DAFTAR PUSTAKA
Abousaeidi, M. et al. 2015 Geographic Information System (GIS) modeling approach to determine the fastest delivery routes. Saudi Journal of Biological Sciences (2015)
Amri, K & Sitanggang I.S.. 2015. A Geographic Information System
for Hotspot Occurrences Classification in Riau Province Indonesia. The 1st International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for Food Security and
Environmental Monitoring 24 ( 2015 ) 127 – 131.
Ayusina, E. & Wendra. 2012. Analsis Perancangan Sisitem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Sebaran Rumah Sakit di Wilayah Jakarta Barat. Skripsi. Binus University Jakarta.
Barus B., dan U.S. Wiradisastra, 2000. Sistem Informasi Geografi, Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
Blišťan, B et al. 2014. The Importance Of Geographic Information Systems Education
At Universities In The Process Of Building A European KnowledgeBased Society. The Proceedings of 6th World Conference on educational Sciences
Volume 191, 2 June 2015, Pages 2458–2462.
BPS & BAPEDA.2010. Tapanuli Utara dalam Angka : Sosial. Tarutung.
Chaabouni, R et al. 2012. Lineament analysis of South Jenein Area (Southern Tunisia) using remote sensing data and geographic information system. The Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Sciences (2012) 15, 197–206.
Charter, D & Agtrisari, I. 2003. Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System. Jakarta.
Iskandar, E. 2012. Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta. Skripsi. STMIK El Rahma, Yogyakarta.
Jati, B.M. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Industri Kecil Di Kabupaten Bantul. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijag, Yogyakarta.
Junaidi. 2010. Indikator Sarana Pendidikan. Universitas Jambi. Jambi. Kadir, A. 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi. Yogyakarta.
Melian, L & Agus, H. 2010. Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi Geografis Parawisata di Kota Bandung Berbasis Web. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Mufidah, N.M.I.2005. Pengantar GIS (Geographical Information System). (Online)
https://ferdinanddwi.files.wordpress.com/2008/08/nurmeita-gis.pdf (Diakses tanggal 12 Januari 2016).
Nugraha, D.W. 2012. Perancangan Sistem Informasi Geografis Menggunakan Peta Digital. http://portalgaruda.org (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).
Pengelolaan Sumber Daya Alam. Center for International Forestry Research. Jakarta.
Rose, Anie , Eko, Priyanto dan Muludi, Kurnia. 2013. Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung. Skripsi. Universitas Lampung, Lampung.
Sari, D.M. 2007. Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Menggunakan MapServer. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Shunsuke, D et al. 2015. Probabilistic model to analyze patient accessibility to medical facilities using geographic information systems. 19th International Conference on Knowledge Based and Intelligent Information and Engineering
Systems 60 ( 2015) 1631 – 1639.
Sugito, N.T & Sugandi, D. 2009. Urgensi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung data geospasial. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Swastikayana, I.W.K. 2011. Sistem Informasi Geografis berbasis web untuk pemetaan
parawisata Kabupaten Gianyar (Studi kasus pada dinas parawisata Kabupaten Gianyar). Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.
Tampubolon, V & Harseno, Edy. 2007. Aplikasi Sisitem Informasi Geografis dalam Pemetaan Batas Administrasi, Tanah, Geologi, Penggunaan Lahan, Lereng Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Aliran Sungai di Jawa Tengah Menggunakan Software Arcview GIS.Skripsi. UKRIM Yogyakarta.
Tata Cara Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah.
2010.Menteri Dalam Negeri. Jakarta
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SYSTEM
Bab ini secara garis besar membahas analisis Geographic Information System (GIS)
dan tahap – tahap yang akan dilakukan dalam perancangan system yang akan dibangun.
3.1 Identifikasi Masalah
Pendidikan merupakan sebuah hal yang penting dari masa ke masa, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari hasil pendidikan diharapkan dapat membantu memajukan pendidikan itu sendiri.
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan sebuah Kabupaten yang sedang dalam masa berkembangan, termasuk dibidang pendidikan. Tapanuli Utara (TAPUT) sedang berusaha keluar dari masalah pendidikan, hal ini ditunjukan dalam Visi TAPUT yaitu : “Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan daerah wisata”. Dari visi tersebut dikatakan bahwa selain sebagai lumbung pangan, Taput juga diharapkan menjadi Lumbung Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan itu maka dibutuhkan pendidikan yang memadai dan hal ini menjadi prioritas Pemerintah, hal ini ditunjukan oleh pemerintah dengan menjadikan Misi pertama Kabupaten Tapanuli Utara yaitu : Meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas.
memadai di tiap-tiap sekolah, guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmu nya yang disebakan kekurangan guru dibeberapa sekolah, banyaknya sekolah yang berakreditas C dan bahkan Tidak Terakreditas, pendidikan guru yang hanya tamatan SLTA dan bahkan ada yang tidak tamat SLTA dan masih banyak lagi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara bertanggung jawab penuh atas hal tersebut. Ada 512 sekolah yang tersebar 15 Kecamatan dan sebenarnya data kondisi masing – masing sekolah sudah dicatat oleh Dinas Pendidikan, akan tetapi selama ini data tersebut dicatat secara manual dan ini
yang membuat kurangnya presentasi tentang “kekuatan” pendidikan di Kabupaten
Tapanuli Utara, sehingga membuat pemerintah tidak bisa mengambil langkah cepat dalam penyelesaian masalah. Untuk itu diperlukan sistem yang dapat membantu Pemerintah dalam mengolah data Sumber Daya Pendidikan dan membantu dalam
pemetaan “kekuatan” Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.
3.2 Arsitektur Sistem
Sistem ini dibangun untuk menampilkan informasi tentang keadaan pendidikan dan menampilkan titik-titik sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara. Informasi pendidikan ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.
Lokasi pendidikan divisualisasikan dalam bentuk peta Kabupaten Tapanuli Utara dalam bentuk polygon, data jalan dalam bentuk garis (line) dan data tempat sekolah dalam bentuk titik (point) yang dikategorikan menjadi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .
Admin Dinas Pendidikan Admin Sekolah Member Web browser Web browser Web browser Web server DB request data Aplikasi Web Pencarian Informasi Peta Aplikasi Web
Mengelola Data Sekolah
Peta Pencarian Informasi
Aplikasi Web
Mengelola Data Sekolah
Peta Pencarian Informasi Mengelola member
Map Server Request Peta Kabupaten / Kecamatan
Request Peta
Request Peta Peta Kabupaten /Kecamatan Peta
Peta Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax) Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax) Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax)
Gambar 3.1 Arsitektur Umum
Pada gambar 1 diatas, user dibagi atas tiga bagian besar yaitu admin dinas pendidikan,
admin sekolah dan member. Admin dinas pendidikan bertugas untuk mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten dan data user, admin sekolah bertugas untuk mengolah data sumber daya pendidikan masing – masing sekolahnya dan member
2. Setiap pengolahan data attribut (data sumber daya pendidikan) dilakukan pada web server. Web server akan mengelola permintaan web browser dan menampilkannya kembali.
3. Karena web server tidak dapat memiliki kemampuan untuk pemrosesan peta maka
request yang berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan kepada map server
untuk dapat menampilkan peta.
Dalam pembangunan sistem ini data attribut dan data spasial adalah komponen utama dalam pembuatannya. Gambar 3.2 adalah tahapan pengolahan data spasial dan attribut.
Proses
Database MySQL
Pengkodean (Coding)
Pengujian Konversi format Map
(*.pdf --> *.svg)
Procces SVG
Create JVector Map
Input
Data Atribut Data Spasial
output
Map Kabupaten dan Kecamatan
Berikut adalah penjelasan gambar 3.2 : 1. Input
Dalam sistem ini input berupa Data spasial dan data atributik. Data spasial dipakai dalam merepresentasikan letak geografis sedangkan data atributik menjelaskan atribut – atribut tentang data spasial tersebut.
2. Proses digitasi data spasial
Proses digitasi ini bertujuan untuk menghasilkan peta dengan format JVectorMap (*.js). Berikut adalah tahapannya:
1. Konversi Map
Konversi map yaitu melakukan perubahan format map, dimana format diubah dari *.pdf ke format *.svg.
2. Proses SVG
Peta *.svg kemudian akan dibagi berdasarkan wilayah masing – masing polygon.
3. JVectorMap
Peta dengan format *svg akan di konversi kembali kedalam bentuk .jevctormap. Bentuk JVectorMap disimpan dalam format *js. 3. Output digitasi data spasial
Dari hasil proses diatas maka akan dihasilkan peta Kabupaten Tapanuli Utara dan Peta 15 Kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara.
4. Pengkodean (Coding)
Pada tahap ini dilakukan pengkodean untuk menyatukan antara data spasial dan data atributik agar tersinkron dan menghasilkan informasi yang tepat. 5. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk menguji ketepatan informasi yang ditampilkan dan kesingkronan antara data spasial dan data atributik.
3.3.1 Perangkat Keras (Hardsware)
Perangkat keras yang digunakan adalah Laptop / PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan internet. Spesifikasi dari Laptop / PC yang harus dipenuhi adalah dapat menjalankan perangkat lunak (software) sesuai dengan kebutuhan.
3.3.2 Perangkat Lunak (Software)
Untuk membangun GIS, diperlukan perangkat lunak sebagai berikut : a. Sistem Operasi komputer : Windows.
b. Web – Server : Apache.
c. Program aplikasi Map Server dan aplikasi pendukung GIS lainnya. d. Text Editor : Notepad / Notepad ++
e. Browser : Mozzila Firefox, Google Chrome.
3.3.3 User Level
Dalam menjalankan Sistem ini, User dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. User sebagai Member yang dapat mengakses informasi sumber daya pendidikan dan GIS. Member terdiri dari member biasa dan Kepala Dinas. b. User sebagai administrator dinas pendidikan yang melakukan proses
pengelolaan (melakukan edit, tambah dan hapus) pada setiap sumber daya pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.
c. User sebagai administrator sekolah yang melakukan proses pengelolaan (melakukan edit, tambah dan hapus) pada setiap sumber daya pendidikan di masing-masing sekolah.
3.3.4 Data Spasial dan Data Atributik
3.4 Data yang Digunakan
3.4.1 Data Spasial / Grafis
Data Spasial yang digunakan dalam sistem informasi ini adalah peta Kabupaten Tapanuli Utara dan peta 15 Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Data tersebut didapat dari Kantor Bupati Tapanuli Utara.
3.4.2 Proses Digitasi dan Konversi Peta
Digitasi dilakukan pada peta Kabupaten Tapanuli Utara dan peta 15 kecamatannya. Proses digitasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
a. Konversi file peta analog dari format *.jpg ke format *.svg. Sebelumnya peta analog di konversi terlebih dahulu ke *.pdf. Konversi ini menggunakan perangkat lunak Inkscape dengan perintah sebagai berikut :
inkscape.exe -l taput.svg taput.pdf
b. Menentukan pembatasan polygon, dimana dilakukan pembagian wilayah berdasarkan kecamatan. Setelah wilayah dibagi/dibatasi maka wilayah tersebut akan dipecah/dipisahkan sesuai dengan wilayah tersebut. Proses pembatasan dan pemisahan dilakukan dengan Inkscape.
c. Membuat JVector Map dengan konversi file *.svg menjadi file *.js. Konversi ini dikerjakan dengan mengggunakan perangkat lunak svgto.jvectormap. Proses konversi ini dimulai dengan mengambil source code file berformat *.svg dengan menggunakan SVG - edit, kemudian
source code tersebut dicopy ke svgto.jvectormap untuk dikonversi ke bentuk peta dan peta tersebut disimpan dalam bentuk JavaScript (*.js). File JavaScript ini lah yang nantinya akan dijadikan sebagai peta didalam
website.
3.4.3 Data Atribut
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara dan hasil observasi, diperoleh data-data atribut yang diperlukan dalam membuat Sistem pengelolaan Sumber Daya Pendidikan dan Geographic Information System (GIS). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 512 sekolah di Kabupaten Tapanuli tahun 2013. Setelah pengumpulan data pendidikan dilakukan lalu dilanjutkan dengan analisa data yang diperlukan system. Yang mana data yang dikumpulkan berupa data sumber daya pendidikan yaitu:
1. Data keadaan sekolah : nama sekolah, status sekolah, luas lahan, akreditas, Nomor Statistik Sekolah (NSS), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), alamat, telepon, kategori sekolah, kategori wilayah.
2. Sarana/prasarana Sekolah Dasar (SD) : ruang kelas, perpustakaan, kamar mandi guru / murid, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, komputer , keberadaan koneksi internet.
printer, mesitik,stencil, mesin fotocopy, branksa, filling cabinet, infocus, lemari guru, TV, sumber listrik dan sumber air.
4. Sarana/prasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan : Ruang kelas, Laboratoium,Perpustakaan, Ruang guru, Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah, Kamar mandi guru dan murid, meja guru, kursi guru, meja murid dan kursi murid, computer, laptop, printer, mesitik,stencil, mesin fotocopy, brankas, filling cabinet, infocus, lemari guru, TV, sumber listrik sumber air, siswa miskin, jurusan yang dibuka.
5. Data ketenagaan : Data Kepala sekolah, data guru, Pendidikan guru dan kepala sekolah dan Pegawai Tata Usaha
6. Data siswa : Siswa menurut jenis kelamin, siswa menurut agama, siswa mengulang dan putus sekolah menurut kelas, Nilai rata – rata ujian sekolah.
Berikut adalah print screen dari data atribut yang digunakan, data ini didapatkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara dan Badan Pusat Statistik Tapanuli Utara:
Gambar 3.6 Contoh Data kesiswaan
Gambar 3.8 Contoh Data Sarana / Prasarana Sekolah
3.4.4 Seleksi Data Atribut
Seleksi pada data atribut dilakukan untuk memperoleh variabel - variabel dalam penghitungan tingkat pendidikan. Hasil dari proses ini adalah jumlah dari variabel untuk menghitung tingkat pendidikan yaitu : Jumlah Penduduk, Jumlah Guru, Jumlah Ruang / Kelas, Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombongan Belajar. Berikut adalah hasil seleksi data untuk menghitung indikator pendidikan.
Tabel 3.1 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SD / MI No nama
kecamatan
Jumlah Siswa
Penduduk Usia 7 –
12
Jumlah Guru
Siswa Usia 7
- 12
Jumlah Ruang
Jumlah Sekolah
Jumlah Rombel
1. Parmonangan 2394 2035 282 1978 191 32 192
Tabel 3.1 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SD / MI (lanjutan)
4. Tarutung 5774 5092 382 4896 285 40 290
5. Siatas Barita 1779 1694 139 1503 84 14 84
6. Pahae Julu 1920 1723 177 1614 142 23 138
7. Pahae Jae 1714 1512 138 1465 92 14 88
8. Purbatua 1195 1042 89 948 67 11 66
9. Simangumban 1250 1150 97 1077 68 11 64
10. Pangaribuan 4949 4041 356 4046 267 37 224
11. Garoga 2847 2445 241 2479 200 29 183
12. Sipahutar 4631 3799 363 3839 260 39 241
13. Siborong – borong
7639 6482 476 6541 292 45 303
14. Pagaran 3134 2588 213 2642 173 24 146
15. Muara 2170 2028 178 1831 145 21 128
Tabel 3.2 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMP / MTs No. nama
kecamatan Jumlah Siswa Jumlah Penduduk13 -15 Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Siswa Usia 13 - 15
1. Tarutung 2993 2666 192 106 7 104 2067
2. siatas barita 739 875 55 26 3 26 581
3. Sipoholon 1391 1529 112 56 6 51 1045
4. Adiankoting 1018 949 71 36 6 36 692
5. Pahae Julu 881 806 66 40 5 33 713
6. Pahae Jae 923 749 80 40 4 31 662
7. Simangumban 447 527 34 15 2 15 380
8. Purbatua 457 479 35 24 3 15 338
Tabel 3.2 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMP / MTs (lanjutan)
10. Pangaribuan 2090 1674 146 77 7 68 1498
11. Garoga 1247 1075 84 49 6 44 967
12. Parmonangan 896 870 78 43 7 33 616
13. Siborong2 3215 3045 229 104 10 100 2057
14. Pagaran 1638 1193 93 55 4 52 1226
15. Muara 1144 972 85 47 4 40 890
Tabel 3.3 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMA / MA No Nama
Kecamatan
Jumlah Siswa
Jumlah Penduduk
16 – 18
Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Jumlah siswa 16 - 18
1. Tarutung 2920 2863 195 102 7 86 2084
2. siatas barita - 1733 - - - - -
3. Sipoholon 511 1580 38 18 1 18 401
4. Adiankoting 323 827 20 22 1 10 184
5. Pahae Julu 421 731 35 18 2 16 244
6. Pahae Jae 413 667 28 13 1 13 345
7. Simangumban 226 454 19 9 1 8 169
8. Purbatua - 678 - - - - -
9. Sipahutar 847 1229 52 23 1 23 637
10. Pangaribuan 764 1305 47 19 1 19 619
11. Garoga 356 828 31 18 2 11 276
12. Parmonangan 232 652 28 10 2 10 165
13. Siborong-borong
2437 2941 170 76 4 69 1860
Tabel 3.4 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMK No Nama
Kecamatan
Jumlah Siswa
Jumlah Penduduk
16 – 18
Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Jumlah siswa 16 - 18
1. Tarutung 417 2863 37 19 2 13 329
2. siatas barita 1946 1733 148 58 3 70 833
3. Sipoholon 755 1580 84 49 4 35 362
4. Adiankoting - - - -
5. Pahae Julu 184 731 26 9 1 10 71
6. Pahae Jae 634 667 56 26 3 26 231
7. Simangumban - - - -
8. Purbatua - - - -
9. Sipahutar 159 1229 23 14 2 6 40
10. Pangaribuan 320 1305 34 15 2 14 146
11. Garoga - - - -
12. Parmonangan 65 652 28 10 2 10 165
13. Siborong-borong
1783 2941 126 51 3 56 759
14. Pagaran 330 1113 30 14 1 11 101
15. Muara 129 843 19 7 1 7 46
Dari parameter tersebut maka dapat dihitung Indikator Pemerataan Pendidikan, beberapa indikatornya yaitu :
1. Angka Partisipasi Kasar :
Dari perhitungan diatas diperoleh Angka Partisipasi Kasar (APK) dari Kecamatan Parmonangan sebesar 117,64%. Hal ini berarti ada sekitar 17, 64% penduduk yang tidak berusia 7 – 12 tahun yang bersekolah di SD.
2. Angka Partisipasi Murni :
Berikut adalah perhitungan APM SD di Kecamatan Parmonangan
= X 100%
=
= 96,461%
Dari perhitungan diatas diperoleh Angka Partisipasi Murni (APM) di Kecamatan Parmonangan sebesar 96,46%. Hal ini menunjukan bahwa ada 97,46% penduduk yang berusia 7 – 12 tahun yang bersekolah di SD
3. Rasio Guru Murid :
Berikut adalah perhitungan RGM SD di Kecamatan Parmonangan =
=
=
Diperoleh RGM dari Kecamatan Parmonangan yaitu 1 : 8, , dimana 1 guru rata – rata menangani 8 siswa.
4. Rasio Kelas Murid :
=
=
=
5. Rasio Sekolah Murid :
=
=
=
Diperoleh RSM dari Kecamatan Parmonangan yaitu 1 : 75, dimana 1 sekolah menampung rata – rata 75 siswa.
6. Angka Shift :
=
= = 1.005
Jika > 1, maka artinya jumlah rombongan belajar (kelas yang melakukan proses belajar mengajar) lebih banyak dibandingkan dengan ruang kelas yang tersedi, sehingga waktu penyelenggaraan proses belajar mengajar tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan (lebih dari sekali), yang berarti bahwa sebagian murid melakukan proses belajar mengajar pada waktu pagi, misalnya pukul 07.00-12.00, sedangkan sejumlah murid yang lain melakukan proses belajar mengajar pada pukul 13.00-18.00. Dengan cara demikian, maka lama waktu belajar setiap mata pelajaran tidak lagi 45 menit tetapi berkurang menjadi 40 menit.
Tabel 3.5 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
No. Nama Kecamatan SD
APK APM RGM RKM RSM A.Shift
1. Parmonangan 117,7% 96,5% 8 13 75 1.01
2. Adiankoting 121,3% 101,6% 14 17 106 0.93
3. Sipoholon 109,5% 92,1% 12 19 124 0.97
4. Tarutung 113,4% 96,1% 14 20 144 1.02
5. Siatas Barita 105% 88,7% 13 21 127 1
6. Pahae Julu 111,4% 93,7% 11 14 83 0.97
7. Pahae Jae 113,4% 96,8% 12 19 122 0.96
8. Purbatua 114,7% 91% 13 18 109 0.99
9. Simangumban 108,7% 93,7% 13 18 114 0.94
10. Pangaribuan 122,5% 100% 14 19 134 0.84
11. Garoga 116,4% 101,3% 12 14 98 0.92
12. Sipahutar 122% 101% 13 18 119 0.93
13. Siborong – borong 117,8% 100,1% 16 26 174 1.02
14. Pagaran 121% 102% 15 18 131 0.84
15. Muara 107% 90,2% 12 15 103 0.88
Tabel 3.6 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
No. Nama Kecamatan SMP
APK APM RGM RKM RSM A.Shift
1. Tarutung 112,3% 77,5% 16 28 428 1
2. Siatas Barita 84,5% 66,4% 13 28 246 1
Tabel 3.6 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (lanjutan)
4. Adiankoting 107,2% 73% 14 28 170 1
5. Pahae Julu 109,3% 88,5% 13 22 176 0.82
6. Pahae Jae 123,2% 88,3% 12 23 231 0.78
7. Simangumban 84,8% 72,1% 13 30 224 1
8. Purbatua 95,4% 70,6% 13 19 152 0.63
9. Sipahutar 123,1% 82% 16 27 325 0.87
10. Pangaribuan 124,9% 89,5% 14 27 299 0.88
11. Garoga 116% 90% 15 25 208 0.9
12. Parmonagan 103% 70,8% 11 21 128 0.77
13. Siborong – borong 105,6% 67,6% 14 31 322 0.96
14. Pagaran 137,3% 102,8% 18 30 410 0.95
15. Muara 117,7% 91,5% 13 24 286 0.85
Tabel 3.7 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
No. Nama Kecamatan SMA
APK APM RGM RKM RSM A.Shift
1. Tarutung 102% 72,8% 15 29 323 0.8
2. Siatas Barita - - - -
3. Sipoholon 32,3% 25,3% 13 28 511 1
4. Adiankoting 39,1% 22,2% 16 15 323 0.5
5. Pahae Julu 57,6% 33,4% 12 23 211 0.9
6. Pahae Jae 62% 51,7% 15 32 413 1
7. Simangumban 50% 37,2% 12 25 226 0.9
8. Purbatua - - - -
9. Sipahutar 69% 51% 16 37 847 1
10. Pangaribuan 58,5% 47,4% 16 40 764 1
Tabel 3.7 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) (lanjutan)
12. Parmonagan 35,6% 25,3% 8 23 116 1
13. Siborong – borong 82,9% 63,2% 14 32 609 0.9
14. Pagaran 64,8% 41,9% 14 31 361 1
15. Muara 70,5% 55,8% 17 31 594 1
Tabel 3.8 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
No. Nama Kecamatan SMK
APK APM RGM RKM RSM A.Shift
1. Tarutung 15% 13% 11 18 209 0.7
2. Siatas Barita 112% 101% 13 34 649 1.2
3. Sipoholon 48% 35% 9 15 189 0.7
4. Adiankoting - - - -
5. Pahae Julu 25% 22% 7 20 184 1,1
6. Pahae Jae 95% 70% 11 24 211 1
7. Simangumban - - - -
8. Purbatua - - - -
9. Sipahutar 13% 9% 7 11 80 0.4
10. Pangaribuan 25% 19% 9 21 160 0.9
11. Garoga - - - -
12. Parmonagan 10% 8% 5 11 65 1
13. Siborong – borong 61% 48% 14 35 594 1,1
14. Pagaran 30% 28% 11 24 330 0.8
3.5 Perancangan Database
Pada perancangan geographic information system ini terdapat kurang lebih 18 tabel
database yang terdiri dari tabel sekolah, tingkat sekolah, status pns, kepala sekolah, pendidikan guru, guru, status guru, daftar sarana dan prasarana, sarana dan prasarana, tata usaha, kecamatan, kategori sekolah, kategori wilayah, siswa, kelas, daftar indikator, indikator pendidikan kabupaten, indikator pendidikan kecamatan dan jenis kelamin. Adapun hubungan antar tabel dapat dilihat pada gamabar 3.4.
3.6 Pembuatan Use Case Diagram
Pembuatan Use Case GIS ini menggunakan UML (Unified Modelling Language).
3.6.1 Use Case Diagram GIS Administrator
Admin dapat melakukan proses pengolahan data sekolah, data sarana prasarana sekolah, data pegawai sekolah, data siswa di masing – masing sekolah, update
indikator pendidikan kecamatan / kabupaten, pengelolaan titik sekolah, mengolah data
user dan filter komentar. Model ini dijelaskan dalam diagram use case berikut.
. System admin Menu Utama Mengolah Data Sekolah Mengolah data sarana prasarana Mengolah data pegawai
Mengolah data siswa
edit hapus tambah edit tambah hapus edit hapus tambah Tambah Hapus Edit Hapus Kirim Tandai Filter Komentar Update Indikator Pendidikan Block member Hapus Member Mengolah member
Berikut adalah Login dan pilihan menu Admin :
Nama : Login dan pilihan menu Admin
Aktor : Admin
Deskripsi : Admin memasukkan username dan
password untuk mengakses halaman utama admin.
Kondisi sebelum : Tampilan login admin
Kondisi sesudah : Halaman utama admin, berisi menu–menu pengolahan data.
Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Administrator
Aktor Sistem
1. Admin memasukkan username dan
password
2. Memeriksa kecocokan antara
username dan password
- Cocok : Masuk ke halaman utama aplikasi
- Tidak cocok : Notifikasi
username dan password salah dan ulang login
3. Admin mengakses halaman utama dan menu admin yaitu : Pengolahan Sekolah, Sarana Prasarana, Kepegawaian, Indikator, Kesiswaan, Peta Taput, Manajemen
Member, Manajemen Komentar dan cari sekolah.
4. Sistem menampilkan menu yang dipilih
3.6.2 Use Case Diagram GIS Member dan Kepala Dinas
Pada bagian ini akan dijelaskan, masing – masing deskripsi dari use case diagram yang dilakukan oleh member dan kepala dinas per use case nya, mulai dari Login member dan kepala dinas, melihat informasi sekolah termasuk melihat informasi lokasi sekolah di peta, melihat informasi sarana, melihat informasi pegawai, melihat informasi siswa, meninggalkan komentar melihat informasi indikator pendidikan. Sedangkan kepala dinas memiliki informasi tambahan yaitu menu lihat keluhan masyarakat dan perlu diperhatikan.
System member Login * -End2 *
Melihat Peta Taput
Melihat lokasi sekolah melihat informasi sekolah Melihat informasi sarana prasarana Melihat informasi kepegawaian Melihat informasi siswa Melihat informasi perlu diperhatikan Meninggalkan komentar Melihat informasi indikator pendidikan kabupaten /
kecamatan Kepala dinas login * -End2 * Halaman Kepala Dinas Keluhan masyarakat Perlu diperhatikan Informasi akreditas Informasi status sekolah Halaman Member
Berikut adalah Login dan menu member / kepala dinas
Nama : Login dan menu member dan kepala dinas
Aktor : Member dan Kepala dinas
Deskripsi : member dan kepala dinas memasukkan
username dan password untuk mengakses halaman utama.
Kondisi sebelum : Tampilan login
Kondisi sesudah : Halaman utama member dan kepala dinas, berisi menu–menu informasi pendidikan. Tabel 3.10 Deskripsi Use Case login member dan Kepala Dinas
Aktor Sistem
1. Member dan Kepala dinas
memasukkan username dan password
2. Memeriksa kecocokan antara
username dan password
- Cocok : Masuk ke halaman utama aplikasi
- Tidak cocok : Notifikasi
username dan password salah 3. mengakses halaman utama dan menu
member dan menu kepala dinas. Menu kepala dinas : Peta Taput, keluhan masyarakat, dan perlu diperhatikan
Menu member : Peta Taput
4. Menampilkan menu yang dipilih
3.7 Rancangan Antar Muka
Antarmuka atau user interface merupakan sarana yang menghubungkan manusia dengan dengan sistem agar manusia dan sistem dapat saling berinteraksi. Berikut adalah rancangan antarmuka dari sistem ini.
3.7.1 Rancangan Halaman Login (admin, member dan kepala dinas)
Halaman login berisi username dan password yang diisi oleh user untuk masuk kehalaman utama.
Username
Password
Header
Login
Gambar 3.12 Rancangan Halaman Login
3.7.2 Rancangan Halaman Utama
a. Halaman Utama Admin
1. Admin Dinas Pendidikan
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK
Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten
SD / MI
SMP / MTs
SMA / MA
SMK My Profil Log Out Manajemen Member Menajemen Kecamatan Manajemen Komentar
Foto Profil Admin
Info Admin ISI
Copy Right Cari Sekolah
Menajemen Sarana Prasarana
Menajemen Guru Mata Pelajaran
Menajemen Pendidikan Guru
Manajemen Indikator Pendidikan
Menajemen Admin Sekolah
Gambar 3.13 Rancangan halaman utama Admin Dinas Pendidikan
2. Admin Sekolah
Halaman utama admin sekolah merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika admin sekolah masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu yaitu top menu dan site menu. Untuk lebih jelasnya, halaman
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin Indikator
Kecamatan Indikator Kabupaten
My Profil
Log Out
Foto Profil Admin
Info Admin ISI
Copy Right Logo Tingkat
Gambar 3.14 Rancangan halaman utama Admin Sekolah
b. Rancangan Halaman Utama Kepala Dinas
Header
Beranda Indikator Peta Taput Nama kadis
Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten
My Profil
Log Out
Lihat Keluhan Masyarakat
Perlu diperhatikan
Lihat Profil Kepala Dinas
Foto Profil Kadis
Info Kadis ISI
[image:31.595.111.538.83.513.2]Copy Right Lihat Profil Kabupaten
Gambar 3.15 Rancangan halaman utama Kepala Dinas c. Rancangan Halaman Utama Member
Halaman utama member merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika member masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu utama yaitu menu Beranda, indikator, peta taput, lihat profil kepala dinas dan lihat
Header
Beranda Indikator Peta Taput Nama Member
Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten
My Profil
Log Out
Foto Profil Member
Info Member ISI
[image:32.595.109.540.82.522.2]Copy Right
Gambar 3.16 Rancangan halaman utama Member
3.7.3 Rancangan HalamanDaftar Sekolah (admin)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Daftar Sekolah
Copy Right Data Sekolah
Nama Kecamatan
Data (Nama Sekolah) (Nama Kecamatan)
[image:33.595.108.538.83.524.2]No Nama sekolah Alamat Status NSS NPSN Akreditas Luas Lahan No. Tlp Thn Berdiri Kategori Wilayah Kategori sekolah x y X_g Y_g Edit Hapus
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Daftar Sekolah
3.7.4 Rancangan Halaman Daftar Sarana Prasarana (admin)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right Data Sarana Prasarana
Pilih Kecamatan
Sarana Prasarana (Nama Sekolah)
Pilih Sekolah
[image:34.595.109.540.82.524.2]Daftar Sarana Daftar Sarana
Gambar 3.18 Rancangan Daftar Sarana Prasarana
3.7.5 Rancangan Halaman Daftar Pegawai (admin)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right Data Kepegawaian Sekolah
Pilih Kecamatan
Kepegawaian (Nama Sekolah)
Pilih Sekolah
[image:35.595.109.538.81.523.2]Daftar Kepegawaian Daftar Kepegawaian
Gambar 3.19 Rancangan Daftar Kepegawaian
3.7.6 Rancangan Halaman Daftar Kesiswaan (admin)
Halaman daftar kesiswaan merupakan halaman yang berisi daftar kesiswaan dimasing
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right Data Kesiswaan Sekolah
Pilih Kecamatan
Kesiswaan (Nama Sekolah)
Pilih Sekolah
[image:36.595.110.546.82.525.2]Daftar Kesiswaan Daftar Kesiswaan
Gambar 3.20 Rancangan Daftar Kesiswaan
3.7.7 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kecamatan (admin, kepala dinas dan
member)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right Data Indikator Pendidikan Kecamata
Pilih Sekolah
Indikator Pendidikan
[image:37.595.108.534.83.499.2]Pilih Indikator
Tabel Indikator Pendidikan Kecamatan
Gambar 3.21 Rancangan Daftar Indikator Kecamatan
3.7.8 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kabupaten (admin, kepala dinas dan
member)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right
Data Indikator Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Pilih Sekolah
[image:38.595.107.537.84.499.2]Indikator Pendidikan Kabupaten Pilih Indikator
Tabel Indikator Pendidikan Kebupaten
Gambar 3.22 Rancangan Daftar Indikator Kebupaten
3.7.9 Rancangan Peta Kabupaten/ kecamatan (admin, kepala dinas dan member)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right
Info Kabupaten/kecamatan Peta kabupaten / kecamatan
Informasi jumlah sekolah, murid dan
guru Informasi Indikator Pendidikan Informasi Akreditas Informasi Status Sekolah
[image:39.595.109.533.83.517.2]Isi halaman tab
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Peta Kabupaten / Kecamatan Tapanuli Utara
3.7.10 Rancangan Info sekolah (admin, kepala dinas dan member)
Header
Beranda sekolah Sarana
Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin
Copy Right
Info sekolah Peta Kecamatan / titik sekolah
Info sarna prasarana Informasi Kesiswaan Informasi Kepegawaian Evaluasi / komentar
Isi halaman tab
[image:40.595.109.548.82.512.2]Perlu diperhatikan
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses pengimplementasian Geographic Information System (GIS) pada sistem, sesuai perancangan sistem yang telah dilakukan di Bab 3 serta melakukan pengujian sistem yang telah dibangun.
4.1 Implementasi Sistem
Pada tahap ini, Geographic Information System akan diimplementasikan ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL sesuai perancangan yang telah dilakukan.
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan
Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Prosesor Intel®CoreTM i5 450M CPU 2.40 GHz. 2. Kapasitas hardisk 500 GB.
3. Memori RAM yang digunakan 2.00 GB.
4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka
Adapun implementasi perancangan antarmuka yang telah dilakukan sebelumnya pada sistem adalah :
a. Halaman Login
[image:42.595.112.541.228.439.2]Halaman ini adalah tampilan awal saat sistem dijalankan. User dapat menggunakan sistem dengan melakukan login terlebuh dahulu. Halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Halaman Login b. Halaman Utama
[image:42.595.107.526.505.711.2]Halaman utama admin dinas pendidikan merupakan halaman yang tampil setelah
admin berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, sekolah, sarana sekolah, kepegawaian, indikator, peta taput, kesiswaan, dan menajemen. Halaman utama admin dinas pendidikan dapat dilihat pada Gambar 4.2.
[image:43.595.104.545.521.742.2]2. Halaman Utama admin sekolah
Gambar 4.3 Halaman Utama admin dinas pendidikan
Halaman utama admin sekolah merupakan halaman yang tampil setelah admin
berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, sekolah, sarana sekolah, kepegawaian, indikator, peta taput, kesiswaan, manajemen member, kepala dinas, manajemen komentar dan profil kepala dinas Taput.
Halaman utama kepala dinas merupakan halaman yang tampil setelah kepala dinas berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu
beranda, indikator, peta taput, lihat keluhan masyarakat, perlu diperhatikan, lihat profil kepala dinas dan lihat profil Kabupaten Taput.
4. Halaman Utama member
Gambar 4.5 Halaman Utama member
Halaman utama member merupakan halaman yang tampil setelah member
berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, indikator, peta taput, lihat profil kepala dinas dan lihat profil Kabupaten Taput. Halaman utama member dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu. Pada field tabel ada pilihan hapus dan edit. Berikut adalah tampilan edit sekolah.
Gambar 4.7 Halaman edit Sekolah
Gambar 4.7 adalah halaman edit sekolah, halaman tersebut ditampilkan dalam bentuk pop-up. Pada halaman edit berisi field – field dari sekolah yang akan diedit.
d. Halaman Sarana Prasarana (admin)
Gambar 4.9 Halaman edit sarana prasarana sekolah
Halaman edit sarana prasarana ditampilkan dalam bentuk pop-up. Proses edit
[image:46.595.108.545.440.646.2]e. Halaman daftar kepegawaian (admin)
Gambar 4.11 Halaman Daftar kepegawaian Sekolah
Gambar 4.13 Halaman tambah kepegawaian Sekolah f. Halaman Peta Taput (admin, Kepala dinas, dan member)
Halaman peta taput berisi tentang peta Tapanuli Utara (Taput), selain peta Taput ditampilkan juga berbagai informasi pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara. Berikut adalah tampilan Peta Kabupaten Taput :
berdasarkan indikator pendidikan. Semakin hijau warna daerah, semakin tinggi angka indikator pendidikan didaerah tersebut.
Selain informasi pendidikan Kabupaten, ada juga informasi Jumlah sekolah, murid & guru, informasi indikator pendidikan, informasi akreditasi dan informasi status sekolah.
1. Informasi Jumlah Sekolah, murid dan guru
[image:49.595.108.540.286.594.2]Berikut adalah tampilan jumlah sekolah, murid dan guru berdasarkan kecamatan.
Gambar 4.15 Informasi jumlah sekolah, murid dan guru
2. Informasi Indikator Pendidikan Kabupaten
[image:50.595.113.539.150.372.2]Gambar 4.16 adalah tampilan informasi indikator pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Gambar 4.16 Informasi Indikator Pendidikan
Gambar diatas dapat dilihat informasi indikator pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan tingkat sekolah yaitu SD / MI, SMP / MTS, SMA / MA dan SMK.. Indikator pendidikan nya yaitu : Rasio Guru Murid (RGM), Rasio Sekolah Murid (RSM), Rasio Kelas Murid (RKM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Shift.
3. Informasi Akreditasi
Gambar diatas merupakan tampilan halaman akreditasi. Akreditasi sekolah ditampilkan berdasarkan tingkat sekolah mulai dari SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK. Akreditasi sekolah dimulai dari A, B, C dan Tidak Terakreditas. Selain menampilkan jumlah sekolah, halaman ini juga menampilkan persentase dari akreditasi sekolah.
4.Informasi Status Sekolah
[image:51.595.109.540.336.641.2]Gambar diatas merupakan tampilan halaman status sekolah. Status sekolah yang dimaksud adalah Negeri dan Swasta. Status sekolah berdasarkan tingkat sekolah SD /MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK. Selain menampilkan jumlah, halaman ini juga menampilan persentase dari status sekolah tersebut. Berikut adalah tampilan halaman status sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara
g. Halaman Peta Kecamatan (admin, Kepala dinas, dan member)
Gambar 4.19 Halaman peta kecamatan
Gambar 4.19 adalah halaman peta kecamatan. Pada sisi kanan adalah peta kecamatan ditandai dengan titik – titik sekolah. Titik – titik sekolah dibedakan dengan 4 warna, yaitu warna merah (red) yang menandakan SD / MI, biru (navy) menandakan SMP / MTs, biru muda (teal) menandakan SMA / MA dan warna abu
– abu (grey) menandakan SMK.
h. Halaman Sekolah (admin, Kepala dinas, dan member)
[image:53.595.141.540.122.366.2]Saat titik sekolah diklik maka tampilannya adalah seperti gambar 4.20 berikut :
Gambar 4.20 Halaman sekolah
Gambar 4.19 adalah halaman sekolah. Pada sisi kanan adalah peta kecamatan ditandai dengan titik – titik sekolah.
Pada sisi kiri berisi informasi sekolah tersebut dan pada sisi bawah berisi beberapa tab informasi sarana prasarana, informasi kesiswaan, informasi kepegawaian dan informasi status sekolah.
1. Halaman informasi sarana prasarana
Gambar 4.21 Halaman informasi sarana parasara 2. Halaman Informasi Kesiswaan
[image:54.595.110.543.503.753.2]3. Halaman Informasi Kepegawaian
[image:55.595.107.543.201.450.2]Halaman ini berisi informasi kepegawaian dan jumlah dari pegawai. Kepegawaian yang dimaksud dimulai dari kepala sekolah, guru dan pegawai tata usaha. Halaman kepegawaian dapat dilihat pada gambar 4.23
Gambar 4.23 Halaman informasi kepegawaiancfhl 4. Halaman komentar
Halaman komentar berisi daftar komentar tentang sekolah tersebut, para user
Gambar 4.24 Halaman informasi kepegawaian 5. Halaman perlu diperhatikan
[image:56.595.157.542.482.706.2]i. Halaman Manjemen Member (admin)
Halaman manajemen member berisi daftar dari user yang menggunakan system ini. Dari halaman ini, administrator dapat memblock member yang membuat masalah. Halaman manajemen member dapat dilihat pada gambar 4.26
Gambar 4.26 Halaman manajemen member
[image:57.595.93.539.165.366.2]Untuk memblock member admin dapat melakukannya dengan melihat detail dan kemudian diblock, halaman detail member dapat dilihat pada gambar 4.27
Gambar 4.28 Halaman manajemen komentar
Dalam filter komentar ada tiga pilihan nya yaitu kirim, tandai sudah dibaca dan hapus.
1. Kirim
Kirim yaitu administrator dapat mengirim komentar kepada kepala dinas, agar kepala dinas dapat membalas komentar dan membuat nya sebagaia masukan.
2. Tandai sudah dibaca
Tandai sudah dibaca yaitu administrator menandai pesan tersebut sebagai pesan yang tidak mengandung konten – konten negatif, seperti kata – kata yang tidak senonoh.
3. Hapus
Gambar 4.29 Halaman lihat keluhan masyarakat
Setiap keluhan yang ada dapat dibalas oleh kepala dinas, halaman balas komentar dapat dilihat pada gambar 4.30
Gambar 4.30 Halaman balas keluhan masyarakat
Kepala dinas mengetikan balasan komentar masyarakat dikotak diatas dan komentar tersebut akan langsung masuk ke halaman komentar sekolah.
l. Halaman Perlu diperhatikan (kepala dinas)
Gambar 4.31 Halaman perlu diperhatikan
Setiap tingkat sekolah menampilkan sarana prasarana yang rusak,fasilitas yang tidak ada di sekolah – sekolah, guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 dan sekolah yang berakreditas C dan Tidak berakreditas.
m. Halaman daftar sarana prasarana yang rusak (kepala dinas)
[image:60.595.126.547.96.310.2]melakukan perbaikan. Status kerusakan juga dibagi atas rusak ringan dan rusak berat.
n.Halaman Fasilitas yang tidak ada (kepala dinas)
Halaman fisilitas yang tidak ada dapat dilihat pada gambar 4.33
Gambar 4.33 Halaman fasilitas yang tidak ada
Halaman fasilitas yang tidak ada berisi tentang informasi jumlah sekolah yang tidak memiliki sarana prasarana. Halaman ini akan membantu kepala dinas dalam memperlengakapi sekolah – sekolah yang kurang lengkap.
o. Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 (kepala dinas) Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 dapat dilihat pada gambar 4.34
p. Halaman Akreditasi C dan tidak terakreditasi (kepala dinas)
Halaman Sekolah yang berakreditasi C dan Tidak Terakreditasi dapat dilihat pada gambar 4.35
Gambar 4.35 Halaman Akreditasi C dan Tidak Terakreditasi
Halaman Akreditasi C dan Tidak Terakreditasi berisi informasi jumlah sekolah yang akreditasi C dan Tidak Terakreditasi. Halaman ini akan membantu kepala dinas dalam memperbaiki kulaitas sekolah dengan akreditasi yang lebih baik. 4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan atau kinerja antar komponen sistem yang diimplementasikan.
4.2.2 Pengujian Beta
penilaian penerapan sistem baru. Kuisioner ini tersidiri dari 9 pernyataan (Contoh kuisioner dapat dilihat dilampuiran).
Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah : 1. Sistem ini dibutuhkan
2. Sistem ini membantu melihat lokasi sekolah
3. Sistem mampu menampikan sumber daya pendidikan Kabupten Tapanuli Utara
4. Sistem mempermudah mendapat informasi sekolah
5. Fitur pencarian sekolah mempermudah dalam mecari nama sekolah 6. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan
7. Sistem memiliki tampilan menarik 8. Sistem mudah digunakan
9. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
b. Wawancara Admin
Wawancara dilakukan pada pegawai Bagian Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara. Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem ini dibutuhkan.
2. Sistem dapat membantu admin dalam mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.
3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah.
4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.
5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah. 6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah.
c. Wawancara Kepala Dinas / Sekretari Dinas
Wawancara dilakukan pada Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara. Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem dibituhkan.
2. Sistem dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikandi Kabupaten Tapanuli Utara.
3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah.
4. Sistem dapat menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.
5. Sistem dapat menampilkan informasi Sekolah.
6. Fitur pencarian dapat membantu user dalam melakukan pencarian sekolah. 7. Sistem melalui Fitur Lihat Keluhan Masyarakat nanatinya dapat membantu
Kepala Dinas / Sekretaris Dinas untuk lebih tahu masalah di lapangan. 8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.
9. Sistem memiliki tampilan menarik. 10. Sistem mudah digunakan.
11. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
Berdasarkan data hasil kuisioner tersebut, dicari persentase masing – masing jawaban dengan menggunakan rumus:
R =
Keterangan : P = Banyaknya jawaban responden tiap soal Q = Jumlah Responden
d. Hasil kuisioner User (Pegawai)
Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Pegawai
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
2. Sistem ini membantu melihat lokasi sekolah
Sangat Setuju 7 70%
Setuju 3 30%
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
3. Sistem mampu menampikan sumber daya pendidikan Kabupten Tapanuli Utara
Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
4. Sistem mempermudah mendapat informasi sekolah.
Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
5. Fitur pencarian sekolah mempermudah dalam mecari nama sekolah
Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
6. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Pegawai (lanjutan)
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
7. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
8. Sistem mudah digunakan Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
9. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
Sangat Setuju 10 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
e. Hasil Kuisioner Admin
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner Admin
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
2. Sistem dapat membantu admin dalam mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner admin (lanjutan)
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
7. Sistem ini dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Sangat Setuju 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
9. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner admin (lanjutan)
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase 11. Bahasa yang digunakan mudah
dimengerti
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
f. Pengujian Kepala Dinas
Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuisioner kepala dinas
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
2. Sistem dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah
Sangat Setuju - -
Setuju 1 100%
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah
Sangat Setuju 1 100%
Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuisioner kepala dinas (lanjutan)
No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase
6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
7. Sistem melalui Fitur Lihat Keluhan Masyarakat nanatinya dapat membantu Kepala Dinas / Sekretaris Dinas untuk lebih tahu masalah di lapangan.
Sangat Setuju - 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
9. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 1 100%
Setuju - -
Kurang Setuju - -
Tidak Setuju - -
10. Sistem mudah digunakan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 - - - 100% - - - 11. Bahasa yang digunakan mudah
dimengerti Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 - - - 100% - - -
4.2.2 Kesimpulan dan hasil Pengujian Beta
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan implementasi yang dilakukan maka dapat dieroleh beberapa kesimpulan :
1. Penggunaan Geographic Information System dapat memetakan penyebaran sekolah, jenjang pendidikan dasar (SD / MI), pendidikan menengah pertama (SMP/MTs), dan pendidikan menengah atas dan menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) dalam bentuk peta interaktif, berupa data spasial dan data atribut di Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi perhitungan indikator pemerataan pendidikan seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rasio Guru Murid (RGM), Rasio Kelas Murid (RKM), Rasio Sekolah Murid (RSM) dan Angka Shift di Kabupaten Tapanuli Utara.
3. Geographic Information System ini juga memetakan hasil perhitungan indikator pemerataan pendidikan berdasarkan kecamatan untuk mengetahui pemerataan pendidikan di masing – masing kecamatan.
5.2 Saran
Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambah detail informasi personal, seperti
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas teori yang digunakan sebagai landasan pengerjaan aplikasi pembangunan Geographic Information System.
2.1 Geographic Information System (GIS)
Geographic Information System atau dalam bahasa indonesia dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dibangun untuk bekerja dengan data spasial atau berkoordinat geografis. atau dengan kata lain Geographic Infromation System adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat kerja (Barus et all, 2000). Data spasial yang dimaksud disini adalah data yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Nugraha, 2012) :
1. Memiliki geometric propertiesi seperti koordinat dan lokasi
2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya
data kejadian, gejala atau objek.
4. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantaun ataupun pengolahan
1. Sistem (System)
Pengertian sistem itu sendiri adalah kumpulan elemen – elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Informasi (Information)
Informasi berasal dari kumpulan beberapa data. Dalam Geographic Information System informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili didalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, maka data tersebut mampu memeberi informasi hanya dengan mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa informasi adalah data tetapi data tidak sepenuhnya informasi.
3. Georgrafis (Geographic)
Istilah ini digunakan karena Geographic Infromation System dibuat berdasarkan pada ‘geografi’ atau spasial. Setiap objek geografi mengarah kepada spesifikasi lokasi dalam suatu ruang (space). Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna, dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap data spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Tabel 2.1 : Perbedaan GIS dan perpetaan konvensional (Sugito et all, 2009)
No. Sistem Perpetaan Konvensional Geographic Information System
1. Statis Statis dan Dinamis
2. Proses update mahal Proses update murah
3. Rigid Fleksibel
4. Diskrit Kontinu dan yang perlu saja
5. Analisi dan modeling secara langsung
tidak mungkin
Analisis dan modeling secara langsung
sangat mungkin
6. Menurunkan data perlu interpretasi Menurunkan data tidak perlu interpretasi
Komponen GIS adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna (brainware), seperti yang ditunjukan gambar 2.1
Sistem Komputer
Data Geospatial Pengguna
Peta, foto udara, data statistik, dll
Data yang diolah pada GIS adalah data Geopastial (Data Spasial dan Non Spasial). Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografis misalnya sungai, wilayah adminstrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Sedangkan data non spasial adalah data yang berupa text atau angka biasanya disebut dengan atribut.
Data non-spasial menggambarkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data non spasial ini nantinya akan dibentuk data spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka diperlukan data jumlah penduduk dari masing – masing daerah, dari data tersebut akan digambarkan pola penyebaran penduduk untuk masing – masing daerah.(Sari, 2007).
2.1.1 Manfaat Geographic Information System
Fungsi GIS adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database
keruangan (Prahasta,2002).
GIS mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan. Dengan GIS kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. GIS mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. GIS juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah (Swastikayana, 2011).
2.1.2 Subsistem Gegoraphic Information System
Menurut Prahasta (2005), GIS dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
1. Data Input
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3. Data Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.1.3 Kemampuan GIS
Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya : (Prahasta, 2009)
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut) 2. Mengintegrasikan data geografis.
3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis. 4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis. 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis. 6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.
7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan
layout),tabel,grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2.1.4 Cara kerja GIS
dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi-lokasinya. GIS menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, GIS membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel (relasional) dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. (Prahasta, 2005)
2.2 Peta
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensionalyang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan denganberbagai gaya, masing – masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.
Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. (Charter et al, 2003)
2.3 Web – GIS
Web-GIS merupakan Sistem Informasi Geografi berbasis web yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web design dan web pemetaan. Nama lain untuk Web-GIS sendiri bermacam-macam yang diantaranya adalah Web-Based GIS, Online GIS, Distributed GIS, Internet Mapping. Sebuah
2.4 Sumber Daya Pendidikan
Dalam Undang – Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (10) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Sumber Daya Pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud sebagai tenaga, dana, sarana dan prasarna yang tersedia atau diadakan dan didayagunakan oleh keluarga, masyarakat, peserta didik dan Pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Hal ini diperkuat kembali dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 1 ayat (23) dikatakan bahwa Sumber Daya Pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana dan sarana dan prasarana.
2.5. Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana utama untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM antara lain sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. Arah kebijakan pembangunan pendidikan di Tapanuli Utara merupak