vi
ABSTRAK
I WAYAN ARTADANA, 1314511033. Daya Dukung Kawasan (DDK) Wisata
Pantai di Pantai Geger, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali (Pembimbing : I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa dan
Widiastuti)
Daya Dukung Kawasan (DDK) merupakan hal penting yang dipertimbangkan dalam upaya pengembangan kawasan wisata secara berkelanjutan. Salah satu objek wisata yang sedang berkembang adalah Pantai Geger yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Kawasan wisata Pantai Geger memiliki kondisi yang berbeda dengan pantai lainnya, sehingga diperlukan penentuan luas area dan waktu untuk kegiatan wisata sesuai dengan kondisi di Pantai Geger. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar unit area, waktu yang dibutuhkan, dan total waktu selama satu hari untuk katagori wisata sesuai kondisi di Pantai Geger serta mengetahui kondisi DDK wisata di Pantai Geger. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan metode wawancara dan observasi lapang serta data sekunder yang berasal dari studi pustaka tentang kondisi Pantai Geger. Analisis yang digunakan adalah analisis DDK untuk penentuan nilai daya daya kawasan di Pantai Geger. Hasil perhitungan, rata-rata luas area untuk kegiatan wisata (Lt) seluas 41,5 m2 dan waktu untuk kegiatan wisata (Wp) selama 2,29 jam/hari. Total waktu yang disediakan kawasan untuk kegiatan wisata adalah 10 jam/hari dan area keseluruhan seluas 5.023 m2. Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2016, Pantai Geger mengalami 4 bulan kondisi high season, yaitu bulan Januari, Juli, Agustus dan Desember sedangkan bulan lainnya mengalami kondisi low season. Nilai DDK di Pantai Geger menggunakan nilai Lt dan Wp berdasarkan hasil analisis data Primer, yaitu 529 orang/hari, 16.385 orang/bulan atau 196.620 orang/tahun. Kondisi DDK tersebut jika dibandingkan dengan kunjungan wisatawan pada kondisi high season tergolong memenuhi DDK atau under carrying capacity.
Kata kunci : Daya Dukung Kawasan, Nilai luas area (Lt) dan Nilai waktu
vii
ABSTRACT
I WAYAN ARTADANA, 1314511033. Carrying Capacity of Beach Tourist Area
on Geger Beach, Benoa Village, Kuta Selatan district, Badung Regency, Bali (Supervisor : I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa and Widiastuti)
Carrying Capacity is an important consideration in sustainable tourism development effort. One of the tourist objects that is developing is Geger Beach, located in Badung regency, Bali. Geger beach has different conditions with other beaches so it is necessary to determine the estimation area and time for tourism activities without degrading the quality of the environment. This study aims to determine the unit of the area, the time required, and the total time for one day for a particular tourist category according to conditions at Geger beach and know the condition of carrying capacity on the Geger beach. The data used are primary data obtained by interview and secondary data obtained from literature study on the condition of Geger Beach. The analysis used is carrying capacity analysis for determination of carrying capacity value at Geger beach. The average area for tourism activities (Lt) is 41.5 m2 and the time for tourism activities (Wp) is 2.29 hours/day. The total time that area provided for tourism activities is 10 hours/day and the total area is 5.023 m2. Based on the number of tourist arrivals in 2016, Pantai Geger has 4 months of high season conditions, such as January, July, August and December and other months is low season conditions. Carrying capacity value at Pantai Geger uses Lt and Wp value based on primary data analysis, is 529 person / day, 16.385 person / month or 196.620 person / year. Carrying capacity condition when compared with tourist visits in high season conditions are classified as under carrying capacity.
Keywords: Carrying capacity, Area value (Lt) and Time to visit value (Wp), Geger
viii
RINGKASAN
I WAYAN ARTADANA, 1314511033. Daya Dukung Kawasan (DDK) Wisata
Pantai di Pantai Geger, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali (Pembimbing : I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa dan
Widiastuti)
Daya Dukung Kawasan (DDK) merupakan hal penting yang dipertimbangkan dalam upaya pengembangan kawasan wisata secara berkelanjutan. Pengukuran DDK sangat diperlukan untuk aktivitas yang membutuhkan ruang dan waktu, terutama aktivitas wisata. Berbagai objek wisata yang telah berkembang di Indonesia termasuk diantaranya adalah objek wisata pantai, salah satunya adalah Pantai Geger yang terletak di dekat kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Pantai Geger dahulunya dikenal memiliki potensi di bidang budidaya rumput laut. Namun, seiring berjalannya waktu pantai ini berkembang menjadi salah satu objek wisata seiring berkembang pesatnya kawasan Nusa Dua.
Kawasan wisata Pantai Geger tentunya memiliki situasi dan kondisi yang berbeda dengan pantai lainnya. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap luas area dan waktu yang nyaman bagi kegiatan wisata agar tidak menurunkan kualitas lingkungan dan kawasan di masing-masing pantai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar unit area, waktu yang dibutuhkan, dan total waktu selama satu hari untuk katagori wisata tertentu sesuai kondisi di Pantai Geger serta mengetahui kondisi DDK wisata pantai di Pantai Geger.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara langsung kepada responden wisatawan dan observasi lapang. Sedangkan, data sekunder berasal dari studi pustaka dengan mengumpulkan literatur yang terkait dengan kondisi Pantai Geger. Data yang dikumpulkan yaitu kondisi wisatawan di Pantai Geger, yang meliputi : Asal wisatawan, usia wisatawan, tempat tinggal selama berwisata, frekuensi kunjungan, dan kesan selama berwisata. Selain itu, dikumpulkan pula data kegiatan wisata yang dilakukan di Pantai Geger, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan wisata, dan luas area yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan wisata. Analisis data yang digunakan, yaitu analisis daya dukung kawasan (DDK).
Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger didominasi oleh wisatawan mancanegara. Rentangan umur wisatawan yang berkunjung didominasi oleh wisatawan usia produktif dari rentangan umur 15-65 tahun. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger didominasi oleh wisatawan yang menginap selama melaksanakan kegiatan wisata. Frekuensi kunjungan ke Pantai Geger tergolong beragam mulai dari < 1x setahun sampai dengan > 2x setahun. Namun frekuensi kunjungan di Pantai Geger didominasi oleh wisatawan yang berkunjung < 1x setahun. Dominan wisatawan yang berkunjung memiliki kesan positif selama melakukan kegiatan wisata di Pantai Geger, hanya sedikit yang memiliki kesan netral dan negatif.
Hasil perhitungan menunjukan selama satu hari rata-rata wisatawan memerlukan luas area untuk masing-masing kegiatan wisata (Lt) seluas 41,5 m2
ix
dan waktu untuk melaksanakan masing-masing kegiatan wisata rata-rata (Wp) selama 2,29 jam/hari. Total waktu yang disediakan kawasan untuk kegiatan wisata adalah 10 jam/hari dan luas area keseluruhan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata adalah 5.023 m2.
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2016, Pantai Geger mengalami 4 bulan kondisi high season, yaitu bulan Januari, Juli, Agustus dan Desember sedangkan bulan lainnya mengalami kondisi low season. Nilai DDK di Pantai Geger menggunakan nilai Lt dan Wp yang diperoleh dari pendekatan data Primer, diperoleh nilai DDK sebesar 529 orang/hari, 16.385 orang/bulan atau 196.620 orang/tahun. Kondisi DDK berdasarkan pendekatan data primer memiliki kondisi under carrying capacity jika dibandingkan dengan seluruh bulan dengan kondisi high season di tahun 2016. Sedangkan, perhitungan DDK menggunakan pendekatan Yulianda (2007), diperoleh DDK sebesar 201 orang/hari, 6.231 orang/bulan atau 74.772 orang/tahun. Kondisi DDK ini jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada kondisi high season pada tahun 2016 menunjukan kondisi over carrying capacity.
x
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada seluruh anggota keluarga kecil ku
; Kedua orang tuaku, Bapak dan ibu yang tiada mengenal lelah dan
selalu melakukan yang terbaik untuk mendukung langkah
perjuanganku.
xi
MOTTO
“TIADA PEMBATAS YANG ABADI ; LAWAN DIRI DAN
KALAHKAN DUNIA”
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Daya Dukung Kawasan (DDK) Wisata Pantai di Pantai Geger, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
Penelitian yang dilaksanakan di kawasan Pantai Geger, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak pengelola maupun pemerintah setempat dalam rangka pengembangan dan pengelolaan kegiatan wisata secara berkelanjutan di kawasan Pantai Geger.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Bukit Jimbaran, Agustus 2017
xiii
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada :
1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmat-Nya memberikan kelancaran dan kemudahan selama masa perkuliahan hingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS., Ph. D selaku dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M.Si selaku ketua program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
4. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) atas beasiswa bidikmisi yang telah diberikan, sehingga dapat menghantarkan saya sampai menyelesaikan pendidikan pada jenjang S1.
5. Bapak Abd. Rahman As-syakur, S.P., M.Si., yang telah memberikan masukan, bimbingan, arahan dan motivasi luar biasa selama menjadi pembimbing I. Semoga diberikan kelancaran selama melaksanakan proses studi S3.
6. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa, M.T. selaku pembimbing I dan Ibu Dr.Sc.Widiastuti, S.Kel.,M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
7. Bapak I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si., M.Si., Ph.D selaku penguji I, Bapak Yulianto Suteja, S.Kel., M.Si. selaku penguji II dan Ibu Ni Luh Putu Ria Puspitha, S.Si., M.Si selaku penguji III yang telah memberikan kritik, saran dan masukan baik pada saat ujian proposal, seminar hasil skripsi, ujian tugas akhir maupun selama proses penulisan skripsi.
8. Bapak I Made Westra selaku pengelola tiket masuk kawasan wisata Pantai Geger atas data jumlah kunjungan yang diberikan sehingga penulis dapat melengkapi penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta, I Wayan Budiarta dan Ni Ketut Karsi yang senantiasa memberikan doa dan semangat tiada henti demi kelancaran perkuliahan hingga penulisan tugas akhir ini.
xiv
10. I Gusti Ayu Ricca Mahatma Putri yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat tiada henti selama proses perkuliahan, penelitian, penyusunan skripsi, hingga ujian akhir.
11. Patriot : Radit, Febbi, Ricca, Aas dan Budi terimakasih atas segala dukungan yang diberikan, kesedihan, kesenangan dan berbagai kejadian di luar nalar yang kita alami selama masa perkuliahan, penelitian hingga penulisan skripsi. 12. Seluruh kawan-kawan FKP angkatan II dan IK II atas segala waktu, kenangan
dan pengalaman yang diberikan dari awal hingga akhir perkuliahan.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala bantuan dan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini.
xv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Buahan, Kabupaten Gianyar, Bali pada tanggal 17 Juni 1995. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak I Wayan Budiarta dan Ibu Ni Ketut Karsi. Penulis menjalankan pendidikan formal berawal dari SD Negeri 3 Buahan (2001-2007), SMP Negeri 1 Payangan (2007-2010), dan SMA Negeri 1 Gianyar (2010-2013). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Udayana melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Penulis diterima di program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan.
Selama mengikuti proses perkuliahan penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan, antara lain : Wakil Kepala Biro Pendidikan dan Pengembangan Mahasiswa, BEM KBM Fakultas Kelautan dan Perikanan (2014), Menteri Kajian, Aksi dan Kebijakan Publik, BEM PM Universitas Udayana “Kabinet Udayana Inspiratif” (2015) dan Wakil Presiden BEM PM Universitas Udayana “Kabinet Udayana Berintegritas” (2016).
Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, penulis melaksanakan dan menyelesaikan rangkaian tugas akhir, antara lain : Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bali pada tahun 2016, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Desa Baluk, Kabupaten Jembrana-Bali pada tahun 2017 dan menyusun tugas akhir yang berjudul “Daya Dukung Kawasan (DDK) Wisata
Pantai di Pantai Geger, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali”.
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
BERITA ACARA ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
RINGKASAN ... viii
PERSEMBAHAN ... x
MOTTO ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
UCAPAN TERIMAKASIH... xiii
RIWAYAT HIDUP ... xv
DAFTAR ISI ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan ... 3 1.4 Manfaat ... 4 1.5 Batasan Masalah ... 4 II TINJAUAN PUSTAKA ... 5 2.1 Kawasan Pantai ... 5 2.2 Wisata Pantai ... 7
2.3 Daya dukung kawasan... 10
2.4 Pemanfaatan dan Pengelolaan Wisata Pantai ... 12
III METODOLOGI ... 14
3.1 Waktu dan Tempat ... 14
3.2 Alat dan Bahan ... 15
3.3 Metode Penelitian ... 15
3.3.1 Jenis Data ... 15
xvii
3.4 Analisia Data ... 18
3.4.1 Penentuan unit area (Lt), waktu yang dibutuhkan (Wp) dan total waktu selama satu hari (Wt) untuk kategori tertentu sesuai dengan kondisi di Pantai Geger ... 18
3.4.2 Perhitungan Daya Dukung Kawasan (DDK) ... 19
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21
4.1 Kondisi Wisatawan ... 21
4.1.1 Kondisi Responden Wisatawan berdasarkan Asal ... 21
4.1.2 Kondisi Wisatawan berdasarkan Katagori Usia ... 21
4.1.3 Kondisi Wisatawan berdasarkan Tempat tinggal selama berwisata ... 22
4.1.4 Kondisi Wisatawan berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 23
4.1.5 Kondisi Wisatawan berdasarkan Kesan Selama Berwisata ... 24
4.2 Besaran Unit Area, Waktu yang Dibutuhkan, dan Total Waktu selama satu hari untuk Kegiatan Wisata ... 25
4.3 Analisis Daya Dukung Kawasan (DDK) Wisata Pantai ... 28
V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian ... 14 2. Presentase responden wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger
berdasarkaan asal. ... 21 3. Presentase responden wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger
berdasarkan katagori usia ... 22 4. Presentase responden wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger
berdasarkan tempat tinggal selama berwisata. ... 23 5. Presentase responden wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger
berdasarkan frekuensi kunjungan. ... 24 6. Presentase responden wisatawan yang berkunjung ke Pantai Geger
berdasarkan kesan selama berwisata ... 25 7. Pembagian area untuk masing-masing kegiatan wisata di Pantai Geger ... 32 8. Rata-rata kunjungan wisatawan berdasarkan hari selama Januari 2017 ke
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Potensi ekologis pengunjung (K) dan luas area kegiatan (Lt) ... 12
2. Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata ... 12
3. Alat dan Bahan penelitian ... 15
4. Responden wisatawan untuk kegiatan wisata di Pantai Geger ... 25
5. Nilai Wp untuk masing-masing kegiatan wisata di Pantai Geger ... 26
6. Nilai Lt untuk masing-masing kegiatan wisata di Pantai Geger ... 27
7. Perhitungan Daya Dukung Kawasan berdasarkan data primer sesuai kondisi di Pantai Geger ... 29
8. Kunjungan ke Pantai Geger berdasarkan kondisi high season dan low season pada tahun 2016. ... 30
9. Kondisi DDK berdasarkan data primer dibandingkan dengan jumlah kunjungan ke Pantai Geger pada pada bulan high season di tahun 2016. ... 31
10. Perhitungan Daya Dukung Kawasan untuk masing-masing kegiatan wisata berdasarkan data primer di Pantai Geger ... 33
11. Kondisi DDK dibandingkan dengan prediksi kunjungan untuk masing-masing kegiatan wisata pada bulan Januari 2017 berdasarkan data primer di Pantai Geger ... 34
12. Perhitungan Daya Dukung Kawasan di Pantai Geger berdasarkan pendekatan menurut Yulianda (2007) ... 35
13. Kondisi DDK berdasarkan pendekatan menurut Yulianda (2007) dibandingkan dengan jumlah kunjungan ke Pantai Geger tahun 2016 ... 36
14. Kondisi DDK menggunakan hasil perhitungan berdasarkan pendekatan Yulianda (2007) untuk masing-masing kegiatan wisata dibandingkan dengan prediksi jumlah kunjungan pada bulan Januari 2017 ... 37
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuisioner untuk wisatawan ... 47 2. Perhitungan Daya Dukung Kawasan (DDK) menggunakan Pendekatan
Data Primer ... 54 3. Perhitungan Daya Dukung Kawasan (DDK) menggunakan Pendekatan
menurut Yulianda, 2007 ... 55 4. Dokumentasi ... 56
1
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep daya dukung kawasan (DDK) merupakan salah satu faktor penunjang dalam aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang sifatnya berkesinambungan. Pengukuran daya dukung kawasan dilakukan agar pembangunan yang berkelanjutan dapat tercapai tanpa mengubah keadaan fisik dan mutu lingkungan sekitarnya (Kholik, 2014). Konsep ini penting karena pertambahan jumlah penduduk dengan aktivitasnya menyebabkan kebutuhan lahan bagi kegiatan sosial ekonomi menjadi semakin bertambah, namun ketersediaan lahan penunjang menjadi semakin berkurang. Menurut Ketjulan (2010), daya dukung kawasan dapat diartikan sebagai kesanggupan lingkungan atau kawasan untuk mendukung kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Kondisi yang melebihi DDK (over carrying capacity) menyebabkan potensi kerusakan sumberdaya alam menjadi semakin besar (Dahuri, 2003). Menurut Karyono and Muttaqin (2003), kondisi yang melebihi DDK menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan manusia dalam beraktifitas dan menyebabkan degradasi lingkungan.
Salah satu aktivitas sosial ekonomi masyarakat adalah aktivitas wisata atau sektor pariwisata. Sektor pariwisata inilah yang berpengaruh terhadap daya dukung kawasan terutama daya dukung kawasan untuk tempat wisata secara fisiknya. Daya dukung kawasan wisata secara fisik merupakan kemampuan suatu kawasan wisata dalam menampung jumlah wisatawan dalam kegiatan wisatanya (Yulianda, 2007). Menurut Wardhani,U.E et al., (2008), pariwisata adalah seluruh komponen baik itu kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang terjadi akibat adanya perjalanan dari seseorang dengan berpindah dari tempat tinggalnya menuju suatu tempat dengan tujuan bersenang-senang dan berlibur. Aktivitas wisata telah memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan Indonesia. Menurut Kemenpar.go.id (2015), pada tahun 2014 sektor pariwisata telah menyumbang devisa negara sebesar US$ 10.69 miliar yang setara dengan Rp 136 triliun.
Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia dengan perkembangan pariwisata yang sangat pesat. Sektor kepariwisataan menjadi penggerak dan
2 penunjang sektor perekonomian serta pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu, kepariwisataan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan masyarakat serta pembangunan di Bali (Pitana, 2002). Pesatnya perkembangan pariwisata Bali telah mendorong kemunculan berbagai tempat wisata terutama di daerah pesisir. Daerah pesisir di Bali yang termasuk di dalamnya gugusan pulau-pulau kecil, yaitu : Pulau Nusa Penida, Lembongan, Ceningan dan Pulau Menjangan, telah menunjukan perkembangan dalam aktivitas pariwisata. Sejalan dengan berkembang pesatnya wilayah pariwisata, kerusakan juga terjadi di kawasan pesisir Bali dengan panjang garis pantai sekitar 430 km, telah mengalami kerusakan sekitar 181 km (Sardana, 2013).
Salah satu daerah pesisir di Bali yang saat ini telah berkembang menjadi tempat wisata adalah Pantai Geger. Pantai ini terletak di Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pantai Geger merupakan tempat rekreasi yang berlokasi dekat dengan kawasan Nusa Dua, yang diketahui sebagai tempat pariwisata yang telah berkembang dengan pesat sebelumnya. Dengan lokasi tersebut menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata yang potensial menarik kunjungan wisatawan.
Pantai Geger dahulunya dikenal memiliki potensi di bidang budidaya rumput laut, namun saat ini perlahan-lahan telah bergeser menjadi tempat wisata. Menurut Soeviyeti (1990), kondisi perairan Pantai Geger sangat cocok menjadi lokasi budidaya rumput laut karena parameter ekologinya memenuhi persyaratan budidaya. Namun, menurut Arthana et al (2012), kawasan Pantai Geger menjadi salah satu wilayah perairan yang kurang direkomendasikan menjadi lokasi budidaya rumput laut karena masuk wilayah sentra pariwisata.
Saat ini belum banyak terdapat penelitian tentang DDK wisata di Bali. Padahal data mengenai DDK penting guna mengetahui jumlah pengunjung yang dapat ditampung dalam kegiatan wisata agar tidak menimbulkan gangguan baik pada manusia maupun lingkungan serta arah pengembangannya dapat ditentukan secara berkelanjutan (Wunani et al., 2014). Kondisi kawasan wisata dan pengunjung di Pantai Geger memiliki perbedaan dengan kawasan lainnya yaitu luas area dan waktu untuk kunjungan wisatawan. Perbedaan kondisi tersebut memiliki pengaruh terhadap luas area (Lt) serta waktu yang dapat dimanfaatkan
3 untuk kegiatan wisata (Wp) agar membuat wisatawan nyaman namun tetap memperhatikan kondisi lingkungan yang ada di kawasan tersebut.
Penelitian Rahmawati (2009) di pantai Teleng Ria, Pasuruan, dengan menggunakan pendekatan nilai Lt dan Wp menurut Yulianda (2007), pada luas area total 7.209 m2, diperoleh nilai DDK yaitu 359 orang/hari atau 131 ribu orang/tahun. Jika dibandingkan dengan kunjungan yang berjumlah 474 orang/hari atau 171 ribu orang/tahun, maka kegiatan wisata di Pantai Teleng Ria tergolong melebihi DDK (over carrying capacity). Sedangkan, menurut penelitian Vibriyanto (2015) di Pantai Lombang yang menggunakan pendekatan Lt dan WP dengan data primer pada luas area total 15.000 m2, nilai DDK untuk kegiatan wisata pantai adalah 200 orang/ hari atau 72.000 orang/tahun. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan 103 orang/hari atau 37.690 orang/tahun, maka kegiatan wisata di Pantai Lombang tidak melebihi DDK (under carrying capacity). Perbedaan kondisi dan analisis tersebut menunjukan bahwa selain mempertimbangkan kondisi lingkungan berdasarkan referensi yang telah ada sebelumnya, diperlukan pula analisis menggunakan data primer berdasarkan kenyamanan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitin ini, antara lain :
1. Seberapa besar luas area, waktu yang dibutuhkan dan total waktu selama satu hari untuk kategori wisata tertentu sesuai dengan kondisi di Pantai Geger ? 2. Bagaimana kondisi Daya Dukung Kawasan (DDK) di Pantai Geger sebagai
tempat wisata?
1.3 Tujuan
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan, antara lain :
1. Mengetahui luas area, waktu yang dibutuhkan dan total waktu selama satu hari untuk kategori wisata tertentu sesuai dengan kondisi di Pantai Geger.
4
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah potensi sumberdaya Pantai Geger dapat dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan untuk dijadikan objek wisata pantai. Hasil dari penelitian ini dalam pengembangan ilmu pengetahuan dapat menjadi acuan dalam melakukan penelitian sejenis di tempat lainnya. Selain itu, secara praktis hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan strategi pengembangan kawasan Pantai Geger sebagai tempat wisata dengan memerhatikan daya dukung dawasan sehingga Potensi wisata pantai yang ada di Pantai Geger diharapkan dapat dioptimalkan tanpa menggangu kelestarian lingkungan di pantai tersebut.
1.5 Batasan Masalah
Dalam penyusunan penelitian ini, dipandang perlu untuk menentukan batasan masalah agar penelitian terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, antara lain :
1. Kegiatan wisata yang dilakukan di Pantai Geger diasumsikan berjalan sendiri-sendiri.
2. Data hasil penelitian diasumsikan sama dengan kondisi pada seluruh hari pada tahun 2016
3. Data yang digunakan sebagai pembanding kondisi high season dan low season adalah data kunjungan per bulan selama tahun 2016