• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Kasus Malpraktik Dalam Dunia Kedokteran Yang Terjadi Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Kasus Malpraktik Dalam Dunia Kedokteran Yang Terjadi Di Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH KASUS MALPRAKTIK DALAM DUNIA KEDOKTERAN YANG

CONTOH KASUS MALPRAKTIK DALAM DUNIA KEDOKTERAN YANG

TERJADI DI INDONESIA

TERJADI DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Sebagai calon bidan yang ahli dan professional dalam melayani klien, sudah menjadi

Sebagai calon bidan yang ahli dan professional dalam melayani klien, sudah menjadi suatu kewajiban kitasuatu kewajiban kita untuk mengetahui lebih dahulu apa saja wewenang yang boleh kita lakukan dan wewenang yang untuk mengetahui lebih dahulu apa saja wewenang yang boleh kita lakukan dan wewenang yang seharusnya ditangani oleh seorang dokter SpOG sehingga kita harus meninjau agar tindakan kita tidak seharusnya ditangani oleh seorang dokter SpOG sehingga kita harus meninjau agar tindakan kita tidak menyalahi

menyalahi PERMENKES yang berlaku. Akhir-akhir ini sering kita menemukPERMENKES yang berlaku. Akhir-akhir ini sering kita menemukan dalam pemberitaan mediaan dalam pemberitaan media massa adanya peningkatan dugaan kasus malpraktek dan kelalaian medik di Indonesia, terutama yang massa adanya peningkatan dugaan kasus malpraktek dan kelalaian medik di Indonesia, terutama yang berkenaan dengan kesalahan diagnosis bidan yang berdampak buruk terhadap pasiennya. Media massa berkenaan dengan kesalahan diagnosis bidan yang berdampak buruk terhadap pasiennya. Media massa marak memberitahukan tentang kasus gugatan/ tuntutan hukum (perdata dan/ atau pidana) kepada marak memberitahukan tentang kasus gugatan/ tuntutan hukum (perdata dan/ atau pidana) kepada bidan, dokter dan tenaga medis lain, dan/ atau manajemen rumah sakit yang diajukan masyarakat bidan, dokter dan tenaga medis lain, dan/ atau manajemen rumah sakit yang diajukan masyarakat konsumen jasa medis yang menjadi korban dari tindakan malpraktik (malpractice) atau kelalaian medis. konsumen jasa medis yang menjadi korban dari tindakan malpraktik (malpractice) atau kelalaian medis. Lepas dari fenomena tersebut, ada yang mempertanyakan apakah kasus-kasus itu

Lepas dari fenomena tersebut, ada yang mempertanyakan apakah kasus-kasus itu terkategori malpraktikterkategori malpraktik medik ataukah sekedar kelalaian (human error) dari sang bidan/dokter. Perlu diketahui dengan sangat, medik ataukah sekedar kelalaian (human error) dari sang bidan/dokter. Perlu diketahui dengan sangat, sejauh ini di negara kita belum ada ketentuan hukum tentang standar profesi kebidanan yang bisa sejauh ini di negara kita belum ada ketentuan hukum tentang standar profesi kebidanan yang bisa mengatur kesalahan profesi. Melihat fenomena di atas, maka kami melalui makalah ini akan membahas mengatur kesalahan profesi. Melihat fenomena di atas, maka kami melalui makalah ini akan membahas tentang salah satu kasus malpraktik di Indonesia.

tentang salah satu kasus malpraktik di Indonesia. B. PEMBAHASAN

B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Malpraktek 1. Pengertian Malpraktek

Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Secara Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktek” mempunyai arti “pelaksanaan” atau harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktek” mempunyai arti “pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang salah”. Meskipun arti “tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang salah”. Meskipun arti harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi. yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi. Sedangkan difinisi malpraktek profesi kesehatan adalah “kelalaian dari seseorang dokter atau bidan

Sedangkan difinisi malpraktek profesi kesehatan adalah “kelalaian dari seseorang dokter atau bidan untukuntuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan

mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yangmerawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama” lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama” (Valentin v. La Society de

(Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California, 1956).Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California, 1956).

Berlakunya norma etika dan norma hukum dalam profesi kesehatan. Di dalam setiap profesi termasuk Berlakunya norma etika dan norma hukum dalam profesi kesehatan. Di dalam setiap profesi termasuk profesi tenaga bidan berlaku norma etika dan norma hukum.

profesi tenaga bidan berlaku norma etika dan norma hukum. Oleh sebab itu apabila timbul dugaan adanyaOleh sebab itu apabila timbul dugaan adanya kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang kedua norma tersebut. kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang kedua norma tersebut. Kesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut Kesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut yuridical malpractice.

yuridical malpractice. 2. Jenis-Jenis Malpraktek 2. Jenis-Jenis Malpraktek

Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi dalam 3 kategori sesuai bidang hukum yang Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi dalam 3 kategori sesuai bidang hukum yang dilanggar, yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan

dilanggar, yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan Administrative malpractice.Administrative malpractice. 1.

1. Criminal malpracticeCriminal malpractice

Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori

Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice manakala perbuatan tersebutcriminal malpractice manakala perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni :

memenuhi rumusan delik pidana yakni : a. Perbuatan terseb

a. Perbuatan tersebut ut merupakan perbuatmerupakan perbuatan tercela.an tercela.

b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah yang berupa kesengajaan, kecerobohan atau kealpaan. b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah yang berupa kesengajaan, kecerobohan atau kealpaan. • Criminal malpractice yang bersifat sengaja misalnya melakukan euthanasia (pasal 344 KUHP), membuka • Criminal malpractice yang bersifat sengaja misalnya melakukan euthanasia (pasal 344 KUHP), membuka rahasia jabatan (pasal 332 KUHP), membuat surat keterangan palsu (pasal 263

rahasia jabatan (pasal 332 KUHP), membuat surat keterangan palsu (pasal 263 KUHP), melakukan aborsiKUHP), melakukan aborsi tanpa indikasi medis pasal 299

tanpa indikasi medis pasal 299 KUHP).KUHP).

• Criminal malpractice yang bersifat ceroboh misalnya melakukan tindakan medis tanpa persetujuan • Criminal malpractice yang bersifat ceroboh misalnya melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed consent.

(2)

•  Criminal malpractice yang bersifat lalai misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau  Criminal malpractice yang bersifat lalai misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien.

meninggalnya pasien.

Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat

Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat individual/pindividual/personal danersonal dan oleh sebab itu tidak dapat

oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau kepada dialihkan kepada orang lain atau kepada rumah sakit/sarana kesehatan.rumah sakit/sarana kesehatan. 2.

2. Civil malpracticeCivil malpractice

Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak melaksanakan Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepaka

kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepaka ti (ingkar janji).ti (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat

Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil malpractice antara lain:dikategorikan civil malpractice antara lain: a. Tidak melakukan apa yang

a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.menurut kesepakatannya wajib dilakukan.

b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat

b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat melakukannya.melakukannya. c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib

c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.dilakukan tetapi tidak sempurna. d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak

d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.seharusnya dilakukan.

Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau

Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi dan dapat korporasi dan dapat pula dialihkanpula dialihkan pihak lain

pihak lain berdasarkan principle berdasarkan principle of vicarius lof vicarius liability. Dengan piability. Dengan prinsip ini maka rumrinsip ini maka rumah sakit/saranaah sakit/sarana kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka

selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya.melaksanakan tugas kewajibannya. 3.

3. Administrative malpracticeAdministrative malpractice

Tenaga bidan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala tenaga bidan

Tenaga bidan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala tenaga bidan tersebut telahtersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan police power, pemerintah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan police power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga bidan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas persyaratan bagi tenaga bidan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kewenangan serta kewajiban tenaga bidan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka

kewenangan serta kewajiban tenaga bidan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yangtenaga kesehatan yang bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi.

bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi. C. KASUS

C. KASUS

Radar Malang, Kamis 10 Agustus 2006 Radar Malang, Kamis 10 Agustus 2006 SUNGSANG, LAHIR KEPALA PUTUS SUNGSANG, LAHIR KEPALA PUTUS

Dunia kedokteran di Malang Raya gempar. Seorang bidan bernama Linda Handayani, warga Jl. Pattimura Dunia kedokteran di Malang Raya gempar. Seorang bidan bernama Linda Handayani, warga Jl. Pattimura Gg I Kota Batu, melakukan malpraktik saat menangani proses persalinan. Akibatnya, pasien bernama Gg I Kota Batu, melakukan malpraktik saat menangani proses persalinan. Akibatnya, pasien bernama Nunuk Rahayu (39) tersebut terpaksa melahirkan anak ketiganya

Nunuk Rahayu (39) tersebut terpaksa melahirkan anak ketiganya dengan hasil mengerikan. Bayi sungsangdengan hasil mengerikan. Bayi sungsang itu lahir dengan leher putus. Badan bayi keluar duluan sedangkan kepalanya tertinggal di dalam rahim. itu lahir dengan leher putus. Badan bayi keluar duluan sedangkan kepalanya tertinggal di dalam rahim. Kejadian ini membuat suami Nunuk, Wiji Muhaimin (40) kalut bukan kepalang. Bayi yang Kejadian ini membuat suami Nunuk, Wiji Muhaimin (40) kalut bukan kepalang. Bayi yang diidam-idamkan selama 9 bulan 10 hari itu ternyata lahir dengan cara yang sangat memprihatinkan.

idamkan selama 9 bulan 10 hari itu ternyata lahir dengan cara yang sangat memprihatinkan. “Saya sedih“Saya sedih sekali, tak tega melihat anak saya,” ujar Muhaimin. Terkait kronologi kejadian ini, pria berkumis tebal sekali, tak tega melihat anak saya,” ujar Muhaimin. Terkait kronologi kejadian ini, pria berkumis tebal tersebut menjelaskan, istrinya Selasa sore lalu mengalami kontraksi. Melihat istrinya ada tanda-tanda tersebut menjelaskan, istrinya Selasa sore lalu mengalami kontraksi. Melihat istrinya ada tanda-tanda melahirkan, Muhaimin membawa istrinya ke bidan Linda Handayani, yang tak terlalu jauh dari tempat melahirkan, Muhaimin membawa istrinya ke bidan Linda Handayani, yang tak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.

tinggalnya.

Begitu memasuki waktu shalat Magrib, dia pulang untuk shalat. Muhaimin mengaku

Begitu memasuki waktu shalat Magrib, dia pulang untuk shalat. Muhaimin mengaku tidak punya firasattidak punya firasat apa-apa sebelum peristiwa tersebut terjadi. Selama ini dia yakin kalau istrinya akan melahirkan normal. apa-apa sebelum peristiwa tersebut terjadi. Selama ini dia yakin kalau istrinya akan melahirkan normal. “Nggak ada firasat apa

“Nggak ada firasat apa-apa. Ya normal--apa. Ya normal-normal saja,” katanya. Kemarin, istrinya masih belum bisanormal saja,” katanya. Kemarin, istrinya masih belum bisa diwawancarai. Pasalnya, Nunuk masih terbaring lemah di BKIA. Ia

diwawancarai. Pasalnya, Nunuk masih terbaring lemah di BKIA. Ia tampaknya masih tidur dengan pulas.tampaknya masih tidur dengan pulas. Kemungkinan, pulasnya tidur Nunuk tersebut akibat pengaruh obat bius malam harinya. Menurut Kemungkinan, pulasnya tidur Nunuk tersebut akibat pengaruh obat bius malam harinya. Menurut Muhaimin, dia sangat sedih ketika melihat bayinya tanpa kepala dengan ceceran darah di

Muhaimin, dia sangat sedih ketika melihat bayinya tanpa kepala dengan ceceran darah di leher. Dia merasaleher. Dia merasa antara percaya dan tidak melihat kondisi itu. Namun, dia sedikit lega bisa melihat anaknya ketika badan antara percaya dan tidak melihat kondisi itu. Namun, dia sedikit lega bisa melihat anaknya ketika badan dan kepalanya disatukan. Menurut dia, bayi itu sangat mungil dan cantik, kulitnya masih merah, dan dan kepalanya disatukan. Menurut dia, bayi itu sangat mungil dan cantik, kulitnya masih merah, dan rambutnya ikal. “Saya ciumi dan usap wajahnya, sambil menangis,” kata Muhaimin dengan mata berkaca rambutnya ikal. “Saya ciumi dan usap wajahnya, sambil menangis,” kata Muhaimin dengan mata berkaca --kaca.

kaca.

Meski kejadian ini dirasakan sangat berat, Muhaimin akhirnya bisa juga menerima dan menganggap ini Meski kejadian ini dirasakan sangat berat, Muhaimin akhirnya bisa juga menerima dan menganggap ini

(3)

•  Criminal malpractice yang bersifat lalai misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau  Criminal malpractice yang bersifat lalai misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien.

meninggalnya pasien.

Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat

Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah bersifat individual/pindividual/personal danersonal dan oleh sebab itu tidak dapat

oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau kepada dialihkan kepada orang lain atau kepada rumah sakit/sarana kesehatan.rumah sakit/sarana kesehatan. 2.

2. Civil malpracticeCivil malpractice

Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak melaksanakan Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepaka

kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepaka ti (ingkar janji).ti (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat

Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil malpractice antara lain:dikategorikan civil malpractice antara lain: a. Tidak melakukan apa yang

a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.menurut kesepakatannya wajib dilakukan.

b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat

b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat melakukannya.melakukannya. c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib

c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.dilakukan tetapi tidak sempurna. d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak

d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.seharusnya dilakukan.

Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau

Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi dan dapat korporasi dan dapat pula dialihkanpula dialihkan pihak lain

pihak lain berdasarkan principle berdasarkan principle of vicarius lof vicarius liability. Dengan piability. Dengan prinsip ini maka rumrinsip ini maka rumah sakit/saranaah sakit/sarana kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka

selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya.melaksanakan tugas kewajibannya. 3.

3. Administrative malpracticeAdministrative malpractice

Tenaga bidan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala tenaga bidan

Tenaga bidan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala tenaga bidan tersebut telahtersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan police power, pemerintah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan police power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga bidan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas persyaratan bagi tenaga bidan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kewenangan serta kewajiban tenaga bidan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka

kewenangan serta kewajiban tenaga bidan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yangtenaga kesehatan yang bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi.

bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi. C. KASUS

C. KASUS

Radar Malang, Kamis 10 Agustus 2006 Radar Malang, Kamis 10 Agustus 2006 SUNGSANG, LAHIR KEPALA PUTUS SUNGSANG, LAHIR KEPALA PUTUS

Dunia kedokteran di Malang Raya gempar. Seorang bidan bernama Linda Handayani, warga Jl. Pattimura Dunia kedokteran di Malang Raya gempar. Seorang bidan bernama Linda Handayani, warga Jl. Pattimura Gg I Kota Batu, melakukan malpraktik saat menangani proses persalinan. Akibatnya, pasien bernama Gg I Kota Batu, melakukan malpraktik saat menangani proses persalinan. Akibatnya, pasien bernama Nunuk Rahayu (39) tersebut terpaksa melahirkan anak ketiganya

Nunuk Rahayu (39) tersebut terpaksa melahirkan anak ketiganya dengan hasil mengerikan. Bayi sungsangdengan hasil mengerikan. Bayi sungsang itu lahir dengan leher putus. Badan bayi keluar duluan sedangkan kepalanya tertinggal di dalam rahim. itu lahir dengan leher putus. Badan bayi keluar duluan sedangkan kepalanya tertinggal di dalam rahim. Kejadian ini membuat suami Nunuk, Wiji Muhaimin (40) kalut bukan kepalang. Bayi yang Kejadian ini membuat suami Nunuk, Wiji Muhaimin (40) kalut bukan kepalang. Bayi yang diidam-idamkan selama 9 bulan 10 hari itu ternyata lahir dengan cara yang sangat memprihatinkan.

idamkan selama 9 bulan 10 hari itu ternyata lahir dengan cara yang sangat memprihatinkan. “Saya sedih“Saya sedih sekali, tak tega melihat anak saya,” ujar Muhaimin. Terkait kronologi kejadian ini, pria berkumis tebal sekali, tak tega melihat anak saya,” ujar Muhaimin. Terkait kronologi kejadian ini, pria berkumis tebal tersebut menjelaskan, istrinya Selasa sore lalu mengalami kontraksi. Melihat istrinya ada tanda-tanda tersebut menjelaskan, istrinya Selasa sore lalu mengalami kontraksi. Melihat istrinya ada tanda-tanda melahirkan, Muhaimin membawa istrinya ke bidan Linda Handayani, yang tak terlalu jauh dari tempat melahirkan, Muhaimin membawa istrinya ke bidan Linda Handayani, yang tak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.

tinggalnya.

Begitu memasuki waktu shalat Magrib, dia pulang untuk shalat. Muhaimin mengaku

Begitu memasuki waktu shalat Magrib, dia pulang untuk shalat. Muhaimin mengaku tidak punya firasattidak punya firasat apa-apa sebelum peristiwa tersebut terjadi. Selama ini dia yakin kalau istrinya akan melahirkan normal. apa-apa sebelum peristiwa tersebut terjadi. Selama ini dia yakin kalau istrinya akan melahirkan normal. “Nggak ada firasat apa

“Nggak ada firasat apa-apa. Ya normal--apa. Ya normal-normal saja,” katanya. Kemarin, istrinya masih belum bisanormal saja,” katanya. Kemarin, istrinya masih belum bisa diwawancarai. Pasalnya, Nunuk masih terbaring lemah di BKIA. Ia

diwawancarai. Pasalnya, Nunuk masih terbaring lemah di BKIA. Ia tampaknya masih tidur dengan pulas.tampaknya masih tidur dengan pulas. Kemungkinan, pulasnya tidur Nunuk tersebut akibat pengaruh obat bius malam harinya. Menurut Kemungkinan, pulasnya tidur Nunuk tersebut akibat pengaruh obat bius malam harinya. Menurut Muhaimin, dia sangat sedih ketika melihat bayinya tanpa kepala dengan ceceran darah di

Muhaimin, dia sangat sedih ketika melihat bayinya tanpa kepala dengan ceceran darah di leher. Dia merasaleher. Dia merasa antara percaya dan tidak melihat kondisi itu. Namun, dia sedikit lega bisa melihat anaknya ketika badan antara percaya dan tidak melihat kondisi itu. Namun, dia sedikit lega bisa melihat anaknya ketika badan dan kepalanya disatukan. Menurut dia, bayi itu sangat mungil dan cantik, kulitnya masih merah, dan dan kepalanya disatukan. Menurut dia, bayi itu sangat mungil dan cantik, kulitnya masih merah, dan rambutnya ikal. “Saya ciumi dan usap wajahnya, sambil menangis,” kata Muhaimin dengan mata berkaca rambutnya ikal. “Saya ciumi dan usap wajahnya, sambil menangis,” kata Muhaimin dengan mata berkaca --kaca.

kaca.

Meski kejadian ini dirasakan sangat berat, Muhaimin akhirnya bisa juga menerima dan menganggap ini Meski kejadian ini dirasakan sangat berat, Muhaimin akhirnya bisa juga menerima dan menganggap ini

(4)

takdir Tuhan. Tetapi untuk kasus hukumnya, dia tetap menyerahkan ke yang berwenang. Dia berharap takdir Tuhan. Tetapi untuk kasus hukumnya, dia tetap menyerahkan ke yang berwenang. Dia berharap kasus ini bisa ditindaklanjuti dengan seadil-adilnya.

kasus ini bisa ditindaklanjuti dengan seadil-adilnya.

Dari penuturan beberapa warga sekitar, sebenarnya bidan Handayani adalah sosok bidan yang Dari penuturan beberapa warga sekitar, sebenarnya bidan Handayani adalah sosok bidan yang berpengalaman dan senior. Dia sudah praktik puluhan tahun. Dengan demikian,

berpengalaman dan senior. Dia sudah praktik puluhan tahun. Dengan demikian, masyarakat juga merasamasyarakat juga merasa kaget mendengar kabar mengerikan itu datang dari bidan Handayani. Kabar ini juga menyentak kalangan kaget mendengar kabar mengerikan itu datang dari bidan Handayani. Kabar ini juga menyentak kalangan DPRD kota Batu. Menurut ketua Fraksi

DPRD kota Batu. Menurut ketua Fraksi Gabungan Sugeng Minto Basuki, bidan Handayani memang sangatGabungan Sugeng Minto Basuki, bidan Handayani memang sangat terkenal di Batu. Kata dia, umurnya sudah 60 tahun lebih. Namun, atas kasus ini dia meminta dinas terkenal di Batu. Kata dia, umurnya sudah 60 tahun lebih. Namun, atas kasus ini dia meminta dinas kesehatan melakukan recovery lagi terhadap para bidan yang ada di Batu. Dengan demikian kasus kesehatan melakukan recovery lagi terhadap para bidan yang ada di Batu. Dengan demikian kasus mengerikan semacam ini tidak akan terulang lagi. “Saya juga meminta polisi segera mengusut kasus ini. mengerikan semacam ini tidak akan terulang lagi. “Saya juga meminta polisi segera mengusut kasus ini. Kalau perlu izin praktiknya dicabut,” katanya.

Kalau perlu izin praktiknya dicabut,” katanya. ((www.opensubscriber.comwww.opensubscriber.com)) D. ANALISA KASUS

D. ANALISA KASUS

Faktor yang sangat berpengaruh saat kita mau melahirkan adalah faktor kepercayaan dan kenyamanan Faktor yang sangat berpengaruh saat kita mau melahirkan adalah faktor kepercayaan dan kenyamanan pada siapa dan dimana kita akan melahi

pada siapa dan dimana kita akan melahirkan. Artinya pada seorang bidanpurkan. Artinya pada seorang bidanpun n kalau memang kondisi ibukalau memang kondisi ibu dan bayinya tidak bermasalah dan sang ibu merasa percaya dan nyaman insya allah akan baik-baik saja. dan bayinya tidak bermasalah dan sang ibu merasa percaya dan nyaman insya allah akan baik-baik saja. Hanya yang perlu diperhatikan adalah seorang bidan mempunyai keterbatasan dalam melakukan Hanya yang perlu diperhatikan adalah seorang bidan mempunyai keterbatasan dalam melakukan tindakan, walaupun dia mampu secara ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

tindakan, walaupun dia mampu secara ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

Ada beberapa tindakan yang hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter saat menolong persalinan. Jika Ada beberapa tindakan yang hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter saat menolong persalinan. Jika sang bidan tetap melakukan tindakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan, itu sudah termasuk sang bidan tetap melakukan tindakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan, itu sudah termasuk malpraktek kecuali bidan yang praktek ditempat yang terpencil dan

malpraktek kecuali bidan yang praktek ditempat yang terpencil dan tidak ada dokter atau tidak ada dokter atau tempat rujukantempat rujukan sangatlah jauh dari tempat praktek bidan dan persalinan sudah harus segera dilakukan (permenkes sangatlah jauh dari tempat praktek bidan dan persalinan sudah harus segera dilakukan (permenkes pasal14) . Tapi jika memungkinkan maka se

pasal14) . Tapi jika memungkinkan maka segera lakukan tindakan gera lakukan tindakan rujukan karena kadang bidan apalagirujukan karena kadang bidan apalagi yang sudah senior merasa yakin dan bisa melakukan tindakan yang dilarang dan terjadi sesuatu hal, maka yang sudah senior merasa yakin dan bisa melakukan tindakan yang dilarang dan terjadi sesuatu hal, maka itu akan jadi masalah

itu akan jadi masalah besar. Misalnya seperti kasus bayi sungsang besar. Misalnya seperti kasus bayi sungsang yang kepala putus,penolongnya adalahyang kepala putus,penolongnya adalah bidan senior yang berusia 60th dan terkenal dimasyarakat.

bidan senior yang berusia 60th dan terkenal dimasyarakat.

E. UPAYA DALAM MENCEGAH KASUS MALPRAKTIK  E. UPAYA DALAM MENCEGAH KASUS MALPRAKTIK 

Dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga bidan karena adanya malpraktek Dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga bidan karena adanya malpraktek diharapkan para bidan dalam menjalankan tugasnya

diharapkan para bidan dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni:selalu bertindak hati-hati, yakni:

a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian berbentuk daya a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian berbentuk daya upaya bukan perjanjian akan berhasil.

upaya bukan perjanjian akan berhasil.

b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent. b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent. c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.

c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.

d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter. d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter. e. Memperlakukan pasien secara

e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya. f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan

f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.masyarakat sekitarnya. F. KESIMPULAN

F. KESIMPULAN Dari data kajian yang telah

Dari data kajian yang telah kita peroleh dapat disimpulkan bahwa seorang bidan harus berhati-hati dalamkita peroleh dapat disimpulkan bahwa seorang bidan harus berhati-hati dalam memberikan pelayanan pada pasiennya. Sehingga pelayanan atau tindakah yang kita berikan tidak memberikan pelayanan pada pasiennya. Sehingga pelayanan atau tindakah yang kita berikan tidak merugikan pasien dan berdampak pada kesehatan pasien. Oleh karena itu bidan harus selalu merugikan pasien dan berdampak pada kesehatan pasien. Oleh karena itu bidan harus selalu memperhatikan apa yang dibutuhkan pasien sehingga kita mampu memberikan pelayanan yang memperhatikan apa yang dibutuhkan pasien sehingga kita mampu memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas Bidan harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup komprehensif dan berkualitas Bidan harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup mendalam agar setiap tindakannya sesuai dengan sta

mendalam agar setiap tindakannya sesuai dengan standar profesi dan kewenangannya.ndar profesi dan kewenangannya.

Bidan tidak diberikan kewenangan dalam melakukan tindakan menolong persalinan letak Sungsang Bidan tidak diberikan kewenangan dalam melakukan tindakan menolong persalinan letak Sungsang karena Bidan Linda secara Undang-Undang Kesehatan dan Etika Prof

karena Bidan Linda secara Undang-Undang Kesehatan dan Etika Profesi esi tidak mempunyai kewentidak mempunyai kewenanganangan untuk memberikan pertolongan persalinan patologis Bidan tidak mempunyai kewenangan dalam untuk memberikan pertolongan persalinan patologis Bidan tidak mempunyai kewenangan dalam Menolong Persalin

Menolong Persalinan letak an letak Sungsang karena risiko yang ditiSungsang karena risiko yang ditimbulkannya sangat besar, secara hak pasiembulkannya sangat besar, secara hak pasienn telah dirugikan, terutama tentang persyaratan pasien memperoleh pelayanan kesehatan secara aman. telah dirugikan, terutama tentang persyaratan pasien memperoleh pelayanan kesehatan secara aman.

(5)

Dalam kasus tertentu pasien tidak memperoleh hak secara utuh dalam memperoleh informasi tentang kondisi kesehatan karena kelalaian/kesalahan diagnosis Bidan Linda sehingga pasien tidak bisa menentukan atau menolak pelayanaan apa yang sebaiknya diperolehnya.

Bidan Jika melakukan pertolongan persalinan letak Sungsang akan memperoleh sangsi hukum sesuai Undang-Undang kesehatan yang dilanggar serta sangsi Administratif tentang pelanggaran Kode Etik dan profesi Kebidanan.

SUMBER : http://storehousegue.blogspot.com/2012/05/makalah-kajian-kasus-malpraktik-dalam.html G. SARAN

Jika telah terjadi kesalahan tindakan medis, apakah pasien dan keluarga pasien tidak menuntut,

 bertanya dan marah dengan tindakan mereka (dokter, bidan dan perawat). Apakah hanya mereka

saja yang boleh melakukan hal semaunya untuk pasien, toh pasien bukan kelinci percobaan untuk

kesembuhan suatu penyakit.

Pasien pun masih memiliki hak untuk bertanya, dan mendapatkan informasi lebih banyak tentang

 penyakit mereka dan tindakan medis yang dilakukan untuk diri mereka. Toh badan yang akan

disembuhkan bukan badan dokter, perawat atau bidan tapi milik pasien dan itu sifatnya pribadi.

Ketika itu semua terjadi, kesalahan terjadi karena tindakan medis yang keliru, berulang kali IDI

dan IBI terus melindungi anggotanya, kenapa mereka tidak mau mengungkapkan hal sebenarnya.

Dimana hati dan tanggung mereka terhadap profesi mereka padahal mereka telah melakukan

sumpah profesi, dan ada hukum serta balasan untuk sumpah yang dilanggar. Dimana lagi

kepercayaan masyarakat untuk berobat dan menyembuhkan penyakit mereka????

Kini saatnya semua pihak bersatu STOP MALPRAKTIK, jadilah konsumen yang pintar.

Terhadap dugaan malpraktik medic, masyarakat dapat melaporkan kepada penegak hukum, atau

tuntutan ganti rugi secara perdata, ataupun menempuh ketentuan pasal 08 KUHP memasukkkan

 perkara pidana sekaligus tuntutan ganti rugi secara perdata.

(6)

OLEH :

ASNELLA NOVITRIA 111000213461006

PRODI D III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT T.A 2012/2013

KATA PENGANTAR 

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya

saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa juga saya mengucapkan terima

kasih kepada dosen Mata Kuliah ini yang teah memberikan tugas ini kepada saya sebagai upaya

untuk menjadikan manusia yang berilmu dan berpengetahuan.

Selanjutnya mengenai Contoh Kasus Malpraktik ini penting untuk diketahui dan dipahami

oleh mahasiswa, terutama mahasiswa dengan jurusan Administrasi Rumah Sakit untuk menambah

wawasannya.

Setiap manusia tak luput dari kesalahan, maka saya memohon maaf atas segala kesalahan

dan kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan Saran yang membangun saya harapkan dari

 pembaca sekalian untuk memperbaikinya.

(7)

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………. i Daftar isi ……… ii BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ………...

1

1.2 Rumusan Masalah ……….

3

1.3 Tujuan Penulisan ………...

3

BAB II PEMBAHASAN ……….. 4

2.1 Pengertian Malpraktik Medik ………...

4

2.2 Aspek hukum Malpraktik Medik ……….

5

2.3 Faktor-faktor yang mendukung terjadinya Malpraktik Medik ………..

5

2.4 Contoh Kasus Malpraktik Medik ……….

6

2.5 Analisa dari Kasus Malpraktik Medik ………..

8

BAB III PENUTUP ………... 10

3.1 Kesimpulan ………

10

3.2 Saran ………..

10

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Tindakan malpraktik medik adalah salah satu cabang kesalahan di dalam bidang

 professional. Tindakan malpraktik medik yang melibatkan para dokter dan tenaga kesehatan

lainnya banyak terdapat jenis dan bentuknya, misalnya kesilapan melakukan diagnosa, salah

melakukan tindakan perawatan yang sesuai dengan pasien atau gagal melaksanakan perawatan

terhadap pasien dengan teliti dan cermat.

Di beberapa negara maju seperti United Kingdom, Australia dan Amerika Serikat, kasus

malpraktik medik juga banyak terjadi bahkan setiap tahun jumlahnya meningkat. Misalnya, di

negara Amerika Serikat pada tahun 1970-an jumlah kasus malpraktik medik meningkat tiga kali

lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan keadaan ini terus meningkat hingga pada

tahun 1990-an.

Keadaan di atas tidak jauh berbeda dengan negara Indonesia, dalam beberapa tahun

terakhir ini kasus penuntutan terhadap dokter atas dugaan adanya malpraktik medik meningkat

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan disetiap media masa dan elektronik setiap

harinya memberitakan tentang kasus malpraktik medik yang dilakukan oleh dokter atau tenaga

kesehatan lainnya baik di rumah sakit di kota besar maupun rumah sakit tingkat daerah.

Mengamati pemberitaan media massa akhir-akhir ini, terlihat peningkatan dugaan kasus

malpraktek dan kelalaian medik di Indonesia, terutama yang berkenaan dengan kesalahan

diagnosis dokter yang berdampak buruk terhadap pasiennya. Dalam rentang beberapa bulan

terakhir ini, media massa marak memberitahukan tentang kasus gugatan/ tuntutan hukum (perdata

dan/ atau pidana) kepada dokter, tenaga medis lain, dan/ atau manajemen rumah sakit yang

diajukan masyarakat konsumen jasa medis yang menjadi korban dari tindakan malpraktik

(malpractice) atau kelalaian medis.

(9)

Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi munculnya gugatan-gugatan malpraktik

tersebut dan semuanya berangkat dari kerugian psikis dan fisik korban. Mulai dari kesalahan

diagnosis dan pada gilirannya mengimbas pada kesalahan terapi hingga pada kelalaian dokter

 pasca operasi pembedahan pada pasien (alat bedah tertinggal didalam bagian tubuh), dan

faktor-faktor lainnya.

Lepas dari fenomena tersebut, ada yang mempertanyakan apakah kasus-kasus itu

terkategori malpraktik medik ataukah sekedar kelalaian (human error) dari sang dokter? Untuk

diketahui, sejauh ini di negara kita belum ada ketentuan hukum ihwal standar profesi kedokteran

yang bisa mengatur kesalahan profesi. Dan sebenarnya kasus malpraktek ini bukanlah barang baru.

Sejak bertahun-tahun yang lalu, kasus ini cukup akrab di Indonesia.

Menurut Coughlin’s Dictionary Of Law , “malpraktek bisa diakibatkan karena sikap

kurang keterampilan atau kehati-hatian didalam pelaksanakan kewajiban professional, tindakan

salah yang sengaja atau praktek yang bersifat tidak etis”.

Kasus malpraktik merupakan tindak pidana yang sangat sering terjadi di Indonesia.

Malpraktik pada dasarnya adalah tindakan tenaga profesional yang bertentangan dengan SOP,

kode etik, dan undang-undang yang berlaku, baik disengaja maupun akibat kelalaian yang

mengakibatkan kerugian atau kematian pada orang lain. Biasanya malpraktik dilakukan oleh

kebanyakan dokter di karenakan salah diagnosa terhadap pasien yang akhirnya dokter salah

memberikan obat.

Sudah banyak contoh kasus yang malpraktik yang terjadi di beberapa rumah sakit, kasus

yang paling sering di bicarakan di media-media diantaranya adalah kasus prita mulyasari. Ia

mengaku adalah korban malpraktik di rumah sakit Omni internasional. Tidak hanya kasus Prita

saja, masih banyak lagi kasus-kasus lain. Pihak rumah sakit berlindung pada nama besarnya.

Sesungguhnya Prita hanya berbicara tentang kebenaran dan hak sebagai seseorang yang dirugikan.

Dalam pengakuannya Prita pernah berobat di rumah sakit Omni Internasional tersebut. Tapi ia

tidak menyangka bahwa ia akan mendapat perlakuan medis yang tidak layak. Ia mengungkapkan

(10)

hal ini pada teman-temannya melalui media internet dan tanpa disangka hal ini membuat Prita

terlilit kasus pencemaran nama baik.

II. Rumusan Masalah

Pada hakikatnya penulis mengarahkan langkah-langkah yang dijadikan pokok

 permasalahan dalam pembuatan makalah ini agar sasaran yang hendak dicapai dapat terwujud.

Pokok permasalahan tersebut yaitu:

1. Apa pengertian dari Malpraktik medik..?

2. Apa aspek Hukum dari Malpraktik medik..?

3. Apa saja faktor-faktor yang mendukung terjadinya Malpraktik medik..?

4. Berikan contoh Kasus Malpraktik medik..?

5. Jelaskan analisa dari Kasus Malpraktik medik..!

III. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah,

yaitu:

1. Untuk mengetahui tentang pengertian Malpraktik medik.

2. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek hukum dari malpraktik medik.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung terjadinya malpraktik medik.

4. Untuk mengetahui dan memahami contoh kasus yang berkaitan dengan malpraktik medik.

5. Untuk menganalisis contoh kasus malpraktik tersebut.

(11)

BAB II PEMBAHASAN

I. Pengertian Malpraktik Medik 

Istilah Malpraktik digunakan pertama kali oleh Sir William Blackstone pada tahun 1768.

Ia menyebutkan dalam tulisannya bahwa:

“…that, malapraxis is great misdemeanour and offence at common law, whether it be for curiosity

or experiment, or by neglect; because it breaks the trust which the party had placed in his physician,

and tends to the patient’s destruction…”

Menurut berbagai sumber, malpraktek merupakan perbuatan yang tidak melakukan

 profesinya sebagaimana yang diajarkan di dalam profesinya, misalnya seorang dokter, insinyur,

 pengacara, akuntan, dokter gigi, dokter hewan, dan lain-lain. Oleh karena itu, istilah malpraktek

sebenarnya tidak hanya digunakan untuk profesi kedokteran saja tetapi dapat digunakan untuk

semua bidang profesi, dan jika digunakan untuk profesi kedokteran seharusnya dipakai istilah

malpraktek medik.

Malpraktek dapat terjadi akibat ketidaktahuan, kelalaian, kurangnya ketrampilan,

kurangnya ketaatan kepada yang diajarkan dalam profesinya atau melakukan kejahatan untuk

mendapatkan keuntungan di dalam melaksanakan kewajiban profesinya, adanya perbuatan salah

yang disengaja, maupun praktek gelap atau bertentangan dengan etika.

Dan pada umumnya, timbulnya suatu gugatan adanya dugaan malpraktik medik adalah

karena terjadinya suatu peristiwa yang bersifat negatif. Dengan kata lain, terjadi suatu peristiwa di

(12)

mana setelah dilakukannya suatu tindakan medik, ternyata keadaan pasien menjadi bertambah

 buruk, menderita kesakitan yang lebih hebat, menjadi lumpuh, koma, bahkan meninggal.

II. Aspek Hukum Malpraktik Medik 

Berdasarkan jenisnya, tindakan malpraktik medik terbagi ke dalam dua bentuk

 pertanggungjawaban. Pertama, pertanggungjawaban profesi kedokteran, yaitu pelanggaran etika

kedokteran dan pelanggaran disiplin kedokteran. Kedua, pertanggungjawaban hukum (malpraktik

yuridis), yang terbagi juga menjadi tiga yaitu malpraktik pidana (criminal malpractice), malpraktik

 perdata ( sivil malpractice) dan malpraktik administratif (administrative malpractice).

Masing-masing kriteria pertanggungjawaban hukum dan profesi kedokteran tersebut di

atas mempunyai jalur penyelesaian yang berbeda, dasar hukum yang berbeda dan ditangani oleh

lembaga peradilan yang berbeda pula.

III. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya malpraktik medik 

Ada 3 hal yang dapat menyebabkan seorang tenaga kesehatan melakukan tindakan malpraktik

medik, yaitu apabila tidak melakukan tindakan medisi sesuai dengan :

1. Standar Profesi Kedokteran

Dalam profesi kedokteran, ada tiga hal yang harus ada dalam standar profesinya, yaitu

kewenangan, kemampuan rata-rata dan ketelitian umum.

2. Standar Prosedur Operasional (SOP)

SOP adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan

suatu proses kerja rutin tertentu.

(13)

Substansi informed consent adalah memberikan informasi tentang metode dan jenis rawatan yang

dilakukan terhadap pasien, termasuk peluang kesembuhan dan resiko yang akan dialami oleh

 pasien.

IV. Contoh kasus malpraktik medik 

Kasus I :

“Prosedur Invasive Jantung Terbuka…Tapi Salah Pasien”

Invasif jantung adalah salah satu metode operasi yang minimal mengurangi komplikasi

setelah operasi dan selain itu, metode tersebut dapat menekan hambatan psikologis pasien dan

dalam operasi jantung invasif, dokter hanya membuat sayatan minimal hanya sekitar 5 cm ke

 bagian samping dari dada sehingga tidak terlalu sakit dan penyembuhannya lebih cepat.

Joan Morris (nama samaran), seorang nenek berusia 67 tahun, diminta bantuannya dalam

suatu pembelajaran di rumah sakit untuk cerebral angiography (ilmu mengenai darah pada otak).

Sehari setelahnya, secara tidak sengaja dia "terpaksa" dijadikan objek studi mengenai invasive

cardiac electrophysiology.

Setelah sesi angiography, pasien ini dipindahkan ke ruangan yang lain yang bukan

merupakan ruangan asalnya. Kesalahan yang "direncanakan" terjadi keesokan harinya saat

 paginya pasien ini dibawa untuk suatu prosedur jantung terbuka. Dia berada di atas meja operasi

yang mestinya bukan untuk dia selama satu jam. Para dokter membuat irisan pada pangkal

 pahanya, menusuk sebuah arterinya, menyambungnya ke sebuah pipa pembuluh lalu ke atas ke

 jantungnya (suatu prosedur yang mengakibatkan resiko tinggi terjadinya pendarahan, infeksi,

(14)

Kemudian tiba-tiba telepon berdering, dan seorang dokter dari bagian lain bertanya "Apa

yang kalian lakukan dengan pasienku?" Tidak ada yang salah dengan jantungnya. Kardiologis

yang melakukan prosedur itu mencek data wanita itu dan baru menyadari kesalahan fatal telah

terjadi. Studi itu langsung distop, setelah rekondisi wanita malang itu akhirnya dikembalikan ke

kamar asalnya, beruntungnya, dalam kondisi yang masih stabil.

Kasus II :

“Kasus Malpraktek dalam Bidang Orthopedi ”

Seorang pasien menjalani suatu pembedahan di sebuah kamar operasi. Sebagaimana

layaknya, sebelum pembedahan dilakukan anastesi terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan oleh

dokter anastesi, sedangkan operasi dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang (orthopedy).

Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernafas.

Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernapasan hingga

tak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di perawatan intensif dengan bantuan

mesin pernapasan (ventilator). Tentu kejadian ini sangat mengherankan. Pasalnya, sebelum

dilakukan operasi, pasien dalam keadaan baik, kecuali masalah tulangnnya.

Akan tetapi, ternyata kedapatan bahwa ada kekeliruan dalam pemasangan gas anastesi

(N2O) yang dipasang pada mesin anastesi. Harusnya gas N2O, ternyata yang diberikan gas CO2.

Padahal gas CO2 dipakai untuk operasi katarak. Pemberian CO2 pada pasien tentu mengakibatkan

tertekannya pusat-pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien

 jadi tidak sadar dan akhirnya meninggal. Ini sebuah fakta penyimpangan sederhana namun

 berakibat fatal.

V. Analisa dari kasus malpraktik medik 

(15)

Permasalahan dalam kasus ini ialah tindakan seorang Dokter yang tidak teliti dan tidak

hati-hati dalam melakukan tugasnya yaitu tidak mencek data pasien sebelum melakukan operasi.

Tindakan seperti ini bisa menimbulkan akibat yang fatal bagi pasien. Tapi, untung saja dalam

kasus di atas ini hal itu belum terjadi dan kondisi pasien masih dalam keadaan stabil.

Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk kelalaian dari petugas kesehatan yang

meletakkan pasien di atas meja operasi yang seharusnya bukan untuk si pasien. S ehingga si Dokter

 pun melakukan operasi pada pasien yang salah. Dan kasus ini termasuk ke dalam kategori

kesalahan dalam kasus perdata yang kesalahannya tidak disengaja.

Kasus II

Ada sebuah kegagalan dalam proses penetapan gas anastesi. Dan ternyata, di rumah sakit

tersebut tidak ada standar-standar pengamanan pemakaian gas yang dipasang di mesin anastesi.

Padahal seharusnya ada standar, siapa yang harus memasang, bagaimana caranya, bagaimana

monitoringnnya, dan lain sebagainya. Idealnya dan sudah menjadi keharusan bahwa perlu ada

sebuah standar yang tertulis (misalnya warna tabung gas yang berbeda), jelas, dengan formulir

yang memuat berbagai prosedur tiap kali harus ditandai dan ditandatangani. Seandainya prosedur

ini ada, tentu tidak akan ada, atau kecil kemungkinan terjadi kekeliruan. Dan kalaupun terjadi akan

cepat diketahui siapa yang bertanggungjawab.

Jadi, contoh kasus malpraktik yang ke-II ini merupakan suatu bentuk kelalaian berat (culpa

lata) dari tenaga kerja yang ada di rumah sakit, bukan hanya tenaga medis, tetapi juga tenaga dalam

 bidang logistik, dalam bidang perencanaan, dan lain-lain yang menimbulkan dampak yang sangat

 buruk bagi pasien yaitu kematian. Kelalaian fatal ini bisa dikatakan terjadi karena kurangnya

ketelitian dari dokter ataupun petugas kesehatan lainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan

terhadap pasien.

Kelalaian ini juga bisa disebabkan karena manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik,

 pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim serta banyak lagi faktor yang

lainnya. Dan tindakan tersebut tidak hanya melangar hukum, kode etik kedokteran dan juga standar

 berperilaku dalam suatu agama tetapi bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Referensi

Dokumen terkait