• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan fokus penelitiannya adalah pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. dengan fokus penelitiannya adalah pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kantor Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato dengan fokus penelitiannya adalah pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato.

Sebelumnya Sekolah yang ada di Kecamatan Bilato dan sekitarnya masih melakukan fasilitas pelayanan di Cabang Dinas Pendidikan Boliyohuto, dan Pada tahun 2010 maka terjadilah pemekaran baru Kecamatan Bilato sehingganya pada 18 Januari 2011 dibentuklah pengurus Cabang dinas Pendidikan Kecamatan Bilato yang masih sekarang masih berkantor sementara di Perumahan Guru SDN Totopo. Adapun Visi dan Misi Cabdin Kec. Bilato disuaikan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003.

Pengurus merupakan suatu hal terpenting dalam manajemen kepemerintahan. Pengurus Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato yaitu:

Dari struktur organisasi di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengurus Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato hanya berjumlah 4 orang, tentunya ini belum sesui standar persyaratan jumlah pegawai di Cabang Dinas Diknas.

(2)

Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada adanya pelayanan di Kantor Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato, serta berdasarkan waktu dan anggaran biaya.

B. Pendekatan dan jenis penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal ini untuk memudahkan dalam mengolah data, di samping itu juga pendekatan kualitatif lebih elastis dan mengikuti perkembangan zaman dan tidak bersifat statis, penulis bermaksud untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas dan rinci mengenai dampak.

Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dilakukan jika peneliti ingin menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena yang ada/berlaku sekarang. Ini mencakup baik studi tentang fenomena sebagaimana adanya, maupun pengkajian hubungan-hubungan antara berbagai variabel dalam fenomena yang diteliti. (Ine Amirman, 1992: 21).

Dalam penelitian deskriptif ini penulis menggunakan pola case study atau study kasus. Pola ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang situasi tertentu. (Ine Amirman, 1992: 210) Adapun kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah Pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato.

C. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat penuh, artinya benar-benar melakukan pengamatan sendiri dan langsung menyatu dengan objek penelitian agar mendapatkan data dan informasi yang tapat mengenai masalah yang

(3)

sedang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk menjaga identitas agar tidak diketahui oleh objek sementara dalam penelitian.

D. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang penulis peroleh langsung dari sumbernya misalnya lewat wawancara, dialog bebas dan hasil pengamatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang penulis dapatkan bukan dari sumber langsung misalnya dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dokumen ini antara lain yaitu profil gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi sejarah berdirinya cabang Dinas Kecamatan Bilato, Data Pegawai, Struktur Organigram, data sarana prasarana, Dokumen SOP, buku tamu yang menjadi pelanggan, serta penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Untuk mempermudah dalam penelitian maka sebelumnya akan ditetapkan informan. Informan dalam penelitian ini antara lain yaitu Kepala Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato, Staf Pegawai Dinas, Tamu dan pengunjung yang menjadi pelanggan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato. Penarikan informan bertujuan agar dalam pengumpulan data nanti lebih fokus pada objek yang sudah ditetapkan sebagai kunci dalam penelitian ini.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan prosedur pengumpulan data, antara lain:

(4)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan semua informan yang dipilih berdasarkan kebutuhan dalam penelitian ini. Wawancara difokuskan pada bentuk pelayanan prima untuk mencapai kepuasan pelanggan di Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato, kecepatan dan ketepatan pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato dan etika pelayanan prima di Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato

Dalam kegiatan wawancara ini, penulis akan menggunakan panduan atau pedoman wawancara sehingga dalam melakukan wawancara dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan akan dilaksanakan secara berulang-ulang sampai diperoleh data yang meyakinkan tentang apa yang akan diteliti.

Tabel 1.1 Frekuensi Wawancara

NO NAMA INFORMAN JABATAN FREKUENSI

PENYAJIAN DATA 1 Suwarti Habi, S.Pd.I Kepala Cabang

Dinas 4 x

2 Yahya Kinga, S.Pd Pengawas

Pendidikan 4 x

3 Reza Yudistira S.Kom Staff Operator

Komputer 4 x

4 Munzia B. Harun Bendahara 3 x

5 Yusri Hamani Guru 2 x

6 Nurjana Rahim Guru 1 x

7 Asri D. Kamumu, A,Ma Guru 1 x

8 Nurnaningsi Didipu, A.ma Guru 1 x

2. Metode observasi

Metode observasi dimaksudkan untuk memberikan tuntutan pengamatan dan menghindari terjadinya kealpaan dalam mengamati setiap aspek aktifitas. Hal ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian dalam hal ini peneliti mengamati pelayanan prima di

(5)

Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato. Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat langsung dalam kehidupan orang-orang yang akan diamati (non partisipan), tetapi dilakukan turun langsung ke tempat penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yakni pengumpulan data dari sumber-sumber non visual yakni berupa dokumen-dokumen atau arsip-arsip dan rekaman yang ada relevansinya dengan kebutuhan data yang dibutuhkan peneliti. Dalam penelitian ini data yang dijaring berupa dokumen yaitu meliputi profil Cabdin Pendidikan Kec. Bilato, data pegawai, agenda surat keluar serta buku tamu bagi pelanggan dalam hal ini guru yang berkaitan dengan pelayanan prima di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato.

F. Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

(6)

Gambar: 3.1 Interaktif Model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011:335) Proses analisis data dilakukan secara terus menerus di dalam proses pengumpulan data selama penelitian berlangsung.

1. Pengumpulan data, dalam tahap ini penulis melakukan studi awal melalui dokumentasi dan observasi.

2. Reduksi data, dalam tahap ini yang dilakukan adalah memilah dan memilih data mana yang dianggap relevan dan penting yang berkaitan dengan masalah Pelayanan Prima di Kantor Cabang Dinas Diknas Kecamatan Bilato. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan permasalahan penelitian dibuang. Data yang belum direduksi berupa catatan-catatan lapangan hasil data hasil observasi dan dokumentasi berupa informasi-informasi yang diberikan informan yang tidak berhubungan dengan masalah penelitian. Data tersebut direduksi dengan mengedepankan data-data yang tidak penting dan tidak bermakna. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk laporan penelitian. Dengan demikian maka gambaran hasil penelitian akan lebih jelas.

(7)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisanya adalah sebagai sebagai berikut:

Pertama, pengembangan sistem kategori pengkodean, dalam rangka itu semua data yang berwujud catatan lapangan termaksud semua ringkasan wawancara sementara yang pernah dibuat selama pengumpulan data, di baca dan di telaah secara seksama, berdasarkan penelaah tersebut lalu di identifikasi topik-topik liputan, setiap topic liputan di buat kode yang menggambarkan topic tersebut, kode-kode tersebut nantinya dijadikan alat untuk mengorganisasikan satuan-satuan data, agar kode-kode berfungsi demikian, untuk setiap kode dibuatkan batasan operasional meliputi

Kode W artinya Wawancara. Kode O artinya observasi, dan Kode D artinya dokumentasi, yang sebelumnya terdiri dari angka fokus dan subfokus, misalnya fokus pertama dan subfokus kedua maka kode yang dipakai yaitu 1.2 dan tanda titik maupun garis miring (./) dapat menjadi batasan, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian kode berupa tanggal wawancara.

Berikutnya sebagai langkah kedua adalah penyortiran data, istilah kode-kode tersebut di buat lengkap dengan batasan operasionalnya masing-masing semua catatan lapangan di baca kembali dan setiap satuan data yang tertera didalamnya di buat kode yang sesuai.

3. Penyajian data, dalam penyajian data ini yang akan dilakukan adalah bagaimana temuan-temuan baru itu dihubungkan dengan penelitian terdahulu.

(8)

Penyajian data dalam penelitian bertujuan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang menarik dari masalah yang diteliti, metode yang digunakan, penemuan yang diperoleh, penafsiran hasil, dan pengintegrasiannya dengan teori.

4. Penarikan kesimpulan, pada tahapan ini penulis membuat kesimpulan apa yang ditarik dan saran sebagai bagian akhir dari penelitian.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk meyakinkan peneliti akan keabsahan data yang ditemukan di lapangan maka harus dilakukan pengecekan keabsahan data dengan cara sebelum penarikan kesimpulan akan memperpanjang kehadiran peneliti di lapangan untuk melihat kembali dan menguji kembali data yang sudah didapatkan, setelah itu akan digunakan metode triangulasi dengan mengcroscek data yang ada baik cek ulang, ataupun cek silang.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Untuk mempermudah penelitian dilapangan nanti, maka perlu mempersiapkan segala keperluan dalam penelitian, tahap awal hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah observasi awal, hal ini diperlukan agar penulis memperoleh gambaran awal tentang lokasi penelitian dan karakteristik dari objek penelitian. Mengurus perijinan, mempersiapkan alat perekam data, panduan wawancara. Tahap kedua adalah

(9)

melakukan pengecekan keabsahan data, menganalisis data dan terahir akan menyimpulkan dan mendekripsikan hasil temuan dilapangan.

Dalam melakukan penelitian ini penulis melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Persiapan, dalam tahap ini penulis melakukan studi awal untuk

mengecek layak tidaknya permasalahan, pengecekan sumber data pendukung penelitian, serta pembuatan instrumen penelitian.

2. Pelaksanaan, dalam tahap ini penulis mulai mengadakan langkah penelitian seperti pengumpulan data, pengolahan dan pengujian keabsahan data sebelum penarikan kesimpulan pembuatan laporan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan dan pembuktian penelitian dilakukan setelah penulis menganalisa hasil penelitian dan mengadakan kembali pengecekan keabsahan data.

Gambar

Tabel 1.1 Frekuensi Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

9 Pada awal dibukanya pesantren ini, hanya memiliki kurang lebih 35 santri seperti yang dijelaskan oleh Bapak Didik Nurhadi (39 tahun) selaku staf YPM dan angkatan pertama

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola