• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Mpkt b - Cl2 Tanggung Jawab Kita Sebagai Manajer Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Mpkt b - Cl2 Tanggung Jawab Kita Sebagai Manajer Alam"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER

ALAM

Dibuat oleh HG 2 (Kelas 09) :

Ali Aufa Fakhri (1406605124)

Ahmad Tibrizi (1406568305) Samodero Mahardika P. (1406605080)

Hanifa Khanza Z. (1406578041) Ramot Surya J.S. (1406605162) Vincent Andhika Kosasih (1406575696)

M.Salman Al-Farisi (1406576995)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan dan mencurahkan berkat serta rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tak sedikit kendala yang kami alami dan hadapi dalam penyelesaian makalah ini, namun semua itu tidaklah menurunkan niat kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan maksimal dan tepat waktu.

Rasa serta ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan hingga penyelesaian makalah ini. Dimana pihak-pihak tersebut antara lain :

1. Nofrijon Sofyan Ph.D selaku fasilitator MPKT-B kelas 09

2. teman-teman kelompok lain dalam kelas yang telah memberikan kritik serta sarannya, dan

3. Keluarga yang telah memberikan dukungan terhadap kami.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Segala kritik dan saran akan terima demi meningkatnya ilmu pengetahuan dan perbaikan dalam membuat makalah lainnya.

(3)

3

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar……….2 Daftar Isi………...3-4 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang……….5 B. Tujuan Penulisan………..6 Bab II Isi A. Teori Dasar………...7  Perilaku Sehat……….7  Lingkungan Sehat………..9  Pencemaran Lingkungan………...10  Populasi Manusia……….12  Bencana Alam……… 12  Pembangunan Berkelanjutan………13  Bahaya Rokok………..14

(4)

4

B. Poin-Poin Penting dan Keterkaitan LSPB serta Solusi………15

BAB III Penutup

A. Kesimpulan………..19

(5)

5

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Alam merupakan komponen penunjang hidup manusia yang paling utama. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi alam menjadi semakin buruk dan kurang baik serta sangat memprihatinkan karena munculnya berbagai masalah yang bermacam-macam penyebabnya, seperti meningkatnya pemanasan global, terjadinya bencana alam, eksploitasi besar-besaran oleh manusia, polusi, dan lain-lain. Masalah yang menjadi perusak alam sangatlah merugikan dan sangat perlu kita tangani cepat atau lambat. Bumi tempat yang kita tinggali sekarang, perlu kita kelola agar kedepannya generasi berikutnya bisa menikmati keindahan dan kenyamanan bumi. Kita harus bisa mengelola diri kita sendiri dan bumi yang kita tempati agar kita tetap sehat dan sejahtera. Kita harus memulai melakukan tindakan nyata agar bumi yang kita tempati tetap baik.

Oleh karena itu, kita sebagai manajer alam yang memiliki kewajiban dalam menjaga dan mengelola alam serta bumi dan sudah sepatutnya untuk mengeluarkan usaha terbesar kita dalam mengembalikan kondisi alam. Jika kita tidak mulai untuk berusaha mengembalikan kondisi alam, maka kondisi yang semakin ekstrim akan terjadi di alam kita ini. kita sebagai manager alam harus bertanggung jawab terhadap alam yang kita tempati sekarang, bila alam yang kita tempati rusak karna ulah kita maka kita juga yang akan menuai nya

Berdasarkan wacana yang telah dibahas dalam diskusi Home Group, perkembangan perilaku yang kurang sehat juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan sesuai prinsip manajer alam, karena kita bisa

(6)

6

mulai untuk memanajeri tubuh kita sendiri sebelum kita memulai memanajeri alam global. Dalam wacana tersebut juga disebutkan bahwa Indonesia berada pada posisi ke-5 dari urutan tertinggi dalam konsumsi tembakau sejak tahun 2004, dan persentase perokok dewasa nya paling tinggi di Asia Tenggara. Dari data tersebut sudah dapat dicerminkan bahwa masih banyak diantara kita yang kurang memerhatikan kondisi tubuh, jika kita saja belum bisa memerhatikan kondisi tubuh kita sendiri bagaimana kita bisa menjaga alam global. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah-masalah yang ada di wacana serta refleksi kita terhadap masalah-masalah tersebut.

B.

Tujuan Penulisan

Menjabarkan mengenai kondisi alam yang semakin memburuk.

Mengajak pembaca untuk terus menjaga dan mengelola alam dengan bijak.

Memberi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip manajer alam.

Mengajak para pembaca untuk senantiasa sadar akan pentingnya menjaga kelesterian alam

Mengajak pembaca untuk memerhatikan kondisi tubuh dan pola hidup sehat (termasuk rokok dan pola makan).

(7)

7

BAB II

ISI

A.

Teori Dasar

a. Perilaku Sehat  Pengertian Sehat

 Menurut Anggaran Dasar WHO Tahun 1948 : Sebuah kesejahteraan fisik, sosial, dan mental yang tidak lengkap dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit

 Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan : Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

 Definisi dari “kesehatan” adalah tingkat efisiensi fungsional dan (atau) metabolisme dari makhluk hidup.

 Bidang-bidang utama saling bergantungan sebagai penentu kesehatan manusia dan mempengaruhi kesehatan manusia :

1. Gaya Hidup : kumpulan keputusan pribadi yang dapat dikatakan sebagai kontributor atau penyebab penyakit atau kematian.

2. Lingkungan Hidup : semua hal yang berkaitan dengan kesehatan diluar tubuh manusia, dimana individu hanya sedikit atau tidak memiliki kontrol sama sekali

(8)

8

3. Biomedik : semua aspek kesehatan baik fisik maupun mental, yang berkembang didalam tubuh manusia dan dipengaruhi oleh gen.

4. Kondisi-kondisi sosial dan ekonomis : Kondisi sosial dan ekonomis mempengaruhi sesorang dalam berperilaku dan kesehatan mereka. Sosial dan ekonomis berkaitan erat dengan internal dan eksternal lingkungan mereka.

 Pola hidup kurang sehat

Pola hidup kurang sehat saat ini sudah sangat marak terjadi terutama dalam era global ini. Pola hidup kurang sehat adalah keadaan dimana keputusan pribadi (dalam konteks kesehatan) kita mengacu pada suatu hal yang buruk dan dapat merugikan kondisi kesehatan kita. Banyak sekali contoh perilaku tidak sehat yang sudah bisa kita lihat dengan jelas pada orang lain bahkan pada diri kita sendiri, seperti merokok, narkoba, maupun seks bebas. Hal tersebut menjadi suatu hal yang harus diperhatikan karena dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan kita maupun pada kesehatan lingkungan.

 Menjaga kesehatan

Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting mengingat banyak diantara kita yang saat ini masih belum sadar untuk mulai memerhatikan kondisi kesehatan masing-masing individu sendiri. Kita harus mampu menjaga dan mengelola tubuh kita sendiri, karena kitalah manajer dari tubuh kita sendiri. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan, antara lain:

1.Latihan fisik, 2.Tidur cukup,

(9)

9

3.Mempertahankan berat badan yang sehat, 4.Membatasi penggunaan alkohol, dan 5.Tidak merokok

Dengan memiliki kemampuan manajerial kesehatan tubuh sendiri, kita dapat mengambil tanggung jawab juga sebagai manajer alam.

Lingkungan Sehat

Kesehatan lingkungan sangat perlu dijaga mengingat sudah maraknya hal-hal yang mengganggu keseimbangan alam termasuk lingkungan sendiri. Banyak hal yang sangat mengganggu kesehatan lingkungan, seperti polusi, pencemaran air, sampah dimana-mana, dan lain-lainnya. Kesehatan lingkungan sangatlah penting dalam kelangsungan hidup kita sebagai manusia di dunia ini, karena potensi bahaya dalam lingkungan bertanggung jawab atas seperempat dari beban total penyakit di seluruh dunia, dan lebih dari satu per tiga beban di kalangan anak-anak. Lingkungan yang tidak sehat menjadi masalah yang cukup krusial dan dapat menjaga kesehatan tubuh kita sendiri, karena lingkungan tidak sehat berpotensi menyebabkan penyakit seperti diare, infeksi saluran nafas bawah, perlukaan yang tidak sengaja, serta malaria. Bisa dikatakan bahwa dampak kesehatan potensi bahaya lingkungan meliputi lebih dari 80 penyakit dan tipe-tipe perlukaan. Maka dari itu kita sebagai manajer kesehatan lingkungan perlu memerhatikan hal-hal yang menjadi faktor penentu kesehatan lingkungan. Tentunya kita menginginkan kondisi lingkungan yang sehat, dan untuk mencapai hal tersebut kita harus menjaga hal-hal seperti : sanitasi air maupun udara, fasilitas rawat inap di rumah sakit, rumah sehat, serta suplai air bersih. Karena lingkungan yang lebih sehat dapat menjadi intervensi yang tepat sasaran mencegah

(10)

10

banyak diantara resiko lingkungan ini, serta lingkungan sehat di seluruh dunia, dengan perbaikan kondisi kesehatan lingkungan, sebanyak 13 juta kematian dapat dicegah setiap tahunnya.

Pencemaran Lingkungan

• Pencemaran atau Polusi berkenaan dengan perubahan yg tidak dikehendaki pada lingkungan yang disebabkan pengenalan materi berbahaya atau produksi kondisi berbahaya. polutan memasuki lingkungan dari :

– Titik sumber

– Area sumber (disebut juga sumber non- titik) – Sumber bergerak

.Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

 Polusi

Disebabkan oleh perubahan yang tidak dikehendaki pada lingkungan. Polutan  zat yang mencemari lingkungan, efek : akut dan kronis. Kategori:

 Penyebab infeksi

 Logam berat yang toksik  timah

 Senyawa organik  senyawa karbon (PCBs dan dioksin)

 Polusi thermal

 Partikel

 Medan elektromagnetik dan bunyi. Penanganan Polusi Partikel Debu

1. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. 2. Melakukan penyiraman jalan yang berdebu.

(11)

11

3. Memakai masker, sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit pernapasan

 Pengelolaan sampah

Sampah menajadi salah satu pencemar utama dalam lingkungan serta alam kita, maka dari itu sebagai manajer alam sekitar kita harus mampu mengelola sampah supaya mengurangi dampak buruk untuk alam. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memilah sampah menjadi sampah organik, anorganik, maupun sampah B3. Lalu untuk sampah sendiri dapat kita olah dengan cara 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. Penanganan logam berat toksik dan senyawa organik termasuk dalam penanganan sampah B3.

 Air Bersih

Air juga sangat penting dalam kehidupan kita, tentunya kita tidak menginginkan air menjadi tercemar karena air memiliki sangat banyak fungsi yang menjadi hal vital dalam kelangsungan hidup kita di dunia, berikut beberapa fungsi air :

 Fungsi domestik

 Transportasi

 Rekreasi

 Pertanian

 Industri dan Jasa

Jika air sampai tercemar akan menjadi hal buruk yang sangat besar dalam kelangsungan hidup kita maupun keseimbangan alam. Maka dari itu kita harus mampu menjaga sanitasi air agar tidak tercemar dengan memerhatikan hal berikut :

 Manajemen kualitas air minum

(12)

12

 Pengawasan dan pencegahan kolera

 Manajemen sumber air

 Sarana penyediaan air bersih b. Populasi Manusia

Pertambahan penduduk bumi atau populasi manusia sudah semakin meningkat dari tahun ke tahun, seperti dari tahun 1900-an sampai 2000-an penduduk di bumi sudah meningkat menjadi 5 kali lipat. Dan pertumbuhan populasi manusia berpotensi menjadi suatu masalah mendasar dalam permasalahan lingkungan. Hal tersebut terjadi karena manusia pada umumnya selalu memiliki pemikiran bahwa ia lah yang menjadi penguasa alam dan seluruh isinya, dan kebanyakan selalu mengeksploitasi alam tanpa memikirkan hal-hal buruk apa yang akan terjadi jika alam terus dieksploitasi. Dengan bertambahnya jumlah manusia tentunya bisa kita bayangkan bahwa tiap manusia berpikir dirinya sebagai penguasa alam maka dampak sangat buruk akan terjadi di alam dan lingkungan kita.

c. Bencana Alam

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia. Bencana dapat Mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis. Adapun di negara kita Indonesia banyak memiliki potensi bencana alam yang akan sangat mengganggu keseimbagan alam dan kelangsungan hidup kita, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, tsunami, badai, dan lain-lain. Sebagai manajer penanggulangan bencana kita harus mampu mengelola wilayah kita untuk mencegah bencana alam terjadi. Kita juga harus mengerti

(13)

13

mengenai tahapan penangan bencana alam atau yang biasa disebut mitigasi bencana alam

 Sebelum bencana :

Pencegahan melalui desain yang memenuhi persyaratan teknis dan lingkungan serta harus adanya peringatan dini jika akan terjadi bencana alam

 Saat bencana :

Tanggap darurat serta bantuan darurat (relief)  Pasca-bencana :

Pemulihan : rehabilitasi dan rekontruksi.

d. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan cara mengembalikan ke bentuk asal, tidak melebihi daya tamping sistem, investasi ulang, dan menyetarakan jumlah produksi dengan pengeluaran. Hal itu bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang disebabkan oleh polusi, kenaikan suhu bumi, dan gas rumah kaca. Infrastruktur berkelanjutan melingkupi 3 hal, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Infrastruktur berkelanjutan dilakukan dengan memanfaatkan angin, panas bumi, biomassa, dan tenaga nuklir. Kita harus mampu memanfaatkan segala prinsip manajer alam untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan mengingat banyak sekali masalah di alam yang menghambat pembangunan di segala bidang, namun pembangunan ini juga harus memenrhatikan aspek manusia, kesejahteraan manusia, dan alam sendiri. Kita harus mampu memamnfaatkan teori-teori manajer alam untuk diterapkan dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan ini.

(14)

14

 Bahaya Rokok

Indonesia berada di posisi ke-5 dari urutan tertinggi dalam konsumsi tembakau sejak 2004 dan persentase perokok dewasanya paling tinggi di Asia Tenggara. Pada 2012, diperkirakan terdapat 62,3 juta perokok di Indonesia. Meningkat dari 2011 dengan jumlah perokok sebanyak 61,4 juta perokok. Konsumen rokok di Indonesia mencapai 46,16 persen. Secara keseluruhan, jumlah perokok aktif laki-laki dan perempuan naik 35 persen pada 2012 atau berkisar 61,4 juta perokok pada 2013. Situasi ini mengkhawatirkan karena jumlah konsumsi rokok di Indonesia terus naik setiap tahunnya. Kerugian ekonomi sebagai akibat dari hilangnya waktu produktif terkait penyakit akibat dari kebiasaan merokok diperkirakan senilai Rp 105,3 triliun. Biaya rawat inap akibat penyakit terkait merokok tercatat sebesar Rp 1,85 triliun dan biaya rawat jalan sebesar Rp 0,26 triliun.Artinya, kerugian ekonomi akibat konsumsi rokok adalah empat kali lebih besar dari penerimaan cukai hasil tembakau.

Menurut WHO, mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).Bahan racun ini bisa didapatkan dari asap utama maupun asap samping, seperti Karbon monoksida, benzopiren, dan ammoniak. Namun, racun utama pada rokok ini ada pada 3 zat dominan yaitu : Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida. Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.

Jenis penyakit utama yang diakibatkan rokok yaitu : Penyakit jantung dan pembuluh darah, osteoporosis, bronkitis, kanker usus, kanker rahim, kanker mulut, dll.

(15)

15

B.

Poin-Poin Penting dan Keterkaitan dengan LSPB serta

Solusi.

 Kecenderungan perilaku tidak sehat seperti konsumsi rokok yang berkaitan dengan teori ‘Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri’

Tentunya hal tersebut saling terkait, karena pada teori Tubuh Kita Sendiri sangat dijelaskan untuk menjaga pola dan perilaku hidup sehat. Sementara pada wacana ‘Mengelola Bumi Indonesia’ diterangkan bahwa masih banyak yang tidak menerapkan pola hidup sehat seperti narkoba, merokok, minum alkohol, dan seks bebas, dan hal ini menjadi perhatian sendiri bagi pembaca untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Adapun data yang menerangkan bahwa persentase perokok di Indonesia sangat tinggi yakni diatas angka 30%. Dijelaskan bahwa untuk menjaga kesehatan harus menghindari rokok. Maka solusi yang kami tawarkan disini adalah pemerintah harus membuat regulasi mengenai rokok, sehingga dapat menekan angak perokok. Dan membatasi pemakaian sponsor pabrik rokok dalam pesta olahraga, karena hal tersebut sangat kontradiktif pada konteksnya. Harus ada regulasi supaya perokok yang merokok di tempat umum dikenai sanksi, dan peningkatan pajak/bea daripada rokok itu sendiri sehingga orang-orang enggan untuk mengeluarkan uang secara lebih hanya untuk rokok.

 Pola makan sehat yang berkaitan dengan teori LSPB ‘Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri’

Pada wacana diterangkan pula bahwa masih banyak diantara kita yang belum atau kurang memerhatikan pola makan ataupun makanan yang kita makan. Masih banyak yang makan seadanya tanpa memerhatikan asupan gizi yang tercakup pada 4

(16)

16

sehat 5 sempurna, malah yang lebih parah diantara kita masih banyak yang lebih memilih junk-food untuk dikonsumsi lebih banyak disbanding makanan bergizi. Tentunya hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi kesehatan kita, karena makanan bergizi menjadi salah satu penentu kesehatan kita, maka dari itu mulai dari sekarang kita harus mampu mengubah pola makan kurang sehat menjadi yang lebih sehat supaya segala aktivitas dan kelangsungan hidup kita bisa terjaga. Solusi yang ditawarkan kelompok kami adalah, lebih baik kita memasak atau membawa makanan sendiri dari rumah daripada kita harus mengonsumsi makanan yang kita beli diluar namun kebersihan dan kesehatannya tidak diperhatikan, dan kita juga harus selalu mengonsumsi buah setiap harinya untuk menjaga keseimbangan serat dan gizi.

 Lingkungan yang kurang sehat yang berkaitan dengan teori LSPB ‘Kita sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan’

Dari wacana dapat kita sambungkan bahwa merokok juga akan berdampak bagi lingkungan, karena rokok mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan polusi udara dan akan mencemari udara serta mengganggu kesehatan dari lingkungan kita. Padahal sudah dijelaskan bahwa kesehatan lingkungan jika bermasalah akan menjadi hal yang snagat krusial karena dapat mengganggu kelangsungan hidup kita. Solusi yang kita tawarkan juga sama dengan solusi pada poin pertama.

 Pencemaran alam sekitar oleh manusia yang terkait dengan teori LSPB ‘Kita sebagai Manajer Alam Sekitar’

Pencemaran alam karena sampah juag diterangkan pada wacana ‘Mengelola Bumi Indonesia’. Pencemaran udara, air, tanah akibat sampah organik, sampah plastik, maupun sampah B3 akan

(17)

17

sangat mengganggu alam kita, kita sebagai manajer alam sekitar harus mampu menangani masalah ini, karena masalah ini terjadi akibat kelalaian kita yang tak pernah memikirkan alam sekitar kita. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan mengganggu kelangsungan hidup kita di bumi ini. Untuk solusi yang kita tawarkan adalah kita harus mampu mengolah sampah-sampah tersebut dengan menerapkan prinsip 3R, kita harus mengurangi pemakaian sampah yang tak bisa diuraikan, jika ada sampah yang memang sekiranya masih bisa dimanfaatkan lagi kita bisa memakainya lagi, dan kita bisa membuat kerajinan dari sampah-sampah plastik menjadi barang yang nilainya lebih tinggi.

 Pengelolaan wilayah untuk mencegah bencana alam yang berkaitan dengan teori LSPB ‘Kita sebagai Manajer Penanggulangan Bencana Alam’

Pada wacana diterangkan bahwa pengelolaan wilayah sangat diperlukan dalam pencegahan bencana. Dalam wacana juga diinformasikan bahwa masih banyak bencana yang berpotensi terjadi akibat ulah manusia terutama kelalaian manusia, seperti kebakaran hutan, banjir, polusi udara, dan macet. Tentunya kita sebagai manajer Penanggulangan Bencana Alam harus mampu mengelola wilayah kita sendiri untuk mengurangi bencana-bencana diatas. Kita harus siap sedia dalam mitigasi bencana dan dalam konteks ini adalah mitigasi sebelum bencana, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang dapat mengurangi banjir, tidak menebang hutan semberangan yang dapat mencegah tanah longsor, dan lain-lain.

 Penerapan semua aspek manajer alam untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan yang terkait dengan teori LSPB ‘Kita sebagai Manajer Pembangunan’

(18)

18

Di wacana diterangkan bahwa kita sangat perlu memerhatikan pengelolaan diri, keluarga, masyarakat serta lingkungan. Hal ini sebenarnya dimaksudkan supaya kita dapat menciptakan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Karena untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan kita harus mampu menyatukan segala aspek dan teori manajer alam, sehingga pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dan tetap memerhatikan segala aspek tersebut terutama aspek yang ramah lingkungan. Kita harus mulai dari pengelolaan diri kita sendiri lalu kita bisa mengelola lingkungan dan alam, dan akhirnya kita bisa menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dari segala aspek.

(19)

19

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Kita sebagai warga atau penduduk Indonesia seharusnya bisa menjaga dan mengelola bumi Indonesia. Masalah yang kita hadapi adalah pihak pihak yang tidak sadar akan pentingnya mengelola bumi Indonesia.

Sebagai manajer kesehatan lingkungan, kita dapat:

a) Berhenti merokok (untuk yang masih merokok) b) Menegur orang yang merokok di sekeliling orang lain

c) Memberikan pengetahuan mengenai bahaya rokok kepada orang tua, saudara, teman, dan sebagainya

(20)

20

REFERENSI

http://academia.edu (online, 15 Oktober 2014) http://litbang.depkes.go.id

http://kpai.go.id

http://www.loc.gov/wiseguide/apr10/green.html http://uw.who.int/topics/environmental_health

Referensi

Dokumen terkait

Sumber Elvinaro 2010:115.. Komunitas merupakan istilah yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari pada berbagai kalangan. Dalam memaknakan komunitas pun berbagai

Kelemahan Bubble Sort adalah pada saat mengurutkan data yang sangat besar akan mengalami kelambatan luar biasa, atau dengan kata lain kinerja memburuk cukup signifikan... ketika

Listing program menyalakan semua port (set tiap port sebagai luaran). Pada gambar 4.1 hasil yang diperoleh adalah semua port akan mengeluarkan tegangan sebesar ±

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Kepala Desa Nomor

; Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir iniadalah: “Bagaimana Pengaruh Perubahan Aset tetap terhadap Laba Bersih pada PT Bank SUMUT.”...

kemampuan optimal yang menyeluruh (integral) sesuai idealitas yang diinginkan.. 2) Tujuan intermidiair yang bersifat sementara untuk dijadikan sarana menjadikan