DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING
WPK 1213
Psikologi Dakwah
Hubungan Psikologi dakwah dengan Psikologi Individual
Minggu 5
Pensyarah:
Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri
PhD – Pendidikan Agama Islam (UMM)PSIKOLOGI INDIVIDUAL
Psikologi Individual adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dari segi keperibadiannya.
Keperibadian merupakan tingkahlaku yang dipotretkan oleh seseorang individu bergantung kepada arah tujuan. Ia bukan disebabkan oleh masa lampau tetapi melainkan dorongan daripada tujuan yang hendak dicapai. Hal ini kerana setiap individu mempunyai keinginan untuk mencapai sesuatu yang dikehendakinya.
Misi dakwah dalam hal ini adalah menyadarkan manusia sebagai makhluk individual yang harus meningkatkan diri pada khaliknya dan mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat.
Hubungkait psikologi individual dengan psikologi dakwah terletak pada
pengungkapan tentang hal ikhwal hidup kejiwaan individual dengan aspek-aspek dan ciri-cirinya sesuai dengan keperluannya melalui proses dakwah yang tepat.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH DENGAN
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
PSIKOLOGI INDIVIDU DALAM MENGEMBANGKAN
PSIKOLOGI DAKWAH
Firman Allah dalam surat an-Nahl: 125
َوُه َكَّب َر َّنِإ ُنَسْحَأ َيِه يِتَّلاِب ْمُهْلِداَج َو ِةَنَسَحْلا ِةَظِع ْوَمْلا َو ِةَمْك ِحْلاِب َكِّبَر ِليِبَس ىَلِإ ُعْدا َأ
َنيِدَتْهُمْلاِب ُمََْعَأ َوُه َو َِِِيِبَس ْنَع َّلََ ْنَمِب ُمََْع
“Ajaklah manusia kepada Tuhanmu berdasarkan kebijaksanaan dan tutur kata yang baik dan ajaklah mereka berdiskusi dengan cara yang paling baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl: 125)
Dari Firman Allah ini memerintahkan kepada kita agar melakukan dakwah yang dilandasi dengan suatu kebijaksanaan (policy) dan penyampaian dengan lisan yang menarik serta dengan melalui diskusi atau dialog yang berlangsung sebaik mungkin.
Atas dasar metode yang baik misi dakwah yang dibawakan akan mudah diterima dengan sadar dan suka rela oleh manusia yang dijadikan objek dakwah. Dalam firman tersebut terkandung 3 prinsip bagi pelaksanaan dakwah yakni:
1. Kebijaksanaan yang baik iaitu suatu kebijaksanaan yang diambil berdasarkan atas dasar pertimbangan yang matang berlandaskan pada informasi tentang hakikat kehidupan psikologis manusia sebagai objek dakwah. Informasi tersebut merupakan bahan pengetahuan yang secara objektif menggambarkan tentang keseluruhan kehidupan manusia dalam segala dimensi dan aspeknya menurut situasi dan kondisi yang melingkupinya.
PSIKOLOGI INDIVIDU DALAM MENGEMBANGKAN
PSIKOLOGI DAKWAH
PSIKOLOGI INDIVIDU DALAM MENGEMBANGKAN
PSIKOLOGI DAKWAH
2. Perilaku yang dinyatakan dalam bentuk penasihatan atau ajakan serta
keterangan-keterangan yang disampaikan dengan metode yang cukup baik dilihat dari segi kedayagunaan psikologis manusia.
3. Sistem penyampaian secara tatap muka antara individu atau antara
kelompok yang dilakukan secara tertib dan berlangsung secara konsisten atas dasar pendekatan-pendekatan psikologis.
PENDEKATAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
a. Psikoanalisis aliran dalam psikologi yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan terpendam.
b. Behaviourisme aliran yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh lingkungan. Manusia dalam pandangan teori behaviourisme adalah makhluk yang perilakunya sangat dipengaruhi oleh pengalamannya. Manusia dibentuk dengan menciptakan lingkungan yang relevan.
c. Psikologi kognitif aliran yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang bereaksi secara aktif terhadap lingkungan yakni dengan cara berfikir.
d. Psikologi humanistik memandang manusia positif. Menurut teori ini, manusia selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualiti dirinya. Manusia juga cenderung mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan yang bermakna.
Kesan Psikologi Individu Terhadap Tingkahlaku
Manusia
Ketiga prinsip diatas bila dihubungkan dengan pendekatan psikologis menurut berbagai aspek sesuai dengan teori yang ada, maka akan membawa kepada penganalisisan hidup rohaniah manusia dalam 2 prinsip pandangan psikologi, iaitu:
1. Pandangan psikologi individual di mana penganalisisannya dititikberatkan pada hidup manusia sebagai makhluk individual baik dalam kondisi normal maupun abnormal. 2. Prinsip pandangan psikologi sosial atau kolektif di mana penganalisisannya
ditekankan pada hidup manusia sebagai makhluk sosial baik dalam situasi dan kondisi interaksional maupun dalam situasi dan kondisi hubungan interpersonal dalam
PANDANGAN ISLAM MENGENAI PSIKOLOGI INDIVIDU
Menurut al-Sayyid Sabiq, dakwah islam memberikan perhatian terhadap manusia sebagai individu dalam tiga hal Iaitu: jasmani, akal, dan moral.
Perhatian terhadap jasmani agar ia mempunyai raga yang kuat dan jauh dari penyakit. Berkaitan dengan akal, agar dapat berfikir sehat dan jernih dalam mengambil suatu tindakan dan keputusan sedangkan berkaitan dengan moral dengan ajakan untuk melatih hati agar mempunyai kecenderungan akan
Perhatian islam terhadap manusia sebagai individu terletak pada perhatiannya terhadap sisi spiritual dan material manusia atau aspek jasmani dan rohaninya. Dalam Islam, manusia
secara individu dianjurkan untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitI hidupnya, baik yang berkaitan dengan dunia yang ia jalani sekarang maupun akhirat yang ia jalani kelak.
Individu perlu berteraksi untuk menyesuaikan diri dengan tindakan yang diperlukan orang lain. Pada dasarnya terdapat empat 4 faktor yang mempengaruhi dakwah terhadap individu dan masyarakat iaitu:
1. Faktor Imitasi
Ianya mempunyai nilai positif terutama dalam bidang pendidikan dan perkembangan individu, dimana dapat merangsang merangsang perkembangan watak seseorang & kelompok melakukan perbuatan yang baik. Namun boleh menimbulkan terhambatnya perkembangan berfikir kritiseartinya adanya peranan imitasi dalam interaksi sosial terdapat gejala-gejala kebiasaan malas berfikir kritis.
2. Faktor Dorongan
Ia memegang peranan penting baik dalam pandangan politik, orang tua, pendidik, teman sebaya, yang ikut membantu dalam pembentukan norma kelompok dan prasangka-prasangka sosial. Faktor dorongan boleh terjadi dengan mudah pada keadaan-keadaan tertentu:
1. Dorongan kerana hambatan berfikir
2. Dorongan kerana keadaan fikiran berbelah bagi 3. Dorongan kerana kekuasaan
4. Dorongan kerana kemasyarakatan
3. Faktor Kecenderungan
Ia adalah sebuah istilah dalam psikologi Sigmund Freud untuk menghuraikan mengenai cara seorang anak belajar norma-norma sosial dari orang tuanya, iaitu kecenderungan bersifat sadar bagi seorang anak.
Proses kecenderungan pertama berlangsung secara tidak sadar, kedua
secara irasional berdasarkan perasaan-perasaan dan kecenderungan dirinya yang tidak diperhitungkan secara rasional.
Identifikasi dilakukan seseorang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam satu segi untuk memperoleh sistem norma, sikap dan nilai yang
dianggap ideal.
4. Faktor Simpati
Simpati dapat adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain.Timbulnya simpati merupakan proses sadar bagi diri mansuia yang merasa simpati terhadap orang lain.
Peranan simpati terlihat dalam hubungan persahabatan antara dua orang atau lebih. Simpati hanya berkembang dalam suatu relasi kerjasama antara
dua orang atau lebih yang menjamin terdapatnya saling pengertian antara
individu-individu tersebut .Justeru kerana adanya simpati dapat diperoleh saling pengertian yang lebih mendalam.
KONSEP MANUSIA DALAM PSIKOLOGI INDIVIDU
MENURUT ISLAM
Untuk memahami hakikat manusia, beberapa sarjana Islam merumuskan beberapa pendekatan:
1. Mempelajari dan menyelediki manusia dalam hakikatnya yang murni dan esensial, pendekatan ini lebih banyak dilakukan oleh psikologi, filosofi, dan teologi
2. Melalui pendekatan ideologis dan spiritual yang mengatur tindakan manusia yang mempengaruhi dan membentuk personalitinya biasanya dilakukan oleh ahli moral, tasawuf dan sosiologi.
3 Mengambil konsep tentang manusia dari penyelidikan tentang pengalaman-pengalaman sejarah kerana lembaga tersebut telah dapat melindungi manusia. Pendekatan ini dilakukan oleh ahli hukum dan sejarah.
a. Pelaksanaan dakwah (da’i/Kaunselor)
Merupakan kunci yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dakwah, oleh kerana itu faktor ciri-ciri jasmani dan rohani penentu dan pengendali sasaran dakwah.
b. Objek Dakwah (mad’u)
Objek dakwah dari aspek psikologis memiliki variability yang luas dan rumit menyangkut pembawaan, lingkungan berbeza yang menuntut pendekatan berbeza pula.
c. Lingkungan Dakwah
Lingkungan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan sasaran dakwah bagi individu atau kelompok manusia serta kebudayaan.
INTERAKSI SOSIAL DALAM PROSES DAKWAH
PSIKOLIGI INDIVIDU
INTERAKSI TAUHIDIYAT
Secara fitrah manusia memiliki kecenderungan tauhidiyat/pengakuan terhadap eksistensi Tuhan yang Esa. Yang terungkap dari adanya perjanjian antara manusa dengan Tuhan oleh Nurcholis Madjid disebut sebagai perjanjian Pri-Mordial antara manusia dengan Tuhan.
Keimanan kepada Allah (Tauhidiyah) harus disandarkan dan diikuti dengan ketaqwaan kepadanya. Taqwa bererti menjaga diri dari amanah dan azab Allah dengan mematuhi aturan yang telah digariskan Al Qur’an dan dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dengan kata lain melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Interaksi Tauhidiyat da’i dengan Mad’u
Mengesakan Allah (Tauhid) dan menolah penyekutuan (syirik) terhadap-Nya merupakan doktrin terpenting yang mendominasi pemahaman dan ajaran samawi.
1. Tauhid Rububiyyat
Istilah Rububiyyat berasal dari kata “Rabb” yang bererti mengelola, memperbaiki,
mengumpulkan, dan pemimpin. Secara istilah, tauhid Rububiyyat adalah, menyakini bahwa Allah adalah sang pencipta, sang pengatur, sang pemberi rezeki, dan sang pengelola
(mudabbir) bagi alam semesta.
2. Tauhid dalam Penciptaan (Khaliqiyat)
Yang dimaksud dengan tauhid dalam penciptaan ialah tidak adanya pencipta (Khaliq) yang sebenarnya dalam wujud alam semesta ini selain Allah. Tidak ada pelaku yang bertindak sendiri dan merdeka sepenuhnya selain Allah.
3. Tauhid Uluhiyat
Tauhid Uluhiyat adalah mengimani Allah sebagai satu-satunya yang
disembah (al-ma’bud) dan tiada Tuhan selain Allah yang patut disembah. Seseorang tidak dapat disebut sebagai muslim sebelum ia mengakui adanya pokok ajaran Islam.
4. Tauhid Zat dan Sifat
Yang dimaksud dengan tauhid zat dan sifat ialah bahwa Allah adalah Esa, tak ada yang menyamainya dan tidak ada padanan baginya.
KESIMPULAN
Psikologi individual adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dari segi pribadi yang mencakup tingkah laku manusia.
Hubungkait Psikologi Individual dalam Pengembangan Psikologi Dakwah adalah
menyadarkan manusia sebagai makhluk individual yang harus meningkatkan diri pada khaliknya dan mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat.
Hubungan psikologi individual dengan psikologi dakwah terletak pada pengungkapan tentang hal ikhwal hidup kejiwaan individual dengan aspek-aspek dan ciri-cirinya sesuai dengan keperluannya melalui proses dakwah yang tepat.
DAFTAR PUSAKA
Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara. 2004 Al-Sayyid sabiq. Da’wah al-islam (Kairo. Matba’at al-madani tt.) .
Effendi, Lalu Muchsin dan Faizah. Psikologi Dakwah. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. 2006.
Mubarok, A. Psikologi dakwah. Jakarta : Pustaka Firdaus, 1999
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008.