• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun.

Peneliti : Erpinaria Saragih

Saya telah diminta dan bersedia untuk berperan dalam penelitian yang berjudul” Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun”.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir.

Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi sangat kecil dan saya mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa adanya sanksi atau paksaan. Adapun catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan dan semua berkas hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data dan akan dimusnahkan bila tidak dipergunakan lagi.

Dengan demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Dan atas kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.

Medan, November 2009

Peneliti, Responden,

(2)

Lampiran 2

Taksasi Dana Penelitian

1. Fotocopy materi pembelian buku untuk literatur Rp 350.000 2. Pembelian 1 buah flashdisk Rp 80.000 3. Rental komputer dan print Rp 250.000

4. Biaya internet Rp 100.000

5. Transportasi Rp 400.000

6. Biaya tak terduga

Jumlah : Rp.1.360.000

(3)

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN Bagian 1. Data Demografi

Kode Responden: Petunjuk pengisian:

1. Berilah tanda check list (√) pada salah satu tanda kurung sesuai dengan jawaban responden.

2. Bila ada pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

1. Usia :

2. Suku bangsa : ( ) Batak ( ) Lain-lain

( ) Jawa Sebutkan:... ( ) Melayu 3. Agama : ( ) Islam ( ) Katolik ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Budha

4. Pendidikan Terakhir : ( ) Tidak Sekolah ( ) SD

( ) SLTP

( ) SMU/Sederajat ( ) Diploma ( ) Sarjana

5.Pekerjaan : ( ) Pegawai Negeri ( ) Buruh ( ) Pegawai Swasta ( ) Lain-lain

( ) Wiraswasta Sebutkan:...

( ) IRT

6. Penghasilan : ( ) < Rp.800.000

( ) Rp.800.000 - Rp.1.600.000 ( )

>

Rp.1.600.000.

(4)

Bagian 2. Kuesioner perilaku ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir. Pengetahuan

No Pernyataan Ya Tidak

1 Ruam pada kulit bayi baru lahir dapat menghilang tanpa diberi pengobatan.

2 Memberi lotion atau cream pada ruam dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

3 Ruam pada kulit bayi baru lahir sebaiknya diberi cream untuk menghindari infeksi.

4 Sewaktu memandikan bayi, bayi dijaga agar tetap hangat. 5 Menghindari penggunaan bedak setelah bayi dimandikan. 6 Rambut bayi baru lahir tidak perlu dicuci karena tidak

kotor.

7 Perawatan tali pusat diperlukan untuk mencegah tali pusat menjadi tempat berkembangnya kuman.

8 Perawatan tali pusat yang baik yaitu membersihkannya dengan menggunakan kasa steril yang di basahi larutan alkohol 70%.

9 Sebaiknya tali pusat dibungkus dengan kasa steril yang dibasahi dengan alkohol 70%.

10 Bayi baru lahir biasanya lebih sering berkemih dan buang air besar.

11 Ruam popok dapat terjadi karena kulit kontak dengan sisa urine atau kotoran.

12 Mengganti popok yang sudah kotor tidak dapat mencegah lecet atau ruam pada kulit bayi baru lahir.

13 Menyusui bayi adalah cara yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi.

(5)

yang sehat.

15 Sebaiknya bayi baru lahir menyusui sesuai keinginan ibu. 16 Menyusui sebaiknya tanpa dijadwal atau sesuai keinginan

bayi (on demand).

17 Sebelum pulang dari RS / klinik bayi baru lahir harus diberikan imunisasi BCG dan Hepatitis B.

18 Setiap bayi baru lahir harus diimunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dan mencegah terjadinya penyakit infeksi.

19 Bayi baru lahir perlu mendapatkan imunisasi BCG ulangan pada bulan berilkutnya.

20 Imunisasi yang seharusnya diberikan pada bayi baru lahir yaitu BCG, DPT, Polio dan Hepatitis B.

2.2. Tindakan

No Pernyataan Dilaksanakan

Ya Tidak

1 Mengganti popok bayi:

Menyiapkan alat-alat yaitu: popok bersih, baskom kecil/kapas cebok/lap, air hangat, keranjang.

2 Mencuci tangan.

3 Membaringkan bayi di tempat yang aman dan datar misal di atas kasur / matras.

4 Buka pakaian bayi seperlunya, setelah itu buka popok yang kotor dan letakkan di keranjang.

5 Dengan tangan non dominan, pegang pergelangan kaki bayi secara hati-hati, angkat sampai kakinya lurus dan bokong terangkat agar dapat dilakukan pembersihan pada alat genitalia.

(6)

kapas cebok atau lap yang dibasahi dengan air hangat dengan arah depan ke belakang sebelum daerah perineum.

7 Buang kapas cebok atau lap, kemudian lakukan hal yang sama pada sisi lain, sampai daerah genitalia bersih.

8 Bersihkan lipatan pangkal paha, paha dan bokong kemudian lap sampai kering.

9. Letakkan popok di bawah bayi, kemudian pasang popok tersebut dan pakaikan kembali pakaian bayi. 10. Memandikan bayi:

Menyiapkan alat-alat yaitu: pakaian bayi yang bersih (bedong, baju, kaos kaki, sarung tangan, topi, popok), ember mandi ,air hangat, sabun, shampo, handuk, waslap.

11 Mengisi ember mandi dengan air hangat dengan suhu 36,5-380C.

12. Periksa kehangatan air dengan mencelupkan pergelangan tangan ibu ke dalam ember mandi.

13 Membuka pakaian bayi di atas kasur / matras.

14 Menutup bayi dengan handuk dengan cara menyilangkan handuk di atas tubuh bayi.

15 Membersihkan mata bayi dengan lap bersih, kemudian membasuh mukanya secara perlahan.

16 Mencuci rambut bayi perlahan-lahan dengan shampo dan melapnya bersih dengan waslap.

17 Sabuni seluruh tubuh bayi, secara perlahan-lahan balikkan tubuh bayi lalu sabuni punggung bayi dan lap dengan waslap.

(7)

dengan bersih

19 Meletakkan bayi di atas handuk yang bersih, kemudian melapnya sampai kering.

20 Memasang pakaian bayi 21 Merawat tali pusat:

Menyiapkan alat-alat yaitu: kasa steril, alkohol 70%. 22 Mencuci tangan.

23 Mengeringkan tali pusat dan daerah sekitarnya dengan kasa steril.

24 Membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi dengan alkohol 70%.

25 Membungkus tali pusat dengan kasa steril yang kering. 26 Menyusui bayi:

Membuat posisi ibu yang nyaman untuk menyusui. 27 Mengeluarkan sedikit ASI kemudian mengoleskannya

pada puting dan sekitar areola.

28 Meletakkan kepala bayi pada siku kanan bagian dalam dengan posisi badan bayi menghadap ibu.

29 Tangan kanan memegang bokong dan paha bayi. 30 Menyangga payudara kanan dengan tangan kiri.

31 Menyentuh mulut bayi dengan puting susu untuk memberi rangsangan.

32 Bila bayi sudah membuka mulut, memasukkan seluruh puting susu sampai daerah areola tertutupi.

33 Mendekap bayi hingga ujung hidung dan dagunya menyentuh payudara.

34 Setelah selesai menyusui di payudara kanan, melepaskan hisapan bayi dengan menekan sedikit dagunya atau memasukkan jari kelingking ke sudut

(8)

mulut bayi.

35 Menyendawakan bayi dengan cara menggendong bayi dalam keadaan tegak, bersandar ke pundak ibu, lalu tepuk-tepuk punggung bayi perlahan-lahan atau menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, dan menggosok-gosok punggung bayi.

36 Menyusui bayi dengan payudara kiri dengan cara yang sama dengan menyusui pada payudara sebelah kanan.

(9)

Lampiran 4

RIWAYAT HIDUP

Nama : Erpinaria Saragih

Tempat/tanggal lahir : Kampung Baru Pematang Raya, 23 Juli 1985 Alamat : Jln. Tali Air No.23 Padang Bulan

Riwayat pendidikan :

1. 1991-1997 SD Negeri 4 No.091318 Pematang Raya 2. 1997-2000 SLTP Negeri 2 Pematang Raya

3. 2000-2003 SMU Negeri 1 Pematang Raya 4. 2003–2006 AKPER Darmo Medan

Referensi

Dokumen terkait

Dari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksilaris adalah dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu premolar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2016 9 indikator tahun 2016 sudah on the track untuk mencapai target akhir tahun 2019

Tidak hanya itu saja, ancaman teroris juga menjadi isu yang sangat serius di kawasan ASEAN jadi diharapkan dengan adanya Komunitas Politik dan Keamanan

The model represented in Figure 1.1, represents the process of disability by association, reflecting the experience of neglect that siblings may face at home through the competing

Zakat, infak, dan sedekah (ZIS) adalah merupakan sebuah bentuk perwujudan dari suatu aktivitas kedermawanan yang diajarkan oleh agama Islam. ZIS sebagai wujud

Salah satu dampak yang dirasakan oleh pemerintah adalah berkurangnya laporan hoaks, penanganan aduan lebih efektif karena terdapat status laporan yang dapat

Sebagai penutup, permasalahan permukiman penduduk perkotaan, harus dipecahkan dengan melibatkan penduduk setempat, pemerintahan kota, kelompok-kelompok interest,

Strategi yang dilakukan untuk sukses dan tetap eksis yaitu dengan melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan untuk berlomba memberikan pelayanan pendidikan