• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

2.1 Geographic Information System (GIS)

Geographic Information System atau dalam bahasa indonesia dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dibangun untuk bekerja dengan data spasial atau berkoordinat geografis. atau dengan kata lain Geographic Infromation System adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat kerja (Barus et all, 2000). Data spasial yang dimaksud disini adalah data yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Nugraha, 2012) :

1. Memiliki geometric propertiesi seperti koordinat dan lokasi

2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya

data kejadian, gejala atau objek.

4. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantaun ataupun pengolahan

Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografismerupakan akronim dari (Sugito et all, 2009) :

1. Sistem (System)

Pengertian sistem itu sendiri adalah kumpulan elemen – elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Informasi (Information)

Informasi berasal dari kumpulan beberapa data. Dalam Geographic Information System informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili didalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, maka data tersebut mampu memeberi informasi hanya dengan mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa informasi adalah data tetapi data tidak sepenuhnya informasi.

3. Georgrafis (Geographic)

Istilah ini digunakan karena Geographic Infromation System dibuat berdasarkan pada ‘geografi’ atau spasial. Setiap objek geografi mengarah kepada spesifikasi lokasi dalam suatu ruang (space). Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna, dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap data spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.

Geographic Information System merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana didalamnya data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibandingkan dengan bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya dapat memepercepat dan meringankan pekerjaan. (Barus et all, 2000). Berikut adalah beberapa

Tabel 2.1 : Perbedaan GIS dan perpetaan konvensional (Sugito et all, 2009)

No. Sistem Perpetaan Konvensional Geographic Information System

1. Statis Statis dan Dinamis

2. Proses update mahal Proses update murah

3. Rigid Fleksibel

4. Diskrit Kontinu dan yang perlu saja

5. Analisi dan modeling secara langsung tidak mungkin

Analisis dan modeling secara langsung sangat mungkin

6. Menurunkan data perlu interpretasi Menurunkan data tidak perlu interpretasi Komponen GIS adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna (brainware), seperti yang ditunjukan gambar 2.1

Sistem Komputer

Data Geospatial Pengguna

Peta, foto udara, data statistik, dll

Desain, analisi dan penerapan

Data yang diolah pada GIS adalah data Geopastial (Data Spasial dan Non Spasial). Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografis misalnya sungai, wilayah adminstrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Sedangkan data non spasial adalah data yang berupa text atau angka biasanya disebut dengan atribut.

Data non-spasial menggambarkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data non spasial ini nantinya akan dibentuk data spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka diperlukan data jumlah penduduk dari masing – masing daerah, dari data tersebut akan digambarkan pola penyebaran penduduk untuk masing – masing daerah.(Sari, 2007).

2.1.1 Manfaat Geographic Information System

Fungsi GIS adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database

keruangan (Prahasta,2002).

GIS mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan. Dengan GIS kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. GIS mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. GIS juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah (Swastikayana, 2011).

2.1.2 Subsistem Gegoraphic Information System

Menurut Prahasta (2005), GIS dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :

1. Data Input

Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian

basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.

4. Analisis dan Manipulasi Data

Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.1.3 Kemampuan GIS

Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya : (Prahasta, 2009)

1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut) 2. Mengintegrasikan data geografis.

3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis. 4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis. 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis. 6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.

7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan

layout),tabel,grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2.1.4 Cara kerja GIS

dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi- lokasinya. GIS menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, GIS membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel (relasional) dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. (Prahasta, 2005)

2.2 Peta

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensionalyang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan denganberbagai gaya, masing – masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.

Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. (Charter et al, 2003)

Dokumen terkait