Cara Menghitung Pekan Efektif dan
Cara Menghitung Pekan Efektif dan
Pekan Tidak Efektif
Pekan Tidak Efektif
Selasa, 13 Februari 2018Selasa, 13 Februari 2018Perangkat PembelajaranPerangkat Pembelajaran
Sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru 2018/2019 terasa begitu cepat waktu demi waktu
Sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru 2018/2019 terasa begitu cepat waktu demi waktu
berlalu, mudah-mudahan para pendidik selalu diberi kesehatan dan keberkahan dalam hidup.
berlalu, mudah-mudahan para pendidik selalu diberi kesehatan dan keberkahan dalam hidup.
Semua perangkat pembelajaran menjelang tahun ajaran baru harus segera disesuaian dengan
Semua perangkat pembelajaran menjelang tahun ajaran baru harus segera disesuaian dengan
tugas masing-masing pendidik, jika masih mengampu materi dan kelas yang sama mungkin tidak
tugas masing-masing pendidik, jika masih mengampu materi dan kelas yang sama mungkin tidak
banyak
banyak yang yang berubah berubah perangkat perangkat pemebelajaran pemebelajaran yang yang dimiliki dimiliki ya ya sedikit sedikit mengedit mengedit tahun tahun ajaranajaran
baru.
Namun bagi guru yang mengampu materi yang berbeda dengan tahun ajaran sebelumnya maka inilah saatnya untuk kembali belajar menyiapkan perangkat-perangkat pembelajarannya.
Baca Juga : SOP (Standar Operasional Prosedur) Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT
Namun sebelum menyusun silabus dan RPP wajib bagi guru mengetahui distribusi pekan efektif dan pekan tidak efektif dalam satu smester, hal ini penting untuk mengetahui berapa jumlah pertemuan yang akan di lakukan dengan murid, serta pencaian materi yang harus di sampaikan
dalam satu smester.
Lalu bagaimana cara menghitung pekan efektif dan pekan tidak efektif?
perangkat uatama yang perlu disiapkan adalah : 1. Kalender Tahun masehi 2018
2. Kalender pendidikan dari dinas pendidikan atau kalender pendidikan sekolah
Sekarang kita tentukan dulu banyaknya pekan. Lihatlah dalam setahun ada berapa pekan. Lihat dulu setiap bulan. Pekan diawali dari Senin dan berakhir hari Sabtu.
Satu bulan dianggap mempunyai 4 pekan apabila ada 4 hari senin. Dianggap 5 pekan jika ada 5 hari senin.
Bagaimana jika pekan terakhir hanya terdiri dari dua hari. Senin dan Selasa saja. Maka berlaku aturan hari tersebut masuk ke pekan pertama bulan berikutnya.
Kemudian, setelah mengetahui jumlah pekan setiap bulannya saatnya menghitung pekan efektif dan pekan tidak efektif.
Pekan efektif adalah pekan dimana proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan pekan tidak efektif adalah dimana proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan.
Untuk mengetahui pekan dimana tidak bisa melaksanakan proses belajar mengajar, cek kalender pendidikan. Pekan tidak efektif tersebut antara lain libur semester, libur hari raya, libur puasa,
dan pelaksanaan ujian nasional.
Pekan efektif diperoleh dari jumlah pekan tiap bulan dikurangi pekan tidak efektif pada bulan tersebut, mudah bukan?? dalam menentukan pekan efektif dan pekan tidak efektif kerjakanlah bersama-sama guru dalam sekolah sehingga ada kesamaan dalam pelaksanaannya.
Pada prinsipnya guru adalah pendidik dan pendidik adalah pembelajar, mari bersama-sama tingkatkan kuwalitas profesionalisme kita sebagai pendidik. terus belajar dan terus berkarya serta berbakti untuk negeri, semoga hidup kita selalu diberkahi. Aamiin
Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran
2018/2019 Untuk SD, SMP dan SMA
Penulis rijal09 Diterbitkan 6/17/2017 Tags
GURU SISWA
Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2018/2019 Untuk SD, SMP dan SMA _ Artikel ini sengaja ditulis oleh admin karena melihat ada beberapa pihak yang mencoba mencari tahu kapan sih atau tanggal berapa dan bulan berapa tahun ajaran baru dimulai pada tahun 2018.
source: websitependidikan.com
Salah satu alasan seseorang mencoba mencari tahu hari pertama masuk sekolah, salah satunya agar bisa emmpersiapkan sedini mungkin segala keperluan sekolah dan perlengkapan sekolah yang dibutuhkan.
Baca juga: Jadwal libur sekolah tahun ajaran 2017/2018
Lantas ditahun ajaran 2018/2019 ini, kapan hari pertama masuk sekolah bagi siswa SD, SMP dan SMA? untuk mengetahui jawabannya, berikut ulasannya;
Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran
2018/2019 Untuk SD, SMP dan SMA
Bedasarkan jadwal yang telah ditetapkan pemerintah khusunya yang membidangi pendidikan menetapkan bahwa;
SD, SMP dan SMA
Masuk sekolah dimulai pada hari senin tanggal 16 Juli tahun 2018 dan berakhir pada 21 juni 2019
Jumlah hari belajar efektif
jumlah hari belajar efektif yakni 214 hariJumlah minggu efektif
32 minggu dalam 2 semesterDemikianlah artikel tentangHari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2018/2019 Untuk SD, SMP dan SMA, semoga bermanfaat.
Cara Efektif Menghitung Alokasi Waktu
Analisis/perhitungan Alokasi Waktu
Sebelum melakukan perhitungan alokasi waktu bahan yang harus kita persiapkan adalah : 1. Kalender Pendidikan (Kaldik); untuk menghitung Minggu Efektif
2. Struktur Kurikulum; untuk melihat alokasi Mata pelajaran per minggu
Alokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaiann satu Kompetensi Dasar (KD) dengan memperhatikan :
- Minggu Efektif Persemester - Alokasi waktu mata pelajaran - Jumlah Kompetensi per semester
1. Langkah pertama menghitung jumlah minggu dalam satu semester, dengan cara mencatat jumlah minggu setiap bulannya dari Juli sampai Desember untuk semester satu dan bulan Januari sampai Juni untuk semester ke dua.
No. Nama Bulan Banyak Minggu 1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 Nopember 6 Desember Jumlah
2. Langkah kedua adalah menghitung jumlah Minggu tidak Efektif.
Analisis jumlah minggu tidak efektif (minggu yang dijadwalkan untuk kegiatan selain KBM), langkahnya sama seperti menghitung jumlah minggu setiap bulan
Banyak Minggu tidak efektif :
No. Nama Bulan Banyak Minggu 1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 Nopember 6 Desember Jumlah
3. Langkah ketiga adalah menghitung Minggu Efektif (ME)
Minggu efektif diperoleh dari pengurangan Jumlah Minggu dengan Jumlah Minggu Tidak Efektif ( ………Minggu - …….Minggu = ……….Minggu)
4. Setelah Minggu Efektif sudah ditemukan, selanjutnya kita lihat Alokasi Waktu Mata Pelajaran (Jam Perminggu) yang tertera pada Struktur Kurikulum.
5. Menentukan Banyak Jam Efektif (JE)
Banyaknya jam efektif di dapatkan dariJumlah Minggu Efektif dikali Jumlah Jam Mata Pelajaran Perminggu(JMP) (lihat Struktur Kurikulum). Misalnya JME = 18 minggu, JMP mapel IPA dalam Struktur Kurikulum 4 jam, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
18 Minggu x 4 Jam : 72 Jam
6. Mendistribusikan Alokasi Waktu Per KD.
Alokasi waktu per KD didapat dari Jam Efektif (JE) dibagi sejumlah Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran dengan pembagian disesuaikan dengan kompleksitas KD.
Contoh distribusi Alokasi Waktu Per KD adalah sebagai berikut :
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi
Waktu
Energi dan Perubahannya
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
6
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
8 6. Menerapkan sifat-sifat
cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6 6.2 Membuat suatu karya/model,
misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
6
Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam
7.1 Mendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena pelapukan 8 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah 8 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 6 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
6 7.5 Mendeskripsikan perlunya
penghematan air 6
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan
6 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan
manusia yang dapat mengubah
permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
6
72
Demikian cara memghitumh alokasi waktu yang dijabarkan dalam setiap KD. Selanjutnya Alokasi waktu ini dijabarkan dalam Prota, Promes dan Silabus.
Penyusunan Kisi-Kisi Soal
PENYUSUNANKISI-KISI
Bagian penting pada ahir pembelajaran adalah melakukan evaluasi/tes, evaluasi berguna bagi guru untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Baik tidaknya sebuah evaluasi dalam mengukur tingkat keberhasilan siswa sangat ditentukan dari kemampuan guru dalam mempersiapkan/menyusun perangkatnya. Dalam penyusunan perangkat evaluasi seringkali guru mengalami kesulitan, karena dalam penyusunan tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar perangkat evaluasi yang dibuat tidak benar-benar dapat mengukur kepampuan siswa.
Perangkat evaluasi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Bagian penting sebelum proses penyusunan perangkat evaluasi adalah penyusunan kisi-kisi.
Kidi-kisiadalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test blue-print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.
Kisi-kisi berfungsia sebagai berikut :
1. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai den gan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami. c. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam menyusun soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulsan soal yang dimaksudkan.
1. Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2. Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan ini misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil belajar anak-anak. Misalnya Matematika.
4. Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses. 5. Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny, KTSP.
6. Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7. Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah memperkirakan penggunaan waktu untk masing-masing soal.
8. Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
Standar kompetensi menunjukan kondis standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan
untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya. 11. Materi pelajaran
Ini menunjukkan semua materi yang diberkan untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
12. Indikator soal
Indicator soal menunjukan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari materi pelajaran yang diterapkan disekolah.
13. Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif tes atau objektif tes. Untuk memudahkan kita dalam menyusun soal, maka kita harus menentukan bentuk yes dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam proses evaluasi.
14. Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya, standar kompetensi A dan komptensi dasar A1 dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.
Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil
No Kompetensi Materi
Jumlah soal tes tulis
Jumlah soal
Dasar PG Uraian Praktik 1 1.1 ... ... 6 -- --2 1.2 ... ... 3 1 --3 1.3 ... ... 4 -- 1 4 2.1 ... ... 5 1 --5 2.2 ... ... 8 1 --6 3.1 ... ... 6 -- 1 7 3.2 ... ... -- 2 --8 3.3 ... ... 8 -- --Jumlah soal 40 5 2
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah :……… Jumlah soal :…………
Mata pelajaran :……… Bentuk soal/tes : ...
Kurikulum : ……… Penyusun : . ……… Alokasi waktu : ……… N o. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kls/ smt Materi pokok Indikator soal Nomor soal Keterangan:
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam
silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom DOWNLOAD KISI-KISI SOAL