• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi Finansial -Buku 2D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7.Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi Finansial -Buku 2D"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application Program

IMIDAP

BUKU 2 D

PEDOMAN

STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

IMIDAP-P-025-2009

(2)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application Program

IMIDAP

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

(3)

TIM PENYUSUN BUKU 2D

STUDI KELAYAKAN EKONOMI / FINANSIAL PEDOMAN

Abdul Kadir Damanik Kementerian KUKM Adhy Kurniawan Universitas Gadjah Mada Agus Irfan Gunawan PT. Wiratman and Associates Agus Maryono Universitas Gadjah Mada

Arfie Ikhsan P3T KEBT – Departemen ESDM Armi Susandi Institut Teknologi Bandung

Arie Sudaryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Chandra Adriawan IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Chayun Boediyono Yayasan Bina Lingkungan Hidup

Dadan Kusdiana Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM Djoko Winarno Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik

Endang Rosawati PT. BNI (Persero) Tbk Faisal Rahadian Asosiasi Hidro Bandung Ifnu Setyadi PT. Pro Rekayasa

Ignatius Iryanto IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang

Machfud UNDP – Environment Unit

Mochammad Ainul Yaqin IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Mukmin Atmoprawiro Institut Teknologi Bandung

Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik

Ronggo Kuncahyo IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Safrius IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Sentanu Asosiasi Hidro Bandung

Suhendrik Hanwar Politeknik Negeri Padang

Yanto Wibowo Puslitbang Air – Departemen PU Zendra Permana Zen IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM Zulkarnaen Pusdiklat KEBT – Departemen ESDM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

(4)

Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau kabupaten/kota.

Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.

Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada. Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya serta perubahan yang diperlukan.

Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran aktif dari pemilik , perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran paling penting adalah pada pemilik dimana peran pengawasan langsung berada.

Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan

project

(5)

suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh pihak.

(6)

Analisis Ekonomi Teknik

Lampiran

Lingkup Kegiatan Studi

... 3 ... 13 3.1. Sasaran Penerima ... 13 3.2. Bentuk Pembiayaan ... 14 3.3. Bidang Cakupan ... 16 3.4. Langkah Pengajuan Permohonan Pembiayaan ... 19 ... 33 Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Lampiran Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Bab 3 Finansial dan Pembiayaan Pembangunan Bab 4 Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Ekonomi Daftar Pustaka ... v ... vii ... ix ... xi ………... 1 1.1. Umum ………... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.3. ... 2

1.4. Syarat Kelayakan ... 5

……... 27

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

Lampiran 1 : Lampiran 2 : Lampiran 3 : Lampiran 4 : Lampiran 5 : Lampiran 6 :

Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik Contoh Perhitungan Analisis Ekonomi PLTMH

Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan PLTMH

Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan

Contoh Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan.

Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.

(10)

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Lingkup Kegiatan Studi

Studi kelayakan ini dimaksudkan untuk meyakinkan kepada berbagai pihak dengan beberapa tinjauan, antara lain

a. Secara ekonomi/finansial program pembangunan piko/mikrohidro yang akan dilaksanakan layak dan sesuai dengan estimasi pembiayaan yang telah dilaksanakan.

b. Rencana ekonomi sudah memenuhi pedoman dan kriteria standar kelayakan pembiayaan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang berlaku.

c. Biaya pelaksanaan tidak terlalu mahal dan data pendukung untuk mendapatkan analisis kelayakan ekonomi bisa diperoleh dengan b i a y a m u r a h d a n k e a n d a l a n d a t a y a n g b i s a dipertanggungjawabkan.

Studi kelayakan ekonomi finansial diharapkan dapat memperkirakan potensi pembiayaan program pembangunan mikrohidro yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis tersebut meliputi :

a. Analisis (BCR). b. Analisis (IRR). c. Analisis (NPV). d. Analisis kepekaan .

benefit cost ratio internal rate of return net present value

(11)

Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan sesuai periode pelaksanaan konstruksi .

Syarat kelayakan secara ekonomi pada suatu lokasi potensi PLTMH ditentukan dengan beberapa parameter.

a. Parameter Ekonomi Teknik

- yang didefinisikan sebagai perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan investasi yang diterapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai perbandingan ini harus sama dengan atau lebih dari 1.

- mempunyai pengertian jumlah dari keseluruhan manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada jangka waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai perbandingan ini harus lebih dari 0 karena pembangunan tidak boleh memberi dampak kerugian.

- adalah keuntungan yang bisa dihasilkan dengan adanya operasi PLTMH. Keutungan ini harus lebih tinggi dari pada tingkat bunga bank pinjaman. - atau arus kas adalah aliran dana masuk dan aliran

dana keluar dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan dana yang dimiliki lembaga pengelolaan PLTMH. Rancangan arus kas ini untuk menentukan kemampuan lembaga pengelolaan PLTMH membayar bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor dan untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas lembaga.

(disbursement schedule)

Benefit cost ratio

Net present value

Analisis economic internal rate return

Cash flow 1.4. Syarat Kelayakan

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(12)

b. Parameter Ekonomi Pembangunan

- Intensif pajak, subsidi bunga dan sebagainya diberlakukan dalam pembangunan di wilayah terpencil di Indonesia yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sehingga beberapa parameter ekonomi yang diterjemahkan dalam analisis ekonomi teknik menjadi nol.

- Peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa biaya tak berbentuk atau keuntungan tidak langsung seperti misalnya kenyamanan berkehidupan, peningkatan kehidupan sosial, peningkatan prestasi belajar bagi anak-anak dan sebagainya.

(intangible cost) (indirect benefit)

(13)

BAB 2

ANALISIS EKONOMI TEKNIK

Pelaksanaan studi kelayakan, perencana harus memberikan pemahaman kondisi alam dan konfigurasi sistem sehingga ada pembanding dan biaya sehingga prinsip bisa dicapai. Pilihan alternatif harus mempertimbangkan prinsip .

Suatu lokasi potensi PLTMH terdapat beberapa kemungkinan konfigurasi peralatan, khususnya mekanikal dan elektrikal yang bisa dipakai. Selain itu konfigurasi bangunan sipil serta penentuan lokasi dan juga akan mempengaruhi konfigurasi sistem. Pilihan konfigurasi ini akan mempengaruhi daya dan biaya. Konfigurasi yang dipilih merupakan alternatif terbaik secara teknis dan rasio biaya per

.

Awal dari perencanaan finansial adalah proses penganggaran. Saat tugas, pokok dan fungsi setiap kegiatan institusi teridentifikasi selanjutnya adalah merencanakan program kerja, pehitungan biaya dan manfaat, analisis resiko dan kesuksesan program. Secara umum terdapat beberapa langkah penting yang perlu dilakukan di dalam perencanaan finansial yaitu analisis biaya, analisis kemampuan membayar , analisis pendapatan , analisis sensitivitas dan analisis dampak sekunder.

Aspek-aspek finansial meliputi aspek pembiayaan, penganggaran, pendapatan dan biaya, penilaian, dengan demikian aspek finansial sudah harus mencakup keseluruhan manajemen namun dalam batas finansial saja. output cost effectiveness cost effectiveness intake powerhouse output output

(ability to pay analysis) (revenue analysis)

(14)

Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis tersebut meliputi analisis BCR , analisis EIRR

, analisis NPV dan analisis kepekaan . Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan sesuai periode pelaksanaan konstruksi .

a. Analisis

(BCR) didefinisikan perbandingan antara nilai ekuivalen dari manfaat dengan nilai ekuivalen dari biaya pada suatu titik waktu yang sama, misalnya sekarang , yang akan datang ataupun jangka waktu tahunan .

Nilai manfaat ini meliputi seluruh nilai tambah yang diperoleh dengan adanya PLTMH, antara lain nilai jual listrik, nilai produk yang dihasilkan yang didukung sarana kelistrikan dan apabila memungkinkan termasuk nilai yang tidak dapat dihitung dengan nilai nominal.

Biaya yang dikeluarkan dalam analisis ini mencakup biaya operasi dan pemeliharaan teknis dengan termasuk di dalamnya adalah pengelolaan (manajemen).

Apabila didapatkan hasil BCR > 1, maka proyek layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya apabila BCR < 1, maka proyek harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai kriteria kelayakan.

(benefit cost ratio) (economic internal rate of return) (net present value)

(sensitivity analisys)

(disbursement schedule) Benefit Cost Ratio

Benefit cost ratio

(benefit) (cost)

(present worth) (future worth) (annual worth)

(15)

b. Analisis

mempunyai pengertian jumlah dari keseluruhan manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada suatu titik waktu yang sama, misalkan

atau .

Nilai pelayanan ekonomi konstruksi umumnya bertahun-tahun, dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut agar dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu tersebut disebut nilai sekarang .

Apabila didapatkan hasil NPV > 0, maka proyek layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya apabila NPV < 0, maka proyek harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai analisis.

c. Analisis

adalah tingkat bunga dimana nilai sekarang dari manfaat kotor suatu konstruksi PLTMH sama dengan nilai sekarang biaya proyek atau nilai neto sekarang (NPV) menjadi nol.

Apabila didapatkan hasil EIRR > suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia atau bank donor, maka konstruksi PLTMH layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya apabila IRR < suku bunga yang berlaku, maka konstruksi PLTMH harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai analisis.

Net Present Value Net present value

(benefit) (cost)

present worth, future worth annual worth

(present value)

Economic Internal Rate of Return Economic internal rate return

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(16)

Secara umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di analisis ekonomi dalam usulan proyek yang ditentukan lembaga keuangan internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12 %.

d.

(aliran kas) merupakan sejumlah dana yang keluar dan masuk sebagai akibat dari aktivitas lembaga pengelolaan atau aliran dana yang terdiri dari aliran masuk dalam lembaga pengelolaan dan aliran dana keluar dengan selisih saldo pada setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana yang dimiliki, disimpan atau diinvestasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi 3 yaitu :

i. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. ii. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari

resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

iii. yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu konstruksi PLTMH dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

i. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi

Cash Flow Cash flow

Capital growth

(17)

misalnya pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar

.

ii. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional PLTMH seperti penjualan listrik, biaya umum, dan administrasi. Berdasarkan pengertian itu, aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar . iii. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Kegunaan dalam menyusun estimasi dalam lembaga pengelolaan PLTMH sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya

i. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.

ii. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

iii. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.

iv. Sebagai acuan bagi kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara

(cash out flow)

(operational cash flow)

(cash in flow) (cash out flow) (terminal cash flow)

cash flow

Cash flow

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(18)

lain ;

i. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam hanya bersifat tunai.

ii. Lembaga hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.

iii. Apabila terdapat perubahan pada situasi maupun dari lembaga yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manajer hanya akan terfokus pada kas misalnya kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya dalam memenuhi kewajibanya.

memuat 3 bagian utama, yang terdiri dari : i.

Bagian ini mengidentifikasi sumber dana yang akan diterima, jumlah dana dan waktu dalam periode tersebut yang akan dihasilkan dari penjualan listrik, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari karakteristik kontinyu dan .

ii.

Bagian ini berhubungan dengan identifikasi semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. juga punya sifat yang sama yaitu kontinyu dan .

iii. (pembiayaan)

Bagian ini menunjukan besarnya dan besarnya

cash flow internal eksternal budget customer Cash flow Cash inflow intermitten Cash outflow Cash outflow intermitten Financing

(19)

kebutuhan dana jika terjadi defisit.

Pelaksanaan evaluasi proyek, analisis sensitivitas dilakukan dalam beberapa keadaan. Sebagai contoh beberapa keadaan, diantaranya

a. Keadaan 1 : Normal.

b. Keadaan 2 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat normal. c. Keadaan 3 : Biaya proyek normal, manfaat turun 10 %. d. Keadaan 4 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat turun 10 %. e. Keadaan 5 : Pelaksanaan konstruksi mundur 2 th.

f. Keadaan 6 : Biaya proyek normal, manfaat naik 10 %.

Kerangka identifikasi berbagai tipe manfaat dan biaya, dapat dibedakan dalam berbagai kelompok, yaitu ;

a. Manfaat dan biaya yang bersifat riil dalam bentuk uang .

b. Manfaat dan biaya riil langsung yang berwujud dan tidak berwujud.

c. Manfaat dan biaya riil tidak langsung yang berwujud dan tidak berwujud.

(percuniary)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(20)

3.1. Sasaran Penerima

Pemanfaatan sumber pembiayaan yang tercakup dalam bab ini dengan tepat sasaran dan fungsinya maka harus diketahui jenis pembiayaan yang dapat dilihat berdasarkan sasaran penerima, bentuk pembiayaan dan cakupan bidang pembiayaan yang disediakan.

Sasaran penerima adalah pihak yang dapat mengajukan permohonan dan mendapatkan pembiayaan, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan masing-masing sumber pembiayaan. Sasaran penerima sumber pembiayaan ini adalah :

a. Pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun daerah.

b. Organisasi masyarakat madani, baik yang besar atau kecil, di tingkat nasional atau daerah. Organisasi masyarakat madani ini mencakup lembaga swadaya masyarakat, kelompok swadaya masyarakat, yayasan, paguyuban, organisasi keagamaan, organisasi sosial dan budaya, organisasi perempuan, asosiasi profesional, lembaga penelitian, kelompok tenaga ahli, organisasi jasa sukarelawan, koperasi, organisasi yang dibentuk masyarakat setempat dan lainnya.

c. Sektor swasta, yaitu para pelaku usaha dan investor yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan moneter.

d. Masyarakat umum, yaitu masyarakat yang tidak diwakilkan oleh suatu organisasi atau lembaga apapun, termasuk individu.

(21)

Sasaran penerima dari masing-masing sumber pembiayaan perlu diketahui sebelum mengajukan proposal pembiayaan agar tiap pemohon dapat memilih sumber pembiayaan yang tepat sesuai dengan kondisinya. Terkait dengan sasaran penerima ini yang juga harus diperhatikan adalah daerah sasaran, yaitu lokasi dimana kegiatan yang diajukan untuk dibiayai akan dilangsungkan. Beberapa sumber pembiayaan memiliki batasan lokasi tertentu untuk menyalurkan pembiayaannya.

Ada berbagai jenis pembiayaan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi mikrohidro. Mohon diperhatikan bahwa pembiayaan yang dimaksud dalam buku ini tidak terbatas dalam bentuk dana yang diberikan secara langsung, namun termasuk juga segala bentuk dana yang diwujudkan dalam bentuk barang, kegiatan atau upaya untuk mendukung pengembangan mikrohidro, baik secara langsung ataupun tidak.

Bentuk-bentuk pembiayaan tersebut diantaranya adalah : a. Pemberian dana secara langsung, bisa dalam bentuk :

- Hibah yaitu pemberian dana tanpa kewajiban untuk mengembalikan.

- Pinjaman yaitu pemberian dana dengan kewajiban untuk mengembalikan berdasarkan kesepakatan yang disetujui sebelumnya.

- Investasi yaitu pemberian dana dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu, termasuk penyertaan modal.

3.2. Bentuk Pembiayaan

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(22)

Bentuk pembiayaan ini umumnya diberikan oleh lembaga pemerintah, lembaga donor, organisasi nirlaba/non-pemerintah dan lembaga keuangan.

b. Penyediaan perlengkapan fisik, mencakup pemberian secara langsung alat dan bahan untuk membangun PLTMH dan berbagai teknologi yang mendukung.

c. Pendampingan, termasuk di dalamnya fasilitasi, advokasi kebijakan, pembentukan jaringan, kerjasama atau asosiasi. Bentuk pembiayaan ini banyak diberikan oleh lembaga donor dan organisasi nirlaba/non-pemerintah dalam hal pembentukan organisasi masyarakat, pembuatan atau perbaikan kebijakan, pengembangan jaringan pemasaran hasil industri rumah tangga, dan lainnya.

d. Peningkatan kapasitas, yaitu peningkatan kemampuan dan sumberdaya individu, organisasi dan komunitas dalam mengatasi perubahan pembangunan, termasuk di dalamnya adalah pembentukan kesadaran, keterampilan, pengetahuan, motivasi, komitmen dan kepercayaan diri.

e. Pengkajian, dalam bentuk studi atau saran di bidang mikrohidro dan energi baru terbarukan. Bentuk pembiayaan ini terutama dilakukan oleh lembaga pemerintah, lembaga donor serta beberapa organisasi nirlaba/non-pemerintah.

Bentuk pembiayaan yang disediakan setiap sumber pembiayaan perlu diketahui pemohon agar dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya masing-masing, baik pemohon secara kelompok ataupun individu. Pemilihan tersebut termasuk juga melihat kemungkinan

(23)

kerjasama pembiayaan dari berbagai sumber dengan bentuk pembiayaannya masing-masing.

Sebagai contoh sumber pembiayaan A diminta untuk memberikan pinjaman dalam pembelian bahan-bahan instalasi PLTMH, sedangkan sumber pembiayaan B diminta untuk memberikan penguatan masyarakat sejak perencanaan hingga paska pembangunan PLTMH dan sumber pembiayaan C diminta untuk membantu proses pembuatan regulasi yang mendukung di lokasi terkait, dan seterusnya.

Sumber pembiayaan mikrohidro yang tersedia sebenarnya tidak terbatas pada bidang teknik atau infrastruktur, namun juga bisa memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan di bidang lainnya, sehingga perlu dilihat keterkaitan pengembangan mikrohidro dengan bidang-bidang lain tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal dan pembangunan yang dilakukan bisa menyeluruh dan berkesinambungan.

Berikut adalah beberapa bidang cakupan pembiayaan yang dirangkum dari sumber-sumber pembiayaan di buku ini yang memiliki atau berpotensi memiliki keterkaitan dengan program-program mikrohidro.

a. Infrastruktur dan teknologi, yaitu pembangunan fisik serta penyediaan, pembuatan dan penelitian mengenai teknologi pendukung. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya bisa ikut membantu pembiayaan dalam penyediaan dana instalasi PLTMH, penyediaan teknologi tepat guna pendukung usaha produktif berbasis mikrohidro, dan lainnya.

3.3. Bidang Cakupan

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(24)

b. Lingkungan hidup, yaitu berbagai upaya untuk menjaga kelestarian alam pada dan di sekitar wilayah PLTMH, serta memberikan penyadaran serta pendidikan kepada masyarakat mengenai manajemen sumberdaya alam. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan tentang penjagaan daerah tangkapan air, penyadaran masyarakat untuk beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan, dan lainnya.

c. Ekonomi, yaitu segala kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan modal, menciptakan mata pencarian dan meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk juga penyediaan layanan finansial. Sumber pembiayaan di bidang ini dapat membantu program-program mikrohidro untuk penyediaan modal, penyiapan dan pengelolaan usaha produktif berbasis mikrohidro; pembukaan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan; dan lainnya.

d. Sosial, yaitu segala hal yang berkaitan dengan hubungan masyarakat, gejala dan perilakunya. Contohnya adalah pembangunan PLTMH di daerah-daerah tertinggal dalam rangka pengentasan kemiskinan, pendampingan masyarakat dalam menyerap teknologi PLTMH, fasilitasi pembentukan organisasi pengelola listrik, pembentukan dan penguatan jaringan masyarakat dan pengusaha, dan lainnya.

e. Pemerintahan dan kebijakan, yaitu berbagai upaya advokasi dan penyusunan peraturan serta anggaran negara (tingkat pusat dan lokal) yang dapat mewakili kebutuhan pengembangan energi

(25)

mikrohidro. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk membantu penyediaan kebijakan yang mendukung di suatu daerah, pengalokasian dana pembangunan PLTMH oleh pemerintah, penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan studi kelayakan, dan lainnya.

f. Pendidikan, yaitu memberikan bantuan pendidikan formal atau informal, baik kepada masyarakat, organisasi atau individu, yang berkaitan dengan pengembangan energi mikrohidro, termasuk di dalamnya beasiswa dan pelatihan. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan oleh individu-individu untuk mendapatkan pendidikan khusus mengenai mikrohidro atau dimanfaatkan oleh kelompok untuk pelatihan operator PLTMH, dan lainnya.

g. Jender, yaitu memastikan adanya kesetaraan antara peran laki-laki dengan perempuan dalam segala aspek. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan pembangunan PLTMH dan penentuan tarif yang mengedepankan keseimbangan jender, serta pengembangan usaha perempuan berbasis mikrohidro.

Bidang cakupan dari masing-masing sumber pembiayaan perlu diketahui sebelum mengajukan permohonan pembiayaan agar pemohon dapat memilih sumber pembiayaan yang sesuai dengan arah program yang akan dikembangkan. Selain itu, dengan mengetahui cakupan sumber pembiayaan ini pemohon juga dapat menggabungkan berbagai sumber pembiayaan berdasarkan spesifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga pembangunan dapat direncanakan dan dilakukan secara

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(26)

menyeluruh mulai dari persiapan hingga paska pembangunan PLTMH.

Berikut ini dijabarkan langkah pengajuan permohonan pembiayaan dalam pembangunan PLTMH. Langkah-langkah tersebut bukanlah langkah yang baku harus diikuti. Langkah-langkah tersebut dapat diikuti sesuai dengan kondisi masing-masing, baik dari urutan ataupun isinya. Apabila pemohon mengalami kesulitan sebaiknya dikonsultasikan ke sumber pembiayaan terkait. Beberapa sumber pembiayaan ada yang menyediakan bantuan sejak pembuatan proposal.

a. Perumusan Kegiatan dan Pemetaan Potensi

Ide awal suatu program atau kegiatan harus mulai disusun secara sistematis dan informasi yang diperlukan mulai dikumpulkan untuk nantinya diartikulasikan ke dalam proposal. Ide awal ini mencakup tujuan program atau kegiatan yang diajukan; latar belakang, alasan dan manfaat dilaksanakannya program atau kegiatan tersebut; penjelasan singkat tentang bentuk, waktu, lokasi, bagaimana dan siapa yang akan melaksanakan program atau kegiatan tersebut; serta gambaran kasar biaya yang diperlukan. Selain itu perlu juga dilihat potensi atau modal yang dimiliki, baik dalam bentuk dana, sumber daya manusia, sumber daya alam, atau lainnya. Pemetaan tersebut nantinya akan sangat membantu dalam menentukan skema pembiayaan yang diperlukan, apakah hibah, pinjaman, investasi, swadaya atau gabungan.

b. Identifikasi Sumber Pembiayaan

Identifikasi dapat dimulai dengan mempelajari visi-misi atau tujuan

(27)

sumber pembiayaan. Jika sudah terdapat kesesuaian maka bisa dilanjutkan dengan mengkaji program yang terkait dan pihak yang pernah diberikan pembiayaan. Terkait hal ini, pemohon harus memperhatikan kriteria atau syarat yang diminta sumber pembiayaan, seperti sasaran penerima, daerah sasaran, bidang cakupan atau prioritas sektoral, termasuk keterkaitan dengan pengembangan energi mikrohidro, jumlah dan bentuk pembiayaan yang diberikan, waktu dan proses pengajuan proposal permohonan pembiayaan.

Beberapa contoh sumber pembiayaan, antara lain : - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral – Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE)

- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral – Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (P3TKEBT)

- Departemen Pekerjaan Umum – Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair)

- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KKUKM) - Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)

-(ACCESS)

- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri c. Menjalin Hubungan dengan Sumber Pembiayaan

Apabila dimungkinkan, pemohon membuka hubungan dengan wakil sumber pembiayaan sebelum mengajukan proposal

Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(28)

permohonan pembiayaan. Hal ini diperlukan untuk mengklarifikasi keakuratan informasi sumber pembiayaan tersebut. Hal yang perlu dikatahui antara lain alamat, program yang dijalankan, syarat atau kriteria yang diperlukan hingga waktu dan proses pengajuan proposal. Komunikasi dengan sumber pembiayaan ini juga ditujukan untuk melihat peluang dari sumber pembiayaan dimaksud untuk membuka diri dan memberikan pembiayaan bagi program-program pengembangan energi mikrohidro.

d. Penyusunan Proposal

- Proposal Permohonan Pembiayaan

Sebelum menuliskan proposal secara resmi sebaiknya pemohon mengecek ke masing-masing sumber pembiayaan yang dipilih apakah mereka menyediakan formulir atau format tertentu untuk mengajukan permohonan pembiayaan. Apabila memang disediakan, maka gunakanlah formulir atau format tersebut. Apabila tidak disediakan, maka pemohon harus membuatnya sendiri, tentu saja disesuaikan dengan jenis pembiayaan yang diajukan. Secara umum, proposal pengajuan permohonan pembiayaan mencakup :

i. Penjelasan mengenai latar belakang dan tujuan, urgensi kegiatan atau program yang diajukan, jika mungkin dilengkapi dengan fakta atau data yang akurat.

ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai kegiatan atau program yang diajukan, mencakup judul usulan, lokasi pelaksanaan, waktu pelaksanaan, pihak yang akan

(29)

melaksanakan, cara-cara pelaksanaan dan evaluasinya. iii. Penjelasan singkat dan padat mengenai dampak dan

pihak-pihak yang akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan atau program tersebut.

iv. Penjelasan singkat dan padat mengenai keberlanjutan kegiatan atau program yang diajukan, termasuk masalah pembiayaan, seperti potensi untuk mandiri jika pembiayaan berakhir dan peran masyarakat lokal untuk mengelola kegiatan atau program tersebut.

v. Anggaran biaya yang diperlukan dan disediakan pihak lain (jika ada). Anggaran ini disusun secara rinci berdasarkan kegiatan atau program yang diajukan. Penjelasan detil mengenai anggaran dapat dimasukkan dalam lampiran proposal.

vi. Penjelasan singkat dan padat mengenai lembaga atau organisasi pemohon yang dapat menunjukkan kapasitasnya untuk melaksanakan kegiatan atau program yang diajukan. Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada Pedoman Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Teknis – Buku 3. - Proposal Bisnis

Pembangunan PLTMH di Indonesia umumnya masih dibiayai dengan dana hibah, namun penggunaan dana pinjaman atau dana investasi dapat digunakan untuk membiayai program-program pengembangan energi mikrohidro. Proposal untuk mengajukan investasi pendirian PLTMH atau pengembangan usaha berbasis mikrohidro biasa disebut dengan proposal bisnis

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(30)

(business plan).

Proposal ini menggambarkan secara sistematis suatu usulan usaha sehingga setiap tahapan kegiatan usaha dapat dilakukan secara teratur dan terjadual dengan baik. Selain menjadi salah satu alat untuk mencari pembiayaan, baik dari investor ataupun lembaga keuangan, adanya proposal ini akan mempertajam rencana-rencana usaha yang diharapkan. Secara umum, proposal ini mencakup hal :

i. Penjelasan singkat dan padat mengenai latar belakang permasalahan untuk mendapatkan pembiayaan, serta kemendesakkannya.

ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai perusahaan yang akan menjalankan usaha yang diajukan, mencakup nama perusahaan, bentuk usaha, visi-misi dan tujuan, susunan pengurus dan pelaksana, ukuran dan lokasi usaha, perkiraan waktu usaha dimulai, serta legalitas perusahaan.

iii.Penjelasan singkat dan padat mengenai produk yang dihasilkan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, mencakup penyediaan bahan baku, proses produksi, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan pembiayaannya. Penjelasan ini sebaiknya juga menunjukkan kelebihan dan kekhususan dari produk yang dihasilkan.

iv. Penjelasan singkat dan padat mengenai situasi pasar, mencakup target atau potensi pelanggan, proses distribusi, peluang dan prospek pertumbuhan pasar, kondisi persaingan pasar, serta cara-cara promosi.

(31)

v. Penjelasan rinci tentang situasi keuangan perusahaan yang mencakup dana yang dikumpulkan, berkaitan dengan jumlah penanam modal, asal pendanaan dan daftar pemegang saham, rencana keuangan yaitu yang memproyeksikan untung dan rugi perusahaan idealnya untuk 3–5 tahun ke depan. Penjelasan ini pada akhirnya akan menunjukkan nilai investasi usaha yang diajukan.

vi. Penjelasan rinci mengenai jumlah pembiayaan yang diminta, jangka waktu pengembalian, tenggat waktu

dan apabila ada, alternatif jaminan beserta nilai taksirannya. Mengenai bentuk dan nilai jaminan bisa dikonsultasikan kepada sumber pembiayaan terkait.

Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada Pedoman Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Teknis – Buku 3. e. Kelengkapan Dokumen

Setiap sumber pembiayaan umumnya meminta pemohon untuk melengkapi proposalnya dengan dokumen terkait. Dokumen yang diminta bisa berbeda antar sumber pembiayaan dan harus dicek kembali kepada sumber pembiayaan yang dipilih. Dokumen yang umumnya diminta sumber pembiayaan sebagai kelengkapan permohonan adalah

- Khusus untuk pembiayaan pembangunan atau instalasi PLTMH, sumber pembiayaan akan meminta laporan studi potensi atau pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Studi kelayakan yang ditujukan untuk menilai kelayakan investasi atau mengetahui tingkat keberhasilan proyek dalam berbagai aspek ini terutama

cash flow

(gross periode)

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(32)

diperlukan oleh sumber pembiayaan seperti investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit dan pemerintah selaku pemberi fasilitas. Studi kelayakan perlu menghasilkan beberapa opsi pembangunan dan penjelasan tentang konsekuensi dari setiap opsi. Hasilnya kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan konsultasi kepada masyarakat dan sumber pembiayaan terkait untuk menyepakati opsi yang akan digunakan.

- Perencanaan rinci juga umumnya diminta untuk dilampirkan dalam pengajuan pembiayaan instalasi PLTMH. Perencanaan rinci dibuat berdasarkan opsi yang dipilih dari studi kelayakan. Perencanaan rinci tersebut mencakup rencanan bangunan sipil, sistem mekanikal elektrikal, sistem kendali, sistem transmisi dan distribusi, serta biaya yang dibutuhkan.

- Pembuatan studi potensi atau pra studi kelayakan, studi kelayakan dan rencana rinci ini dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak lain sebelum mengajukan proposal atau diajukan sebagai salah satu bentuk pembiayaan.

- Permohonan pembiayaan yang ditujukan kepada pemerintah ada baiknya dilengkapi dengan surat pengantar dari pemerintah daerah setempat.

- Kepastian keberadaan lembaga atau organisasi pemohon biasanya sumber pembiayaan meminta dokumen pendukung seperti fotokopi tanda pengenal, akta pendirian, nomor pokok wajib pajak (NPWP), susunan organisasi dan daftar pengurus,

(33)

serta neraca keuangan.

- Gambar atau foto pendukung juga dapat dilampirkan dalam proposal.

f. Pengiriman Proposal

Proposal yang sudah selesai dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang diminta dapat dikirimkan melalui pos, internet atau diserahkan langsung, tergantung ketentuan dari sumber pembiayaan yang dipilih. Sebelum dikirim, mohon diperhatikan kembali batasan waktu pengiriman proposal, proses penyeleksian dan pengumuman penerimaan proposal. Pemohon dapat mengirimkan proposal kepada beberapa sumber pembiayaan. Mengingat besarnya jumlah biaya dan beragamnya kegiatan yang diperlukan untuk mengembangkan energi mikrohidro secara berkesinambungan maka pemohon bisa membagi pengajuan permohonan dana atas beberapa kegiatan ke beberapa sumber pembiayaan.

g. Kegiatan

Setelah melakukan penilaian kelayakan, sumber pembiayaan umumnya akan menginformasikan secara langsung proposal yang diterima, namun demikian ada baiknya pemohon juga mengecek proses penerimaan tersebut. Jika proposal diterima, maka segera koordinasikan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan sumber pembiayaan terkait. Jika proposal tidak diterima, ada baiknya pemohon menanyakan sebab atau alasan penolakan tersebut sebagai bahan perbaikan pembuatan proposal kembali.

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(34)

Bentuk penyusunan laporan hasil studi ekonomi/finansial pembangunan PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH ini bukan merupakan standar baku. Pemangku kepentingan dapat menyusun sesuai versi masing-masing. Format penyusunan laporan dalam buku pedoman ini disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan penulisan laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi kelayakan lanjut berdasarkan referensi laporan ini.

Laporan Hasil Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH dapat disusun sebagai berikut.

a. Halaman sampul laporan b. Ringkasan Eksekutif c. Daftar Isi d. Daftar Gambar e. Daftar Tabel f. Daftar Lampiran g. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang , latar belakang, maksud dan tujuan serta lingkup kegiatan studi ekonomi yang telah dilakukan dan boleh dijelaskan dengan jadual waktu dan gambaran hasil yang dicapai.

Kegiatan studi ekonomi/finansial ini dapat dilakukan masyarakat baik perorangan dan atau lembaga dengan dibantu lembaga

(stakeholders)

(35)

pembiayaan/perbankan, maka pada bab ini dapat dicantumkan identitas maupun profil perorangan/lembaga pemrakarsa dan lembaga pembiayaan/perbankan yang diuraikan identitas, status dan alamat jelas.

h. Deskripsi PLTMH

Bab ini memberikan gambarkan PLTMH dan rencana bangunan sipil, profil teknis kondisi dan struktur tanahnya yang telah didukung analisis berdasarkan pengolahan data hasil studi potensi (Pedoman Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan) Pembangunan PLTMH – Buku 2). Bab ini dilengkapi dengan dokumentasi foto dan gambar teknis rencana PLTMH. Hal yang paling substansi pada bab ini adalah sketsa rencana PLTMH, perkiraan potensi daya (kW) yang dapat dihasilkan, rencana anggaran biaya berdasarkan kelayakan sipil (Pedoman Kelayakan Sipil Pembangunan PLTMH – Buku 2B) dan rencana distribusi daya listrik dengan prediksi finansial.

i. Analisis Finansial

Bab ini menggambarkan profil dari aspek finansial yang terdiri dari profil besar investasi yang dibutuhkan yang terdiri dari biaya pengadaan peralatan, biaya pengiriman peralatan ke lokasi, biaya pembangunan bangunan sipil, perkiraan biaya operasi, perkiraan profil pendapatan berdasarkan asumsi model usaha (penjualan) dan profil keuntungan. Apabila data yang dikumpulkan memungkinkan, dapat pula disajikan ukuran-ukuran kelayakan secara aspek finansial seperti (BCR),

(IRR), (NPV) dan sebagainya.

layout

input-output

benefit cost ratio internal rate of return net present value

BUKU 2D

PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(36)

j. Skema Teknis Pembiayaan

Bab ini menjelaskan gambaran teknis berdasarkan sistem pengelolaan operasi dan pemeliharaan PLTMH dan lembaga pembiayaan/perbankan dalam melakukan pembiayaan pembangunan PLTMH. Bab ini juga menjelaskan skema pembiayaan atau kontribusi kepemilikan investasi.

k. Rekomendasi Studi Kelayakan

Bab ini menguraikan saran dan rekomendasi menuju tahap kegiatan perencanaan detail pembangunan PLTMH dengan analisis kelayakan ekonomi yang positif.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, , The British Hydropower Association, 2005

Anonim, ,

BC Hydro Engineering, 2004 Anonim,

, Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, 2005 Anonim,

, ABS Alaskan, 2002 Cockburn, Julio Calderon,

, Intermediate Technology Development Group ITDG, 2005

De Garmo, Paul et.al., , Prentice Hall, 1997 Harvey, Adam,

, Intermediate Technology Publications, 1993 Kadir, Abdul,

, UI Press, 1995

Khennas, Smail dan Barnett, Andrew,

, The Department for International Development, UK and The World Bank, 2000

Kodoatie, Robert J., , Penerbit Andi, 2001

Penche, Celso, , Directorate General for Energy (DG VII), European Commision, 1998

Tokyo Electric Power Services Co. dan Nippon Koel Co.,

, Japan International A Guide UK Mini-Hydro Developments

Handbook for Developing MICRO HYDRO in British Columbia

Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water Power Systems

Social Impact Evaluation : Fund for The Promotion of Mycrohydro Power Stations (MHSP)

Engineering Economy

Micro-Hydro Design Manual : A Guide to Small-Scale Water Power Schemes

Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi

Best Practices for Sustainable Development of Microhydro Power in Developing Countries

Ekonomi Teknik

How to Develop A Small Hydro Site

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro-Hidro

(38)

Cooperation Agency, 2003 Wibowo, Catoer,

, Ford Foundation, Mini Hydro Power Project (MHPP) dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), 2005

Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

(39)

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(40)
(41)

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan PLTMH BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(42)
(43)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(44)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

(45)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(46)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

(47)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(48)

No Description Unit SatuanHarga Volume Jumlah

I Nilai Investasi lumps. 1,515,246,700 1.00 Rp 1,515,246,700.00 Jumlah Daya dihasilk an kW 20

Jumlah Profil Konsumen Inst. 210 II Harga Pokok Produks i Sambungan

Tahun pertama Investasi

- berdas arkan Jumlah Daya kW Rp 75,762,335.00 - berdas arkan Jumlah

Sambungan Inst. Rp 7,215,460.48 Efisiensi Penggunaan/Lifetime tahun 20

- berdas arkan Jumlah Daya kWh 90,000.00 Rp 841.80 III Harga Pokok Operas ional Produks i tahun

- pemeliharaan jaringan 600,000 - operator 500,000 - overhead 1,200,000 2,300,000 IV Pendapatan Penjualan

- Instalas i dan Jaringan Awal Inst 1,200,000 210.00 Rp 252,000,000.00 - Pembayaran beban per kWH kWh 1,200 7,500.00 Rp 9,000,000.00

Rp 261,000,000.00 Pendapatan Total tahun 9,000,000 240.00 Rp 2,160,000,000.00 Pendapatan Instalasi Rp 252,000,000.00 Rp 2,412,000,000.00 Investasi Rp 1,515,246,700.00 Operasional 2,300,000 240.00 Rp 552,000,000.00 Rp 2,067,246,700.00 keuntungan Rp 344,753,300.00 Asumsi Penggunaan

efisiensi penggunaan sehari 15 jam dan pemak aian efisiens i sebulan 25 hari life time 20 tahun

Break Event Point/Payback Period + 16 tahun, dengan asumsi harga jual Rp 1.200 HPP produksi investasi 20 tahun = Rp 841.80 dengan HPP operas ional per kWh Rp 115 daerah produksi Sulawesi Selatan

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

(49)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(50)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

(51)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(52)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH (Lanjutan)

(53)

Lampiran 5. Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan BUKU 2D PEDOMANSTUDIKELAYAKAN

(54)
(55)

Gambar

Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH

Referensi

Dokumen terkait

kemungkinan pasien masih mengeluarkan biaya selama diagnosis dan pengobatan - Belum ada informasi biaya langsung dan tidak langsung pasien.  Pasien menghadapi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu di desa Puton Kecamatan Diwek (2013) menunjukan bahwa sikap ibu dalam meningkatkan status gizi pada balita dari 48 responden

Sebagaimana yang telah dibuktikan bahwa adanya peranan guru dalam menerapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah di SD Swasta Harapan 2 Medan terlaksana dengan

2   Dalam menentukan dan menghitung besar kedip tegangan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik, terutama pada sistem distribusi PLN Bengkulu khususnya pada

a) Identifikasi peningkatan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar dalam Matematika dan IPA dibandingkan dengan sebelumnya berdasarkan standar kompetensi di Jawa Barat. b)

terjadinya potensi kebakaran dan pemicu atau sensornya macam – macam , ada yang mendeteksi asap yang biasa kita sebut smoke detector, ada yang merespon

Tujuan penelitian ini adalah upaya dalam merancang dan membuat produk jadi Miranda Kerr Tea for One Teapot dengan menggunakan metode Reverse Engineering dengan

Reliabilitas suatu tes sangat penting karena reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan suatu instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga data