ARTIKEL PENELITIAN
161-172 PENGARUH BLOK KEDOKTERAN ADIKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG ADIKSI ZAT PSIKOAKTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
Michael Jaya, Yeremias Jena, Astri Parawita Ayu, Satya Joewana
173-182 PERSEPSI TERHADAP ADIKSI ZAT PSIKOAKTIF PADA MAHASISWA PESERTA PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI DAN DOKTER UMUM PESERTA PROGRAM INTERNSHIP
Mahaputra, Astri Parawita Ayu
183-190 PENGARUH PEMBERIAN DOSIS MINIMAL KAFEIN TERHADAP PENINGKATAN ATENSI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
Julia Rahadian, Laurensia Scovani
191-198 GIGI KARIES DAN KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL PADA PENGGUNA HEROIN YANG MENJALANI TERAPI RUMATAN METADON
Isadora Gracia, Rensa, Minawati, Teguh Sarry Hartono, Surilena
199-207 GAMBARAN MASALAH EMOSI DAN PERILAKU PADA PELAJAR SMA REGINA PACIS JAKARTA DENGAN ADIKSI INTERNET
Adrian, Ana Lucia Ekowati, Eva Suryani
208-217 WHY ADOLESCENT SMOKE? A CASE STUDY OF NORTH JAKARTA, INDONESIA Regina Satya Wiraharja, Charles Surjadi
TINJAUAN PUSTAKA
218-223 EFEKTIVITAS BERBAGAI PRODUK NICOTINE REPLACEMENT THERAPY SEBAGAI TERAPI UNTUK BERHENTI MEROKOK
Bernardus Mario Vito, Irene
LAPORAN KASUS
224-232 KETERGANTUNGAN ALPRAZOLAM PADA LANJUT USIA DENGAN INSOMNIA DAN DEPRESI Surilena
ARTIKEL KHUSUS
233-236 MENGENAL KEDOKTERAN ADIKSI DI NIJMEGEN INSTITUTE FOR SCIENTIST PRACTIONERS IN ADDICTION
Eva Suryani, Isadora Gracia
ISSN 2086-4256
PUBLISHED SINCE 2002 October 2014
DJM 13(3) 161-236 October 2014
DAMIANUS
Journal of Medicine
EFEKTIVITAS BERBAGAI PRODUK NICOTINE REPLACEMENT THERAPY
SEBAGAI TERAPI UNTUK BERHENTI MEROKOK
NICOTINE REPLACEMENT THERAPY AS SMOKING CESSATION TREAMENT
Bernardus Mario Vito, IreneARTIKEL TINJAUAN PUSTAKA
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta 14440
Korespondensi:
Irene, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. E-mail: irene_rusli@ yahoo.com
ABSTRACT
Smoking is related with mortality among patients with cancer, cardiovascular, and respiratory disease. However, the number of active smoker in the world, including Indonesia is high. Indonesia has the highest number of active smoker compare to other countries based on Global Adult Tobacco Survey. The Indonesian National Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar) showed increase number of smoker in Indonesia from 2007 until 2013. Nicotine Replacement Therapy (NRT) is one of the treatment methods of smoking cessation. There are various products of NRT, such as transdermal/skin patch, nasal spray, inhaler, gum, lozenge, and sublingual tablet. NRT products consist of low dose of nicotine. The objective of NRT is to reduce nicotine withdrawal symptoms. Therefore can help person who want to stop or reduce smoking to have longer abstinence period. Studies proved that NRT is effective in smoking cessation treatment. However, in Indonesia NRT product is limited. This paper reviewed published literature of studies about the effectiveness of NRT in smoking cessation treatment.
Key Words: addiction, nicotine replacement therapy, nicotine, smoking cessation
ABSTRAK
Merokok terbukti menjadi penyebab kematian berbagai macam penyakit pada jantung dan sistem pernapasan, serta kanker. Banyaknya jumlah kematian dan penyakit terkait rokok tidak diikuti dengan penurunan jumlah perokok di dunia, termasuk di Indonesia. Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 menunjukkan jumlah perokok aktif di Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara peserta GATS. Riset Kesehatan Dasar juga menunjukkan peningkatan jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun. Nicotine Replacement Therapy (NRT) adalah salah satu metode terapi yang terbukti efektif mengurangi gejala-gejala putus nikotin dan memperpanjang periode bebas rokok (abstinence). Produk-produk NRT yang mengandung nikotin dosis rendah tersedia dalam berbagai bentuk, seperti transdermal/skin patch, nasal spray, inhaler, dan yang dikonsumsi melalui oral (permen karet, lozenge, tablet sublingual). Efektivitas produk-produk NRT untuk terapi berhenti merokok telah terbukti melalui berbagai penelitian, namun demikian produk-produk NRT masih sangat terbatas di Indonesia. Artikel ini akan memaparkan hasil telaah terhadap berbagai literatur
Efektivitas berbagai produk nicotine replacement therapy sebagai terapi untuk berhenti merokok untuk memberikan gambaran tentang efektivitas NRT tersebut.
Kata Kunci: adiksi, nicotine replacement therapy, nikotin, berhenti merokok
PENDAHULUAN
Penyebab kematian dini dari berbagai ma-cam penyakit kronis pada jantung dan sistem pernapasan serta kanker diketahui berkaitan dengan merokok.1 Rokok menjadi penyebab
berbagai macam penyakit pada sistem kar-diovaskular dan berbagai jenis kanker, seperti kanker esofagus, kanker laring, kanker mulut, dan kanker faring.1-4 Di Amerika, Centers for
Dis-ease Control and Prevention (CDC) melakukan
survei yang mendapatkan angka 443.000 orang meninggal per tahunnya akibat rokok dan dari angka tersebut yang paling banyak adalah pada orang dengan kanker paru-paru, disusul oleh penyakit jantung iskemik.1
Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 Indonesia memiliki jum-lah perokok aktif tertinggi jika dibandingkan negara-negara lain yang melakukan GATS (16 negara dengan pendapatan penduduk rendah dan menengah), yaitu 67,0% perokok laki-laki dan 2,7% wanita.5 Riset Kesehatan Dasar juga
menunjukkan peningkatan jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun, yaitu dari 34,2% (2007) menjadi 34,7% (2010), dan 36,4% (2013).6
Besarnya permasalahan yang terkait dengan merokok tersebut mendorong dikembangkannya metode-metode terapi untuk berhenti merokok. Penyebab meningkatnya jumlah perokok bersifat multifaktorial salah satunya karena zat nikotin yang dapat menimbulkan ketergantungan. Nikotin adalah substansi di dalam rokok yang
memegang peranan penting dalam proses adiksi rokok. Pengaruh nikotin pada otak menyebabkan orang menjadi adiksi terhadap rokok. Nicotine
Replacement Therapy (NRT) adalah salah
satu metode terapi untuk menghilangkan ketergantungan terhadap rokok yang terbukti dapat mengurangi gejala-gejala putus nikotin dan meningkatkan periode bebas (abstinence) nikotin.7-9 NRT berbentuk berbagai jenis produk
yang mengandung nikotin dosis rendah, seperti
transdermal/skin patch, nasal spray, inhaler, dan
yang dikonsumsi melalui oral (permen karet,
lozenge, tablet sublingual).7
Berbagai studi menunjukkan efektivitas dari produk-produk NRT tersebut, namun di Indone-sia, produk-produk NRT masih sangat terbatas. Artikel ini memaparkan hasil telaah dari berbagai macam literatur mengenai efektivitas berbagai produk NRT untuk terapi berhenti merokok. Diharapkan kajian ini dapat memberi gambaran mengenai efektivitas produk NRT dalam terapi berhenti merokok sebagai salah satu dasar untuk penelitian lebih lanjut dan pertimbangan bagi kebijakan kemungkinan distribusi produk NRT di Indonesia sebagai salah satu alternatif terapi berhenti merokok.
PEMBAHASAN
Mekanisme Adiksi Nikotin
Perokok yang mengonsumsi 1 bungkus rokok per hari dapat menyerap 20-40 mg nikotin dalam satu hari, jumlah tersebut cukup untuk
menim-bulkan perubahan fisiologis pada otak.7 Di otak,
nikotin akan menempati reseptor alpha 4 beta
2 dan merangsang pelepasan neurotransmiter
dopamin yang kemudian mengaktivasi brain
reward system, sehingga menimbulkan euforia,
relaksasi, dan mengurangi lelah pada perokok yang mengonsumsi nikotin; yang merupakan pemicu untuk meningkatkan perilaku merokok.10
Pada proses merokok (smoking), konsentrasi nikotin dalam darah akan meningkat dengan cepat, sehingga nikotin juga cepat mencapai otak (10-20 detik) dan lebih mudah menimbulkan adiksi dibandingkan dengan konsumsi nikotin dengan cara lain (oral, transdermal, sniffing).10
Pada perokok yang aktif, reseptor nikotin akan terus bertambah (up-regulation) sampai men-capai jumlah 50% lebih banyak dibandingkan bukan perokok.10 Proses up-regulation tersebut
terjadi seiring dengan seringnya orang tersebut merokok sebagai bentuk kompensasi untuk mengikat lebih banyak nikotin yang masuk ke otak. Proses peningkatan reseptor nikotin terse-but diduga menyebabkan terjadinya toleransi (peningkatan kebutuhan nikotin untuk mendapat efek yang sama).10
Semua proses tersebut membuat seseorang sulit berhenti merokok dan mengalami adiksi nikotin. Di sisi lain, proses fisiologis adiksi nikotin juga menjadi dasar alasan rasional untuk pemberian nikotin dalam bentuk lain (seperti produk NRT) sebagai salah satu terapi farmakologis untuk berhenti merokok.7
Nicotine Replacement sebagai Terapi Berhenti Merokok
Pada saat menghentikan rokok, seorang dengan
adiksi rokok biasanya mengalami gejala-gejala putus nikotin. Kondisi putus nikotin tersebut yang menjadi target gejala pada NRT.10,11 Dengan
berkurangnya gejala-gejala putus nikotin, maka seseorang dapat menjalankan fungsi sehari-harinya dengan baik dan menurunkan keinginan merokok, sehingga akan mengurangi rokok secara bertahap dan mempertahankan periode
abstinence rokok lebih panjang.10,11
Produk NRT yang sudah beredar secara resmi di dunia adalah transdermal/skin patch, nasal
spray, inhaler, dan berbagai produk yang
dikon-sumsi melalui oral (permen karet, lozenge, tablet
sublingual).10,11 Bentuk patch digunakan 1 kali/
hari dan merupakan produk yang disebut seba-gai passive dosing karena memasukkan nikotin ke dalam tubuh secara perlahan melalui kulit.7
Produk lain dari NRT disebut sebagai acute
do-sing karena bisa digunakan setiap saat pasien
merasa membutuhkan dan melepaskan nikotin dalam waktu lebih cepat dibandingkan patch.7
Produk-produk NRT dengan passive dan acute
dosing dapat diberikan secara kombinasi untuk
meningkatkan efektivitas dalam mengurangi gejala-gejala putus nikotin.7
Nikotin yang dikonsumsi secara oral (permen karet nikotin, tablet, lozenges) tidak menimbul-kan adiksi karena harus melewati metabolisme pertama di hati, sehingga kadarnya di dalam da-rah rendah.10 Konsumsi oral juga membuat
peng-hantaran nikotin ke otak menjadi sangat lambat, sehingga efek nikotin di sistem saraf pusat tidak sekuat efek nikotin akibat merokok.10 Telaah
sistematik terhadap beberapa penelitian juga membuktikan bahwa adiksi nikotin tidak timbul pada perokok yang mengonsumsi NRT.11
Efektivitas berbagai produk nicotine replacement therapy sebagai terapi untuk berhenti merokok
Berbagai produk NRT terbukti meningkatkan keberhasilan usaha berhenti merokok (50-70%) pada orang dengan adiksi nikotin yang mempunyai motivasi kuat untuk berhenti merokok dan lebih unggul dibandingkan plasebo.11 Kajian
sistematis dan metaanalisis dilakukan oleh Moore et al. terhadap 7 penelitian randomized
control trial (RCT), yang meneliti berbagai
produk NRT, yaitu: 4 penelitian menggunakan permen karet, 2 penelitian dengan inhaler, dan 1 penelitian membebaskan subjeknya untuk memilih terapi yang diinginkan (permen karet, inhaler, dan patch). Hasil kajian tersebut membuktikan keunggulan NRT dibandingkan dengan plasebo.12 Dua hal yang biasanya
dievaluasi untuk menilai efektivitas NRT adalah
sustained reduction (penurunan frekuensi
merokok di bawah 50% dibandingkan baseline) dan sustained abstinence (berhenti total). Dari penilaian yang dilakukan secara berkala sejak awal sampai akhir terapi dan dilanjutkan beberapa kali setelah terapi berakhir, pada berbagai penelitian tersebut, didapatkan NRT lebih unggul dibandingkan plasebo, baik dalam sustained reduction maupun sustained
abstinence.12
Efektivitas NRT juga terbukti dari penelitian Kralikova et al. yang membandingkan permen karet nikotin 4 mg dan inhaler 10 mg dengan plasebo. Periode abstinence (dalam 4 dan 12 bulan) lebih panjang secara signifikan pada NRT (permen karet dan inhaler) jika dibandingkan dengan plasebo; walaupun smoking reduction tidak berbeda bermakna.13
Moolchan et al. juga membuktikan keunggulan NRT (permen karet dan patch) dibandingkan
plasebo pada subjek penelitian remaja (13-19 tahun).14 Pada penelitian RCT tersebut, semua
subjek dibagi dalam kelompok yang mendapat-kan NRT berbentuk patch (21 mg) atau permen karet (2 atau 4 mg) atau plasebo. Subjek pada semua kelompok tersebut mendapatkan terapi kognitif perilaku untuk berhenti merokok. Hasil-nya menunjukkan efektivitas NRT (terutama
patch) secara bermakna jika dibandingkan
plase-bo dalam memperpanjang periode abstinence.14
Berbagai penelitian tidak memaparkan secara khusus keunggulan satu jenis produk NRT dibandingkan yang lain. Schneider et al. me-maparkan keunggulan permen karet nikotin dibandingkan inhaler dan patch dari sisi lebih digemari karena dianggap lebih aman dan lebih mudah digunakan, termasuk jika berada di tem-pat umum.15
Berbagai produk NRT tersebut juga menimbul-kan keluhan efek samping pada penggunanya, namun angka kejadian efek samping dan peng-hentian terapi akibat efek samping juga sangat rendah dan tidak berbeda jauh antara NRT dan plasebo.12 Efek samping yang paling sering
dikeluhkan oleh para pengguna NRT adalah mual (diduga merupakan manifestasi dari over-dosis nikotin).12 Keluhan tentang permen karet
nikotin adalah produksi saliva yang berlebihan, cegukan, dan dispepsia.14,15 Pengguna inhaler
mengeluhkan batuk-batuk dan mulut kering.15
Pruritus, eritema, dan nyeri pada tangan sering dikeluhkan oleh pengguna patch.14
NRT terbukti unggul dibandingkan plasebo dalam menurunkan gejala-gejala putus nikotin, sehingga memperpanjang periode abstinence, namun dokter tetap perlu mendampingi pasien
dengan NRT secara rutin dan mempertimbangkan kemungkinan perlunya tambahan terapi nonfarmakologis.7 Stimulus yang dapat memicu
keinginan kuat (craving) untuk merokok masih sangat banyak di keseharian seseorang (misalnya: orang yang merokok baik di dunia nyata maupun yang dilihat di dalam film, iklan rokok di berbagai media). Pendampingan terhadap pasien yang menjalani NRT terutama untuk mengatasi craving merokok tetap perlu dilakukan agar periode abstinence menjadi lebih panjang dan stabil.7
KESIMPULAN
Nicotine Replacement Therapy (NRT) terbukti
menjadi metode yang efektif untuk terapi ber-henti merokok. Berbagai produk NRT yang beredar secara resmi di pasaran dunia mempu-nyai keunggulan dan efek sampingnya masing-masing yang kurang lebih setara. Orang yang ingin berhenti merokok dapat memilih produk NRT yang sesuai dengan keinginannya karena setiap metode terbukti efektif untuk membantu mengurangi frekuensi merokok sampai memper-tahankan dan memperpanjang periode bebas rokok. Perlu diperhatikan oleh para dokter untuk tetap memberikan pendampingan pada pasien dengan NRT terutama dalam hal mengatasi
craving merokok, sehingga periode bebas rokok
dapat lebih panjang dan stabil.
Telaah literatur ini seluruhnya berasal dari studi yang dilakukan di luar Indonesia karena NRT belum menjadi pilihan dan masih jarang digunakan di Indonesia. Jumlah literatur yang ditelaah dalam tulisan ini pun masih terbatas.
Mengingat masalah merokok yang cukup besar di Indonesia, direkomendasikan untuk melaku-kan telaah literatur sistematis (systematic review) dengan jumlah literatur yang lebih banyak agar bisa didapatkan rekomendasi yang lebih jelas tentang penerapan NRT di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Smoking-attributable mortality, years of potential life lost, and productivity losses-United States, 2000-2004. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2008;57(45):1226-8. 2. Aygul N, Ozdemir K, Abaci A, Aygul MU,
Duzenli MA, Yazici HU, et al. Comparison of traditional risk factors, angiographic findings, and in-hospital mortality between smoking and nonsmoking Turkish men and women with acute myocardial infarction. Clin Cardiol. 2010;33(6):E49-E54.
3. Troy JD, Hartge P, Weissfeld JL, Oken MM, Colditz GA, Mechanic LE, et al. Association between anthropometry, cigarette smok-ing, alcohol consumption, and non-hodgkin lymphoma in the prostate, lung, colorectal, and ovarian cancer screening trial. Am J Epidemiol. 2010;171:1270-81.
4. Leung CC, Lam TH, Ho KS, Yew WW, Tam CM, Chan WM, et al. Passive smok-ing and tuberculosis. Arch Intern Med. 2010;170(3):287-92.
5. World Health Organization. Global Addiction Tobacco Survey: Indonesia Report 2011. New Delhi: World Health Organization,
Re-Efektivitas berbagai produk nicotine replacement therapy sebagai terapi untuk berhenti merokok
gional Office for South-East Asia; 2011. 6. Badan Penelitian dan Pengembangan
Ke-sehatan Kementerian KeKe-sehatan RI. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Ke-sehatan Kementerian KeKe-sehatan RI; 2013. Available from: http://www.litbang.depkes. go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_ Riskesdas2013.PDF.
7. Henningfield JE, Fant RV, Buchhalter AR, Stitzer ML. Pharmacotherapy for nicotine de-pendence. CA Cancer J Clin. 2005;55:281-99.
8. Amodei N, Lamb RJ. The role of nicotine re-placement therapy in early quitting success. Nicotine Tob Res. 2010;12(1).
9. Carpenter MJ, Jardin BF, Burris JL, Mathew AR, Schnoll RA, Rigotti NA, et al. Clini-cal strategies to enhance the efficacy of nicotine replacement therapy for smoking cessation: A review of the literature. Drugs. 2013;73(5):407-26.
10. Houezec JL. Role of nivotine pharmaco-kinetics in nicotine addiction and nicotine replacement therapy: A review. Int J Tuberc Lung Dis. 2002;7(9):811 - 9.
11. Stead LF, Perera R, Bullen C, Mant D, Hartmann-Boyce J, Cahill K, et al. Nico-tine replacement therapy for smoking cessation. Cochrane Database Syst Rev. 2012;11:CD000146.
12. Moore D, Aveyard P, Connock M, Wang D, Fry-Smith A, Barton P. Effectiveness and safety of nicotine replacement therapy assisted reduction to stop smoking: sys-tematic review and meta-analysis. BMJ. 2009;338(7699):867-71.
13. Kralikova E, Kozak JT, Rasmussen T, Gus-tavsson G, Le Houezec J. Smoking cessa-tion or reduccessa-tion with nicotine replacement therapy: A placebo-controlled double blind trial with nicotine gum and inhaler. BMC Public Health. 2009;9:433.
14. Moolchan ET, Robinson ML, Ernst M, Cadet JL, Pickworth WB, Heishman SJ, et al. Safety and efficacy of the nicotine patch and gum for the treatment of adolescent tobacco ad-diction. Pediatrics. 2005;115(4):e407-14. 15. Schneider NG, Terrace S, Koury MA, Patel S,
Vaghaiwalla B, Pendergrass R, et al. Com-parison of three nicotine treatments: Initial reactions and preferences with guided use. Psychopharmacology (Berl). 2005;182:545-50.