• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmasi Rumah Sakit Print

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Farmasi Rumah Sakit Print"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Farmasi Rumah Sakit Farmasi Rumah Sakit (Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya di

(Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya di Instalasi Farmasi Rumah Sakit)Instalasi Farmasi Rumah Sakit) Disampaikan Pada Tanggal 11 Januari 2013

Disampaikan Pada Tanggal 11 Januari 2013

Definisi

Definisi  : bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,  : bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,  pengolahan,

 pengolahan, pengangkutan, pengangkutan, penyimpanan, penyimpanan, penggunaan penggunaan dapat dapat menimbulkan menimbulkan atauatau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, radiasi dalam jumlah yang membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, radiasi dalam jumlah yang memungkinkan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut memungkinkan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut menyebabkan kebakaran, ledakan, korosi, iritasi, keracunan, dan bahaya lainnya. menyebabkan kebakaran, ledakan, korosi, iritasi, keracunan, dan bahaya lainnya.

Dasar hukum

Dasar hukum  : (1) Peraturan Menteri Perdagangan RI, No. 04/M-  : (1) Peraturan Menteri Perdagangan RI, No. 04/M-DAG/Per/2/2006, tentang Distribusi dan Penganwasan Bahan Berbahaya (B2). DAG/Per/2/2006, tentang Distribusi dan Penganwasan Bahan Berbahaya (B2). (2) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 472/MENKES/Per/V/1996, tentang (2) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 472/MENKES/Per/V/1996, tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.

Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan. Ketentuan umum

Ketentuan umum : : 

 Bahan BBahan Berbahaya (B2) erbahaya (B2) adalah zat, adalah zat, bahan bahan kimia dan kimia dan biologi, biologi, baik dalambaik dalam  bentuk tunggal

 bentuk tunggal maupun maupun campuran campuran yang dapat yang dapat membahayakan membahayakan kesehatan kesehatan dandan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai sifat lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai sifat racun(toksisitas), karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi. racun(toksisitas), karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.

 Pengguna akhir B2 (termasuk RS) harus:Pengguna akhir B2 (termasuk RS) harus:

 Membeli B2 dari rekanan yang telah mempunyai SIUP B2,Membeli B2 dari rekanan yang telah mempunyai SIUP B2,

 Membuat laporan pembelian dengan format yang telah ditentukan kepadaMembuat laporan pembelian dengan format yang telah ditentukan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar dan Pemda Kota Bandung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar dan Pemda Kota Bandung.

 Membuat laporan berkala setiap tiga bulan yang memuat tentangMembuat laporan berkala setiap tiga bulan yang memuat tentang  penerimaan, penyaluran, penggunaan

 penerimaan, penyaluran, penggunaan serta kasus yang terjadi.serta kasus yang terjadi.

 Lembar Data Pengaman (LDP) Lembar Data Pengaman (LDP) atau Material Safety Data atau Material Safety Data Sheet Sheet (MSDS)(MSDS) adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika,kimia adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika,kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara  penanganan

 penanganan dan dan tindakan tindakan khusus khusus yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan keadaankeadaan darurat didalam pengangan bahan berbahaya.

darurat didalam pengangan bahan berbahaya.

  Nomor  Nomor CAS CAS (Chemycal (Chemycal Abstract Abstract Services) Services) adalah adalah Sistem Sistem indeks indeks atauatau registrasi senyawa kimia yang diadopsi secara internasional, sehingga registrasi senyawa kimia yang diadopsi secara internasional, sehingga

(2)

memungkinkan untuk mengidentifikasi setiap senyawa kimia secara spesifik.

Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya di IFRS 1. Perijinan

Pengajuan kepada KADIN Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Bedasar PerMen Perdagangan RI Nomer: 04/M-DAG/Per/2/2006 terdiri dari:

 Sebuk asam salisilat.  Larutan formalin 40%.  Para Formaldehid. 2. Penyimpanan

a. Ruang Penyimpanan:

 Memiliki sistem sirkulasi udara dan ventilasi yang cukup baik.  Suhu didalam ruangan terkendali.

 Aman dari berbagai gangguan biologis (tikus,rayap,dll).

 b. Dalam penyimpanan dilakuka pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari adanya bahaya reaktifitas.

3. Penanganan

Ada ruang penanganan khusus dan protap khusus. 4. Pendistribusian

 Wadah atau kemasan tertutup dan diberi label.

 Pemasangan label bertujuan untuk mengingatkan pekerja mengenai bahaya yang potensial dari bahan kimia, tindakan yang perlu dilakukan dan apa yang harus dikerjakan bila dalam keadaan darurat.

(3)

 Jaga jarak atau menggunakan pelindung antara pekerja dengan bahan  berbahaya.

 Memasang ventilasi.

 Melindungi pekerja dengan menyiapkan alat pelindung bagi pekerja. 7. Bahan Kimia lain yang memerlukan penanganan khusus

 Sitotoksik (obat kanker)

 Gas medis bertekanan (O2,N2O,dsb)  Volatil anestesi

(4)

Farmasi Rumah Sakit

(Centr al Ster i le Supply Departm ent ) Disampaikan Pada Tanggal 11 Januari 2013

Peranan CSSD di Rumah Sakit 1. Latar belakang

Untuk mencegah resiko terjadinya infeksi dan ancaman penularan penyakit dan pencemaran lingkungan diperlukan pusat sterilisai yang merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengen dalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.

2. Penamaan /istilah untuk pusat sterilisasi

 CSSD (Central Sterile Supply Departement)  CSS (Central Sterile Supply)

 CS (Central Suplly)

 CPD (Central Processing Departement) 3. Fungsi CSSD

Menyiapkan Bahan dan alat-alat bersih dan steril untuk perawatan seluruh  pasien di RS. CSSD dilakukan sentralisasi agar keseluruhan proses menjadi lebih efisisen,ekonomis, mutu terjamin, aman lingkungan, dan juga keamanan pasien terjamin.

4. Cara CSSD menekan Kejadian infeksi dengan cara:

1. Mengurangi kejadian infeksi nosokomial melalui tersedianya peralatan yang telah mengalami proses dekontaminasi, pencucian, disinfeksi, dan sterilisasi dengan sempurna.

2. Memutus mata rantai penyebaran kuman di lingkungan RS.

(5)

5. Peran CSSD:

1. Membantu unit lain di RsS yang membutuhkan bahan dan alat dalam kondisi steril.

2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.

3. Efisiensi tenaga medis/paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada  pelayanan terhadap pasien.

4. Menyediakan dan menjamin kulaitas hasil sterilisasi produk yang dihasilkan.

6. Srtuktur Organisasi CSSD

Masih bervarisasi tergantung masing masing RS, namun:

 Merupakan suatu instalasi sendiri di bawah Direktorat Penunjang atau Direktorat Medik.

 Merupakan subinstalasi dibawah Instalasi Bedah Sentral.  Merupakan subinstalasi dibawah instalasi Farmasi.

7. Alur kerja CSSD

Collect (Pengumpulan)   Decontamination (dekontaminasi)   Clean (pembersihan)   Dry (Pengeringan)   Sort (pemilihan)   Pack(pengemasan)

Sterilize (sterilisasi) Store (penyimpanan) Distribution(Distribusi). 8. Kebutuhan sarana fisik dan peralatan agar pelayanan efisisen, terdiri

dari:

1. Bangunan 2. Lokasi

Berdekatan dengan ruangan pemakai/user alat/bahan sterile terbesar di RS 3. Pembagian persyartan ruangan.

Terbagi menjadi 3 ruangan yaitu ruang kotor, ruang bersih, raung steril. 4. Peralatan

Sterisilisator: autoclave,gas EtO,plasma H2O2,oven.

Mesin Cuci dan alat pengering : waher disinfector,ultrasonic cleaner,dryer. Pemilihan dan pengemasan: meja, sealer.

(6)

Utility : water treatment, boiler, compressor, air handling unit (AHU), genset.

5. Kalibrasi

Dilakukan setaiap tahun,untuk menjamin mesin sterilisator bekerja dengan  baik dan efektif serta dapat diandalkan,harus ada kalibrasi ulang setiap ada  perbaikan mesin.

6. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan dokumentasi riwayat pemeliharaan mesin. 7. K3( Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

9. Waktu pelayanan CSSD

Menyesuaikan dengan waktu pelayanan konsumen/user terbesar (unit bedah) dan ditentukan oleh faktor : jumlah tindakan bedah dan jumlah pasien, kapasitas mesin yang ada, jumlah instrumen, dan linen, jumlah SDM CSSD.

10. Ketenagaan CSSD

SDM telah mendapat pelatihan mengenai :

 Tugas dan peran CSSD.

 Pencegahan dan pengendalian infeksi RS, sehingga mengerti bahaya terkena infeksi bagi dirinya dan lingkungan.

11. Hubungan CSS dengan instalasi lain 1. Instalasi Binatu/laundry: pencucian linen.

2. Instalasi Pemelihaaan saran RS : pemeliharaan sarana, penyedia utility. 3. Instalasi Farmasi : penyedia disinfektan, indikator, peralatan dan barang

medis habis pakai.

4. Instalasi kesehatan Lingkungan : uji mikrobiologi. 12. Metode sterilisasi

(7)

3. Sterilisasi menggunakan zat kimia. 13. Penjaminan kesterilan produk CSSD :

Monitoring Proses Sterilisasi

Bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa parameter-parameter yang ditentukan dalam proses sterilisasi sudah dipenuhi dengan baik.

Kontrol kualitas nya terdiri dari pemberian nomor lot pada setiap kemasan, data mesin sterilisasi, waktu kadaluarsa.

Referensi

Dokumen terkait

Ice Cream Roll Toping Ice Cream Roll Toping ice Cream Roll Manggo Door ice Cream Roll Manggo Door ice Cream Roll Manggo Door Ice Teller Ice Teller Ice Teller Seblak Prabu Seblak

Lokasi perumahan cluster La Bella @ Milano Village sangat strategis di Gading Serpong, dekat dengan BSD City dan dikelilingi fasilitas yang super lengkap yang

Mengacu pada Mahmud Aryanto (2010), IP Camera atau ada juga yang menyebutnya Netcam (Network Camera) merupakan perangkat peng- capture dan recording objek terkini

Tingkat kemudahan pembacaan simbol pada peta multiskala cetak dan web diperoleh hasil sebesar 74% responden memilih web cartography sebagai bentuk penyajian peta multiskala yang

#adiologis memiliki peran n,ata dalam menolong ahli bedah dalam memilih  prosedur diagnostik dan untuk memutuskan apakah pasien perlu dioperasi Deteksi pneumoperitoneum

“Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Hutang Piutang dengan Tambahan Pembayaran sebagai Jasa di Desa Sruni Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo” dimana penelitian

Brez dvoma je elaborat Komisije pri Izvršnem svetu LR Slovenije, ki je preu č evala socialno-ekonomski položaj in demografsko podobo italijanske manjšine na obmo č ju Okraja Koper,

Dalam hal Legibilitas, sebagian besar sign baik itu berupa public atau private sign dapat menonjolkan informasi penting yang dimaksud sehingga isi utama dari sign itu