• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Gambar 3.1. Ilustrasi Garis Besar Perancangan Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Gambar 3.1. Ilustrasi Garis Besar Perancangan Sistem"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Block Diagram Perancangan Sistem

Gambar 3.1. Ilustrasi Garis Besar Perancangan Sistem

Sistem ini secara umum terdiri dari 4 bagian utama yaitu, pengirim lokasi objek (transmitter), satelit, webserver dan perangkat pelacak lokasi (receiver). Perangkat yang digunakan sebagai transmitter adalah sebuah smartphone dan receiver untuk melacak lokasi objek, juga menggunakan smartphone. Sementara itu, webserver berfungsi sebagai tempat tujuan dimana data koordinat akan dikirim, disimpan dan diolah dan satelit yang berfungsi sebagai pengiriman koordinat data ke transmitter lalu data koordinat yang sudah diterima oleh transmitter akan dikirimkan ke database yang telah dibuat pada webserver secara 3G. Komunikasi antara satelit ke transmitter menggunakan

WebServer Smartphone

Satelit

Smartphone Area Tertentu

(2)

sinyal gelombang mikro. sedangkan untuk komunikasi dari transmitter ke server akan dihubungkan secara wireless menggunakan koneksi 3G .

Webserver digunakan sebagai tempat penyimpanan data-data yang dikirimkan dari smartphone setiap detiknya dan ditampung pada tabel database MySQL. Data-data yang dikirimkan oleh smartphone berupa longitude dan latitude dari posisi objek. Weberver akan menampung data yang dikirimkan oleh smartphone sebanyak 100 koordinat terakhir. Jika data yang dikirim telah melebihi 100 koordinat, data yang berikutnya masuk ke database akan menggantikan data pertama yang masuk ke tabel database dengan metode First In First Out ( FIFO). Jadi Webserver ini hanya berfungsi sebagai penampungan data dan data tersebut kemudian akan dikirimkan ke receiver.

3.2 Arsitektur Rancangan

Arsitektur perancangan sistem Human Tracking pada suatu Area Tertentu Menggunakan GPS terdiri dari dua bagian, yaitu hardware dan software. Berikut adalah blok diagram hardware serta software yang digunkan pada penelitian ini.

3.2.1 Hardware

Pada bagian hardware ini hampir semuanya menggunakan perangkat yang sudah ada seperti untuk penerima sinyal gelombang mikro dari satelit, penerimaannya akan menggunakan GPS navigation device pada mobile device dengan OS android. Berikut adalah modul hardware mobile device yang digunakan pada penelitian ini dimana modul transmitter dan receiver nya adalah modul yang sama hanya saja berbeda mobile device.

(3)

3.2.1.1 Modul Transciever

Gambar 3.2 Diagram Blok Modul Utama Transmitter

Gambar 3.2 Diagram Blok Modul Utama Transmitter Modul Android

Prosesor

LCD

GPS Device

Android

3G

Satelit

Database

(4)

3.2.1.2 Spesifikasi Smartphone

Dalam perancangan ini digunakan dua tipe smartphone, yaitu “HTC

Butterfly” dan “Himax Pure II”. Berikut spesifikasi dari smartphone yang digunakan:

GENERAL 2G Network GSM 850 / 900 / 1800 / 1900

3G Network HSDPA 850 / 2100

HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100

4G Network LTE (market dependent)

SIM Micro-SIM

Announced 2012, December

Status Available. Released 2013, January

BODY Dimensions 143 x 70.5 x 9.1 mm (5.63 x 2.78 x 0.36 in)

Weight 140 g (4.94 oz)

DISPLAY Type Super LCD3 capacitive touchscreen, 16M colors

Size 1080 x 1920 pixels, 5.0 inches (~441 ppi pixel density)

Multitouch Yes

Protection Corning Gorilla Glass 2

- HTC Sense UI 5

SOUND Alert types Vibration, MP3, WAV ringtones

Loudspeaker Yes

3.5mm jack Yes

- Beats Audio sound enhancement

MEMORY Card slot microSD, up to 32 GB

Internal 16 GB (11 GB user available), 2 GB RAM

DATA GPRS Yes

EDGE Yes

Speed HSPA+; LTE, Cat3, 50 Mbps UL, 100 Mbps DL

WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot

Bluetooth Yes, v4.0 with A2DP

NFC Yes (Market dependent)

USB Yes, microUSB v2.0 (MHL)

CAMERA Primary 8 MP, 3264 x 2448 pixels, autofocus, LED flash, check quality

Features Simultaneous HD video and image recording, geo-tagging, face and smile detection

Video Yes, 1080p@30fps, stereo sound rec., video stabilization, check quality

Secondary Yes, 2.1 MP, 1080p@30fps

FEATURES OS Android OS, v4.1.1 (Jelly Bean), upgradable to v4.2.2 (Jelly Bean)

(5)

Chipset Qualcomm APQ8064 Snapdragon

CPU Quad-core 1.5 GHz Krait

GPU Adreno 320

Sensors Accelerometer, gyro, proximity, compass

Messaging SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email

Browser HTML5

Radio Stereo FM radio with RDS

GPS Yes, with A-GPS support and GLONASS

Java Yes, via Java MIDP emulator

Colors Black

- SNS integration

- Dropbox (25 GB cloud storage)

- Active noise cancellation with dedicated mic - TV-out (via MHL A/V link)

- DivX/XviD/MP4/H.263/H.264/WMV player - MP3/eAAC+/WMA/WAV player

- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, Google Talk - Organizer

- Document viewer/editor - Photo viewer/editor

- Voice memo/dial/commands - Predictive text input

BATTERY Non-removable Li-Po 2020 mAh battery

Stand-by No official data

Talk time No official data

MISC SAR US 0.97 W/kg (head) 0.79 W/kg (body)

Price group

TESTS Display Contrast ratio: 1104:1 (nominal) / 1.873:1 (sunlight)

Loudspeaker Voice 69dB / Noise 70dB / Ring 77dB

Audio quality

Noise -82.5dB / Crosstalk -80.8dB

Camera Photo / Video

Battery life Endurance rating 45h

Gambar 3.3.1 Spesifikasi Smartphone “HTC Butterfly” Sumber : http://www.gsmarena.com/htc_butterfly_s-5537.php

“HTC Butterfly” dilengkapi dengan perangkat GPS yang mendukung sistem A-GPS, dan dibantu juga dengan GLONASS (Global Navigation Satellite System). GLONASS adalah satelit sistem navigasi berbasis luar angkasa yang dioperasikan

(6)

oleh Russian Aerospace Defence Forces, GLONASS menyediakan alternatif bagi GPS dan sebagai satu-satunya alternatif dalam bidang sistem navigasi yang beroperasi dalam cakupan global dan ketepatan yang sebanding.

Spesifikasi “Himax Pure II” sebagai berikut :

GENERAL Mode WCDMA + GSM network, Dual Card, Dual Standby

Network System

GSM, Mobile, 3G(WCDMA), HSDPA/HSUPA

Network Frequency

2G:GSM 900MHz/1800MHz;3G:WCDMA 2100MHz

BODY Dimensions 135mm*68mm*9.9mm

DISPLAY Type IPS (In-Plane Switching technology)

Size QHD(960*540), 4.5 Inches

Multitouch Capacitive touch; Multi-touch 5 point

MEMORY Card slot Up to 32GB MicroSD Card

Internal RAM:1GB; ROM:4GB eMMc

CAMERA Primary Front 2.0 MP, Rear 8.0 MP

FEATURES OS Android OS, v4.1 (Jelly Bean)

CPU Qualcomm MSM8225Q 1.2GHz

Sensors Gravity, light, distance

GPS Yes

- Dual Mic Noise Reduction Function

BATTERY 2000 mAh

Stand-by Up to 120 Hours

Talk time Depends on The Network (Up to 750 Min)

Gambar 3.3.2 Spesifikasi Smartphone “Himax Pure II”

Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/51e93aaa1ed719fe28000004/official- lounge-himax-pure-ii

3.2.2 Software

Pada perancangan aplikasi “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” ini, akan menyajikan proses perancangan map dan aplikasi yang digunakan, flowchart kerja dari sistem tracking aplication, sistem webserver penampung seluruh informasi dari

(7)

proses tracking yang dilakukan serta kegunaan SMS gateway pada aplikasi ini.

3.2.2.1 Perancangan Kerja Sistem

Gambar 3.4 Diagram Alur Kerja Sistem Keseluruhan

“Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS”, menggunakan konsep One-to-One tracking karena memiliki keunggulan dalam penggunaan traffic data (bandwidth), selain itu juga meringankan kerja aplikasi dengan tujuan untuk mencapai kondisi tracking yang real time.

Untuk mendapatkan posisi objek pada proses tracking, sistem didesain menggunakan perantara berupa webserver. Hal ini ditujukan

(8)

untuk meringankan kerja aplikasi pada smartphone, contohnya : apabila smartphone_a ingin di track secara bersamaan oleh smartphone_b dan smartphone_c atau smartphone yang lainnya, maka smartphone_a hanya perlu mengirim koordinatnya ke webserver untuk dicatat, selanjutnya koordinat smartphone_a yang telah dicatat akan dikirim oleh webserver untuk diteruskan ke smartphone_b dan smartphone _c. Lain halnya jika digunakan tracking langsung tanpa perantara webserver, maka smartphone_a harus melakukan pengiriman koordinat sebanyak jumlah permintaan tracking yang ada, jika yang ingin men-tracking adalah smartphone_b dan smartphone_c, berarti dalam hal ini dua pengiriman koordinat harus dilakukan smartphone_a. Selain itu webserver juga berperan sebagai akses ke database untuk pencatatan koordinat dan terlibat dalam proses verifikasi pendaftaran smartphone dengan nomor mobile yang ingin didaftarkan untuk pertama kali.

Fungsi pencatatan history menggunakan database MySQL 5, yang terdapat pada X (cross-platform) Apache HTTP Server MySQL PHP Perl (XAMPP). Tujuan dipilih MySQL, karena merupakan database yang paling umum dipakai dalam aplikasi, dan mudah penggunaannya.

SMS Gateway digunakan di dalam sistem ini sebagai pemberi kode validasi pada proses pendaftaran. Metode SMS dipilih supaya dipastikan bahwa yang dapat menerima kode validasi adalah nomor mobile bersangkutan yang didaftarkan. Contohnya : smartphone_a dengan nomor mobile 08xx123123 dan smartphone_b dengan nomor mobile 08xx456456, smartphone_a menginstal aplikasi, lalu menjalankan aplikasi dan harus melakukan proses registrasi, apabila smartphone_a meng-input nomor mobile smartphone_b yaitu 08xx456456 untuk registrasi maka SMS Gateway akan mengirim SMS berisi kode validasi (kode yang harus di-input di smartphone_a) ke nomor mobile yang dimiliki smartphone_b, maka dalam hal ini smartphone_a tidak akan dapat menggunakan aplikasi kecuali user smartphone_b memberi tahu kode validasi kepada user smartphone_a.

(9)

3.2.2.2 Perancangan Map

Map yang digunakan pada aplikasi ini berdasarkan dari salinan blueprint yang diperoleh dari Kantor Pusat Pengelola (KPP) Gelora Bung Karno dengan surat pengantar dari Universitas Bina Nusantara sebagai rujukan.

Gambar 3.5 Bentuk Map

Kemudian dilakukan perolehan data acuan berupa koordinat yang didapat melalui aplikasi Google Maps menggunakan smartphone pada empat titik yang ditandai dengan tanda bintang seperti pada gambar di atas.

Format salinan blueprint yang didapat adalah .dwg yaitu format file penyimpanan dari software AutoCAD. Untuk dapat ditampilkan dalam aplikasi format file yang dibutuhkan adalah *.jpg , *.bmp , *.png atau format file gambar. Dalam hal ini digunakan software Free DWG Viewer untuk menampilkan map keseluruhan Gelora Bung Karno, lalu dengan menggunakan fitur screenshot pada Windows disalin ke aplikasi paint yang juga merupakan aplikasi di Windows. Di paint dilakukan proses crop yaitu memilih daerah yang

(10)

merupakan lingkup dari aplikasi “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS”, lalu disimpan dalam format file *.png.

Beberapa posisi yang ditandai oleh simbol bintang di atas akan digunakan dalam simulasi logika perhitungan untuk mem-plot posisi pada map aplikasi. Logika yang dipakai adalah “Perbandingan koordinat lintang/bujur dengan lebar/panjang pixel pada map”. Berikut adalah penjelasan selengkapnya :

Xn = Koordinat bujur yang diperoleh melalui Google Maps pada titik n

Yn = Koordinat lintang yang diperoleh melalui Google Maps pada titik n

PXn = Satuan koordinat pixel arah horizontal pada titik n PYn = Satuan koordinat pixel arah vertikal pada titik n n = Koefisien yang menyatakan letak titik , n = {1,2,3,4}

X = Koordinat bujur yang diperoleh dari satelit pada smartphone pada waktu aplikasi dijalankan

Y = Koordinat lintang yang diperoleh dari satelit pada smartphone pada waktu aplikasi dijalankan.

Terlebih dahulu dimisalkan ukuran pixel map adalah 1000x1000, artinya panjang map adalah 960 pixel dan demikian juga lebarnya. Maka berdasarkan asumsi tersebut didapatkan jika diubah ke dalam sistem koordinat masing-masing :

(PX1,PY1) = (0,0) ; sebagai titik acuan (PX2,PY2) = (0,-800) ;

(PX3,PY3) = (1000,-800) ; (PX4,PY4) = (1000,200) ;

Lalu berdasarkan perolehan data menggunakan Google Maps : (X1 , Y1) = (106.802717 , -6.2135982)

(X2 , Y2) = (106.802752 , -6.2154719) (X3 , Y3) = (106.8050511 , -6.2154983) (X4 , Y4) = (106.8050974 , -6.213055)

(11)

Untuk simulasi perhitungan ini, akan digunakan dua titik saja, yaitu titik 1 dan titik 3 sebagai pembanding. Dari informasi koordinat acuan, didapati bahwa lingkup area secara membujur atau secara sumbu X apabila dalam koordinat adalah sebesar :

X3 – X1 = 106.8050511 – 106.802717 = 0.0023341 Dan secara melintang atau secara sumbu Y : |Y3 – Y1| = |-6.2154983 - -6.2135982| = 0.0019001 Rumus yang digunakan adalah :

Untuk mendapatkan posisi pixel X

Misalkan X yang didapat oleh smartphone adalah 106.80325672 Maka X – X1 = 106.80325672 - 106.802717 = 0.0005397

Dari didapatkan persentase, atau seberapa jauh titik X dari titik X1 dengan titik yang paling jauh adalah X3. Perhitungan hanya akan memberikan hasil berkisar dari 0 ~ 1 dalam desimal, atau 0% ~ 100% jika dijadikan persentase.

Pada contoh di atas perhitungan menghasilkan angka 0.231224026 atau sekitar 23.12%

Rasio ini (23.12%) dikalikan dengan , yaitu ukuran penuh pixel map secara sumbu X :

23.12% 1000 = 231.2

sehingga didapat 231 (pembulatan) pixel ke arah kanan dari titik 1.

Untuk mendapatkan posisi pixel Y

Misalkan Y yang didapat oleh smartphone adalah -6.2140092 Maka Y – Y1 = -6.2140092 - -6.2135982 = -0.000411

Dari didapatkan persentase, atau seberapa jauh titik Y dari titik Y1 dengan titik yang paling jauh adalah Y3. Perhitungan

(12)

hanya akan memberikan hasil berkisar dari 0 ~ 1 dalam desimal, atau 0% ~ 100% jika dijadikan persentase.

Pada contoh di atas perhitungan menghasilkan angka -0.216304405 atau sekitar 21.63%

Rasio ini (21.63%) dikalikan dengan , yaitu ukuran pixel map secara sumbu Y dari titik 1 ke titik 3:

21.63% (PY1-PY3) = 21.63% 800 = -173.04

sehingga didapat -173 (pembulatan) pixel ke arah bawah dari titik 1.

Dengan demikian diperoleh posisi pixel dari (106.80325672 , -6.2140092) adalah (231 , -173) dari titik 1.

Berikut screenshot dari smartphone :

Gambar 3.6 Tampilan Posisi Objek pada Aplikasi Map

Pixel yang digunakan pada setiap smartphone berbeda-beda terkait ukuran layar yang beragam, sehingga pada perancangan aplikasi ini tidak benar-benar digunakan suatu nilai pixel yang

(13)

permanen, melainkan menggunakan fungsi get_width dan get_height pada software Eclipse setelah gambar map di-stretch memenuhi layar smartphone.

3.2.2.3 Webserver

Keterangan webserver yang digunakan : a. Spesifikasi PC :

- Linux CentOS 6 - Processor Intel Xeon - Memory RAM 4GB - Bandwidth 1024Kb

b. Menggunakan XAMPP sebagai platform untuk merancang webserver

c. Alamat hosting “neyama.com”

3.2.2.4 SMS Gateway

SMS Gateway yang digunakan adalah aplikasi java yang diinstal pada smartphone dan bekerja pada background, sehingga aplikasi ini selalu siap melakukan fungsinya apabila diperlukan. Seperti penjelasan di atas, SMS Gateway merupakan pemberi kode validasi untuk smartphone yang melakukan proses registrasi aplikasi. Oleh sebab itu smartphone yang bertindak sebagai SMS Gateway harus dipastikan memiliki cukup pulsa untuk mengirimkan SMS kepada smartphone yang memohonkan proses registrasi.

Cara kerja verifikasi adalah sebagai berikut :

1. User memohonkan proses registrasi melalui koneksi 3G ke webserver

2. Webserver menyimpan ID User yaitu berupa nomor mobile (08xx….)

3. Webserver membuat kode acak sebagai kode validasi

4. Webserver men-trigger SMS Gateway, untuk kemudian SMS Gateway mengirimkan kode validasi ke ID (nomor mobile) tersebut

(14)

5. User memasukkan kode validasi yang diterima melalui SMS dengan benar, lalu aplikasi akan mengirim konfirmasi pada webserver melalui koneksi 3G.

6. Proses verifikasi selesai dan user telah diregistrasi.

3.3 Panduan Penggunaan Aplikasi

Cara penggunaan dari “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” ini yaitu dengan cara menginstal aplikasi “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” pada smartphone user yang ingin menggunakan layan tracking ini. Hal ini merupakan syarat pertama bagi user yang ingin men-tracking objek yang dicarinya pada area yang telah menyediakan layanan ini. Berikut merupakan diagram alur instalasi aplikasi “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS”.

(15)

Gambar 3.7 Diagram Alur Installasi Aplikasi

Selanjutnya, user belum dapat menggunakan aplikasi ini jika user tidak melakukan registrasi nomor mobile-nya. Dapat dilihat pada diagram alur diatas, registrasi nomor mobile digunakan pada aplikasi ini sebagai ID untuk mengenali antara user yang satu dengan yang lainnya. Proses registrasi dapat dilakukan dengan mengisi kolom registrasi phone number seperti yang dilihat pada gambar 3.8 dibawah.

(16)

Gambar 3.8 Kolom Registrasi (Phone Number)

Jika user telah melukan registrasi, selanjutnya aplikasi akan mengirimkan nomor mobile tersebut ke webserver. Nomor yang dikirimkan ke webserver akan diuji kebenarnya, oleh sebab itu webserver akan memvalidasi nomor tersebut dengan memberikan code random yang dikirimkan ke SMS Gateway. SMS Gateway yang menerima perintah dari webserver segera mengirimkan code random kepada user melalui SMS. User dapat memasukan code tersebut pada kolom validation code seperti gambar 3.9 untuk membuktikan bahwah nomor yang diregistrasi tersebut adalah nomor yang benar dimiliki user tersebut.

(17)

Gambar 3.9 Kolom Validasi Kode

Jika user salah atau tidak dapat memasukan code validasi, aplikasi akan terus me-looping kolom validation code hingga user memasukan code yang benar ataupun user menutup aplikasi ini. Setelah proses registrasi selesai dilakukan, user dapat menggunakan aplikasi “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan menggunakan GPS”, yang terdiri dari tiga menu utama yaitu menu My Position, Search Friend dan History.

(18)

Gamabar 3.10 Tampilan Menu Utama

Pada menu View My Position, user hanya dapat melihat posisinya sendiri pada map tersebut. Tentunya posisi user yang menggunakan ini harus berada pada area yang sudah pada aplikasi ini.

(19)

Gambar 3.11 Diagrm Alur Main Menu View My Position

Ketika fungsi “View My Position” dipilih, maka aplikasi akan menerima koordinat dari satelit GPS, yang kemudian akan di-plot pada map aplikasi ini. Di saat yang bersamaan dengan proses mem-plot, koordinat yang diperoleh (lintang dan bujur) dikirim ke server menggunakan koneksi 3G smartphone untuk dicatat. Fungsi ini akan berjalan terus sejak pertama kali dipilih untuk digunakan kecuali user menutup aplikasi secara total, dan bukan sekedar berpindah ke aplikasi lain atau multitasking dengan melakukan minimize pada aplikasi ini. Posisi dari user akan ditunjukan oleh sebuah marker berwarna hijau pada aplikasi tersebut. Apabila user telah berada diluar area dari map pada aplikasi ini, maka gambar marker berwarna hijau tidak akan terlihat pada map tersebut.

(20)

Gambar 3.12 Tampilan Posisi Marker User pada Aplikasi Map

Untuk proses pencarian posisi objek menggunakan “Human Tracking Pada Suatu Base Tertentu dengan Menggunakan GPS”, user dapat mengunakan menu kedua yaitu Search Friend.

(21)

Gambar 3.13 Diagram Alur Main Menu Search Friend

Tampilan awal fungsi “Search My Friend” memberikan user dua pilihan, yaitu meng-input nomor mobile atau memilih dari daftar nomor mobile dari user lain yang sudah menggunakan aplikasi ini. Setelah user berhasil meng-input nomor atau memilih satu nomor mobile yang ditampilkan, maka pada tahap ini, aplikasi user mendapatkan koordinat object, lalu mem-plot posisi user dan object pada map. Di saat user menggunakan fungsi ini, koordinat user juga dikirim ke server untuk dicatat dengan menggunakan koneksi 3G. Apabila user tidak

(22)

menutup aplikasi ini sebagaimana sudah dijelaskan pada “View My Position”, maka fungsi ini akan berulang.

Contoh; jika user A ingin mentracking user B maka user A dapat memasukan nomor mobile user B pada kolom kosong setelah menekan menu “Search Friend” atau user A juga dapat menggunakan icon “cari” yang terlatak disebelah kanan kolom kosong tempat memasukan nomor mobile user B tadi. Icon “cari” tersebut akan menyediakan nomor-nomor mobile yang telah terdaftar saat ingin menggunakan aplikasi ini.

Gambar 3.14 Kolom Input Phone Number dan List Phone Number

Jika user A telah memasukan atau telah menemukan nomor mobile user B yang ingin di-tracking, maka aplikasi “Human Tracking Pada Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” akan menampilakan posisi user B sebagai objek berupa koordinat-koordinat posisi dan waktu objek tersebut. Apabila user A ingin melihat langsung posisi user B sebagi objek pada aplikasi map ini, maka user A dapat menekan pilihan “Tracking” yang terletak diatas koordinat-koordinat dan waktu dari objek tersebut. Posisi objek pada map digambarkan dengan gambar

(23)

marker berwarna merah dan posisi dari user A sebagai pen-tracking dengan gambar marker berwarna hijau.

Gambar 3.15 Tampilan Tracking pada Aplikasi Map

Pada menu History, user aplikasi “Human Tracking Pada Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” mendapatkan 10 list history posisi, baik dari objek yang di-tracking-nya ataupun 10 list history posisi user tersebut. Untuk mendapatkan koodinat-koordinat history tersebut user juga harus memasukan nomor mobile baik nomor mobile dari objek ataupun dari user tersebut. Cara penggunaanya juga sama dengan proses penggunakan pada menu “Search Friend”. User dapat memasukan nomor mobile pada kolom kosong setelah menekan menu “History”, kemudian aplikasi tersebut akan menampilkan 10 list history dari nomor mobile yang dimasukan tadi.

(24)

Gambar 3.16 Diagram Alur Main Menu History

Jika user ingin melihat posisi history tersebut pada map, user dapat menekan menu “Show all” yang terletak pada akhir list history. Pada map akan menampilkan 10 marker yang merupakan 10 history posisi dari objek atau user, dimana 9 diantara marker tersebut berwarna merah dan 1 marker berwarna hijau. Satu marker yang berwarna hijau tersebut merupakan posisi terakhir kalinya objek atau user berada di map tersebut atau bisa juga dikatakan posisi objek atau user yang terakhir sebelum objek atau user tersebut mematikan GPS pada smartphone-nya.

(25)

Gambar 3.17 Tampilan History pada Aplikasi Map

3.4 Parameter –Parameter yang Diukur

Pada penelitian “Human Tracking Pada Suatu Area Tertentu dengan Menggunakan GPS” ini terdapat dua parameter yang akan diukur dan berikut cara pengukurannya guna mengetahui performa dari aplikasi yang akan dibuat. Berikut adalah beberapa parameter yang akan diukur antara lain:

3.4.1 Jarak Minimal Perpindahan untuk Menentukan Koordinat Baru Parameter ini menjelaskan mengenai proses perpindahan minimal posisi dari objek untuk menentukan koordinat baru pada aplikasi map. Dalam hal ini menjelaskan bahwa, jika objek bergerak kesuatu tempat atau berubah posisi, sampai seberapa jauhkan pergerakan objek untuk mengubah koordinat pada aplikasi map ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan aplikasi map terhadap perubahan posisi objek sebenarnya.

(26)

3.4.2 Membandingan Posisi Sebenarnya dengan Posisi di Map

Pada parameter ini menjelaskan tentang proses perpindahan posisi objek pada posisi sebenarnya dan membandingkan posisi tersebut pada posisi di map yang telah diinstal. Pengukuran ini dilakukan guna mengetahui missing jarak yang terjadi antara posisi objek pada tempat sebenarnya dan posisi objek pada aplikasi map atau dengan kata lain, pengukuran ini dikakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keakuratan aplikasi map dalam menentukan posisi objek.

Gambar

Gambar 3.1. Ilustrasi Garis Besar Perancangan Sistem
Gambar 3.2 Diagram Blok Modul Utama Transmitter
Gambar 3.3.1  Spesifikasi Smartphone “HTC Butterfly”
Gambar 3.4 Diagram Alur Kerja Sistem Keseluruhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketut Suwitra, Sp.PD-KGH, selaku mantan Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1) Ilmu Penyakit dalam di FK Unud/RSUP Sanglah, yang telah memberikan

Data Tabel 3 menunjukkan bahwa pada anak balita yang mengalami gangguan gizi berat berdasarkan indeks antropometri kombinasi risiko terkena penyakit ISPA dan diare

Saya harus memikirkan dia. Rumah belum dapat. Masih nebeng di tempat kawan. Dia harus diurus. Saya cari keterangan. Nelpon pakai bahasa Belanda yang masih baik, karena

Tanjung Enim Lestari Industri Bubur Kertas Oli bekas minyak, Pelumas bekas, Grease bekas, ex COD, Expired chemical, Botol bekas reagent, Catrid bekas, Toner bekas, lampu

Sementara pihak yang tidak sependapat dengan penerapan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ketika terjadi konflik antara pasien dengan

jumlah Ibu bersalln yang ditolong oleh tenaga kesehatan dl satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah ibu bersatin di satu wilayah kerja pada kurun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan siswa tentang penyakit HIV/AIDS setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media Video Konvensional

Masyarakat Batak di Desa Portibi Julu, Sumatera Utara, (Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya) 2011.. bertentangan dengan ketentuan hukum Islam yang melarang