II..
IIllm
mu
u K
Ka
aiid
da
ah
h H
Hu
uk
ku
um
m
1.
1. UraiUraikanlkanlah proseah proses terjadis terjadinya kaidnya kaidah!ah! (lengkap dalam catatan)
(lengkap dalam catatan)
2.
2. TTunjunjukkukkanlanlah ah mamacamcam-ma-macam cam kaikaidah dah sersertata jelaskan
jelaskan masing-masimasing-masing ng tujuan tujuan kaidahkaidah tersebut!
tersebut!
Macam-macam kaidah: Macam-macam kaidah: a.
a. KaKaidaidah aspeh aspek hidk hidup prup pribaibadidi
-- KaKaididah ah KKepeperercacayayaanan, , bebertrtujujuauan n ununtutukk me
mencncapapai ai kkesesucuciaian n hihidudup p prpribibadadi i atatauau kehi
kehidupan beriman, dupan beriman, yang yang bersbersumber dariumber dari tuhan
tuhan
-- KaKaididah ah KKesesususililaaaan, n, bebertrtujujuauan n ununtutukk menci
menciptakaptakan n kekebaikbaikan an hidup hidup pribapribadi di atauatau k
keebebersrsiihahan n hahati ti nurnuraani ni dadan n aakhkhllakak,, bersumber dari hati nurani manusia.
bersumber dari hati nurani manusia.
b.
b. KaidKaidah asah aspek hpek hidup idup antarantar-prib-pribadiadi
-- KaKaididah ah sosopapan n sasantntunun, , bebertrtujujuauan n ununtutukk menciptakan dan menjaga kesedapan hidup menciptakan dan menjaga kesedapan hidup be
berrsasamama/p/plleaeasasant nt liliviving ng totogegettheher,r, be
bersrsumumbeber r dadari ri tatata ta pepergrgauaulalan n anantatarr manusia dan berlakunya tidak universal. manusia dan berlakunya tidak universal.
-- KKaaiiddaah h hhuukkuumm, , bbeerrttuujjuuaan n uunnttuukk me
mencncipiptatakakan n dadan n memenjnjagaga a kekedadamamaiaiann hidup bersama/peaceull living
hidup bersama/peaceull living togethertogether..
.. ppa a yyaanng g ddiimmaakkssuud d kkaaiiddaah h hhuukkuumm "un
"undamdamentental al dan dan aktaktuiluil# # dan dan berberikaikanlanlahh dengan contoh!
dengan contoh!
-- KKaaididaah h huhukkum um uundndamameentntal al adadaalalahh mendasarkan kepada norma, patokan atau mendasarkan kepada norma, patokan atau prinsip yang ditetapkan, bersiat universal. prinsip yang ditetapkan, bersiat universal. !ontoh: menjaga ketertiban dan ketentuan !ontoh: menjaga ketertiban dan ketentuan
-- Kaidah hukum aktuil, mendasarkan kepadaKaidah hukum aktuil, mendasarkan kepada k
ketetenentutuan an yayang ng barru-bau-babarru u inini i sasajjaa terbentuk.
terbentuk. !o
!ontntohoh, , memelalararang ng peperbrbuauatatan n memelala"a"ann hu
hukkum um sesertrta a ananararkikis s (k(ketetenentutuan an yayangng terdapat dalam pasal-pasal ##)
terdapat dalam pasal-pasal ##)
$.
$. TTunjukkanlah unjukkanlah isi dan isi dan si"at kasi"at kaidah hukuidah hukum!m! a.
a. $s$si kai kaididah hah hukukumum
-- %uruhan (gebod)%uruhan (gebod)
-- &arangan ('erbod)&arangan ('erbod)
-- Kebolehan (mogen)Kebolehan (mogen)
b.
b. %i%iat at kakaedaedah hh hukukumum
-- $mperative (mengikat/memaksa)$mperative (mengikat/memaksa)
-- akultati (kebolehan)akultati (kebolehan)
%.
%. &el&elaskaskananlah lah penpengergertiatian n perperumuumusan san kaikaidahdah se
secacara ra hihipopotetesisis s dadan n kakatetegogoriris' s' sesertrtaa berikanlah dengan contoh-contoh!
berikanlah dengan contoh-contoh!
-- ererumusan kaidah umusan kaidah secarsecara a hipohipotesis tesis yaituyaitu ada
adanya nya kekeadaadaan an berbersyasyaratrat, , artartinyinya a adaada su
suatatu u kkonondidisi si yayang ng akakan an memelalahihirkrkanan konsek"ensi (pasal *+ K# ## o. /0+) konsek"ensi (pasal *+ K# ## o. /0+) c
coonnttooh h : : sseesseeoorraanng g mmeemmbbuunnuuhh (k
(konondidisisi/s/sebebabab) ) mamaka ka akakan an didipepenjnjararaa (konsek"ensi/akibat).
(konsek"ensi/akibat).
-- KateKategoris yaitu goris yaitu tidak bersyaratidak bersyarat, t, tidak adatidak ada hubungan antara kondisi dan konsek"ensi hubungan antara kondisi dan konsek"ensi (h
tentu diikuti oleh akibat). !ontoh: pasal * ## o. tahun 120 ayat .
(. &elaskanlah perbedaan antara pengecualian dengan penyele)engan atau delik serta berikanlah dengan contoh-contoh!
erbedaan antara pengecualian dengan
penyele"engan.
- engecualian, yaitu penyimpangan dari patokan/pedoman yang mempunyai dasar yang sah, yaitu pembenaran (tidak ada orang atau perseorangan yang dapat dipersalahkan), dan bebas kesalahan (ada pribadi atau orang/perseorangan yang dapat dipersalahkan).
- enyele"engan, yaitu penyimpangan dari patokan atau norma yang tidak mempunyai dasar yang sah. !ontoh, berat la"an (overmacht)
*. Tunjukkanlah macam-macam penyele)engan sesuai dengan bidang-bidang hukum!
Macam-macam penyele"engan,
- idana (stabaarek/peristi"a pidana/delik)
- erdata (3nrechtmattgedaad/perbuatan mela"an hukum)
- 4ata egara (56cessde
pauvour/pelampauan ke"enangan)
- 7dministrasi egara (8eteoumement de pouvour/penyalahgunaan "e"enang)
+. pakah setiap penyele)engan terhadap kaidah dapat dikenakan sanctum#
4idak, tidak semua penyele"engan terhadap kaidah dapat dikenakan sanctum. Karena
delict/penyele"engan tidak selalu diikuti sanctum (sanksi/hukuman dalam arti sempit). 4api setiap saktum terjadi pasti karena adanya delict.
al itu terjadi karena di dalam 9rule o la" terdapat istilah 9imputasi. 8alam imputasi ; seseorang dapat dihukum atau tidak dapat dihukum untuk suatu perikelakuan/sikap tindak tertentu, karena alasan tertentu pula.
8engan perkataan lain, ada kalanya seseorang tidak dapat dihukum atas suatu perikelakuan/sikap tindaknya karena ia dianggap tidak mampu mempertanggung ja"abkan perikelakuan/sikap tindaknya itu (mungkin karena yang bersangkutan masih diba"ah umur atau terganggu keji"aannya).
,. uktikanlah jika terjadi penyele)engan
terhadap kaidah' belum tentu dapat
dikenakan sanksi!
al itu dapat terjadi, contohnya terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh orang gila atau anak di ba"ah umur karena membela diri atau merasa terganggu atas perlakuan orang yang mereka bunuh.
3rang gila/anak kecil itu bisa saja tidak dihukum dengan berpatokan dengan istilah 9imputasi dimana seseorang dianggap tidak mampu mempertanggung ja"abkan perikelakuan/sikap tindaknya, artinya dia tidak dapat dihukum dengan alasan karena yang bersangkutan masih di ba"ah umur atau sedang terganggu keji"aannya.
1. &elaskanlah pengertian imputasi dan apa bedanya dengan dalil alam!
$mputasi adalah hubungan antara kondisi dan konsek"ensi atau akibat yang diekspresikan dngan istilah 9harus (dalam imputasi terkandung pertanggungja"aban, missal setiap orang bertanggung ja"ab atas perikelakuan/setiap tindakannya. %edangkan,
Dengan demikian perbedaan terdapat pada hakekatnya, yaitu:
- Dalil alam berlaku apabila terjadi sesuatu (sebagai sebab), maka kejadian tersebut akan diikuti kejadian lain yang merupakan akibat (prinsip sebab-akibat), sedangkan
- Dalam prinsip imputasi yang ada dalam kaedah hokum, apabila terjadi perikelakuan/sikap tindak orang tertentu, maka orang lain harus bersikap tindak menurut cara tertentu.
- Pada dalil alam tidak ada campur tangan manusia di dalam hubungan sebab-akibat sedangkan pada kaidah hokum, hubungan normative diciptakan oleh manusia.
- ubungan sebab akibat pada dalil alam merupakan mata rantai tanpa batas, sedangkan pada kaidah hokum prinsip imputasi ada batasnya.
11. Uraikanlah pengertian sanktum dan macam-macamnya!
- %anctum adalah (sanksi/hukuman dalam arti sempit) sanctum terjadi apabila adanya delict sanctum (imbalan). %aktum berguna untuk mendorong orang agar mematuhi aturan.
- Macam-macam saktum,
. %ebagai pemulihan keadaan . %ebagai pemenuhan keadaan *. %ebagai hukuman dalam arti luas
12. &elaskan perbedaan penyataan kaedah hukum menurut pandangan /ogeman dan Ter Haar!
- &ogeman menyatakan bah"a kaidah hukum sebagai kenyataan ideal dapat menjadi kenyataan riel melalui penyataan kaidah hukum umum dan kaidah hukum individual.
- 4er aar, penyataan kaidah hukum individual menyimpulkan penyataan kaidah hukum umum (penyataan kaidah hukum individual ada terlebih dahulu dari penyataan kaidah hukum umum)
1. &elaskanlah hubungan antara
penyataan kaidah hukum dengan kebiasaan menurut pandangan /ogeman dan Ter Haar. ubungan penyataan hukum dengan kebiasaan menurut pandangan 4er aar.
4er aar memandang adanya penyataan kaedah hukum pada "aktu penyataan tersebut diberikan oleh seorang pejabat hukum berdasarkan kebiasaan, dengan perkataan lain, penyataan
kaedah hukum terjadi sesudah ada kebiasaan, sedangkan menurut &ogeman,
- enyataan kaidah hukum diikuti oleh kebiasaan, yaitu perikelakuan atau sikap tindak yang ajeg, yang sesuai dengan isi kaidah hukum tersebut.
- Kebiasaan yang mendahului penyataan kaedah hukum, yang merupakan perumusan dari kebiasaan tersebut.
1$. pa yang penting bagi kita dalam membicarakan hubungan antara penyataan kaidah hokum dengan kebiasaan!
<ang penting adalah dalam membicarakan hubungan antara penyaaan kaidah hukum dengan kebiasaan adalah sebagai pegangan bagi kita yang mempunyai peranan menyatakan kaedah hukum, yaitu sebagai berikut:
- al penyataan kaidah hukum untuk diikuti oleh kebiasaan.
- al kebiasaan yang mendahului penyataan kaidah hukum, juga penting bagi petugas-petugas yang akan menyatakan kaidah hukum tersebut. maksudnya mereka hendaknya mempunyai pengertian yang cukup mengenai kebiasaan yang ada
sebelum menyatakan kaidah hokum
tersebut, juga mengetahui dan memahami
mengenai sebab-sebab timbulnya
kebiasaan tersebut dan arah kebiasaan itu.
1%. agaimana caranya agar pernyataan
kaidah hukum dapat dianut atau
dilaksanakan dalam kebiasaan!
7gar penyataan hokum dapat dianut dan dilaksanakan dalam kebiasaan hal pertama yang harus dilakukan adalah melengkapi sarana-sarana yang cukup untuk melaksanakan dianutnya kaedah hukum yang dinyatakan itu, selain itu penuhi juga syarat-syaratnya, seperti:
- =erkomunikasi dan mendapat kan
pengertian dari golongan sasaran (harus disosialisasikan)
- Memba"akan atau menjalankan peranan yang dapat diterima oleh mereka
- Memanaatkan sementara unsure pola tradisional untuk maksud tersebut
- Menggairahkan partisipasi dari golongan sasaran tersebut
- Memilih "aktu dan lingkungan yang tepat dalam memperkenalkan penyataan kaedah hokum tersebut, dan
- Memberikan teladan.
1(. &elaskanlah perbedaan pandangan antara Han Kelsen dengan 0een ergeen tentang keberlakuan secara yuridis dan
- ans Kelsen yang menyatakan bah"a
kaedah hokum mempunyai kelakuan
yuridis, apabila penentuannya berdasarkan kaedah yang lebih tinggi tingkatannya.
- >. ?evenbergen menyatakan, bah"a suatu kaidah mempunyai kelakuan yuridis, jikalau kaedah tersebut terbentuk menurut cara yang telah ditetapkan. Misalnya, undang-undang di $ndonesia dibentuk oleh presiden dengan persetujuan 8@ (##8 10A, pasal A ayat )
1*. &elaskanlah pengertian kaidah hukum yang berlaku ideal' apa yang dimaksud dengan kaidah mati dudergel3 dan kaidah pemaksa duang mat regel3!
- Kaidah yang berlaku ideal, yaitu suatu kaidah yang hanya mempunyai kelakuan BlosoBs.
- Kaidah mati (doo dergel), yaitu kaidah hukum yang hanya mempunyai kelakuan yuridis belaka.
- Kaidah pemaksa, yaitu suatu kaidah hukum yang hanya mempunyai kelakuan sosiologis (dalam arti teori kekuasaan).
%ehingga, agar suatu kaidah berungsi, maka kaidah hokum harus memenuhi ke-* unsur kelakuan tersebut.
1+. Uraikanlah pengertian lingkup laku kaidah dan berikanlah contoh-contoh! hal ,' buku perihal kaidah hukum3
1,. agaimana jika kaidah hukum tidak
dapat dipaksakan keberlakuannya oleh
penguasa!
2. Uraikanlah dalam garis besar lingkup laku kaidah hukum!
II . Ilmu peng ertian Hukum
1. Jelaskan pengertian masyarakat hukum.
Masyarakat hukum adalah masyarakat yang diatur oleh hukum yang dibuatnya sendiri. Hukum yang ada di masyarakat itu adalah hukum yang dibua oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
2. Uraikan dalam garis besar sifat dan hakikat dari subyek hukum!
• Sifat subjek hukum ada 3,
- Mandiri (mempunyai kemampuan penuh untuk bersikap tindak)
- Terlindung (dianggap) tidak mampu bersikap tindak. - Perantara (Walaupun berkemampuan penuh, sikap
tindaknya dibatasi. Sebatas kepentingan pihak yang diperantarai).
• Hakikat subjek hukum ada 3
- Pribadi kodrati (natuurlijk persoon) manusia tanpa terkeuali.
- Pribadi hukum (!ehtspersoon) yaitu suatu kesatuan organisasi, pengurus, beserta harta kekayaannya baik yang bersiat keperdataan maupun kenegaraan. bisa manusia, bisa juga badan hukum buatan manusia. - Tokoh" pejabat. #ang dijadikan sebagai subjek hukum
adalah status atau jabatan dari pemilik jabatan itu. Misalnya, kepala sekolah, mahasis$a.
3. Apakah setiap subjek hukum dapat melaksanakan hak dan kewajiban
#a, karena subjek hukum adalah setiap pihak sebagai pendukug hak dan ke$ajiban, yang dinamakan sebagai subjek hukum hanya apabila ia dapat mengemban atau melaksanakan hak dan ke$ajiban.
%. Hak dan ke$ajiban satu arah"relati&, artinya bah$a hak dan ke$ajiban itu hanya dapat dipertahankan terhadap pihak- pihak tertentu saja.
Hak dan ke$ajiban jamak arah"absolut, artinya hak dan ke$ajiban itu dapat dipertahankan terhadap siapa saja. . Apakah yang dimaksud subjek hukum yang beda
derajat dan sederajat.
- Hubungan yang sederajat (nebeneinander) tidak hanya terdapat dalam hukuman perdata saja (misalnya jual- beli), tapi juga dalam hokum kenegaraan dan hokum
internasional (negara dengan 'egara).
- Hubungan yang beda derajat (naheinander) tidak hanya terdapat dalam hokum 'egara (penguasa dengan $arga), tapi juga dalam hokum keluarga (orang tua dan anak).
". Jelaskan pengertian hubungan antar subjek hukum yang timbal balik dan timpang# berikanlah dengan $%nt%h&$%nt%h!
Hubungan timbal balik dan timpang (bukan sepihak) - isebut timbal-balik, karena para pihak yang berhubungan sama-sama mempunyai hak dan ke$ajiban.
- Pada hubungan timpang, salah satu pihak hanya mempunyai hak, sedangkan pihak lain hanya mempunyai ke$ajiban.
'. Jelaskanlah hubungan beda derajat dalam hukum perdata serta berikanlah dengan $%nt%h&$%nt%h.
Hubungan beda derajat yaitu ontoh* hubungan antara orang tua dan anak.
(. Jelaskanlah pengertian peristiwa hukum serta hal&hal apa saja yang berpengaruh terhadap peristiwa hukum! Peristi$a hukum adalah peristi$a yang akibatnya diatur oleh hukum atau tiap peristi$a yang mempunyai akibat hukum. hal-hal yang berpengaruh terhadap peristi$a hukum yaitu*
- +eadaan (omstandingheij), lamiah
). *ambarkanlah dalam bentuk skema sikap tindak hukum!
1+. ,unjukkanlah sikap tindak yang bertentangan dengan hukum!
& elampauan batas ke"enangan (e6cess de pouvoir) dalam hokum tata egara
& enyalah gunaan kekuasaan (detournement de pouvoir) dalam hokum administrasi egara
& enyele"engan perdata (onrechtmatigadaad) dalam hokum perdata
& eristi"a pidana (stabaareit) dalam hokum pidana
11. Uraikanlah dan berikan dengan $%nt%h&$%nt%h sikap tindak hukum sepihak dan jamak pihak!
Sikap-tindak"perilaku menurut hukum yang sepihak misalnya hibah atau membuat akte $aris dan jamak pihak"serempak, misalnya pemilihan umum.
12. Jelaskanlah pengertian %bjek hukum dan berikanlah dengan $%nt%h&$%nt%h!
bjek hukum adalah segala sesuatu yang menjadi objek dari hubungan hukum. #ang pada dasarnya d apat nilai yang dilandasi oleh adanya kepentingan (biasanya dapat dinilai dengan uang atau mempunyai man&aat ekonomis). agi subjek hukum, seperti objek hukum yg bersi&at materil dan ber$ujud (ontohnya* +HS mahasis$a) dan objek hukum yang bersi&at immaterial, seperti objek hak ipta yang tidak harus disamakan dengan hasil iptaannya.
III.
Ilmu Kenyataan Hukum
1. 4ambarkanlah disiplin hukum dalam bentuk pohon Ilmu Hukum 5cience Tree3. ada di dalam catatan3.
2. &elaskanlah kegunaan disiplin dasar bagi disiplin cabang dan ranting!
!a"ab:
8isiplin dasar yang terletak di bagian paling ba"ah/dasar (dalam hal ini diibaratkan sebagai akar) berungsi untuk mensuplay, menyalurkan, dan memperkuat/memperkokoh disiplin pokok dan disiplin cabang.
. 5iapa yang pertama kali mencetuskan istilah sosiologi hukum dan pada tahun berapa# !a"ab:
$stilah (terminology) %osiologi hukum pertama kali diberikan oleh orang $talia yang bernama 7nCiloti pada tahun DD (abad ke-1)
$. Uraikan ruang lingkup6pokok kajian 5osiologi hukum!
!a"ab:
%ecara umum, ruang lingkup kajian sosiologi hokum dapat diuraikan sebagai berikut:
- engaruh gejala sosial terhadap hukum. Mempelajari dasar sosial dari hukum, berdasarkan anggapan bah"a hukum timbul dari proses sosial lainnya (the genetic sociology o la").
- engaruh hukum terhadap gejala social. Mempelajari eek atau pengaruh hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya dalam masyarakat (the operational sociology o la")
%. &elaskan "aktor-"aktor apa yang mendorong manusia patuh pada hukum dan "aktor apa
yang mendorong manusia melanggar
&a)ab7
• aktor yang mendorong manusia patuh
terhadap hukum.
) 4akut pada ancaman/sanksi hukum yang bersangkutan (complain).
) #ntuk menjaga kekompakan
kelompok ($dentiBcation).
*) Karena hukum itu sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang bersangkutan ($nternaliCation). 0) Karena hukum tersebut menjamin
kebutuhan dasar yang bersangkutan.
• aktor yang mendorong manusia melanggar
hukum
) Karena manusia memiliki keberanian untuk menanggung resiko dari perbuatannya.
) Karena adanya gangguan keji"aan *) Karena manusia itu berada dalam
keadaan terdesak yang
mengharuskannya melakukan
pelanggaran hukum, atau karena ji"a serta keselamatan dan
kenyamannya terancam.
(. Tunjukkanlah subsistem dari system hukum menurut /auren serta berikan contoh-contoh dari setiap substansi tersebut.
Ea"ab:
%eorang sosiolog hukum, &a"rence M. riedman dalam bukunya 7merican &a" 7n $ntroduction menyatakan bah"a hukum dalam mekanismenya atau dalam penegakan hukum adalah sebagai suatu sistem yang tidak terpisahkan satu dengan
yang lain dan saling mempengaruhi serta menggambarkan satu kesatuan dalam mencapai tujuannya atau sasarannya. ukum sebagai suatu sistem terdiri dari tiga sub sistem, yaitu:
) %ub sistem nilai atau substansi yang merupakan sistem nilai atau norma baik bebentuk tertulis (peraturan perundang-undangan) atau dalam bentuk tidak tertulis (kebiasaan).
) %ub sistem legal actor atau sub sistem legal structur, dapat berupa lembaga-lembaga atau berupa aparat hukum yang bertugas dan berperan dalam mengimplementasikan atau mengaktualisasikan substansi hukum dari siat-siatnya yang abstrak menjadi hukum yang bersiat konkret.
*) %ubsistem legal culture (budaya hukum), yaitu berupa perasaan hukum, opini hukum, pendapat hukum, dan kesadaran hukum dari masyarakat, yang memberikan pcngaruh terhadap keberlakuan substansi hukum maupun terhadap aparat hukum.
*. Tunjukkan "ungsi6kegunaan 8ilai-nilai hukum dari system hukum!
+. Tunjukkanlah hal-hal yang dapat
dibandingkan dalam perbandingan hukum dari masyarakat yang pruralis seperti Indonesia!
Eika dilihat dari bentuknya sejarah hukum dapat dibedakan atas:
- %ejarah hukum ekstern (umum, menurut =runners)
- %ejarah hukum intern (khusus menurut =runners)
@uang lingkup sejarah hukum ekstern adalah perkembangan secara menyeluruh dari suatu hokum positi tertentu. 3bjek khususnya
adalah sejarah pembentukan hokum atas pengaruh sumber-sumber hukum dalam arti ormal pada periode tertentu.
@uang lingkup sejarah hukum intern meliputi lembaga dan pengertian-pengertian hukum dari suatu bidang hukum tertentu menurut periodisasi tertentu pula.
F.9an"aat yang dapat diperoleh dari study perkembangan system hukum!