Lampiran Surat No : 661/EQ.S/X/2015, tanggal 31 Oktober 2015
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PK MAHONI KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK
:
PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat
:
Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp.
:
(0251) 7550722
Fax.
:
(0251) 7550724
:
eq@equalityindonesia.com
Website
:
www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama IUIPHHK
: PK MAHONI
Nomor IUIPHHK
: 522.21/Kep.28/03.1.01.0/BPMPT/2015
Jenis Industri
: Penggergajian Kayu
Kapasitas
: 4.000 M³/Tahun
Alamat
: Kp. Legok Buluh RT.14/RW.05 Desa Bojongpetir
Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur Provinsi
Jawa Barat
III. Waktu Pelaksanaan
: 1 – 3 Oktober 2015
IV. Hasil Penilaian
: NILAI
AKHIR
VERIFIKASI
LEGALITAS
KAYU
MENDAPAT PREDIKAT LULUS SEHINGGA PK MAHONI
PROVINSI JAWA BARAT BERHAK DIBERIKAN
SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 31 Oktober 2015
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, A.Md
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 171/EQI-KEP.Cert/X/2015
TENTANG
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA PEMEGANG IUIPHHK PK MAHONI
DI KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
SK IUIPHHK NOMOR : 522.21/Kep.28/03.1.01.0/BPMPT/2015 TANGGAL 21
AGUSTUS 2015 KAPASITAS PRODUKSI 4.000 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang
:
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PK
Mahoni Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 098/EQI-F090 tanggal 20 Oktober
2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 097/EQI-F037 tanggal 20 Oktober 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 150/EQI-F039 tanggal 24 Oktober 2015
dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 169 tanggal 24 Oktober 2015 menunjukkan
PK Mahoni telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas
Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, PK Mahoni telah memenuhi syarat untuk diberikan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN
401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri
pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor :
LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27.
Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan
:
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 153/EQI-F065/IX/2015 tanggal 10 September
2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUIPHHK PK MAHONI DI
KABUPATEN
CIANJUR
PROVINSI
JAWA
BARAT
SK
IUIPHHK
NOMOR
:
522.21/Kep.28/03.1.01.0/BPMPT/2015 TANGGAL 21 AGUSTUS 2015 KAPASITAS
PRODUKSI 4.000 M³/TAHUN.
PERTAMA
: PK Mahoni dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan Sertifikat
Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 145/EQC-VLK/X/2015.
KEDUA
: Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 24 Oktober 2015 sampai dengan
tanggal 23 Oktober 2018 selama PK Mahoni (Pemegang Sertifikat) tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember
2014.
KETIGA
: Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT
: Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA
: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM
: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
KETUJUH
: Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN
: Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d.
Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 24 Oktober 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PK Mahoni, di Cianjur;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 9
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor
Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c. Alamat
: JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-
16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
equalitycert@gmail.com
e. Direktur
: Ir. Agustri Warsono
f. Standar
: P.14/VI-BPPHH/2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015,
P.43/Menhut-II/2014 jo. P.95/Menhut-P.43/Menhut-II/2014
g. Tim Audit
: 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang
Izin/ Hak
Pengelolaan
: PK. MAHONI
b. Nomor &
Tanggal SK
: 522.21/Kep.28/03.1.01.0/BPMPT/2015
tanggal
21
Agustus 2015
c. Kapasitas
: 4.000 M
3/Tahun
d. Alamat kantor
: Kp. Legokbuluh - Desa Bojongpetir
Kec. Tanggeung - Kab. Cianjur
e. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
f. Pengurus
Direktur
:
Rohimat Mulyadi
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 9
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan) Tidakada -
Pertemuan Pembukaan
Tanggal 1 Oktober 2015, di ruang rapat PK. Mahoni, Cianjur
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PK. Mahoni,
Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal
/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 1 - 3 Oktober 2015
Kantor di ruang rapat PK. Mahoni
Observasi di Gudang bahan baku, Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji
kebenaran data, tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan Tanggal 3 Oktober 2015,
di ruang rapat PK. Mahoni, Cianjur
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PK. Mahoni atas kerjasamanya selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal ,24 Oktober 2015, di Ruang Meeting
PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 9
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk (a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir
-
Berdasarkan hasil pemeriksaan auditee adalah perusahaan milik peserorangan, sehingga tidak wajib mempunyai akte pendirian perusahaan. Pemilik PK. Mahoni adalah Rohimat Mulyadi yang beralamat di Kp. Nagrak RT 002/007 Bojong Petir Tanggeung Kabupaten Cianjur.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin
industri MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan auditee telah memiliki dan dapat menunjukan dokumen Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dengan nomor :
503/4859/PK/B/BPPTPM/2012 yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten Cianjur pada tanggal 26 Desember 2012. Dengan jenis produk yang dihasilkan dan diperdagangkan telah sesuai dengan jenis produk dalam kegiatan usaha yang dijalankan.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan auditee telah memiliki Dokumen izin ganguan lingkunagn industri berupa Kartu
Pengawasan Izin dengan nomor :
503/Was.2077/HO/BPPTPM/2015, sesuai Surat
keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Cianjur tanggal 26 Maret 2015. Kartu Pengawasan izin ini berlaku sampai 15 Juli 2018 dan bidang usaha sesuai dengan ruang lingkup usaha yang dijalankan.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan verifikasi, Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan nomor : 100659313364 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Cianjur pada tanggal 26 Desember 2012, Masa berlaku sampai 26 Desember 2017. Dengan Kegiatan produksi sesuai dengan kegiatan usahanya.
Verifier.e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan Nomor : 44.147.142.2-406.000 terdaftar pada tanggal 10-Oktober - 2011. Serta Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan telah terdaftar pada tata usaha Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Cianjur, dengan nomor :
S-31597KT/WPJ.09/KP.0603/2015 ditandatangani oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pajak pada tanggal 2 Oktober 2015.
Dokumen perpajakan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan dokumen perizinan lainnya.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 9
Verifier.f.
AMDAL/ Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL)– Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI
Auditee telah mempunyai dokumen lingkungan hidup
berupa dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan
Lingkungan (SPPL) yang telah disahkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur pada tanggal 23 Maret 2015, kemudian UKL-UPL dan telah mendapat persetujuan Kepala Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Cianjur dengan nomor :
660.01/287/BLHD/2015 tanggal 18 Juni 2015, serta Izin Lingkungan Kegiatan Usaha Penggergajian Kayu dengan
nomor : 660.1/3971/ILK/BPPTPM/2015 sesuai
Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Cianjur pada tanggal 26 Juni 2015.
Pemenuhan dokumen lingkungan auditee telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki
dokumen ijin industri dengan nomor :
522.21/Kep.28/03.1.01.0/BPMPT/2015 yang
dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu a.n Gubernur Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Agustus 2015. Informasi yang tercantum dalam dokumen izin usaha tersebut sesuai dengan dokumen terkait lainnya. Demikian juga dengan jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan jenis produk yang diizinkan yaitu industri kayu Gergajian.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
MEMENUHI
Auditee telah membuat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri untuk tahun 2015 yang dibuat pada Bulan September 2015 dan telah mendapat persetujuan Kepala Seksi Bina Usaha Kehutanan a.n Kepala bidang Kehutanan Kabupaten Cianjur.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir -
Auditee bukan sebagai importer kayu dan produk kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.1
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier1.2.1
Panduan/ pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence)
-
Auditee bukan sebagai importer kayu dan produk kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 9
Kriteria.1.3
Unit Usaha dalam bentuk kelompok Indikator 1.3.1
Kelompok Memiliki akte notaris Pembentukan kelompok atau Dokumen pembentukan kelompok Verifier 1.3.1
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
-
Auditee bukan unit usaha dalam bentuk kelompok, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI
Dalam pemenuhan bahan baku untuk proses produksi auditee melakukan pembelian kayu bulat hanya dengan Perum Perhutani tanpa melalui perjanjian kontrak suplai. Seluruh pembelian kayu bulat selama periode Juli sampai September 2015 telah dilengkapi dengan dokumen bukti pembelian berupa kuitansi pembayaran dari bendahara Keuangan Perum Perhutani untuk pembelian langsung dan bukti transfer pembayaran pembelian kayu bulat secara lelang.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
-
Bahan baku yang diterima oleh auditee adalah kayu bulat dari hutan Negara yang dilengkapi dengan dokumen FA-KB, namun karena untuk daerah Cianjur belum memiliki petugas P3KB sesuai surat Keterangan Dinas kehutanan Kabupaten Cianjur dengan nomor 522.1/Dishutbun/2015 tanggal 2 Oktober 2015. Maka tidak ada kegiatan pemeriksaan kayu bulat yang diterima oleh auditee, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier c.
Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
-
Bahan baku yang diterima auditee adalah berupa kayu bulat yang berasal dari hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI
Seluruh penerimaan bahan baku periode bulan Agustus - September 2015, telah dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa Faktur Angkutan Kayu Bulat (FAKB), sebanyak 17 dokumen dengan volume 132,810 M3. Dan
terdapat kesesuaian jumlah batang dan volume dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan stok atau laporan LMK dengan laporan penerimaan barang dalam periode yang sama . Identitas Penerbit FAKB telah sesuai dengan Kartu tenaga teknis dan SK tempat penugasan.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/ hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 9
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri. -
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen S-LK / S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok..
MEMENUHI
Bahan Baku yang diterima auditee berasal dari Perum Perhutani yang telah memiliki Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu Pemegang Hak Pengelolaan dengan nomor 052-49/EQC-VLK/V/2013 yang dikeluarkan oleh PT Equality Indonesia yang berlaku sampai tanggal 23 Mei 2016. Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukan bahwa dokumen pendukung Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri auditee tahun 2015 telah sesuai dengan sumber bahan baku, yaitu Sertifikat VLK Perum Perhutani dan dokumen angkutan berupa FAKB.
Indikator 2.1.2
Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang
(PIB). -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.b.
Bill of Lading (B/L) - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c.
Packing List (P/L) - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier .d
Invoice -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier .e
Dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok untuk kayu impor
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.f
Rekomendasi impor - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier.g
Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier 2.1.2.h
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya.
-
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier 2.1.2.i
Bukti penggunaan kayu impor -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi Auditee telah mempunyai catatan penggunaan bahan baku untuk proses produksinya secara sederhana dengan menggunakan Buku Catatan mulai dari penerimaan, proses produksi dan penjualan.
Dengan proses produksi yang sederhana, pencatatan tersebut dapat menjamin penelusuran asal bahan baku yang digunakan oleh auditee.
Verifier b.
Laporan produksi hasil olahan MEMENUHI
Hasil pemeriksaan periode bulan Juli - September 2015 terhadap hasil produksi dengan LMHHOK menunjukan adanya kesesuaian data pokok hasil produksi dan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 9
pemakaian bahan baku dalam laporan LMHHOK untuk periode yang sama. Dan dengan rendemen proses sebesar 68,27 % menunjukan terdapat hubungan yang logis antara input bahan baku dengan jumlah hasil produksi.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi
kapasitas produksi yang
diizinkan
MEMENUHI
Berdasarkan pemeriksaan hasil produksi selama periode Juli sampai September 2015, realisasi produksi auditee tiga bulan terakhir dengan produk sesuai dengan izin yaitu kayu gergajian adalah 2.3 % dari kapasitas izin sehingga tidak melebihi kapasitas yang diizinkan yang diberikan. Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
-
Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK
MEMENUHI
Untuk periode bulan Juli -September 2015, Auditee telah membuat Laporan Mutasi Kayu Olahan (LMHHOK) yang memuat informasi persediaan awal, penambahan/ perolehan, pengurangan dan persediaan akhir.
Dokumen LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya, yaitu laporan penerimaan bahan baku, pemakaian produksi serta laporan penjualan, sehingga terdapat kesetaraan antara stok awal, penambahan, pengurangan dan stok akhir. Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerja sama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industry rumah tangga).
Verifier a
Dokumen kontrak jasa
pengolahan produk dengan pihak lain
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .b
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu dan/ atau dokumen
Deklarasi Kesesuaian Pemasok yang dimiliki penerima jasa.
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan jasa -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 9
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan penjualan kayu gergajian periode Juli sampai September 2015, seluruh pengiriman telah dilengkapi dokumen angkutan yang sah berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO) sebanyak 10 dokumen, yang diterbitkan oleh Itang Yunas dengan register nomor : 000116-07/PKG-R/XIII/2014 yang merupakan penerbit untuk CV. Mandiri 3, dengan masa berlaku penerbit sampai 22 Juni 2017. Peminjaman penerbit FAKO telah disetujui oleh Kepala Seksi Bina Usaha Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur sesuai surat Keterangan Nomor : 522.b/114/dishutbun/2015.
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. b.
PEB
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. c.
Packing list
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d.
Invoice
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier e.
B/L
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
-Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
-Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar.
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang di batasi
perdagangannya
-
Selama periode verifikasi, Auditee tidak melakukan perdagangan ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria 3.3
Pemenuhan penggunaan Tanda V – Legal Indikator 3.3.1.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 9
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
-Auditee masih dalam proses sertifikasi legalitas kayu dan belum menerapkan Tanda V-Legal, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.
Pedoman/prosedur K3
MEMENUHI
Auditee telah memiliki prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) meliputi penggunaan APAR dan APD. Auditee juga telah menunjuk personel yang bertanggung jawab terhadap implementasi prosedur K3 sesuai Surat Tugas Direktur PK Mahoni tanggal 1 September 2015.
Verifier.b. Implementasi K3
MEMENUHI
Auditee telah menyediakan sarana dan peralatan K3 meliputi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan APD. Kotak P3K telah disediakan yang berisi diantaranya kain kassa, alkohol, obat luka, dan plester. Tersedia jalur evakuasi yang tidak terhalang barang menuju titik kumpul.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Dalam pemeriksaan ketersediaan catatan kecelakaan kerja, auditee membuat laporan per-bulan, dari hasil verifikasi 3 bulan terakhir, yaitu periode bulan Juli - September 2015, dimana selama periode tersebut tidak terdapat kecelakaan kerja.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1
Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijaksanaan Perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
MEMENUHI
Auditee memberi kebebasan untuk berserikat kepada karyawan dengan mengeluarkan surat pemberitahuan kebijakan kebebasan berserikat pada tanggal 14 September 2015 yang ditandatangani oleh Direktur PK. Mahoni.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau
PP
-Auditee mempunyai karyawan tetap 9 orang, sehingga tidak diwajibkan mempunyai dokumen KKB atau PP, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :
Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan seluruh karyawan PK. MAHONI ini tidak tercatat usia pekerja dibawah umur, untuk tenaga yang paling muda adalah usia 25 tahun atau tahun kelahiran 1990.