• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Filter Anti Aliasing dan Analog Digital Converter (ADC) untuk Sistem Pengenalan Pengucap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Filter Anti Aliasing dan Analog Digital Converter (ADC) untuk Sistem Pengenalan Pengucap"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II DASAR TEORI

2. 1 Suara

Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air,

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya

dengan suara. Pembangkitan ucapan manusia dimulai dengan awal konsep dari gagasan

yang ingin disampaikan pada pendengar. Pengucap mengubah gagasan tadi dalam

struktur linguistik dengan memilih kata atau frasa yang secara tepat dapat mewakili dan

membawakannya dengan tata bahasa yang dimengerti antara pengucap dan pendengar.

Ucapan yang diucapkan memiliki tujuan tertentu dengan asumsi bahwa ucapan tersebut

diucapkan secara benar, dapat diterima, dan dipahami oleh pendengar yang dituju.

Pembangkitan ucapan pada hakekatnya berhubungan dengan kemampuan mendengar.

Sinyal ucapan dibangkitkan oleh organ vokal dan ditransmisikan melalui udara menuju

telinga pendengar[1].

Gelombang

Bunyi

Produksi Suara pemahaman suara

Gambar 2.1 Lingkaran komunikasi suara

Gambar 2.1 memperlihatkan proses antara pengucap dengan pendengar serta

mekanisme dalam produksi suara dan pemahaman suara oleh manusia.

(2)

Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh membentuk ciri suara manusia

yaitu pitch dan timbre (warna suara). Pitch berpengaruh terhadap terhadap frekuensi

dasar yang dimiliki oleh setiap benda yang bergetar dan mengeluarkan bunyi. Timbre

merupakan muatan harmonik dari suara yang mempengaruhi karakteristik suara yang

membuat kita bisa membedakan antara suara satu dengan suara yang lainnya.

2. 2 Pitch

Berbagai macam suara yang dapat didengar manusia merambat melalui udara

dan dipantulkan ke segala arah. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk

membedakan berbagai jenis suara adalah pitch atau frekuensi dasar dari suara tersebut.

Perbedaan tinggi rendah suara berhubungan dengan jarak antar pitch pada gelombang

(pitch period). Panjang jarak tersebut berpengaruh pada frekuensi. Semakin pendek

jarak semakin tinggi frekuensi sebaliknya semakin lebar jarak semakin rendah

frekuensi. Pada lingkup musik tinggi rendah suara diwakili dengan notasi. Setiap notasi

memiliki standar frekuensi dan disimbolkan dengan huruf atau angka. Frekuensi sendiri

merupakan banyak getaran per detik yang bisa dinyatakan bisa dinyatakan dalam satuan

Hz. Gambar 2.2 memperlihatkan hubungan antara pitch dan pitch period[2].

Gambar 2.2 Pitch dan Pitch Period

2. 3 Timbre

Faktor lain yang menjadi ciri suara adalah timbre. Timbre dapat disebut sebagai

(3)

membuat kita bisa membedakan antara suara yang satu dengan suara yang lainnya,

walaupun pitch dan level kekerasan (loudness, dipengaruhi oleh amplitudo) suaranya

sama. sebagai ilustrasi suara yang dihasilkan oleh gitar yang memainkan nada “A”

berbeda dengan suara yang dihasilkan piano walaupun dimainkan dengan nada yang

sama. Perbedaan karakter suara antara gitar dengan piano disebabkan perbedaan timbre.

Getaran gelombang suara cukup kompleks, dan biasanya bergetar dalam beberapa

frekuensi secara simultan. Inilah sebenarnya yang menyebabkan karakter suara

masing-masing benda berbeda dikarenakan “muatan harmonik” timbre yang berbeda pula.

Gambar 2.3 merupakan ilustrasi dari sebuah sinyal suara yang memiliki fundamental

frekuensi sama dengan muatan harmonik berbeda[2].

Gambar 2.3 Muatan harmonik pada domain frekuensi

2. 4 Pengolahan Sinyal Suara

Definisi dari sinyal suara yaitu suatu sinyal yang mewakili dari suara. Sinyal

suara dibentuk dari kombinasi berbagai frekuensi pada berbagai amplitudo dan fasa.

Pengolahan suara adalah suatu perkembangan teknik dan sistem yang memungkinkan

komputer suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan

dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan suatu pola

(4)

menjadi siyal digital dengan cara mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan

angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasi

kata-kata tersebut tersebut, hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan

dalam bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah

komando untuk melakukan suatu pekerjaan[3].

2. 5 Aliasing

Semua sinyal yang dapat diproses oleh komputer hanyalah signal discrete atau

sering dikenal sebagai istilah digital signal. Agar sinyal asli dapat diproses oleh

komputer, maka harus diubah terlebih proses, diantaranya adalah proses sampling data.

Proses sampling adalah suatu proses untuk mengambil data signal continue untuk setiap

periode tertentu. Dalam melakukan proses sampling data, berlaku aturan Nyquist, yaitu

bahwa frekuensi sampling (sampling rate) minimal harus 2 kali lebih tinggi dari

frekuensi maksimum yang akan di-sampling. Jika signal sampling kurang dari 2 kali

frekuensi maksimum sinyal yang akan di-sampling, maka akan timbul efek aliasing.

Aliasing adalah suatu efek dimana sinyal yang dihasilkan memiliki frekuensi yang

berbeda dengan sinyal aslinya. yang diperlihatkan Gambar 2.4[3].

(5)

2. 6 Filter

Filter merupakan suatu sistem yang mempunyai fungsi transfer tertentu untuk

meloloskan sinyal masukan pada frekuensi - frekuensi tertentu dan menyaring /

memblokir / melemahkan sinyal masukan pada frekuensi-frekuensi yang lain. Berikut

adalah filter menurut frekuensi yang disaring.

2.6.1 High Pass Filter

High pass filter adalah suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat

yang berada diatas frekuensi cut-off (Fc) sampai frekuensi cut-off (Fc) rangkaian

tersebut dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc)

rangkaian tersebut. Adapun rangkaian high pass filter dapat dilihat pada Gambar 2.5[4].

Gambar 2.5 High pass filter

Prinsip kerja dari high pass filter adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar

komponen C dan R, dimana kapasitor akan mudah melewatkan sinyal AC yang sesuai

dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen resistor yang lebih mudah

melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah. Prinsip kerja utamanya sendiri adalah

dengan cara saat sinyal input dengan frekuensi diatas nilai frekuensi cut-off (Fc) maka

sinyal tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen kapasitor.

(6)

pass filter memiliki frekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal input tersebut

akan dilemahkan melalui komponen resistor.

... (2.1)

Frekuensi resonansi dari filter high pass mengikuti nilai time constant (T) dari gambar

rangkaian filter high pass tersebut.

2.6.2 Low Pass Filter

Low pass filter adalah sebuah rangkaian filter dimana yang akan dilewatkan

adalah sinyal yang memiliki frekuensi dibawah nilai cut-off, dan ketika terdapat sinyal

yang berada diatas nilai cut-off maka sinyal tersebut akan dilemahkan[4].

.

Gambar 2.6 Low pass filter

Dari Gambar 2.6 memperlihatkan bahwa rangkaian low pass filter memiliki kebalikan

dari rangkaian high pass filter, dimana yang disusun paralel adalah kapasitor sedangkan

pada high pass filter yang dirangkai paralel adalah resistornya. Dan memiliki prinsip

kerja yang berkebalikan juga, jika pada high pass filter, yang diloloskan adalah sinyal

dengan frekuensi diatas batas cut-off (Fc) namun pada low pass filter yang diloloskan

adalah sinyal dengan frekuensi dibawah batas cut-off (Fc). Frekuensi cut-off (fc) dari

(7)

=

... (2.2)

Rangkaian filter pasif low pass filter RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan

menggunakan R. Dimana pada filter low pass filter RC ini tegangan output diambil

pada titik pertemuan RC.

2.6.3 Band Pass Filter

Band pass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang hanya untuk

melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuensi tertentu dan untuk menahan isyarat diluar

jalur pita frekuensi tersebut. Jenis filter ini memiliki tegangan keluaran maksimum pada

satu frekuensi tertentu yang disebut dengan frekuensi resonansi (Fr). Jika frekuensinya

berubah dari frekuensi resonansi maka tegangan keluarannya turun, ada satu frekuensi

diawas frekuensi resonansi (Fr) dan satu dibawah (Fr) dimana gain (penguatannya) tetap

0,707 Ar. Frekuensi cut-off atas diberi tanda (Fh) dan frekuensi cut-off bawah diberi

tanda (Fl). Pita frekuensi antara Fh dan Fl adalah bandwidht (B). Adapun rangkaian

band pass filter ditunjukkan pada Gambar 2.7[4].

(8)

Rangkaian band pass filter adalah kombinasi antara low pass filter dengan high pass

filter dimana rangkaian low pass filter dirangkai terlebih dahulu baru rangkaian itu

disusun paralel dengan rangkaian high pass filter. Seperti yang terlihat pada gambar

diatas. Untuk nilai frekuensi cut-off atas ditentukan oleh filter high pass

=

... (2.3)

dan frekuensi cut-off bawah ditentukan oleh filter low pass

=

... (2.4)

2.6.4 Band Stop Filter

Band stop filter merupakan sebuah jenis filter yang memiliki karakteristik

menahan sinyal dengan frekuensi sesuai frekuensi cut-off rangkaian dan akan

melewatkan sinyal yang memiliki frekuensi diluar frekuensi cut-off rangkaian tersebut

baik dibawah atau diatas frekuensi cut-off rangkaian filter. Band stop filter merupakan

kebalikan dari band pass filter. Jadi yang dilewatkan adalah sinyal yang tidak berada

pada rentang cut-off atas dan cut-off bawah. Adapun rangkaian band stop filter

ditunjukkan pada Gambar 2.8[4].

(9)

Pada band stop filter memiliki rangkaian yang sedikit berbeda dari rangkaian band pass

filter namun masih menggunakan kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.

Dapat dilihat besar frekuensi cut-off dari filter band stop.

=

... (2.5)

2. 7 Analog Digital Converter (ADC)

Analog Digital Converter adalah suatu teknik untuk merubah masukan sinyal

analog menjadi keluaran sinyal digital, proses ini diperlukan untuk mempermudah

dalam hal pengolahan data. Dalam hal ini, untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal

digital diperlukan 3 proses, diantaranya adalah proses sampling data, proses kuantisasi,

dan proses pengkodean.

Proses sampling adalah suatu proses untuk mengambil data signal continue

untuk proses tertentu. Dalam proses untuk pengambilan data, berlaku aturan Nyquist,

yaitu bahwa frekuensi sampling (sampling rate) minimal harus dua kali lebih tinggi dari

frekuensi maksimum yang akan di sampling, maka akan timbul efek aliasing. Aliasing

adalah suatu efek dimana sinyal yang dihasilkan memiliki frekuensi yang berbeda

dengan sinyal aslinya.

Proses kuantisasi adalah proses untuk membulatkan nilai data ke dalam bilangan

tertentu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Semakin banyak level yang dipakai maka

semakin akurat pula data sinyal yang disimpan tetapi akan menghasilkan ukuran data

besar dan proses yang lama. Proses pengkodean adalah proses pemberian kode untuk

tiap-tiap data sinyal yang terkuantisasi berdasarkan level yang ditempati. Gambar 2.9

(10)

setiap sample sinyal untuk diproses ke dalam sampling, kuantisasi dan kemudian

decoding untuk proses pembentukan sinya digital[5].

Gambar

Gambar 2.1 Lingkaran komunikasi suara
Gambar 2.2 Pitch dan Pitch Period
Gambar 2.3 Muatan harmonik pada domain frekuensi
Gambar 2.4 Perbedaan sinyal asli dan sinyal aliasing
+6

Referensi

Dokumen terkait

directly proportional to the permeability model groin, so it can be concluded that the smaller the permeability model groin (the distance between the piles closer), the

Berdasarkan model di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan web terhadap kepuasan aktivitas belajar bagi pengguna wanita variabel Performance Expectancy (PE) yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Perpustakaan Desa Ngudi Kawruh dalam menarik pengguna perpustakaan, dan hambatan- hambatan yang dihadapi oleh

Pada subbab ini dijabarkan mengenai segala hal yang terkait dengan proses produksi yang berjalan di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera

Akan lebih mudah untuk memahami seperti apa yang dimaksud dengan sudut horizontal dengan membayangkan ada sebuah lingkaran yang mengelilingi subyek tersebut secara

•  Self-assesment  17.. Sisa ,aat memahami  engelolaan in)ormasi ,igital* 2. Sisa ,aat memahami  engetahuan  engelolaan in)ormasi ,igital

Berdasarkan pertanyaan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan yaitu bangunan bersejarah manakah yang memiliki nilai kesejarahan dan berkarakteristik untuk dapat