• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM HIGH AVAILABILITY. penting dari operasi distribusi perusahaan di dalam mencakup dan menetapkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM HIGH AVAILABILITY. penting dari operasi distribusi perusahaan di dalam mencakup dan menetapkan"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

94

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM HIGH AVAILABILITY

3.1 Sejarah Perusahaan

Sejak masa awal perusahaan, PT. Dexa Medica sudah mentargetkan peran yang penting dari operasi distribusi perusahaan di dalam mencakup dan menetapkan hubungan yang baik dengan pelanggan eceran. Pada tahun 1980, Menteri Kesehatan Indonesia memperkenalkan suatu peraturan baru yang menyatakan bahwa operasi distribusi atau perdagangan besar suatu perusahaan yang berkenaan dengan farmasi harus dilakukan oleh suatu badan hukum terpisah. Ini menjadi permulaan PT. Anugrah Argon Medica, bagian dari grup Dexa Medica, yang didirikan pada 27 September 1980 sebagai sebuah perusahaan dagang yang bergerak khusus di bidang penjualan produk-produk farmasi dari anak perusahaan PT. Dexa Medica. PT. Anugrah Argon Medica berlokasi di Graha Elnusa lantai 10 Jalan TB Simatupang Kav. 1B. Jakarta Selatan. Kantor cabangnya beroperasi dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore (Senin – Jumat) dan jam 8 pagi hingga jam 1 siang (Sabtu).

Peraturan pemerintah yang baru ini menciptakan peluang untuk PT. Anugrah Argon Medica untuk mendistribusikan tidak hanya produk PT. Dexa Medica saja, tetapi juga produk-produk mitra bisnisnya yang lain – perusahaan asing dan lokal. PT. Anugrah Argon Medica mempunyai suatu kebijakan untuk memperlakukan masing-masing mitra bisnis dengan sama dan wajar.

Pada awal tahun 1990, PT. Anugrah Argon Medica menggunakan aplikasi bisnis dengan otomatisasi yang terbatas seperti dBase dan Clipper. Sistem teknologi informasi antara kantor pusat dan kantor cabang terpisah dan tidak terintegrasi. Ketiadaan integrasi

(2)

ini membuat laporan penjualan harian tidak terpantau dengan baik akibat lemahnya proses integrasi pengambilan keputusan dan tugas-tugas seperti manajemen inventori menjadi tidak efisien.

Pada tahun 1993, peraturan pemerintah yang lain mengijinkan suatu perusahaan distribusi untuk mengimpor dan mendaftarkan produk jadi sebagai rekan lokal dari perusahaan asing. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi zaman globalisasi ini, PT. Anugrah Argon Medica menyadari urgensi untuk terus meningkatkan keberadaan dan kemampuannya sebagai salah satu perusahaan distribusi yang terhormat di Indonesia.

Pada tahun 1996, PT. Anugrah Argon Medica mereposisi ulang misi bisnisnya dari sebuah perusahaan yang menjual produk-produk farmasi menjadi distributor produk-produk farmasi dari berbagai mitra bisnis (prinsipal). Dalam pereposisian tersebut, PT. Anugrah Argon Medica juga melakukan revisi terhadap parameter kinerja bisnisnya, khususnya yang berkaitan dengan proses bisnis, pelayanan pengiriman, jangkauan pasar, dan penetrasi yang dilakukan. Terobosan dan investasi dalam hal sistem teknologi informasi di PT. Anugrah Argon Medica diawali sejak tahun 2000 yaitu dengan dimulainya serangkaian aktivitas perencanaan implementasi sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dan ASCP (Advance Supply Chain Planning) secara big bang sebagai fondasi awal sistem teknologi informasi.

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan infrastruktur di Indonesia, PT. Anugrah Argon Medica berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada customer dan mitra bisnis secara terus-menerus. Tiap-tiap cabang telah dihubungkan dan terkomputerisasi dengan kantor pusat, yang memungkinkan PT. Anugrah Argon Medica untuk menyediakan suatu sistem informasi menyeluruh untuk pemakaian yang berbeda dari pemegang saham internal dan eksternal.

(3)

PT. Anugrah Argon Medica mendistribusikan sekitar 2400 jenis produk yang berkenaan dengan farmasi dan kesehatan, baik bermerek maupun generik. Secara umum, produk-produk yang didistribusikan oleh PT. Anugrah Argon Medica mencakup 3 golongan. Golongan pertama ialah golongan ethical pharmaceutical (produk obat-obatan yang bergantung pada resep dokter / rumah sakit). Golongan kedua ialah medical device (peralatan / perlengkapan kesehatan). Golongan ketiga adalah consumer health products (produk perawatan dan pemeliharaan kesehatan).

PT. Anugrah Argon Medica bekerja sama dengan mitra bisnis lokal dan multinasional. Area pasar dari PT. Anugrah Argon Medica mencakup pedagang grosir, rumah sakit, apotik, klinik, toko obat, dan lain-lain di seluruh Indonesia. Customer PT. Anugrah Argon Medica yang ada saat ini adalah sebagai berikut :

• Apotik : lebih dari 7000 (tradisional, grup, modern, rumah sakit, apotik, asuransi medis).

• Rumah sakit : lebih dari 1200 (pemerintah, swasta, rumah sakit institusi). • Toko obat : lebih dari 4000.

• Toko eceran : lebih dari 500. • Dokter : lebih dari 4000.

• Institusi : lebih dari 100 (pemerintah, perusahaan minyak, perusahaan pribadi).

Beberapa mitra bisnis yang bekerjasama dengan PT. Anugrah Argon Medica terbagi menjadi 3 golongan berdasarkan produk yang didistribusikannya :

(4)

1. Golongan ethical pharmaceutical

Mitra bisnis yang berkerjasama dalam bidang ini antara lain PT. Astellas Pharma Indonesia, PT. Actavis Indonesia, PT. Dexa Medica (Elnusa), Ebewe, PT. Ferron Par Pharmaceuticals (Cikarang), PT. Glaxo Smith Kline Indonesia, Inmark Pharmaceutical, PT. Novo Nordisk Indonesia, PT. Organon Indonesia, PT. Pfizer Indonesia, ZLB Behring, PT. Servier Indonesia, Santen, dan PT. Tanabe Indonesia.

2. Golongan medical device

Mitra bisnis yang berkerjasama dalam bidang ini antara lain Abbott Diabetes Care Indonesia, Becton Dickinson, BSN Medical Indonesia, Schmidt BioMedTech Indonesia, dan CIBA Vision.

3. Golongan consumer health products

Mitra bisnis yang berkerjasama dalam bidang ini antara lain PT. Berkat Setia Tunggal, PT. CCM Agripharma Chemical Company Malaysia, PT. Dexa Medica (Elnusa), PT. Indosehat Lestari, Sara Lee Indonesia, dan Thai Nakorn Patana.

PT. Anugrah Argon Medica percaya bahwa jaringan distribusi menjadi bagian yang paling penting dalam industri yang berkenaan dengan farmasi. Oleh karena itu, PT. Anugrah Argon Medica selalu berusaha keras untuk mengedepankan jaringan distribusi melebihi perusahaan pesaing. PT. Anugrah Argon Medica mempunyai satu gudang pusat di Jakarta untuk mendukung 33 gudang cabang di seluruh Indonesia. PT. Anugrah Argon Medica menjangkau area pasar di Indonesia melalui 4 subdistributor atau distribution center, 33 jaringan distribusi di kota-kota besar, dan 54 station di kota kecil. PT. Anugrah Argon Medica memiliki 4 subdistributor yang berlokasi di Aceh, Palu,

(5)

Kendari, dan Lombok. Subdistributor adalah relasi PT. Anugrah Argon Medica yang terdiri dari customer besar yang diajak kerjasama dengan diskon yang lebih besar. Biasanya letak subdistributor ada di lokasi-lokasi yang tidak terjangkau jaringan PT. Anugrah Argon Medica. Sekali pengiriman barang dilakukan dalam jumlah besar. PT. Anugrah Argon Medica telah memiliki 33 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 8 cabang di Sumatra, 17 cabang di Jawa, 4 cabang di Kalimantan, 2 cabang di Sulawesi, 1 cabang di Bali, dan 1 cabang di Irian Jaya. PT. Anugrah Argon Medica juga memiliki 8 station di Sumatra, 31 station di Jawa, dan 15 station di Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Di dalam menjalankan fungsi bisnis yang ada demi tercapainya visi dan misi perusahaan, PT. Anugrah Argon Medica pun dianugerahi berbagai macam penghargaan. Sejumlah penghargaan yang pernah diterima PT. Anugrah Argon Medica dalam kurun waktu tahun 2006-2007 antara lain :

The Best E-Company in Distribution, Retail and Logistics dan The Best IT

Performance oleh majalah Warta Ekonomi,

Employer of Choice Award oleh majalah Hay Group dan Swa Sembada,

Most Admire Knowledge Enterprise Award oleh Dunamis Organization Services,

CIO 100 Honoree oleh CIO-Asia Magazine,

The Best e-Corp 2007 for the Best IT System and The Best IT Team oleh majalah

SWA.

Saat ini PT. Anugrah Argon Medica telah menggunakan teknologi terkini di dalam menjalankan proses bisnisnya seperti pelayanan pemesanan secara online, sistem

(6)

ERP (di semua jaringan distribusi), Warehouse Management System, Demand Planning dan perencanaan supply chain. Dan untuk menjaga kestabilan hubungan informasi, PT. Anugrah Argon Medica telah menggunakan dasar intranet yang kokoh pada semua jaringan distribusinya melalui perpaduan saluran komunikasi yang terbaik seperti frame relay, kabel sewa dan VSAT.

3.2 Visi dan Misi 3.2.1 Visi

Suatu perusahaan terkemuka yang didedikasikan untuk menyediakan nilai tambah penting untuk kepentingan customer kami, mitra bisnis, dan semua pemegang saham melalui operasi yang efektif, efisien, dan berlanjut, untuk mencapai "kesehatan untuk semua" di seluruh negara, seperti halnya global dan regional.

3.2.2 Misi

Sebagai perusahaan distribusi yang berkenaan dengan produk-produk farmasi dan pelayanan kesehatan, kami berkomitmen untuk memuaskan semua customer kami, mitra bisnis, dan pemegang saham lain dengan secara efektif dan efisien menyediakan :

• Penyebaran yang luas

(7)

3.3 Struktur Organisasi PT. Anugrah Argon Medica

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Anugrah Argon Medica

3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terdapat dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Managing Director

• Berwenang merumuskan rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan untuk memberikan arah dan pedoman bagi perusahaan.

• Bertanggung jawab pada kelangsungan usaha perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

• Menilai dan mengevaluasi kinerja perusahaan.

2. Quality Manager

• Mengatur dan mengawasi kualitas jalannya proses kerja perusahaan sesuai dengan rancangan dan setiap proses bisnis.

3. Business Manager

(8)

• Menyusun program pemasaran dan promosi perusahaan yang akan dijalankan oleh branch operation.

• Memberikan solusi-solusi untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

4. Business Development

• Mengembangkan bisnis perusahaan.

• Bertanggung jawab mencari principal baru, mengukur tingkat kepuasan customer dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

5. Finance and Accounting Manager

• Bertugas mengendalikan dan mengawasi kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

• Melakukan audit terhadap pembayaran dan bertanggung jawab dalam seluruh aktivitas pembiayaan.

• Mengkoordinir pembuatan laporan-laporan keuangan perusahaan untuk keputusan internal.

6. HRD Manager

• Mengkoordinir kegiatan personalia perusahaan.

• Menangani proses perekrutan karyawan. Membuat metode untuk merekrut dan menyeleksi karyawan baru.

• Mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan.

• Menangani employee relation, mengatur upah pegawai, dan menangani sistem informasi sumber daya manusia.

(9)

7. IT Manager

• Bertanggung jawab secara penuh terhadap teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki perusahaan.

• Bertanggung jawab terhadap sistem informasi perusahaan yang sedang berjalan.

• Membuat perencanaan pengembangan sistem perusahaan sesuai dengan perkembangan perusahaan.

8. General Affair

• Bertanggung jawab terhadap penyediaan peralatan untuk operasional perusahaan, misalnya menyediakan alat-alat tulis, pelayanan satpam, penyediaan alat transportasi, perangkat kerja, dan lain-lain.

• Bertanggung jawab dalam pemeliharaan fasilitas perusahaan.

9. SCM Manager

• Bertanggung jawab mengatur arus barang dari pabrik ke customer. • Melakukan perencanaan persediaan barang.

• Memperkirakan demand planning dan pengalokasian barang ke semua cabang.

10.Branch Operation

• Bertanggung jawab mengatur dan mengawasi operasional perusahaan di semua cabang perusahaan.

(10)

11.Management Information System

• Mengatur data warehouse untuk menghasilkan laporan baik untuk internal maupun eksternal (ke principal).

12.Help Desk

• Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan aplikasi Oracle dan membantu cabang-cabang dan user-user dalam menggunakan aplikasi Oracle.

• Menangani dan menganalisis user requirement baru untuk aplikasi Oracle. Memberikan spesifikasi aplikasi baru kepada developer.

• Membawahi beberapa system analyst. 13.Network

• Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pemeliharaan jaringan perusahaan, baik WAN, LAN, maupun telephony.

14.Developer

• Bertanggung jawab membuat atau mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh bagian help desk berdasarkan user requirement.

15.Infrastructure

• Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pemeliharaan infrastruktur dari sistem perusahaan secara keseluruhan.

16.Database Administrator

• Bertanggung jawab mengatur dan memelihara database perusahaan, melakukan penjadwalan backup database perusahaan.

(11)

3.5 Penentuan Fakta dan Tujuan Pengembangan Sistem 3.5.1 Analisis Proses Bisnis

Secara garis besar, proses bisnis yang terjadi di dalam lingkup PT. Anugrah Argon Medica dapat terbagi menjadi 2 bagian. Pertama, proses bisnis di kantor cabang dengan kegiatan utamanya antara lain penjualan produk, pengiriman produk, dan penagihan invoice. Kedua, proses bisnis di kantor pusat dengan kegiatan utamanya antara lain pemesanan barang ke pihak principal dan proses pembayarannya.

Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Anugrah Argon Medica menggunakan aplikasi Oracle untuk menangani proses-proses bisnis dalam sistem-sistem yang digambarkan dengan diagram berikut ini :

(12)

Supplier Distribution Center Branch Office Customer Head Office *) Pembelian Barang *) Account Payable *) Penjualan Barang *) Account Receivable *) Distribution Requirement Planning *) Demand Planning *) Persediaan Barang *) General Ledger

Gambar 3.2 Proses Bisnis pada PT. Anugrah Argon Medica

Sistem Penjualan Barang

Sistem penjualan barang merupakan sistem yang berisi informasi mengenai transaksi penjualan barang kepada customer. Sistem dibangun sesuai dengan kebutuhan dari bagian itu sendiri maupun yang ada

(13)

kaitannya dengan bagian lain serta tentunya untuk kepentingan manajemen dan pengambilan keputusan.

Proses bisnis dari sistem penjualan barang adalah sebagai berikut. Salesman mendatangi customer atau customer menghubungi kantor cabang untuk melakukan pemesanan (order) barang. Kantor cabang menangani pesanan customer. Kemudian menghitung jumlah harga pemesanan barang beserta diskon yang akan diberikan. Kantor cabang juga mencatat data-data customer yang melakukan proses pemesanan tersebut. Kantor cabang kemudian menentukan term of payment untuk transaksi ini. Setelah disetujui oleh customer, kantor cabang segera memeriksa apakah barang-barang yang dipesan tersebut ada di gudang atau tidak melalui sistem persediaan barang. Setelah memperoleh barang-barang yang dipesan oleh customer dari sistem persediaan barang, kantor cabang segera menjadwalkan waktu pengiriman barang, ekspedisi mana yang akan digunakan serta rute pengiriman mana yang akan diambil. Kantor cabang segera membuat surat jalan dan faktur untuk mengirim barang ke customer. Setelah barang diterima oleh customer, maka akan dilakukan penagihan dengan sistem Account Receiveable.

Sistem Persediaan Barang

Sistem persediaan barang merupakan sistem yang berisi informasi mengenai barang-barang yang terdapat di gudang dan mengatur arus keluar masuk barang di gudang. Sistem ini berhubungan erat dengan sistem pemesanan barang, sistem distribution requirement planning, dan sistem

(14)

demand planning. Sistem ini membutuhkan data-data barang yang dipesan pada sistem pemesanan barang.

Proses bisnis dari sistem persediaan barang adalah sebagai berikut. Kantor cabang memeriksa barang dengan nama X, batch nomor X di gudang. Kemudian kantor cabang mengecek tanggal kadaluarsa yang paling dekat untuk memastikan produk yang keluar adalah produk yang paling dekat tanggal kadaluarsanya (first expire first out). Setelah itu menentukan lokasi barang untuk mengambil barang tersebut dari gudang. Setelah barang diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan proses pengiriman barang-barang tersebut.

Sistem Pembelian Barang

Sistem pembelian barang merupakan sistem yang berisi informasi pembelian barang. Sistem ini akan menangani proses pemesanan barang oleh kantor pusat ke supplier dan menangani pembuatan Purchase Order (PO) beserta detil yang terkandung di dalamnya.

Proses bisnis dari sistem pembelian barang ini adalah sebagai berikut. Perusahaan melakukan pemesanan barang ke supplier. Ketika proses pemesanan akan dilakukan maka sistem akan membuat Purchase Order (PO) kepada supplier. Barang yang dipesan akan dikirimkan beserta dengan invoice-nya. Invoice yang diterima ini akan diproses oleh sistem account payable.

(15)

Sistem Account Payable

Sistem account payable merupakan sistem yang menjalankan proses pembayaran biaya-biaya yang timbul dari proses kerja ataupun dari pembayaran ke supplier. Sistem ini berhubungan erat dengan sistem pembelian (purchasing) perusahaan karena transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan langsung masuk ke sistem ini untuk mengatur proses pembayaran.

Proses bisnis dari sistem account payable adalah sebagai berikut. Setelah perusahaan menerima tagihan / invoice dari supplier, perusahaan akan menyimpan data invoice tersebut dalam sistem. Melalui sistem ini, perusahaan mengatur proses pembayaran tagihan-tagihan tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Sistem Account Receivable

Sistem account receivable merupakan sistem yang mengatur proses penagihan terhadap pembelian barang oleh customer. Proses bisnis pada sistem ini merupakan kelanjutan dari sistem pemesanan barang. Sistem ini membutuhkan data transaksi pemesanan barang dari sistem pemesanan barang.

Proses bisnis dari sistem account receivable adalah sebagai berikut. Setelah customer menerima barang yang dipesan melalui sistem pemesanan barang, kantor cabang segera membuat invoice dari penjualan barang tersebut. Setelah itu kantor cabang melakukan proses penagihan kepada

(16)

customer dan memberikan peringatan waktu jatuh tempo dari invoice tersebut.

Sistem Distribution Requirement Planning

Sistem distribution requirement planning merupakan sistem perencanaan distribusi barang dari distribution center ke masing-masing cabang perusahaan di seluruh Indonesia. Sistem ini bertugas untuk menentukan jumlah barang yang harus didistribusikan dari distribution center ke masing-masing cabang perusahaan. Sistem ini mengatur agar jumlah persediaan barang antara masing-masing cabang optimum / stabil, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Jika terlalu rendah maka akan mengakibatkan out of stock yang mengakibatkan pelayanan menjadi tidak baik. Jika terlalu tinggi maka akan mengakibatkan penumpukan barang di gudang yang terlalu besar jumlahnya. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem demand planning untuk menentukan jumlah distribusi yang optimal untuk masing-masing cabang.

Sistem Demand Planning

Sistem demand planning merupakan sistem untuk menentukan perkiraan jumlah permintaan yang ada di masing-masing cabang secara umum dalam hitungan bulan, minggu, bahkan sampai ke perhitungan per harinya. Hasil dari perkiraan ini akan diberikan ke kantor pusat PT. Anugrah Argon Medica. PT. Anugrah Argon Medica akan mencoba menelaah kembali perkiraan-perkiraan yang telah dilakukan di sisi cabang

(17)

mereka. Proses menelaah dilakukan berdasarkan data-data yang terdapat di history PT. Anugrah Argon Medica untuk memastikan bahwa memang itu jumlah yang dibutuhkan cabangnya. Keputusan akan permintaan produk dari cabang diambil oleh kantor pusat PT. Anugrah Argon Medica yang akan dilanjutkan dengan pembuatan purchase order. Sistem ini berhubungan erat dengan sistem pemesanan barang untuk memperoleh data tingkat permintaan barang pada masing-masing cabang. Sistem ini juga digunakan oleh sistem distribution requirement planning untuk menentukan perencanaan distribusi barang.

Sistem General Ledger

Sistem general ledger merupakan sistem yang menghasilkan laporan keuangan akhir berupa Laporan Rugi Laba dan Neraca. Sistem ini menjadi sistem yang mengintegrasikan keseluruhan sistem yang ada pada PT. Anugrah Argon Medica.

3.5.2 Analisis Teknologi Informasi

3.5.2.1 Analisis Utilisasi Oracle pada Proses Bisnis

Salah satu faktor yang membuat PT. Anugrah Argon Medica menggunakan Oracle adalah aplikasi Oracle E-Business Suite-nya. Menurut pihak PT. Anugrah Argon Medica sendiri, Oracle E-Business Suite adalah salah satu aplikasi ERP dan SCM yang dalam hal arsitekturnya memiliki integrasi sangat baik, baik integrasi antarmodul maupun dengan database-nya.

(18)

Hasil yang diraih oleh PT. Anugrah Argon Medica setelah menggunakan Oracle E-Business Suite antara lain :

• implementasi Oracle E-Business Suite, telah mempercepat proses penyampaian informasi untuk pengambilan keputusan,

• dengan Oracle E-Business Suite, sistem database PT. Anugrah Argon Medica menjadi terpusat, sistem jaringan menjadi online dan real-time antara kantor pusat, gudang induk dan semua kantor cabang, dan

• PT. Anugrah Argon Medica mampu memberikan layanan informasi yang online, real-time, cepat, akurat, strategis dan komprehensif bagi para pengambil keputusan, baik internal maupun principal. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, pertumbuhan bisnis PT. Anugrah Argon Medica selalu berada di atas 15 persen per tahun dan ini membuat PT. Anugrah Argon Medica tercatat sebagai salah satu perusahaan distribusi farmasi dengan pertumbuhan bisnis tercepat.

Dampak yang paling signifikan dari pengimplementasian ERP telah dirasakan di bagian logistik. Oracle Inventory Optimization, bagian dari Oracle Supply Chain Planning di Oracle E-Business Suite, memungkinkan persediaan barang yang lebih efisien dan mencegah penumpukan barang melalui pengawasan online secara real time.

Dengan Oracle E-Business Suite, arah penjualan dapat diawasi secara real-time dan laporannya dapat dikirimkan langsung melalui e-mail. Oracle Financials telah mengefektifkan praktik accounting melalui

(19)

otomatisasi dan integrasi accounts receivable, accounts payable, buku besar dan fungsi manajemen aliran dana PT Anugrah Argon Medica. Oracle Advanced Pricing membuat PT. Anugrah Argon Medica lebih mudah untuk mendukung perencanaan penjualan dan promosi barang.

Dengan menggunakan perencanaan lanjut supply chain dan demand planning, PT. Anugrah Argon Medica dapat memperkirakan dengan lebih baik perencanaan pembelian sehingga dapat menyediakan tingkat ketersediaan barang yang ideal di semua cabang yang ada. Untuk pengawasan yang ketat terhadap detil barang-barang yang keluar masuk gudang. PT. Anugrah Argon Medica menyediakan tempat penyimpanan yang berbeda bagi barang-barang yang membutuhkan tingkat suhu yang berbeda dan mengawasinya setiap hari. PT. Anugrah Argon Medica juga menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) untuk menjamin bahwa semua barang yang keluar masuk berada dalam kondisi yang baik untuk digunakan oleh para customer-nya.

Secara garis besar, modul besar Oracle E-Business Suite terdiri dari order management, supply chain, dan financial. PT Anugrah Argon Medica hanya mengimplementasikan 75% dari keseluruhan fitur yang terdapat pada Oracle E-business Suite seperti Oracle Financials, Oracle Supply Chain Planning, Oracle Inventory, Oracle Purchasing, dan Oracle Order Management. Dan setelah 2 tahun implementasi, PT. Anugrah Argon Medica dapat mengurangi beban biaya operasional dan meraih penghematan hingga 432 juta rupiah per tahun.

(20)

3.5.2.2 Arsitektur Data Center PT. Anugrah Argon Medica

 

Gambar 3.3 Arsitektur Data Center PT. Anugrah Argon Medica

Data center PT. Anugrah Argon Medica bersifat terpusat dimana berlokasi di kantor pusat PT. Anugrah Argon Medica di gedung Graha Elnusa lantai 10. Arsitektur data center PT. Anugrah Argon Medica secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Perangkat keras yang digunakan oleh kantor pusat PT Anugrah Argon Medica sebagai data center adalah sebagai berikut :

• Komputer client dari berbagai kantor cabang dan yang terletak di kantor pusat, terhubung dengan core switch kantor pusat melalui jaringan LAN dan WAN. Core switch inilah yang menjadi back bone connection dan mengatur koneksi infrastruktur berskala besar.

(21)

Jaringan WAN dilayani oleh 2 penyedia layanan telekomunikasi, yaitu Telkom dan XL.

Core switch mengatur agar komputer client tidak mengakses

langsung ke database server, melainkan hanya meneruskan koneksi ke Oracle Internet Application Server (IAS). Oracle Internet Application Server inilah yang menyediakan keseluruhan

framework dan interface sistem ERP web-based PT. Anugrah

Argon Medica.

• Oracle Internet Application Server (IAS) terhubung dengan Oracle database server dimana Oracle database server akan menjadi DBMS primary database PT. Anugrah Argon Medica. Sebagai DBMS, Oracle database server akan melayani semua permintaan akses database yang user berikan melalui IAS.

• Oracle database server terhubung dengan mesin backup tape yang mengakomodasi kebutuhan backup database.

• Oracle database server terhubung dengan storage server melalui kabel fiber channel. Storage server tersusun atas banyak disk yang berisi data file keseluruhan database PT. Anugrah Argon Medica. Susunan disk pada storage server menggunakan teknologi RAID dengan komposisi sebagai berikut :

- Data file menggunakan teknologi RAID 5

- Indeks database menggunakan teknologi RAID 5

(22)

- Archived log menggunakan teknologi RAID 0/1

- Temp menggunakan teknologi RAID 0/1.

• Oracle Internet Application Server (IAS) terhubung dengan standby application server yang menjadi server cadangan, apabila server utama mengalami gangguan atau sedang dalam berada dalam masa pengembangan sistem. Standby application server difungsikan secara manual, hanya ketika dibutuhkan.

• Oracle database server terhubung dengan standby database server yang menjadi server cadangan, apabila server utama mengalami gangguan atau sedang berada dalam masa pengembangan sistem. Standby database server difungsikan secara manual, hanya ketika dibutuhkan.

3.5.2.3 Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan oleh kantor pusat PT. Anugrah Argon Medica sebagai data center adalah sebagai berikut :

Internet Application Server menggunakan perangkat keras : - IBM P55 OA

- 2 buah processor Quadcore RISC masing-masing 1,95 GigaHertz

- 32 GigaByte RAM (Random Access Memory).

Database server menggunakan perangkat keras :

(23)

- 6 buah processor DualCore masing-masing 1 GigaHertz - 24 GigaByte RAM (Random Access Memory).

Storage server menggunakan perangkat keras :

- EMC CX700 dengan kapasitas total RAW 7 TeraByte.

Media backup menggunakan perangkat keras :

- IBM 3840 LTO3 dengan 2 drive.

3.5.2.4 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan oleh PT Anugrah Argon Medica sebagai data center adalah sebagai berikut :

a. Application server menggunakan perangkat lunak : • Sistem operasi : IBM AIX 5.3

• Versi aplikasi : Oracle Application 11.5.10.2

b. Database server menggunakan perangkat lunak :

• Sistem operasi : IBM AIX 5.3 • Versi database : Oracle 9.2.0.7

3.5.2.5 Sistem Availability yang Sedang Berjalan

Di dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Anugrah Argon Medica begitu bergantung pada database server dan storage server yang dimilikinya. Apabila terjadi sesuatu pada sistem database server dan storage server tersebut, baik yang bersifat mengganggu maupun merusak

(24)

(bencana), maka dapat dipastikan hal tersebut akan menimbulkan kerugian besar bagi PT. Anugrah Argon Medica.

Dalam memelihara keberlangsungan proses bisnisnya, tak jarang PT. Anugrah Argon Medica mengalami masalah-masalah yang akan diuraikan pada bagian analisis resiko. Untuk mengatasi masalah-masalah yang telah dan mungkin terjadi nanti, PT. Anugrah Argon Medica telah mengimplementasikan sistem availability bagi database server dan storage server, antara lain :

a. Mempartisi storage server dengan menggunakan sistem RAID dengan komposisi :

Data file menggunakan teknologi RAID 5

• Indeks database menggunakan teknologi RAID 5

Redo log menggunakan teknologi RAID 0/1

Archived log menggunakan teknologi RAID 0/1

Temp menggunakan teknologi RAID 0/1.

b. Menggandakan fiber channel yang menghubungkan database server dengan storage server sebagai load balancer apabila dalam kondisi normal, dan sebagai cadangan apabila salah satu kabel mengalami gangguan dan tidak bekerja sebagaimana mestinya. c. Menyediakan sebuah database server yang selalu dalam kondisi

standby. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada database server, maka koneksi yang selama ini terhubung pada primary database server akan langsung dipindahkan secara manual ke

(25)

standby database server tersebut. Proses pemindahan konfigurasi dari primary database server ke standby database server sendiri membutuhkan waktu 2 jam.

d. Menggandakan connection cable yang menghubungkan database server dengan application server sebagai load balancer apabila dalam kondisi normal, dan sebagai cadangan apabila salah satu kabel mengalami gangguan dan tidak bekerja sebagaimana mestinya

e. Menyediakan dua provider WAN, yaitu Telkom dan XL, untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu terjadi gangguan pada koneksi pengguna dengan Oracle Application Server. Pada keadaan biasa, kedua provider ini bekerja secara load balancing, namun jika terjadi gangguan pada salah satu provider, maka semua koneksi akan dialihkan ke provider yang tidak bermasalah.

f. Menyediakan standby Oracle Internet Application Server sebagai bentuk antisipasi jika terjadi gangguan atau kerusakan pada server utama. Jika terjadi gangguan, maka semua koneksi ke internet application server ini langsung dipindahkan ke server standby secara manual. Saat tidak digunakan untuk menggantikan fungsi server utama, standby server ini digunakan untuk riset dan pengembangan server.

g. Membuat duplikasi dari control file, data file dan redo log group. Jika ada salah satu dari file-file ini yang corrupt atau hilang maka

(26)

file cadangan hasil duplikasi akan digunakan untuk menggantikannya.

h. Menggunakan fasilitas help and support dari Oracle, jika seandainya terjadi masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan / masalah-masalah skala besar pada PT. Anugrah Argon Medica sendiri seperti logical database corrupt.

i. Proses backup database pada PT. Anugrah Argon Medica dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu daily backup dan

full backup melalui RMAN secara online. Redo log dan archived

log di-backup di internal database setiap beberapa menit,

selanjutnya redo log dan archived log disimpan ke dalam backup tape setiap jam, setiap pukul 03.00, dilakukan daily backup secara incremental. Pada akhir minggu, dilakukan full backup ke dalam backup tape dan selanjutnya backup tape tersebut akan diganti dan disimpan di tempat yang terpisah dari kantor pusat.

j. PT. Anugrah Argon Medica sedang merencanakan untuk mengimplementasikan Data Recovery Center tahun depan. Saat ini, sudah terdapat gedung untuk DRC tersebut yang terletak di daerah Cikarang, tepatnya di dekat pabrik obat Dexa Group. Saat ini, PT. Anugrah Argon Medica sudah membuat sistem change management yang akan mengakomodasi Internet Application Server DRC Plan. Sistem ini merupakan salah satu rangkaian dari prosedur DRC, dimana akan berfungsi sebagai sistem yang mensinkronisasi

(27)

file dan module dari primary application server ke standby application server.

Di samping solusi-solusi di atas, PT. Anugrah Argon Medica melalui divisi IT juga melakukan perawatan, pemeriksaan berkala dan pemeliharaan pada komponen-komponen sistem data center yang ada untuk menjamin kualitas dan stabilitas komponen-komponen tersebut.

3.6 Analisis Masalah

Masalah-masalah yang mengancam database server dan storage server PT. Anugrah Argon Medica antara lain (diurutkan dari yang paling sering terjadi) :

(28)

 

Gambar 3.4 Permasalahan yang terjadi dalam lingkup database server dan storage server PT. Anugrah Argon Medica

1. Gangguan pada salah satu atau lebih dari satu disk di dalam storage server. Dalam 1 tahun terakhir telah terjadi 3 kali kerusakan disk.

2. Kerusakan pada hardware Oracle database server.

Dalam 1 tahun telah terjadi 3 kali kerusakan. Penyebab kerusakan antara lain : • Lonjakan listrik yang menyebabkan power-supply rusak.

• Ketidakstabilan aliran listrik ke server yang menyebabkan power-supply rusak.

(29)

Gangguan pada software Oracle database server, yang menyebabkan Oracle database tidak dapat diakses. Dapat berupa :

Database corrupt, kerusakan block database secara logical

• Hilangnya file-file penting yang dibutuhkan Oracle database seperti redo log, archived log, data files dan file-file penting lainnya.

3. Gangguan pada fiber channel yang menghubungkan Oracle database server dengan storage server berupa terlepasnya sambungan fiber channel. Sampai saat ini baru terjadi 1 kali kerusakan pada fiber channel.

4. Kerusakan total pada database server dan storage server PT. Anugrah Argon Medica, yang disebabkan oleh kejadian-kejadian tidak terduga seperti gempa bumi, kebakaran, dan bencana lainnya.

Masalah-masalah inilah yang akan menimbulkan dampak pada kelangsungan proses bisnis, keutuhan dan keamanan penyimpanan informasi PT. Anugrah Argon Medica. Berdasarkan catatan dari tahun 2002 – 2008, PT. Anugrah Argon Medica telah mengalami kerusakan sistem yang menyebabkan system down dan tidak dapat diakses untuk keperluan proses bisnis sebanyak 8 kali.

3.7 Analisis Dampak

3.7.1 Dampak terhadap Proses Bisnis

Keseluruhan proses bisnis PT. Anugrah Argon Medica ditangani oleh data center yang berada di kantor pusat. Oleh sebab itu, gangguan atau kerusakan pada suatu bagian pada data center khususnya database server dan storage server akan mengakibatkan system down dan tidak dapat diakses untuk melakukan proses

(30)

bisnis perusahaan. Dampak bisnis yang dialami perusahaan karena gangguan pada database server dan storage server adalah sebagai berikut :

Dampak terhadap sistem penjualan barang

Pada saat terjadi gangguan atau kerusakan yang menyebabkan system down dan tidak dapat diakses, kantor cabang tidak dapat mengakses sistem transaksi yang diperlukan untuk melakukan proses penjualan barang ke customer. Ketika kantor cabang tidak dapat menggunakan sistem untuk melakukan transaksi, setiap kantor cabang dapat menggantikan proses transaksi dengan menggunakan faktur penjualan kertas. Namun sistem manual ini tidak dapat bertahan lama dan potensi terjadinya ketidakakuratan pada pengecekan batch number barang sangatlah besar.

Dampak terhadap sistem persediaan barang

Jika sistem persediaan barang tidak dapat diakses, maka perusahaan tidak dapat melihat dan melakukan update terhadap stok barang di gudang. Jika perusahaan mencoba melakukan secara manual, maka akan mengalami kesulitan dalam memeriksa batch number dan tanggal kadaluarsa dari setiap barang. Gangguan pada sistem persediaan barang akan berdampak pada sistem distribution requirement planning dan sistem demand planning.

(31)

Dampak terhadap sistem pembelian barang

Kantor pusat bertanggungjawab di dalam melakukan pemesanan barang kepada perusahaan supplier, dan mendistribusikan barang-barang ke kantor cabang sesuai permintaan dari setiap kantor cabang. Sistem akan mengecek persediaan barang di masing-masing kantor cabang, dan akan melakukan perkiraan terhadap jumlah pemesanan barang yang dibutuhkan setiap kantor cabang. Data-data yang berisi informasi persediaan stok untuk melakukan forecast order terletak pada storage server dan diatur oleh database server. Apabila database server dan storage server tidak dapat diakses, maka kantor pusat tidak dapat melakukan perkiraan terhadap jumlah barang yang ingin dipesan dan tidak dapat melakukan pembelian barang dari perusahaan supplier untuk didistribusikan ke kantor cabang. Akibatnya proses bisnis antara kantor cabang dan perusahaan supplier pun menjadi terputus.

Dampak terhadap sistem account payable

Perusahaan menyimpan semua tagihan (invoice) dari supplier dalam sistem. Melalui sistem ini, perusahaan mengatur proses pembayaran tagihan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Jika sistem ini tidak dapat diakses, perusahaan tidak dapat memeriksa tagihan-tagihan yang sudah jatuh tempo dan harus segera dibayar secara otomatis melalui sistem.

(32)

Dampak terhadap sistem account receivable

Sistem akan mencetak invoice secara otomatis saat pengiriman barang telah dilakukan. Perusahaan juga akan melakukan penagihan berdasarkan waktu jatuh tempo dari invoice tersebut. Jika sistem account receiveable tidak dapat digunakan, maka pembuatan invoice harus dilakukan secara manual. Pemeriksaan invoice yang telah jatuh tempo juga tidak dapat dilakukan secara otomatis melalui sistem.

Dampak terhadap sistem distribution requirement planning

Sistem ini bertugas untuk menentukan jumlah barang yang harus didistribusikan dari distribution center ke masing-masing cabang perusahaan. Sistem ini mengatur agar jumlah persediaan barang antara masing-masing cabang optimum / stabil. Sistem ini sangat bergantung pada sistem persediaan barang. Jika sistem distribution requirement planning ini tidak dapat diakses, perusahaan akan sulit melakukan distribusi barang ke kantor cabang yang dapat berakibat cabang mengalami kekurangan atau kelebihan stok.

Dampak terhadap sistem demand planning

Sistem demand planning menentukan perkiraan jumlah permintaan yang ada di masing-masing cabang yang digunakan untuk melakukan pembelian barang dari supplier dan pengaturan distribusi barang ke semua kantor cabang. Jika sistem ini tidak dapat diakses, maka perusahaan akan

(33)

mengalami kesulitan dalam memperkirakan kebutuhan barang dari kantor cabang yang harus dibeli dari supplier. Gangguan pada sistem ini akan berdampak pada sistem pembelian barang dan sistem distribution requirement planning.

Dampak terhadap sistem general ledger

Sistem general ledger menghasilkan laporan keuangan akhir berupa Laporan Rugi Laba dan Neraca. Sistem ini mengintegrasikan keseluruhan sistem yang ada pada PT. Anugrah Argon Medica. Gangguan dari salah satu sistem perusahaan akan berdampak pada sistem ini. Jika sistem tidak dapat diakses, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam membuat laporan keuangan karena semua transaksi disimpan dalam database.

Dampak jika terjadi kehilangan data transaksi

Jika gangguan pada database server dan storage server mengakibatkan kehilangan data transaksi yang belum sempat di-backup, maka akan terjadi ketidakkonsistenan data perusahaan. Ketidakkonsistenan data ini dapat mengakibatkan kerugian secara finansial karena transaksi yang telah dilakukan hilang dan berpengaruh pada ketepatan pengambilan keputusan perusahaan.

Selain dampak-dampak yang telah diuraikan diatas, dampak yang sangat penting bagi perusahaan adalah reputasi perusahaan yang semakin menurun di mata

(34)

customer dan mitra bisnis yang mempengaruhi kepercayaan customer dan mitra bisnis terhadap PT. Anugrah Argon Medica.

3.7.2 Kerugian pendapatan akibat ketidaktersediaan sistem

Sistem yang mengalami gangguan, dapat mengakibatkan terganggunya transaksi yang terjadi di kantor cabang dengan customer. Transaksi yang terhambat akan menimbulkan berkurangnya pendapatan perusahaan, karena customer tidak dapat melakukan transaksi.

Analisis Transaksi

PT. Anugrah Argon Medica melakukan jumlah transaksi proses bisnis per harinya yang dapat digambarkan melalui grafik di bawah berikut :

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Prakiraan

 

Transaksi

 

per

 

Hari

Transaksi

 

Gambar 3.5 Grafik Prakiraan Transaksi per Hari Keterangan:

Sumbu X : Jam kerja

(35)

Jumlah transaksi per hari diasumsikan terjadi sebanyak 10.000 transaksi. Dapat dilihat bahwa frekuensi terjadinya transaksi dalam satu hari memiliki ritme seperti pada grafik di atas. Transaksi terjadi cukup banyak pada pagi menjelang siang, setelah itu transaksi menurun pada saat berada pada jam istirahat siang. Transaksi menguat kembali setelah jam istirahat siang dan memuncak di kisaran pukul 15.00 siang. Setelah itu, transaksi menurun kembali hingga jam kerja selesai.

Sedangkan gambaran transaksi yang dilihat dalam satuan waktu hari untuk 1 bulan, dapat digambarkan pada grafik di berikut ini :

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 1 5 10 15 20 25 30

Gambar 3.6 Grafik Prakiraan Jumlah Transaksi per Bulan Keterangan:

sumbu X : Satuan Hari

sumbu Y : Jumlah transaksi yang terjadi

Berdasarkan grafik di atas, ritme jumlah transaksi yang terjadi dalam 1 bulan adalah customer akan banyak melakukan transaksi menjelang pertengahan bulan hingga puncaknya di akhir bulan. Transaksi pada akhir bulan bisa mencapai 30-40% dari jumlah total transaksi 1 bulan. Hal ini disebabkan karena pada pertengahan bulan hingga akhir bulan, perusahaan memberikan potongan harga

(36)

untuk memenuhi target penjualan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan. Jumlah total transaksi dalam 1 bulan diperkirakan mencapai 250.000 transaksi.

Untuk keperluan penulisan skripsi ini, pihak manajemen mengasumsikan bahwa nilai untuk 1 transaksi adalah sebesar Rp. 500.000,- sehingga dapat diasumsikan bahwa dalam 1 hari PT. AAM memiliki pendapatan sebesar :

10.000 x Rp. 500.000,- = Rp. 5.000.000.000,- per hari

Berdasarkan analisis di atas, apabila proses bisnis terhenti selama 1 hari, maka perusahaan akan mengalami kerugian sebesar Rp 5M. Asumsi ini adalah apabila nilai transaksi diambil secara rata-rata.

Keadaan paling buruk yang mungkin terjadi adalah, perusahaan mengalami gangguan pada saat perusahaan berada pada masa peak transaction, yaitu ketika dalam satu hari perusahaan dapat menangani transaksi sebesar 40% dari total transaksi 1 bulan.

40% x 250.000 = 100.000 transaksi, Maka perusahaan akan mengalami kerugian sebesar

100.000 x Rp. 500.000 = Rp. 50.000.000.000,-

3.8 Analisis RTO dan RPO

3.8.1 Analisis RTO (Recovery Time Objective)

Analisis RTO dilakukan dari dua segi, yaitu berdasarkan Service Level Agreement perusahaan terhadap customer, dan berdasarkan analisis transaksi.

(37)

RTO berdasarkan Service Level Agreement perusahaan terhadap customer

PT. Anugrah Argon Medica adalah distributor yang menyediakan kebutuhan obat-obatan bagi rumah sakit, apotik, dokter, dan customer lainnya, dimana para pasien mendatangi mereka untuk perawatan medis. Di dalam kemampuannya untuk menyediakan obat-obatan bagi rumah sakit, apotik, dokter, dan customer lainnya, PT. Anugrah Argon Medica akan mempengaruhi kebutuhan pasien secara langsung khususnya untuk produk-produk life saving yang dibutuhkan secepatnya oleh pasien. Rata-rata waktu pengiriman barang yang dilakukan PT. Anugrah Argon Medika dari proses pemesanan hingga barang sampai ke customer adalah 4 jam. Oleh karena itu, di dalam Service Level Agreement dengan customer, PT. Anugrah Argon Medica berjanji bahwa pengiriman barang tidak akan melebihi 5 jam untuk pengiriman dalam kota (dihitung dari proses pemesanan hingga barang sampai), dan 1 – 4 hari untuk pengiriman luar kota berdasarkan jarak yang ditempuh.

Terganggunya data center yang mengakibatkan ketidaktersediaan sistem, akan berdampak pada terhentinya proses bisnis antara kantor cabang dengan customer. Proses pengiriman barang kepada customer pun menjadi terganggu, dan berdasarkan SLA, perusahaan harus dapat mengirimkan barang tidak melebihi 5 jam. Sedangkan kemungkinan terburuk terjadinya gangguan pada sistem bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari.

(38)

Berdasarkan analisis di atas, maka isu yang muncul adalah hubungan antara kantor cabang dengan customer menjadi terganggu. Berdasarkan pertimbangan SLA dan waktu yang dibutuhkan untuk mengantar barang ke customer, pihak manajemen perusahaan memberikan kebijakan lamanya waktu system down adalah selama 1 jam. Atau dengan kata lain, RTO PT. Anugrah Argon Medica berdasarkan Service Level Agreement perusahaan terhadap customer adalah selama 1 jam.

RTO dari segi transaksi

Penentuan RTO apabila dilihat dari segi transaksi adalah sebesar 4 jam. Nilai tersebut ditetapkan berdasarkan peng-input-an transaksi ke dalam sistem. Transaksi yang terjadi selama system down akan dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas. Setelah sistem dapat digunakan kembali, kantor cabang segera melakukan peng-input-an semua transaksi yang terjadi selama system down. Penentuan RTO selama 4 jam adalah dengan pertimbangan transaksi yang dicatat secara manual selama 4 jam tersebut akan dapat di-input ke sistem dalam 4 jam berikutnya. Hal ini dihitung berdasarkan rata-rata jumlah transaksi perhari.

3.8.2 Analisis RPO (Recovery Point Objective)

Di dalam proses bisnisnya, seluruh proses penjualan akan menghasilkan pergerakkan stok barang yang akan dicatat dan disimpan di dalam sistem. Proses penjualan ini juga yang akan mengubah stok menjadi piutang perusahaan pada

(39)

customer. Data-data piutang yang disimpan di dalam sistem inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu aset perusahaan.

Ketika perusahaan diperhadapkan pada kemungkinan terjadinya kehilangan data, maka perusahaan akan mengalami :

- Kehilangan aset perusahaan seperti piutang (invoice),

- Jumlah stok barang di gudang tidak sesuai dengan jumlah di sistem, - Aliran dana yang tidak terlacak.

Database Oracle mempunyai archived log yang memastikan nilai RPO

menjadi 0, dengan catatan archived log tersebut tidak hilang. Ketika melakukan restore database, archived log juga di-restore untuk mengembalikan transaksi-transaksi yang terjadi dari backup terakhir sampai terjadi kerusakan sistem. Jadi tidak ada data transaksi yang hilang saat terjadi kerusakan sistem. Namun dengan catatan bahwa archived log tersebut tidak rusak atau hilang.

Masalah yang mungkin terjadi adalah ketika perusahaan belum sempat melakukan backup data-data terbaru dan terjadi kerusakan fisik yang menghancurkan storage tempat data-data tersebut berada. Maka perusahaan akan mengalami kehilangan data-data yang menjadi aset perusahaan.

Kehilangan data pada akhirnya berakibat pada kehilangan aset penting perusahaan dan meningkatnya pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan menentukan nilai RPO selama 1 jam, artinya kehilangan data transaksi yang dapat ditolerir adalah data transaksi selama 1 jam.

(40)

3.9 Usulan Pemecahan Masalah Yang Dihadapi PT Anugrah Argon Medica

Setelah melakukan identifikasi mengenai masalah yang dihadapi, maka solusi pemecahan masalah yang diusulkan bagi perusahaan tersebut adalah membangun sistem high availability dengan Oracle Data Guard yang dapat menjaga kelangsungan proses bisnis, keutuhan dan keamanan penyimpanan data perusahaan pada saat terjadi gangguan pada database server dan storage server baik terencana maupun tidak terencana.

Sistem high availability dengan Oracle Data Guard dibangun dengan mendirikan standby data center (Disaster Recovery Center) di tempat yang terpisah dengan primary data center. Standby database akan ditempatkan di standby data center. Oracle Data Guard akan selalu mensinkronisasi data yang terletak pada primary database ke standby database dan standby database siap berperan sebagai primary database jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada primary database. Setiap kantor cabang yang sangat bergantung pada sistem di primary data center pun tidak perlu merasakan dampak akibat gangguan yang dialami data center di kantor pusat terlalu lama karena Oracle

Data Guard dapat mengalihkan peran standby database menjadi primary database

dengan tetap memiliki salinan database yang sama dengan primary database sebelumnya.

Solusi sistem high availability dengan Oracle Data Guard juga merupakan solusi yang memenuhi syarat RTO dan RPO perusahaan karena mampu meminimalisasikan waktu system down yang akan dihadapi perusahaan. Dengan demikian, high availability terhadap database server dan storage server PT. Anugrah Argon Medica pun tercapai dengan Oracle Data Guard. Solusi inilah yang akan menjaga kelangsungan proses bisnis serta keutuhan dan keamanan penyimpanan informasi perusahaan pada saat terjadi

(41)

gangguan pada database server dan storage server baik terencana maupun tidak terencana.

Gambar

Gambar 3.2 Proses Bisnis pada PT. Anugrah Argon Medica
Gambar 3.5 Grafik Prakiraan Transaksi per Hari  Keterangan:
Gambar 3.6 Grafik Prakiraan Jumlah Transaksi per Bulan  Keterangan:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa atau anggota yang lain dari institusi pendidikan tersebut mengenai hubungan antara tingkat

Seperti halnya gaya busana para penggemar boyband EXO yang selalu terlihat memakai baju jersey berwarna putih yang bertuliskan “Exoplanet” dan ada juga yang

Berdasarkan hasil evaluasi, para pengemudi sebagai peserta pelatihan dalam bentuk daring juga memperoleh manfaat di mana para peserta saat ini telah mampu

sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam kegiatan dan.. permainan di dalam dan luar

Dalam penelitian sebelumnya Sumadikarta, dkk (2016) mengembangkan sebuah aplikasi dengan konsep data mining menggunakan algoritma k-means yang berfungsi untuk

d) Pada transaksi penerimaan kas, dokumen yang digunakan telah diotorisasi o leh fungsi yang berwenang. e) Adanya pencatatan tersendiri yang dilakukan oleh Bagian Unit Simpan

Adapun metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengujian dynotest, yang merupakan suatu metode pengujian performa mesin dengan cara melihat daya dan torsi yang dihasilkan

Semua dosen Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan banyak masukan untuk penelitian selama