• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

36

UJI ANTIBAKTERI INFUSA

KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO

Oleh: Nuzulia Santi1, Aminuddin Prahatamaputra2, Aulia Ajizah3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin1,2,3

ABSTRAK

Kasturi merupakan jenis endemik yang tumbuh khas di daerah Kalimantan Selatan. Tanaman ini termasuk dalam genus Mangifera yang masih belum diteliti lebih lanjut. Berdasarkan kajian terdahulu saponin, tanin, dan flavonoid potensial menghambat pertumbuhan bakteri. Ketiga metabolit sekunder tersebut menurut hasil uji fitokimia terkandung dalam kulit batang kasturi.Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh pemberian infusa kulit batang kasturi pada berbagai konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara in vitro dan mengetahui konsentrasi berapa infusa kulit batang kasturi paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakram kertas (disk diffusion method) dengan 6 perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Analisis data dilakukan dengan uji One Way Anova menggunakan taraf signifikansi 5%. Dilanjutkan dengan uji alternatif Kruskal Wallis karena varian antar kelompok yang tidak homogen, sehingga tidak memenuhi syarat Anova.Perbedaan tiap macam konsentrasi diketahui melalui uji Mann-Whitney U. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa pemberian infusa kulit batang kasturi berpengaruh nyata (< 0,05) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli. Konsentrasi paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli adalah konsentrasi 50%.

Kata kunci: Infusa kulit batang kasturi, Escherichia coli, zona hambat

PENDAHULUAN

Antarlina (2009)dan Ariyani, dkk. (2010) menyatakan bahwa jenis tumbuhan ini merupakan jenis endemik yang tumbuh khas di daerah Kalimantan Selatan. Kasturi termasuk tumbuhan dari genus Mangifera (mangga-manggaan) dan merupakan bagian dari famili Anacardiaceae.

Mustikasari dan Ariyani (2008) menyatakan bahwa selama ini masyarakat hanya memanfaatkan buah kasturi untuk dikonsumsi karena

(2)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

37

rasa buahnya yang manis dan aromanyayang khas. Sedangkan bagian tumbuhan lainnya seperti batang, akar, dan daun belum dimanfaatkan.

Uji fitokimia terhadap tumbuhan kasturi beberapa kali pernah dilakukan adalah pada bagian batangnya. Hasil uji fitokimia dari tumbuhan kasturi yang dilakukan Mustikasari dan Ariyani (2008) menunjukkan bahwa batang kasturi mempunyai kandungan fitokimia yakni saponin dan tanin.

Batubara (2009) mengatakan bahwa kayu dan kulit kayu memiliki perbedaan dalam hal komponen kimia penyusunnya. Jika kayu dominan disusun oleh selulosa maka kulit kayu banyak mengandung zat ekstraktif. Oleh karena itu, peneliti mengambil kulit batang kasturi sebagai bahan uji antibakteri.

Bakteri yang selalu ada dalam saluran pencernaan hewan dan manusia adalah Escherichia coli, secara alamiah organisme tersebut merupakan salah satu penghuni tubuh.

Maka peneliti ingin mengetahui apakah tumbuhan khas Kalimantan Selatan, yaitu kasturi berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri E. coli. Penulis pun tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Uji Antibakteri Infusa Kulit Batang Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) Terhadap Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro.”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang dilakukan secara in vitro. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi infusa kulit batang kasturi dan variabel terikatnya adalah lebar diameter zona hambat pertumbuhan Escherichia coli.

Uji mikrobiologis menggunakan metode cakram kertas (disk diffusion method) yang mengacu pada metode Kirby-Bauer dalam (Lalitha, 2004) yang sudah terstandarisasi dan penuntun praktikum mikrobiologi oleh Mirhanuddin, dkk. (2013).

(3)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

38

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pohon kasturi yang terdapat di Jalan Trans Kalimantan Desa Anjir Muara Kota Rt.6 Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola. Pohon kasturi tersebut diambil kulit batangnya, dikeringanginkan, kemudian dihaluskan. Kulit batang diambil pada bagian batang utamanya.

Data dianalisis secara statistik dengan One Way Anova menggunakan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, tetapi pada uji homogenitas menunjukkan bahwa data tidak memiliki varians antar kelompok yang homogen. Maka dilakukan uji alternatif nonparametrik yaitu uji Kruskal Wallis karena tidak memenuhi syarat uji Anova. Uji lanjut yang digunakan adalah uji Mann-Whitney U.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, setiap konsentrasi menghasilkan lebar diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli yang berbeda-beda. Pada gambar hasil penelitian (Gambar 1-4) cakram kertas yang berwarna putih merupakan perlakuan kontrol. Sedangkan cakram kertas yang berwarna coklat pudar sampai coklat tua secara berurutan adalah konsentrasi 10% sampai 50%.

Gambar 2. Zona Hambat shaped in repitition-2

Gambar 1. Zona Hambat shaped in repitition-1

(4)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

39

Tabel 1. Lebar Diameter Zona Hambat Bakteri E.coli dan Uji KepekaanAntibakteri Keterangan : R = Resisten I = Intermediet S = Peka NS = Tidak Peka

Kemampuan masing-masing konsentrasi sebagai antibakteri dapat dilihat pada Gambar 1. Semakin tinggi konsentrasi infusa kulit batang kasturi maka semakin lebar pula diameter zona hambat yang terbentuk. Jika mengamatidiagram balok yang terbentuk pada gambar 5, dapat ditemukan adanya data yang jauh berbeda, yaitu pada ulangan ke-3.

Konsentrasi ekstrak kulit batang kasturi dari infusa awal

Ulangan (mm) Rata-rata (mm) Kepekaan 1 2 3 4 A0 (0%) 0 0 0 0 0 NS A1 (10%) 5,8 5,2 5,1 5,6 5,4 R A2 (20%) 5,9 5,5 5,3 6,2 5,7 R A3 (30%) 6,7 6,2 6,7 6,6 6,6 R A4 (40%) 6,9 7,1 7,3 6,8 7,0 R A5 (50%) 7,6 7,5 9,5 7,6 8,1 R

Gambar 3. Zona Hambat shaped in repitition-3

Gambar 4. Zona Hambat shaped in repitition-4

(5)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

40

Gambar 1. Diagram Balok Zona Hambat (mm) pada Berbagai Tingkatan Konsentrasi Infusa Kulit Batang Kasturi

Pembahasan

Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Kasturi terhadap Bakteri E. coli

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, infusa kulit batang kasturi berpengaruh nyata terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli. Hal ini karena adanya kandungan metabolit sekunder pada kulit batang kasturi yang potensial sebagai antibakteri berupa kandungan

Gambar 5. fitokimia batang kasturi saponin dan tanin.

Sensitifitas Bakteri E. coli terhadap Zat Antibakteri

Angelina (2013) menyatakan daun mangga (Mangifera indica L.) mengandung senyawa tanin, alkaloid, glikosid, steroid, triterpenoid, saponin, kaumarin, komponen fenolik, flavonoid dan juga mangiferin yang mempunyai sifat antimikrobia terhadap bakteri patogen E. coli dan Staphylococcus aureus.

Semakin tinggi konsentrasi infusa kulit batang kasturi maka semakin lebar pula lebar diameter zona hambatnya. Ini terjadi karena meningkatnya konsentrasi infusa berbanding lurus dengan meningkatnya kadar metabolit sekunder.

Faktor pertama yaitu konsentrasi atau intensitas zat antimikrobial, semakin tinggi konsentrasi zat antimikrobial yang diaplikasikan dalam suatu waktu tertentu maka semakin cepat pula sel-sel bakteri akan terbunuh (tentunya sampai suatu batas tertentu).

Faktor yang kedua adalah jumlah mikroorganisme, semakin banyak jumlah bakteri E. coli maka semakin lama waktu penghambatannya, dengan ketentuan apabila segala kondisi yang lain konstan.

0 0 0 0 5,8 5,2 5,1 5,6 5,9 5,5 5,3 6,2 6,7 6,2 6,7 6,6 6,9 7,1 7,3 6,8 7,6 7,5 9,5 7,6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ulangan ke-1 Ulangan ke-2 Ulangan ke-3 Ulangan ke-4

(6)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

41

Faktor yang ketiga adalah spesies mikroorganisme, spesies mikroorganisme menunjukkan kerentanan yang berbeda-beda terhadap sarana fisik dan bahan kimia.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa pemberian infusa kulit batang kasturi berpengaruh sangat nyata (p= 0,001) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Konsentrasi 50% merupakan perlakuan yang paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli, dengan rata-rata lebar diameter zona hambat 8,1 mm.

Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti mengemukakan beberapa saran, pertama, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai uji antibakteri infusa kulit batang kasturi secara in vitro, terutama mengenai ekstraksi dan percobaan infusa dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Kedua, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji antibakteri infusa kulit batang kasturi secara in vivo. Ketiga, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan metabolit sekunder kulit batang kasturi mengingat masih sedikitnya penelitian-penelitian terkait kandungan metabolit sekunder tumbuhan kasturi, baik itu akar, batang, daun, bunga, buah maupun bijinya.

DAFTAR PUSTAKA

Angelina, Thiodora Mone. 2013. Aktivitas Antimikrobia Daun Mangga

(Mangifera indica L.) terhadap Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus. Disertasi Doktor. Faculty of Industrial Technology, Surabaya. Dipublikasikan.

Antarlina, Sri S. 2009. Identifikasi Sifat Fisik dan Kimia Buah-buahan Lokal Kalimantan. Buletin Plasma Nutfah. Vol.15 No.2: 87.

Ariyani, Dahlena, Kholifatu Rosyidah, Taslim Ersam, dan Mardi Santoso. 2010. Isolasi Senyawa Fenolat Berkhasiat Sitotoksik dari Kulit

(7)

Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016

42

Batang Kasturi (Mangifera casturi). Sains dan Terapan Kimia.Vol.4 No.2: 102.

Batubara, Ridwanti. 2009. Analisis Kandungan Kimia Zat Ekstraktif Kulit Kayu Medang Hitam (Cinnamomum porrectum Roxb). Skripsi Sarjana. Departemen Kehutanan Fak. Pertanian USU, Medan. Tidak Dipublikasikan.

Lalitha, M. K. 2004. Manual on Antimicrobial Susceptibility Testing. Department of Microbiology Christian Medical College, Vellore Tamil Nadu.

Mirhannuddin, Aminuddin, P. Putra, dan Aulia Ajizah. 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi (AKKC 252). FMIPA Unlam, Banjarmasin. Mustikasari, Kamilia dan Dahlena Ariyani.2008. Studi Potensi Binjai

(Mangifera caesia) dan Kasturi (Mangifera casturi) sebagai Antidiabetes melalui Skrinning Fitokimia pada Akar dan Batang. Sains dan Terapan Kimia. Vol.2 No.2: 65.

Gambar

Gambar 2. Zona Hambat shaped  in repitition-2
Gambar 3. Zona Hambat shaped  in repitition-3
Gambar 1.  Diagram  Balok  Zona  Hambat  (mm)  pada  Berbagai  Tingkatan Konsentrasi Infusa Kulit Batang Kasturi

Referensi

Dokumen terkait

“ Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, perilaku belajar dan minat belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

Pero poco después «le entró a nues- tro poeta la ventolera de hallar la cuadratura del círculo» (López-Cañete 1996, p. XII), lo que le lleva a pasar noches sin dormir y

Sikap positif ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum ringan 15 (62,5%), emesis gravi- darum sedang 6 (25%) dan emesisi gravidarum berat 3 (12,5%) sedangkan sikap negative ibu

Pembelajaran pada Siklus II menggu- nakan dadu dengan simbol lingkaran berwar- na-warni sebagai media pembelajaran. Setiap sisi dadu menunjukan bilangan tertentu sesuai dengan

Prasasti-prasasti kuno milik umat Islam Indonesia terukir pada bangunan arsitekrural, baik pada bangunan interior seperti masjid, memasuki gerbang Situs Makam

Adalah tidak mungkin bahwa jika kita tidak melakukan upaya apapun untuk menghindari keburukan, kita tidak melakukan upaya untuk mengikuti kebajikan, kita tidak memahami

Pembahasan, Pengertian Candi, terdiri dari pengertian candi, fungsi candi, perbedaan arsitektur candi Hindu dan Budha, dan perbedaan arsitektur candi Jawa Timur dan Jawa