STRUKTUR
STRUKTUR
JEMBATAN
JEMBATAN
PENGHUBUNG
PENGHUBUNG
BANDARA
BANDARA
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORANLAPORAN
PROGRES PROGRES
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ... ... ii DAFTAR
DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... iii... iii DAFTAR
DAFTAR TABEL ...TABEL ... ... vv BAB
BAB 1 1 GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM LOKASI LOKASI PEKERJAAN PEKERJAAN ... 1... 1 1.1
1.1 LOKASI LOKASI PEKERJAAN ...PEKERJAAN ... . 11 1.2
1.2 KRITERIA KRITERIA PERENCANAAN ...PERENCANAAN ... ... 11 1.2.1
1.2.1 Standar Standar Peraturan ...Peraturan ... ... 11 1.2.2
1.2.2 Material Material ... ... 22 1.2.3
1.2.3 Beban Disain Beban Disain dan Kombinasi dan Kombinasi Pembebanan ...Pembebanan ... 3... 3 1.2.4
1.2.4 Kombinasi Kombinasi Pembebanan ...Pembebanan ... ... 55 BAB
BAB 2 2 DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI UMUM JEMBATAN PENGHUBUNG JEMBATAN PENGHUBUNG ... 1... 1 2.1
2.1 Sistem Sistem Struktur Struktur : ...: ... 1... 1 2.2
2.2 Geometri Geometri Struktur ...Struktur ... ... 11 BAB 3
BAB 3 ANALISIS STRUKTUR ATAS ANALISIS STRUKTUR ATAS JEMBATAN PENGHUBUNG JEMBATAN PENGHUBUNG ...Error!Error! Bookmark not defined.
Bookmark not defined. 3.1
3.1 Pembebanan Pembebanan Jembatan Penghubung Jembatan Penghubung ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. 3.2
3.2 Pengecekan LPengecekan Lendutan Maksimum endutan Maksimum Jembatan PenghJembatan PenghubungubungError! Error! Bookmark Bookmark notnot defined.
defined. 3.3
3.3 Gaya DGaya Dalam alam Jembatan Jembatan Penghubung Penghubung ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. 3.4
3.4 Pengecekan Rasio Kekuatan Ultimit Pengecekan Rasio Kekuatan Ultimit Penampang BajaPenampang BajaError! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. 3.5
3.5 Reaksi Reaksi Perletakan Perletakan ... 9... 9 3.6
3.6 Berat Berat Material Material Baja Baja ...Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. BAB 4
4.2
4.2 Bearing Bearing ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. 4.3
4.3 korbel korbel ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. 4.4
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORANLAPORAN
PROGRES PROGRES
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.1 Peta lPeta lokasi pekerjaan okasi pekerjaan dari Ddari Denah Situasi enah Situasi ... ... 11 Gambar 2.1 Geometri Struktur J
Gambar 2.1 Geometri Struktur Jembatan Penghubung 3D dengan Penutup Atap dan Dindingembatan Penghubung 3D dengan Penutup Atap dan Dinding ...
... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Geometri Struktur Jembatan Penghubung 3D tanpa Penutup Atap dan Dinding Gambar 2.2 Geometri Struktur Jembatan Penghubung 3D tanpa Penutup Atap dan Dinding
...
... ... 22 Gambar 2.3
Gambar 2.3 Tipikal Modul Tipikal Modul Rangka Baja Rangka Baja ... ... 22 Gambar 2.4
Gambar 2.4 Tampak Memanjang Tampak Memanjang Jembatan PenJembatan Penghubung Interior ghubung Interior ... ... 33 Gambar 2.5 Tampak
Gambar 2.5 Tampak Memanjang Jembatan Memanjang Jembatan Penghubung Eksterior ...Penghubung Eksterior ... ... 33 Gambar
Gambar 2.6 2.6 Tampak Tampak Melintang Melintang Jembatan Jembatan Penghubung Penghubung ... 3... 3 Gambar 2.7 Denah
Gambar 2.7 Denah Balok Melintang dan Balok Melintang dan Balok Memanjang (± Balok Memanjang (± 0.00 m) ... 0.00 m) ... 44 Gambar 2.8
Gambar 2.8 Denah Denah Balok dan Balok dan Pengaku Jembatan Pengaku Jembatan (+6.00 m) (+6.00 m) ... 4.... 4 Gambar 2.9
Gambar 2.9 Tampak 3D Tampak 3D Struktur Atap Struktur Atap ... ... 55 Gambar 2.10
Gambar 2.10 Potongan Melintang Potongan Melintang dan Memanjadan Memanjang Atap ...ng Atap ... 5... 5 Gambar 2.11 Tampak
Gambar 2.11 Tampak Atas Atap Atas Atap (elevasi +(elevasi +6.80 ; 6.80 ; +7.45 dan +8.10) +7.45 dan +8.10) ... ... 66 Gambar 2.12
Gambar 2.12 Release Release Elemen pada Pemodelan (1/2)Elemen pada Pemodelan (1/2)... ... 88 Gambar 2.13
Gambar 2.13 Release Release Elemen pada Pemodelan (2/2)Elemen pada Pemodelan (2/2)... ... 88 Gambar 2.14 Contoh
Gambar 2.14 Contoh Lateral Stopper Lateral Stopper Jembatan ...Jembatan ... 9... 9 Gambar 2.15
Gambar 2.15 Sistem PerlSistem Perletakan Struktur etakan Struktur Jembatan ...Jembatan ... ... 99 Gambar 3.1 Beban Pelat dan Purlin sebagai Beban Mati Sendiri dan Berat Sendiri Setiap Gambar 3.1 Beban Pelat dan Purlin sebagai Beban Mati Sendiri dan Berat Sendiri Setiap Elemen
Elemen ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Beban SDL pada Pemodelan J
Gambar 3.2 Beban SDL pada Pemodelan Jembatan Penghubungembatan PenghubungError! Bookmark notError! Bookmark not defined.
defined.
Gambar 3.3 Beban LL pada Pemodelan J
Gambar 3.3 Beban LL pada Pemodelan Jembatan Penghubungembatan PenghubungError! Error! Bookmark Bookmark notnot defined.
kanan
kanan = = angin angin hisap) hisap) ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 3.5 Beban Temperatur pada
Gambar 3.5 Beban Temperatur pada Pemodelan Jembatan PenghubungPemodelan Jembatan PenghubungError! BookmarkError! Bookmark not defined.
not defined.
Gambar 3.6 Lendutan pada Jembatan Penghubung akibat Kombinasi Beban Hidup LL Gambar 3.6 Lendutan pada Jembatan Penghubung akibat Kombinasi Beban Hidup LL
...
... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 3.7 Lendutan pada
Gambar 3.7 Lendutan pada Jembatan Penghubung akibat Kombinasi Jembatan Penghubung akibat Kombinasi Beban Layan Beban Layan .... Error!Error! Bookmark not defined.
Bookmark not defined.
Gambar 3.8 Gaya dalam Aksial
Gambar 3.8 Gaya dalam Aksial pada Pemodelan Jembatan Penghubungpada Pemodelan Jembatan PenghubungError! BookmarkError! Bookmark not defined.
not defined.
Gambar 3.9 Gaya dalam Geser
Gambar 3.9 Gaya dalam Geser pada Pemodelan Jembatan Penghubungpada Pemodelan Jembatan PenghubungError! BookmarkError! Bookmark not defined.
not defined.
Gambar 3.10 Gaya dal
Gambar 3.10 Gaya dalam Momen pada am Momen pada Pemodelan Jembatan Pemodelan Jembatan Penghubung Penghubung ... Error!Error! Bookmark not defined.
Bookmark not defined.
Gambar 3.11 Rasio Profil Baja pada Pemodelan Jembatan Penghubung dari Kombinasi Gambar 3.11 Rasio Profil Baja pada Pemodelan Jembatan Penghubung dari Kombinasi Pembebanan Ultimit ; (a) 3D, (b) potongan memanjang grid A dan E, (c) potongan Pembebanan Ultimit ; (a) 3D, (b) potongan memanjang grid A dan E, (c) potongan memanjang grid C, (d) denah balok elevasi ± 0.00, (e) denah balok jembatan dan pengaku memanjang grid C, (d) denah balok elevasi ± 0.00, (e) denah balok jembatan dan pengaku elevasi +6.00, (f) denah balok atap elevasi +6.80 dan +8.10
elevasi +6.00, (f) denah balok atap elevasi +6.80 dan +8.10Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Konfigurasi
Gambar 4.1 Konfigurasi W-Deck W-Deck ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Konfigurasi dimensi pelat
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORANLAPORAN
PROGRES PROGRES
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.1 Berat Berat Isi untuk Isi untuk Beban Mati...Beban Mati... ... 33 Tabel 1.2
Tabel 1.2 Pembebanan Jembatan Pembebanan Jembatan setiap Area setiap Area untuk SDL dan untuk SDL dan LL LL ... ... 44 Tabel 1.3
Tabel 1.3 Kombinasi Pembebanan ...Kombinasi Pembebanan ... 6... 6 Tabel 3.1 Pengecekan Lendutan
Tabel 3.1 Pengecekan Lendutan Jembatan Penghubung Jembatan Penghubung ... Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2
Tabel 3.2 Rasio Kapasitas Rasio Kapasitas Maksimum Profil Maksimum Profil Baja JBaja Jembatan Penghubung embatan Penghubung ... Error!Error! Bookmark not defined.
Bookmark not defined. Tabel
1 1
BAB 1
BAB 1
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
1.1
1.1 LOKASI PEKERJAANLOKASI PEKERJAAN Lokasi
Lokasi pelaksanaan pelaksanaan Jembatan Jembatan Penghubung Penghubung berada berada di di Bandara Bandara Kulonprogo, Kulonprogo, Daerah Daerah IstimewaIstimewa Yogyakarta. Gambar berikut menunjukkan lokasi dimana akan dibangun sebuah jembatan Yogyakarta. Gambar berikut menunjukkan lokasi dimana akan dibangun sebuah jembatan pejalan kaki
pejalan kaki untuk untuk menghubungkan menghubungkan gedung gedung dan lahan dan lahan parkir. Berikut parkir. Berikut adalah gambar adalah gambar lokasi darilokasi dari jembatan pada plan bandara.
jembatan pada plan bandara.
Gambar 1.1 Peta lokasi pekerjaan dari Denah Situasi Gambar 1.1 Peta lokasi pekerjaan dari Denah Situasi
1.2
1.2 KRITERIA PERENCANAANKRITERIA PERENCANAAN 1.2.1
1.2.1 Standar PeraturanStandar Peraturan
Pekerjaan perencanaan ini mengacu pada beberapa Standard dan Code yang sudah biasa Pekerjaan perencanaan ini mengacu pada beberapa Standard dan Code yang sudah biasa digunakan pada perencanaan-perencanaan Jembatan di Indonesia. Standar dan Code tersebut digunakan pada perencanaan-perencanaan Jembatan di Indonesia. Standar dan Code tersebut adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
SNI 1725-2016SNI 1725-2016 – – Pembebanan untuk Jembatan Pembebanan untuk Jembatan
SNI 1727-2013SNI 1727-2013 – – Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain Lain
RSNI T- 03-2005 - Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan / SteRSNI T- 03-2005 - Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan / Ste el Structure Designel Structure Design
for Bridge for Bridge
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
2 2
RSNI T-12-2004RSNI T-12-2004 – – Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan
AASHTO LRFD Bridge Design Specifications, 4th Edition, 2007AASHTO LRFD Bridge Design Specifications, 4th Edition, 2007
AISC 360-AISC 360-10 “Specification for Structrure Steel Bui10 “Specification for Structrure Steel Building”lding”
1.2.2
1.2.2 MaterialMaterial a.
a. Material Baja (BJ37)Material Baja (BJ37)
Tensile Tensile strength strength (fu) (fu) : : 370 370 MPaMPa
Minimun Minimun yield yield strength strength (fy) (fy) : : 240 240 MPaMPa
Modulus Modulus elastisitas elastisitas (E) (E) : : 200000 200000 MPaMPa
Poisson Poisson ratio ratio (v) (v) : : 0,300,30
Modulus Modulus geser geser (G) (G) ::
2(1+)
2(1+) = 76923 MPa = 76923 MPa
Berat Berat jenis jenis : : 78,5 78,5 kN/mkN/m33
b.
b. Material Baja (BJ50)Material Baja (BJ50)
Tensile Tensile strength strength (fu) (fu) : : 500 500 MPaMPa
Minimun Minimun yield yield strength strength (fy) (fy) : : 290 290 MPaMPa
Modulus Modulus elastisitas elastisitas (E) (E) : : 200000 200000 MPaMPa
Poisson Poisson ratio ratio (v) (v) : : 0,300,30
Modulus Modulus geser geser (G) (G) ::
2(1+)
2(1+) = 76923 MPa = 76923 MPa
Berat Berat jenis jenis : : 78,5 78,5 kN/mkN/m33
c.
c. Material Sambungan BautMaterial Sambungan Baut
Sambungan baut dan angkur menggunakan A325 dengan ultimate strength 830 MPaSambungan baut dan angkur menggunakan A325 dengan ultimate strength 830 MPa
dan yield strength 625 MPa atau setara. dan yield strength 625 MPa atau setara.
Material Sambungan Las : Sambungan las menggunakan elektroda E70XX denganMaterial Sambungan Las : Sambungan las menggunakan elektroda E70XX dengan
dengan tensile strength 480 MPa. dengan tensile strength 480 MPa.
d.
d. Material BetonMaterial Beton
Mutu betonMutu beton (fc’)(fc’) : : 35 35 MPaMPa
3 3
Poisson Poisson ratio ratio (v) (v) : : 0,200,20
Berat Berat jenis jenis : : 24 24 kN/m3kN/m3
e.
e. Material Baja TulanganMaterial Baja Tulangan
BJTD40 BJTD40 : : 400 400 MPaMPa
Modulus Modulus elastisitas elastisitas (E) (E) : : 200000 200000 MPaMPa
Poisson Poisson ratio ratio (v) (v) : : 0,300,30
Modulus Modulus geser geser (G) (G) ::
E E 2(1+v)
2(1+v) = 76923 MPa = 76923 MPa
Berat Berat jenis jenis : : 78,5 78,5 kN/m3kN/m3
1.2.3
1.2.3 Beban Disain dan Beban Disain dan Kombinasi PembebananKombinasi Pembebanan Rencana beb
Rencana beban-beban yan-beban yang bekerja ang bekerja pada pada Jembatan PengJembatan Penghubung hubung ini terdiri ini terdiri dari:dari: a.
a. Berat sendiri struktur (Berat sendiri struktur ( Dead Load Dead Load ))
Berat sendiri adalah berat bagian tersebut dan elemen-elemen struktural lain yang dipikulnya, Berat sendiri adalah berat bagian tersebut dan elemen-elemen struktural lain yang dipikulnya, termasuk dalam hal ini adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen termasuk dalam hal ini adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen nonstruktural yang dianggap tetap.
struktural, ditambah dengan elemen nonstruktural yang dianggap tetap.
Tabel 1.1 Berat Isi untuk
Tabel 1.1 Berat Isi untuk Beban MatiBeban Mati
Sedangkan pada pemodelan struktur atap terdapat beban mati sendiri dari purlin yang Sedangkan pada pemodelan struktur atap terdapat beban mati sendiri dari purlin yang ditempatkan pada jarak 1,5 meter sepanjang kuda-kuda atap dengan beban terpusat sebesar 42 ditempatkan pada jarak 1,5 meter sepanjang kuda-kuda atap dengan beban terpusat sebesar 42 kg (purlin dengan CNP 150x100 luasan 17,85 cm
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
4 4 b.
b. Beban mati tambahan akibat utilitas (Beban mati tambahan akibat utilitas (Superimposed Dead Load Superimposed Dead Load )) Beban mati tambahan adalah berat s
Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk suatu beban pada jembataneluruh bahan yang membentuk suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen nonstruktural, dan besarnya dapat berubah selama umur jembatan. yang merupakan elemen nonstruktural, dan besarnya dapat berubah selama umur jembatan. c.
c. Beban hidup (Beban hidup ( Live Load Live Load ))
Beban hidup jembatan adalah beban-beban yang ditunjukan ketika jembatan berada pada masa Beban hidup jembatan adalah beban-beban yang ditunjukan ketika jembatan berada pada masa layannya dengan faktor beban tertentu. Beban hidup pada perencanaan jembatan ini adalah layannya dengan faktor beban tertentu. Beban hidup pada perencanaan jembatan ini adalah beban
beban pejalan kpejalan kaki. Jembatan aki. Jembatan penghubung penghubung ini adalah ini adalah jembatan yjembatan yang dang diperuntukkan iperuntukkan bagi bagi pejalanpejalan kaki. Sehingga, besarnya beban pejalan kaki ditetapkan sebesar 489 kg/m
kaki. Sehingga, besarnya beban pejalan kaki ditetapkan sebesar 489 kg/m22..
Berikut adalah resume dari pembebanan SDL dan LL setiap area yang direncanakan pada Berikut adalah resume dari pembebanan SDL dan LL setiap area yang direncanakan pada jembatan penghubung
jembatan penghubung ::
Tabel 1.2 Pembebanan Jembatan setiap Area untuk SDL dan LL Tabel 1.2 Pembebanan Jembatan setiap Area untuk SDL dan LL
No
No Area Area Beban Beban Besaran Besaran Unit Unit KetKet
1 Komersil 1 Komersil SDL SDL keramik keramik 14 14 kg/mkg/m22 plester 100 kg/m plester 100 kg/m22 partisi 50 kg/m partisi 50 kg/m22 ME ME 20 20 kg/mkg/m22 184 kg/m 184 kg/m22 subtotalsubtotal LL LL 489 489 kg/mkg/m22 2 Selasar 2 Selasar SDL SDL keramik keramik 14 14 kg/mkg/m22 plester 100 kg/m plester 100 kg/m22 114 kg/m 114 kg/m22 subtotalsubtotal LL LL 489 489 kg/mkg/m22 3
3 Atap Atap DLDL 4242 kg kg purlinpurlin SDL SDL Roof Roof 102 102 kg/mkg/m22 ME ME 20 20 kg/mkg/m22 Plafon 10 kg/m Plafon 10 kg/m22 132 kg/m 132 kg/m22 subtotalsubtotal LL LL 100 100 kg/mkg/m22
5 5 d.
d. Beban anginBeban angin
Bangunan gedung dan struktur lain, t
Bangunan gedung dan struktur lain, termasuk seluruh komponen gedung, harus dirancang danermasuk seluruh komponen gedung, harus dirancang dan dilaksanakan untuk menahan beban angin sesuai pasal 26 sampai pasal 31 SNI 1727:2013. dilaksanakan untuk menahan beban angin sesuai pasal 26 sampai pasal 31 SNI 1727:2013. Sistem struktur yang diberikan beban angin berdasarkan SNI 1727:2013 yang mengacu pada Sistem struktur yang diberikan beban angin berdasarkan SNI 1727:2013 yang mengacu pada ASCE 7-10. Software dapat menghitung secara langsung beban angin sesuai ASCE 7-10 ASCE 7-10. Software dapat menghitung secara langsung beban angin sesuai ASCE 7-10 dengan memberikan parameter umum sebagai berikut :
dengan memberikan parameter umum sebagai berikut :
Kecepatan
Kecepatan angin angin dasar dasar (V) (V) : : 87.46 87.46 mph mph : : 39.1 39.1 m/sm/s Kategori
Kategori eksposur eksposur : : CC Faktor topografi (K
Faktor topografi (K ztzt) ) : : 11 Faktor
Faktor tiupan tiupan angin angin : : 0.850.85 Faktor arah angin (K
Faktor arah angin (K dd) ) : : 0.850.85
e.
e. Beban pengaruh temperaturBeban pengaruh temperatur
Beban temperatur diperhitungkan pada rangka jembatan sebesar 10 Beban temperatur diperhitungkan pada rangka jembatan sebesar 10ooC.C. 1.2.4
1.2.4 Kombinasi PembebananKombinasi Pembebanan
Faktor beban harus dipilih sedemikian rupa untuk menghasilkan kondisi ekstrem akibat beban Faktor beban harus dipilih sedemikian rupa untuk menghasilkan kondisi ekstrem akibat beban yang bekerja. Untuk setiap kombinasi pembebanan harus diselidiki kondisi ekstrem maksimum yang bekerja. Untuk setiap kombinasi pembebanan harus diselidiki kondisi ekstrem maksimum dan minimum. Dalam kombinasi pembebanan dimana efek salah satu gaya mengurangi efek dan minimum. Dalam kombinasi pembebanan dimana efek salah satu gaya mengurangi efek gaya yang lain, maka harus digunakan faktor beban terkurangi untuk gaya yang mengurangi gaya yang lain, maka harus digunakan faktor beban terkurangi untuk gaya yang mengurangi tersebut.
tersebut.
Keadaan batas kekuatan disyaratkan dalam perencanaan untuk memastikan adanya kekuatan Keadaan batas kekuatan disyaratkan dalam perencanaan untuk memastikan adanya kekuatan dan kestabilan jembatan yang memadai, baik yang sifatnya lokal maupun global, untuk dan kestabilan jembatan yang memadai, baik yang sifatnya lokal maupun global, untuk memikul kombinasi pembebanan yang secara statistik mempunyai kemungkinan cukup besar memikul kombinasi pembebanan yang secara statistik mempunyai kemungkinan cukup besar untuk terjadi selama masa layan jembatan. Pada keadaan batas ini, dapat terjadi kelebihan untuk terjadi selama masa layan jembatan. Pada keadaan batas ini, dapat terjadi kelebihan tegangan ataupun ataupun kerusakan struktural, tetapi integritas struktur secara keseluruhan tegangan ataupun ataupun kerusakan struktural, tetapi integritas struktur secara keseluruhan masih terjaga.
masih terjaga.
Keadaan batas ekstrem diperhitungkan untuk memastikan struktur jembatan dapat bertahan Keadaan batas ekstrem diperhitungkan untuk memastikan struktur jembatan dapat bertahan akibat gempa besar. Keadaan batas ekstrem
akibat gempa besar. Keadaan batas ekstrem merupakan kejadian dengan frekuensi kemunculanmerupakan kejadian dengan frekuensi kemunculan yang unik dengan periode ulang yang lebih besar
yang unik dengan periode ulang yang lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan umursecara signifikan dibandingkan dengan umur rencana jembatan. Berikut adalah kombinasi pembebanan pada struktur atas jembatan rencana jembatan. Berikut adalah kombinasi pembebanan pada struktur atas jembatan
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
6 6 penghubung berdasarkan
penghubung berdasarkan SNI 1725-2016 SNI 1725-2016 bagian bagian 6. Kombinasi 6. Kombinasi dibedakan pada dibedakan pada kondisi lakondisi layanyan dan ultimit pada kombinasi non gempa yang digunakan untuk perhitungan kapasitas elemen dan ultimit pada kombinasi non gempa yang digunakan untuk perhitungan kapasitas elemen rangka baja dan atap, sedangkan kombinasi gempa untuk perencanaan pilar sebagai elemen rangka baja dan atap, sedangkan kombinasi gempa untuk perencanaan pilar sebagai elemen yang menahan gaya gempa rencana.
yang menahan gaya gempa rencana.
Tabel
Tabel 1.3 1.3 Kombinasi PembebananKombinasi Pembebanan
Kondisi Layan Kondisi Layan
Kombinasi
Kombinasi DL DL SDL SDL LL LL WL WL TempTemp Layan
Layan I I 1 1 1 1 1 1 0.3 0.3 0.50.5 Layan
Layan II II 1 1 1 1 1.31.3 Layan
Layan III III 1 1 1 1 0.8 0.8 0.50.5 Layan
Layan IV IV 1 1 1 1 0.70.7
Kondisi Ultimit Kondisi Ultimit
Kombinasi
Kombinasi DL DL SDL SDL LL LL WL WL TempTemp Kuat
Kuat I I 1.3 1.3 1.4 1.4 1.8 1.8 0.50.5 Kuat
Kuat II II 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4 1.4 0.50.5 Kuat
Kuat III III 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4 1.4 11 Kuat
Kuat IV IV 1.3 1.3 1.41.4 Kuat
1 1
BAB 2
BAB 2
DESKRIPSI UMUM JEMBATAN PENGHUBUNG
DESKRIPSI UMUM JEMBATAN PENGHUBUNG
2.1
2.1 SISTEM STRUKTUR :SISTEM STRUKTUR :
Jembatan penghubung menggunakan sistem struktur
Jembatan penghubung menggunakan sistem struktur single single spanspan dengan rangka baja sebagai dengan rangka baja sebagai sistem utama strukur, dimana pada kedua ujung struktur digunakan sendi dan rol sebagai sistem utama strukur, dimana pada kedua ujung struktur digunakan sendi dan rol sebagai perletakannya.
perletakannya. 2.2
2.2 GEOMETRI STRUKTURGEOMETRI STRUKTUR Elevasi
Elevasi jembatan jembatan : : +6 +6 meter meter dari dari dasar dasar bangunanbangunan Panjang
Panjang jembatan jembatan : : 43 43 metermeter Lebar
Lebar jembatan jembatan : : 30 30 metermeter Tinggi
Tinggi jembatan jembatan : : 6 6 metermeter Modul
Modul rangka rangka baja baja : : 6 6 m m x x 6,7 6,7 m m x x 6,7 6,7 m m (horizontal (horizontal x x diagonal diagonal x x diagonal)diagonal) Jarak
Jarak antar antar cross cross beam beam : : 3 3 metermeter Jarak
Jarak antar antar stringer stringer : : 5 5 metermeter Jarak
Jarak antar antar kuda-kuda kuda-kuda : : 3 3 metermeter Kemiringan
Kemiringan kuda-kuda kuda-kuda : : 55oo
Untuk analisis kapasitas penampang struktur dimodelkan dengan suatu program analisis Untuk analisis kapasitas penampang struktur dimodelkan dengan suatu program analisis berbasis
berbasis finite finite elementelement yaitu SAP2000. Bagian dari struktur secara garis besar dapatyaitu SAP2000. Bagian dari struktur secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai struktur utama yaitu rangka baja jembatan, struktur atap jembatan. dikelompokkan sebagai struktur utama yaitu rangka baja jembatan, struktur atap jembatan. Berikut adalah tampak dari pemodelan stuktur utama rangka baja jembatan dan atap yang Berikut adalah tampak dari pemodelan stuktur utama rangka baja jembatan dan atap yang dimodelkan kedalam satu bagian.
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
2 2
Gambar 2.1 Geometri Struktur Jembatan Penghubung 3D tanpa
Gambar 2.1 Geometri Struktur Jembatan Penghubung 3D tanpa Penutup Atap dan DindingPenutup Atap dan Dinding
Gambar 2.2 Tipikal Modul
3 3
Gambar 2.3 Tampak Memanjang Jembatan Penghubung Interior Gambar 2.3 Tampak Memanjang Jembatan Penghubung Interior
Gambar 2.4 Tampak Memanjang Jembatan Penghubung Eksterior Gambar 2.4 Tampak Memanjang Jembatan Penghubung Eksterior
Gambar 2.5 Tampak Melintang Jembatan
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
4 4
Gambar 2.6 Denah Balok Melintang dan Balok Memanjang (± 0.00 m) Gambar 2.6 Denah Balok Melintang dan Balok Memanjang (± 0.00 m)
Gambar 2.7 Denah Balok dan Pengaku Jembatan (+6.00 m) Gambar 2.7 Denah Balok dan Pengaku Jembatan (+6.00 m)
5 5
Gambar 2.8 Tampak 3D Struktur Atap Gambar 2.8 Tampak 3D Struktur Atap
Gambar 2.9 Potongan Melintang dan
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
6 6
Gambar 2.10 Tampak Atas Atap (elevasi +6.80 ; +7.45 dan
7 7 Elemen dari masing-masing penomoran dapat dilihat pada tabel berikut :
Elemen dari masing-masing penomoran dapat dilihat pada tabel berikut :
No
No Elemen Elemen Struktur Struktur Mutu Mutu Baja Baja Tipe Tipe Profil Profil Ukuran Ukuran ProfilProfil Jembatan
Jembatan 1
1 Bottom Bottom Chord Chord BJ50 BJ50 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 600x550x24x30600x550x24x30 2
2 Top Top Chord Chord BJ50 BJ50 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 450x400x24x30450x400x24x30 3A
3A Batang Batang Diagonal Diagonal tipe tipe AA
BJ50 BJ50
H
H Beam Beam 350x350x16x20350x350x16x20 3B
3B Batang Batang Diagonal Diagonal tipe tipe B B H H Beam Beam 350x350x20x24350x350x20x24 3C
3C Batang Batang Diagonal Diagonal tipe tipe C C H H Beam Beam 350x350x24x30350x350x24x30 3D
3D Batang Batang Diagonal Diagonal tipe tipe D D H H Beam Beam 350x350x30x30350x350x30x30 4
4 Batang Batang Diagonal Diagonal Tengah Tengah BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 5
5 Batang Batang Tegak Tegak BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 300x150x6,5x9300x150x6,5x9 6
6 Cross Cross Beam Beam BJ50 BJ50 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 600x350x20x20600x350x20x20 7
7 Cross Cross Bracing Bracing BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 8
8 Stringer Stringer BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 7
7 Longitudinal Longitudinal Beam Beam 2 2 BJ50 BJ50 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 500x200x10x16500x200x10x16 8
8 Cross Cross Bracing Bracing BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 9
9 Diagonal Diagonal Bracing Bracing BJ37 BJ37 Double Double L L 2 2 L130x130x12L130x130x12 Atap
Atap 10
10 Kolom Kolom Atap Atap Tengah Tengah tipe tipe AA BJ50BJ50 H H Beam Beam 350x350x24x30350x350x24x30 10.2
10.2 Kolom Kolom Atap Atap Tengah Tengah tipe tipe BB BJ50 BJ50 H H BeamBeam 350x350x30x30350x350x30x30 11
11 Kolom Kolom Atap Atap TepiTepi BJ50 BJ50 H H BeamBeam 350x350x16x20350x350x16x20 12
12 Pengaku Pengaku VertikalVertikal BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF)(IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 13
13 Pengaku Pengaku DiagonalDiagonal BJ37BJ37 Double Double L L 2 2 L130x130x12L130x130x12 14
14 Pengaku Pengaku TegakTegak BJ37 BJ37 Equal Equal Angle Angle (L)(L) L100x100x10L100x100x10 15 Kuda-kuda
15 Kuda-kuda BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF)(IWF) 400x200x8x13400x200x8x13 15.2
15.2 Kuda-kuda Kuda-kuda cantilever cantilever BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF) (IWF) 300x150x6,5x9300x150x6,5x9 16
16 Longitudinal Longitudinal Beam Beam Atap Atap 11 BJ50BJ50 H H Beam Beam 350x350x24x30350x350x24x30 17
17 Longitudinal Longitudinal Beam Beam Atap Atap 22 BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF)(IWF) 300x150x6,5x9300x150x6,5x9 18
18 Longitudinal Longitudinal Beam Beam Atap Atap 33 BJ37 BJ37 Wide Wide Flange Flange (IWF)(IWF) 400x200x8x13400x200x8x13
Berikut ini ditunjukkan elemen-elemen dari jembatan maupun atap yang berperilaku sebagai Berikut ini ditunjukkan elemen-elemen dari jembatan maupun atap yang berperilaku sebagai batang tarik
batang tarik atau tekan murni atau tekan murni dengan caradengan cara releaserelease bagian momen bagian momen baik arah kuat baik arah kuat maupun lemahmaupun lemah dari elemen. Batang-batang tersebut di
dari elemen. Batang-batang tersebut di releaserelease karena bersifat sebagai pengaku sistem portalkarena bersifat sebagai pengaku sistem portal utama seperti
utama seperti diagonal bracing trussdiagonal bracing truss dan dan wind bracing wind bracing ,, sedangkan portal-portal yang tidak disedangkan portal-portal yang tidak di release
release adalah bagian dari struktur yang didesain untuk memikul momen akibat gaya-gayaadalah bagian dari struktur yang didesain untuk memikul momen akibat gaya-gaya lateral maupun vertikal. Berikut adalah elemen
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
8 8
Gambar 2.11
Gambar 2.11 Release Release Elemen pada Pemodelan (1/2)Elemen pada Pemodelan (1/2)
Gambar 2.12
Gambar 2.12 Release Release Elemen pada Pemodelan (2/2)Elemen pada Pemodelan (2/2)
Perletakan jembatan berupa sendi dan rol, namun untuk perletakan r
Perletakan jembatan berupa sendi dan rol, namun untuk perletakan r ol deformasi yang dijinkanol deformasi yang dijinkan hanya pada arah longitudinal jembatan.
9 9
Gambar 2.13 Contoh
Gambar 2.13 Contoh Lateral Stoppe Lateral Stopper r Jembatan Jembatan
Gambar 2.14 Sistem Perletakan Struktur
Gambar 2.14 Sistem Perletakan Struktur JembatanJembatan
2.3
2.3 REAKSI PERLETAKANREAKSI PERLETAKAN
Untuk analisis kebutuhan dimensi dan tulangan dari balok korbel sebagai lokasi girder jembatan Untuk analisis kebutuhan dimensi dan tulangan dari balok korbel sebagai lokasi girder jembatan akan menumpu, maka reaksi perletakan berikut akan menjadi input sebagai tambahan masa dari akan menumpu, maka reaksi perletakan berikut akan menjadi input sebagai tambahan masa dari bangunan
bangunan penghubung, penghubung, besarnya besarnya masing-masing masing-masing perletakan perletakan akibat akibat beban beban DL, DL, SDL, SDL, dan dan LLLL adalah :
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
10 10
11 11
Tabel 2.1 Reaksi
Tabel 2.1 Reaksi PerletakaPerletakann
Fixed Bearing Fixed Bearing
Perletakan Sendi arah X dan Y setiap bearing Perletakan Sendi arah X dan Y setiap bearing Eksterior Eksterior LLooaadd FFZZ((kkNN)) D DLL 11002200,,22337777 S SDDLL 444444,,441155 LLLL 888855,,662211 LLaayyaan n ((DDLL++SSDDLL++LLLL) ) ((FFZ Z LLaayyaann)) 22335500,,22773377 U
Ullttiimmaatte (e (11,,2 2 DDL L + + 11,,2 2 SSDDL L + + 11,,6 6 LLLL) () (FFZ Z UUlltt)) 33117744,,5577668844 Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (θθyy)) 00,,00004422
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (θθyy)) 00,,0000116677
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (θθxx)) 00,,0000224444
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (θθxx)) 00,,0000110077
G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h lloonnggiittuuddiinnaal l ((FFxx)) 884411,,44441155 G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h ttrraannssvveerrssaal l ((FFyy)) 442200,,77220088 Interior Interior LLooaadd FFZZ((kkNN)) D DLL 22110055,,33001133 S SDDLL 990033,,220033 LLLL 22001188,,447733 LLaayyaan n ((DDLL++SSDDLL++LLLL)) 55002266,,99777733 U Ullttiimmaatte e ((11,,2 2 DDL L + + 11,,2 2 SSDDL L + + 11,,6 6 LLLL)) 66883399,,7766119966 Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (θθyy)) 00,,0000660088
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (θθyy)) 00,,0000225577
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (θθxx)) --00,,0000000000002255
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (θθxx)) --00,,0000000000002299
G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h lloonnggiittuuddiinnaal l ((FFxx)) 11774422,,99999911 G
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
12 12 Movement Bearing
Movement Bearing
Perletakan Rol arah X dan Sendi arah Y setiap bearing Perletakan Rol arah X dan Sendi arah Y setiap bearing Eksterior Eksterior LLooaadd FFZZ((kkNN)) D DLL 11002299,,2222002255 S SDDLL 444488,,557711 LLLL 889966,,333366 LLaayyaan n ((DDLL++SSDDLL++LLLL)) 22337744,,1122772255 U Ullttiimmaatte e ((11,,2 2 DDL L + + 11,,2 2 SSDDL L + + 11,,6 6 LLLL)) 33220077,,44887711 Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (θθyy)) --00,,00004422
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (θθyy)) --00,,0000116666
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (θθxx)) --00,,0000224444
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (θθxx)) --00,,0000110066
G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h lloonnggiittuuddiinnaal l ((FFxx)) 00 G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h ttrraannssvveerrssaal l ((FFyy)) 442200,,77220088 LLoonnggiittuuddiinnaal l mmoovveemmeenntt 22550 0 mmmm Interior Interior LLooaadd FFZZ((kkNN)) D DLL 22009900,,4444226655 S SDDLL 889966,,881188 LLLL 22000033,,889966 LLaayyaan n ((DDLL++SSDDLL++LLLL)) 44999911,,1155666655 U Ullttiimmaatte e ((11,,2 2 DDL L + + 11,,2 2 SSDDL L + + 11,,6 6 LLLL)) 66779900,,9944663388 Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah Longitudinal (θθyy)) --00,,0000661144
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (
Rotasi akibat LL (radians) arah Longitudinal (θθyy)) --00,,00002266
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (
Rotasi akibat Layan (radians) arah transversal (θθxx)) --00,,000000000000003388
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (
Rotasi akibat LL (radians) arah transversal (θθxx)) --88,,33EE--0099
G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h lloonnggiittuuddiinnaal l ((FFxx)) 00 G
Gaayya a LLaatteerraal l aarraah h ttrraannssvveerrssaal l ((FFyy)) 887711,,44999966 LLoonnggiittuuddiinnaal l mmoovveemmeenntt 22550 0 mmmm
13 13
Gambar 2.15 Ilustrasi
Gambar 2.15 Ilustrasi Logitudinal MovemeLogitudinal Movementnt
Fixed Bearing (2 Eksterior + 1 Interior) Fixed Bearing (2 Eksterior + 1 Interior) 2 u Exterior
2 u Exterior
1 u Interior 1 u Interior
Jembatan Penghubung Bandara
Jembatan Penghubung Bandara LAPORAN PROGRESLAPORAN PROGRES
14 14 Guided Bearing (2 Eksterios + 1 Interior)
Guided Bearing (2 Eksterios + 1 Interior) 2 u Exterior
2 u Exterior
1 u Interior 1 u Interior