• Tidak ada hasil yang ditemukan

Power Amplifier OCL (Isi).docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Power Amplifier OCL (Isi).docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang

Zaman yang mulai berkembang menjadi lebih modern seperti sekarang ini. Zaman yang mulai berkembang menjadi lebih modern seperti sekarang ini. Membuat perkembangan di Bidang Elektronika semakin pesat. Ini membuat Membuat perkembangan di Bidang Elektronika semakin pesat. Ini membuat kebutuhan manusia akan barang-barang elektronika semakin tinggi di

kebutuhan manusia akan barang-barang elektronika semakin tinggi di pasaran.pasaran. Saat ini selera masyarkat lebih diarahkan di Bidang Audio dan Video. Saat ini selera masyarkat lebih diarahkan di Bidang Audio dan Video. Masyarakat akan terus memburu perlengkapan yang di kemas secara kompleks. Masyarakat akan terus memburu perlengkapan yang di kemas secara kompleks. Oleh karena itu masyarakat membutuhkan perangkat Audio yang kualitas dan Oleh karena itu masyarakat membutuhkan perangkat Audio yang kualitas dan dilengkapi beberapa fitur tambahan. Hal iniah yang membuat kami membuat dilengkapi beberapa fitur tambahan. Hal iniah yang membuat kami membuat proyek ini dengan menambahkan teknologi masa kini, tanpa menghilangkan proyek ini dengan menambahkan teknologi masa kini, tanpa menghilangkan fungsi aslinya sendiri yaitu “Power Amp Stereo 150Watt with Mp3 Player”. fungsi aslinya sendiri yaitu “Power Amp Stereo 150Watt with Mp3 Player”. Produk ini diharapkan bisa memenuhi dan mempermudah masyarakat untuk  Produk ini diharapkan bisa memenuhi dan mempermudah masyarakat untuk  menikmati teknologi maju seperti sekarang ini.

menikmati teknologi maju seperti sekarang ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan pdari pembuatan proyek ini adalah :royek ini adalah : 1.

1. Sebagai persyarataSebagai persyaratan dalam mengikuti UK n dalam mengikuti UK (Uji Kompetensi Industri)(Uji Kompetensi Industri) 2.

2. Sebagai Aplikasi dalam semua mata pelajaran terutama Audio.Sebagai Aplikasi dalam semua mata pelajaran terutama Audio. 3.

3. Melatih diri untuk Melatih diri untuk mempunyamempunyai ras ti ras tanggung jawab yang tinggi.anggung jawab yang tinggi. 4.

4. Untuk mengetahui kemampuan siswa di dalam Untuk mengetahui kemampuan siswa di dalam proyek yang dibuatnya.proyek yang dibuatnya. Adapun manfaat dari pembuatan proyek ini adalah :

Adapun manfaat dari pembuatan proyek ini adalah : 1.

1. MendengaMendengarkan musik di rkan musik di waktu istirahat.waktu istirahat. 2.

2. MenghilangkaMenghilangkan rasa n rasa jenuh.jenuh. 3.

(2)

Bab 2

Bab 2

Landasan Teori

Landasan Teori

2.1. Transistor Sebagai Penguat

2.1. Transistor Sebagai Penguat

Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak digunakan di dunia Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak digunakan di dunia Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer,

rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, AmplifierEcho, Tone Control, Amplifier dan lain-lain.

dan lain-lain.

Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

Rangkaian transistor sebagai

(3)

Bentuk signal input dan output penguatan

Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis (dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan input pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk  gelombang antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope.

Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Common Base

Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-kan/ ditanahkan.

Sifat-sifat Penguat Common Base:

o Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil

o Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil

o Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi

(4)

2. Penguat Common Emitor

Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector.

Sifat-sifat Penguat Common Emitor:

o Signal output berbeda phasa 180 derajat

o Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif.

o Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah)

o Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor

3. Penguat Common Collector

Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input.

Sifat-sifat Penguat Common Collector:

o Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)

o Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu)

o Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)

o Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok  digunakan sebagai buffer

(5)

2.2. Filter (high Pass/Low Pass)

2.2.1. High Pass Filter

Filter high-pass atau sering juga disebut dengan filter lolos atas adalah suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat yang berada diatas frekuensi cut-off (ωc) sampai frekuensi cut-off (ωc) rangkaian tersebut dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (ωc) rangkaian tersebut. Filter  high-passs dasar disusun dengan rangkaian RC seperti berikut.

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut akan

dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.

2.2.2. Low Pass Filter

Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon

(6)

frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.

Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik  mendasar sebagai berikut. Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB. Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB. Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log ωRC Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) saja.

2.3. Jenis-Jenis Penguat Amplifier/Konfigurasi

Kelas A

Dalam Kelas A penguat, perangkat output untuk terus menerus melakukan seluruh siklus, atau dengan kata lain selalu ada bias arus yang mengalir dalam perangkat output. Topologi ini memiliki paling sedikit distorsi dan merupakan yang paling linear, tetapi pada saat yang sama adalah yang paling efisien sekitar 20%. Desain biasanya tidak komplementer dengan tinggi dan rendah output samping perangkat.

Kelas B

Penguat jenis ini beroperasi dalam cara yang berlawanan untuk Kelas A amplifier. Output perangkat hanya melakukan setengah siklus sinusoidal (satu melakukan di wilayah positif, dan satu melakukan di wilayah negatif), atau dengan kata lain, jika tidak ada sinyal input maka tidak ada arus di perangkat output. Penguat kelas ini jelas lebih efisien daripada Kelas A, pada sekitar 50%, namun memiliki beberapa masalah dengan linearitas pada titik potong, karena

(7)

waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu perangkat dan giliran yang lain perangkat.

Kelas AB

Penguat jenis ini merupakan kombinasi dari dua tipe di atas, dan saat ini salah satu yang paling umum jenis power amplifier yang ada. Berikut kedua perangkat tersebut diizinkan untuk melakukan pada saat yang sama, tetapi hanya sejumlah kecil di dekat titik crossover. Maka tiap-tiap perangkat yang melakukan selama lebih dari setengah siklus tetapi kurang dari seluruh siklus, sehingga

bawaan non-linearitas desain Kelas B diatasi, tanpa inefisiensi dari Kelas A desain. Efisiensi untuk Kelas AB amplifier adalah sekitar 50%.

Kelas D

Penguat kelas ini adalah sebuah switching atau PWM penguat seperti yang disebutkan di atas. Penguat kelas ini adalah fokus utama dari aplikasi ini catatan. Dalam jenis ini penguat, yang saklar sepenuhnya baik atau sepenuhnya off, secara signifikan mengurangi kerugian daya di perangkat output. Efisiensi 90-95%

adalah mungkin. Sinyal audio digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang PWM yang drive perangkat output, dengan tahap terakhir menjadi rendah pass filter untuk menghilangkan frekuensi tinggi carrier frekuensi PWM. Sebuah Kelas D penguat audio pada dasarnya merupakan switching PWM penguat atau

amplifier. Ada beberapa kelas yang berbeda dari amplifier. Kelas D penguat mengambil berbagai bentuk, beberapa dapat memiliki input digital dan beberapa dapat memiliki input analog. Di sini kita akan fokus pada jenis yang memiliki analog input.

(8)

BAB 3

Cara kerja Rangkaian

3.1 Gambar Blok Diagram

Input L Output L

Input R Output R

3.2. Cara Kerja Berdasarkan Blok Diagram

Catu Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penyuplai tegangan untuk seluruh rangkaian. Pada rangkaian ini ada 4 komponen dioda, 2 kapasitor, dan 1 transformator. Catu daya ini digunakan untuk menyuplai tone control, power amplifier, dan Mp3 Player. Setelah catu daya menghasilkan tegangan sesuai tegangan kerja pada rangkaian Tone Control, Amplifier Dan Mp3 Player. Maka selanjutnya cara kerja dari Tone Control, Tone Control adalah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengatur respon frekuensi sehingga bisa mendapatkan suara yang kita inginkan. Rangkaian ini memiliki beberapa bagian yaitu pengatur bass, treeble, volume, dan karena rangkaian yang kami buat Stereo maka ditambahkan Balance. Adapun fungsi dari bagian tersebut adalah :

- Volume berfungsi untuk mengatur keras lemahnya suara. - Bass berfungsi untuk mengatur nada rendah

- Treeble berfungsi untuk mengatur nada tinggi. - Balance untuk mengatur suara kanan kiri

Tone Control mendapat Input Suara dari Mp3 Player yang kemudian outputnya di umpankan ke Power Amplifier dan amplifier itu sendiri adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penguat dari output Tone Control. Namun input yang diterima rangkaian ini masih lemah kemudian dikuatkan oleh transitor

Power Amplifier Tone Control

(9)

sehingga menghasilkan output yang kuat. Yang selanjutnya akan di keluarkan melalui Speaker R dan L.

3.3. Gambar Rangkaian

Gambar Rangkaian Catu Daya

220 Vac OUTPUT + 18 Vdc D1 D2 D3 D4 T C1 C2 OUTPUT - 18 Vdc CT CT

Cara Kerja Catu daya 1. Catu Daya

Tegangan Jala-Jala/jaringan PLN sebesar 220 V diturunkan oleh trafo step down sebesar 25 V AC, yang kemudian disearahkan oleh 4 Dioda yang menjadi penyearah yang menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC. Dalam tegangan DC tersebut masih ada ripple yang artinya tegangan masih belum murni DC. Untuk menjdikan tegangan ini murni DC maka dipakailah 2 buah kapasitor, penggunaan kapasitor ini sebagai Filter yaitu hanya meloloskan tegangan DC murni saja.

(10)

Rangkaian Tone Control

Cara kerja Tone Control 2. Tone Control.

Input yang menyerupai sinyal AC melalui kapasitor pertama yang ada pada rangkaian tone control. Besarnya diatur oleh VR1, pada saat posisi VR1 diatur, maka sinyal diterukan ke jaringan LPF dan HPF. Pada jaringan LPF sinyal frekuensi tinggi akan diredam dan frekuensi rendah akan diterusakan yang akan diteruskan oleh VR2. Paa saat VR2 max maka nada rendah akan dilangsungkan ke penguat berikutnya. Pada jaringan HPF sinyal frekuensi tinggi akan diloloskan dan Frekuensi rendah akan diredam yang diatur oleh VR3 sebagai treeble. Pada saat VR3 max maka nada tinggi langsung lewat ke penguat berikutnya.

(11)

Gambar Rangkaian Power Amplifier

Cara kerja Power Amplifier 3. Power Amplifier.

Input power amp ini adalah output dari tone control tadi. Output tone di umpankan ke kapasitor, yang kemudian dikuatkan oleh differensial yaitu Q1 dan Q2. Output dari penguat tersebut dikuatkan lagi oleh Q4. Pada saat Q4 setengah periode positif maka pada transistor tersebut akan ON sehingga colector emitor akan terhubung singkat dengan  – VCC. Sehingga pada input Q5 akan negative. Pada output Q5 di kuatkan oleh Q7. Pada saat input Q6 bernilai Positif maka colector emitor Q6 Akan terhubung singkat dengan +VCC. Output Q6 dikuatkan Oleh Q8.

(12)

Bab 4

Proses Produksi Dan Jasa

4.1. Time Scedule

JADWAL PELAKSANAAN

No Kegiatan

September Oktober November Desember Januari 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 RancanganKerj a/ Penyusunan Proposal 2 GambarKerja 3 Proses Produksi/Jasa 4 Laporan 5 Presentasi/  Verifikasi 6 UjianSekolahda nNasional

(13)

4.2. Alat Dan Bahan

4.2.1 Alat

No.

Nama

Alat

Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik 

1. Penggaris Standard Buah 1 Sendiri

2. Spidol Type M dan F Buah 2 Sendiri

3. Penitik/paku Standard Buah 1 Sendiri

4. Bor PCB 12 VDC Buah 1 Sendiri

5. Multimeter Heles Buah 1 Sendiri

6. Solder 40 Watt/220V Buah 1 Sendiri

7. Atraktor Sandard Buah 1 Sendiri

8. Obeng besar +/- Set 2 Sendiri

9. Obeng Kecil +/- Set 2 Sendiri

10. Tang potong Standard Buah 1 Sendiri

11. Tang cucut Standard Buah 1 Sendiri

12. Cutter Standard Buah 1 Sendiri

13. Kertas Miniblok 

A4 Halaman 2 Sendiri

14. Palu Standard Buah 1 Sendiri

15. PCB 10x20 cm Buah 5 sendiri

4.2.2 Bahan

No NamaBahan Spesifikasi Satuan Jumlah 1. Resistor 1K / 50 W Buah 8 2. Resistor 6K8 Buah 6 3. Resistor 270K Buah 6 4. Resistor 4K7 Buah 8 5. Resistor 5K6 Buah 6 6. Resistor 8K2 Buah 2 7. Resistor 47K Buah 2 8. Resistor 560 Buah 6 9. Resistor 30K Buah 4

(14)

10. Resistor 10K Buah 2

11. Resistor 2K2 Buah 2

12. Resistor 100 Buah 6

13. Resistor 330 Buah 4

14. Resistor 1 OHM Buah 8

15. Potensiometer B 50K Buah 1 16. Potensiometer B 50K X2 Buah 2 17. Potensiometer B 50K X2 / CT Buah 1 18. Capasitor 100pf Buah 2 19. Capasitor 470nf Buah 4 20. Capasitor 47nf Buah 6 21. Capasitor 3,3nf Buah 2

22. Capasitor 100uf Buah 2

23. Capasitor 4,7uf / 25V Buah 6 24. Capasitor 22uf / 25V Buah 4 25. Capasitor 470uf / 25V Buah 1 26. Capasitor 47uf / 25V Buah 8 27. Capasitor 4700uf / 50V Buah 20

28. Dioda IN 4148 Buah 10

29. Dioda IN 5407 Buah 4

30. Transistor C 945 Buah 4

31. Transistor 2SA 645 Buah 6

32. Transistor C2001 Buah 2

33. Transistor A 648 Buah 2

(15)

35. Transistor TIP 31 Buah 2 36. Transistor TIP 32 Buah 2 37. Trafo 3A CT 220/18 -0-18 Buah 1 42. Panel pengatur Standard Buah 1 43. Knop pengatur Standard Buah 4 44. Power switch Standard denganlampu Buah 1

45. Jack RCA 2P Buah 1

46. Jack RCA 1P Buah 1

47. Kabel RCA 3P Buah 1

48. Heatsink Satuan Buah 4

49. PCB 15 x 12 cm Buah 1

50. Tinol 0,4 60%. meter 3

51. Plug AC Standard 220 VAC Buah 1

52. Kabel Merah meter 1

53. Kabel Biru meter 1

54. Kabel Hitam meter 1

55. Kabel speaker Standard meter 2 56. Sekrup Besar 25 mm Buah 14 57. Sekrup Kecil 10 mm Buah 10 58. Sekrup Kecil 5 mm Buah 10

59. Baut Kecil Buah 5

(16)

4.3. Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah Harga 1. Resistor 1K/0,5 W buah 8 400 2. Resistor 6K8 buah 6 100 3. Resistor 270K buah 6 300 4. Resistor 4K7 buah 8 400 5. Resistor 5K6 buah 6 300 6. Resistor 8K2 buah 2 100 7. Resistor 47K buah 2 100 8. Resistor 560 buah 6 300 9. Resistor 30K buah 4 200 10. Resistor 10K buah 2 100 11. Resistor 2K2 buah 2 100 12. Resistor 100 buah 6 300 13. Resistor 330 buah 4 200 14. Resistor 1 OHM buah 8 400 15. Potensiometer B 50K buah 1 1.250 16. Potensiometer B 50K X2 buah 2 4.00 17. Potensiometer B 50K X2/ CT buah 1 2.500 18. Capasitor 100pf buah 2 200 19. Capasitor 470pf buah 4 400 20. Capasitor 47nf buah 6 1.200 21. Capasitor 3,3nf buah 2 200

(17)

22. Capasitor 100nf buah 2 400 23. Capasitor 4,7uf/25V buah 6 900 24. Capasitor 22uf / 25 V buah 4 600 25. Capasitor 470uf / 25 V buah 1 600 26. Capasitor 47uf / 25 V buah 8 2.800 27. Capasitor 4700uf / 50 V buah 2 10.00 28. Dioda IN 4148 buah 10 1.000 29. Dioda IN 5407 buah 4 1.600 30. Transistor C 945 buah 4 1.000 31. Transistor 2SA 645 buah 6 2.100 32. Transistor C2001 buah 2 800 33. Transistor A 648 buah 2 2.000 34. Transistor C 1384 buah 2 2.000 35. Transistor TIP 31 buah 2 3.600 36. Transistor TIP32 buah 2 3.600 37. Trafo 3A CT buah 1 75.000 42. Panel pengatur Standar buah 1 2.500 43. Knop pengatur Standar buah 4 1.000 44. Power switch Standar dengan lampu buah 1 2.000 45. Jack RCA 2P buah 1 1.000

46. Jack RCA 1p buah 1 500

47. Kabel RCA 3P buah 1 4.000 48. Heatsink Satuan buah 4.000 49. PCB polos 20 x 12 cm buah 1 2.000 50. Tinol  0,4 60% meter 3 1.500

(18)

51. Plug AC Standard 220 VAC buah 1 2.500 52. Kabel Merah meter 1 1.000 53. Kabel Biru meter 1 1.000 54. Kabel Hitam meter 1 1.000 55. Kabel speaker Standar meter 2 3.000 56. Sekrup Besar 25 mm buah 14 1.400 57. Sekrup Kecil 10 mm buah 10 500 58. Sekrup Kecil 5 mm buah 10 500

59. Baut Kecil buah 5 250

60. FeC13 Kristal/Padat ons 1 2.000

61. kayu 20.000

62 Mp3 Player Buah 1 50.000

Jumlah 204.400

B. Biaya Produksi (BP)

Biaya Produksi = 15% x Harga Bahan = 15% x Rp. 204.400,00 = Rp. 30.660

C. Keuntungan (U)

Keuntungan = 15% x (Harga Bahan + Biaya Produksi) = 15% x (Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00) = Rp. 35.295,00

D. Harga Jual (HJ)

Harga Jual = HB+ BP+

= Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00+ Rp. 35.295,00 = Rp. 270.355,00

(19)

4.4. Lay Out PCB

Power Amplifier 150W

(20)
(21)

Bab 5

Penutup

4.1. Kesimpulan

Hasil Proses

- Teknis

Dari hasil proses yang telah berjalan, kendala teknis yang selalu dialami ialah banyaknya komponen yang sudah rusak.

- Biaya

Untuk biaya ialah pada pembelian MP3 Player.

4.2. Saran

Hasil proses

Pastikan sebelum membeli komponen di periksa terlebih dahulu, karena dapat memakan banyak biaya.

Gambar

Gambar Rangkaian Catu Daya
Gambar Rangkaian Power Amplifier

Referensi

Dokumen terkait