• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan bantuan program SPSS.

4.1. Deskriptif Data

Dalam deskripsi data ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah sampel dan persentase masing-masing sampel yang digunakan dan analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh

4.1.1 Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan dan annual report tahun 2011-2014. Data ini diperoleh dari situs www.idx.co.id dan dari situs masing – masing perusahaan sampel.

Dari data yang diperoleh dari situs Sahamoke.com dapat diketahui bahwa untuk perusahaan sektor keuangan memiliki sub sektor yaitu sub sektor Bank terdapat 41 perusahaan, sub sektor Lembaga Pembiayaan terdapat 15 perusahaan, sub sektor Perusahaan Efek terdapat 12 perusahaan, sub sektor Asuransi terdapat 12 perusahaan, dan lainnya terdapat 8 perusahaan. Total seluruh perusahaan sektor jasa keuangan tersebut adalah 88 perusahaan.

(2)

50 Rincian mengenai klasifikasi perusahaan sektor keuangan dapat dilihat di table 4.1. berikut:

Tabel 4.1

KLASIFIKASI SUB SEKTOR KEUANGAN

No. Sub Sektor Jumlah

1. Bank 41 2. Lembaga Pembiayaan 15 3. Perusahaan Efek 12 4. Asuransi 12 5. Lainnya 8 Total 88

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling dengan kriteria Perusahaan yang menjadi sample adalah (1) perusahaan termasuk dalam sektor keuanganyang terdaftar di BEI selama periode 2011-2014. (2) Perusahaan sektor keuanganyang terdaftar di BEI selama periode 2011-2014 telah menyampaikan data laporan keuangan yang telah diaudit secara lengkap.

(3)

51 Tabel 4.2

PEMILIHAN SAMPEL

Kriteria 2011 2012 2013 2014

Perusahaan termasuk sektor jasa keuangan 88 (100%) 88 (100%) 88 (100%) 88 (100%) Tidak Menyampaikan

Laporan Keuangan secara lengakap dan telah diaudit periode 2011, 2012, 2013 dan 2014 (23) (21,13%) (22) (25%) (13) (14,77%) (12) (13,63%) Jumlah Sample 65 (73,86%) 66 (75%) 75 (85,22%) 76 (86,36) Total Sample 282 (80,11%)

Berdasarkan tabel 4.2, untuk tahun 2011 dari 88 jumlah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian terdapat 23 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 23 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD),Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Bank Pan Indonesia Syariah Tbk (PNBS), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Magna Finance Tbk (MGNA),

(4)

52 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO). Pada tahun 2012 terdapat 22 peusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 22 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD),Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Bank Pan Indonesia Syariah Tbk (PNBS), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Magna Finance Tbk (MGNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO). Pada tahun 2013 terdapat 13 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 13 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Agris Tbk (AGRS), Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J

(5)

53 Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM),Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN),Magna Finance Tbk (MGNA), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO) dan pada tahun terakhir periode penelitian yaitu 2014 terdapat 12 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan tidak di audit. Sehingga 12 perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel. Perusahaan tersebut yaitu Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYD), Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), Bank Pembgangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), Bank Mitraniaga Tbk (NAGA),Magna Finance Tbk (MGNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), Victoria Insurance Tbk (VINS), Mina Padi Investama Tbk (PADI), Panca Global Securities Tbk (PEGE), Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), dan Victoria Investama Tbk (VICO).

Dari penjabaran tersebut diatas dapat dapat diketahui jumlah perusahaan sektor jasa keuangan yang tidak dapat dijadikan sample selama periode penelitian adalah sebanyak 70 perusahaan dari jumlah populasi. Sehingga jumlah sample yang dipakai dalam penelitian adalah 282 (80,11%) dari jumlah populasi.

(6)

54 4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilihat menggunakan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation LIABILITAS_INSTR UMEN_KEUANGAN 210 17 34 28.07 3.073 PENGUNGKAPAN_ LIABILITAS_INSTR UMEN_KEUANGAN 210 50.00 100.00 78.2810 12.88343 RETURN_SAHAM 210 -7 10 .30 2.154 Valid N (listwise) 210

Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Dari hasil analisis deskriptif pada table diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

(7)

55 1. Liabilitas instrument keuangan memiliki nilai minimun sebesar 17 yaitu Rp.25.581.513.000 diperoleh olehLippo SecuritiesTbk(LPPS) yang berarti bahwa LPPS memiliki liabilitas instrument keuangan paling rendah dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan nilai maksimum liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 34 yaitu Rp.682.073.916.00.000 yang diperoleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berarti BBRI memiliki liabilitas instrument keuangan palingtinggi dibandingkan perusahaan lainnya. Nilai rata-rata liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 28,07artinya secara keseluruhan perusahaan jasa keuangan mememiliki liabilitas instrument keuangan tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 28,07. Sedangkan standar deviasi sebesar 3,073 yang berarti bahwaukuran penyebaran dari liabilitas instrument keuangan sebesar 3,073dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan. 2. Pengungkapan liabilitas instrumen keuangan memiliki nilai minimum sebesar 50% yang diperoleh beberapa perusahaan seperti HD Capital Tbk (HADE) dan Panin Financial Tbk (PNLF) yang berarti bahwa HADE dan PNLF paling sedikit mengungkapkan item pengungkapan liabilitas instrumen keuangan sebesar 50% yang merupakan setengah dari 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Nilai maksimum pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 100%

(8)

56 yang diperoleh beberapa perusahaan seperti Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berarti bahwa BMRI dan BBNI paling banyak mengungkapkan item pengungkapan liabilitas instrumen keuangan yaitu sebesar 100 dari seluruh yakni 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Nilai rata-rata pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 78,28%artinya secara keseluruhan perusahaan jasa keuangan mengungkapkan liabilitas instrument keuangan dengan nilai rata-rata sebesar 78,28%yaitu lebih dari setengah dari 6 item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Sedangkan standar deviasi sebesar 12,88% yang berarti bahwaukuran penyebaran dari pengungkapan liabilitas instrumen keuangan sebesar 12,88% dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan..

3. Return saham memiliki nilai minimum sebesar -7% yang diperolehdua perusahaan yaitu Yulie Sekurindo Tbk (YULE) dan Lippo General Insurance Tbk (LPGI) hal ini berarti YULE dan LPGI memiliki return saham paling rendah dibandingkan perusahaan lain yaitu sebesar -7%. Return negatif menunjukan adanya penurunan harga saham sebesar -7% setelah lima hari ditebitkannya laporan keuangan yang telah diaudit pada kedua perusahaan tersebut yang berarti investor merugi terhadap investasinya pada perusahaan tersebut. Nilai maksimumreturn

(9)

57 saham adalah sebesar 10%yang diperolehBank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berarti BBNI memiliki return saham paling tinggi dibandingkan perusahaan lain yaitu sebesar 10.Return

positif menunjukan harga saham terus meningkat pada hari kelima setelah ditebitkannya laporan keuangan yang telah diaudit yang berarti bahwa investor memperoleh keuntungan sebesar 10% atas investasinya pada perusahaan tersebut. Nilai rata-rata return saham adalah sebesar 0,30%Artinya secara rata-rata return

sahamperusahaan jasa keuangan mengalami return positif. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2011-2014 secara umum return saham perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,30%. Sehingga investor dapat memperoleh keuntungan atas investasinya. Sedangkan standar deviasi sebesar 2,154% yang berarti bahwa ukuran penyebaran dari return saham sebesar 2,154% dari 210 perusahaan sektor jasa keuangan..

4.2.Uji Normalitas Data Uji Normalitas

Ghozali(2011) mengungkapkan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi syaratnya terpenuhi yaitu, variabel dependent, independen atau keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

(10)

58 mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.4 Normalitas Data

Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Dari hasil uji normalitas data dengan menggunakan grafik P-Plot diatas data menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hal tersebut terjadi karena ada data yang outlier. Oleh sebab itu data outlier tersebut harus dihapus agar data menjadi normal.

(11)

59 Tabel 4.5

Normalitas Data Setelah Data Outlier dihapus

Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Setelah dilakukan penghapusan data outlier sebanyak 70 sample maka grafik diatas dapat terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan

(12)

60 nilai VIF, jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam model regresi tersebut. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUA NGAN .908 1.102 PENGUNGKAPAN_LIABILITAS_ INSTRUMEN_KEUANGAN .908 1.102

a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Dari hasil analisis uji multikolinieritas di atas, dihasilkan nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model regresi ini dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.4. Uji Signifikansi

4.4.1. Metode Adjusted R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai

(13)

61 koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1). dimana semakin tinggi nilai R2 suatu regresi atau semakin mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal ini berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Penelitian ini menggunakan nilai adj R2 karena mampu mengatasi bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Hasil analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut

Tabel 4.7

Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .295a .087 .078 2.068 1.842

a. Predictors: (Constant), PENGUNGKAPAN_LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUANGAN, LIABILITAS_INSTRUMEN_KEUANGAN

b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Dari hasil uji koefisien determinasi di atas dihasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,087. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa seluruh variable independen dapat menjelaskan model penelitian atau variable dependen adalah sebesar 8,7% sedangkan sisanya 91,3% dipengaruhi variabel lain diluar model penelitian.

(14)

62 4.4.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistic t. Hasil uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Hipotesis

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -5.787 1.405 -4.119 .000 LIABILITAS_INSTRUMEN_K EUANGAN .139 .049 .199 2.852 .005 PENGUNGKAPAN_LIABILIT AS_INSTRUMEN_KEUANG AN .028 .012 .166 2.385 .018

a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016.

Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi koefisien regresi dari variabel liabilitas instrumen keuangan. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa liabilitas

(15)

63 instrumen keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien regresi liabilitas instrumen keuanganyaitu 0.139 dan nilai signifikansi sebesar 0,005. Pada tingkat signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,005< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis pertama penelitian ini dapat didukung.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi koefisien regresi dari variabel pengungkapan liabilitas instrumen keuangan. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien regresi pengungkapan liabilitas instrumen keuanganyaitu 0,028 dan nilai signifikansi sebesar 0,018. Pada tingkat signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,018< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis kedua penelitian ini dapat didukung.

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan tujuan untuk menaksir rata-rata populasi variabel dependen

(16)

64 dengan dasar nilai tertentu dari variabel independen. Hasil analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -5.787 1.405 -4.119 .000 LIABILITAS_INSTRUMEN_K EUANGAN .139 .049 .199 2.852 .005 PENGUNGKAPAN_LIABILIT AS_INSTRUMEN_KEUANG AN .028 .012 .166 2.385 .018

a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber: Data Sekunder diolah, 2016

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = -5,787+ 0,139X1 + 0,028X2

Hasil persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar -5,787yang berarti Apabila seluruh variabel independen 0, maka besarnya nilai perusahaan adalah -5,787dengan asumsi semua variabel independen lain konstan.

(17)

65 2. Nilai koofisien regresi variabel liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 0,139. Hasil ini dapat diartikan bahwa apabila nilai liabilitas meningkat satu satuan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,139dengan asumsi semua variabel independen lain konstan.

3. Nilai koofisien regresi variabel pengungkapan liabilitas instrumen keuangan adalah sebesar 0,028. Hasil ini dapat diartikan bahwa apabila pengungkapan liabilitas instrumen keuangan meningkat satu satuan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,028 dengan asumsi semua variabel independen lain konstan

4.6.Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1. Pengaruh Liabilitas Instrumen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh liabilitas instrumen keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan pengujian regresi berganda yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,005 pada tingkat signifikansi α = 5%, maka liabilitas instrumen keuangan signifikan. Karenanilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,005< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian Okky, Sinarwati dan Anantawikrama (2015) leveragemenunjukkan proporsi atas pemakaian utang dalam membiayai investasinya. Informasi

(18)

66 mengenai adanya penggunaan utang oleh perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi investor karena dengan adanya penggunaan utang tersebut perusahaan memiliki kondisi yang baik dalam memperoleh laba. Pada saat penjualan dan laba meningkat per tahun, maka pembiayaan dengan hutang dan beban tetap tertentu akan meningkatkan pendapatan pemilik saham. hal tersebut menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya ke suatu perusahaan.

Disamping itu, Liabilitas sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.Hal ini dikarenakan tingginya liabilitas perusahaan jasa keuangan menandakan banyaknya nasabah yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.Semakin banyaknya nasabah, maka perusahaan tersebut semakin baik dimata investor.Oleh sebab itu investor tertarik untuk berinvestasi yang berdampak pada nilai perusahaan yang meningkat.

4.6.2. Pengaruh Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan pengujian regresi berganda yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilaisignifikansi sebesar 0,018 pada tingkat signifikansi α = 5%, maka ketaatan pengungkapan liabilitas instrument keuangansignifikan. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,018< 0,05).Sehingga dapat disimpulkan

(19)

67 bahwa pengungkapan liabilitas instrumen keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi liabilitas instrumen keuangan akan meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam laporan keuangan terdapat instrumen keuangan. Salah satunya adalah liabilitas instrumen keuangan. Dian (2015) memandang bahwa keseluruhan instrument keuangan pengungkapan liabilitas dalam bentuk angka keuangan maupun non keuangan dapat dijadikan dasar pertimbangan stakeholder. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan kecurangan dalam pemerolehan angka tersebut, sehingga timbul suatu keraguan mengenai keandalan informasi keuangan mengenai instrument keuangan yang disajikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji ketaatan terhadap pengungkapan liabilitas instrumen keuangan tersebut. Dimana jika perusahaan taat dalam mengungkapkan liabilitas kemungkinan kecurangan dalam pemerolehan angka liabilitas tersebut menjadi kecil. Disamping itu semakin taat perusahaan mengungkapkan item-item liabilitas instrumen keuangan dapat meningkatkan rasa kepercayaan terhadap informasi yang disajikan dengan demikian investor tertarik berinvestasi pada perusahaan sehingga dapat berdampak pada nilai perusahaan yang meningkat.

Gambar

Tabel 4.4  Normalitas Data

Referensi

Dokumen terkait

Pembentukan Lembaga atau Perusahaan Penjaminan Kredit dimaksudkan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangka mengakses pendanaan dari

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode peta konsep dapat meningkatkan

KAT TA A

yang dilakukan peneliti bersifat deskriptif analitis yaitu, suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan suatu peraturan perundang- undangan yang berlaku

Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan pendapat Supranto (2001) bahwa untuk memperoleh hasil baik dari suatu analisis faktor, maka jumlah responden yang diambil

Data deskripsi yang akan dihasilkan pada penelitian ini berupa total perbandingan antara data demografi dalam angket identitas dengan skor total Budaya Organisasi karyawan yang

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

Berangkat dari konsep yang demikian, maka seharusnya nilai-nilai multikulturalisme dapat terintegrasi secara jelas dalam agenda pendidikan Islam dalam pengertian yang