• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH

Santa Hardiningsih Prasetyo (120620120013) Ignatius Adisurya Kantus (120620120001)

Hendra Kusbiantoro (120620120006) Fajar Santoso (120620120002)

(2)

Laporan Keuangan

 Laporan keuangan disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.

 Laporan keuangan terutama digunakan untuk

mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan

operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

(3)

Tujuan Pelaporan

(1-2)

Untuk menyajikan informasi:

 sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya

keuangan;

 kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;

 jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

 bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

(4)

Tujuan Pelaporan

(2-2)

 posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan

dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan

 perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah

mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

(5)

Manfaat LK

AKUNTABILITAS Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kegiatan secara periodik

MANAJEMEN

Membantu para pengguna mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan  memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana

TRANSPARANSI Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat

KESEIMBANGAN ANTAR GENERASI

Membantu para pengguna untuk mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran yang

(6)

Komponen LK

(1-2)

Dalam suatu set laporan keuangan pokok terdiri dari:  Laporan Realisasi Anggaran: menggambarkan

perbandingan antara anggaran dengan realisasinya

dalam satu periode pelaporan. Sekurangnya menyajikan unsur-unsur: pendapatan, belanja, transfer,

surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.

Neraca: menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

(7)

Komponen LK

(2-2)

Laporan Arus Kas: menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan

setara kas pada tanggal pelaporan.

Catatan atas Laporan Keuangan: penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk kebijakan

(8)

LK Pemerintah Pusat

(1-4)

Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang diaudit oleh BPK terdiri dari: Laporan Realisasi APBN (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK), yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya. Perkembangan LRA, Neraca dan LAK yang disajikan pada LKPP sepanjang 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(9)

LK Pemerintah Pusat

(2-4)

 Perkembangan Laporan Realisasi APBN

Ringkasan Laporan Realisasi APBN selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut (Rp. triliun): (http://www.perbendaharaan.go.id)

(10)

LK Pemerintah Pusat

(3-4)

 Perkembangan Neraca

Ringkasan Neraca Pemerintah Pusat selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut (Rp. triliun): (http://www.perbendaharaan.go.id)

(11)

LK Pemerintah Pusat

(4-4)

 Perkembangan Laporan Arus Kas

Ringkasan Laporan Arus Kas selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut (Rp. triliun): (http://www.perbendaharaan.go.id)

(12)

Analisis Laporan Keuangan

 Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan untuk

menginterpretasikan angka-angka dari berbagai macam informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan dan hasil dari analisis tersebut dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, atau politik.

 Dalam melakukan analisis, setiap pengguna laporan

harus mengidentifikasi informasi yang harus dipilih untuk dianalisis, teknik analisis yang tepat, ruang

lingkup, kedalaman analisis dengan menggunakan pertimbangan yang cermat agar dapat memperoleh informasi yang diinginkan untuk mendukung keputusan-keputusan yang diambilnya.

(13)

Tujuan Analisis LK

Meyakini bahwa pemerintah telah melaksanakan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-udangan

Mengukur dan mengevalusasi kinerja pemerintah

Mengukur potensi pendapatan atau sumber ekonomi

Mengetahui kondisi keuangan

Mengetahui kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajibannya T U J U A N

(14)

Analisis Komponen LK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Analisis Neraca Analisis Laporan Realisasi Anggaran

Analisis Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan DENGAN

(15)

Prasyarat Analisis LK

 Laporan keuangan disusun berdasarkan Sistem

Akuntansi Pemerintahan Pusat (SAPP) dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

 Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan

yang dipengaruhi oleh suatu kondisi atau masalah yang spesifik tidak menjadi obyek analisis.

 Pengaruh transaksi, peristiwa dan kejadian yang ekstrim

atau luar biasa juga harus dieliminasi supaya tidak menyesatkan.

 Pemilihan angka-angka yang menjadi tolok ukur harus

dilaksanakan secara hati-hati, terlebih lagi jika yang digunakan sebagai pembanding adalah laporan

(16)

Tolok Ukur atau Pembanding

1. Evaluasi hasil analisa laporan keuangan akan

dibandingkan dengan kriteria atau tolok ukur yang ditetapkan.

2. Tolok ukur yang dapat digunakan dalam melakukan

analisa ini antara lain:

 informasi internal dari kementerian negara/lembaga

yang bersangkutan, berupa:

 rencana kerja dan anggaran atau dokumen

lainnya

 laporan keuangan periode sebelumnya

 informasi eksternal, informasi yang disajikan dalam

(17)

Langkah-Langkah Analisis

1. Menilai kinerja makro. Misalnya dibidang ekonomi

menyangkut tingkat inflasi. Atau dibidang pemerintahan menyangkut indeks good governance, indeks korupsi, dan indeks kepuasan pelayanan.

2. Menilai kinerja program dan kegiatan. Dapat dilihat

dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan dan

Pembangunan atau dari Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

3. Menilai kinerja keuangan. Setelah dilakukan penilaian

terhadap kinerja makro serta kinerja program dan

kegiatan, kemudian dapat dilakukan penilaian kinerja lebih rinci dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.

(18)

Metode Analisis

o Analisis horisontal: dilaksanakan dengan

membandingkan angka-angka dalam suatu LK

kementerian negara/lembaga dengan kementerian negara/lembaga lainnya, antara pemerintah dengan pemerintah lainnya. LK yang digunakan untuk analisis adalah paling sedikit 5 tahun.

o Analisis vertikal: dilakukan dengan membandingkan

antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam

laporan keuangan yang sama. LK yang digunakan untuk analisis adalah cukup 1 tahun.

(19)

Teknik Analisis

1. Analisis perubahan LK

2. Analisis persentase per komponen 3. Analisis tren

4. Analisis rasio

5. Analisis sumber dan penggunaan dana 6. Analisis ketaatan terhadap peraturan

(20)

1. Analisis Perubahan LK

(1-2)

Pengertian

Teknik analisa yang dilakukan dengan memperbandingkan pos-pos yang sama dari dua LK suatu K/L dengan dua

periode yang berlainan.

Tujuan

Untuk mengetahui perubahan suatu pos dari periode yang satu ke periode yang lain.

(21)

1. Analisis Perubahan LK

(2-2)

(22)

2. Analisis Persentase Per Komponen

(1-2)

Pengertian

Suatu teknik analisa yang dilakukan dengan

membandingkan antara suatu pos terhadap totalnya dalam laporan keuangan yang sama.

Tujuan

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi suatu pos

(23)

2. Analisis Persentase Per Komponen

(2-2)

(24)

3. Analisis Tren

(1-2)

Pengertian

Teknik analisa yang dilakukan dengan membandingkan

pos-pos yang sama dari beberapa periode yang berurutan (time series data).

Tujuan

Untuk memahami arah atau kecenderungan suatu pos dari

(25)

3. Analisis Tren

(2-2)

(26)

4. Analisis Rasio

(1-6)

Pengertian

Teknik analisis yang dilakukan dengan membandingkan

pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan yang sama. Rasio-rasio yang diperoleh

selanjutnya akan dibandingkan dengan rasio yang sama di K/L yang bersangkutan untuk periode yang berlainan atau akan dibandingkan dengan rasio pos yang sama dari K/L lainnya.

Tujuan

Untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas, efisiensi serta

kemampuan suatu organisasi dalam memperoleh hasil untuk membiayai pengeluarannya.

(27)

4. Analisis Rasio

(2-6)

Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan pemerintah untuk membayar utang (kewajiban) jangka pendeknya. Rasio ini bisa diukur dengan rasio lancar dan rasio kas (terhadap utang jk. Pendek). Pos persediaan pada neraca

pemerintah umumnya bukan persediaan barang dagang yang ditujukan untuk dijual tetapi untuk digunakan dalam operasi pemerintah atau diserahkan

kepada masyarakat. Oleh karena itu, dalam perhitungan rasio lancar sebaiknya pos persediaan tidak diperhitungkan.

ILUSTRASI

Rasio lancar = (aktiva lancar – persediaan) : utang jk. Pendek Rasio lancar = (72.825 – 1.540) : 6.890

Rasio lancar = 10,35

Rasio lancar (current ratio) ini menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar (di luar persediaan) dengan utang jangka pendek yang besarnya adalah

10,35:1. Hal ini berarti untuk setiap Rp. 1 utang, pemerintah mempunyai Rp. 10,35 aktiva yang sangat lancar. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi

keuangan pemerintah sangat likuid. Nilai standar rasio lancar dianggap aman adalah 2:1 dan nilai minimalnya adalah 1:1 (Mahmudi, 2007).

(28)

4. Analisis Rasio

(3-6)

Likuiditas

ILUSTRASI

Rasio kas = kas dan setara kas : utang jk. Pendek Rasio kas = 68.935 : 6.890

Rasio kas = 10

Kesimpulan: rasio kas (quick ratio) menunjukkan perbandingan yang lebih likuid dari rasio lancar, dalam hal ini perbandingan antara kas dengan utang jangka pendek adalah 10:1. Hal ini berarti untuk setiap Rp. 1 utang,

pemerintah mempunyai Rp. 10 kas dan setara kas. Kondisi ini menunjukkan bahwa kodisi keuangan pemerintah sangat likuid. Artinya tanpa harus

menunggu ditagihnya piutang pajak, pemerintah sudah dapat melunasi utang jangka pendek tersebut pada saat ini.

(29)

4. Analisis Rasio

(4-6)

Solvabilitas

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah untuk membayar semua utangnya yang akan jatuh tempo. Rasio ini bisa diukur dengan rasio aktiva terhadap utang atau rasio ekuitas dana terhadap utang.

ILUSTRASI

Rasio solvabilitas = total aktiva : total utang Rasio solvabilitas = 663.325 : 12.890

Rasio solvabilitas = 51,46

Kesimpulan: rasio solvabilitas menunjukkan perbandingan antara total aktiva dengan total utang yang besarnya adalah 51,46:1. Hal ini berarti untuk setiap Rp. 1 utang, pemerintah mempunyai Rp. 51,46 aset. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan pemerintah masih sangat solvable. Nilai minimal rasio solvabilitas dianggap aman adalah 1:1 (Mahmudi, 2007).

(30)

4. Analisis Rasio

(5-6)

(31)

4. Analisis Rasio

(6-6) Current Asset Current Ratio= --- Current Liabilities Cash Quick Ratio = --- Current Liabilities Total Asset Solvabilitas Ratio = --- Total Liabilities 1,27 0,58 1,35 1,23 0,43 1,26 2010 2009

(32)

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

(1-2)

Pengertian

Teknik analisa untuk mengetahui dari mana pemerintah memperoleh dana dan bagaimana pemerintah tersebut

menggunakan dana yang diperolehnya selama tahun berjalan.

Tujuan

Analisa ini dimaksudkan antara lain untuk mengetahui:

 sumber dana selama satu tahun anggaran

 penggunaan dana selama satu tahun anggaran

 kemampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

operasionalnya

 sumber dana yang digunakan untuk memperoleh aset  dari mana defisit anggaran ditutup

(33)

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

(2-2)

(34)

6. Analisis Ketaatan Terhadap Peraturan

(1-3)

Pengertian

Teknik analisa yang dilakukan dengan cara menguji

apakah peraturan-peraturan yang ada telah ditaati.  Tujuan

Untuk meyakini bahwa semua peraturan

(35)

6. Analisis Ketaatan Terhadap Peraturan

(2-3)

Prinsip

1. Pendapatan dan belanja diatur dalam undang-undang APBN

2. Prinsip prealabel, yaitu anggaran harus disahkan sebelum ada

penggunaan

3. Prinsip universalitas, yaitu semua jenis pengeluaran harus

dicantumkan dalam anggaran

4. Prinsip spesialitas, yaitu anggaran yang telah disediakan dalam mata

anggaran pengeluaran tertentu tidak diperkenankan untuk digeser

5. Prinsip periodisitas, yaitu laporan disusun secara berkala sesuai

dengan peraturan

6. Azas bruto, yaitu tidak diperbolehkan adanya offsetting antara

pendapatan dan belanja

7. Anggaran belanja merupakan plafon

8. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan pedoman yang mengatur

(36)

6. Analisis Ketaatan Terhadap Peraturan

(3-3)

Analisis

Berdasarkan pasal 30 ayat (2) UU No. 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, Pemerintah berkewajiban menyusun laporan keuangan yang setidak-tidaknya

meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya. Dari periode 2007 sd. 2011 terlihat bahwa

Pemerintah telah melakukan kewajibannya menyajikan Laporan Keuangan secara lengkap sebagaimana yang sudah diamanatkan dalam UU.

(37)

Daftar Pustaka

Halim, Abdul. (2004). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi

Revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Mahmudi. (2007). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah: Panduan Bagi Eksekutif, DPRD dan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial dan Politik, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

 Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik. (2007). Analisis Laporan Keuangan Daerah, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta. …, (2011). Panduan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, BPK RI,

Jakarta.

 Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

 Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.  Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Rahmawati, Vivi Devi dan Ery Wibowo, Membaca Rasio-Rasio Kabupaten

Pekalongan Dalam Neraca, Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan, Fakultas

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh, sumber data harus dipertimbangkan kelayakannya sesuai kriteria seperti dikemukakan Sanafiah (1990:57) yaitu subjek penelitian harus memiliki

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Delphi adalah kompiler/ penterjemah bahasa Delphi yang merupakan bahasa tingkat tinggi (high level lenguage) sekelas dengan bahasa Pascal, Basic dan C. Bahasa pemrograman

Oleh karena itu, penelitian mengenai penentuan umur masak optimal tandan buah kelapa sawit untuk memperoleh benih bervigor tinggi (mutu maksimal) sangat

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

• Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan