• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DENGAN BUMDESMA MADUPAPAKEN BERSINAR KECAMATAN DURENAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DENGAN BUMDESMA MADUPAPAKEN BERSINAR KECAMATAN DURENAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DENGAN

BUMDESMA MADUPAPAKEN BERSINAR KECAMATAN DURENAN

Nomor: /KNT/Ritel-Hk/PPI/X/2019

Nomor : 01/PKS-MDPPKN/X/2019

TENTANG

PENGEMBANGAN USAHA BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) MELALUI PROGRAM BUMN SHOP

Pada hari ini Selasa, tanggal Dua Puluh Dua bulan Oktober tahun Dua Ribu Sembilan Belas, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama, selanjutnya disebut perjanjian oleh dan antara pihak-pihak di bawah ini:

I. AGUS ANDIYANI : Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, beralamat di Jl. Abdul Muis RT.11/RW.8, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10160 yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

II. YUSUF MAHARDHIKA : Ketua Badan Usaha Milik Desa Bersama Madupapaken Bersinar Kecamatan Durenan untuk dan atas nama Badan Usaha Milik Desa Bersama Madupapaken Bersinar yang beralamat di RT.06/RW.03 Dusun Durenan, Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur 66381 selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

(2)

Dalam Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK bertindak dalam jabatannya tersebut di atas menerangkan terlebih dahulu: a. Bahwa PIHAK KESATU adalah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

perdagangan dan jasa berikut produk turunannya.

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Desa Bersama yang bergerak dalam pengembangan ekonomi masyarakat desa ;

c. Bahwa PARA PIHAK telah menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Nomor 25/HK.07.01/SJ/X/2-19; Nomor 130.4/30/406.001.1/TKKSD-X/2019; Nomor 853/NK/Ritel-Hk/PPI/X/2019 tanggal 22 Oktober 2019;

d. Bahwa PARA PIHAK berdasarkan hal-hal tersebut di atas setuju dan sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1 DEFINISI

Apabila tidak ditentukan lain dalam Pasal-Pasal Perjanjian ini, maka istilah-istilah yang terdapat dalam Perjanjian ini memiliki arti sebagai berikut:

a. Faktur Penjualan adalah bukti penagihan atas pembelian Barang yang diterbitkan oleh PIHAK KESATU untuk PIHAK KEDUA, baik atas pembelian Barang belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% (sepuluh persen).

b. Harga Jual (HJ), selanjutnya disebut dengan HJ, adalah harga yang ditetapkan dan digunakan oleh PIHAK KESATU dalam melakukan penjualan kepada PIHAK KEDUA; c. Harga Satuan Terkecil (HST), selanjutnya disebut dengan HST, adalah harga yang

ditetapkan oleh PIHAK KESATU dan menjadi harga jual PIHAK KEDUA dalam melakukan Penjualan ke konsumen;

PASAL 2

RUANG LINGKUP PERJANJIAN

(1) PIHAK KESATU dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA dengan ini menyetujui untuk bertindak sebagai perwakilan Bumdesma Madupapaken Bersinar di Kecamatan Durenan untuk melakukan Penjualan atas Barang yang hanya diperoleh dari PIHAK KESATU selama jangka waktu Perjanjian ini;

(3)

(2) PIHAK KEDUA diberikan kewenangan untuk menjual dan mendistribusikan Barang kepada konsumen dengan harga yang telah ditetapkan oleh PIHAK KESATU.

PASAL 3

PERUBAHAN KEPENGURUSAN

Dalam hal terjadi perubahan kepengurusan perusahaan PIHAK KEDUA yang terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberitahukan perubahan tersebut secara tertulis kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah terjadinya perubahan kepengurusan yang disertai dengan dokumen-dokumen pendukung.

PASAL 4

KETENTUAN PEMESANAN BARANG

(1) PIHAK KESATU senantiasa semaksimal mungkin untuk memenuhi pemesanan dari PIHAK KEDUA.

(2) Mekanisme pemesanan Barang diatur sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan Surat Pesanan (Purchase

Order) kepada PIHAK KESATU;

b. Surat Pesanan (Purchase Order) yang diberikan oleh PIHAK KEDUA, akan dilayani sesuai dengan ketersediaan stok yang ada di PIHAK KESATU;

(3) Barang yang telah dipesan oleh PIHAK KEDUA akan diantar selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Pesanan (Purchase Order).

PASAL 5

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

(1) PIHAK KESATU berhak :

a. PIHAK KESATU mempunyai hak atas pemenuhan semua barang yang diperdagangkan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan kerja sama;

b. Memperoleh kepastian dan memanfaatkan lokasi tempat usaha (pengolahan) serta yang selanjutnya digunakan sebagai kantor, dan sarana prasarana lainnya untuk kepentingan PARA PIHAK;

c. Menerima laporan secara berkala baik harian, mingguan, dan atau bulanan melalui sistem yang disediakan PIHAK KESATU;

d. Menerima pemesanan pertama barang dagangan dari PIHAK KEDUA dengan memperhatikan skala ekonomi yang lebih efisien yang akan ditentukan kemudian dan selanjutnya melakukan pemesanan sesuai dengan kebutuhan

(4)

dengan memperhatikan minimum pemesanan;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan, baik sendiri dan atau dengan PIHAK KEDUA;

f. PIHAK KESATU berhak untuk menerima modal awal yang disetor oleh PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK KESATU nomor 1150093014704 Bank Mandiri

terdaftar atas nama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia [Persero] sebesar Rp 50.000.000,- [lima puluh juta Rupiah] pada saat perjanjian ini

ditandatangani;

g. PIHAK KESATU berhak untuk menerima Deposit dari PIHAK KEDUA sebesar Rp 25.000.000,- [dua puluh lima juta Rupiah] ke rekening PIHAK KESATU nomor 1150093014704 Bank Mandiri terdaftar atas nama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia [Persero] pada saat perjanjian ini ditandatangani; h. PIHAK KESATU berhak untuk menerima hasil penjualan harian dalam hitungan

harga modal barang yang disetorkan oleh PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK KESATU nomor 1150093014704 Bank Mandiri terdaftar atas nama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia [Persero];

i. Menerima pembayaran atas semua pembelian Barang secara tepat waktu termasuk kewajiban perpajakannya.

j. Melakukan Monitoring kepada PIHAK KEDUA dan pihak lainnya yang terkait dengan PIHAK KEDUA atas tingkat realisasi penjualan, pertumbuhan penjualan, ketersediaan stock barang, fasilitas penyimpanan, dan distribusi barang, serta pelayanan kepada konsumen.

k. Mendapatkan laporan tertulis minimal 1 (satu) kali setiap bulan, atas data penjualan kepada konsumen dan ketersediaan barang serta informasi yang berkaitan dengan kegiatan penjualan sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini dan penggunaan barang di Wilayah Penjualan yang dimiliki PIHAK KEDUA; l. Menetapkan serta memberitahukan HJ, HET serta HS dari Barang;

m. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan pembelian Barang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka PIHAK KESATU berhak melakukan evaluasi dan selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk melakukan pengakhiran Perjanjian.

(2) PIHAK KESATU berkewajiban :

a. Memberikan informasi terkait informasi produk dan persyaratan lainnya dari pabrik sebelum pemesanan;

b. Memberikan kepastian pasokan barang yang diperdagangkan sesuai kesepakatan PARA PIHAK;

c. Memberikan kepastian harga barang yang diperdagangkan sesuai kesepakatan PARA PIHAK secara berkala;

d. Menerima dan memasarkan produk lokal atau produk unggulan kawasan perdesaan sesuai standar mutu yang disepakati PARA PIHAK;

(5)

e. memberikan pelatihan dan pembinaan terkait manajemen pengelolaan usaha retail kepada PIHAK KEDUA;

f. Menyerahkan Barang kepada PIHAK KEDUA dengan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB).

PASAL 6

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA berhak :

a. Memperoleh pasokan barang yang diperdagangkan sesuai kesepakatan PARA PIHAK;

b. Memperoleh kepastian harga barang yang diperdagangkan sesuai kesepakatan PARA PIHAK yang dilampirkan dalam kesepakatan tersendiri dan bila terjadi perubahan akan di berikan pemberitahuan sebelum Purchase Order di keluarkan oleh PIHAK KEDUA;

c. Mendapatkan pelatihan penggunaan sistem standar terkait manajemen pengelolaan usaha dari PIHAK KESATU; dan

d. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh PIHAK KESATU secara berkala minimal dalam waktu satu tahun dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan PARA PIHAK.

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban :

a. Menyediakan lokasi tempat usaha pengadaan dan pendistribusian barang dagangan yang selanjutnya digunakan sebagai kantor, dan sarana prasarana lainnya;

b. Menggunakan sistem standar terkait manajemen pengelolaan usaha retail yang disiapkan oleh PIHAK KESATU;

c. Melakukan pelaporan secara berkala baik harian, mingguan, dan atau bulanan sesuai dengan sistem yang disediakan PIHAK KESATU;

d. Melakukan pemesanan barang yang diperdagangkan hanya kepada PIHAK KESATU dan selanjutnya melakukan pemesanan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan minimum pemesanan;

e. Menyetorkan Modal awal melalui rekening Bank Mandiri milik PIHAK KESATU sebagaimana dalam Pasal 5 dan Pasal 9 dalam Perjanjian ini yang terdiri dari Modal Kerja sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Deposit sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) selanjutnya menyetorkan hasil penjualan harian berdasarkan harga pembelian PIHAK KESATU dari PIHAK KEDUA yang akan diperhitungkan sebagai dana deposit;

f. Mematuhi Standar Operasional Baku yang berlaku pada operasional BUMNSHOP;

(6)

g. Melaksanakan sosialisasi terkait pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini di lingkungan PIHAK KEDUA.

h. Berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai Target Pembelian tahunan yang telah disepakati dalam Perjanjian ini;

i. Melakukan pembayaran atas semua pembelian Barang secara tepat waktu termasuk kewajiban perpajakannya;

j. Memiliki fasilitas penyimpanan yang sesuai dan memenuhi syarat untuk penyimpanan Barang yang ditetapkan PIHAK KESATU;

k. Memelihara fasilitas-fasilitas yang digunakan dan menyediakan gudang di Wilayah Penjualan untuk penyimpanan, kontrol suhu, penanganan, dan transportasi Barang dan akan mematuhi semua persyaratan di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);

l. Mengetahui, memahami, dan menguasai tata cara penyimpanan dan pengiriman Barang sesuai dengan persyaratan pengiriman Barang yang ditetapkan PIHAK KESATU;

m. Mengizinkan PIHAK KESATU dan/atau perwakilannya untuk melakukan Evaluasi dan Monitoring kepada PIHAK KEDUA dan pihak lainnya yang terkait dengan PIHAK KEDUA atas tingkat realisasi penjualan, pertumbuhan penjualan, ketersediaan stock Barang, fasilitas penyimpanan, dan distribusi Barang, serta pelayanan kepada konsumen yang meliputi distribusi dan administrasi di Wilayah Penjualan;

n. Menjual Barang dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan kepada konsumen;

o. Menanggung risiko dan kerugian yang terjadi karena kesalahan teknis dalam pengiriman dan penyimpanan Barang yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA; p. Menyampaikan laporan tertulis minimal 1 (satu) kali setiap bulan, atas data

penjualan ke konsumen dan ketersediaan Barang serta informasi yang berkaitan dengan kegiatan penjualan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini dan penggunaan Barang di Wilayah Penjualan yang dimiliki PIHAK KEDUA; q. Membayar harga barang kepada PIHAK KESATU sesuai dengan harga yang telah

di tentukan oleh PIHAK KESATU;

r. Membayar seluruh biaya yang timbul dari proses pengangkutan termasuk biaya bongkar dan muat.

s. Menerima Barang dari PIHAK KESATU dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) bersama-sama PIHAK KESATU.

t. Barang yang diperjualbelikan dalam Perjanjian ini, seluruhnya akan disalurkan kepada konsumen sesuai ketentuan yang berlaku.

(7)

PASAL 7

PERSYARATAN JUAL BELI/SAHNYA PERJANJIAN

1. Barang yang diperjualbelikan dalam Perjanjian ini seluruhnya akan didistribusikan dan/atau di jual kepada konsumen.

2. PIHAK KEDUA telah melakukan pembayaran sesuai ketentuan harga dan tata cara pembayaran yang tercantum dalam perjanjian ini.

Pasal 8 CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran barang akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU pada saat PIHAK KEDUA menerbitkan surat pesanan kepada PIHAK KESATU setelah barang diterima PIHAK KEDUA dibuktikan dengan BASTB.

2. PIHAK KESATU menunda pengiriman Barang sampai dengan PIHAK KEDUA melakukan pembayaran.

3. Pembayaran barang diutamakan melalui pemotongan Dana Deposit PIHAK KEDUA yang ada di rekening Bank Mandiri atas nama PIHAK KESATU, jika Dana Deposit yang tersedia tidak mencukupi maka kekurangan pembayaran dapat di bayarkan dengan cara transfer ke PT Bank Mandiri Cabang Jakarta Kota dengan No. A/C : 1150093014704 Atas nama PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (Persero).

PASAL 9

KETENTUAN DENDA DAN SANKSI

(1) Apabila PIHAK KEDUA terlambat dalam melakukan pembayaran melampaui batas waktu yang telah ditentukan, maka PIHAK KESATU berhak untuk mencairkan deposit yang telah diserahkan oleh PIHAK KEDUA dan perjanjian ini juga berlaku sebagai kuasa untuk dapat mencairkan deposit PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut apapun dari PIHAK KESATU baik secara pidana maupun perdata baik sekarang maupun di kemudian hari;

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membayar denda kepada PIHAK KESATU atas keterlambatan yang dilakukannya sebesar 10/00 (satu perseribu) dari nilai piutang

yang tercantum dalam Faktur Penjualan yang terlambat dibayarkan, untuk setiap hari keterlambatan pembayaran yang dihitung berdasarkan hari kalender, namun tidak lebih dari 50 (lima puluh) hari kalender atau maksimal 5% (lima persen) dari nilai piutang yang tercantum dalam Faktur Penjualan yang terlambat dibayarkan tersebut.

(3) Penagihan atas denda akan diberitahukan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA melalui surat pemberitahuan denda yang disampaikan melalui e-mail pada setiap

(8)

tanggal 2 bulan berikutnya. Pembayaran denda maksimal harus dibayarkan pada setiap tanggal 7 pada bulan berikutnya. Dalam hal pembayaran denda dilakukan pada masa tenggang (diantara tanggal 2 sampai dengan tanggal 7), maka denda tetap dihitung sampai dengan tanggal pembayaran denda oleh PIHAK KEDUA. (4) Dalam hal PIHAK KEDUA terlambat melakukan pembayaran atas tagihan dan denda

melebihi tanggal 7 setiap bulannya sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini, maka PIHAK KESATU dapat menghentikan untuk sementara penjualan Barang kepada PIHAK KEDUA sampai PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban pembayarannya tersebut.

(5) PIHAK KESATU berhak untuk mengakhiri perjanjian, dengan tidak menghapus kewajiban PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran dan PIHAK KESATU tetap berhak untuk melakukan penagihan atas utang-utang PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak memiliki hak untuk meminta pembayaran atau kompensasi dalam bentuk apapun juga kepada PIHAK KESATU.

PASAL 10

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini memiliki masa berlaku terhitung untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun mulai tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini.

PASAL 11

SERAH TERIMA BARANG

1. Barang secara fisik diserahkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA di lokasi BUMN Shop;

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap pembongkaran dan penyimpanan Barang yang diserahkan PIHAK KESATU termasuk biaya keterlambatan pengambilan barang dan /atau biaya lainnya yang berkaitan dengan barang tersebut;

3. BASTB ditandatangani Para Pihak setelah PIHAK KEDUA menerima Barang di lokasi BUMN Shop;

4. Sejak ditandatanganinya BASTB Barang yang dimaksud pada Perjanjian ini, maka berarti :

a. PIHAK KEDUA secara sah dan legal telah memiliki Barang; b. PIHAK KEDUA telah menerima secara fisik Barang;

c. Seluruh hak dan kewajiban atas Barang menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA;

d. PIHAK KESATU tidak lagi bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas Barang yang telah diterima oleh PIHAK KEDUA;

(9)

PASAL 12

PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini akan dianggap berakhir karena alasan-alasan di bawah ini :

a. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dan kewajiban PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini telah diselesaikan dengan baik;

b. Pengunduran diri PIHAK KEDUA sebagai PIHAK KEDUA selama berlakunya Perjanjian ini dengan alasan yang dapat diterima dan disepakati oleh PIHAK KESATU;

c. Pengakhiran Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU, akibat tidak dipenuhinya kewajiban dan persyaratan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

(2) Ketentuan pengakhiran Perjanjian secara sepihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir c Pasal ini, mengakibatkan pihak yang tidak memenuhi kewajiban tidak berhak untuk mengajukan tuntutan ganti kerugian atau kompensasi dalam bentuk apapun juga kepada pihak lainnya yang telah dirugikan;

(3) Pelaksanaan pengakhiran Perjanjian secara sepihak ini tidak perlu lagi dinyatakan atau ditegaskan kembali di dalam Perjanjian tersendiri;

(4) Dengan adanya pengakhiran Perjanjian ini, maka apabila PIHAK KEDUA telah melakukan pembelian Barang dan atas Barang yang dibeli tersebut sudah dibayar lunas maka PIHAK KESATU berkewajiban untuk melakukan pengiriman Barang kepada PIHAK KEDUA, dan demikian pula apabila PIHAK KEDUA masih memiliki kewajiban pembayaran atas Barang kepada PIHAK KESATU maka kewajiban PIHAK KEDUA tersebut tidak menjadi hapus. PARA PIHAK sepakat bahwa kewajiban yang telah timbul sebelum pengakhiran Perjanjian ini harus dipenuhi selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal dinyatakannya Perjanjian berakhir.

(5) Dalam pelaksanaan pengakhiran Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU dalam Perjanjian ini, PARA PIHAK menyatakan tidak terikat kepada ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sepanjang putusan hakim diperlukan untuk mengakhiri Perjanjian dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

PASAL 13 KERAHASIAAN

(1) PIHAK KEDUA bersedia dan bertanggung jawab untuk secara ketat menjaga kerahasiaan informasi yang diterimanya dari PIHAK KESATU, dan untuk memanfaatkannya hanya untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan-kegiatan berdasarkan Perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas pada metode-metode

(10)

untuk melaksanakan distribusi atau bisnis, daftar konsumen, rahasia dagang, atau informasi lainnya.

(2) PIHAK KEDUA berjanji untuk tidak menggunakan dan/atau memanfaatkan informasi yang diperolehnya dari PIHAK KESATU untuk tujuan-tujuan lain selain untuk kegiatan-kegiatan yang diatur dalam Perjanjian ini. PIHAK KEDUA berjanji untuk tidak membuka dan/atau menyampaikan Informasi kepada pihak ketiga di luar PARA PIHAK dengan cara apapun, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KESATU.

(3) PIHAK KEDUA berjanji untuk dan akan memperlakukan informasi yang dicakup di dalam Perjanjian ini sepenuhnya bersifat rahasia sampai dengan adanya persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU bahwa informasi tersebut tidak bersifat rahasia lagi. PIHAK KEDUA berjanji untuk menyediakan informasi tersebut hanya untuk para pegawai yang berada di bawah tanggung jawab PIHAK KEDUA dan yang memiliki kebutuhan untuk memperoleh akses atas informasi tersebut demi pelaksanaan Perjanjian ini. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberitahukan sifat kerahasiaan Informasi ini kepada para pegawai terkait. PIHAK KEDUA bertanggungjawab atas segala kerugian yang timbul dan diderita oleh PIHAK KESATU sebagai akibat langsung dari tindakan dan/atau perilaku para pegawai yang berada di bawah tanggungjawab PIHAK KEDUA yang terbukti bertentangan dengan tujuan dari Perjanjian ini.

(4) Kewajiban-kewajiban yang dimaksud pada Pasal ini tidak berlaku terhadap : a. Informasi yang pada saat pembukaannya telah menjadi milik publik;

b. Informasi yang setelah pembukaannya, menjadi bagian dari milik publik, karena publikasi atau sebab-sebab lain, kecuali bila merupakan akibat dari pelanggaran terhadap persyaratan Perjanjian ini oleh PIHAK KEDUA;

c. Informasi yang dapat dibuktikan melalui bukti-bukti yang meyakinkan oleh PIHAK KEDUA, telah dikuasai oleh PIHAK KEDUA pada saat pembukaannya oleh PIHAK KESATU, dan yang tidak diperoleh PIHAK KEDUA, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari PIHAK KESATU;

d. Informasi yang disampaikan atau tersedia bagi PIHAK KEDUA secara terbuka dan tidak bersifat rahasia dari pihak ketiga di luar PARA PIHAK, yang karena hukum atau berdasarkan kewajiban kontraktual dengan PIHAK KESATU, tidak dilarang untuk membuka Informasi rahasia semacam itu;

e. Informasi yang atas perintah peraturan perundang-undangan atau sebuah lembaga regulator harus diungkapkan.

(11)

PASAL 14

HAL-HAL YANG DILARANG

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, dapat menyebabkan kedudukan PIHAK KEDUA sebagai retailer (pengecer) PIHAK KESATU dicabut seketika oleh PIHAK KESATU.

(2) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk menjual Barang di atas harga yang telah ditetapkan oleh PIHAK KESATU.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini, maka akan dikenakan sanksi dengan tahapan sebagai berikut : a. Teguran tertulis sebanyak 1 (satu) kali;

b. Apabila setelah mendapat sanksi sebagaimana huruf a ayat ini dan ternyata PIHAK KEDUA masih melanggar dan mengulang kembali, maka PIHAK KESATU akan memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa pencabutan status sebagai PIHAK KEDUA.

(4) Dalam hal terjadi pencabutan kedudukan sebagai PIHAK KEDUA dan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud Pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menuntut kompensasi atau ganti kerugian dalam bentuk apapun dari PIHAK KESATU.

PASAL 15

PENUNDAAN DAN/ATAU PEMBATALAN PERJANJIAN YANG TERINDIKASI PENYIMPANGAN DAN/ATAU KECURANGAN

Dalam hal ditemukan adanya indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan dalam pelaksanaan Perjanjian antara PARA PIHAK yang dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU berhak melakukan penundaan dan/atau pembatalan pelaksanaan Perjanjian ini. Indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan antara lain termasuk namun tidak terbatas pada:

a. adanya indikasi proyek fiktif;

b. adanya indikasi pemalsuan identitas PIHAK KEDUA.

PASAL 16 KEADAAN MEMAKSA

(1) Dalam hal salah satu pihak, karena hal-hal di luar kendalinya dan hal-hal yang tidak mungkin dapat diduga sebelumnya, tidak dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai Perjanjian ini, maka dengan persetujuan dari pihak yang lain, dan atas dasar Keadaan Memaksa, pihak yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tanggungjawab pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut, atau dapat menunda

(12)

pelaksanaan kewajiban-kewajiban itu sampai waktu yang dianggap wajar untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban itu kembali.

(2) Yang dapat digolongkan ke dalam Keadaan Memaksa adalah : a. peperangan;

b. kerusuhan; c. revolusi;

d. bencana alam : banjir, tsunami, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan;

e. pemogokan; f. kebakaran;

g. gangguan industri lainnya.

(3) Keadaan Memaksa ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK.

(4) Pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa diwajibkan dan harus dapat membuktikan adanya upaya-upaya yang telah semaksimal mungkin dilakukan untuk mencegah kerugian yang timbul dari situasi atau kondisi Keadaan Memaksa yang dialaminya.

(5) Pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini harus memberitahukan situasi dan kondisi Keadaan Memaksa yang dihadapinya serta upaya-upaya pencegahan yang telah dilaksanakannya, dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah situasi dan kondisi Keadaan Memaksa dianggap terjadi.

(6) Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (5) Pasal ini, mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) sebagai Keadaan Memaksa.

(7) Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu pihak karena terjadinya Keadaan Memaksa bukan merupakan tanggung jawab pihak lain.

(8) Segala hak yang sudah dapat diterima atas dasar pelaksanaan prestasi oleh pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa, sebelum keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini dianggap terjadi, tidak menjadi hapus karena adanya Keadaan Memaksa.

(9) Kewajiban PIHAK KEDUA untuk melakukan pembayaran kepada PIHAK KESATU berdasarkan Perjanjian ini tidak menjadi hapus karena terjadinya peristiwa Keadaan Memaksa.

PASAL 17

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Dalam hal terjadi perselisihan yang timbul berdasarkan Perjanjian ini antara PARA PIHAK mengenai isi, penafsiran, dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA

(13)

PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan secara musyawarah untuk mencapai mufakat;

(2) Apabila mufakat yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak dapat dicapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.

PASAL 18

HUKUM YANG BERLAKU

Perjanjian ini tunduk pada dan harus diartikan dan ditafsirkan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.

PASAL 19 PAJAK DAN BEA

Seluruh pajak dan bea lainnya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi tanggung jawab masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 20

ALAMAT RESMI PARA PIHAK

(1) PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa semua surat-menyurat, korespondensi dan semua komunikasi tertulis lainnya akan dialamatkan ke alamat-alamat PARA PIHAK sebagai berikut :

PIHAK KESATU :

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Graha PPI Jl. Abdul Muis no 8 Jakarta Pusat Tel. : 021 3862141/42 Fax : (021) 3862143 Up. : Edwin (081383048512) Sholihin (082111241926) e-mail : ppi.info@ptppi.co.id PIHAK KEDUA :

Bumdesma Madupapaken Bersinar

RT.06/RW.03 Dusun Durenan, Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

(14)

Tel : Yusuf (081336803577) Edi (085730364209)

Email : bumdesmabersinar@gmail.com

(2) Dalam hal terjadi perubahan alamat/domisili, maka hal tersebut wajib diberitahukan secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lainnya.

PASAL 21

KESELURUHAN PERJANJIAN DAN AMANDEMEN

(1) Segala syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini, termasuk lampiran-lampirannya merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian dan menggantikan komunikasi-komunikasi, pernyataan-pernyataan, dan kesepakatan-kesepakatan sebelumnya, baik secara tertulis maupun secara lisan, antara PARA PIHAK yang terkait dengan Perjanjian;

(2) Segala perubahan, baik penambahan maupun pengurangan terhadap syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Perjanjian ini harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk amandemen. Amandemen-amandemen yang dibuat atas Perjanjian ini di kemudian hari, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 22 LAIN-LAIN

(1) Dalam hal terjadi perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka pihak yang melakukan perubahan tersebut berkewajiban untuk memberitahukannya kepada pihak lainnya dengan melampirkan bukti perubahan tersebut dari lembaga yang berwenang, untuk selanjutnya apabila diperlukan dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan/atau amendemen berdasarkan kepentingannya terhadap Perjanjian ini.

(2) Dalam hal suatu ketentuan dalam Perjanjian ini ditetapkan sebagai tidak sah atau tidak dapat diberlakukan baik secara keseluruhan ataupun sebagian, maka ketidak-absahan atau ketidak-berlakuan tersebut hanya berkaitan dengan ketentuan tersebut dan seluruh ketentuan lainnya dari Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum penuh. Dalam hal ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan adalah ketentuan pokok dari Perjanjian, maka PARA PIHAK akan bernegosiasi untuk menetapkan ketentuan yang baru.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi quality factor sesuai dengan apa yang diinginkan, karena menurut data yang dimiliki dari hasil wawancara mengenai jumlah katalog yang diproses dengan

bahwa variasi yang terjadi pada variabel penanggulangan kemiskinan (Y) sebesar 71.8% dipengaruhi atau disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara bersama-sama

bahwa dalam Peraturan Senat Universitas Negeri Malang Nomor 2 Tahun 2OI4 tentang Prosedur Pengangkatan Anggota, Pemilihan Ketua, dan Pemilihan Sekretaris Senat

Berdasarkan hasil pengamatan karakter fenotipe kuantitatif (vigor, umur bunga 50%, umur panen, tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, gabah isi, gabah hampa, bobot

(3) Kepala Badan baik teknis operasional maupun teknis administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan dalam melaksanakan tugasnya

5) Dalam Sistem Kredit Semester, tidak dikenal ujian ulangan. 6) Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen

Pada peta jarak dari garis pantai, kelas yang sangat rentan itu mempunyai jarak dari garis pantai yang sangat dekat yaitu kurang dari 500 meter, itu

Dalam hal ini digunakan teknik yang dapat menentukan calon peserta raimuna nasional pada Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Deli Serdang dengan menggunakan Sistem