• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI SUMBER MINERAL SEDIMEN DI DANAU SENTANI BAGIAN TIMUR SUB DAS CYCLOOP DENGAN MENGGUNAKAN SEM-EDAX, X-RF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI SUMBER MINERAL SEDIMEN DI DANAU SENTANI BAGIAN TIMUR SUB DAS CYCLOOP DENGAN MENGGUNAKAN SEM-EDAX, X-RF"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI SUMBER MINERAL SEDIMEN DI DANAU SENTANI BAGIAN TIMUR SUB DAS CYCLOOP DENGAN MENGGUNAKAN SEM-EDAX, X-RF DAN METODE

MAGNETIK

Zem Dani1, Dian Sisinggih2, Siti Zulaikah3

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2Dosen Teknik

Pengairan,Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 3Dosen Fisika, Fakultas Matemematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

[email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK

Studi ini mengidentifikasi sumber sedimen pada sungai penginput Danau Sentani menggunakan metode kemagnetan batuan. Pengambilan sampel pada Sungai Hubay dan Sungai Kamp Wolker, sampel yang diambil dilakukan uji suseptibilitas magnetik, X-RF, SEM-EDAX. Uji suseptibilitas magnetik untuk mengetahui kerentanan magnetik dari sedimen. X-RF digunakan untuk mengetahui prosentase unsur pada sedimen. uji SEM-EDAX untuk menganalisa morfologi mineral magnetik. Uji SPSS untuk mengetahui karakteristik berdasarkan kesamaan unsur dan suseptibilitas magnetik dari masing-masing sumber sedimen. Hasil penelitian ini menunjukkan Sungai Kamp Wolker suseptibilitas magnetik besar (χlf =11,105- 24,958 x 10-6 kg/m3, untuk χhf =11,09 – 24,95 x 10-6 kg/m3 , χfd = 0,031% – 0,367%), prosentase logam Fe dari hulu ke hilir semakin besar akibat aktifitas manusia di sekitar sungai, morfologi sampel sedimen hasil analisis SEM-EDAX mirip lempengan-lempengan yang tidak teratur menunjukkan tidak terjadi gerusan pada mineral magnetik. Pada Sungai Hubay suseptibilitas magnetik kecil (χlf = 4,561 – 16,926 10-6 kg/m3, χhf = 4,534 – 16,820 x 10-6 kg/m3, χfd = 0,104% - 1,033%) karena kondisi topografi yang curam serta lahan terbuka yang mengakibatkan prosentase logam Fe dari hulu ke hilir semakin kecil hal ini akibat proses erosi. Morfologi sedimen menunjukkan mineral yang masih alami. Hasil uji SPPS didapatkan 2 Cluster. Cluster 1 karakteristik suseptibilitas magnetik kecil dan tidak mempunyai unsur Mg sedangkan pada Cluster 2 karakteristik suseptibilitas magnetik besar dan memiliki unsur Mg.

Kata kunci : sedimen, suseptibilitas magnetik, X-RF, SEM-EDAX, Cluster hirarki

ABSTRACT

The study identifies the source of sediments in the river that goes to Lake Sentani using rock magnetism. Sampling on the River and River Camp Wolker Hubay, samples are taken to test the magnetic susceptibility, X-RF, SEM-EDAX. Magnetic susceptibility test to determine the magnetic susceptibility of sediments. X-RF is used to determine the percentage of elements in the sediment. SEM-EDAX test to analyze the morphology of magnetic minerals. SPSS to determine the characteristics based on common elements and magnetic susceptibility of each source of sediment. The results of this study indicate Kamp River Wolker large magnetic susceptibility (χlf = 11,105- 24.958 x 10-6 kg / m3, for χhf = 11.09 to 24.95 x 10-6 kg / m3, χfd = 0.031% - 0.367%) , the percentage of Fe from upstream to downstream, the greater due to human activities around the river, sediment samples morphology SEM-EDAX analysis results are similar plates which do not occur regularly showed no scouring the magnetic minerals. At River Hubay small magnetic susceptibility (χlf = 4.561 to 16.926 10-6 kg / m3, χhf = 4.534 to 16.820 x 10-6 kg / m3, χfd = 0.104% - 1.033%) due to the steep topography and the resulting open land Fe metal percentage from upstream to downstream, the less it is a result of the erosion process. Morphology of mineral sediments show unspoiled. The test results obtained SPPS 2 Cluster. Cluster 1 characteristic magnetic susceptibility is small and does not have the elements Mg, while on Cluster 2 large magnetic susceptibility characteristics and has elements Mg.

Keywords: sediment, magnetic susceptibility, X-RF, SEM-EDAX, Heirariki Cluster

PENDAHULUAN

Danau merupakan cekungan yang terjadi kareana peristiwa alami atau sengaja dibuat manusia untuk menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air, dan air sungai (Susmianto, 2004).

Seiring dengan penggunaan danau yang berlebihan oleh masyarakat dan tidak dibarengi dengan kegiatan konservasi, masalah yang paling sering muncul yaitu masalah sedimentasi danau akibat erosi.

(2)

keberlanjutan proses suksesi perairan di

danau terancam keberlanjutanya

(Bungkang, 2014).

Studi ini untuk mengidentifikasi sumber sedimen yang ada pada sungai penginput Danau Sentani menggunakan metode kemagnetan batuan, SEM-EDAX dan X-RF. Metode kemagnetan batuan dipilih kareana murah dan tidak membutuhkan waktu yang lama serta sering digunakan dalam kajian lingkungan. Dengan varisai dan perubahan sifat magnetik yang dikandung dalam sedimen secara keseluruhan kita bisa mengetahui sumber sedimen.

Beberapa penelitian mengenai sifat – sifat magnetik pada sedimen : (Wang et al., 2011) membandingkan sifat mineral magnetik sedimen pada dua waduk di

Guizhou China untuk mengetahui

perbedaan sumber erosi dan sedimen. (Pozza, et all 2004) Studi kerentanan magnetik sedimen pada Danau Ontario sekitar Pelabuhan Hamilton untuk mengetahui pencemaran pada danau. (Tamuntuan, 2010) studi sedimen pada danau Maar di Jawa Timur dan Danau Towuti di Sulawesi Selatan untuk mengetahui sumber sedimen serta perubahan iklim purba, (Huliselan dan Bijaksana, 2007) identifikasi mineral magnetik pada endapan limbah cair untuk mengetahui sumber dan jenis pencemaran, (Shindharatna, 2015) Analisis suseptibilitas magnetik sedimen sungai Metro kota Malang sebagai indikator pemcemaran.

METODE PENELITIAN

Danau Sentani terletak di Kabupaten Jayapura pada koordinat 1400 23’ - 1400 50’ BT dan 20

31’- 20 41’ LS. Pengambilan sampel dilakukan di sungai Sungai Hubay, Sungai Kamp Wolker dan Danau Sentani. Pengambilan sampel di sungai masing-masing dibagian hulu, tengah, hilir, dan muara. Lokasi Sampling terdiri dari 8 stasiun yang dianggap dapat mewakili

daerah penelitian disajikan pada Gambar 1.

Masing-masing ditetapkan dengan

menggunakan GPS (Global Positioning System). Tiap stasiun diambil dua sampel masing-masing tiap kedalaman 10cm.

Gambar 1: Lokasi Pengambilan Sampel Total sampel dari 8 satsiun yaitu sebanyak 16 sampel. Keterangan pada Gambar 3.4 dapat dilihat pada Tabel 1. lokasi di Sungai Hubay dan Tabel 2. untuk lokasi di Sungai Kamp Wolker sebagai berikut :

Tabel 1. Lokasi Pengambilan Sampel di Sungai Hubay Sampel LS BT K1 2°34'24.24"S 140°37'31.27"E K2 2°34'40.95"S 140°37'23.38"E K3 2°35'22.64"S 140°37'1.65"E K4 2°35'26.90"S 140°36'56.93"E Sumber: Hasil Pengamatan di Lokasi Tabel 2. Lokasi Pengambilan Sampel di

Sungai Kamp Wolker

Sampel LS BT

B1 2°34'27.94"S 140°39'3.58"E B2 2°34'51.74"S 140°38'43.13"E B3 2°35'20.73"S 140°38'12.44"E B4 2°36'3.30"S 140°37'31.66"E Sumber: Hasil Pengamatan di Lokasi

Setelah dilakukan pengambilan sampel dilapangan selanjutnya dilakukan pengujian sampel di Laoratorium Sentral FMIPA Universitas Negeri Malang, pengukuran pertama menggunakan alat Bartington MS-2 Sensor untuk mengetahui

(3)

suseptibilitas magnetik frekuensi rendah (χlf), suseptibilitas magnetik frekuensi tinggi (χhf) dan suseptibilitas magnetik bergantung frekuensi (χfd).

Untuk mengetahui prosentase unsur dilakukan uji X-RF, analisa selanjutnya menggunakan alat SEM-EDAX untuk mengetahui morfologi serta komposisi mineral. sampel pada tahapan uji SEM-EDAX dikeringkan kemudian diekstrak menggunakan magnet permanen untuk mendapatkan mineral magnetik murni tanpa ada pengotor. Data yang diperoleh dari uji suseptibilitas, X-RF dan

SEM-EDAX kemudian diuji statistik

menggunakan software SPSS untuk mengetahui kesamaan karakteristik dari sampel sedimen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Seseptibilitas Magnetik

Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik χlf, χhf dan χfd% Sungai Hubay pada Tabel 3 dan Sungai Kamp Wolker pada Tabel 4.

Tabel 3. Suseptibilitas Magnetik Sungai Hubay. Nama sampel χlf x 10-6 kg/m3 χhf x 10-6 kg/m3 χfd (%) K1A1 5,344 5,299 0,838 KIA2 5,148 5,095 1,033 KIB1 6,231 6,186 0,725 KIB2 6,475 6,425 0,779 K2A1 6,927 6,870 0,814 K2A2 6,586 6,574 0,185 K2B1 16,926 16,820 0,626 K2B2 15,493 15,418 0,481 K3A1 5,258 5,218 0,771 K3A2 4,561 4,534 0,579 K3B1 6,782 6,755 0,406 K3B2 4,535 4,484 0,598 K4A1 6,893 6,854 0,567 K4A2 4,305 4,297 0,104 K4B1 4,781 4,732 1,030 K4B2 4,296 4,245 0,804 Rerata χ 7,471 7,425 Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4. Nilai Suseptibilitas Magnetik Sungai Kamp Wolker.

Nama sampel χlf x 10-6 kg/m3 χhf x 10-6 kg/m3 χfd (%) B1A1 15,704 15,680 0,153 BIA2 12,765 12,736 0,228 B1B1 14,275 14,255 0,139 BIB2 15,205 15,158 0,305 B2A1 23,169 23,151 0,079 B2A2 23,803 23,785 0,074 B2B1 18,070 18,018 0,288 B2B2 16,736 16,704 0,187 B3A1 24,958 24,950 0,031 B3A2 19,861 19,837 0,118 B3B1 18,663 18,595 0,367 B3B2 18,995 18,951 0,231 B4A1 13,309 13,282 0,202 B4A2 11,105 11,090 0,135 B4B1 13,226 13,200 0,197 B4B2 13,165 13,140 0,189 Rerata χ 17,063 17,033

Sumber: Hasil Perhitungan

Hasil pengukuran suseptibilitas mangetik menunjukkan perbedaan nilai suseptibilitas magnetik kedua sungai. Dapat dilihat pada perbedaan rerata suseptibilitas magnetik pada kedua sungai adalah sebesar satu orde, sehingga nilai suseptibilitas magneik pada sungai Kamp Wolker lebih besar daripada suseptibilitas

magneik pada Sungai Hubay.

Perbandingan keduanya disajikan pada Gambar 2.

(4)

Gambar 2. Grafik Perbandingan χlf dan χhf pada kedua sungai.

Pada Sungai Hubay menunjukkan suseptibilitas magnetik dari hulu ke hilir semakin kecil. Sedangkan pada Sungai Kamp Wolker menunjukkan suseptibilitas magnetik dibagian hulu lebih kecil daripada dibagian tenganya.

Data yang dihasilkan pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian (Wang, et al 2011) pada Waduk Xiaohe nilai suseptibilitas magnetiknya lebih besar daripada nilai suseptibilitas magnetik pada Waduk Shibangiao. Topografi yang curam

mengakibatkan erosi sehingga

suseptibilitas magnetik pada Waduk Shibango lebih kecil daripada Waduk Xiaohe.

Pada penelitian (Zulaikah., et al 2015) dimana uji coba nilai suseptibilitas magnetik terhadap sampel pasir besi yang digerus dengan lama waktu terukur, semakin lama waktu penggerusan dimana bulir semakin kecil didapatkan nilai suseptibilitas yang semakin rendah. Juga penelitian (Canbay et al , 2010) suseptibilitas magnetik pada top soil kota Izmit Turki menunjukkan suseptibilitas magnetik tertinggi pada kawasan perkotaan.

Pada Sungai Hubay suseptibilitas magnetik dari hulu sampai ke hilir sungai semakin rendah karena gerusan akibat erosi yang terjadi pada sungai, lingkungan di sekitar sungai topograpinya cenderung

curam. Berbeda pada Sungai Kamp Wolker nilai suseptibilitas dibagian hulu lebih kecil daripada dibagian tengahnya diakibatkan karena pada bagian tengah sampai hilir banyak aktifitas manusia yaitu pemukiman penduduk disepanjang sungai, sehingga suseptibiltas magnetik pada sungai Kamp Wolker lebih besar, juga karena kondisi topografi yang cenderung landai yang tidak memungkinkan terjadi gerusan pada mineral magnetik akibat transport sedimen.

Nilai suseptibilitas magnetik bergantung frekuensi (χfd) pada Sungai Hubay berkisar 0,1039% - 1,0326% dan pada Sungai Kamp Wolker 0,031%- 0,367%. Hubungan nilai suseptibilitas magnetik dengan nilai suseptibilitas magnetik bergantung frekuensi (χfd%) ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik Perbandingan χfd% dengan χlf Pada kedua Sungai Dari grafik diatas nilai χfd% pada Sungai Hubay lebih besar daripada nilai χfd pada Sungai Kamp Wolker. Hal ini menujukkan bahwa ukuran bulir magnetik pada Sungai Kamp Wolker lebih besar dari Sungai Hubay dan keduanya masuk kedalam klasifikasi χfd rendah (<2%) klasifikasi χfd% Dearing (1999) yaitu

hampir tidak memiliki bulir

superparamagnetik atau memiliki bulir Multidomain menunjukkan bahawa bulir magnetik pada kedua sungai masih alami.

Hasil Uji X-RF y = 0,9954x - 0,0113 R² = 0,999 y = 1,0003x - 0,0355 R² = 0,999 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 25 30 Xlf xhf

Sungai Hubay Sungai Kamp wolker

0 2 4 6 8 10 12 14 0 5 10 15 20 25 30 Xf d % Xlf

Sungai Hubay Sungai Kamp Wolker

SP SP-SSD MD B u lir b esar

(5)

Sebanyak 16 sampel dari 8 titik pengumpulan dengan masing-masing 8 sampel dari Sungai Hubay dan 8 sampel dari Sungai Kamp Wolker. Presentase hasil pengujian X-RF yaitu secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil analisa X-RF menunjukkan 12 unsur logam yang dominan yaitu Besi (fe), Silika (Si), Aluminium (Al), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Fosfor (P), Nikel (Ni), Titanium (Ti), Mangan (Mn), Kalium (K), Seng (Zn), Magnesium (Mg). Logam Fe (48,05% - 67,38%) dan Si (17,00% – 29,00%) yang paling besar. Hasil analisa X-RF menunjukkan sebagian besar sampel yang diuji mengandung logam. Dibuktikan dengan adanya mineral ferromagnetik (Fe dan Ni), mineral diamagnetik (Si,Zn) mineral paramagnetik (K, Mn, Ca, Ti, Mg dan Al) dan juga mineral antiferomagnetik (Cr) yang ada pada sampel.

Logam Fe menunjukkan pembawa sifat magnetik sedimen pada kedua sungai adalah merupakan mineral magnetik. Pada Sungai Hubay prosentase logam dari Hulu ke hilir semakin kecil, terlihat pada logam Fe nilainya semakin kecil hal ini disebabkan adanya gerusan pada sampel, gerusan ini akibat proses erosi yang terjadi pada Sungai Hubay. Sedangkan pada Sungai Kamp Wolker prosentase logam dari hulu ke hilir prosentasenya semakin besar. Terlihat pada logam besi (Fe) yang tinggi pada hilir, hal ini disebakan karena kondisi lingkungan di sekitar Sungai Kamp Wolker terdapat banyak pemukiman penduduk sehingga tingginya prosentase logam berat di hilir akibat aktifitas manusia di sekitar Sungai Kamp Wolker.

Hasil Pencitraan Morfologi Bulir Magnetik Alat SEM-EDAX.

Data yang diperoleh dari Scanning Electron Microscopy (SEM) merupakan pencitraan bentuk visual dari beberapa mineral pada sampel sedimen di beberapa titik pengambilan sampel. Data pencitraan

SEM dan ukuran bulir mineral pada Sungai Kamp Wolker pada Gambar 4 terlihat morfologi mineral magnetik sedimen berupa lempengan-lempengan yang tidak teratur menunjukkan mineral magnetik pada sedimen belum mengalami gerusan hal ini menunjukkan Sungai Kamp Wolker belum mengalami transport sedimen.

Gambar 4.Hasil Pencitraan SEM Sampel

B2B1 Sungai Kamp Wolker

Hasil EDAX pada Tabel 5

menunjukkan unsur yang dominan yaitu Fe, sehingga memperkuat hasil dari X-RF bahwa sampel sedimen yang ada di Sungai

Element Wt% At% OK 30.05 49.69 MgK 17.91 19.49 AlK 01.89 01.86 SiK 10.94 10.31 CrK 02.58 01.31 MnK 00.48 00.23 FeK 36.14 17.12

(6)

Kamp Wolker prosentase unsur yang dominan adalah besi (Fe).

Tabel 5. Unsur pada Bulir Sampel B2B1 Sumber: Hasil analisa EDAX

Sedangkan hasil pencitraan Scanning Electron Microscopy Sungai Hubay pada Gambar 5 terlihat morfologi mineral dari hulu ke hilir morfologi mineralnya semakin halus memperkuat hasil analisa X-RF yaitu terjadi gerusan pada mineral magnetik akibat proses erosi yang terjadi pada Sungai Hubay dan dari hasil pengujian suseptibilitas magnetik pada Sungai Hubay

yaitu semakin ke hilir nilai

suseptibilitasnya semakin kecil, hal ini juga memperkuat dugaan terjadi transport sedimen pada Sungai Hubay.

Gambar 5. Hasil Pencitraan SEM Sampel

K1A1 dan K3A1 Sungai

Hubay

Hasil EDAX pada Tabel 6 dari Sungai Hubay juga menguatkan hasil dari analisa X-RF sebelumnya bahwa mineral magnetik pada sampel mengadung unsur Fe yang dominan.

Tabel 6. Unsur pada Bulir Sampel K3A1

Elements Wt% At%

OK 22.38 50.17

FeK 77.62 49.83

Matrix Correction ZAF

Sumber: Hasil Analisa EDAX

Hasil Analisa Cluster

Hasil prosentase unsur dari X-RF , pencitraan SEM-EDAX dan suseptibilitas

magnetik digabungkan, kemudian

dianalisis statistik menggunakan software SPSS metode Cluster Hirarki memakai perhitungan jarak euclidean distance

sehingga didapatkan kesamaan

karakteristik berdasarkan kesamaan unsur penyusun dan nilai suseptibilitas magnetik dari masing-masing sampel sedimen. Hasil analisa cluster pada Gambar 6 didapatkan 2 Cluster besar yaitu satu Cluster dari Sungai Hubay dan satu Cluster dari Sungai Kamp Wolker. Cluster dari Sungai Hubay

mempunyai kesamaan yaitu nilai

suseptibilitas magnetik yang kecil serta tidak memiliki unsur Mg sedangkan Cluster dari Sungai Kamp Wolker yaitu nilai suseptibilitas yang besar dan semua anggota kelompoknya memiliki unsur Mg. Hasil dendogram analisa Cluster digambarkan kedalam peta menggunakan software ArcGIS dapat dilihat pada Gambar 7.

(7)

Gambar 6. Dendogram Hasil Analisa Cluster

Gambar 7. Peta Hasil Analisa Cluster

KESIMPULAN

1. Rentang suseptibilitas magnetik sumber sedimen Danau Sentani yaitu pada Sungai Kamp Wolker sebesar χlf = 11,105 x 10-6 kg/m3 – 24,958 10-6 kg/m3 , untuk χhf = 11,090 x 10-6 kg/m3 – 24,950 x 10-6 kg/m3 , dan pada Sungai Hubay sebesar χlf = 4,561 x 10-6 kg/m3 – 16,926 10-6

kg/m3, untuk χhf = 4,534 x 10-6 kg/m3 – 16,820 x 10-6 kg/m3, nilai suseptibilitas magnetik frekuensi dependent (χfd ) pada Sungai Kamp Wolker χfd = 0,031% – 0,367% dan Sungai Hubay χfd = 0,104% - 1,033%. Nilai χfd yang <2% menunjukkan bulir magnetik pada kedua sungai masih alami, yaitu kategori bulir Multidomain

(hampir tidak memiliki bulir

superparamagnetik). Suseptibilitas magnetik pada Sungai Kamp Wolker lebih besar akibat dipengaruhi oleh

aktiftas manusia (Pemukiman

penduduk) di sekitar sungai. Sedangkan pada Sungai Hubay suseptibilitas magnetik kecil karena belum adanya aktifitas manusia yaitu masih banyaknya lahan terbuka dan hutan di sekitar Sungai Hubay.

2. Hasil uji X-RF pada Sungai Kamp Wolker dan Sungai Hubay ada 12 unsur logam yang dominan yaitu unsur Fe, Si, Al, Cr, Ca, P, Ni, Ti, Mn, K, Zn dan Mg. Logam Fe (48,05% - 67,38%) dan Si (17,00% – 29,00%) yang paling

besar. Logam Fe menunjukkan

pembawa sifat magnetik sedimen pada kedua sungai adalah mineral magnetik. Pada Sungai Hubay prosentase logam Fe dari hulu ke hilir semakin kecil hal ini disebabkan karena gerusan pada sampel, gerusan ini akibat proses erosi yang terjadi. Sedangkan pada Sungai Kamp Wolker prosentase logam Fe dari hulu ke hilir prosentasenya semakin besar akibat aktifitas manusia di daerah tengah dan hilir.

3. Hasil pencitraan Scanning Electron Microscopy pada Sungai Kamp Wolker morfologi sampel sedimen mirip lempengan-lempengan yang tidak teratur menunjukkan tidak terjadi gerusan pada mineral magnetik, memperkuat hasil dari suseptibilitas magnetik dan X-RF bahwa Sungai

Kamp Wolker belum mengalami

transport sedimen. Sedangkan pada Sungai Hubay terlihat sampel sedimen dari hulu ke hilir semakin halus menunjukkan terjadi gerusan pada mineral magnetik sehingga juga memperkuat hasil dari suseptibilitas magnetik dan X-RF bahwa terjadi transport sedimen pada Sungai Hubay.

Prosentase unsur dari EDAX

Cl u ster 1 Clu ste r 2

(8)

menunjukkan unsur yang dominan yaitu logam Fe

4. Hasil analisa statistik Cluster menunjukkan ada 2 cluster berdasarkan karakteristik unsur penyusun dan besarnya suseptibilitas magnetik dari masing-masing sampel sedimen, cluster 1 yaitu pada sampel K1A1, K1B1, K2A1, K2B1, K3A1 ,K3B2,K4A2, K4B2 dan pada cluster 2 yaitu pada sampel B1A1, B1B2, B2A1, B2B1, B3A1, B3B1, B4A1, B4B2. Pada Cluster 1 mempunyai kesamaan yaitu nilai suseptibilitas yang kecil dan tidak mempunyai unsur Mg sedangkan pada Cluster 2 mempunyai kesamaan yaitu nilai suseptibilitas yang besar dan semua anggota kelompoknya mempunyai unsur Mg.

DAFTAR PUSTAKA

Bijaksana, S. & E. K. Huliselan. 2007. Identifikasi Mineral Magnetik pada Lindi (Leachate). Jurnal Geofisika. (II): 8-13.

Bungkang, Y. 2014. Studi Sebaran Sedimen di Danau Sentani Bagian Timur dan Pendugaan

Erosi Potensial Sub DAS

Cycloop. Disertasi Tidak

Dipublikasikan. Malang.

Universitas Brawijaya Malang. Canbay, M., Aydin, A., & Kurtulus, C.

2009. Magnetic Susceptibility and heavy metal contamination in top soils along the Izmit Gulf Coastal area and IZAYTAS (Turkey). Journal of Applied Geophysics. 70. Pp 46-57. DOI: 10.1016/J.Jappgeo. 2009.11.002 Dearing, J. 1999. Enviromental Magnetic

Susceptibility. Using The

Bartington MS2 System.

Shindaratna, D. S., Siti Zulaikah & Era

Budi Prayekti. 2014. Analisis

Suseptibilitas Magnetik

Sedimen Sungai Metro Kota

Malang Sebagai Indikator

Pencemar. Universitas Negeri Malang.

Susmianto, A. 2004. Aspek Pengumpulan

Data dan Informasi

Sumberdaya Perairan Darat

dalam Rangka Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dkk dan Ekosistemnya. Limnologi :

Perairan Darat Tropis di

Indonesia. Pusat penelitian Limnologi.

Pozza, M. R., J. I. Boyce dan W.A. Morris. 2004. Lake-based

magnetic mapping of

contaminated sediments

distribution, Hamilton Harbour, Lake Ontario, Canada. Journal of Applied Geophysics. 57. Pp 23-41.

DOI:10.1016/J.jappgeo.2004.08 .005.

Tamuntuan, G., Satria Bijaksana, ., Gaffar, Eddy., Russel, James., Safiuddin, La Ode & Huliselan, Estevanus. 2010, The Magnetic Properties of Indonesian Lake Sediment: A Case Study of a

Tectonic Lake in South

Sulawesi and Maar Lakes in East Java. ITB J. Sci, (Online) Vol. 42 A, No. 1, 2010, 31- 48, (http://journal.itb.ac.id/

download.php?file=A10003.p df)

Wang, H., Huo, Y., 5 Zeng, L.,Wu, X. and Cai, Y.: A 42-yr soil erosion record inferred from mineral

magnetism of reservoir

sediments in a small

(9)

Plateau, southwest China, J.

Paleolimnol., 40, 897–921,

2008.

Zulaikah, S., Yuni Chairun Nisa, Nandang Mufti, Abdullah Fuad. 2015. Efek Variasi H2SO4 terhadap

bentuk, ukuran partikel,

suseptibilitas magnetik, dan transmitansi pada sintesis toner berbahan dasar pasir besi. Seminar Nasional fisika dan pembelajarannya. ISN 978-602-71273-1-9. F-G (5-8). Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Description First Resources Ltd wishes to announce that its subsidiary, PT Ciliandra Perkasa, has released its audited financial statements for the year ended 31 December

Untuk pengetesan tinggi, Kinect pertama ditempatkan sama seperti pengetesan yang pertama yaitu sudut 0 o aktor dengan Kinect kedua ditempatkan pada sudut optimal

Peringkat selanjutnya, dilanjutkan dengan poin-poin yang berbentuk fitur dari produk, yaitu poin Z6 dan Z5 atau Fitur “Poin Solid” khusus untuk pengguna kartu LOOP

Sebaliknya, kelompok lain mengizinkan umat Islam untuk menghadiri dan meng- ucapkan selamat kepada orang Kristen, misalnya, Shihab dan Qadri mengizinkan Muslim mengucapkan

Menurut Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak menjelaskan bahwa pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANG AN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGA N SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD Tingginya

Berdasarkan data-data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan strategi TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan kemampuan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun Eukaliptus.. (Eucalyptus spp) yang diambil dari limbah pemanenan dari berbagai varietas pada kawasan