• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2007

TENTANG

SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan Otonomi Desa melalui sumber-sumber pembiayaan berdasarkan Desentralisasi, maka perlu diatur sumber pendapatan dan kekayaan desa yang menjadi kewenangannya; b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaga Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2000 Nomor 15) perlu ditinjau kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Sumber Pendapatan dan kekayaan Desa.

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 );

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

(3)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan

Peraturan Perundang-undangan.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SINJAI dan

(4)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SUMBER

PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sinjai.

2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan perinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan perinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Sinjai.

5. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sinjai.

6. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Sinjai.

(5)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

7. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah

lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaran desa.

11. Sumber Pendapatan Desa adalah Pendapatan Asli Desa, bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, sumbangan dari pihak ketiga, pinjaman desa serta lain pendapatan yang sah.

12. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan bagi desa yang bersangkutan.

13. Swadaya dan partisipasi adalah kemampuan dari suatu kelompok masyarakat atau perorangan dengan kesadaran atau inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat itu.

(6)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

14. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama dengan Kepala Desa.

15. Gotong Royong adalah bentuk kerjasama spontan dan melembaga serta mengandung unsur timbal balik yang bermanfaat sukarela antara warga desa dan atau Pemerintahan Desa untuk memenuhi kebutuhan yang insidentil dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama.

16. Lembaga Ekonomi Desa adalah Lembaga Masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam mengelola perekonomian desa.

BAB II

SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA Pasal 2

(1) Sumber Pendapatan Desa terdiri dari : a. Pendapatan Asli Desa, yang meliputi :

1)Hasil Usaha Desa; 2)Hasil Kekayaan Desa;

3)Hasil Swadaya dan partisipasi masyarakat desa; 4)Hasil gotong royong masyarakat desa;

(7)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

b. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten, yang meliputi : 1)Bagian dari perolehan pajak dan retribusi Kabupaten;

2)Bagian dari dana perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten.

c. Bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Provinsi : 1)Sumbangan dan bantuan Pemerintah;

2)Sumbangan dan bantuan pemerintah Provinsi;

3)Bagian dari Perolehan pajak dan retribusi provinsi yang diberikan kepada Desa; dan

d. Sumbangan dari Pihak Ketiga.

(2) Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten.

(3) Sumber Pendapatan Daerah yang berada di desa baik pajak maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Kabupaten tidak dibebankan adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa.

Pasal 3

(1) Jenis-jenis Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) terdiri dari :

a. Tanah Kas desa, b. Pasar Desa:

(8)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

c. Bangunan Desa:

d. Obyek Rekreasi yang diurus oleh Desa: e. Pemandian umum yang diurus Desa: f. Hutan Desa:

g. Pengairan pantai dalam batas tertentu yang diurus oleh Desa: h. Tempat-tempat pemancingan di sungai:

i. Pelelangan Ikan yang dikelola desa: j. Jalan Desa:

k. Badan Usaha Milik Desa: l. Kekayaaan Desa:

m. Hasil Swadaya dan partisipasi masyarakat: n. Hasil Gotong Royong

o. Lain-lain hasil usaha desa yang sah.

(2) Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tanah dan bangunan yang dikuasai dan dimiliki oleh Pemerintah Desa.

BAB III

PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN SUMBER PENDAPATAN DESA

Pasal 4

(1) Sumber-sumber Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 pengusahaan dan pengelolaan dapat dilakukan oleh :

(9)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

a. Koperasi yang ada di desa: b. Masyarakat setempat: c. Pemerintah desa.

(2) Pengurusan dan pengelolaan sumber-sumber Pendapatan Asli Desa diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Desa dengan persetujuan Badan Permusyawaraan Desa.

(3) Seluruh pendapatan dari hasil pengelolaan Kekayaan Desa menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 5

Pengembangan sumber-sumber Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaran Desa.

BAB IV PENGAWASAN

Pasal 6

Pengawasan terhadap pengelolaan dan pengembangan sumber-sumber Pendapatan Desa dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa.

(10)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 7

(1) Pemberian Hibah dan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (1) huruf d tidak mengurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang kepada Desa.

(2) Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang yang bergerak maupun barang yang tidak bergerak dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Sumbangan yang berbentuk uang dicantumkan didalam APBD Desa.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8

Sumber Pendapatan Desa yang ada saat berlakunya Peraturan Daerah ini tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 9

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Peraturan Bupati.

(2) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaga Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2000 Nomor 15) dinyatakan tidak berlaku.

(11)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai.

Ditetapkan di Sinjai

pada tanggal 21 Pebruari 2007 BUPATI SINJAI, ttd

ANDI RUDIYANTO ASAPA Diundangkan di Sinjai

pada tanggal 21 Pebruari 2007

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SINJAI

MANSYUR A. YACUB

Referensi

Dokumen terkait

Pada fase ini diterapkan alat analisis dalam bentuk peta kendali MEWMA (Multivariate Exponential Weighted Moving Avarage) dan grafik berupa pareto chart dan diagram

Menurut Arikunto (2008: 16) dalam penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

Berdasarkan pengukuran dengan alat ukur PQA ataupun melalui hasil simulasi ETAP dapat diketahui bahwa THD arus lebih tinggi dibandingkan dengan besar THD

Sikap ke hati-hatian salah satu prinsip untuk memenuhi kelangsungan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan atau seperti kecurangan, kekeliruan, maka di dalam

Mitra yang dilibatkan pada Ipteks bagi masyarakat (IbM) berdomisili di Kelurahan yang berbeda yakni Kelompok Sumber Jaya berdomisili di Kelurahan/desa Cempaka

174 Data Flow Task Tahun akademik pada package DataMart. (Incremental

Berpijak dari teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Solow tentang fungsi produksi agregat (Dornbusch, Fischer, dan Startz, 2004) menyatakan bahwa ouput

Dengan mencermati teks bacaan tentang Indonesia sebagai Negara maritime dan agraris siswa mampu menyimpulkan pokok fikiran serta informasi penting pada bacaan.. Dengan