dari total penerimaan perpajakan. triwulan II 2018 Jawa Tengah menyumbang 4,48 % perpajakan dan 1,49% PNBP nasional.

1. Penerimaan Perpajakan

Libur Panjang Idulfitri bulan Juni 2018 berpengaruh terhadap penerimaan pajak, seluruh komponen pajak dalam negeri tumbuh minus. PPh sebesar Rp1.555 miliar bulan mei menjadi 1.316 miliar, PPN dari Rp1.516 miliar menjadi 1.542 miliar.

Penerimaan pajak perdagangan internasional turun dibulan april dan naik kembali di bulan Mei 2018, seiring nilai ekspor Jawa Tengah bulan April 2018 yang mengalami penurunan sebesar 1,70 % dibandingkan ekspor Maret 2018 dan ekspor bulan Mei 2018 mencapai 602,19 juta Dolar AS mengalami peningkatan sebesar 7,19 % dibanding eksporApril 2018.

Terdapat perbedaan pencatatan perpajakan antara data OMSPAN yang mencatat berdasarkan NPWP dengan sistem MPNG2 dan Catatan Kanwil Pajak Jateng I dan II yang mencatat secara manual berdasarkan SSP yang dilaporkan.

a) Pajak Penghasilan

Sampai triwulan II 2018, Kanwil Pajak Jateng I dan II mencatat PPh sebesar Rp8.301 miliar (28,36 % perpajakan triwulan II 2018), terutama ditopang

Nasional PAGU REALISASI PAGU REALISASI % Nasional TW II- 2018 A. Pendapatan dan Hibah 89,802 30,804 92,982 31,902 3.83% 833,448 I. Penerimaan Dalam Negeri 89,802 30,804 92,982 31,902 3.83% 833,448 1. Penerimaan Perpajakan 86,800 28,344 89,630 29,274 4.48% 653,495 a. Pajak Dalam Negeri 43,900 27,255 44,830 28,222 4.46% 632,503 b. Pajak Perdagangan Internasional - 1,089 - 1,051 5.01% 20,992 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 3,002 2,460 3,352 2,629 1.49% 176,833

URAIAN APBN 2017 APBN- 2018

Tabel 2.2 Pagu Realisasi Pendapatan Negara Jawa Tengah s.d Triwulan II 2017 dan Tahun 2018 (Miliar Rupiah)

Sumber : OMSPAN (diolah)

Grafik 2.1 Pagu Realisasi Penerimaaan Perpajakan Jawa Tengah s.d Triwulan II 2017 dan Tahun 2018 (Miliar

Rupiah) 2,880 2,400 3,816 6,186 6,834 6,106 225 197 112 174 232 110 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Pjk. Dalam Negeri

dan Pjk.Perdg. Int Smt I- 2018

(milyar) Pjk. DN

b. Pajak Perdagangan Internasional

SEMARANG - Sebanyak lima kabupaten/kota yang merupakan kantong industri di Jawa Tengah (Jateng) menyumbangkan sekitar 63 % pendapatan pajak terbesar, yakni di Semarang, Cilacap, Kudus, Karanganyar, dan Surakarta. Sementara 30 daerah sisanya berkontribusi sekitar 33% saja.(Harian Suara Merdeka- Jawa Tengah).

Grafik 2.2 Realisasi Pajak Penghasilan Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018 (Miliar Rupiah)

1 2 3 4 5 6 SUKOHARJO 27 30 153 52 38 37 CILACAP 72 35 55 132 51 82 SURAKARTA 63 70 136 101 80 72 KUDUS 111 134 157 198 366 186 KOTA SEMARANG 433 386 464 524 441 447 30 KAB/ KOTA 416 365 555 760 580 491 TOTAL 1,123 1,020 1,519 1,768 1,555 1,316 1,123 1,020 1,519 1,768 1,555 1,316

Sumber: OMSPAN ( diolah )

Sumber: OMSPAN (diolah)

BAB

(16)

8

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

oleh PPh ps 21 yang senilai 2.665 miliar dan PPh ps 25/ 29 yang sebesar Rp2.106 miliar. Tren positif dibulan Maret dan April didorong oleh batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh badan pada 30 April 2018

b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

P

PPN Rp7.886 miliar (24,72 % perpajakan Jateng) dalam tren positif dari bulan ke bulan, mengindikasikan membaiknya perekonomian Jateng. Tingginya kurve PPN Januari 2018 terimbas setoran tahun 2017 yang baru disetor pada Januari 2018, sedangkan turunnya penerimaan Juni 2018 karena libur panjang Idul Fitri 2018.

c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM mempunyai tren negatif, terpengaruh naiknya batas nilai barang terkena bea masuk atas Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 203/PMK.04/2017 tentang naiknya batas nilai barang terkena Bea Masuk yang berlaku per 28 Januari 2018.

d) Penerimaan Cukai

Penerimaan bea dan cukai sebesar Rp10.740 miliar didominasi KPPBC Kudus dengan Cukai Hasil Tembakaunya sebesar Rp7.880 miliar. Disusul KPPBC Tanjung emas dan

KPPBC Semarang sebagai pelabuhan ekspor impor Jawa Tengah dengan pajak perdagangan internasional sebesar Rp993,3 miliar dan Rp959,94 miliar. Lonjakan penerimaan cukai didorong oleh kenaikan tarif cukai hasil tembakau per 1 Januari 2018 dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau, serta hasil insentif aparat Bea dan Cukai dalam memberantas rokok ilegal. Faktor yang memperlambat penerimaan CHT adalah berlakunya

Grafik 2.3 Realisasi Penerimaan PPN Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

Grafik 2.4 Realisasi Penerimaan PPnBM Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

1 2 3 4 5 6 Cilacap 32 31 -0 23 31 50 Sukoharjo 34 36 33 45 43 44 Karanganyar 60 80 -2 83 79 70 30 Kab/ Kota 299 307 216 352 310 351 Kota Semarang 360 343 302 386 425 325 Kudus 479 196 466 631 628 701 Total 1,265 992 1,014 1,520 1,516 1,542 1,265 992 1,014 1,520 1,516 1,542 1 2 3 4 5 6 Kab.Semarang 0.00 0.31 0.12 0.00 0.00 0.00 Surakarta 0.16 0.07 - 0.12 0.15 0.01 Kendal 0.69 0.00 0.00 0.02 0.01 0.01 Boyolali 0.18 0.55 0.00 0.01 0.25 0.37 30 Kab/ Kota 0.92 0.37 0.33 0.66 0.73 0.50 Kota Semarang 1.35 0.37 0.55 0.20 0.66 0.50 TOTAL 3.30 1.68 1.00 1.01 1.80 1.39 3.30 1.68 1.00 1.01 1.80 1.39

Sumber: OMSPAN (diolah)

Grafik 2.5 Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

1 2 3 4 5 6 MAGELANG 0.4 0.4 5.9 11.3 12.1 11.0 PURWOKERTO 0.0 0.0 5.5 11.9 13.8 11.3 CILACAP 2.5 3.0 7.9 16.2 21.7 17.9 TEGAL 0.5 0.6 31.8 44.1 43.7 43.9 SURAKARTA 5.7 44.2 123.1 142.3 154.7 108.5 SEMARANG 80.8 135.3 154.6 200.5 232.7 156.1 TG. EMAS 224.0 189.6 106.2 162.9 217.2 94.1 KUDUS 10.9 19.3 1,270.7 2,530.8 3,522.7 3,066.7 Total 324.9 392.4 1,705.6 3,120.1 4,218.6 3,509.5 324.9 392.4 1,705.6 3,120.1 4,218.6 3,509.5

Sumber: OMSPAN (diolah)

BAB

(17)

9

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Sumber: OMSPAN (diolah)

ketentuan pembayaran dibelakang atas cukai rokok, atas perusahaan perusahaan tertentu. Kebijakan tersebut menimbulkan penumpukan dan lonjakan penerimaan di akhir tahun.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai akhir triwulan II 2018, PNBP menyumbang Rp2.628 miliar (8,24 % total penerimaan) dan tumbuh 6,87 % dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp2.460 miliar. Meningkatnya PNBP terutama ditopang pendapatan BLU sebesar Rp1.532 miliar yang tumbuh 12,56 % dibanding triwulan II 2017 sebesar Rp1.361 miliar. Pertumbuhan BLU terutama didukung oleh peningkatan layanan BLU khususnya layanan Kesehatan dan Pendidikan sedangkan PNBP lainya dalam tren yang menurun. Penurunan penerimaan PNBP lainnya disebabkan karena regulasi pengelolaan dana PNBP terpusat oleh beberapa Kementerian/Lembaga, namun secara keseluruhan, PNBP Jawa Tengah sampai Tw II- 2018 tetap tumbuh positif. 3. Pendapatan Hibah

Pendapatan hibah merupakan salah satu komponen APBN bagian dari pendapatan/penerimaan negara yang harus dipertanggungjawabkan melalui mekanisme APBN, baik hibah langsung maupun hibah tidak langsung sampai triwulan II 2018 penerimaan hibah Rp 240,637 miliar atau 38,96 % dari pagu.

B. Belanja Negara

Belanja Negara dengan pagu Rp49.843,76 miliar realisasi sampai Juni 2018 Rp18.658,31 miliar (37,43% dari pagu) dan berkontribusi 1,98% terhadap serapan nasional. Realisasi tumbuh 3,72 % dibanding triwulan II tahun 2017. Belanja Pemerintah Pusat (BPP) mempunyai porsi 76,4 % dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) 23,6 % Belanja Negara Jawa Tengah.

Grafik 2.6 Realisasi PNBP Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

Jan Peb Mrt Apr Mei Juni

PNBP Lainnya 256.73 193.00 162.70 178.09 183.51 122.68 Pendapatan BLU 143.74 107.42 547.51 240.89 244.78 247.81 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

Sumber : OMSPAN (diolah)

Hibah (barang)

-

-

-Hibah langsung (10) 617,532

240,637

38,96%

Total Hibah 617,532

240,637

38,96%

Uraian

Pagu Realisasi

%

Tabel 2.3 Penerimaan Hibah Jawa Tengah

Triwulan II Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 BP 710 859 922 1,080 1,290 1,760 BB 80 428 1,136 1,128 1,125 882 BM 278 344 527 505 631 558 Bansos 2 4 0.35 6 0.29 0.41 Blj.Pm.Pusat 1,070 1,634 2,585 2,719 3,046 3,200 TKDD 152 593 533 729 1,088 1,308 1,070 1,634 2,585 2,719 3,046 3,200 152 593 533 729 1,088 1,308

Grafik 2.7 Belanja Negara Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

Sumber: OMSPAN (diolah)

APB N

BAB

2

BAB

II

A

PBN

(18)

10

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

PNBP RM Jumlah % PNBP Pend pend/pagu pend/aset

Penelitian 140 13 153 166 8% 14 48% 10%

Pendidikan 24.744 1.206 1.369 2.575 47% 678 26% 3%

Kesehatan 9.410 1.834 482 2.317 79% 812 35% 9%

Total 34.294 3.054 2.004 5.058 60% 1.504 29,74% 4,39%

Data : Satker BLU

Posisi BLU Per Jenis Layanan Semester I-2018 (miliar)

Layanan BLU Aset Pagu Pendapatan

1. Belanja Pemerintah Pusat (BPP)

Alokasi BPP Rp39.783 miliar, realisasi sampai akhir Juni 2018 Rp14.253 miliar (35,83% pagu), 2,55 % serapan nasional Rp558.440 miliar. Realisasi Belanja Pegawai (BP), Barang (BB), Modal (BM), maupun Bansos bergerak positif dari bulan ke bulan.

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa triwulan II 2018 Rp35.167 miliar atau 9,39 % realisasi Nasional. DAU dengan porsi terbesar Rp21.365 miliar, merupakan 9,13 % realisasi DAU nasional, disusul DAK Non Fisik Rp8.276 miliar dan Dana Desa Rp3.829 miliar yang masing- masing 13,21% dan 10,68% realisasi nasional DAK Non Fisik dan DD. Percepatan penyerapan Dana Desa terlihat adanya realisasi bulan Januari 2018 sesuai PMK Nomor : 225/PMK.07/2017 dengan skema padat karya (Cash For Work). Tingginya transfer DAU Januari 2018 karena kekurangan transfer di tahun sebelumnya.

3. Pengelolaan BLU

BLU Layanan Penelitian 1 (satu) satker dengan tingkat kemandirian 8 %, Pendidikan 10 (sepuluh) satker tingkat kemandirian 47 % dan Kesehatan dengan tingkat kemandirian 79 % 7 (tujuh) satker. Tantangan bagi satker BLU meningkatkan kinerjanya melalui efisiensi, peningkatan kapasitas SDM dan pemanfaatan asset BLU maupun kerja sama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pendapatan operasional maupun non operasional BLU.

4. Manajemen Investasi Pusat

Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jateng Triwulan II 2018 Rp 11.121,657 miliar, untuk 512.906 debitur. Penyaluran KUR

Grafik 2.8 Belanja TKDD Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

1 2 3 4 5 6

DBH 0.09 49 519 82 345 177 DAU 6,077 2,953 3,002 3,101 3,134 3,097 DAK Fisik - 37 133 5 129 218 DAK Non Fisik 1,084 146 2,111 3,039 101 1,796 Dana Desa 152 593 504 724 1,035 821 Total 7,314 3,778 6,270 6,952 4,744 6,110 7,314 3,778 6,270 6,952 4,744 6,110 data : LKT Tw I Tw II- 2018

Sumber: OMSPAN (diolah)

Tabel 2.4 Pagu RM, PNBP dan Aset Satker BLU Wilayah Jawa Tengah Tahun 2018

Sumber: Satker BLU (diolah)

Ra ta ra ta

No Se ktor Ekonomi Aka d % Kre dit De bitur % De bitur juta AKAD DEBITUR% Debitur RATA-RATA KREDIT 1 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 7,145 64.2% 313,321 61.09% 22,802,897 MIKRO 7,589,822,902,354 474,419 92.50% 15,998,143 2 PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN 2,131 19.2% 129,105 25.17% 16,507,581 RITEL 3,418,052,373,056 24,179 4.71% 141,364,505 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 709 6.4% 24,494 4.78% 28,955,394 TKI 56,049,891,512 3,497 0.68% 16,027,993 4 JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN 631 5.7% 31,608 6.16% 19,956,409 UMI 57,732,048,954 10,811 2.11% 5,340,121 5 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN 190 1.7% 4,189 0.82% 45,239,259 JUMLAH 11,121,657,215,876 512,906 100.00%

6 TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 128 1.1% 3,270 0.64% 38,999,511 Sumber data : SIKP (diolah)

7 PERIKANAN 90 0.8% 3,909 0.76% 23,015,104 8 REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA 69 0.6% 1,857 0.36% 37,251,104 9 PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA 12 0.1% 689 0.13% 18,091,860 10 JASA PENDIDIKAN 8 0.1% 342 0.07% 22,672,515 11 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 6 0.1% 57 0.01% 108,500,000 12 KONSTRUKSI 3 0.03% 65 0.01% 49,584,615

Tota l 11,122 100% 512,906 100.00%

Uraian REALISASI PENYALURAN KUR PERJENIS SAMPAI DENGAN TW II 2018 PENYALURAN KUR PERSEKTOR SAMPAI DENGANTW II 2018 (miliar)

Tabel 2.5

Realisasi Penyaluran KUR Wilayah Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

BAB

(19)

11

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Jateng belum sesuai target yang diinginkan,untuk 50 % sektor produktf seperti : 1) Pertanian, perburuhan dan kehutanan 2) Industri pengolahan dan 3) Perikanan. Peluang penyaluran KUR di Jawa Tengah untuk pengentasan kemiskinan masih besar. Melihat data BPS, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) mencapai 3,90 juta orang. Dilihat dari jumlah penduduk miskin, maka penerima KUR baru 13,15 % dari penduduk miskin. Demikian juga Kredit Ultra Mikro baru diberikan kepada 10.811 orang atau 0,28 % dari penduduk miskin. Penyaluran UMI perlu diperbesar baik jumlah maupun debiturnya untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.

Sektor perdagangan mengambil porsi terbesar kredit Rp7. 144,626 miliar untuk 313.321 debitur, sektor pertanian sebesar Rp 2.131,211 miliar untuk 129.105 debitur.

C. Prognosis APBN

Realisasi Pendapatan Negara Jawa Tengah tahun 2018 optimis tercapai 97.16%, Optimisme didukung perkembangan pendapatan negara yang tumbuh positif dari triwulan I ke triwulan II, dengan asumsi :

Perpajakan tumbuh minimal 4 % seperti triwulan I ke II. PPh dan PPN yang didukung program Pengakuan Aset Sukarela (PAS) akan tumbuh positif.

Bea dan Cukai akan mendulang lonjakan penerimaan pada akhir tahun, karena kebijakan pembayaran dibelakang atas CHT perusahaan rokok tertentu dan adanya kenaikan tarif CHT per 1 Januari 2018.

PNBP tumbuh menguat dilihat dari realisasinya sampai triwulan II 2018 yang menguat porsinya (8,24% pendapatan negara) atau sebesar Rp2.629 miliar dibanding periode yang sama tahun 2017 yang mempunyai porsi 7,99% (sebesar Rp2.460 miliar).

Tabel 2.6

Perkiraan Realisasi APBN Provinsi Jawa Tengah s.d Triwulan IV Tahun 2018

Sumber : OMSPAN (diolah)

BAB

II

A

PBN

Rp % Realisasi Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Negara 92.985 31.902 34.31% 90.344 97.16% Belanja Negara 49.401 18.292 37.03% 47.424 96.00% Surplus/Defisit 43.584 13.610 31.23% 42.920 Uraian Pagu

(20)

12

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD Pagu dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agregat Pemerintah Daerah (Pemda) lingkup Jawa Tengah sampai Triwulan II tahun anggaran 2018 disandingkan Triwulan II tahun anggaran 2017 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Realisasi APBD Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan 2018 (miliar rupiah)

Sumber: BPKAD Pemda se-Jawa Tengah (diolah)

Nominal APBD agregat 36 Pemda Jawa Tengah Triwulan II TA. 2018 lebih tinggi dibandingkan Triwulan II TA 2017. Target Pendapatan maupun belanja mengalami peningkatan. Realisasi juga meningkat lebih tinggi daripada sebelumnya. Sehingga surplus pada triwulan ini sedikit berkurang.

A. Pendapatan Daerah

Target agregat Pendapatan Daerah Jawa Tengah TW. II TA.2018 Rp98.330 milliar. Proporsi terbesar Pendapatan Transfer (69%), disusul Pendapatan Asli Daerah (26%) dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (5%).

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Milyar Rp % PENDAPATAN

Pendapatan Asli Daerah 23,388 11,454 49% 25,199 11,784 47% 330 3%

Pajak Daerah 13,721 6,438 47% 14,993 7,135 48% 697 11%

Retribusi Daerah 920 399 43% 1,030 423 41% 24 6%

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 802 692 86% 935 709 76% 17 3%

Lain-Lain PAD yang Sah 7,946 3,926 49% 8,240 3,518 43% (408) -10% Pendapatan Transfer 68,959 34,300 50% 67,891 33,892 50% (408) -1.19%

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 58,775 29,787 51% 57,716 29,095 50% (691) -2% Dana Bagi Hasil Pajak 2,782 1,513 54% 2,737 907 33% (605) -40%

Dana bagi Hasil Bukan Pajak ( Sumber Daya Alam ) 180 108 60% 175 80 46% (28) -26%

Dana Alokasi Umum 38,461 21,426 56% 37,566 21,225 57% (201) -0.9%

Dana Alokasi Khusus 17,353 6,740 39% 17,238 6,883 40% 143 2.1%

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 5,362 3,365 63% 5,634 3,240 58% (125) -4%

Dana Otonomi Khusus 4,211 2,544 60% 4,535 2,520 56% (24) -1%

Dana Penyesuaian / DID 1,151 821 71% 1,099 720 65% (101) -12%

Transfer Pemerintah Provinsi 4,582 1,118 24% 4,136 1,476 36% 359 32%

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 3,836 984 26% 4,067 1,449 36% 465 47%

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 745 133 18% 68 27 40% (106) -80%

Transfer Bantuan Keuangan 241 30 13% 405 80 20% 50 165%

Bantuan Keuangan dari Pemerintah Prov./Kab./Kota Lainnya 241 30 13% 405 80 20% 50 165% Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2,663 1,371 51% 5,240 1,693 32% 322 24%

Pendapatan Hibah 323 42 13% 2,709 353 13% 311 741%

Pendapatan Dana Darurat - - - - - - Pendapatan Lainnya 2,341 1,329 57% 2,530 1,340 53% 11 1%

JUMLAH PENDAPATAN 95,010 47,125 50% 98,330 47,369 48% 244 0.5% BELANJA 86,930 29,064 33% 90,582 29,963 33% 898 3% Belanja Operasi 70,551 26,595 38% 74,508 28,285 38% 1,691 6%

Belanja Pegawai 39,961 15,920 40% 40,069 16,070 40% 150 0.9%

Belanja Barang dan Jasa 18,758 6,164 33% 21,407 6,334 30% 171 3%

Belanja Bunga 32 3 10% 28 8 27% 5 147%

Belanja Subsidi 131 7 6% 50 9 18% 1 19%

Belanja Hibah 6,554 2,882 44% 7,382 4,028 55% 1,146 40%

Belanja Bantuan Sosial 978 150 15% 548 97 18% (53) -35%

Belanja Bantuan Keuangan 4,137 1,468 35% 5,023 1,739 35% 271 18% Belanja Modal 16,048 2,450 15% 15,937 1,665 10% (785) -32%

Belanja Modal 16,048 2,450 15% 15,937 1,665 10% (785) -32% Belanja Tak Terduga 331 20 6% 137 12 9% (7) -37%

Belanja Tak Terduga 331 20 6% 137 12 9% (7) -37% TRANSFER 13,292 4,246 32% 12,774 3,950 31% (296) -7% Transfer Bagi Hasil Pendapatan 5,316 1,232 23% 4,863 1,370 28% 138 11%

Transfer/Bagi Hasil ke Desa - -

Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 5,274 1,226 23% 4,809 1,366 28% 140 11%

Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 42 6 14% 54 4 7% (2) -33% Transfer Bantuan Keuangan 7,977 3,014 38% 7,912 2,580 33% (434) -14%

Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 7,434 2,656 36% 7,831 2,540 32% (116) -4%

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya ( Kepada Parpol ) 543 359 66% 81 40 50% (318) -89%

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 100,223 33,310 33% 103,357 33,913 33% 603 2%

SURPLUS/DEFISIT (5,213) 13,815 (5,027) 13,456 (359) -3% Pembiayaan Penerimaan Daerah 5,490 5,565 101% 5,484 4,597 84% (968) -17% Pengeluaran Daerah 996 515 52% 536 344 64% (171) -33% PEMBIAYAAN NETTO 4,494 5,050 112% 4,948 4,253 86% (797) -16% SILPA (719) 18,865 (79) 17,710 (1,156) -6% U r a i a n

Triwulan II Tahun 2017 % Triwulan II Tahun 2018 Realisasi Thd Pagu % Realisa si Thd Pagu % Realisasi TW II 2017 - 2018

BAB

III

A

PBD

(21)

13

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Grafik 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Agregat Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se-Jawa Tengah (diolah)

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi PAD Jawa Tengah Triwulan II TA. 2018 Rp11.784 miliar meningkat 3% (Rp330 miliar) dari tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar Pajak Daerah Rp7.135 miliar, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. Hanya Lain-Lain PAD Yang Sah, yang turun. Peningkatan Pajak Daerah terdorong meningkatnya upaya Pemda menggali potensi penerimaan pajak daerah, pertumbuhan dunia usaha dan perekenomian yang membaik di Jawa Tengah.

Grafik 3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Agregat Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se-Jawa Tengah (diolah)

a) Penerimaan Pajak Daerah

Kontribusi terbesar Realisasi Pajak Daerah TW. II 2018 Pemprov Jateng sebesar Rp5.138 milyar (72% dari total penerimaan). Sedang tingkat efektifitas realisasi tertinggi Pemkab Sukoharjo (70%).

Grafik 3.3 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

Realisasi Pajak Daerah di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terutama berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor Rp1.901 miliar (37%) dan Bea Balik Nama Kendaran Rp1.671 miliar (33%). Realisasi Pajak Kendaraan di Jawa Tengah berhasil karena upaya penagihan door to door, surat pemberitahuan

BAB

(22)

14

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

tagihan pajak serta razia rutin bekerjasama dengan berbagai fihak, khususnya kepolisian.

b) Penerimaan Retribusi Daerah

Grafik 3.4 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

Realisasi Retribusi Daerah Jawa Tengah Triwulan II TA.2018 Rp.423 milliar. Kontribusi terbesar (10%) Kota Semarang dan Pemprov Jateng. Rasio tertinggi tingkat efektifitas Kab.Wonosobo (103%).

Peningkatan retribusi melalui berbagai cara oleh pemda Jawa Tengah. Antara lain, Pemkab Kendal bekerjasama dengan Bank Jateng meluncurkan

e-retribusi untuk pedagang pasar, Kota Semarang melalui Perwali No 25

Tahun 2018 tentang Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Pasar, rata-rata naik Rp150,- dan Kota Surakarta melalui parkir meter.

c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Grafik 3.5 Efektifitas dan Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

(dalam miliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

Realisasi Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan TW. II TA.2018 Rp709 miliar, meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Realisasi terbesar Prov.Jateng Rp362 miliar. Sedangkan tingkat efektifitas tertinggi Kota Salatiga ( 119% ).

BAB

(23)

15

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

d) Lain-Lain PAD yang Sah

Grafik 3.6 Efektifitas dan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah

Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018 (dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

Sumber PAD terbesar kedua setelah Pajak Daerah, namun realisasi Triwulan II 2018 lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Perlu upaya dan kerja keras Pemda untuk peningkatan penerimaan potensial tersebut.

2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer TW.II 2018 menurun, namun masih sebagai sumber utama Pendapatan Daerah 69% dari total Pendapatan.Pendapatan Transfer didominasi DAU (55,3%), sementara terkecil DBH Bukan Pajak.

Realisasi Triwulan II 2018 Rp33.892 Miliar (50% dari pagu). Pemprov Jateng adalah pemda dengan realisasi tertinggi sebesar Rp4.815 miliar .

Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah di Jawa Tengah Triwulan II TA.2018 mencapai Rp1.693 (32% dari pagu). Lebih tinggi 24% daripada periode yang sama tahun anggaran sebelumnya. Realisasi terbesar dari Pendapatan Lainnya sebesar Rp1.340 miliar (79%) disusul kemudian dari Pendapatan Hibah sebesar Rp353 miliar (21%).

BAB

(24)

16

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Grafik 3.8 Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pemda Lingkup Jawa TengahTriwulan II Tahun 2017 Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

B. Belanja Daerah

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

Grafik 3.9 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Triwulan II 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

Alokasi Belanja Triwulan II 2018 Rp90.582 miliar, terdiri dari Belanja Operasi (82,25%), Belanja Modal (17,59%) dan Belanja Tak Terduga (0,15%). Seiring proporsinya, alokasi tertinggi Jawa Tengah Belanja Pegawai Rp40.069 miliar (44% dari pagu belanja) dan telah terealisasi Rp16.070 miliar (40% dari pagu). Diikuti Belanja Barang dan Jasa Rp21.407 miliar (24% dari pagu) yang terealisasi Rp.6.334 miliar (30% dari pagu). Berikutnya Belanja Modal Rp15.937 miliar (18% dari pagu belanja), terealisasi Rp1.665 miliar (10% dari pagu).

Pemda Jawa Tengah harus dapat merubah proporsi belanja dimaksud. Karena hampir setengah alokasi belanja (44%) habis untuk Belanja Pegawai. Sehingga perlu dipikirkan untuk mengalihkan pada jenis belanja yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Grafik 3.10 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan ( 5 Urusan Tertinggi) Pemda Lingkup Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2018

(dalam milliar Rp.)

Sumber: BPKAD Pemda se -Jawa Tengah (diolah)

BAB

(25)

17

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

Alokasi Urusan Pendidikan di Jawa Tengah Triwulan II 2018 menduduki porsi kedua Rp21.516 miliar (22% dari pagu total). Urusan Keuangan Rp25.149 miliar (25% dari pagu) menduduki peringkat teratas. Realisasi urusan Pendidikan baru mencapai Rp7.187 atau 33%. Harus menjadi perhatian dan dipacu lebih cepat,agar tidak mengganggu proses belajar.

Apalagi sejalan tekad Pemprov Jateng menurunkan beban biaya sekolah yang ditanggung orang tua murid dengan dana BOP (Biaya Operasional Penyelenggaraan) Pendidikan kepada 234 SMA dan 365 SMK di Jateng. Dana tersebut berbeda dengan dana BOS dari Pemerintah Pusat. Sehingga Biaya Pendidikan ditanggung orang tua murid adalah total biaya penyelenggaraan pendidikan setelah dikurangi dana BOP ditambah BOS.

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018

Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Jawa Tengah Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2018 (dalam miliar)

Sumber Data : LRA Pemda, diolah

Realisasi pendapatan akhir tahun 2018 diperkirakan akan melebihi target yang ditetapkan. Karena Pemda telah aktif melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi bidang penerimaan baik pajak daerah maupun retribusi. Didukung perekonomian Jawa Tengah tahun 2018 yang semakin baik. Sementara Realisasi Belanja diperkirakan tidak akan dapat terealisasi semuanya. Mengingat banyak sekali program yang belum dapat terlaksana dikarenakan kegagalan proses pengadaan (gagal lelang), duplikasi kegiatan maupun pengetatan pengeluaran operasional kantor.

SILPA Dana BOS tingkat SMA/SMK/SLB Jateng tahun 2017 mencapai Rp36,971 Miliar, yang disebabkan Keterlambatan penyaluran /pencairan dana BOS dan petunjuk teknis kurang jelas serta kehati-hatian fihak sekolah dalam merealisasikan .

Jawa Pos , 07 Agustus 2018

Rp % Rp % Realisasi PENDAPATAN 98,330 47,369 48.17% 100,000 101.70% BELANJA +TRANSFER 103,357 33,913 32.81% 99,409 96.18% SURPLUS/DEFISIT (5,621) 13,456 591 U R A I A N Prakiraan Realisasi s.d Triwulan IV 2018 Realisasi s.d Triwulan II Pagu

BAB

III

A

PBD

(26)

18

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN(APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tingkat Wilayah dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagaimana berikut :

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Jawa Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2018

(Dalam Miliar Rupiah)

Periode Triwulan II 2018 Jawa Tengah mengalami defisit anggaran Rp8.946,09 miliar atau kenaikan 0.62% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan defisit anggaran karena realiasi pendapatan turun 5.19% dan realisasi belanja meningkat 2,43%. Realisasi pendapatan konsolidasi mengalami penurunan signifikan pada Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp3.829,84 miliar atau sebesar 53,88 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, namun terdapat lonjakan pada pendapatan hibah Rp357,61 miliar. Menurunnya pendapatan Jawa Tengah dikarenakan libur panjang Idul Fitri di bulan Juni 2018.

Sisi belanja terdapat peningkatan realisasi Belanja Negara Rp49.777,52 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan Belanja Negara signifikan disebabkan Belanja Transfer yang awal tahun 2018 mengalami perubahan mekanisme penyaluran melalui percepatan penyaluran Dana Desa maupun dana transfer lainnya.

2017

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan/

Penurunan Konsolidasi

A. Pendapatan Negara 67,749.74 44,776.25 40,831.43 -5.19% 43,068.58

Pendapatan Perpajakan 29,273.50 7,370.49 36,643.99 5.50% 34,734.00 Pendapatan Bukan Pajak 2,628.96 5,856.71 3,829.84 -53.88% 8,304.43

Hibah 0.00 357.61 357.61 1972.70% 17.25 Transfer 35,847.28 31,191.45 0.00 -100.00% 12.90 B. Belanja Negara 53,397.15 32,227.66 49,777.52 2.43% 48,596.72 Belanja Pemerintah 17,549.87 29,473.35 47,023.22 -2.86% 48,405.43 Transfer 35,847.28 2,754.31 2,754.31 1339.89% 191.29 Surplus( Defisit) 14,352.60 12,548.59 (8,946.09) 0.62 (5,528.14) C. Pembiayaan 0.00 3,998.68 3,998.68 -13.54% 4,625.05

Penerimaan Pembiayaan Daerah 0.00 4,342.40 4,342.40 -14.74% 5,093.08 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0.00 343.72 343.72 -26.56% 468.04

14,352.60 16,547.28 (4,947.41) 4.48 (903.09)

Uraian

2018

Sisa Lebih(Kurang) Pembiayaan Anggaran

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Jawa Tengah (diolah)

BAB

(27)

19

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

B. Pendapatan Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Triwulan I 2018 proporsi realisasi pendapatan perpajakan konsolidasian terbesar pendapatan perpajakan Rp36.643.99 miliar (89,74 % dari pendapatan konsolidasi), di atas realisasi periode yang sama tahun 2017 Rp34.734 miliar (5.50 % dari pendapatan konsolidasi). Kenaikan pendapatan perpajakan menunjukkan perkembangan positif dan mengindikasikan peningkatan kinerja ekonomi di Jawa Tengah.

Proporsi realisasi

pendapatan selanjutnya

yaitu Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP)

Rp3.829,84 miliar (9,38 % dari pendapatan konsolidasi), di bawah realisasi periode

yang sama tahun 2017

Rp8.304,43 miliar (53,88% dari pendapatan konsolidasi). Penurunan realisasi PNBP disebabkan karena tahun 2018 belum ada jenis pendapatan untuk kegiatan dana darurat seperti tahun 2017. Sedangkan pendapatan transfer pemerintah pusat dan pemerintah daerah tereliminasi dari pendapatan transfer konsolidasi. Realisasi pendapatan hibah Rp357,61 miliar (0,87 % dari pendapatan konsolidasi), di atas realisasi periode sama tahun 2017. Kenaikan signifikan pendapatan hibah disebabkan kegiatan Pilkada serentak dan Pilgub yang dilaksanakan 27 Juni 2018.

Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Jawa Tengah s.d Triwulan II 2018

35,847.28 0.00 2,628.96 29,273.50 31,191.45 357.61 5,856.71 7,370.49 -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 0.00 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 70,000.00 80,000.00 Pendapatan Transfer Pendapatan Hibah Pendapatan Bukan Pajak Pendapatan Perpajakan

Pempus Pemda % PEMPUS

0.00 357.61 12.90 17.25 3,829.84 8,304.43 36,643.99 34,734.00 0.00 5,000.00 10,000.00 15,000.00 20,000.00 25,000.00 30,000.00 35,000.00 40,000.00 Tahun 2018 Tahun 2017

Transfer Hibah PNBP Perpajakan

Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Provinsi Jawa Tengah s.d

Triwulan II 2017 dan Tahun 2018

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Jawa Tengah (diolah)

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Jawa Tengah (diolah)

BAB

(28)

20

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

2. Analisis Perubahan

Triwulan II 2018 pendapatan perpajakan Jateng meningkat didominasi pendapatan pajak dalam negeri pemerintah pusat Rp28.222,18 miliar (96.41 % dari pajak dlm negeri).Sedangkan penerimaan pajak dalam negeri pemerintah daerah Rp1.051,32 miliar (3.59 % dari pajak dalam negeri). Pajak perdagangan internasional menunjukkan pertumbuhan yang rendah Rp10.513,21 miliar terutama dari sektor ekspor dan impor.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian

Indikator kinerja perekonomian triwulan II 2018 mengalami peningkatan dilihat dari realisasi

Rp310.644,31 miliar dengan

pertumbuhan ekonomi 5,41 % di atas realisasi periode sama tahun 2017.

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Triwulan II 2018 realisasi belanja negara konsolidasian Rp49.777,52 miliar naik 2,43 % dari belanja periode sama tahun 2017. Terdiri dari belanja pemerintah konsolidasian Rp47.023.22 miliar (94,47 % dari belanja negara konsolidasi), di bawah realisasi belanja periode sama tahun 2017 Rp48.405,42 miliar (2.86 % dari belanja konsolidasi) dan belanja transfer konsolidasi Rp2.754,31 miliar (5,53 % dari belanja negara konsolidasi). Realisasi belanja transfer pemerintah pusat tertinggi Rp35.847 (67,13 % dari realiasi APBN) tereliminasi pada belanja dan transfer konsolidasi.

Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pempus dan Pemda terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018

282,221.81 79.29 % 10,513.21 73,704.86 20.71 % - 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 300,000.00 350,000.00 400,000.00

Pajak Dalam Negeri Pajak Perdg Internasional Pempus Pemda

Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pempus dan Pemda terhadap

Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Jawa Tengah s.d Triwulan II 2018

2017

Realisasi Realisasi Penurunan/ Kenaikan Pendapatan Perpajakan 34,734.00 36,643.99 5.50% PNBP 8,304.43 3,829.84 -53.88% Total 43,038.43 40,473.83 -5.96% PDRB/Pertumbuhan Ekonomi 294,527.93 310,644.31 5.47% 2018 Uraian Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pemby Bunga Utang

Subsidi Hibah BantuanSosial Belanja Tak Terduga Belanja Lain-lain Transfer Pempus 6,734. 5,424. 5,378. - - - 12.57 - - 35,847 Pemda 16,156 6,512. 1,619. 7.61 1,036. 4,028. 99.60 12.11 - 2,754. 5,000.00 10,000.00 15,000.00 20,000.00 25,000.00 30,000.00 35,000.00 40,000.00

Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah) Sumber: LKPK Kanwil DJPb Jawa Tengah (diolah)

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Jawa Tengah (diolah)

Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah Jawa Tengah Tahun 2017 dan 2018

BAB

(29)

21

KANWIL DJPb PROV. JATENG │ KFR TW II 2018

2. Analisis Perubahan

Komposisi Belanja Pemerintah Konsolidasi tahun 2018 dan 2017, terdapat kenaikan belanja pegawai Rp22.891,02 miliar naik 0.01% dibanding realisasi periode sama tahun 2017. Kenaikan yang sama sebesar 0.9 % pada belanja bunga utang dan hibah. Namun demikian terdapat penurunan yang fluktuatif pada belanja subsidi (0.63 %), belanja modal (0.09 %) diikuti belanja barang (0.03 %).

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal

Terhadap Kesejahteraan

Regional

Berkurangnya tingkat kemiskinan

dan pengangguran serta

meningkatnya IPM dan

pertumbuhan ekonomi

menunjukkan tepatnya arah kebijakan fiskal Pemda Jawa Tengah meski belum optimal.

D. Analisis Kontoribusi Pemerintah dalam PDRB

LO Triwulan II 2018 menunjukkan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (G) Rp48.750,08 miliar diperoleh Kontribusi Belanja Pemerintah terhadap PDRB sebesar 15,15 %. Sedangkan Nilai Transaksi Aset Non Keuangan yang diasumsikan sebagai nilai Investasi Rp6.998,72 miliar diperoleh Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB sebesar 2,17 %. Dengan tingginya kontribusi Belanja Pemerintah terhadap PDRB pada Triwulan I mengindikasikan pertumbuhan laju perekonomian di wilayah Jawa Tengah.

Grafik 4.5 Komposisi Belanja Konsolidasian Jawa Tengah Triwulan II Tahun 2017 dan Tahun 2018

46% 24% 14% 0% 2% 8% 0% 0% 6% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bunga utang Subsidi Hibah Belanja Sosial Belanja Lain-lain Transfer 2018 47% 25% 16% 0% 6% 6% 0% 0% 0% 2017

Kode Akun Statistik Keuangan Pemerintah Jumlah

A1 Pendapatan 101,721,166,414,796

A11 Pajak 38,000,230,825,774

A12 Kontribusi Sosial 0

A13 Hibah 2,934,868,000,393

A14 Pendapatan Lainnya 60,786,067,588,629

A2 Beban 48,750,075,683,941

A21 Kompensasi Pegawai 23,404,629,139,029

A22 Penggunaan Barang dan Jasa 11,051,455,614,471.0

A23 Konsumsi Aset Tetap 0

A24 Bunga 7,614,080,964

A25 Subsidi 1,036,017,241,047

A26 Hibah 10,228,405,904,032

A27 Manfaat Sosial 112,168,601,000

A28 Beban Lainnya 2,909,785,103,398

GOBSaldo Operasi Bruto (1-2+23+NOBz) 52,971,090,730,855 NOBSaldo Operasi Neto (1-2+NOBz) 52,971,090,730,855

TRANSAKSI ASET NON KEUANGAN :

A31 Akuisisi Aset Non Keuangan Neto 6,998,724,820,590

A311 Aset Tetap 6,396,812,119,964

A312 Perubahan Persediaan 0 A313 Barang Berharga 0

A314 Aset Non Produksi 601,912,700,626

NLB Saldo Peminjaman / Pinjaman Neto (1-2+NOBz-31) 45,972,365,910,265 TRANSAKSI ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN

(PEMBIAYAAN) : (45,972,365,910,266) A32 Akuisisi Neto Aset Keuangan 45,887,191,487,713

A321 Dalam Negeri 45,887,191,487,713.0

A322 Luar Negeri 0

A323 Emas Moneter dan Hak Tarik Khusus (SDRs) 0 A33 Keterjadian Kewajiban Neto (85,174,422,553)

A331 Dalam Negeri (85,174,422,553)

A332 Luar Negeri 0

LAPORAN OPERASIONAL STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH :

Tabel 4.3 Ringkasan Laporan Operasional Jawa Tengah Triwulan II

Tahun 2018

Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)

Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)

114.750 17.365 40.831 129.523 33.959 49.778 70.52 70.52 70.52 0.365 0.378 0.378 5.40% 5.41% 5.54% 3.71% 2.72% 3.39% 4.57% 4.23% 4.23% 12.23% 11.32% 11.32% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 TW IV 2017 TW I 2018 TW II 2018 Pendapatan Konsolidasian Belanja Konsolidasian IPM

Gini ratio PDRB Inflasi

Pengangguran Kemiskinan

Grafik 4.6 Perbandingan Fiskal dan Kesejahteraan Jawa Tengah Triwulan II 2018

Sumber Data : LKPK Kanwil DJPb, BPS (diolah)

BAB

Gambar

Grafik 1.3 Struktur PDRB dan Tingkat  Pertumbuhan menurut Pengeluaran
Grafik 1.5 Inflasi (mtm) 6 Kota SBK Jawa  Tengah 2017-2018
Grafik 1.8 Kemiskinan di Jawa Tengah dan  Indonesia ( dalam Juta Orang )
Grafik 1.10 Gini Ratio Jawa Tengah dan Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rivai (dalam Muhammad Sandy) memberikan pengertian bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode

The result of this research proves that the most dominant types of use stance markers in undegraduate thesis of English department students IAIN Metro is epistemic

Komunikasi adalah penting untuk mengahasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkat dalam organisasi (Lubis, 2008).

Seluruh proyek harus didokumentasikan dalam laporan tertulis yang tentunya menampilkan mulai dari langkah awal yakni identifikasi masalh, pendekatan-pendekatan yang

diperlukan program pada Pemeliharaan dan perawatan rumah tongkonan dengan cara tradisional dapat menggunakan bahan alami Bagaimanakah konservasi lahan, rekayasa

Berdasarkan total indikator yang digunakan dalam perdebatan, ini menunjukkan bahwa baik tim pemenang NUDC dan WUDC menggunakan Logos sebagai yang paling banyak

Selain itu, tidak adanya pembatas yang terdapat pada tiap rumah yang dihubungkan oleh ruang transisi dalam satu kelompok hunian semakin membuktikan, bahwa

Pada tahun 1997/1998 telah disusun suatu konsep kerja mengenai pengaturan dan pengelolaan bahan nuklir yang disebut dengan manajemen mutu terpadu bahan nuklir di RSG-GAS..