• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kepopuleran drama, komik, dan lagu-lagu berbahasa Jepang, minat masyarakat yang ingin mempelajari bahasa Jepang kian bertambah. Kini bahasa Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara Jepang memiliki andil yang cukup besar dalam dunia perindustrian dan perekonomian. Menurut Jurnal Kajian Wilayah Jepang (2008:39), di Indonesia terdapat lebih dari 85.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang, ini merupakan jumlah yang terbesar di Asia Tenggara dan menempati kedudukan keenam di seluruh dunia. Saat ini sudah tersebar lembaga-lembaga pembelajaran bahasa Jepang di seluruh Indonesia, bahkan tidak sedikit sekolah-sekolah yang memasukkan bahasa Jepang sebagai mata pelajaran umum ataupun sebagai ekstrakulikuler, yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Keberadaan program studi (jurusan) Jepang di berbagai fakultas sastra di kurang lebih 59 universitas dan perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta, menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap studi bahasa ataupun kebudayaan Jepang terbilang cukup besar.

Setiap universitas, sekolah, ataupun lembaga pembelajaran bahasa Jepang tentunya memiliki metode pengajaran berbeda-beda yang digunakan sebagai stimulus penguat dalam proses pembelajarannya. Salah satu komponen yang turut menentukan keberhasilan proses tersebut adalah evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu aspek utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Grondlund dalam Purwanto (2006:3), merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu

(2)

2 proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa dalam sebuah proses pembelajaran. Melalui evaluasi ini orang akan mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan sebuah program telah dicapai, yang kemudian akan disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Berdasarkan hasil evaluasi, banyak sekali manfaat yang diperoleh baik bagi siswa maupun guru. Bagi siswa, evaluasi tidak dilaksanakan semata-mata untuk menentukan seorang siswa pintar atau bodoh, apalagi sekadar untuk meluluskan atau menggagalkan siswa, menaikkan atau tidak menaikkan siswa. Akan tetapi, evaluasi dapat memberikan informasi tentang kelemahan atau kelebihan sehubungan dengan keterampilan yang sedang atau sudah dipelajarinya, bagian mana yang harus dipertahankan dan bagian mana yang harus dipelajari lebih baik lagi. Dengan terciptanya sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu meningkatkan kemampuannya. Di pihak lain, bagi guru hasil evaluasi selain untuk menilai hasil belajar siswa, dapat dijadikan bahan untuk mengadakan introspeksi terhadap metode pengajaran yang sudah dipakai di dalam proses pembelajaran, ada tidaknya kelemahan-kelemahan atau kesalahan-kesalahan, perlu atau tidaknya mengadakan perbaikan-perbaikan untuk mencapai sasaran yang lebih baik lagi, dan sebagainya.

Arikunto (2009:26) merumuskan teknik evaluasi ke dalam dua instrumen, yaitu teknik non-tes dan teknik tes. Yang tergolong teknik non-tes adalah kuisioner, wawancara, pengamatan, dan lain sebagainya. Akan tetapi dari kedua teknik evaluasi tersebut, yang paling sering digunakan oleh sebagian besar guru adalah teknik tes.

(3)

3 Evaluasi dengan teknik tes pun terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu tes subjektif dan tes objektif. Dikatakan tes subjektif karena pada proses penilaiannya akan banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektifitas dan membutuhkan pertimbangan individual dari penilainya. Berbeda dengan tes subjektif, tes objektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dilakukan secara objektif tanpa keputusan atau pertimbangan pribadi penilai. Bentuk soal untuk tes subjektif ini tercermin pada soal esai (uraian), sedangkan tes objektif lebih banyak ragamnya, seperti bentuk soal betul-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian, menyusun kalimat, dan membenarkan.

Mengingat betapa penting dan berpengaruhnya evaluasi dalam suatu proses pembelajaran, saran umum bagi seorang guru adalah tahu apa yang hendak diajarkan, respon apa yang diharapkan, dan kapan harus memberikan penguat (Djiwandono, 2006:127). Penguat dalam hal ini ditujukan sebagai stimulus yang dapat membantu siswa dalam proses evaluasi, dan diharapkan dengan adanya pemberian stimulus tersebut dapat membantu para siswa dalam memberikan respon agar sesuai dengan standar evaluasi yang telah ditetapkan. Berbagai hal dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan materi penguat kepada siswanya sebelum menghadapi proses evaluasi tersebut, salah satunya adalah dengan memberikan stimulus berupa penyampaian mengenai strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menjawab soal-soal evaluasi.

1.2 Rumusan Permasalahan

Penulis akan meneliti tingkat keefektifan pemberian stimulus berupa strategi menjawab terhadap peningkatan kemampuan responden, serta melihat dan membandingkan keefektifannya menurut ragam soal evaluasi objektif dalam proses pembelajaran bahasa Jepang.

(4)

4 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah meneliti serta mengamati tingkat keefektifan pemberian stimulus berupa strategi menjawab terhadap peningkatan kemampuan responden, serta melihat dan membandingkan keefektifannya menurut keenam ragam bentuk soal evaluasi objektif, yakni shingihou (betul-salah), tashisentakuhou (pilihan ganda), kumiawasehou (menjodohkan), kanseihou (isian), hairetsuhou (menyusun kalimat), dan teiseihou (membenarkan). Bahan ajar yang akan penulis gunakan sebagai acuan pengajaran dalam kelas penelitian ini adalah materi pembelajaran bahasa Jepang mengenai verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengamati ada tidaknya pengaruh pemberian stimulus berupa penyampaian mengenai strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menjawab soal terhadap peningkatan kemampuan responden, serta melihat dan membandingkan keefektifannya terhadap setiap ragam soal evaluasi objektif, terutama dalam proses pembelajaran bahasa Jepang, khususnya verba bentuk ーて.

Hasil penelitian ini diharapkan agar pembaca dan pengajar dapat memahami lebih dalam mengenai peran pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menjawab ragam soal evaluasi objektif terhadap peningkatan kemampuan menjawab soal, serta memberikan alternatif kepada para pengajar dalam usaha meningkatkan kemampuan siswa menjawab ragam soal objektif dalam sebuah proses evaluasi.

(5)

5 1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, dan penulis menggunakan metode yang berbeda untuk setiap tahapnya. Metode pertama yang penulis gunakan adalah metode eksperimen semu. Menurut Nazir (2005:73), penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati sungguhan dan tidak memungkinkan untuk mengadakan kontrol atau memanipulasikan variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Melalui metode ini, penulis akan memberikan perlakuan kepada responden, selanjutnya mengamati dan mencatat reaksi responden, dan kemudian melihat hubungan antara perlakuan yang diberikan dan reaksi yang muncul dari responden. Pemilihan responden didasarkan atas hasil pre test yang diberikan kepada 21 mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra Jepang semester dua kelas 02PAN untuk mata kuliah Nihongo 2. Kesepuluh mahasiswa dengan nilai pre test terendah yang akan dipilih sebagai responden untuk kelas penelitian skripsi ini.

Pre test yang diadakan pada awal pertemuan, selain untuk menentukan responden, juga penulis gunakan sebagai data untuk mengukur kemampuan awal dalam bahasa Jepang, sekaligus mengenalkan kepada mereka ragam bentuk soal objektif yang akan diteliti. Kemudian pada pertemuan kedua, ketiga, dan keempat, penulis akan mengajar menggunakan metode ceramah dengan bantuan media power point. Setelah materi selesai diajarkan, responden akan diberikan stimulus berupa penyampaian strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menjawab setiap ragam evaluasi objektif. Pada akhir pertemuan akan diadakan tes latihan untuk masing-masing materi pembelajaran. Tes ini berisi keenam bentuk soal yang masuk dalam instrument penelitian. Pada pertemuan terakhir, yaitu pertemuan kelima, responden

(6)

6 diberikan post test untuk melihat perkembangan responden terhadap setiap ragam bentuk soal objektif yang telah diberikan.

Penulis juga menyebarkan angket kepada responden kelas penelitian ini untuk menghimpun data selama jangka waktu pembelajaran. Selain angket, penulis juga mengadakan wawancara kepada tiga orang perwakilan responden untuk menyaring informasi yang berkaitan dengan instrumen penelitian. Angket dan wawancara ini digunakan agar penulis dapat mengetahui triangulasi antara data-data yang didapat selama penelitian berlangsung. Dengan adanya triangulasi data ini, diharapkan agar kesimpulan dari hasil penelitian, valid, akurat, dan terpercaya (Suparno, 2008:71).

Kemudian penulis akan menggabungkannya dengan metode studi pustaka sebagai landasan teori dan korpus data, dengan tujuan agar data yang diperoleh untuk penelitian skripsi ini, faktual dan akurat. Hasil evaluasi dan angket yang dilakukan selama penelitian akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Dari hasil olahan data tersebut, penulis akan mengambil kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian.

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab yang akan penulis jabarkan sebagai berikut.

Bab 1 berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian yang digunakan dalam skripsi ini.

Bab 2 merupakan landasan teori, di dalamnya penulis akan menjabarkan teori-teori dan definisi-definisi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian.

(7)

7 Beberapa teori dan definisi yang akan digunakan adalah strategi pembelajaran termasuk di dalamnya penjelasan mengenai teori evaluasi beserta tujuan dan prosesnya, teori stimulus-respon, strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif, penjabaran verba -Te, dan definisi lainnya yang mendukung penelitian ini.

Bab 3 adalah analisis data, penulis akan menganalisis dan memaparkan data yang telah diperoleh dari penelitian ini dalam bentuk tabel dan diagram, kemudian penulis akan menganalisis data yang dihubungkan dengan teori dan korpus data yang ada, untuk mengetahui perbandingan keefektifan ragam bentuk soal objektif dengan bantuan program SPSS dan uji peringkat bertanda Wilcoxon.

Bab 4 yang merupakan bab penutup, berisi simpulan penulis mengenai hasil analisis data yang diperoleh melalui penelitian yang dihubungkan dengan teori, serta berisi saran bagi para pembaca yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama.

Bab 5 memuat ringkasan yang berisi kesimpulan akhir dari semua penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan menjaga kecepatan agar tetap sesuai dengan set point ketika diberi beban maupun kemampuan sistem untuk mengejar kecepatan agar mencapai set point ketika motor mulai

DADAN HAERI GURATMAN,

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

“Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur

Bahan yang digunakan adalah 65 ekor ikan Guppy (Poecilia reticulata), yang merupakan sebagai objek yang akan diamati, berukuran kecil dengan panjang ± 5 cm; air

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melalui Bidang Permukiman berupaya untuk selalu mereview dan memperbaharui status dari Database infrastruktur,

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik identifikasi manusia berdasarkan kontur telinga dengan teknik ekstraksi ciri dan klasifikasi yang tidak tergantung pada

Dari uji statistik didapatkan perbedaan bermakna waktu mencit bertahan di rotarod pada kelompok kontrol negatif (larutan CMC dalam aquadest) terhadap kelompok perlakuan yang