• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah HG 5 - Tanggung Jawab Kita Sebagai Manajer Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah HG 5 - Tanggung Jawab Kita Sebagai Manajer Alam"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MPKT B

Kelas S.401 - Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo M. Sc

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER ALAM

Home Grup 5 :

Clarissa Ancella (1306370644) Farah Moulydia (1306370650) Fitria Nur Hayati (1306370663) Imam Taufiq Ramadhan (1306370612) Rahmatika Alfia Amiliana (1306370562)

Syafiq Rayza (1306370606)

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya juga usaha penulis, penulis dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Tanggung Jawab Kita Sebagai Manajer Alam”

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan karya tulis ini, yaitu:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kesempatan yang telah diberikan untuk membuat karya tulis ini

2. Orangtua yang telah memberikan motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan.

Penulis berharap, para pembaca dapat mendapatkan manfaat yang baik dari dalam karya tulis ini. Penulis juga mohon maaf bila terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya, karena keterbatasan waktu, tempat dan sumber informasi yang ada. Kami sebagai penulis pun juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu kemajuan kami. Semoga kami sebagai penulis dapat menjadi orang yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sehingga kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan.Terima kasih.

Depok, 27 Oktober 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAKSI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

1.3 Pembahasan Materi Focus Group ... 2

1.3.1 e-Health ... 2 1.3.2 Pembangunan Berkelanjutan... 3 1.3.3 Masalah Kependudukan ... 6 1.3.4 Lingkungan Sehat ... 8 1.3.5 Pencemaran Lingkungan ... 11 1.3.6 Mitigasi ... 12

1.2 Keterkaitan Materi dengan Wancana Topik CL2 ... 13

BAB III PENUTUP ... 16

1.1 Kesimpulan ... 16

(4)

ABSTRAKSI

Hepatitis merupakan penyakit yang berkembang melalui media virus. Virus tersebut berkembang melalui tinja penderita penyakit tersebut. Oleh karena itu perlu diadakannya suatu perencanaan dalam pengaturan lingkungan yang berbasis ramah lingkungan dan lingkungan yang bersih.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan perkembangan teknologi yang ramah lingkungan, seperti dilaksanakannya pengambilan data riwayat penyakit masyarakat agar dapat dideteksi dan dilakukan tindakan yang penting guna memberantas penyebaran virus tersebut. Selain itu harus dilakukannya penerapan-penerapan teknologi tersebut. Jadi, sebagai manajer alam harus memperbaiki alam saat ini dan tetap menjaga keseimbangan alam guna pengatasan masalah masyarakat luas khususnya untuk masalah kesehatan.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini pada kalangan masyarakat, banyak sekali masalah yang terjadi di dalam kehidupan. Masyarakat Indonesia sedang dihadapkan oleh masalah dalam bidang perekonomian, kesehatan, pendidikan, pengaturan tata kota, dalam bidang hokum dan juga pada bidang-bidang lainnya. Salah satu masalah yang paling mengakar di masyarakat adalah pada bidang kesehatan yaitu mewabahnya penyakit di Indonesia. Hepatitis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui tinja penderita Hepatitis. Hepatitis memiliki beberapa jenis yang saat ini sudah diketahui, yaitu Hepatitis A,B,C,D,E,F,G. Hepatitis A lebih ringan jika dibandingkan dengan Hepatitis B dan C yang disebarkan melalui media darah dan aktifitas seksual.

Pencegahan Hepatitis A dapat dilakukan dengan menyajikan makanan dan minuman yang higienis, cara pemasakan yang betul, pola hidup yang sehat. Untuk mencegah tersebarnya virus yang menjadi media penyebaran penyakit Hepatitis maka dibutuhkan peran kita sebagai manajer alam karena dengan kita mengatur alam ini menjadi lingkungan yang sehat, bersih, maka wabah virus penyakit Hepatitis dapat dikontrol agar tidak berkembang kembali.

Manusia sebagai manajer alam juga harus mempunyai penemuan dan ide-ide yang nantinya dapat digunakan untuk memperbaiki lingkungan agar lingkungan tersebut dapat terjaga kebersihannya dan penyebaran virus yang menyebabkan Hepatitis dapat diatasi. Jadi, manusia sebagai manajer alam harus dapat memberikan peranannya dalam menjaga keseimbangan alam.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa masalah yang sedang terjadi dan kaitannya dengan manusia sebagai manajer alam.

b. Bagaimana cara mencegah Hepatitis A?

c. Bagaimana cara mendeteksi lokasi dan warga yang terinfeksi penyakit Hepatitis A?

d. Apakah penting pembangunan berkelanjutan untuk mengatasi Hepatitis A? e. Apakah kepadatan penduduk berpengaruh terhadap penyebaran virus

Hepatitis A?

f. Apakah lingkungan yang bersih diperlukan untuk mengatasi penyebaran wabah penyakit Hepatitis A?

g. Bagaimana pengaruh intensitas hujan terhadap penyebaran virus Hepatitis A?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Pembahasan Materi Focus Group 1.1.1 e-Health

Definisi

e-Health menurut WHO adalah menggunakan informasi dan teknologi komunikasi (TIK) untuk alasan kesehatan seperti merawat pasien, membuat penelitian, mendidik murid, memantau penyakit, dan memonitori keadaan kesehatan umum. Sedangkan, menurut pemerintah, e-Health adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Definisi ini didasarkan atas fakta bahwa e-Health mencakup secara komprehensif segala urusan pemerintah yang terkait dengan pelayanan kesehatan: pelayanan pasien, penelitian dan pendidikan bidang kesehatan, pengendalian penyakit serta pemantauan kesehatan masyarakat secara umum.

Pengembangan dan Implementasi

Dalam konteks ini maka pengembangan dan implementasi eHealth di suatu negara melibatkan beberapa institusi kunci yaitu: Pemerintah (c.q. jajaran Kementreian dan Dinas Kesehatan, Konsil Kesehatan), Institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, apotek), Institusi pendidikan, serta Institusi pembiayaan kesehatan seperti asuransi. Beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk pelayanan kesehatan yaitu Aplikasi SIK untuk fasyankes (SIKDA, Puskesmas, RS) dan Aplikasi SIK untuk Dinas Kesehatan (SIKDA dan DHS2). Dan juga menggabungkan penggunaan SIK dengan Penyedia Layanan Internet Kecamatan untuk hal-hal yang sederhana.

Dari sisi kebijakan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memberikan dukungan serius dalam pengembangan eHealth. Dukungan tersebut tertuang dalam KepMenKes RI No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), yang kemudian diikuti dengan KepMenKes RI No. 192/MENKES/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi untuk kesehatan juga telah menarik minat komunitas untuk dapat turut membantu baik dari sisi penelitian, pengembangan, maupun diseminasinya. Jika di tingkat internasional terdapat IMIA (International Medical Informatics Association), kemudian di tingkat regional terdapat APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics), maka di tingkat nasional terdapat PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia).

Kendala yang dialami untuk mengimplementasikan sistem ini adalah kesenjangan digital dan sarana untuk TIK, keengganan masyarakat untuk mencoba menggunakan e-Health dan kekurangan dokter ahli di Indonesia yang dapat menggunakan e-Health. Kesuksesan implementasi TIK seringkali bukan ditentukan oleh teknologi yang digunakan, tetapi bagaimana para pihak terkait dapat bekerjasama dan bersinergi. Untuk itu, Kementerian Kesehatan sebagai

(7)

leading sector perlu terus merincikan dan mengimplementasikan nyata di lapangan, butir-butir yang telah tertuang dalam roadmap yang telah disusun, untuk kemudian mengajak para pemangku kepentingan seperti misalnya pemerintah daerah, instansi kesehatan, tenaga kesehatan, dan juga masyarakat agar dapat turut mensukseskan implementasi e-Health di Indonesia.

1.1.2 Pembangunan Berkelanjutan Klasifikasi Material

Material diklasifikasikan menjadi 3 yaitu logam, keramik, dan polimer. Logam dibagi menjadi 2 menurut terkandunganya besi atau tidak yaitu Ferrus dan Non Ferrus. Ferrus dibagi lagi menjadi 2 yaitu baja dan besi tuang. Baja ada yang mengandung karbon tinggi,rendah, dan juga rendah. Dan untuk besi tuang mempunyai beberapa jenis yaitu Jenis Besi Tuang putih, kelabu,tempa,nodular. Keramik dapat diklasifikasi menjadi Glasses, Clay Products, Refroctorie, Abrasive, Cements, Advance Ceramics. Dan metode pembuatan keramik yaitu Glass Forming, Particulate Forming, Cementations.

Polimer dibagi menjadi 2 yaitu kondensasi dan adisi. Polimer kondensasi memiliki karakteristik Ganda dan Memiliki gugus fungsional. Contoh polimer kondensasi adalah Polyamides, Polyesters, Phenol formaldehyde, Cellulose, Silicones, Polyurethanes. Dan dapat diaplikasikan untuk Fibers, recording tape, paints, fiberglass boat resinvarnishes, photographic film, temperature-resistant, fluids, rubbers, foams. Polimer Adisi dalam proses pembuatannya mempunyai tahap Inisiasi, Propagation, dan Cementations. Contoh polimer adisi adalah Polyethylene, Polypropylene, Polystyrene (PVC), Teflon, Polyacrylonitrile. Contoh aplikasi polimer adisi adalah kantong, insulator kabel, botol, styrofoam, kulit sintetis, pipa, plumbing tape, pengganti kaca, cat, pelapis tekstil, karet . Matriks Komposit

Matriks komposit terdiri dari polimer, metal, keramik, karbon dan grafit. Kelebihan dari polimer adalah High tensile strength, High stiffness, High fracture toughness, Good abrasion resistance, Good puncture resistance, Good corrosion resistance. Metal terdiri dari Aluminium, Magnesium, Titanium, Tembaga.

Keramik terdiri atas Silikon, Alumina, Alumina Silika, Karbon. Komposit matriks keramik dirancang untuk meningkatkan ketangguhan keramik konvensional yang pada umumnya getas. Karbon dan grafit memiliki kekuatan dan rigiditasnya tidak berubah pada temperature tinggi. Komposit jenis ini juga dapat difabrikasi dengan metode chemical vapor deposition (CVD) dari pyrolitic carbon. Aplikasi dari karbon dan grafit pada bidang aeronautic seperti spacecraft structure.

Material Mutakhir

Material mutakhir adalah jenis-jenis material yang dirancang khusus untuk aplikasi-aplikasi teknologi tinggi (high-tech) yang memerlukan material dengan sifat-sifat yang spesifik.

Beberapa contoh untuk jenis material mutakhir adalah sebagai berikut ini:  Logam : Shape memory alloys ,Biomaterials, dan Amorphous metal (metallic

(8)

 Keramik :Mesoporous materials, Solar cell, Geopolymers, dan Biomaterials.  Polimer : Biodegradable polymer, Biomaterials.

 Komposit : Clay composite. Desain Berkelanjutan

Desain berkelanjutan adalah Ilmu dalam merancang benda fisik, lingkungan nyata, dan layanan untuk memenuhi prinsip berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan ekologi. Hal ini dilakukan agar terjadi pembangunan yang esfisien tanpa merusak lingkungan atau keadaan aslinya karena terjadinya polusi dan pencemaran lingkungan, hutan tropis yang sudah jauh berkurang, dan pemanasan global.

Dibutuhkan aspek – aspek pemilik proyek, manajemen, teknologi bahan/material, multidisiplin, ekonomi & bisnis, peraturan bangunan, anggaran biaya bangunan, dan jadwal proyek. Contoh dari desain berkelanjutan adalah Victoria Park, Olympic Park Station, Millenium Parklands, Haslams Creek Wetlands.

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan SDA secara bijaksana, efisien, dan efektif (memperhatikan keberlangsungan pemanfaatannya untuk generasi sekarang dan masa depan). Tiga dimensi pembangunan berkelanjutan:

1. Sosial  pendidikan, komunitas, dan standar hidup.

2. Ekonomi  riset & pengembangan, pertumbuhan ekonomi, dan keuntungan. 3. Lingkungan hidup  pemanfaatan SDA, pencegahan polusi, dan

pemeliharaan lingkungan.

Upaya mencapai pembangunan berkelanjutan:

1. Berkelanjutan ekologis  memelihara integrasi tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan bumi tetap terjamin.

2. Berkelanjutan ekonomi  menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efesiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. 3. Berkelanjutan pertahanan dan keamanan  mampu mengatasi tantangan,

ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan bangsa dan negara.

4. Berkelanjutan sosial budaya  mempertahankan keanekaragaman budaya dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

5. Berkelanjutan politik  memastikan proses demokrasi yang transparan dan bertanggung jawab.

Harus dilakukan pembangunan berkelanjutan karena untuk memaksimalkan pembangunan agar dapat digunakan sampai 50 tahun ke depan bahkan sampai seratus tahun kedepan. Perancangan berkelanjutan meliputi peningkatan kualitas hidup, pengoptimalan, analisa dan manajemen daur hidup bangunan,pekerjaan proyek, penerapan material bangunan sehat. Selain itu, harus dilakukan keseimbangan operasi dan pemeliharaan yang mempunyai tujuan mencapai maksud dari tim desain bangunan aslinya, sehingga sistem bangunan memberikan layanan untuk penghuni bangunan.

Pembangunan berkelanjutan digunakan untuk mengatasi solusi di berbagai aspek, di bidang society yaitu equilty,health, culture and history, accessibility

(9)

,involvement, livability, valves. Di bidang ekonomi yaitu productivity, employment, business, development, tax burden, trade. Di bidang lingkungan yaitu polusi, preservasi habitat, biodiversity, kualitas air dan udara, dan estetika.

Untuk konstruksi berkelanjutan ada 3 aspek yaitu ensuring, reducing, carrying. Ensuring yaitu produk yang digunakan dalam konstruksi bertanggung jawab bersumber. Reducing adalah konstruksi, pembongkaran dan penggalian sampah ke TPA, emisi karbon dari proses konstruksi dan transportasi terkait, dan penggunaan air selama proses konstruksi. Di aspek carrying yaitu survey keanekaragaman hayati dan menindaklanjuti dengan tindakan yang dilakukan. Teknologi Energi

Teknologi energi merupakan energi yang digunakan dalam pembangunan berkelanjutan, energi tersebut dibagi menjadi energy yang dapat diperbaharui dan energy yang tidak dapat diperbaharui. Energi yang diperbaharui diantaranya,  Tenaga surya dapat dimanfaatkan melalui dua macam teknologi yaitu energy

surya termal dan surya fotovoltaik. Surya Fotovoltaik merupakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan mampu merubah langsung energy surya menjadi

energi listrik. Surya Termal digunakan untuk penyediaan air panas rumah

tangga, khususnya rumah tangga perkotaan. Jumlah pemanas air tenaga surya (PATS) diperkirakan berjumlah 150.000 unit dengan total luasan.

 Angin pemanfaatannya dikelompokkan dalam skala kecil, menengah dan besar.

 Panas Bumi berdasarkan survei menunjukkan bahwa terdapat 70 lokasi panas bumi bertemperatur tinggi dengan kapasitas total mencapai 19.658 MW. Sebagian besar dari lokasi tersebut belum dilakukan eksploitasi secara intensif.

 Tenaga hidro skala kecil adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air

 Peleburan nuklir

 Energi lainnya untuk teknologi energi adalah reaksi nuklir kecil, biomassa, pasang surut, dan gelombang.

Sedangkan untuk energi tak berkelanjutan terdiri dari, bahan bakar fosil yang berupa batu bara, minyak bumi, gas alam, dan propana semuanya dianggap bahan bakar fosil karena bahan bakar ini terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang hidup jutaan tahun yang lalu yang terkubur. Reaksi nuklir termal, dan tenaga hidro skala besar juga merupakan energy tak berkelanjutan.

Contoh Teknologi Ramah Lingkungan

Contoh dari teknolgi ramah lingkungan adalah:  Toilet Pengomposan (Composting Toilet)

Komponen utama dari toilet pengompos yaitu pembuangan tersaring, reaktor pengompos, ventilasi, pengeringan dan pengelolaan cairan berlebih, kontrol proses, dan pintu akses keluar.

(10)

Kombinasi keuntungan sel bahan bakar adalah efisiensi tinggi dan kehandalan, multi-bahan bakar, penempatan yang fleksibel, daya tahan, skalabilitas, serta kemudahan pemeliharaan

 Tenaga Angin (Wind Power)

Bagian penting dari turbin angin adalah baling-baling (Rotor Blades), As, dan generator.

 Tenaga Surya (Solar Power)  Hidroelektrik (Hydroelectricity)  Mobil Listrik (Electric Car)

Manfaat dari mobil listrik adalah penurunan polusi perkotaan, pengurangan Gas Rumah Kaca, dan tidak bergantung pada BBM.

1.1.3 Masalah Kependudukan Pertambahan Penduduk Bumi

Pertumbuhan populasi manusia dianggap sebagai dasar masalah lingkungan karena :

1. Sudah begitu banyak penduduk bumi.

2. Semakin banyak penduduk hidup dengan usia harapan hidup lebih panjang 3. Teknologi modern mengakibatkan dampak lebih besar terhadap lingkungan.

Kemudian, sebagai satu-satunya spesies yang berbudaya dan bersejarah, manusia menganggap diri menguasai alam, sehingga dengan bertambahnya jumlah manusia menyebabkan ancaman yang lebih besar lagi terhadap lingkungan.

Terminologi

 Populasi = sekelompok individu berspesies sama yang hidup di kawasan yang sama

 Spesies = semua individu yang berkemampuan interbreeding (berkembang biak dan berbagi informasi genetik) dan terdiri atas populasi

 Kelimpahan (abundance) = ukuran populasi (kini, sebelum ini, dan di masa depan)

 Struktur usia (age structure) = proporsi populasi dalam tiap kelompok umur/usia

 Angka kelahiran (birth rate) = jumlah individu yg lahir dalam suatu interval waktu

 Angka kematian (death rate) = jumlah individu yang meninggal dunia dalam interval waktu yang sama

 Angka pertumbuhan (growth rate) = “angka kelahiran - angka kematian” Pertumbuhan Exponential (metode peramalan populasi)

 Terjadi apabila terjadi kecepatan yang konstan/periode  Menghasilkan kurva pertumbuhan berbentuk J

 Pertumbuhan penduduk terutama berkembang secara exponential

Malthus, seorang pakar populasi Inggris lebih dari 200 tahun yang lalu meramalkan bahwa daya pertumbuhan populasi jauh lebih besar dari sumber daya alam yang mampu diproduksi bumi.

(11)

Empat Tahapan Penting Sejarah Manusia

 Masa „dini‟ pemburu dan pemulung – Jumlah manusia hanya beberapa juta orang saja

 Timbulnya pertanian (agrikultur) – Peningkatan pertama populasi manusia  Revolusi Industri – Perbaikan ketersediaan makanan dan pemeliharaan

kesehatan berujung ke pertumbuhan cepat jumlah penduduk

Keadaan terkini, pertumbuhan melambat di negara yang telah berkembang, namun berkembang cepat di negara-negara yang sedang berkembang.

Kurva Pertumbuhan Logistik (1838 PF Verhulst)

Pertumbuhan populasi exponential tidak dapat dibiarkan, bila dibiarkan manusia akan kehabisan pangan dan ruang. Angka kelahiran harus menurun dan angka kematian harus meningkat, sehingga angka pertumbuhan melambat hingga nol (zero). Populasi sebaiknya mengikuti suatu kurva berbentuk-S .

Populasi akan meningkat saat jumlahnya sedikit dengan kurva yang meningkat dengan tajam. Kemudian laju pertumbuhan akan menurun secara bertahap hingga populasi mencapai batas populasi tertinggi (mencapai kapasitas daya tampung logistik). Sebelum suatu populasi mencapai titik balik (inflection point) saat kecepatan pertumbuhan menurun, kita tak dapat meramalkan ukuran akhir populasi.

Kurva pertumbuhan logistik tidak realistis untuk populasi manusia. Angka kematian akan menurun terus karena perbaikan pemeliharaan kesehatan dan penyediaan pangan. Populasi harus melalui suatu transisi demografik untuk mencapai zero population growth dan menuju populasi yang stabil.

Petunjuk lain Perubahan Populasi

 Struktur Usia  proporsi populasi dalam tiap kelompok usia.  Empat bentuk umum:

 Piramid  Kolom

 Piramida terbalik

 Kolom dengan gelembung (gentong)

Kenya mempunyai bentuk piramid dengan banyak orang muda (Pertumbuhan cepat). USA mempunyai bentuk kolom (Pertumbuhan lambat). Italia agak besar di bagian atas (Pertumbuhan lambat negatif). Indonesia mempunya bentuk kolom dengan gelembung di bagian bawah. Hal ini mendakan Indonesia memiliki banyak usia produktif.

Populasi yangg berat ke arah lansia menimbulkan masalah bagi suatu bangsa karena lansia berpenghasilan lebih rendah dan membayar sedikit pajak penghasilan serta membutuhkan lebih banyak biaya pemeliharaan kesehatan atau pendanaan Tunjangan Sosial.

Transisi Demografik

 Tahap I – Angka kelahiran dan kematian tinggi seperti saat industrialisasi menurunkan angka kematian

 Tahap II – Selisih angka kelahiran dan kematian menyebabkan pertumbuhan populasi yang tinggi

(12)

 Tahap III – Angka kelahiran turun ke arah angka kematian dan pertumbuhan populasi menurun

Pada beberapa negara peralihan tahap II ke III lambat. Kemajuan kesehatan dapat mempengaruhi transisi demografik dengan menurunkan angka kematian.

Pertumbuhan Populasi

Negara Industri mempunyai angka kematian yang menurun karena penurunan penyakit akut atau epidemik. Kekhawatiran mengenai penyakit baru dan strain baru penyakit lama. Kita adalah sasaran penyakit akibat populasi yang besar, transportasi modern (flu burung, malaria dsb), dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Masa kehidupan maksimum (longevity) ialah kemungkinan umur terpanjang individu, yang ditentukan secara genetik. Usia harapan hidup ialah angka rerata jumlah tahun harapan hidup seorang individu, dipengaruhi oleh faktor bangsa, seks, umur. Populasi manusia telah bertambah meski masa kehidupan maksimum hampir tidak mengalami perubahan.

Faktor yang menghambat pertumbuhan populasi :

 Jangka pendek: kemarau panjang, gangguan pasokan enerji, penyakit

 Jangka menengah: terjadinya padang pasir (desertification), polutan, berkurangnya suplai sumber yang tak terganti (air, minyak bumi dll)

 Jangka panjang: Erosi tanah, berkurangnya air tanah, perubahan iklim. Kualitas Hidup dan Kapasitas/Daya Tampung Manusia oleh Bumi

Daya tampung manusia di Bumi tergantung kualitas hidup yg diinginkan. Prediksi kurva logistic adalah populasi akan mengikuti kurva S. Ruang bumi bagi manusia yaitu 50 milyar. Deep ecology adalah imperatif moral untuk memelihara biosfer dengan membatasi populasi manusia. Semakin tinggi kualitas hidup yang diinginkan, semakin rendah kemampuan atau daya tampung bumi.

Daya tampung bumi memiliki kisaran perkiraan 2.5 - 40 milyar. Faktor kritisnya ialah persediaan pangan, sumber daya bumi dan tanah, sumber air, kepadatan Penduduk , dan Teknologi.Menurunkan pertumbuhan populasi dapat dilakukan dengan meningkatkan usia melahirkan satu kali, memberikan tekanan sosial untuk menunda pernikahan, dan mengendalikan kelahiran dengan cara menyusui (pemberian ASI) dan menerapkan Keluarga Berencana.

Negara pertama yang secara resmi mengadopsi kebijakan kependudukan ialah India, pada tahun 1952. Banyak negara sekarang mempunyai program KB (di Indonesia disebut BKKBN). Cina mempunyai salah satu program KB yang paling tua dan efektif yaitu dengan menganjurkan hanya satu anak saja dan menekankan pendidikan, pengelolaan KB, dan menerapkan sistem penghargaan dan penalti.

1.1.4 Lingkungan Sehat Kesehatan Lingkungan

Pengertian dari kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan pengertian dari kesehatan lingkungan

(13)

adalah keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan untuk terciptanya hidup manusia yang sehat, sejahtera, dan bahagia.

Kesehatan lingkungan ini diatur dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan BAB XI KESEHATAN LINGKUNGAN (pasal 162). Ilmu kesehatan lingkungan tidak terlepas dari ilmu kesehatan masyarakat, yaitu ilmu yang mempelajari untuk mencegah penyakit, memperpanjang harapan hidup, dan meningkat kesehatan dan efisiensi masyarakat melalui usaha masyarakat yang terorganisir

Tujuan dari kesehatan lingkungan yaitu: 1. Lingkungan sehat

Memiliki ciri ciri yang tersedianya udara bersih dan segar, tanah yang subur, sumber air yang bersih, air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih, sampah tidak berserakan, dan banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.

2. Lingkungan bersih

Lingkungan yang bebas dari sampah, polusi, dan kotoran 3. Manusia sehat

Ruang lingkup dari kesehatan dibagi jadi dua, yaitu sanitasi dan hygene. Sanitasi adalah usaha pengengalian faktor lingkungan. Sedangkan hygene untuk kesehatan preventif. Kesehatan lingkungan juga memiliki banyak permasalahan yaitu:

1. Pencemaran

Pencemaran merupakan pengotoran lingkungan yang disebabkan adanya sisa produksi atau kegiatan manusia (limbah) sehingga dapat mengganggu kesehatan lingkungan maupun makhluk hidup yang tinggal didalamnya. Pencemaran dibagi menjadi empat yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran suara, dan pencemaran tanah.

2. Limbah

Limbah dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu padat, cair, dan udara. Sumber limbah adalah alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, pertambangan. Limbah ada yang memiliki sifat Recyclable, Unrecyclable, Degradable (organik), atau Undegradable (anorganik).

Rumah sehat

Pengertian dari rumah adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. Pengertian lain dari rumah sehat yang diatur dalam UU RI No. 4 Tahun 1992 adalah struktur fisik dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Menurut komisi WHO mengenai kesehatan lingkungan rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani, dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu

Fungsi rumah adalah sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung dan menyimpan barang berharga, dan merupakan status lambang sosial. Syarat syarat rumah sehat yaitu memiliki:

(14)

a) Ventilasi alam: aliran udara didalam ruangan terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, dll

b) Ventilasi buatan: mempergunakan alat alat khusus untuk mengalirkan udara, misalnya kipas angin dan mesin penghisap udara

2. Lantai 3. Atap 4. Cahaya

a) Cahaya alamiah: matahari

b) Cahaya buatan: menggunakan sumber cahaya yang tidak alamiah seperti lampu

5. Luas bangunan rumah

6. Fasilitas didalam rumah sehat

a) Penyediaan air bersih yang cukup b) Pembuangan tinja

c) Pembuangan air limbah d) Dapur

e) Pembuangan sampah f) Ruang berkumpul keluarga g) Adanya teras

Tujuh kriteria rumah sehat adalah kering, bersih, aman, memiliki ventilasi, bebas kontaminasi, bebas dari hewan pengganggu, dan terawat

Makanan Sehat

Ciri ciri makanan sehat adalah menyehatkan, bernutrisi, mampu mencegah penyakit, tinggi kalori, dan tinggi nilai gizi. Makanan sehat itu penting untuk dikonsumsi karena membuat kita mendapat asupan yang pas, memberi energi, mengatasi stres, dan mampu mencegah penyakit. Makanan pengurang stress adalah karbohidrat kompleks, jeruk, bayam, alpukat, ikan, almond, susu, dan suplemen.

Diet sehat yang di rekomendasikan WHO, yaitu pembatasan asupan lemak jenuh, perbanyak makan buah, sayur, biji, kacang, sesuaikan berat dengan Body Mass Index, perhatikan asupan garam, perhatikan asupan gula (sederhana), perbanyak vitamin, mineral, dan antioksidan, asupan asam amino dari daging, hindari makanan yang mengandung logam berat, hindari makanan tercemar, serta perbanyak minum. Diet sehat itu dibagi menjadi dua yaitu:

1. Memenuhi nutrisi secara seimbang dengan proporsi sesuai dengan kebutuhan Daur nutrisinya Dimakan -> Dicerna -> Diserap -> Diedarkan

2. Asupan makanan dibagi menjadi dua a. Mikronutriens

Antioxidant, Phytochemicals, Minerals, Vitamins, Fruit and Veggies. b. Makronutriens

Air, Protein (Daging, Susu, Telur), Karbohidrat (Starch, Sugar, Fibers), Fats (Lemak jenuh : lemak hewani (LDL), Lemak tak jenuh : lemak nabati (HDL))

Untuk memulai menerapkan diet sehat, kita harus mulai mengubah pola makan untuk mencapai keseimbangan, mencari variasi makanan agar tidak bosan, dan yang terpenting melakukan praktek moderasi untuk segera diterapkan dalam hidup sehari-hari.

(15)

Makanan Penambah Imun

 Jamur kancing = Selenium, Antioksidan  Kerang = Mineral zinc

 Elderberry = Antioksidan

 Semangka = Antioksidan, Glutathione  Kentang manis = Antioksidan, Betakaroten  Brokoli = Vitamin A & C, Glutathion  Kol = Antioksidan

 The = Flavonoid, Polifenol  Bayam = Antioksidan  Almond = Vitamin E

 Bawang putih = Antioksidan  Yoghurt rendah lemak = Vitamin D

 Benih Gandum = Antioksidan, Zinc, Vitamin B  Anggur = Flavonoid

1.1.5 Pencemaran Lingkungan

Kesehatan Lingkungan, Polusi, dan Toksikologi

Ada beberapa terminologi yang harus diketahui yaitu polusi, kontaminasi, toksin, sinergisme, dan karsinogen. Polusi berkenaan dengan perubahan yg tidak dikehendaki pada lingkungan yang disebabkan pengenalan materi berbahaya atau produksi kondisi berbahaya. Kontaminasi menyatakan perubahan sesuatu menjadi tidak layak untuk penggunaan tertentu oleh karena terkena materi yang tak diharapkan. Toksin merupakan substansi yang beracun (toksik) bagi manusia dan makhluk hidup lain. Toksikologi ialah ilmu yg mempelajari zat kimia yang beracun/dapat menjadi toksik. Karsinogen ialah suatu toksin yang meningkatkan risiko terkena keganasan (kanker). Sinergisme ialah suatu konsep penting, merupakan interaksi substansi yang berbeda, yang menghasilkan suatu efek gabungan yang lebih besar ketimbang efeknya sebagai substansi yang terpisah.

Polutan dapat memasuki lingkungan karena adanya titik sumber, area sumber dan sumber bergerak. Selain itu, benda yang termasuk polutan yaitu logam berat, penyebab infeksi, partikel, bidang elektromagnetik, bunyi, senyawa organik dan benda thermal.

Penilaian Risiko merupakan proses penentuan potensi efek terhadap kesehatan suatu polutan. Tindakan ini meliputi identifikasi bahaya, penilaian dosis-respons, penilaian pemajanan, dan karakterisasi risiko Pengelolaan risiko menuntut kita membuat penilaian ilmiah dan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk membantu memperkecil masalah kesehatan sehubungan dengan pemajanan terhadap polutan & toksin. Pengelolaan risiko mempertimbangkan penilaian risiko kita ditambah isu teknis, hukum, politik, sosial dan ekonomis. Penyediaan Air Bersih

Air adalah hal yang sangat esensial bagi makhluk hidup karena air dibutuhkan oleh semua orang dalam segi kehidupan ataupun dalam segi biologis. Air yang ada untuk dikonsumsi memiliki syarat antara lain tidak berasa, tidak

(16)

berwarna, jerih, aman dan tidak terkontaminasi bahan berbahaya. Jika kekurangan air, seseorang dapat mengalami dehidrasi. Dehidrasi dibagi menjadi tiga macam yaitu dehidrasi ringan, sedang dan berat.

Sumber air diantaranya air hujan, air permukaan (sungai, danau, situ, air es, mata air), dan air tanah (dangkal maupun dalam). Negara maju mempunyai standar air yang sudah sangat tinggi sehingga air dapat langsung diminum Sedangkan Indonesia baru mampu menyediakan air dengan standar air bersih yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah yang efektif yaitu dilakukan dengan menerapkan sistem reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (daur ulang). Pengawetan bahan-bahan dengan cara menghilangkan subsidi untuk barang-barang yang masih perawan, insentif kepada konstruksi baru yang berprinsip “Green building”, sangsi kepada yang melakukan tindakan-tindakan buruk dan meningkatkan jumlah pekerjaan baru dalam bidang tehnologi penggunaan kembali dan pengurangan sumber daya

Limbah Berbahaya kebanyakan berasal dari industri produksi kimia serta sampah elektronik yang beracun dari buangan sisa-sisa elektronik yang tidak aman. Bencana alam dapat juga mengeluarkan zat kimia berbahaya ke lingkungan. Pengaturan Limbah Berbahaya diantaranya Resource Conservation and Recovery Act (RCRA) of 1976, Kompensasi dan Kewajiban Undang-Undang (Compensation, and Liability Act) (CERCLA) of 1980, The Superfund Amendment and reauthorization Act (SARA) of 1986.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara pembelian bahan baku yang tepat, mempraktekkan penegndalian yang lebih baik dari bahan-bahan pabrik, penggantian zat kimia yang tidak beracun dan memperbaiki tehnik dan disain pabrik.

1.1.6 Mitigasi

Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)

SKD adalah pengamatan yang cermat dan teliti terhadap faktor. Kegiatan kewaspadaan dini antara lain pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan sebar luas informasi. Semua itu bertujuan untuk antisipasi, deteksi dini, reaksi tepat dan efektif respons. Pelaksanaan SKD melalui surveilens epidimologi yang aktif, rutin dan lapangan dengan instrumen surveilans sebagai berikut tabel, PWS dan grafik. Terdapat SKD pasca bencana yaitu surveilens penyakit pasca bencana, surveilens bebasis kesehatan lingkungan, penanggulangan masal gizi dan rehabilitasi medik.

Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian luar biasa (KLB) menurut Mac Mahon dan Pugh adalah kejadian yang tidak biasa pada masyarakat setempat dan pengertian Kejadian luar biasa pada tahun 1963 bahwa peningkatan penderita penyakit dalam musim atau tahun yang sama. KLB memiliki kriteria kerja timbul penyakit menular, peningkatan penyakit selama 3 kurun waktu, peningkatan penyakit 2 kali lipat, kenaikan 2 kali lipat penderita baru, dan angka rata-rata naik 2 kali lipat.

(17)

Kejadian luar biasa memiliki 2 tujuan yaitu khusus dan umum. Tujuan khusus antara lain diagnosis khusus, sumber dan cara penularan, memastikan, penyebab dan populasi rentan atau daerah beresiko. Tujuan umum antara lain adalah penanggulangan dan pengendalian. Persiapan penelitian lapangan yaitu pemantauan informasi, proposal, pertemuan pejabat setempat dan laporan penyidikan. Kejadian luar biasa diatur dalam UU wabah 1969 dan Peraturan MENKES No. 949/MENKES/SK/VII/2004 tentang KLB.

Tanah Longsor

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor terjadi karena keadaan lereng yang stabil menjadi tidak stabil Longsoran memiliki lima macam bentuk yaitu falls, topples, slide, flows dan lateral spread. Longsoran terbagi menjadi 2 macam yaitu utama dan sekunder. Penyebab longsor utama adalah curah hujan, gunung berapi dan gempa bumi sedangkan penyebab longsor sekunder adalah morphologi dan ulah manusia. Semua hal itu menyebabkan adanya upaya menstabilkan lereng.

Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana. Mitigasi bencana membahas tentang bencana. Bencana merupakan kejadian atau fenomena yang menancam dan mengganggu kehidupan makhluk hidup. Bencana dapat terjadi karena faktor alam, non-alam dan social. Faktor alam contohnya adalah banjir, gempa bumi dan tsunami. Bencana karena faktor non alam contohnya adalah wabah penyakit dan bencana karena faktor sosial contohnya adalah konflik besar antar manusia.

Akibat bencana sangat buruk antara lain adalah rusaknya infrastruktur bangunan, terganggunya distribusi pangan dan suplai air bersih, terhambatnya perekonomian dan rusaknya infrastruktur enegi, pendidikan dan kesehatan. Untuk menghadapi bencana terdapat tiga tahap yait tahap sebelum bencana, saat bencana dan pasca bencana, dan agar semua itu dapat berjalan dengan maksimal maka diatur peraturan tentang penanganan bencana pada UU No.24/2007 serta peraturan-peraturan sah lainnya. Tujuan dari penanggulangan adalah mengurangi dampak buruk terhadap masyarakat.

Penanggulangan dilakukan berdasarkan tujuh asas yaitu kebersamaan dan kesukarelaan, koordinasi dan integrasi, kemandirian, cepat dan tepat, prioritas, kesiapsiagaan dan kesemestaan. Penanggulangan juga dilakukan berdasarkan pertimbangan. Hal yang dipertimbangkan antara lain integrasi proses, sinkron sosial budaya, fokus bidang, pembelajaran teknik dan penggunaan sumber daya. Ada kegiatan yang dilakukan terhadap resiko melalui beberapa tahapan yaitu pengenalan da pemantauan, pengurangan dan kegiatan penanggulangan. Adapun manajemen mitigasi ini yaitu bantuan darurat, mitigasi, pembangunan dan pengurangan resiko.

1.2 Keterkaitan Wancana dengan Wancana Topik CL2

Wancana yang dikaitkan dengan materi Tanggung Jawab Kita sebagai Manajer Alam adalah “Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A”. Wancana

(18)

tersebut menceritakan tentang perkembangan serangan virus Hepatitis A di kota Depok. Selain itu, wancana tersebut juga menjelaskan tentang penyakit hepatitis, gejalanya, dan pencegahannya. Berikut keterkaitan penyebaran penyakit hepatitis dengan materi tanggung jawab kita sebagai manajer alam.

e-Health

e-Health memiliki korelasi yang sangat besar dalam hal pendeteksian hepatitis secara dini, seperti:

1. Hati, dalam keadaan normal, biasanya mengatur secara ketat jumlah enzim yang disekresikannya yang beredar di tubuh manusia, tetapi jika hati mengalami kerusakan maka enzim ini akan memasuki peredaran darah. Alat-alat elektronik sederhana dapat menentukan apakah ada enzim di dalam darah dan berapa kadarnya. Dengan mengambil sampel darah, dokter dapat menggunakan 3 enzim umum, alanine aminotransaminase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), and gamma glutamyl transaminase (GGT), yang sudah diimplantasikan di lensa elektronik untuk menentukan hal tersebut. Dan jika dokter tersebut mencurigai bahwa penyebabnya adalah viral, maka dia dapat memesan tes darah dan antibodi yang berbeda melalui peranti lunak kesehatan.

2. Seperti dikatakan di poin sebelumnya, tes antibodi, sistem imun tubuh manusia memproduksi antibodi untuk virus yang spesifik. Dan langsung setelah tubuh menentukan jika infeksinya merupakan infeksi viral, maka tubuh akan langsung memproduksi antibodi IgM, setelah itu IgG, yang menargetkan virus tersebut. Dokter dapat melakukan tes untuk IgM dan IgG yang spesifik menyerang hepatitis A atau B. Setelah antibodi sudah menunjukkan tanda-tanda infeksi viral hepatitis, tes PCR untuk HBV dan HCV dapat dilakukan melalui peranti lunak untuk menentukan jumlah virus tersebut yang ada di darah.

3. Tes lanjutan, biasanya diagnosis hepatitis dilakukan dengan kombinasi beberapa tes untuk keakuratan yang lebih tinggi. Jadi hubungannya dengan e-Health yaitu apabila seorang dokter tidak yakin dengan tes sederhana atau jika pasien tersebut menunjukkan gejala-gejala hepatitis tapi tidak positif jika dilakukan tes, maka tes lanjutan seperti ultrasound, computerized axial tomography (CT) scans or Magnetic Resonance Imaging (MRI), atau biopsi hati dapat dilakukan.

Selain hal-hal di atas, e-Health juga dapat diaplikasikan untuk mencari daerah epidemik. Karena seluruh catatan medis yang dilakukan di alat elektronik dan/atau peranti lunak direkam untuk database medis, maka dapat ditentukan dari daerah mana pasien penyakit tersebut kebanyakan berdomisili. Jika daerahnya dapat ditentukan, maka tindakan preventif dan pendiagonsaan dapat dilakukan secara lebih intensif dan komprhensif.

Pembangunan Berkelanjutan

Keterkaitan penyebaran hepatitis dengan pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah:

1. Perlunya adaya pembangunan berkelnajutan agar penyakit Hepatitis A ini dapat diminimalisirkan. Dan kita dapat melihat pada dimensi lingkungan hidup dengan pemeliharaan lingkungan yang baik dan juga adanya pengaturan standar hidup pada dimensi society.

(19)

2. Dan sangat diperlukannya tatanan lingkungan dan peraturan untuk mengatur tatanan lingkungan tersebut.

3. Pengelolaan lingkungan yang sehat diperlukan suatu teknologi yang ramah lingkungan karena jika sudah menggunakan sebuah metode teknologi yang ramah lingkungan, lingkungan dapat diatur menjadi lebih sehat dan membuat pola hidup menjadi lebih baik dengan kualitas yang terjamin.

Masalah Kependudukan

Kaitan penyebaran penyakit Hepatitis di Depok dengan masalah kependudukan yaitu semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin cepat pula penularan virus yang terjadi. Kemudian padatnya jumlah penduduk menimbulkan banyak masalah lingkungan. Lingkungan yang tercemar mendukung perkembangan berbagai virus, termasuk virus Hepatitis, dan juga mempercepat penyebaran virus tersebut. Kepadatan penduduk di kota Depok sudah cukup tinggi (8.707 orang/km2 pada tahun 2010), namun tidak didukung dengan pembangunan infrakstruktur yang baik, sehingga menyebabkan banyak masalah lingkungan dan memungkinkan cepatnya penularan penyakit.

Lingkungan Sehat

Hepatitis terjadi karena virus. Jika lingkungan tidak sehat virus hepatitis dapat berkembang dan menyebar melalui makanan yang tidak sehat kemudian juga dari rumah yang tidak sehat. Penularan dapat terjadi bila memakai barang barang atau peralatan para penderita hepatitis seperti sendok, tusuk gigi, dan lain lain. Hal ini dapat menyebabkan virus hepatitis menyebar dengan cepat.

Pencemaran Lingkungan

Kaitan antara pencemaran lingkundan dengan hepatitis yaitu bahwa faktanya hepatitis dapat ditularkan lewat air dan sanitasi yang buruk. Dan pada kondisi seperti ini, kemungkinan besar virus hepatitis dapat menyebar melalui sumber bergerak, yaitu air. Setelah itu air yang terkena kontaminasi digunakan oleh warga Depok sehingga virus hepatitis berpindah dari air ke masyarakat yang menegkonsumsi air yang tidak sehat tersebut yaitu air yang tidak memenuhi persyaratan air bersih.

Mitigasi

Keterkaitan mitigasi bencana dengan hepatitis di depok adalah seringkali ketika musim hujan, hujan turun dalam frekuensi yang besar sehingga terjadi banjir di kota depok. Banjir tersebut menggangu suplai air bersih sehingga masyarakat terpaksa menggunakan air yang tidak bersih yang mengandung virus. Virus yang terkandung salah satunya virus hepatitis, hal itu dapat menyebabkan hepatitis menyebar dengan cepat kepada masyarkat depok melalui air akibat banjir.

(20)

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Segala permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat harus mendapatkan perhatian yang intensif karena sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap individual sebagai manajer alam juga harus memperhatikan berbagai aspek dalam proses memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Pencegahan pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan kita mengatur lingkungan agar tetap dalam keadaan yang sehat dan bersih.

Selain itu, harus diperhatikan tentang kepadatan penduduk dalam suatu tempat serta aspek-aspek pendukung dan harus ada nya teknologi dan juga pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengatur kehidupan dan mempunyai dampak untuk generasi kedepannya agar lingkungan hidup masyarakat teratur dan selalu terjaga dalam keadaan yang sehat.

1.2 Saran

Manusia sebagai manajer alam sebaiknya melakukan beberapa hal berikut:  Menerapkan e-Health untuk mendapatkan data warga agar dapat terdeteksi

tentang kesehatan warga.  Menjaga kualitas air bersih.

 Pengelolaan sampah yang tertata sehingga tidak mengganggu pemukiman warga

 Penjagaan kualitas makanan dan minuman agar tetap higienis.

 Pengaturan pemukiman warga agar pemukiman warga tidak terlalu pada dan harus didukung dengan peraturan-peraturan yang dibuat oleh pihak Pemerintah.

Referensi

Dokumen terkait