• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landform is a term that describes the shape of a natural land feature Landforms are created by different forces of nature There are many different

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Landform is a term that describes the shape of a natural land feature Landforms are created by different forces of nature There are many different"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

• Landform is a term that describes the shape of a

natural land feature

• Landforms are created by different forces of

nature

• There are many different types of landforms

found on the earth.

(3)

Tujuan Klasifikasi Bentuklahan

Menyederhanakan bentanglahan di permukaan bumi yang

kompleks menjadi unit-unit sederhana yang mempunyai

kesamaan dalam sifat dan perwatakannya.

(4)
(5)

Proses Geomorfologi:

Semua proses baik fisik maupun khemis yang

mengakibatkan modifikasi konfigurasi/ bentuk

permukaan bumi

Tenaga Geomorfologi:

Semua medium alami yang mampu merusak

dan mengangkut material bumi

(6)

a)

Endogenic Processes or Agents:

• Volcanism

• Plate Tectonics

• Diastrophism: Folding, Faulting, Warping

b) Exogenic Processes and Agents:

• Weathering

• Mass Wasting

• Agents of Erosion, Transportation, and Depositional

o Alluvial/Fluvial (flowing water)

o Glacial (ice)

o Eolian (wind)

o Coastal (waves)

(7)

Pidwirny, M. (2006). Landform development. Retrieved from http://www.eoearth.org/view/article/154151

(8)
(9)

(1) Structural Landforms - landforms that are created by massive earth movements due

to plate tectonics. This includes landforms with some of the following geomorphic features: fold mountains, rift valleys, and volcanoes.

(2) Weathering Landforms - landforms that are created by the physical or chemical decomposition of rock through weathering. Weathering produces landforms where rocks and sediments are decomposed and disintegrated. This includes landforms with some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles.

(3) Erosional Landforms - landforms formed from the removal of weatheredand eroded

surface materials by wind, water, glaciers, and gravity. This includes landforms with some of the following geomorphic features: river valleys, glacial valleys, and coastal cliffs.

(4) Depositional Landforms - landforms formed from the depositionof weathered and

eroded surface materials. On occasion, these deposits can be compressed, altered by pressure, heat and chemical processes to become sedimentary rocks. This includes landforms with some of the following geomorphic features: beaches, deltas, flood plains, and glacial moraines.

(10)

Tujuan klasifikasi bentuklahan adalah untuk mempermudah dalam penelitian

geomorfologi, yaitu dengan menyederhanakan bentuklahan permukaan bumi

yang kompleks menjadi satuan-satuan yang mempunyai kesamaan dalam

sifat dan perwatakannya.

Sifat dan perwatakan bentuklahan dicerminkan oleh kesamaan :

1.

Struktur geologi : memberikan informasi morfologi, morfogenesa dan

morfokronologi

2.

Proses Geomorfologi : memberikan informasi bagaimana bentuklahan

terbentuk, meliputi informasi morfografi, morfogenesa, dan

morfokronologi

3.

Kesan topografi dan ekspresi topografi : konfigurasi permukaan

bentuklahan yang memberikan informasi morfometri dan bentuk lereng.

Klasifikasi satuan bentuklahan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat

tergantung pada skala peta yang digunakan. Semakin besar skalanya semakin

detil karakteristik yang dapat mencirikan satuan geomorfologi atau satuan bentuk

lahannya.

(11)

Masing-masing bentuk lahan dicirikan oleh adanya perbedaan

dalam hal

1. relief/topografi dan

2. material penyusun/litologi.

3. struktur dan proses geomorfologi.

Nama bentuklahan yang banyak digunakan sekarang

kebanyakan didasarkan pada paduan dari :

• Genesis

• Surface form (topografi)

(12)
(13)

Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang

konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh

keadaan morfometriknya.

Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan

serta mineral penyusunnya yang akan mempengaruhi

pembentukan bentuklahan.

Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal usul

dari bentuklahan tersebut, yang dapat dilihat dari bentuklahan

utamanya.

Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau

pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik

tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng.

(14)

Gambaran proses geomorfologi, seperti :

1. erosi,

2. transportsi,

3. sedimentasi,

4. pelapukan, dan

5. gerak massa batuan

Disamping itu juga dapat memberikan gambaran tingkat

pentorehan dan relief permukaan secara kualitatif.

(15)

Pemberian nama bentuklahan sebaiknya mencakup :

• Relief

• Struktur atau materialnya

• Proses yang sedang berlangsung atau letaknya

Maksud pemberian nama tersebut : supaya karakteristik lahanya tampak dari

nama tsb.

Contoh :

• Pegunungan lipatan terkikis kuat

• Dataran aluvial pantai

• Pegunungan kapur terkikis kuat

Seringkali nama satuan bentuklahan yang panjang seperti tersebut diganti

dengan istilah yag sudah dikenal secara luas

Misal :

• Tanggul alam (natural levee)

• Piedmont

• Lerengkaki (foot slope)

• Dike

(16)

Tingkat pengikisan dinyatakan dengan angka dibelakang garis

miring dan dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :

1. Untuk tanpa pengikisan atau terkikis sangat ringan

2. Untuk pengikisan ringan

3. Untuk pengikisan sedang

4. Untuk pengikisan berat

(17)

Kerapatan drainage/tingkat pengikisan (sungai orde I)

Jenis kerapatan Jarak pada skala 1 : 20.000

Karakteristik

Kerapatan Halus < 0,5 cm Aliran Air Pemukaan Sungai Tinggi Kerapatan Sedang 0,5 – 5 cm Aliran Permukaan Sedang

(18)

Ada 3 cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk identifikasi

satuan bentuklahan yaitu :

1. Pendekatan pola

Daerah dipilahkan menjadi satuan bentanglahan utama

kemudian diperinci berdasarkan :

a. bentuk

b. alur sungai/pengaliran dan drainage

c. kenampakan erosi, dan

d. vegetasi dan bentang budaya

2. Pendekatan geomorfologis atau fisiografis

Pemilahan wilayah didasarkan pada genesis atau asal usul mula

proses terbentuknya

(19)

3. Pendekatan unsur atau parameter bentuklahan,

yaitu :

Daerah dipilahkan menjadi satuan bentanglahan utama

kemudian diperinci berdasarkan :

• bentuk atau relief

• density atau rona (warna)

(20)

Beberapa dasar klasifikasi bentuklahan, a.l. :

Berdasarkan relief/topografi (Dana)

• Dataran

• Plateau (dataran tinggi)

• Pegunungan

• Dll

Berdasarkan struktur dan tingkat erosi (Davis)

• Lipatan

• Patahan

• Dome

• Volkanis

• Dll

(21)

Berdasarkan Genesis (Powell, Davis, Johnson, dll)

• Constructional

• Destructional

Berdasarkan ”surface form”

• Plain (dataran)

• Plateau (dataran tinggi)

• Tebing (scarp)

• Lembah (valley)

• Dll

Berdasarkan ukuran (Salisbury, Barrows, Tower, dll)

• Orde I

• Orde II

• Orde III

• Dll

(22)

Klasifikasi bentuklahan Verstappen (1975)

1. Bentuklahan asal Volkanik

2. Bentuklahan asal Struktural

3. Bentuklahan asal Fluvial

4. Bentuklahan asal Marin

5. Bentuklahan asal Angin

6. Bentuklahan asal Pelarutan/Karst

7. Bentuklahan asal Glasial

(23)

1. Bentuklahan asal proses vulkanik (V)

2. Bentuklahan asal proses struktural (S)

3. Bentuklahan asal fluvial (F)

4. Bentuklahan asal proses solusional (S)

5. Bentuklahan asal proses denudasional (D)

6. Bentuklahan asal proses eolin (E)

7. Bentuklahan asal proses marine (M)

8. Bentuklahan asal glasial (G)

9. Bentuklahan asal organik (O)

(24)
(25)

Bentukan Asal Denudasional (D) D1 Perbukitan terkikis D2 Pegunungan terkikis D3 Bukit sisa D4 Bukit terisolasi D5 Dataran nyaris

D6 Dataran nyaris yang terangkat

D7 Lereng kaki

D8 Pedimen (permukaan transportasi)

D9 Piedmont

D10 Gawir (lereng terjal)

D11 Kipas rombakan lereng

D12 Daerah dengan gerak masa batuan kuat

D13 Lahan rusak

coklat Bentukan Asal Struktural (S)

S1 Blok sesar

S2 Gawir sesar

S3 Gawir garis sesar

S4 Pegunungan antiklinal S5 Perbukitan antiklinal S6 Pegunungan sinklinal S7 Perbukitan sinklinal S8 Pegunungan monoklinal S9 Perbukitan monoklinal

S10 Pegunungan dome (kubah)

S11 Perbukitan dome

S12 Dataran tinggi (plateau)

S13 Cuesta

S14 Hogback

S15 Bentuk seterika (flat iron)

S16 Lembah antiklinal

S17 Lembah sinklinal

S18 Lembah subsekuen

S19 Sembul (horst)

S20 Tanah terban (graben)

S21 Perbukitan lipatan kompleks

(26)

Bentukan Asal volkanik/Gunung api (V)

V1 Kepundan

V2 Kerucut gunungapi

V3 Lereng gunungapi atas

V4 Lereng gunungapi tengah

V5 Lereng gunungapi bawah

V6 Kaki gunungapi

V7 Dataran kaki gunungapi

V8 Dataran fluvial gunungapi

V9 Padang lava

V10 Padang lahar

V11 Lelehan lava

V12 Aliran lahar

V13 Dataran antar gunungapi

V14 Dataran tinggi lava (lava plateau)

V15 Planezes

V16 Padang abu, tuff atau lapili

V17 Solfatar

V18 Fumarol

V19 Bukit gunungapi terdenudasi

V20 Leher gunungapi V21 Sumbat gunungapi V22 Kerucut parasiter V23 Boka V24 Dike V25 Baranko

merah Bentukan asal fluvial (F)

F1 Dataran aluvial F2 Dasar sungai F3 Danau F4 Rawa F5 Rawa belakang F6 Saluran/sungai mati F7 Dataran banjir F8 Tanggul alam F9 Ledok Fluvial

F10 Bekas dasar danau

F11 Hamparan celah/tonjolan

fluvial/crevasse splays

F12 Gosong lengkung dalam

F13 Gosong sungai

F14 Teras fluvial

F15 Kipas aluvial aktif

F16 Kipas aluvial tidak aktif

F17 Delta F18 igir delta F19 Ledok delta F20 Pantai delta F21 Rataan delta biru gelap

(27)

Bentukan asal marin (M)

M1 Pelataran pengikisan gelombang laut M2 Tebing terjal dan takik pantai

M3 Gisik

M4 Beting gisik/bura M5 tombolo

M6 Depresi antar beting gisik M7 Gumuk pantai aktif

M8 Gumuk pantai tidak aktif

M9 Rataan pasang surut bervegetasi

M10 Rataan pasang surut tidak bervegetasi M11 Dataran aluvial pantai (payau)

M12 Dataran aluvial pantai (tawar) M13 Dataran aluvial pantai tergenang M14 Teras pantai

M15 Atol dan cicncin terumbu M16 Terumbu koral

M17 Rataan terumbu M18 Tudung terumbu

M19 Perisai dan akumulasi pasir koral M20 Lagun

M21 Gosong laut

hijau Bentukan asal pelarutan (karst) (K)

K1 Dataran tinggi karst

K2 Lereng dan perbukitan karstik terkikis

K3 Kubah karst

K4 Bukit sisa batugamping terisolasi K5 Dataran aluvial karts

K6 Uval, dolin K7 Poltje

K8 Lembah kering K9 Ngarai karst

(28)

Bentukan asal glasial (G)

G1 Cirque

G2 Lembah bergantung glasial

G3 Pegunungan tertutup salju, gletser, es abadi

G4 Padang berangkal, puing batuan G5 Dataran endapan material glasial

biru cerah

Bentukan asal aeolin (A)

A1 Gumuk pasir memanjang longitudinal

A2 Gumuk pasir barkan (sabit) A3 Gumuk pasir parabola

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

The structure of a typical strato-volcano. Source: Adapted from MacDonald (1972, 23)

(34)
(35)
(36)

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle

A

B

(37)

SLEMAN

(38)
(39)

Penampang melintang gunung berapi aktif dan purba (tererosi tingkat dewasa dan lanjut) beserta contohnya. Baik gunung berapi aktif maupun purba memiliki lingkungan pengendapan batuan vulkanik yang sama. Perhatikan betapa sulitnya membedakan gunung berapi purba, baik tererosi tingkat dewasa maupun lanjut, dengan bukit-bukit non vulkanik pada umumnya jika hanya dilihat sekilas. Sumber: Hartono & Bronto, 2007. Bronto, 2012.

(40)
(41)
(42)

Aerial photo reveals the syncline-anticline pair at the north end of Chuckanut Mountain. Raptor Ridge is shown right-center. Click to

enlarge any figure.

http://nwgeology.wordpress.com/the-fieldtrips/the- chuckanut-formation/raptor-ridge-geology-hike-chuckanut-mountains/

(43)
(44)
(45)

Anticline structure by the Indian

subcontinent drift, Zinda Pia Anticline Structure, Pakistan

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Kipas Aluvial : kenampakan berbentuk kipas dari

endapan alluvial, pada mulut lembah di daerah pegunungan yang

penyebarannya memasuki wilayah dataran.

Gambar : kipas Aluvial Kudus

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

IKONOS satellite imagery of part of Cockpit Country was draped on a triangulated

irregular network (TIN) representation of the terrain to provide photorealistic depictions of the study areas that were useful both before and after fieldwork.

(67)
(68)

An aerial view of a large sinkhole in Florida. Credit: U.S. Geological Survey

(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Brahmantyo, dan Bandono

(Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78).

http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=717

(80)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(81)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(82)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(83)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(84)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(85)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(86)

Budi Brahmantyo, dan Bandono (Jurnal Geoaplika Vol. 1 No. 2, 2006, hal. 71-78)

(87)

TUGAS:

(88)

Referensi

Dokumen terkait

B a n y a k faktor yang memengaruhi pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat. Pada umumnya faktor-faktor tersebut dapat digolongkan dalam dua aspek yaitu aspek yang ada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel komunikasi antar organisasi pelaksana ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai

10 /NOT/Pokja-ULP/DPPKKD/VII/2012 Tanggal 2 Juli 2012 Pokja unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Sabang tentang Penetapan Pemenang Lelang

Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen

 Menceriterakan penjelasan dari bacaan yang menunjukkan informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah  Membuat daftar makanan dan daerahnya untuk

menyusun kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana, program, dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan dan penyusunan laporan penyelenggaraan

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa nilai hambatan jenis lapisan yang mengandung air panas adalah zona rekahan tersaturasi air dengan nilai hambatan

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara Klarifikasi Dokumen Penawaran dan Pembuktian kualifikasi untuk pekerjaan Pengadaan Penerangan Pada