• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi Awal

Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dan observasi awal untuk melihat keterampilan menulis siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pada wawancara, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam mengarang deskripsi. Berdasarkan hasil wawancara, proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi biasanya dilakukan di dalam kelas saja sehingga daya imajinasi siswa tidak meluas dan mengalami kesulitan dalam mengemukakan ide dan gagasannya untuk menulis karangan deskripsi. Sedangkan berdasarkan observasi awal ini guru mengajar pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang karangan deskripsi tanpa menggunakan metode Field Trip. Siswa diminta mengarang berdasarkan pengalaman sendiri. Dalam observasi awal ditemukan hal-hal sebagai berikut dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung:

a. Siswa tidak ada minat pada mata pelajaran bahasa khususnya keterampilan menulis karangan deskripsi.

b. Sistem pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah membuat siswa pasif.

(2)

Adapun perolehan nilai hasil pretest siswa kelas IV SD Negeri 2 Tabongo Timur dalam keterampilan menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut.

Tabel 3: Nilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada pretest

No. Nama Pretest Jum lah T er a m pi l Bel um Ter amp il I II III IV V 1-30 1-25 1-20 1-15 1-10 1. Adrian Baliputu 19 15 14 9 5 62 √ 2 Dedy Pakaya 15 13 12 8 8 55 √ 3 Heris Ismail 16 13 12 8 6 55 √ 4 Rahman Mustapa 20 15 10 9 8 59 √ 5 Roland Adam 17 12 11 7 5 52 √ 6 Sofyan Imam 15 12 11 6 7 51 √ 7 Yogi Setaawan 17 11 10 8 6 52 √ 8 Arum Agriani 15 15 10 10 6 56 √ 9 Agustina Hasan 17 16 13 10 7 63 √ 10 Femi Hamani 20 16 15 10 7 68 √ 11 Febriyanti Talib 14 15 10 7 5 51 √ 12 Ferni Maluna 20 15 10 8 7 60 √ 13 Fatmawati Maku 18 16 10 7 7 59 √ 14 Lea Arsila 16 15 12 11 7 61 √ 15 Mery Husain 15 13 10 10 5 53 √ 16 Maryam Mopi 15 12 12 10 8 57 √ 17 Nindi Lahilote 20 17 15 11 8 71 √ 18 Novalia Tahir 18 19 16 10 7 70 √ 19 Noviana Latif 19 17 15 8 6 67 √ 20 Ramlah Ahmad 21 18 16 11 7 73 √ Jumlah 119 5 5 15 Rata-rata 59,7 5 Nilai tertinggi 73 Nilai terendah 51 Keterampilan 25 % 75 %

Berdasarkan tabel di atas hasil yang diperoleh pada pretest menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 2 Tabongo Timur masih mencapai

(3)

59,75. Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu <75%.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Adapun hal-hal yang didiskusikan dalam perencanaan tindakan bersama guru kelas IV antara lain : (1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang dilakukan, (2) peneliti mengusulkan diterapkannya metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi serta menjelaskan cara penerapannya, (3) peneliti dan guru bersama-sama menyusun RPP untuk siklus I, (4) peneliti dan guru bersama-sama merumuskan indikator pencapaian tujuan, (5) guru dan peneliti bersama-sama membuat lembar penilaian siswa yaitu instrument penelitian berupa tes dan nontes. Instrument tes digunakan untuk menilai hasil tulisan siswa. Instrument nontes digunakan untuk menilai sikap siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi. Instrument nontes ini berbentuk pedoman observasi, dan (6) menentukan jadwal.

Kegiatan tindakan pada siklus I merupakan perbaikkan dari kondisi awal. Model pembelajaran pada siklus I adalah model pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip. Pada pelaksanaan kegiatan guru telah merencanakan hal-hal yang akan dilakukan.

(4)

Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan dalam siklus I sebagai berikut:

a. Guru membuka pelajaran.

b. Guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran menulis dengan metode field trip yang akan dilakukan.

c. Siswa diajak berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk melihat keadaan perpustakaan.

d. Siswa mencatat poin-poin yang berisi hal- hal yang mereka lihat dan mereka jumpai.

e. Setelah kembali ke kelas, siswa mengembangkan poin-poin hasil pengamatan tersebut menjadi karangan atau tulisan dalam bentuk deskripsi.

f. Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya. g. Guru menutup pelajaran.

Pada saat kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus I

Guru memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) bahasa Indonesia dengan membaca basmalah sebagai pembuka pelajaran dan mengkondisikan agar siswa siap mengikuti pelajaran. Peneliti menempatkan diri sebagai pertisipan pasif dengan berada di kursi bagian belakang sehingga peneliti dapat mengamati jalannya kegiatan belajar

(5)

mengajar tanpa mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Pada langkah awal, guru memberi apersepsi mengenai pembelajaran keterampilan menulis. Guru menjelaskan secara singkat mengenai hasil karangan pada pretest. Guru memberikan penjelasan pada siswa bahwa hasil karangan mereka masih ditemukan beberapa kekurangan, guru juga menunjuk letak atau contoh-contoh kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa. Kemudian guru menunjukkan tata cara penulisan karangan deskripsi yang benar. Setelah memberikan penjelasan teori kemudian guru menjelaskan petunjuk secara lisan mengenai kegiatan mengarang yang akan dilakukan kali ini. Siswa tidak langsung diminta membuat karangan tetapi sebelumnya siswa akan diajak untuk berkunjung ke lingkungan sekitar sekolah yaitu di perpustakaan sekolah. Guru juga menjelaskan perihal tugas yang harus dikerjakan siswa ketika berada di perpustakaan sekolah. Siswa diminta mencatat hal-hal yang dilihat atau dijumpai selama berada di perpustakaan sekolah. Setelah merasa penjelasan yang diberikan sudah cukup, guru mengajak siswa bersiap-siap dan segera menuju ke perpustakaan. Semua siswa segera menyiapkan alat tulis. Guru dan peneliti memandu siswa menuju ke perpustakaan. Sesampai di perpustakaan, mereka segera melakukan pengamatan mengenai keadaan perpustakaan selama 15 menit. Setelah merasa cukup guru mengajak siswa untuk kembali ke kelas.

(6)

Sesampai di kelas siswa beristirahat sebentar sambil bertukar pendapat seputar hasil pengamatan di perpustakaan tadi dengan siswa lain. Setelah siswa siap, guru membagikan lembar kertas untuk mengarang kepada siswa. Siswa kemudian mengumpulkan hasil karangannya setelah waktu yang diberikan selesai. Diakhir pembelajaran guru tidak lupa untuk menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah.

2) Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I

Aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan metode Field Trip secara individu pada Siklus I, terlihat bahwa siswa sangat antusias menulis karangan deskripsi melalui metode Field Trip. Motivasi siswa dalam belajar menulis karangan deskripsi sangat tinggi, hal ini terlihat antusias siswa dalam mencari dan mengamati hal-hal apa saja yang menarik di perpustakaan sekolah untuk jadikan sebagai bahan untuk membuat karangan deskripsi. Sebagian siswa terlihat aktif dalam menyusun karangan deskripsi berdasarkan hasil pengamatannya di perpustakaan sekolah.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dan pemantauan pada saat kegiatan pembelajaran baik di ruang kelas maupun pada saat berkunjung ke perpustakaan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan, semangat, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis dengan metode field trip. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) guru masih berperan sebagai aktor tunggal dalam

(7)

pembelajaran, artinya guru masih mendominasi pelajaran, (2) beberapa siswa belum tertib, efektif, dan rajin pada saat mengikuti pembelajaran baik sewaktu di kelas maupun di lapangan, (3) keaktifan siswa untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan dari guru masih belum terlihat. Sebagian besar mereka memilih bertanya kepada teman-temannya daripada bertanya langsung kepada guru. Siswa sudah merespon penggunaan metode field trip yang diberikan oleh peneliti, siswa tampak senang ketika menyelesaikan tugas menulis dari guru, (4) guru bekeliling untuk memeriksa pekerjaan siswa dan memastikan tidak ada siswa yang mengganggu teman lain atau mencontek tugas temannya, (5) guru belum memberi simpulan materi yang diajarkan, (6) guru belum mampu membangkitkan minat siswa untuk bertanya dan aktif dalam merespon kegiatan pembelajaran, (7) metode yang dilakukan guru adalah field trip, ceramah, tanya jawab, dan penugasan.

Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip adalah sebagai berikut.

(8)

Tabel 4: Aktivitas Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Field Trip.

No. Nama Siswa

Kemandirian dalam memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya. Keaktifan dalam mengamati objek Turut menghayati tugas pekerjaan bertanggung jawab, Jum lah Sko r Rata-rata Persentas e Siswa Siswa dapat mandiri dalam memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya.

Siswa dapat aktif dalam mengamati objek Siswa dapat menghayati tugas pekerjaan bertanggung jawab, Sub Indikator 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Adrian Baliputu 3 2 2 7 58,3% 2 Dedy Pakaya 2 2 1 5 41,7% 3 Heris Ismail 2 2 1 5 41,7% 4 Rahman Mustapa 2 2 2 6 50% 5 Roland Adam 2 2 1 5 41,7% 6 Sofyan Imam 3 2 2 7 58,3% 7 Yogi Setaawan 2 2 1 5 41,7% 8 Arum Agriani 2 2 1 5 41,7% 9 Agustina Hasan 3 2 2 7 58,3% 10 Femi Hamani 3 2 2 7 58,3% 11 Febriyanti Talib 2 2 1 5 41,7% 12 Ferni Maluna 3 3 2 8 66,7% 13 Fatmawati Maku 3 3 2 8 66,7% 14 Lea Arsila 3 3 2 8 66,7% 15 Mery Husain 2 2 1 5 41,7% 16 Maryam Mopi 3 3 3 9 75% 17 Nindi Lahilote 3 3 3 9 75% 18 Novalia Tahir 3 3 3 9 75% 19 Noviana Latif 3 3 3 9 75% 20 Ramlah Ahmad 3 3 3 9 75% Jumlah 1083,5 Rata-rata (%) 54,18 % Kategori Baik

(9)

Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip pada siklus 1 bahwa persentase nilai rata-rata siswa <75 % yaitu 54,18 % dengan kategori baik. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan.

d. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan. Untuk melakukan revisi terhadap materi belajar guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal. Refleksi juga merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui dilapangan yaitu: tahap penemuan masalah, tahap merancang tindakan dan tahap pelaksanaan.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap hasil tulisan deskripsi siswa. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: keterampilan siswa dalam menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk karangan deskripsi mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pretest. Namun dalam siklus ini masih ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mencari kata-kata dan kalimat yang tepat untuk menulis, nilai/skor perolehan terendah siswa adalah 51, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 1 orang siswa dengan jumlah keseluruhan 73, ketuntasan hasil belajar menulis deskripsi siswa mencapai 65%. Hal ini terlihat dari hasil kerja tulisan siswa berupa tulisan deskripsi

(10)

dan dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 13 siswa. Untuk lebih jelasnya, nilai menulis karangan deskripsi siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5: Data perolehan hasil menulis karangan deskripsi melalui metode field trip pada Siklus I

No. Nama Siklus I Jumla h Tera mpil Belu m Tera mpil I II III IV V 1-30 1-25 1-20 1-15 1-10 1. Adrian Baliputu 23 17 15 11 6 72 √ 2 Dedy Pakaya 18 14 14 10 7 63 √ 3 Heris Ismail 18 15 15 8 6 62 √ 4 Rahman Mustapa 20 18 12 9 8 68 √ 5 Roland Adam 19 15 15 9 5 63 √ 6 Sofyan Imam 20 18 15 10 7 70 √ 7 Yogi Setaawan 19 15 13 10 6 63 √ 8 Arum Agriani 18 16 12 10 6 62 √ 9 Agustina Hasan 18 17 15 13 7 70 √ 10 Femi Hamani 22 17 17 13 7 76 √ 11 Febriyanti Talib 19 15 14 10 6 63 √ 12 Ferni Maluna 22 20 16 11 7 76 √ 13 Fatmawati Maku 21 21 17 10 7 77 √ 14 Lea Arsila 23 19 18 12 7 79 √ 15 Mery Husain 18 15 14 10 6 63 √ 16 Maryam Mopi 21 18 16 13 8 76 √ 17 Nindi Lahilote 22 19 17 12 8 78 √ 18 Novalia Tahir 23 21 18 11 8 81 √ 19 Noviana Latif 23 21 16 11 7 78 √ 20 Ramlah Ahmad 25 20 17 13 8 83 √ Jumlah 1423 13 7 Rata-rata 71,15 Nilai tertinggi 83 Nilai terendah 62 Keterampilan 65% 35%

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat dilihat terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dari tahap pretest ke siklus I sebesar 11%. Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini :

(11)

Tabel 6: Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Field Trip dari Tahap Pretest Ke Siklus I

No Nama Siswa Nilai

Pretest Nilai Siklus I Persentase Peningkatan 1 Adrian Baliputu 62 72 10% 2 Dedy Pakaya 55 63 8% 3 Heris Ismail 55 62 7% 4 Rahman Mustapa 59 68 9% 5 Roland Adam 52 63 11% 6 Sofyan Imam 51 70 19% 7 Yogi Setaawan 52 63 11% 8 Arum Agriani 56 62 6% 9 Agustina Hasan 63 70 7% 10 Femi Hamani 68 76 8% 11 Febriyanti Talib 51 63 12% 12 Ferni Maluna 60 76 16% 13 Fatmawati Maku 59 77 18% 14 Lea Arsila 61 79 18% 15 Mery Husain 53 63 10% 16 Maryam Mopi 57 76 19% 17 Nindi Lahilote 71 78 7% 18 Novalia Tahir 70 81 11% 19 Noviana Latif 67 78 11% 20 Ramlah Ahmad 73 83 10% Jumlah 1195 1423 228% Rata-Rata 59,75 71,15 11%

Adapun kesalahan dan kekurangan yang ditemui pada tulisan siswa antar lain: (1) siswa masih mengalami kesulitan dalam menggali ide dan menuangkannya dalam bentuk kata/kalimat hal ini terbukti dari jumlah kata dalam karangan mereka sedikit, (2) kurangnya keberanian siswa dalam bertanya, hal ini terbukti siswa cenderung lebih memilih bertanya kepada temannya dibandingkan bertanya kepada guru hal-hal yang tidak diketahui oleh siswa mengenai penulisan karangan deskripsi,(3) hasil pengamatan siswa mengenai objek belum mendetail, (4) banyak tulisan siswa yang sama dengan milik temannya, hal ini berarti mereka masih

(12)

mengerjakannya secara kelompok, (5) masih ada beberapa siswa yang kurang tepat dalam memilih diksi dalam paragraf, (6) minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis masih perlu ditingkatkan, (7) keaktifan siswa dalam pembelajaran belum maksimal. Situasi pembelajaran masih terkesan teacher centered. Guru masih lebih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran, (8) masih ada beberapa siswa yang bermain dan berbicara dengan temannya pada saat proses pembelajaran, (9) ketuntasan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu <75%. Oleh karena itu, peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Peneliti dan guru kemudian berencana untuk melanjutkan tindakan pada siklus selanjutnya.

3. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Untuk mengatasi beberapa kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I, guru dan peneliti menyepakati beberapa hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mengarang deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 2 tabongo timur.

Adapun beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis adalah sebagai berikut:

1) Guru akan lebih banyak memantau kegiatan siswa selama proses pembelajaran terutama ketika di luar kelas agar siswa lebih kondusif.

(13)

2) Metode yang digunakan adalah metode field trip dengan objek kunjungan di taman sekolah.

3) Menyusun RPP dengan metode field trip,

4) Guru akan memberi reward kepada siswa yang aktif dan juga kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dalam menulis. Reward yang direncanakan berupa nilai tambah, ungkapan-ungkapan pujian seperti : bagus sekali, baik sekali, baik. Sedangkan untuk siswa yang membuat kelas gaduh seperti ramai, berpindah-pindah tempat duduk, guru akan memberikan punishment dalam bentuk teguran dan memberikan tugas yang lebih banyak dari siswa yang lain.

Urutan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam siklus II sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

b) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.

c) Guru melakukan apersepsi.

d) Guru memberikan motivasi pada siswa dengan memaparkan manfaat/keuntungan menulis.

e) Guru merefleksi beberapa tulisan siswa pada siklus I di depan kelas.

f) Guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai menulis deskripsi tertinggi pada siklus I.

(14)

g) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis pada siklus I.

h) Guru menjelaskan kembali secara pelan-pelan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran menulis dengan metode field trip yang akan dilakukan.

i) Siswa diajak berkunjung ke lingkungan sekitar untuk melihat dan mengamati perpustakaan di sekolah.

j) Guru memantau kegiatan siswa selama pembelajaran baik di dalam dan di luar kelas.

k) Siswa mencatat poin-poin yang berisikan ha-hal yang mereka lihat dan mereka temui selama berada di perpustakaan sekolah.

l) Setelah kembali ke kelas, siswa mengembangkan poin-poin pengamatan tersebut menjadi karangan deskripsi.

m) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

n) Guru menyimpulkan pembelajaran, siswa diberi waktu bertanya. o) Guru menutup pelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus 2

Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang deskripsi melalui metode field trip mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan proses pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Pada siklus II kekurangan-kekurangan pada siklus I telah diperbaiki.

(15)

Penampilan guru di dalam kelas pada saat pembelajaran menulis karangan deskriptif melalui metode field trip sudah memiliki sikap adil dalam memantau aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Apabila kelas nampak ramai, guru segera memperingati dan memberikan teguran kepada siswa dengan sabar. Guru sudah lebih banyak mendekati dan membimbing siswa secara individu maupun klasikal baik di dalam maupun di luar kelas sehingga siswa merasa aman, senang, dan pada gilirannya siswa sudah mulai aktif bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan mandiri dalam membuat karangan deskriptif. Bimbingan guru secara individual terutama pada siswa yang mengalami masalah dalam menulis karangan deskripsi sudah dapat ditingkatkan.

2) Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus 2

Aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang deskriptif melalui metode field trip mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Terlihat siswa sangat antusias menulis karangan deskriptif dengan menggunakan metode field trip. Siswa lebih aktif bertanya kepada guru jika ada sesuatu yang belum jelas. Pada saat guru menjelaskan cara mengarang deskripsi yang baik, siswa benar-benar memperhatikan dan aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak ada yang ramai sendiri, ataupun mengganggu teman yang lain. Pada saat mengarang deskripsi siswa sangat serius dan tenang.

(16)

Walaupun masih ada beberapa orang siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi dan guru harus kerja keras untuk membantu siswa yang selalu mengalami kesulitan dalam penyusunan paragraf. Guru sangat berperan dalam membantu siswa untuk dapat menyusun paragraf dan pemilihan diksi yang tepat. Keaktifan siswa cukup tinggi, hal ini terlihat siswa sangat serius dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip.

c. Pengamatan (observasi)

Pada siklus II ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, siswa dan hasil karangan siswa yang masih memiliki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Observasi dilakukan untuk membandingkan hasil antara siklus II dengan siklus sebelumnya. Pada saat melakukan kegiatan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang, sesekali peneliti berada di samping kelas untuk mengambil gambar.

Peneliti mengamati tindakan siswa ketika menulis karangan deskripsi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, Seluruh siswa sudah aktif dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tidak ditemui siswa yang bercerita dengan teman sebangkunya, menghayal, bosan, mengantuk atau asyik dengan aktivitasnya sendiri dan mengerjakan sendiri tugasnya tanpa melihat pekerjaan temannya.

Suasana kelas mulai kondusif, tenang, nyaman dan pembelajaran pun tampak aktif dan menyenangkan. Tidak ada lagi siswa yang berjalan-jalan

(17)

untuk melihat dan menyontek hasil tulisan temannya. Siswa terlihat mandiri dalam mengerjakan tugas dari guru. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dan guru saling mendukung dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dalam tabel aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip pada siklus II di bawah ini:

Tabel 7: Aktivitas siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip pada siklus II

No. Nama Siswa

Kemandirian dalam memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya. Keaktifan dalam mengamati objek. Turut menghayati tugas pekerjaan bertanggung jawab, Juml ah Skor Rata-rata Persen tase Siswa Siswa dapat mandiri dalam memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya Siswa dapat aktif dalam mengamati objek.. Siswa dapat menghayati tugas dan pekerjaan dan bertanggung jawab Sub Indikator 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Adrian Baliputu 4 3 3 10 83% 2 Dedy Pakaya 4 4 3 11 91,7% 3 Heris Ismail 4 3 3 10 83% 4 Rahman Mustapa 3 4 3 10 83% 5 Roland Adam 2 3 2 7 58,3% 6 Sofyan Imam 4 4 3 11 91,7 % 7 Yogi Setaawan 4 4 3 11 91,7% 8 Arum Agriani 2 2 2 6 50% 9 Agustina Hasan 4 4 3 11 91,7% 10 Femi Hamani 3 4 3 10 83% 11 Febriyanti Talib 4 4 3 11 91,7% 12 Ferni Maluna 4 3 3 10 83% 13 Fatmawati Maku 3 4 3 10 83% 14 Lea Arsila 3 4 3 10 83% 15 Mery Husain 2 2 2 6 50% 16 Maryam Mopi 3 4 3 10 83% 17 Nindi Lahilote 3 3 3 9 75% 18 Novalia Tahir 4 4 3 11 91,7% 19 Noviana Latif 3 3 3 9 75% 20 Ramlah Ahmad 4 3 4 11 91,7% Jumlah Rata-rata(%) Kategori 1697,2 84,86 % Sangat baik

(18)

Berdasarkan tabel hasil analisis pengamatan aktivitas dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip diperoleh persentasi rata-rata kelas meningkat dari siklus I ke siklus II dengan skor 84,86% dengan kategori sangat baik dan sudah mencapai tujuan yang diharapkan.

d. Analisis dan Refleksi

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan ataupun kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus II sesuai dengan item-item penilaian mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu mencapai 84,86 %. Peningkatan kualitas pembelajaran ini terlihat dari tercapainya sejumlah indikator yang telah ditetapkan seperti peningkatan kemandirian siswa dalam menulis karangan deskripsi, kesesuaian isi dengan objek, perhatian serta konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang mulai tertib dan sebagian besar tidak menyontek hasil karangan teman selama proses pembelajaran menulis baik di dalam maupun di luar kelas.

Hasil tulisan siswa menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan menulis siswa. Dilihat dari segi isinya, tulisan siswa pada siklus II ini jauh lebih baik dibandingkan siklus sebelumnya. Kosakata yang digunakan sebagian siswa lebih bervariasi. Siswa telah mampu mengorganisasikan gagasan dengan baik. Sudah ada kesesuaian antara isi

(19)

tulisan dengan objek yang diamati. Nilai tertinggi siswa pada siklus ini adalah 90 dan nilai terendah siswa adalah 62.

Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa mencapai 85%. Hal ini terlihat dari hasil kerja tulisan siswa berupa tulisan deskripsi dan dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 17 orang siswa.

Tabel 8: Data perolehan hasil menulis karangan deskripsi siswa melalui metode field trip siklus II

No. Nama Siklus 2 Jum lah Ter amp il Bel um Ter amp il I II III IV V 1-30 1-25 1-20 1-15 1-10 1. Adrian Baliputu 26 22 17 13 8 86 √ 2 Dody Pakaya 25 21 17 13 8 84 √ 3 Heris Ismail 26 22 17 12 8 85 √ 4 Rahman Mustapa 25 22 16 13 8 85 √ 5 Roland Adam 19 15 15 9 5 63 √ 6 Sofyan Imam 26 22 17 12 8 85 √ 7 Yogi Setaawan 25 22 17 13 8 85 √ 8 Arum Agriani 18 16 12 10 6 62 √ 9 Agustina Hasan 26 22 17 13 8 87 √ 10 Femi Hamani 26 22 17 13 8 86 √ 11 Febriyanti Talib 26 21 17 12 8 84 √ 12 Ferni Maluna 26 21 17 12 8 84 √ 13 Fatmawati Maku 25 22 17 12 8 85 √ 14 Lea Arsila 26 23 18 13 8 88 √ 15 Mery Husain 18 15 14 10 7 64 √ 16 Maryam Mopi 25 21 17 13 8 85 √ 17 Nindi Lahilote 27 22 18 13 8 88 √ 18 Novalia Tahir 24 21 18 13 8 84 √ 19 Noviana Latif 26 22 17 12 8 85 √ 20 Ramlah Ahmad 28 23 18 13 9 90 √ Jumlah 164 5 17 3 Rata-rata 82,2 5 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 62 Keterampilan 85 % 15 %

(20)

Berdasarkan tabel dibawah ini dapat dilihat terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 11%. Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini :

Tabel 9: Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Field Trip dari Tahap Siklus I Ke Siklus II

No Nama Siswa Nilai

Pretest Nilai Siklus I Persentase Peningkatan 1 Adrian Baliputu 62 72 10% 2 Dedy Pakaya 55 63 8% 3 Heris Ismail 55 62 7% 4 Rahman Mustapa 59 68 9% 5 Roland Adam 52 63 11% 6 Sofyan Imam 51 70 19% 7 Yogi Setaawan 52 63 11% 8 Arum Agriani 56 62 6% 9 Agustina Hasan 63 70 7% 10 Femi Hamani 68 76 8% 11 Febriyanti Talib 51 63 12% 12 Ferni Maluna 60 76 16% 13 Fatmawati Maku 59 77 18% 14 Lea Arsila 61 79 18% 15 Mery Husain 53 63 10% 16 Maryam Mopi 57 76 19% 17 Nindi Lahilote 71 78 7% 18 Novalia Tahir 70 81 11% 19 Noviana Latif 67 78 11% 20 Ramlah Ahmad 73 83 10% Jumlah 1195 1423 228% Rata-Rata 59,75 71,15 11%

Adapun perbandingan hasil penelitian antara siklus I dan siklus II dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip adalah sebagai berikut:

(21)

1) Hasil pengamatan pada siswa

Tabel 10: Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Field Trip

No. Nama Siswa

Rata-rata persentase siswa pada pengamatan

siklus I

Rata-rata persentase siswa pada pengamatan

siklus II 1 Adrian Baliputu 58,3% 83% 2 Dody Pakaya 41,7% 91,7% 3 Heris Ismail 41,7% 83% 4 Rahman Mustapa 50% 83% 5 Roland Adam 41,7% 58,3% 6 Sofyan Imam 58,3% 91,7% 7 Yogi Setaawan 41,7% 91,7% 8 Arum Agriani 41,7% 50% 9 Agustina Hasan 58,3% 91,7% 10 Femi Hamani 58,3% 83% 11 Febriyanti Talib 41,7% 91,7% 12 Ferni Maluna 66,7% 83% 13 Fatmawati Maku 66,7% 83% 14 Lea Arsila 66,7% 83% 15 Mery Husain 41,7% 50% 16 Maryam Mopi 75% 83% 17 Nindi Lahilote 75% 75% 18 Novalia Tahir 75% 91,7% 19 Noviana Latif 75% 75% 20 Ramlah Ahmad 75% 91,7% Jumlah persentase kelas 1083,5% 1697,2% Jumlah rata-rata kelas 54,18% 84,86%

Kategori rata-rata Baik Sangat baik

Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat kategori interval yang sudah disesuaikan atau ditetapkan sebelumnya pada teknik analisis data yaitu sebagai berikut.

(22)

Kategori Interval

Siklus I Siklus II

54,18% 84,86%

0% 25% 50% 75% 100%

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Gambar.1 Peningkatan aktivitas siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip

Perbandingan hasil pengamatan dan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa berupa tes mandiri anatara siklus 1 dan siklus II mengalami peningkatan. Pada tabel rekapitulasi pengamatan peningkatan aktivitas siswa melalui metode field trip pada siklus I dan siklus II dalam menulis karangan deskripsi kelas IV dapat dilihat jumlah persentase rata-rata siklus I adalah 1083,5% kemudian dibagi dengan skor ideal sehingga persentase rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 54,18% dari seluruh siswa dengan kategori baik. Kemudian saat pelaksanaan tindakan siklus II jumlah persentase rata-rata kelas naik menjadi 1697,2% kemudian dibagi dengan skor ideal sehingga persentase rata-rata kelas yang diperoleh adalah 84,86% dari jumlah siswa kelas IV dengan kategori sangat baik.

2) Pembahasan hasil karangan deskripsi siswa

Pada akhir siklus I dan siklus II guru dan peneliti memberikan tugas mandiri kepada siswa untuk menulis karangan deskripsi melalui metode field trip. Rekapitulasi hasil karangan deskripsi siswa kelas IV secara mandiri pada

(23)

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran. Hasil peningkatan tes mandiri siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dimulai dari pretest, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini. Tabel 11: Perbandingan hasil menulis karangan deskripsi siswa melalui metode field trip

Tahapan Penelitian Nilai terting gi Nilai terend ah Nilai rata-rata Siswa belum Terampil Siswa yang Terampil Ju ml ah Persent ase Juml ah Persent ase Pretest 73 51 59,75 15 75% 5 25% Siklus I 83 62 71,15 7 35% 13 65% Siklus II 90 62 82,25 3 15% 17 85%

Dari hasil rekapitulasi peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas IV melalui metode field trip pada pretest, siklus I dan siklus II terjadi peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil pretest ada 5 orang siswa yang terampil menulis karangan dan 15 siswa yang belum terampil menulis karangan dengan nilai tertinggi 73 dan nilai terendah 51. Saat siklus I meningkat menjadi 13 orang siswa yang terampil menulis karangan deskripsi dan 7 orang siswa yang belum terampil menulis karangan deskripsi dari jumlah seluruh siswa kelas IV. Nilai tertinggi pada siklus 1 adalah 83 dan nilai terendahnya adalah 62. Pada siklus II mengalami peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi yang dapat dilihat pada tabel di atas bahwa ada 17 orang siswa yang terampil menulis karangan deskripsi dan hanya 3 orang siswa yang belum terampil menulis karangan

(24)

deskripsi, sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 62.

Untuk lebih mempermudah melihat peningkatan karangan deskripsi siswa kelas

karangan deskripsi melalui met histogram nilai

rata-peningkatan KKM selama penelitian berlangsung yaitu sebagai berikut.

Gambar.2 Histogram peningkatan nilai rata

menulis karangan deskripsi melalui metode

Berdasarkan histogram tersebut nilai rata karangan deskripsi melalui metode

tahapan penelitian. Pada tahap

59,75 dan meningkat pada siklus I menjadi 71,16. Kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,25. 0 20 40 60 80 100 Pre tes 59.75

, sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 62.

Untuk lebih mempermudah melihat peningkatan keterampilan menulis siswa kelas IV dalam meningkatkan keterampilan

karangan deskripsi melalui metode field trip selama penelitian, maka disajikan -rata siswa kelas IV dalam menulis karangan deskripsi dan peningkatan KKM selama penelitian berlangsung yaitu sebagai berikut.

Histogram peningkatan nilai rata-rata aktivitas siswa dalam karangan deskripsi melalui metode field trip

Berdasarkan histogram tersebut nilai rata-rata siswa kelas IV dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip mengalami peningkatan di tahapan penelitian. Pada tahap pretes nilai rata-rata siswa kelas IV mencapai 59,75 dan meningkat pada siklus I menjadi 71,16. Kemudian meningkat lagi pada

Siklus I Siklus II 71.16

82.25

, sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan nilai

keterampilan menulis keterampilan menulis selama penelitian, maka disajikan V dalam menulis karangan deskripsi dan peningkatan KKM selama penelitian berlangsung yaitu sebagai berikut.

siswa dalam

V dalam menulis mengalami peningkatan disetiap V mencapai 59,75 dan meningkat pada siklus I menjadi 71,16. Kemudian meningkat lagi pada

(25)

Gambar.3 Histogram peningkatan

karangan deskripsi melalui metode

Persentase keterampilan menulis karangan deskripsi dimulai dari pretes mencapai 25% meningkat

jumlah seluruh siswa kelas Hal ini dikarenakan oleh p deskripsi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (

peneliti dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap yang meliputi: (1) tahap perencanaan dan persiapan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi. Masing

siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

Pre tes Siklus I 25.00%

65.00% 75.00%

Gambar.3 Histogram peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas mencapai 25% meningkat pada siklus I menjadi 65% dari jumlah seluruh siswa kelas IV dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan metode field trip dalam menulis karangan

Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan peneliti dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap yang perencanaan dan persiapan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi. Masing

siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam Siklus I Siklus II 65.00% 85.00% 35.00% 15.00% Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

siswa dalam menulis

siswa kelas IV pada siklus I menjadi 65% dari V dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II. dalam menulis karangan

) dilaksanakan peneliti dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap yang perencanaan dan persiapan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam

Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

(26)

Sebelum penelitian berlangsung, peneliti melakukan wawancara dan observasi awal untuk mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SDN 2 Tabongo Timur masih tergolong rendah. Hal ini ditandai dengan indikator sebagai berikut: (1) minat dan motivasi siswa yang masih rendah, (2) sebagian siswa masih belum terbiasa untuk memanfaatkan media yang ada di lingkungan sekitar sebagai objek untuk mengungkapkan ide dan gagasan, (3) sebagian siswa masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan gagasan mereka terhadap suatu objek, (4) siswa kurang bisa mengembangkan bahasa, (5) siswa belum mencapai ketuntasan belajar.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti dan guru kelas IV SDN 2 Tabongo Timur berkolaborasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan metode field trip dalam proses pembelajaran menulis deskripsi.

Metode tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

Pertama, model pembelajaran yang menggunakan metode field trip adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan sarana belajar. Kedua, apabila siswa diajak ke lingkungan sekitar siswa dapat melakukan observasi suatu objek yang ada secara langsung, dengan demikian diharapkan siswa dapat menuliskan penggambaran suatu objek secara lebih jelas dan terperinci. Melalui penggambaran secara nyata terhadap suatu objek, secara

(27)

tidak langsung membuat pembelajaran menulis deskripsi akan berjalan lebih efektif karena daya imajinasi siswa dapat berkembang.

Siklus I ini mendeskripsikan pembelajaran menulis dengan metode field trip yaitu berkunjung ke perpustakaan. Ternyata masih terdapat kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaannya. Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan atau kekurangan yang ada pada siklus I. Selain itu, siklus II merupakan siklus yang menguatkan siklus I bahwa observasi atau kunjungan ke tempat tertentu dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SDN 2 Tabongo Timur.

Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, guru dikatakan telah berhasil melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi dengan metode field trip yang mampu membantu siswa dalam memunculkan ide dan gagasannya serta mengembangkannya sebagai karangan deskripsi yang baik.

Keberhasilan metode ini dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis deskripsi dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu sebagai berikut.

1. Kualitas proses pembelajaran menulis deskripsi meningkat

Tindakan-tindakan berupa penerapan metode field trip yang dilaksanakan tiap siklus mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Tabongo Timur.

(28)

2. Meningkatnya keaktifan siswa.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus 2 yang meliputi keaktifan siswa dalam bertanya dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara mandiri.

3. Meningkatnya perhatian dan minat siswa

Perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran sangat penting. Dalam penelitian ini, guru memanfaatkan metode field trip. Setelah adanya tindakan memanfaatkan metode tersebut, perhatian siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi meningkat. Melalui kegiatan berkunjung siswa tampak terhibur karena dapat melihat dunia luar. Minat siswa meningkat setelah guru memberi motivasi di awal pembelajaran dengan reward bagi siswa paling aktif dalam pembelajaran serta siswa yang memperoleh nilai paling tinggi.

Setelah tindakan dilaksanakan, kelemahan guru mulai berkurang. Keterampilan guru dalam mengelola kelas semakin meningkat. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Guru mulai dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa melalui pemberian reward bagi siswa yang memperoleh nilai baik. Selain itu, guru juga memberikan punishment bagi siswa yang tidak memperhatikan pelajaran.

4. Meningkatnya keterampilan menulis siswa.

Berdasarkan survei awal yang telah dilaksanakan, secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan menulis siswa masih rendah. Rendahnya keterampilan menulis tersebut ditandai dengan berkurangnya minat dan motivasi siswa dalam keterampilan menulis, sebagian siswa belum terbiasa memanfaatkan

(29)

media tulis dalam bentuk tulisan apa pun, sebagian siswa masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam menulis karangan deksripsi.

Setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan metode field trip, keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas, serta minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran, hasil karangan siswa pada siklus 2 lebih baik dari siklus I, daya imajinasi siswa meningkat dalam memilih kalimat-kalimat yang baik dalam menulis karangan deskripsi, dan adanya kesesuaian antara tulisan dan objek yang digambarkan.

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip pada siklus I bahwa jumlah skor rata-rata per siswa hanya mencapai 54,18% dengan kategori baik. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV dalam menulis karangan deskripsi melalui metode field trip mengalami peningkatan dari pretest mencapai 59,75 dan meningkat di siklus I hingga mencapai 71,16 yang dapat dilihat pada tabel hasil belajar siswa pada siklus I (lampiran). Pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat dari tahap pretest yaitu 25% meningkat menjadi 65%.

(30)

Kemudian pada siklus II hasil karangan deskripsi siswa kelas IV meningkat. Berdasarkan tabel hasil pengamatan aktivitas siswa melalui metode field trip bahwa skor rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan dari 54,18% menjadi 84.86% dengan kategori baik sekali. Begitu pula nilai rata-rata karangan deskripsi siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,25. Sedangkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat ≥75% yaitu mencapai 85%.

Gambar

Tabel 3: Nilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada pretest
Tabel 4:  Aktivitas Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui                  Metode Field Trip
Tabel 5: Data perolehan hasil menulis karangan deskripsi melalui                   metode field trip pada Siklus I
Tabel 6: Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan                 Deskripsi Melalui Field Trip dari Tahap Pretest Ke Siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

ICE atau Intensive Community Empowerment adalah sebuah program yang dapat membantu masyarakat Kelurahan Bangetayu untuk berdaya dan mandiri dalam memelihara kesehatan

Abstrak - Sistem temu kembali informasi (information retrieval system)merupakan sistem yang digunakan untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dari

Teori Arsitektur: 1) Arsitektur ialah struktur dari elemen-elemennya, yang dikatagorikan dalam aspek Fungsi-bentuk-makna. 2) Aspek Fungsi berupa kegiatan atau kumpulan

Efisiensi pakan yang menunjukkan proporsi pakan yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan, meningkat dengan Pertambahan bobot, lebar karapas, sintasan, dan korrsumsi

Harkat hara P di dominasi tinggi, kemudian 31 petak lokasi mempunyai harkat K sedang dan 19 petak lokasi mempunyai harkat K tinggi; (2) Rekomendasi

ABSTRAK Khazimul Asror, Muhammad, 2019, Strategi Pengembangan Humas dalam Meningkatkan Animo Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Islam Studi Multikasus di SMK Assa’adah, dan

Penentuan daerah-daerah pengembangan Gandum di Indonesia seperti di Provinsi Sulawesi Utara penting untuk dilakukan dengan menggunakan model simulasi.. Model ini

Studi literatur melaui pendekatan Yuridis-Normatif maka teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan menganalisis bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer,