• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL INTENTION) (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL INTENTION) (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NIAT

BERWIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL INTENTION)

(STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN)

Saraswati Budi Utami,Choirum Rindah Istiqaroh

1)2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

email : choirum_ri@yahoo.co.id

Abstract

This research is focused to determine the effect of various factors, both related to internal factors such as individual characteristics (socio-demographic), and contextual factors on entrepreneurial intentions of students. The results of this research are expected to be input for the development of entrepreneurship education learning framework in higher education more concrete in order to encourage the emergence of a bachelor who chooses a career as an entrepreneur. The results of the analysis and discussion of this research it can be concluded that the Socio-Demographic Factors (gender, parents job and entrepreneurial experience) had no effect influence on entrepreneurial intentions of students. Contextual factors (academic support, social support, and the support of the business environment) influence on entrepreneurial intentions of students. Partially, academic support variables did not significantly influence entrepreneurial intentions of students.

Keyword: Entrepreneurial intention, Socio demographic, Contextual factos,

Entrepreneurship

PENDAHULUAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran intelektual belakangan ini. Laporan International Labor Organization (ILO) mencatat jumlah

pengangguran terbuka pada tahun 2009 di Indonesia berjumlah 9.6 juta jiwa (7.6%), dan 10% diantaranya adalah sarjana (Nasrun, 2010). Data dari Badan Pusat Statistik Indonesia mendukung pernyataan ILO tersebut yang menunjukkan sebagian dari jumlah pengangguran di Indonesia adalah mereka yang berpendidikan Diploma/Akademi/dan lulusan Perguruan Tinggi (Setiadi, 2008).

Kondisi yang dihadapi akan semakin diperburuk dengan situasi persaingan global (misal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA/Asean Economic

Community/AEC) yang akan

menyandingkan lulusan perguruan tinggi Indonesia dalam kompetisi yang bebas dengan lulusan dari perguruan tinggi asing. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job

creator) juga.

Menumbuhkan jiwa

kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi dipercaya merupakan alternatif jalan keluar untuk mengurangi tingkat pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri. Jumlah wirausahawan muda di Indonesia yang hanya sekitar 0,18% dari total penduduk masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara maju seperti Amerika yang mencapai 11,5% maupun Singapura yang memiliki 7,2% wirausahawan muda dari total penduduknya. Padahal

(2)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 15 secara konsensus, sebuah negara

agar bisa maju, idealnya memiliki wirausahawan sebanyak 5% dari total penduduknya yang dapat menjadi keunggulan daya saing bangsa. Mahasiswa adalah calon lulusan perguruan tinggi perlu didorong dan ditumbuhkan niat mereka untuk berwirausaha (Interpreneurial

intention).

Zimmerer (2002:12), menyatakan bahwa salah satu faktor

pendorong pertumbuhan

kewirausahaan di suatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha.

Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap motivasi seseorang untuk berwirausaha, dapat disimpulkan bahwa niat kewirausahaan seseorang dipengaruhi sejumlah faktor yang dapat dilihat dalam suatu kerangka integral yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual (Johnson, 1990; Stewart et al., 1998). Faktor internal berasal dari dalam diri wirausahawan dapat berupa karakter sifat, maupun faktor sosio demografi seperti umur, jenis kelamin, pengalaman kerja, latar belakang keluarga dan lain-lain yang dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan seseorang (misal: Johnson, 1990; Nishanta, 2008). Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan

sekitar dan kondisi

kontekstual.sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat

mahasiswa untuk berwirausaha (Yohnson 2003, Wu & Wu, 2008).

Temuan dari berbagai studi tentang berbagai faktor yang dapat membentuk perilaku kewirausahaan seseorang semakin jelas

memperlihatkan bahwa

kewirausahaan seseorang dapat dipelajari dan dibentuk seperti yang disampaikan Johnson (1990). Sejumlah atribut faktor sosio demografi dalam penelitian ini diadopsi dari Indarti dan Rostiani (2008) yaitu terdiri dari variabel gender dan pengalaman atau latar belakang keluarga bisnis. Variabel kontrol digunakan untuk melihat level intensi kewirausahaan berdasarkan perbedaan gender dan pengalaman atau latar belakang bisnis (demografi) mahasiswa. Demikian pula faktor kontekstual yang cukup mendapat perhatian peneliti adalah dukungan akademik, dukungan sosial dan kondisi lingkungan usaha (Gurbuz & Aykol, 2008).

Berdasarkan latar belakang dan urgensi penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor, baik yang menyangkut faktor internal seperti karakteristik individual (sosio

demografi), dan faktor kontekstual

terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan kerangka pembelajaran pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi yang lebih kongkrit dalam rangka mendorong munculnya sarjana yang memilih karir sebagai entrepreneur.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya

Entrepreneurial intention atau

niat kewirausahaan dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang

(3)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 16 umumnya bersifat jangka panjang

(Lee & Wong, 2004).

Menurut Wijaya (2007), Intensi memainkan peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Intensi adalah kesungguhan niat seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu.

Niat kewirausahaan akhir-akhir ini mulai mendapat perhatian untuk diteliti karena diyakini bahwa suatu niat yang berkaitan dengan perilaku terbukti dapat menjadi cerminan dari perilaku yang sesungguhnya. Dalam teori planned behavior (Fishbein & Ajzen, 1985 dalam Tjahjono & Ardi, 2008) diyakini bahwa faktor-faktor seperti sikap, norma subyektif akan membentuk niat seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku. Oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha (entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil (Jenkins & Johnson, 1997).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Niat Kewirausahaan

(Entrepreneurial Intention)

Pada dasarnya pembentukan jiwa kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Priyanto, 2008). Faktor internal yang berasal dari dalam diri wirausahawan dapat berupa sifat-sifat personal, sikap, kemauan dan kemampuan individu yang dapat memberi kekuatan individu untuk berwirausaha. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku

entrepreneur yang dapat berupa unsur

dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain.

Beberapa karakteristik psikologis ditemukan dalam sejumlah studi sebagai determinan dari perilaku

kewirausahaan seperti: (i) kebutuhan untuk berprestasi/need of achievement (Gorman et al., 1997;

Littunen, 2000; Nishanta, 2008), (ii) inisiatif dan kreativitas (Gorman et al., 1997; Gerry et al., 2008), (iii) kecendrungan mengambil resiko/the

propensity to take risk (Hisrich &

Peters, 1995; Gerry et al., 2008), (iv) kepercayaan diri dan locus of control (Gorman et al., 1997; Nishanta, 2008), (v) self-esteem and perilaku inovatif (Robinson et al., 1991), (vi) nilai–nilai yang dianut dan tujuan personal (Gorman et al., 1997) dan (vii) leadership (Gerry et al., 2008).

Beberapa studi juga menemukan faktor sosio demografi dapat mendorong munculnya niat seseorang untuk berwirausaha. Faktor-faktor sosio demografi yang diteliti antara lain meliputi jenis kelamin, umur (Johnson et al., 2010) dan pekerjaan orangtua (Gerry et al., 2008; Nishanta, 2008).

Model penelitian niat kewirausahaan seseorang kurang lengkap kalau tidak melibatkan faktor kontekstual disamping faktor sosio demografi dan faktor sikap seseorang, karena ketiga kelompok faktor tersebut membentuk satu kesatuan yang integral didalam model penelitian niat kewirausahaan seseorang. Beberapa faktor kontekstual yang cukup mendapat perhatian peneliti adalah peranan pendidikan kewirausahaan dan pengalaman kewirausahaan (Vesper & McMullan, 1988; Kourilsky & Carlson, 1997; Gorman et al., 1997; Rasheed, 2000). Secara teori diyakini bahwa pembekalan pendidikan dan pengalaman kewirausahaan pada seseorang sejak usia dini dapat meningkatkan potensi seseorang untuk menjadi wirausahawan.

Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan tersebut (Kourilsky & Walstad, 1998; Gerry et al., 2008). Selain pendidikan dan pengalaman kewirausahaan, dukungan pihak

(4)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 17 akademik (academic support), social

support dan dukungan lingkungan

usaha (Gurbuz & Aykol, 2008) juga diduga merupakan faktor kontekstual yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan.

Pengembangan Model dan

Perumusan hipotesis

Berdasarkan tinjauan literatur di atas, maka dikembangkan model penelitian yang digambarkan dalam bagan berikut:

Faktor Sosio Demografi

 Gender

 Pekerjaan Orang tua

 Pengalaman berwirausaha Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) Faktor kontekstual  Pendidikan kewirausahaan  Academic support  Social support  Environmental support

Gambar 1. Model Penelitian Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dalam tinjauan literatur di atas, maka dirumuskan beberapa hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini:

1. Hipotesis 1

Faktor-faktor sosio demografi yaitu jenis kelamin (H1.1), pekerjaan orangtua (H1.2.), dan pengalaman berwirausaha (H1.3) berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

2. Hipotesis 2

Faktor-faktor kontekstual yaitu tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam pelatihan/ pendidikan kewirausahaan (H3.1), academic

support (H3.2), social support

(H3.3), environmental support

(H3.4.) berpengaruh positif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksplanatif karena bertujuan untuk meneliti karakteristik variabel dan hubungan antar variabel yang telah ada. Dari penyelidikannya (type of investigation), penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang

menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel faktor penentu terbentuknya niat kewirausahaan mahasiswa.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Merdeka Madiun yang berasal dari lima fakultas di Universitas Merdeka Madiun yang menyelenggarakan mata kuliah kewirausahaan secara reguler maupun berupa kegiatan ko-kurikuler. Kelima fakultas tersebut terdiri dari 3 fakultas non-eksakta yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Hukum (FH). Sedangkan fakultas eksakta terdiri dari Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Teknik (FT). Responden dalam penelitian dipilih dengan menggunakan teknik

purposive sampling, dimana kriteria

sampel adalah mahasiswa yang merupakan anggota inkubator bisnis Universitas Merdeka Madiun. Jumlah responden adalah sejumlah 60 orang mahasiswa, yaitu keseluruhan anggota inkubator bisnis. Dengan demikian penelitian ini menggunakan

(5)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 18 pengumpulan data menggunakan

kuesioner yang bersifat tertutup.

Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui kuesioner penelitian terstruktur, yang terbagi dalam 4 bagian: faktor sosio demografi, faktor sikap, faktor kontekstual dan niat kewirausahaan. Untuk variabel sosio demografi seperti jenis kelamin, pekerjaan orangtua dan pengalaman berwirausaha diukur dengan pertanyaan dikotomi, dengan menggunakan skala pengukuran nominal. Misal untuk jenis kelamin (laki-laki/wanita), pekerjaan orangtua (berwirausaha/tidak berwirausaha), bidang studi (eksakta/non eksakta), pengalaman berwirausaha (punya

pengalaman/tidak punya

pengalaman).

Untuk faktor kontekstual, variabel academic support diukur menggunakan skala dari Autio et al., 2001 dalam Gurbuz & Aykol (2008) yang terdiri dari 4 pernyataan, variabel

social support menggunakan 3 item

pernyataan dari skala Gurbuz & Aykol (2008) dan environmental support menggunakan skala dari Verheul et al. (2005) dalam Gurbuz & Aykol (2008) yang terdiri dari 4 pernyataan. Akhirnya, untuk mengukur variabel niat kewirausahaan (enterpreneurial

intention), responden diminta

menentukan tingkat ketertarikan mereka untuk mendirikan usaha sendiri setelah mereka lulus sarjana dengan 3 pertanyaan yang diadopsi dari Gerry et al. (2008), yang menunjukkan tingkat intensi mereka untuk berwirausaha.

Secara keseluruhan, untuk faktor kontekstual dan niat kewirausahaan, pernyataan diukur dengan menggunakan 5-point Likert

scale, dimana responden diminta

untuk menjawab dengan pilihan angka antara 1-5 (1= sangat tidak setuju, dan 5= sangat setuju).

Teknik Analisa Data

Untuk menganalisa pengaruh faktor/variabel sosio demografi berupa, jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan pengalaman wirausaha terhadap minat berwirausaha digunakan Analysis Regresi linear

berganda dengan variabel dummy,

sedangkan analisa data terhadap variabel/faktor kontekstual pengaruhnya terhadap minat berwirausaha dilakukan dengan menggunakan metode Regresi linear

berganda dengan mengggunakan

software SPSS versi 19.00.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden

Dalam penelitian ini disebarkan sejumlah 60 kuesioner kepada mahasiswa anggota Inkubator Bisnis Universitas Merdeka Madiun, dan semua kuesioner kembali sesuai yang direncanakan, yang selanjutnya digunakan dalam analisis data.

Adapun gambaran umum dari 60 responden yang diteliti adalah sebagai berikut: sejumlah 34 mahasiswa (56,7%) adalah laki-laki dan sisanya sejumlah 26 orang (43,3%) merupakan mahasiswa perempuan. Dengan demikian responden laki-laki lebih banyak dibanding responden perempuan. Mahasiswa yang menjadi responden berasal dari berbagai bidang/fakultas, baik bidang eksakta maupun non eksakta (sosial). Responden dari fakultas non-eksakta (Fakultas Ekonomi, Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) yaitu sebesar 66,33% sedangkan dari fakultas eksakta (Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik) sebanyak 33,33%.

Selanjutnya, dilihat dari pekerjaan orangtua, sejumlah 10 responden (16,67%) memiliki orangtua yang tidak berlatar belakang wirausaha, sedangkan sebanyak 50 responden (83,33%) memiliki orangtua yang memiliki latar belakang pekerjaan sebagai wirausaha, baik kedua orang tua (ayah dan ibu), atau

(6)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 19 salah satu orang tuanya (ayah saja

atau ibu saja sebagai wirausaha).

Untuk pengalaman

berwirausaha, dari ke 60 responden, kesemuanya (100%) menyatakan berpengalaman berwirausaha. Hal ini dikarenakan responden diambil dari inkubator bisnis Universitas Merdeka Madiun. Sehingga memang sebagai anggota inkubator bisnis sudah terseleksi keanggotaannya karena sudah pernah berwirausaha, atau tertarik/berminat berwirausaha dan sudah pernah mengikuti praktek berproduksi sekaligus menjual produk yang telah diproduksi.

Uji Validitas dan Realibilitas Uji Validitas

Validitas penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang dilakukan secara akurat. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang ingin diteliti secara tetap (Sugiyono, 2005: 137). Untuk menguji validitas setiap item instrumen,

dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total. Untuk mengetahui koefisien validitas atas setiap butir yang dibuat dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan menggunakan program statistik komputer yaitu SPSS release 17.0 for

Windows. Apabila diperoleh r hitung

(angka pada kolom Correlated

item-Total Correlation dari hasil

penghitungan menggunakan program SPSS) lebih besar dari r kritis 0,30 maka instrumen dinyatakan sah (valid). Dengan N ( jumlah responden) = 60 dan α (tingkat signifikansi) = 0,05 % r kritis = 0,30. Untuk faktor sosio demografi yang diukur dengan skala nominal (kategori) maka tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian hanya dilakukan pada faktor kontekstual dengan variabel

environment support, social support, academic support dan entrepreneurial support. Hasil pengolahan data untuk

uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Envonmental Support (X1) Nomor Item Corrected Item-Total

Correlation R kritis Keterangan

1 0,395 0,30 Valid

2 0,863 0,30 Valid

3 0,863 0,30 Valid

Sumber data : Lampiran 4

Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 3 butir atau item kuesioner penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) lebih besar dibandingkan dengan r kritis, artinya seluruh butir (items) kuesioner penelitian memiliki hubungan yang

“signifikan” dengan skor total. Dengan demikian, 3 butir (items) variabel

Envonmental Support (X1) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Sedangkan uji validitas variabel dukungan sosial (social support) (X2)

(7)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 20

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Social Support (X2)

Nomor Item Corrected Item-Total

Correlation R kritis Keterangan

1 0,625 0,30 Valid

2 0,793 0,30 Valid

3 0,651 0,30 Valid

4 0,295 0,30 Valid

Sumber data: Lampiran 4

Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 4 butir atau item kuesioner penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) lebih besar dibandingkan dengan r kritis, artinya seluruh butir (items) kuesioner penelitian memiliki hubungan yang “signifikan” dengan skor total. Dengan

demikian, 4 butir (items) variabel

Social Support (X2) tersebut adalah

“valid” atau sah digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Sedangkan uji validitas variabel dukungan akademik (academic

support) (X2) dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Academic Support (X3)

Nomor Item Corrected Item-Total

Correlation R kritis Keterangan

1 0,251 0,30 Valid 2 0,528 0,30 Valid 3 0,439 0,30 Valid 4 0,492 0,30 Valid 5 0,359 0,30 Valid 6 0,464 0,30 Valid 7 0,468 0,30 Valid

Sumber data : Lampiran 4 Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 7 butir atau item kuesioner penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) lebih besar dibandingkan dengan r kritis, artinya seluruh butir (items) kuesioner penelitian memiliki hubungan yang “signifikan” dengan skor total. Dengan

demikian, 7 butir (items) variabel dukungan akademik (academic

support) tersebut adalah “valid” atau

sah digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Adapun uji validitas variabel niat berwirausaha (entrepreneurial

intention) (Y) dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4 Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Entrepreneurial Intention) (Y)

Nomor Item Corrected Item-Total

Correlation R kritis Keterangan

1 0,326 0,30 Valid

2 0,779 0,30 Valid

3 0,779 0,30 Valid

Sumber data: Lampiran 4

Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 3

butir atau item kuesioner penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan

(8)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 21 bahwa nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) lebih besar dibandingkan dengan r kritis, artinya seluruh butir (items) kuesioner penelitian memiliki hubungan yang “signifikan” dengan skor total. Dengan demikian, 3 butir (items) variabel niat berwirausaha (entrepreneurial

intention) (Y) adalah “valid” atau sah

digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel environment support (X1), social support (X2), academic

support (X3) dan entrepreneurial support. (Y) dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, X3 DanY

Variabel Alpha hitung Alpha Cronbach Keterangan

X1 0,827 0,6 Reliabel

X2 0,774 0,6 Reliabel

X3 0,697 0,6 Reliabel

Y 0,766 0,6 Reliabel

Sumber data : Lampiran 7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas variabel environment support (X1) menunjukan bahwa item-item pertanyaan variabel environment support adalah reliabel dan layak

untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai  sebesar 0,827 > 0,6.

Pengujian reliabilitas variabel

social support (X2) menunjukan bahwa item-item pertanyaan variabel

social support adalah reliabel dan

layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai  sebesar 0,774 > 0,6.

Pengujian reliabilitas variabel

social support (X3) menunjukan bahwa item-item pertanyaan variabel

social support adalah reliabel dan

layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai  sebesar 0,697 > 0,6.

Pengujian reliabilitas variabel

entrepreneurial support. (Y)

menunjukan bahwa item-item

pertanyaan variabel entrepreneurial

support adalah reliabel dan layak

untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai  sebesar 0,766 > 0,6.

Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda

Asumsi klasik regresi linear berganda meliputi normalitas data, tidak terjadi multikolinearitas, linearitas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian asumsi klasik regresi linear berganda atas data penelitian adalah sebagai berikut:

Uji Asumsi Normalitas Data

Uji asumsi normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normal P-P Plots. Asumsi normalitas terpenuhi jika garis data riil mengikuti garis diagonal. Hasil uji asumsi normalitas data menggunakan uji Normal P-P Plots ditunjukkan dalam gambar-gambar di bawah ini.

(9)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 22

Gambar 1. Uji Normalitas Variabel Environment Support (X1)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data riil mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 2. Uji Normalitas Variabel Social Support (X2)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data riil mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

(10)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 23 Dari gambar di atas dapat dilihat

bahwa titik-titik data riil mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 4. Uji Normalitas Variabel Entrepreneurial Support (Y)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data riil mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Asumsi Autokorelasi

Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) dengan ketentuan menurut Makridakis, dkk (1995) dalam Agus

(2009). Pengambilan keputusan adanya autokorelasi adalah sebagai berikut :

1) 1,65 ˂ DW ˂ 2,35 maka tidak ada autokorelasi.

2) 1,21 ˂ DW ˂ 1,65 atau 2,35 ˂ DW ˂ 2,79 maka tidak dapat disimpulkan.

3) DW ˂ 1,21 atau DW ˃ 2,79 maka terjadi autokorelasi.

Tabel 6 Uji Autokorelasi (Durbin – Watson) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .610a .372 .339 1.85423 2.335

a. Predictors: (Constant), Academic Support, Environm Support, Social Support

b. Dependent Variable: Entrep Intention Sumber : Lampiran 3

Hasil pengujian didapatkan harga Durbin Watson pada Model

Summary adalah sebesar 2,335. Nilai

2,335 memenuhi ketentuan 1,65 ˂ DW ˂ 2,35 atau 1,65 ˂ 2,335 ˂ 2,35. Maka menurut Makridakis, dkk dalam Agus (2009) dapat disimpulkan bahwa dalam model persamaan tidak terdapat autokorelasi.

Uji Asumsi Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya korelasi linear diantara dua atau lebih peubah bebas. Dalam analisis regresi berganda harus tidak ada hubungan linier di antara variabel independen. Uji asumsi tidak terjadi multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation

Factor (VIF). Asumsi ini terpenuhi jika

(11)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 24 (karena menggunakan alpha/tolerance

= 5%. Hasil uji asumsi tidak adanya

multikolinearitas ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7 Nilai Variance Inflation Factor (VIF)

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Environm Support .802 1.247 Social Support .798 1.253 Academic Support .990 1.010

a. Dependent Variable: Entrep Intention

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF diantara variabel bebas tidak melebihi angka 5, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolineritas antara variabel-variabel bebasnya.

Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti bahwa variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji asumsi tidak terjadi heterokedastisitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan melihat pola grafik/gambar scatterplot. Hasil uji tidak terjadi heterokedastisitas dengan bantuan program SPSS terpenuhi jika titik-titik pada gambar scatterplot menyebar di bawah dan di atas sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Adapun hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5. Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik pada gambar scatterplot menyebar di bawah dan di atas sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

Analisis Data

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari responden penelitian di lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner atau daftar pertanyaan dalam penelitian ini bersifat tertutup, artinya responden tinggal memberikan pilihan pada

(12)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 25 alternatif jawaban yang tersedia. Hasil

penelitian lapangan yang telah dilakukan, diperoleh data yang diperlukan guna pengujian hipotesa, yaitu (1) data tentang faktor sosio demografi; (2) data tentang faktor kontekstual, dan (3) data tentang niat berwirausaha (entrepreneur intention).

Dalam analisa data penelitian ini, akan dikaji hipotesis yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menekuni dunia wirausaha. Model yang dianalisa mencakup faktor-faktor sosio demografi dan faktor-faktor kontekstual terhadap terhadap niat kewirausahaan. Untuk menganalisa pengaruh faktor/variabel sosio demografi berupa, jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan pengalaman wirausaha terhadap minat berwirausaha digunakan analysis regresi linear berganda dengan variabel dummy, sedangkan analisa

data terhadap variabel/faktor kontekstual berupa environmental

support, social support, dan academic support pengaruhnya terhadap minat

berwirausaha dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear

berganda. Input data dan

pengolahannya dilakukan dengan mengggunakan software SPSS versi 17.00.

Pengujian Hipotesis Tentang

Adanya Pengaruh Faktor-Faktor Sosio Demografi Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa

Untuk menguji hipotesis tentang adanya pengaruh faktor-faktor sosio demografi dilakukan dengan analysis

regresi linear berganda dengan variabel dummy. Hal ini dikarenakan, variabel jenis kelamin, pekerjaan orangtua dan pengalaman berwirausaha merupakan variabel

binary yang merupakan data

nominal/kategori. Adapun hasil analisis regresi linier berganda dengan variabel dummy ditunjukkan dengan tabel berikut.

Tabel 8 Coefficients Regression Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 25.080 2.263 11.083 .000 Gender X1 .222 .743 .040 .299 .766 Pekerj Ortu X2 -.036 .987 -.005 -.036 .971

a. Dependent Variable: Minat Wirausaha Y

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi () dari variabel bebas jenis kelamin/gender (X1) sebesar 0,766 dan variabel pekerjaan orang tua sebesar 0,971. Karena nilai signifikansi kedua variabel bebas lebih besar dari  (0,05) maka Ho diterima. Dengan demikian Ha diterima, artinya kedua variabel bebas, yaitu jenis

kelamin (X1) dan pekerjaan orangtua

(X2) secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap niat berwirausaha (Y). Adapun variabel pengalaman berwirausaha (X3) bahkan hilang dari model regresi

karena tidak memiliki nilai korelasi terhadap niat berwirausaha, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

(13)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 26 Tabel 9. Correlations Correlations Minat Wirausaha Y Gender X1 Pekerj Ortu X2 Pengalm Wirausaha X3 Pearson Correlation Minat Wirausaha Y 1.000 .041 -.011 . Gender X1 .041 1.000 -.150 . Pekerj Ortu X2 -.011 -.150 1.000 . Pengalm Wirausaha X3 . . . 1.000 Sig. (1-tailed) Minat Wirausaha Y . .379 .467 .000 Gender X1 .379 . .126 .000 Pekerj Ortu X2 .467 .126 . .000 Pengalm Wirausaha X3 .000 .000 .000 . N Minat Wirausaha Y 60 60 60 60 Gender X1 60 60 60 60 Pekerj Ortu X2 60 60 60 60 Pengalm Wirausaha X3 60 60 60 60

Adapun dari pengujian secara simultan variabel-variabel bebas berupa jenis kelamin (X1), pekerjaan

orangtua (X2) dan pengalaman

berwirausaha (X3) terhadap niat

berwirausaha (Y) ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel 10. Anova

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .764 2 .382 .048 .953a

Residual 452.569 57 7.940

Total 453.333 59

a. Predictors: (Constant), Pekerj Ortu X2, Gender X1 b. Dependent Variable: Minat Wirausaha Y

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi () yang diperoleh dari penelitan ini adalah 0,953. Karena nilai signifikansi 0,953 ˃  (0,05) maka Ho diterima. Dengan demikian Ha ditolak, artinya ketiga variabel bebas, yaitu jenis kelamin (X1), pekerjaan orangtua (X2)

dan pengalaman berwirausaha (X3)

secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat berwirausaha (Y).

Pengujian Hipotesis Tentang

Adanya Pengaruh Faktor-Faktor

Kontekstual Terhadap Niat

(14)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 27 Untuk menguji hipotesis tentang

adanya pengaruh faktor-faktor kontekstual berupa dukungan lingkungan usaha (environmental

support), dukungan sosial (social support), dan dukungan akademik

(academic support) terhadap niat

kewirausahaan (entrepreneur

intention) mahasiswa dilakukan

dengan analysis regresi linear

berganda. Adapun hasil analisis regresi linier berganda ditunjukkan dengan tabel berikut.

Tabel 11. Coefficients Regression Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.267 2.791 2.962 .004 Environm Support 318 .101 .372 3.149 .003 Social Support .253 .098 .305 2.570 .013 Academic Support .104 .071 .155 1.457 .151

a. Dependent Variable: Entrep Intention

Berdasarkan tabel di atas, maka model persamaan regresi linier yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah: Y = 8,267 - 0,318 X1 + 0,253 X2 +

0,104 X3

Penjabaran dari model persamaan regresi tersebut, sebagai berikut:

Pengaruh antara lingkungan usaha (environmental support) terhadap niat kewirausahaan (entrepreneurial

intention)

a. Koefisien regresi variabel lingkungan usaha (X1) diketahui

sebesar -0,318. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel lingkungan usaha terhadap niat berwirausaha (Y) adalah negatif atau berlawanan arah artinya apabila variabel lingkungan usaha memberikan tingkat kesulitan yang semakin tinggi maka niat berwirausaha akan turun. Dan sebaliknya apabila variabel lingkungan usaha memberikan tingkat kesulitan yang semakin rendah maka niat berwirausaha akan naik/meningkat

dengan catatan variabel X2 dan X3

tetap.

b. Nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,003 atau 0,3% lebih kecil dari α 5% maka berarti pengaruh lingkungan usaha (X1) terhadap

niat berwirausaha (Y) sangat bermakna atau signifikan pada taraf signifikan 95%. Dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh lingkungan usaha terhadap niat berwirausaha.

Pengaruh antara dukungan sosial (social support) terhadap niat kewirausahaan (entrepreneurial

intention)

a. Koefisien regresi variabel dukungan sosial (X2) diketahui

sebesar 0,253. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel dukungan sosial (X2) terhadap niat berwirausaha (Y)

adalah positif atau searah artinya apabila variabel dukungan sosial (X2) meningkat maka niat

berwirausaha akan meningkat pula. Dan sebaliknya apabila variabel dukungan sosial (X2)

(15)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 28 turun/berkurang maka niat

berwirausaha akan turun/berkurang pula dengan catatan variabel X1

dan X3 tetap.

b. Nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,013 atau 1,3% lebih kecil dari α 5% maka berarti pengaruh dukungan sosial (X2) terhadap niat

berwirausaha (Y) sangat bermakna atau signifikan pada taraf signifikan 95%. Dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh dukungan sosial (X2) terhadap niat

berwirausaha (Y).

Pengaruh antara dukungan

akademik (academic support)

terhadap niat kewirausahaan

(entrepreneurial intention)

a. Koefisien regresi variabel dukungan akademik (X3) diketahui

sebesar 0,104. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel dukungan akademik (X3) terhadap niat

berwirausaha (Y) adalah positif atau searah artinya apabila variabel dukungan akademik (X3)

meningkat maka niat

berwirausaha akan meningkat pula. Dan sebaliknya apabila variabel dukungan akademik (X3)

turun/berkurang maka niat

berwirausaha akan

turun/berkurang dengan catatan variabel X1 dan X2 tetap.

b. Nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,151 atau 15,1% lebih besarl dari α 5% maka berarti pengaruh dukungan akademik (X3) terhadap

niat berwirausaha (Y) tidak signifikan pada taraf signifikan 95%. Dengan kata lain Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh dukungan akademik terhadap niat berwirausaha.

Uji F (Uji Simultan)

Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) untuk menguji signifikansi pengaruh tiga variabel bebas, yaitu dukungan lingkungan usaha (X1), dukungan

sosial (X2), dan dukungan akademik

(X3) terhadap variabel terikat, yaitu

niat berwirausaha (Y) terlihat pada tabel berikut:

Tabel 12 ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 114.196 3 38.065 11.071 .000a Residual 192.537 56 3.438

Total 306.733 59

a. Predictors: (Constant), Academic Support, Environm Support, Social Support b. Dependent Variable: Entrep Intention

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi () yang diperoleh dari penelitan ini adalah 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 ˂  (0,05) maka Ho ditolak. Dengan demikian Ha diterima, artinya ketiga variabel bebas, yaitu dukungan lingkungan usaha (X1), dukungan sosial (X2), dan

dukungan akademik (X3) secara

simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, yaitu niat berwirausaha (Y).

Analisa Koefisien Determinasi

Hasil analisis koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(16)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 29

Tabel 13 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .610a .372 .339 1.85423

a. Predictors: (Constant), Academic Support, Environm Support, Social Support

b. Dependent Variable: Entrep Intention

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0,372 (37,2%). Artinya bahwa variasi dari ketiga variabel bebas, yaitu lingkungan usaha (X1), dukungan sosial (X2), dan

dukungan akademik (X3)

memberikan kontribusi pada niat berwirausaha (Y) sebesar 37,2%. Sedangkan 62,8% lainnya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

Analisa Korelasi Parsial (r)

Hasil analisis korelasi parsial (r) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan analisa korelasi Kendall’s tau_b dapat diketahui hasil analisis sebagai berikut:

Koefisien korelasi Kendall’s tau_b untuk variabel X1 (lingkungan

usaha) terhadap niat berwirausaha (Y) sebesar 0,252 atau 25,2,7%. Ini berarti korelasi lingkungan usaha terhadap niat berwirausaha adalah lemah. Sedangkan nilai probabilitas Sig (2-tailed) diperoleh sebesar 0,011, dan karena lebih kecil dari 0,05 maka berarti ada hubungan

atau korelasi yang signifikan antara lingkungan usaha dengan niat berwirausaha.

Koefisien korelasi Kendall’s tau_b variabel X2 (dukungan sosial)

terhadap niat berwirausaha (Y) sebesar 0,310 atau 31%. Ini berarti korelasi dukungan sosial terhadap niat berwirausaha lemah. Sedangkan nilai probabilitas Sig (2-tailed) diperoleh sebesar 0,002, dan karena lebih kecil dari 0,05 maka berarti ada hubungan atau korelasi yang signifikan antara dukungan sosial dengan niat berwirausaha.

Sedangkan koefisien korelasi Kendall’s tau_b variabel X3

(dukungan akademik) terhadap niat berwirausaha (Y) adalah sebesar 0,280 atau 28%, artinya korelasi variabel dukungan akademik terhadap niat berwirausaha (Y) lemah. Sedangkan nilai probabilitas Sig (2-tailed) diperoleh sebesar 0,005, dan karena sama dengan α 0,05 maka berarti tidak ada hubungan atau korelasi yang signifikan antara dukungan

akademik dengan niat

(17)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 30 Tabel 14 Correlations Correlations Environm Support Social Support Academic Support Entrep Intention Kendall's tau_b Environm Support Correlation Coefficient 1.000 -.285** -.129 -.252* Sig. (2-tailed) . .004 .184 .011 N 60 60 60 60

Social Support Correlation Coefficient -.285** 1.000 .203* .310** Sig. (2-tailed) .004 . .040 .002 N 60 60 60 60 Academic Support Correlation Coefficient -.129 .203* 1.000 .280** Sig. (2-tailed) .184 .040 . .005 N 60 60 60 60

Entrep Intention Correlation Coefficient -.252* .310** .280** 1.000 Sig. (2-tailed) .011 .002 .005 . N 60 60 60 60 Spearman's rho Environm Support Correlation Coefficient 1.000 -.353** -.186 -.310* Sig. (2-tailed) . .006 .155 .016 N 60 60 60 60

Social Support Correlation Coefficient -.353** 1.000 .267* .366** Sig. (2-tailed) .006 . .039 .004 N 60 60 60 60 Academic Support Correlation Coefficient -.186 .267* 1.000 .344** Sig. (2-tailed) .155 .039 . .007 N 60 60 60 60

Entrep Intention Correlation Coefficient

-.310* .366** .344** 1.000 Sig. (2-tailed) .016 .004 .007 .

N 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan analisa korelasi di atas dapat diketahui bahwa variabel yang memiliki korelasi paling besar pengaruhnya terhadap

niat berwirausaha adalah variabel dukungan sosial (social support) yaitu sebesar 31%. Demikian juga menurut korelasi Spearman rho,

(18)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 31 variabel yang memiliki korelasi

paling besar pengaruhnya terhadap niat berwirausaha adalah variabel dukungan sosial (social support) dengan nilai sig (2- tailed) yaitu sebesar 31%.

PEMBAHASAN

Pengaruh Faktor-Faktor Sosio

Demografi Terhadap Niat

Kewirausahaan Mahasiswa

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analysis regresi linear berganda dengan variabel dummy tentang pengaruh faktor-faktor sosio demografi yang meliputi jenis kelamin, pekerjaan orangtua, dan pengalaman berwirausaha terhadap niat berwirausaha, menyatakan bahwa secara parsial jenis kelamin dan pekerjaan orangtua tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi kedua variabel bebas lebih besar dari  (0,05), sehingga secara parsial jenis kelamin (X1) dan pekerjaan

orangtua (X2) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap niat berwirausaha (Y).

Adapun variabel pengalaman berwirausaha (X3) hilang dari model

regresi. Hal ini terjadi karena sampel yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam Inkubator Bisnis Universitas Merdeka Madiun. Sehingga seluruh responden/ sampel yang digunakan adalah mahasiswa yang memang memiliki niat berwirausaha. Pengambilan sampel ini merupakan cara yang kurang tepat, karena sampel bersifat homogen (yang semuanya memang sudah diketahui memiliki niat berwirausaha) sehingga variabel pengalaman bekerja layak dihilangkan dalam penelitian ini.

Tidak berpengaruhnya variabel sosio demografi terhadap niat berwirausaha, juga ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 17,3% yang menunjukkan

bahwa dukungan ketiga variabel bebas terhadap variasi nilai variabel niat berwirausaha hanya sebesar 17,3% (sangat kecil). Sedangkan variasi nilai variabel niat berwirausaha sebesar 82,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa faktor-faktor demografis seperti gender, umur, pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginannya untuk menjadi seorang wirausaha (Mazzarol et al., 1999; Tkachev dan Kolvereid, 1999) dalam Sarwoko (20).

Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Dengan demikian, jenis kelamin laki-laki atau perempuan tidak ada bedanya dalam berniat atau tidak berniat dalam berwirausaha. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa calon wirausaha muda terdidik tidak dibatasi oleh jenis kelamin. Meskipun responden laki-laki (56,67%) lebih banyak dari responden perempuan (43,33%) dalam penelitian ini, namun perbedaan ini dianggap tidak signifikan dalam menunjukkan bahwa jenis kelamin tertentu lebih berniat atau tidak berniat dalam berwirausaha.

Variabel Pekerjaan Orang Tua sebagaimana hasil pengujian baik secara parsial maupun simultan, tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Merdeka Madiun. Hasil ini bertentangan dengan pendapat Mahessa & Rahardja (2012) yang menyatakan bahwa latar belakang orang tua yang berprofesi sebagai wirausahawan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

Hasil pengujian secara parsial yang menyatakan bahwa pengalaman bekerja tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009), yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan siswa

(19)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 32 yang memiliki pengalaman dan yang

tidak memiliki pengalaman dalam kegiatan usaha terhadap niat berwirausaha. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Indarti dan Rosiani (2008), yang menyatakan bahwa fak-tor pengalaman bekerja menjadi fakfak-tor penentu intensi kewirausahaan bagi mahasiswa.

Pengaruh Faktor-Faktor

Kontekstual Terhadap Niat

Kewirausahaan Mahasiswa

Faktor kontekstual dapat dikatakan sebagai faktor penunjang timbulnya kemampuan berwirausaha. Faktor kontekstual ini berbentuk dukungan (support) dari lingkungan sekitar. Faktor-faktor kontekstual yang dikaji dalam penelitian ini adalah dukungan lingkungan usaha (X1),

dukungan sosial (X2), dan dukungan

akademik (X3).

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 ˂  (0,05) yang berarti faktor-faktor kontekstual berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha (entrepreneurial

intention). Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Gurbuz & Aykol (2008), yang menyatakan bahwa, “selain pendidikan dan pengalaman kewirausahaan, dukungan pihak akademik (academic

support), social support dan dukungan

lingkungan usaha juga diduga merupakan faktor kontekstual yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan.” Hal ini sebagaimana diungkapkan juga oleh Jenkins & Johnson (1997), bahwa “pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha (entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil.” Dengan demikian dukungan dari lingkungan sekitar sangat mendukung tumbuhnya niat dan

kecenderungan para mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha.

Dalam pengujian secara parsial, lingkungan usaha berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003˂  5% yang berarti pengaruh lingkungan usaha (X1) terhadap niat

berwirausaha (Y) sangat bermakna. Dengan kata lain, ada pengaruh lingkungan usaha terhadap niat

berwirausaha. Dukungan

lingkungan usaha ini berupa dukungan finansial, kemudahan prosedur administratif, kemudahan mendapatkan informasi cara memulai usaha, dan kondisi ekonomi/iklim usaha yang menjadi pertimbangan para mahasiswa dalam berwirausaha. Saat ini, dukungan juga datang dari

perbankan yang banyak

menyalurkan pinjaman-pinjaman lunak. Apalagi good will Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif cukup tinggi. Hal ini cukup memberikan kemudahan dan rangsangan bagi mahasiswa untuk terjun ke dunia usaha.

Selanjutnya, untuk

meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa, dukungan sosial (social support) ternyata sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa. Hal ini sebagaimana hasil pengujian secara parsial, dimana nilai signifikansi variabel social

support sebesar 0,013˂ 5% yang berarti pengaruh dukungan sosial (social support) terhadap niat berwirausaha (Y) sangat bermakna. Dengan demikian, ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap niat berwirausaha. Dukungan sosial, baik dari keluarga, teman dekat maupun orang-orang yang dianggap penting akan meningkatkan semangat dan menguatkan niat para mahasiswa untuk berwirausaha.

(20)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 33 Faktor kontekstual yang lain

yaitu dukungan akademik (academic

support). Dalam pengujian secara

parsial, dukungan akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,151˃5% yang berarti pengaruh dukungan akademik (X3) terhadap

niat berwirausaha (Y) tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Beberapa studi empiris yang memperlihatkan bahwa pendidikan kewirausahaan dapat

mempengaruhi perilaku

kewirausahaan dan semangat berwirausaha pada kaum muda (Kourilsky & Walstad, 1998; Galloway, Kelly & Keogh, 2006). Penelitian lain yang dilakukan Gerry et al. (2008) terhadap 640 mahasiswa di Portugis juga menemukan bahwa pelatihan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat mahasiswa untuk mendirikan usaha setelah mereka lulus dari perguruan tinggi. Selanjutnya, Indarti dan Rostiani (2008), menyatakan bahwa pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda. Penelitian yang sedang dilakukan ini tidak mendukung adanya pengaruh dukungan akademik terhadap niat berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan sudah diberikan di Universitas Merdeka Madiun, bahkan menjadi mata kuliah wajib di tingkat universitas. Kurangnya ketersediaan dukungan infrastruktur yang baik untuk praktek pendirian usaha baru bagi mahasiswa diduga menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis tentang pengaruh dukungan akademik/pendidikan kewirausahaan dengan niat kewirausahaan mahasiswa. Karena itu, untuk lebih membangkitkan niat dan semangat berwirausaha bagi mahasiswa, maka

perlu dukungan sarana prasarana laboratorium yang lebih memadai dan

kegiatan praktikum

memulai/mendirikan usaha baru lebih dioptimalkan agar mahasiswa tidak gamang untuk memulai usaha. Selain itu testimoni-testimoni wirausahawan sukses perlu dihadirkan lebih intens, untuk lebih memotivasi dan menyemangati mahasiswa untuk berwirausaha.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Faktor-Faktor Sosio Demografi (jenis kelamin, pekerjaan orangtua dan pengalaman berwirausaha) tidak berpengaruh berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Faktor-faktor kontekstual (dukungan akademik, dukungan sosial, dan dukungan lingkungan usaha) berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Secara parsial, variabel dukungan akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

Saran

Untuk membangkitkan niat berwirausaha para mahasiswa maka disarankan:

Berbagai upaya dan dukungan untuk mendorong timbulnya niat mahasiswa untuk berwirausaha setelah lulus sarjana nanti perlu dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak keluarga dan teman-teman terdekat, lingkungan kampus dan lingkungan dunia usaha, sehingga tercipta entrepreneurship atmosfeer yang mampu menghasilkan

entrepreneurs baru Indonesia.

Dalam upaya lebih

membangkitkan niat dan semangat berwirausaha bagi mahasiswa, maka perlu dukungan sarana prasarana laboratorium yang lebih memadai.

Kegiatan praktikum

(21)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 34 dioptimalkan di semua fakultas agar

mahasiswa lebih mengenal dunia usaha dan tidak gamang untuk memulai usaha.

Implikasi Penelitian

Banyak faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pengaruh faktor internal berupa karakteristik individual (sosio demografi) dan faktor kontekstual (dukungan akademik, dukungan sosial dan kondisi lingkungan usaha) terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Karena itu ke depan, bisa dilakukan kajian yang lebih luas dan mendalam, dengan mengkaji juga faktor sifat individu (personality traits). Sejumlah atribut

personality seperti adanya kebutuhan

berprestasi, internal locus of control yang kuat, tingginya kreativitas dan inovasi, ikut berperan dalam membentuk niat orang untuk berwirausaha (Gorman et al., 1997; Nishanta, 2008). Demikian juga faktor sikap seseorang dalam memandang kegiatan berwirausaha juga dipercayai akan membentuk niat kewirausahaan (Azjen & Fishbein, 1985 dalam Gurbuz & Aykol, 2008). Dengan demikian kajian bisa lebih lengkap dan komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Alwan, A.P. & Yenny. L. 2003.

Motivasi Alumnus Universitas Kristen Petra untuk menjadi Entrepreneur. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Dunn, T.A. & Holtz-Eakin, D.J. 2000. Financial Capital, Human Capital and the Transition to Self-Employment: Evidence from Intergenera-tional Links. Journal

of Labor Economics, 18(2):

282-305.

Galloway. L, Kelly.S. & Keogh. W. 2006. Identifying Entrepreneurial Potential in Students. Working

Paper No. 006, National Council

for Graduate Entrepreneurship.

Gerry. C, Susana. C. & Nogueira. F. 2008. Tracking Student Entrepreneurial Potential: Personal Attributes and the Propensity for Business Start-Ups after Graduation in a Portuguese University. International Research

Journal Problems and

Perspectives in Management,

6(4): 45-53.

Giovany, M.N. 2010. Profil Wirausaha

Muda Ter-didik pada Bisnis Butik On-line: Studi Tentang Motivasi

Berwirausaha, Jiwa

Kewirausahaan dan Aspek-Aspek Manajemen Saat Memulai Usaha dan Memasuki Pasar Ekspor.

Skripsi tidak dipublikasikan. Salatiga: Universitas Kristen Satyawacana.

Gorman, G., Hanlon, D. & King, W. 1997. Some Research Perspectives on Entrepreneurship Education, Enterprise Education and Educa-tion for Small Business Management: A Ten-Year Literature Review.

International Small Business Journal, 15(3): 56-77.

Gurbuz, G. & Aykol, S. 2008, Entrepreneurial Inten-tions of Young Educated Public in Turkey.

Journal of Global Strategic Management, 4(1): 47-56.

Herdiman, F.S. 2008. Wirausahawan

Muda Mulai Dari Lingkungan

Keluarga, (http://jurnal

nasional.com/media, diakses 12 Maret 2011).

Hisrich, R.D. & Peters, M.P. 1995.

Entrepreneurship: Starting,

Developing and Managing A New Enterprises. Third Edition. New

York: McGraw-Hill.

Indira, C.K. 2010. Intensi

Kewirausahaan Maha-siswa:

Studi Perbandingan antara Jawa

dan Non-Jawa. Universitas

Gunadarma. (Skripsi, tidak dipublikasi).

(22)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 35 Isdianto, B., Willy, D. & Mashudi, M.R.

2005. Orientasi Sistem

Pendidikan Desain Interior

terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Mencari Hambatan

dan Stimulus). Laporan

Penelitian. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Jenkins, M. & Johnson, G. 1997. Entrepreneurial Intentions and Outcomes: A Comparative Causal Mapping Study. Journal Management Studies, 34, 895

920.

Johnson, B. 1990. Toward A Multidimensional Model of Entrepreneurship: The Case of Achievement Motivation and The Entre-preneur. Entrepreneurial Theory Practice, 14(3): 39–54.

Johnston, K.A, Andersen, B.K., Davidge-Pitts, J. & Ostensen-Saunders, M. 2010. Identifying

ICT Entrepreneurship Potential in Students. Paper was presented at

the Proceedings of Informing Science & IT Education Conference (InSITE), Italy, 21-24 Juni.

Kourilsky, M.L. & Carlson, S.R. 1997. Entrepre-neurship Education for Youth: A Curricular Perspective, in Sexton, D.L. & Sanlow, R.W. (Eds.), Entrepreneurship 2000 (page 193-213). Chicago: Upstart Publishing.

Kourilsky, M.L. & Walstad, W.B. 1998. Entrepre-neurship and Female Youth: Knowledge, Attitudes, Gender Differences and Educational Practices. Journal of

Business Venturing, 13(1): 77-88.

Krueger, N. 1993. The Impact of Prior Entrepre-neurial Exposure on Perceptions of New Venture Feasibility and Desirability.

Entrepre-neurial Theory Practice,

18(1): 5–21.

Lee, S.H. & Wong, P.K. 2004. An Exploratory Study of Technopreneurial Intentions: A Career Anchor Perspective.

Journal of Business Venturing,

19(1): 7-28.

Lisa, O.E. 2008. Profil Student

Entrepreneur di Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi

tidak dipublikasikan. Salatiga: Universitas Kristen Satyawacana. Littunen, H. 2000. Entrepreneurship and the Charac-teristics of the Entrepreneurial Personality.

International Journal of

Entrepreneurial Behaviour and Research, 6(6): 295-309.

Nasrun, M. A. 25 September, 2010. Mengapa Banyak Sarjana yang Menganggur?, Suara Merdeka. Nishanta, B. 2008. Influence of

Personality Traits and

Socio-demographic Background of

Undergra-duate Students on

Motivation for Entrepre-neurial Career: The Case of Srilanka.

Paper was presented at the Euro-Asia Management Studies

Association (EAMSA)

Conference, Japan.

Priyanto S.H. 2008. Di dalam Jiwa ada

Jiwa: The Backbone and the

Social Construction of

Entrepreneurships. Pidato

Pengukuhan Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana.

Rasheed, H.S. 2000. Developing

Entrepreneurial Potential in Youth: The Effects of Entrepre-neurial Education and Venture Creation,

(http://USASEB2001proceedings0 63, diakses 25 April 2011).

Robinson, P.B., Stimpson, D.V., Huefner, J.C. & Hunt, H.K. 1991. An Attitude Approach to the Prediction of Entrepreneurship.

Entrepre-neurship Theory and Practice, 15(4): 13-31.

Sarwoko, Endi. Kajian Empiris

Entrepreneur Intention

Mahasiswa

Sekaran, U. 2000. Research Methods

for Business: A Skill Building

Approach. Third Edition.

(23)

Ekomaks Volume 3 Nomor 2 September 2014 FAKTOR -FAKTOR…. 36 Setiadi, U. 2008. Suatu Pemikiran

Mengenai Pen-dekatan Kembali Antara Dunia Pendidikan S1 Manajemen Dengan Dunia Kerja.

Prosiding Konferensi Merefleksi Domain Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Salatiga.

Stewart, W.H., Watson, W.E., Carland, J.C. & Carland, J.W. 1998. A Proclivity for Entrepreneurship: A Comparison of Entrepreneurs, Small Business Owners, and Corporate Managers”. Journal of Business

Venturing, 14(2): 189-214.

Tjahjono, H.K. & Ardi, H. 2008. Kajian Niat Mahasiswa Manajemen Universitas Muham-madiyah Yogyakarta untuk Menjadi Wira-usaha. Utilitas Jurnal Manajemen

dan Bisnis, 16(1): 46-63.

Vesper, K.H. & McMullan, W.E. 1988. Entrepre-neurship: Today Courses, Tomorrow degrees?.

Entrepreneurship Theory and Practice, 13(1): 7-13.

Wu, S. & Wu, L. 2008. The Impact of Higher Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in China.

Journal of Small Business and Enterprise Development, 15(4):

752–774.

Yohnson. 2003. Peranan Universitas dalam Memo-tivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs.

Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, 5(2): 97-111.

Zimmerer, W.T. 2002. Essentials of

Entrepreneurship and Small

Business Management. Third

Gambar

Tabel  1 Rangkuman Hasil Uji Validitas   Variabel Envonmental Support (X 1 )  Nomor Item  Corrected Item-Total
Tabel 3   Rangkuman Hasil Uji Validitas   Variabel Academic Support (X3)  Nomor Item  Corrected Item-Total
Tabel 5   Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas   Variabel X 1 , X 2 , X 3   Dan Y
Gambar 3. Uji Normalitas Variabel Academic Support (X3)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengambilan sampel dialakukan dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu convenience sampling yang merupakan metode pengambilan sampel yang

Pada pengawasan awal sebelum siaran berjalan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi kembali seluruh narasumber yang diundang untuk memastikan apakah

Secara umum tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh langsung dan tidak langsung antara daya ledak otot tungkai, kecepatan rekasi dan motivasi

Pokok masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit berpengaruh terhadap produksi padi di Desa Lampoko

Untuk meyakinkan masyarakat agar menjalankan perilaku hidup sehat bukan hal yang mudah sehingga perlu menggunakan pendekatan khusus, salah satunya adalah komunikasi

Gambar 2.2 DFD Leve menjelaskan tentang proses melakukan kegiatan input data taksiran data gadai yang akan database dan kemudian mela transaksi pembayaran dan melewati

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ahmad dkk (dalam Hanifa dan Andriani, 2015, h.190) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa self esteem yang rendah atau negatif akan mengakibatkan hubungan