ALGORITME PEMERIKSAAN TB
ALGORITME PEMERIKSAAN TB
DEN
DENGAN
GAN TES
TES CEP
CEPA
AT M
T MOLEKUL
OLEKULER
ER
(TCM)
(TCM)
SUBDIT TB
SUBDIT TB
DITJEN P2 KEMENKES RI
DITJEN P2 KEMENKES RI
APA ITU TCM TB
APA ITU TCM TB
•
•
R
Re
evvol
olus
usii ba
baru
ru da
dala
lam
m di
diag
agno
nosi
sis T
s TB
B
••
Berk
Be
rkon
ontr
tribu
ibusi
si te
terh
rhada
adap
p dia
diagno
gnosi
sis
s ce
cepa
patt kkasu
asuss
TB
TB da
dan
n TB
TB R
Res
esis
isttan
an Ob
Oba
att
•
•
Seca
Se
carra
a be
berrsa
sama
maan
an da
dapa
patt me
mend
nde
ettek
eksi
si M.
M.
T
Tuber
uberculo
culosis
sis dan
dan re
resis
sista
tansi
nsi te
terha
rhadap
dap
rriiffa
am
mp
pis
isiin
n ((R
Riif)
f) d
da
alla
am
m w
wa
akkttu
u kkur
ura
an
ng
g d
da
arrii 2
2
jam.
jam.
•
•
Hasil
Has
il di
diagn
agnos
osis
is ol
oleh
eh T
TCM
CM me
memba
mbant
ntu
u
me
memp
mper
erce
cepa
patt pe
pemi
mili
liha
han
n pa
padu
duan
an pe
peng
ngob
obat
atan
an
yang tepat.
APA ITU TCM TB
APA ITU TCM TB
•
•
R
Re
evvol
olus
usii ba
baru
ru da
dala
lam
m di
diag
agno
nosi
sis T
s TB
B
••
Berk
Be
rkon
ontr
tribu
ibusi
si te
terh
rhada
adap
p dia
diagno
gnosi
sis
s ce
cepa
patt kkasu
asuss
TB
TB da
dan
n TB
TB R
Res
esis
isttan
an Ob
Oba
att
•
•
Seca
Se
carra
a be
berrsa
sama
maan
an da
dapa
patt me
mend
nde
ettek
eksi
si M.
M.
T
Tuber
uberculo
culosis
sis dan
dan re
resis
sista
tansi
nsi te
terha
rhadap
dap
rriiffa
am
mp
pis
isiin
n ((R
Riif)
f) d
da
alla
am
m w
wa
akkttu
u kkur
ura
an
ng
g d
da
arrii 2
2
jam.
jam.
•
•
Hasil
Has
il di
diagn
agnos
osis
is ol
oleh
eh T
TCM
CM me
memba
mbant
ntu
u
me
memp
mper
erce
cepa
patt pe
pemi
mili
liha
han
n pa
padu
duan
an pe
peng
ngob
obat
atan
an
yang tepat.
DATA TERKAIT TCM TB
DATA TERKAIT TCM TB
P
Poooolleed d SSeennssiittiiffiitty y PPoooolleed d SSppeecciiffiicciitty y
TC
TCM TB untuM TB untukk diagndiagnosisosis TB
TB ParParuu dewdewasa*asa*
88% 88% (84.92) (84.92) 99% 99% (98.99) (98.99) TCM
TCM TB TB untukuntuk mendetmendeteksieksi Rif
Rif ReResistsistanan ****
95% 95% (90.97) (90.97) 98% 98% (97.99) (97.99) *
* Berdasarkan 27 Berdasarkan 27 studies, 9558 studies, 9558 partisipapartisipann
** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen, 555 rif res spesimen ** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen, 555 rif res spesimen
WHO Xpert
CARA KERJA TCM TB
•
Tes amplifikasi asam nukleat (NAA)
•
Menggunakan cartridge sekali pakai dengan
sistem instrumen genexpert
•
Satu sample dahak yang dikumpulkan dari
setiap terduga TB/TB RO
•
Dahak dicampur dengan reagen yang
disediakan
•
Cartridge yang berisi campuran ini
KEUNTUNGAN TCM TB
•
Hasil cepat ~2 jam
•
Pelatihan teknis mudah
•
Identifikasi TB dan sifat resistensi RIF
•
TB MDR : resistan terhadap isoniazid (INH) dan Rifampisin,
dua jenis OAT yang paling efektif
•
Resistansi Rif adalah prediktor TB MDR, karena resistansi Rif
dalam kebanyakan kasus diikuti dengan resistansi terhadap
isoniazid (INH)
•
Diagnosis cepat berpotensi memungkinkan pasien untuk
memulai pengobatan segera sambil menunggu hasil DST OAT
lainnya
•
Untuk pasien yang tidak terdeteksi penyakit TB, hasil dari TCM
berkontribusi untuk penghematan biaya dengan menghindari
penggunaan OAT yang tidak perlu
PENAFSIRAN HASIL TCM TB
•
TCM tidak menggantikan kebutuhan untuk
pemeriksaan mikroskopis BTA, Kultur M.tb dan
uji kepekaan
•
Fasyankes memastikan bahwa kualitas
spesimen dahak baik.
•
Hasil TCM diinterpretasikan bersama dengan
pemeriksaan klinis, radiografi dan temuan
laboratorium lainnya.
HASIL PEMERIKSAAN TCM TB
•
Tidak terdeteksi M.Tb
•
Terdeteksi M.Tb
–
Terdeteksi resistan terhadap Rifampisin
–
Tidak terdeteksi Resistan Rifampisin (M.Tb masih
susceptible Rif)
•
Indeterminate
•
Dalam beberapa kasus, hasilnya “tidak valid, no
M.Tb Terdeteksi
•
Rif Resistan Terdeteksi
bakteri memiliki
probabilitas tinggi resistan terhadap Rifampisin.
Harus dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur dan uji
kepekaan resistan obat lini 1 dan lini 2.
•
Rif Resistan Tidak Terdeteksi
terdeteksi kuman
M.Tb tetapi tidak resistan Rif, berarti masih sensitif
terhadap obat Rif.
•
Indeterminate
Hasil M.Tb positif, resistansi
terhadap Rifampisin tidak bisa ditentukan secara
akurat
PEMERIKSAAN DENGAN GENEXPERT DALAM PROGRAM
TB SESUAI REKOMENDASI WHO TAHUN 2013
XPERT MTB/RIF FOR THE DIAGNOSIS OF PULMONARY
TB AND RIFAMPICIN RESISTANCE IN ADULTS
XPERT MTB/RIF FOR THE DIAGNOSIS OF PULMONARY
TB AND RIFAMPICIN RESISTANCE IN ADULTS
PENGGUNAAN TCM DALAM PROGRAM TB DI
INDONESIA
Beban TB RO dan TB/HIV
(2015)
Estimasi
TB
TB RO
Kasus Baru
1.000.000
5.600
Pengobatan ulang
600.000
1.100
Total
1.600.000
6.700
Estimates of TB-HIV burden
Number
Rate
TB-HIV incidence
63,000
25
TB-HIV
mortality
22,000
8.5
Pemeriksaan Genexpert sudah dijadikan pemeriksaan rutin untuk dx TB MDR sehingga semua kriteria suspek TB resisten obat dengan hasil pemeriksaan resisten Rifampisin dapat di obati dengan pengobatan TB MDR tanpa harus menunggu biakan dan DST
Surat Edaran Algoritma Penemuan
Kasus Terduga TB RO
PENGGUNAAN ALAT TCM TB :
1. TERDUGA TB RO
2. TERDUGA TB PADA ODHA
3. TERDUGA TB ANAK
4. TERDUGA TB BTA NEG
5. TERDUGA TB EKSTRA PARU
6. TERDUGA TB DENGAN
KO-MORBID
7. TERDUGA TB DI
LAPAS/RUTAN
8. TERDUGA TB KASUS BARU
Surat Edaran Direktur P2PML No. TU 05.01/D3/III.1/2968.1/2016
Tanggal 7 November 2016
Tentang “Informasi Alur Diagnosis TB dan TB resistan Obat”
“ TCM juga digunakan untuk penegakan TB kasus baru secara
umum”
“…….mempercepat penemuan kasus
TB diikuti dengan penguatan jejaring transportasi spesimen dan
percepatan upaya pengobatan TB secara standar.”
Alur Diagnosis TB dan TB RO 2016
Pertimbangan:
1. Kriteria Pasien
2. Ketersediaan Alat Diagnostik TB
-
TCM
-
Mikroskopis
-
Radiologis
-
Kultur dan DST
TCM MIKROSKOPIS
RADIOLOGI BIAKAN, UJI KEPEKAAN
Faskes yang punya TCM TB
1. Gunakan TCM untuk penegakan diagnosis TB pada terduga TB. Pada kondisi dimana pemeriksaan TCM tidak memungkinkan, penegakan diagnosis TB dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis.
2. Jumlah contoh uji dahak untuk pemeriksaan baik dengan TCM maupun mikroskop sebanyak 2 (dua). Untuk pemeriksaan mikroskopis, contoh uji dapat berasal dari dahak Sewaktu-Sewaktu atau Sewaktu-Pagi.
3. Jika terduga TB adalah kelompok terduga TB RO dan terduga TB dengan HIV positif, harus tetap diupayakan untuk dilakukan penegakan diagnosis TB dengan TCM TB, dengan cara melakukan rujukan ke layanan tes cepat molekuler terdekat, baik dengan cara rujukan pasien atau rujukan contoh uji.
4. Pasien dengan pemeriksaan alat tes cepat molekuler menunjukkan hasil
Mtb Resistan Rifampisin tetapi bukan berasal dari kriteria terduga TB RO harus dilakukan pemeriksaan ulang dengan alat tes cepat molekuler
sebelum mulai pengobatan standar TB MDR. Jika terdapat perbedaan hasil, maka hasil pemeriksaan TCM yang terakhir yang menjadi acuan tindakan selanjutnya.
Faskes yang punya TCM TB (lanj)
• Contoh uji yang digunakan dalam pemeriksaan TCM TB adalah satu contoh uji
dahak dengan kualitas yang baik. Contoh uji non-dahak yang dapat diperiksa dengan Xpert MTB/RIF terdiri atas cairan serebrospinal (CSF), jaringan biopsi, bilasan lambung (gastric lavage), dan aspirasi cairan lambung (gastric aspirate).
• Pengobatan standar TB MDR segera diberikan kepada semua pasien TB RR, tanpa
menunggu hasil pemeriksaan uji kepekaan OAT lini 1 dan lini 2 keluar. Bila telah ada hasil uji kepekaan, dan hasil tidak hanya resistan rifampisin, pengobatan akan disesuaikan dengan hasil uji kepekaan OAT. Jika hasil resistensi menunjukkan MDR, lanjutkan pengobatan TB MDR.
• Pemeriksaan uji kepekaan menggunakan metode LPA Lini-2 atau dengan metode
konvensional
• Pengobatan TB pre XDR/ TB XDR menggunakan paduan standar TB pre XDR atau
TB XDR atau menggunakan paduan obat baru.
• Pasien dengan M.tb negatif, pemeriksaan ulang klinis, laboratoris dan radiologi
tidak mendukung, ditetapkan sebagai bukan TB, dan pasien yang bersangkutan harus segera diberi tahu.
• Pemeriksaan TCM hanya untuk kepentingan penegakan diagnosis TB, sedangkan
pemantauan kemajuan pengobatan tetap dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis.
Faskes yang tidak punya TCM
• Faskes yang tidak mempunyai alat TCM dan kesulitan mengakses TCM, penegakan diagnosis TB tetap menggunakan mikroskop.
• Pemeriksaan BTA dengan menggunakan mikroskop dilakukan dari dua contoh uji dahak dengan kualitas bagus (Sewaktu dan Pagi).
• BTA (+) adalah jika salah satu atau kedua contoh uji dahak menunjukkan hasil pemeriksaan BTA positif. Pasien yang menunjukkan hasil BTA (+) pada pemeriksaan dahak pertama, pasien dapat segera ditegakkan sebagai
pasien dengan BTA (+)
• BTA (-) adalah jika kedua contoh uji dahak menunjukkan hasil BTA negatif. Apabila pemeriksaan secara mikroskopis hasilnya negatif, maka penegakan diagnosis TB dapat dilakukan secara klinis menggunakan hasil
pemeriksaan klinis dan penunjang (setidak-tidaknya pemeriksaan foto toraks) yang sesuai dan ditetapkan oleh dokter.
Faskes yang tidak punya TCM (lanj)
•
Apabila pemeriksaan secara mikroskopis hasilnya negatif dan
tidak memilki akses rujukan (radiologi/TCM/biakan) maka
dilakukan pemberian terapi antibiotika spektrum luas (Non
OAT dan Non kuinolon) terlebih dahulu selama 1-2 minggu.
Jika tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian antibiotik,
pasien perlu dikaji faktor risiko TB. Pasien dengan faktor risiko
TB tinggi maka pasien dapat didiagnosis sebagai TB Klinis.
•
Faktor risiko TB antara lain:
– Terbukti ada kontak dengan pasien TB – Ada penyakit komorbid: HIV, DM
– Tinggal di wilayah berisiko TB: Lapas/Rutan, tempat penampungan pengungsi, daerah kumuh, dll.
Kriteria Suspek TB MDR :
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2
2. Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 2
3.
Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 1
6.
Pasien TB kambuh pengobatan kategori 1 atau kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah putus berobat (
loss to
follow-up
)
8.
Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan
pasien TB RO
9.
Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara klinis
maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT
Jejaring Penemuan
Kasus TB RO
Fasyankes Rujukan TB RO, Fasyankes TB RO, Fasyankes Satelit TB RO
dan Fasyankes Lainnya
1. Identifikasi Terduga 2. Rujukan Terduga Laboratorium TCM TB Pemeriksaan Tes Cepat Hasil dikembalikan ke fasyankes pengirim Rifampicin Resistan Rujuk Pemeriksaan Kultur dan DST Lini 1 dan
Lini 2 1. Penetapan Diagnosis 2. Penetapan Pengobatan Standar Fasyankes Satelit TB RO Melanjutkan pengobatan jika dibutuhkan
Tupoksi Fasyankes Dalam Kegiatan MTPTRO
Tupoksi
Faskes
Rujukan
TB RO
TB RO
Satelit TB
RO
Diagnosis
v
v
v
Inisiasi Pengobatan
v
v
Melanjutkan Pengobatan
v
v
v
Rawat Inap
v
Rawat
Jalan
v
v
v
Menetapkan hasil akhir
pengobatan
Jejaring MTPTRO
Fasyankes Rujukan TB RO Penemuan, Penetapan Suspek, KIE, Informed Consent , PMO, Rawat Inap, Rawat
Jalan, Manajemen ESO, Evaluasi Pengobatan, Manajemen Logistik,
Pencatatan dan Pelaporan
Fasyankes TB RO
Penemuan, Penetapan Suspek, KIE, Informed Consent , PMO, Rawat Jalan, Manajemen ESO, Evaluasi Pengobatan,
Manajemen Logistik, Pencatatan dan Pelaporan
Fasyankes Satelit TB RO
Penemuan, Penetapan Suspek, KIE, PMO, Rawat Jalan, Manajemen ESO Ringan ,
Pencatatan dan Pelaporan
Lab Rujukan Kultur & DST - Diagnostic