• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani Vol. 5 No. 1 Tahun 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Singgih & |40

Identifikasi Jenis Makroalga Pada Mikro Atoll Karang Porites di Pantai Kondang Merak,

Kabupaten Malang

Identification of Macroalgae on Micro Atoll of Porites in Kondang Merak, Malang

Singgih Irawan dan Oktiyas Muzaky Luthfi

Marine Science University of Brawijaya Malang, Jl. Veteran Malang Email : singgihirawan19@gmail.com dan omuzaky@ub.ac.id

ABSTRAK

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem laut yang mempunyai struktur sangat kompleks dan taksonomi yang beragam. Produktivitas yang tinggi menjadikan ekosistem terumbu karang dapat melayani jutaan orang di dunia. Karang keras di daerah Malang Selatan tumbuh dan berkembang pada daerah rataan terumbu (reef flat). Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis dari makroalga yang ada di karang mikro atoll dan juga untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yng mempengaruhi pertumbuhan dari makroalga dan karang mikro atoll tersebut. Pengambilan data penelitian menggunakan metode random sampling, metode ini dipilih supaya hasil yang ditemukan akan berbeda pada setiap sampel karang. Sampel karang yang digunakan terdapat 2 titik, hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa jenis makroalga pada titik 1 yaitu : Centroceras clavulatum, Ulva expansa, dan di titik sampel 2 jenis makroalga yang di ttemukan adalah Coelothrix irregular, Acrosymphyton taylorii.

Kata Kunci: Identifikasi, Centroceras clavulatum, Ulva expansa, Malang Selatan, Mikro atoll

ABSTRACK

Coral reefs are marine ecosystem with complex structure and varied taxonomy. Its high productivity provides supply for biota such as macroalgae and million people worldwide. Hard coral in Southern Malang grow in flat reef together with other. Macroalgae is an important species as one of the main component of coast ecosystem as well as to keep the balance of the ecosystem itself. The objective of this study is to find out the types of macroalgae on Micro atoll Reef and to find out the affecting factors of its growth. The data collection method was using random sampling. This method was used in order to find different result on each of coral reef sample. This study was using sample from two different spots. There are two types of macroalgae found at the first spot:

Centroceras claavulatum, and Ulva expansa. Meanwhile, at the second spot, it was found two other types: Coelothrix irregular, and Acrosymphyton taylorii.

(2)

Singgih & |41

PENDAHULUAN

Sumber daya terumbu karang di Indonesia adalah yang terkaya dan yang paling beragam di dunia. Pusat keanekaragaman karang di Indonesia terletak di bagian Indonesia bagian timur, seperti moluska, ikan karang, dan organism karang lainnya, bersama ddengan Filipina dan Papua New Guinea. Hal ini menekankan bahwa pentingnya kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia dalam upaya global untuk melestarikan sumberdaya laut dan melestarikan keanekaragaman hayati (Edinger et al., 1998).

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem laut yang mempunyai struktur sangat kompleks dan taksonomi yang beragam. Produktivitas yang tinggi menjadikan ekosistem terumbu karang dapat melayani jutaan orang di dunia. Selain itu, habitat untuk sepuluh ribu hubungan ikan terumbu dan invertebrate disediakan oleh ekosistem teumbu karang tersebut (Knowlton, 2001). Walaupun kurang dari 0,1% terumbu karang menempati lingkungan laut di dunia, mereka mampu mendukung hampir 1/3 kehidupan ikan di laut (Spalding et al., 2001 dalam (Setiyawan and others, 2012). Sehingga keanekaragaman yang tinggi membuat terumbu karang menjadi cirri khas ekosistem di daerah tropis.

Karang keras di daerah Malang Selatan tumbuh dan berkembang pada daerah rataan terumbu (reef

flat). Karang yang hidup di daerah ini pada umumnya

di dominasi oleh karang massive, karang merayap (encrusting), dan bercabang (brancing) (Luthfi et al., n.d.). Sehingga di daerah Malang Selatan mempunyai arus yang kuat, hal ini disebabkan karena daerah ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Adanya arus yang kuat menyebabkan daerah malang selatan terdapat banyak karang jenis mikro atoll, karena karang ini dapat beradaptasi dengan arus yang kuat tersebut.

Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu makro alga merupakan salah satu sumberdaya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan

ekologis sebagai produsen yang tinggi dalam rantai makanan dan habitat biota-biota laut. Makro algae juga termasuk dalam tanaman tingkat rendah yang umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya. Selain benda mati, makro algae juga dapat melekat pada tumbuhan lain secara epifitik. Pertumbuhan makro algae bergantung pada substrat mendapat pengaruh langsung dari sedimentasi (Litaay, 2014).

Habitat utama makro algae adalah zona pasang surut yang berhubungan dengan sedimen, sehingga mempengaruhi pertumbuhan makro algae. Dalam hal ini makro algae merupakan ekosistem yang rentan terhadap berbagai aktivitas manusia dan frekuensi transportasi perkapalan yang tinggi (Litaay, 2014). Aktivitas masyarakat di perairan cenderung mempengaruhi keanekaragaman makro algae (Langoy et al., 2011).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makroalga yang ada di karang mikroatol di Pantai Kondang Merak. Menurut (Saptasari, 2012) pantai Kondang Merak merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan makroalga sebab perairannya yang masuk daerah pasang surut sampai daerah subtidal, subtratnya berupa batu karang, pasir serta intensitas cahaya yang cukup. Pantai Kondang Merak merupakan pantai yang relatif tertutup dari masyarakat luar, terdiri atas sejumlah penduduk yang kehidupan sehari-harinya sangat bergantung pada sumber daya alam yang ada di pantai.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang pada bulan Agustus 2016. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera under water, ASD (Alat Selam Dasar), Laptop, TDS meter, dan bahan yang digunakan antara lain: Sampel Alga, Sampel Karang, dan Aquades. Metode penelitian yang digunakan adalah random sampling atau pemilihan sampel secara acak. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang bervariasi dari masing-masing sampel karang. Karang yang diambil sebagai sampel adalah karang jenis mikro atoll, karena

(3)

Singgih & |42

karang jenis ini banyak ditumbuhi oleh alga. Sampel

karang di ambil dari 2 titik lokasi yang berbeda, yaitu titik 1 berada di koordinat 112°31'9.34" BT dan 8°23'49.59" LS, berada di kedalaman 1-1,5 meter. Karang pada titik 1 berada di daerah dekat pantai dengan jarak sekitar 20 meter dari garis pantai. Sedangkan titik yang ke 2 berada pada koordinat 112°31'4.53" BT dan 8°23'47.85" LS, berada di kedalaman 1-1,5 meter. Karang pada titik 2 berada di

daerah dekat pantai dengan jarak sekitar 25 meter dari garis pantai.

Pengambilan data penelitian diambil dengan cara di dokumentasikan gambar yang didapat pada masing-masing sampel makroalga yang ada di kedua titik lokasi sampel. Kemudian dilakukan pengamatan di darat dan di identifikasi berdasarkan literature atau sumber yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil identifikasi dan studi liiteratur pada lokasi sampel karang 1 (stasiun 1), ditemukan jenis makroalga sebagai berikut : a) Centroceras clavulatum, b) Ulva expansa. Sedangkan pada titik

lokasi yang ke 2 (stasiun 2), juga ditemukan beberapa spesies makroalga sebagai berikut : a)

Coelothrix irregular, b) Acrosymphyton taylorii.

Dibawah ini adalah table yang menunjukkan adanya makroalga di masing-masing stasiun.

(4)

Singgih & |43

Tabel 1. Makroalga di setiap titik stasiun

No. Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 1 Centroceras clavulatum + - 2 Ulva expansa + - 3 Coelothrix irregular - + 4 Acrosymphyton taylorii - +

Hasil identifikasi makroalga pada sampel karang mikro atoll di titik 1 dan titik 2 sebagai berikut :

a

b

c

d

(5)

Singgih & |44

a. Centroceras clavulatum

Klasifikasi dari Centroceras clavulatum menurut adalah sebagai berikut : Phylum : Rhodophyta

Class : Forideophyceae Family : Ceramiaceae Genus : Centroceras

Species : Centroceras claavulatum

b. Ulva expansa

Klasifikasi dari Ulva expansa menurut adalah sebagai berikut :

Phylum : Chlorophyta Class : Ulvophyceae Family : Ulvaceae Genus : Ulva

Species : Ulva expansa c. Coelothrix irregular

Klasifikasi dari Coelothrix irreguler menurut adalah sebagai berikut :

Phylum : Rhodophyta Class : Florideophyceae Family : Champiaceae Genus : Coelothrix

Species : Coelothrix irregular d. Acrosymphyton taylorii

Klasifikasi dari Acrosymphyton taylorii menurut adalah sebagai berikut :

Phylum : Rhodophyta Class : Florideophyceae Family : Acrosymphytaceae Genus : Acrosymphyton Species : Acrosymphyton taylorii

3.1 Pembahasan

Pada umumnya alga dibagi menjadi 3 jenis golongan yaitu Chlorophyta, Rhodophyta, Phaeophyta. Masing-masing jenis ini mempunyai klasifikasi ang berbeda-beda, berikut adalah klasifikasi jenis alga :

a. Chlorophyta

Chlorophyta merupakan divisi terbesar dari semua divisi alga, ada sekitar 6500 jenis anggota divisi chlorophyta yang telah berhasil di identifikasi.

Divisi ini tersebar luas dan menempati beragam substrat seperti tanah yang lembab, batang pohon, batuan basah, danau, laut hingga batuan bersalju. Sebagian besar (90%) hidup di air tawar dan umumnya merupakan penyusun komunitas plankton. Sebagian kecil hidup sebagai makro alga di air laut. Divisi Chlorophyta terdiri atas satu kelas yaitu chlorophyceae, dan terbagi menjadi 4 ordo yaitu : Ulvales, Caulerpales, Cladophorales, dan Dasycladales (Verheiji, 1993 dalam Palallo, 2013). b. Rhodophyta

Alga merah merupakan kelompok alga yang jenis-jenisnya memiliki berbagai bentuk variasi warna. Namun sebagian indikasinya dari segi warna bahwa itu alga merah, adalah terjadinya perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu apabila alga tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung. Thalli dari alga ini bervariasi mengenai bentuk, tekstur dan warnanya, bentuk thalli ada yang silindris, gepeng dan lembaran. Rumpun yang terbentuk berbagai sistem percabangan, ada yang tampak sederhana dan ada juga yang beerupa percabangan kompleks. Warna thalli beranekaragam, ada yang merah, ungu, pirang, coklat, dan hijau. Alga ini mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xanthofil, fikobilin sama r-fikoeretrin penyebab warna merah dan khlorofil a dan b. dalam dinding sel terdapat sellulosa dan produk fotosintetik berupa karagian, agar dan lembaran (Atmadja, 1988).

c. Phaeophyta

Kelompok Phaeophyta atau alga coklat memiliki bentuk yang bervariasi tetapi hampir sebagia besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna tersebut tahan dan tidak berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Hanya pada beberapa jenis warnannya misal pada sargaaum, warnanya akan sedikit menjadi hijau kebiru-biruan apabila mati atau kering. Ukuran thalli atau rumpun beberapa jenisnya sudah lebih tinggi dari jenis alga merah dan hijau, misal dapat mencapai sampai sekitar tiga meter. Thallus berbentuk lembaran, bulatan atau batangan yang bersifat lunak atau keras. Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotenes, fucoxanthin, chorophyl a

(6)

Singgih & |45

dan c dengan warna pirang atau coklat. Dalam

dinding sel terdapat cellulose dan asam alginik (Palallo, 2013).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan di perairan Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang, pada titik sampel karang ditemukan beberapa jenis makroalga. Jenis makroalga yang di temukan pada titik 1 adalah

Centroceras claavulatum, Ulva expansa, sedangkan

di titik 2 makroalga yang ditemukan yaitu Coelothrix

irregular, Acrosymphyton taylorii.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada kepada Andik Syaifudin selaku pembimbing lapang yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan jurnal ini, serta teman-teman penulis yang telah membantu dalam proses pengerjaan maupun pengambilan data.

DAFTAR PUSTAKA

Armita, D., Ali, S.A., Yanuarita, D., 2011. Analisis Perbandingan Kualitas Air Di Daerah Budidaya Rumput Laut Dengan Daerah Tidak Ada Budidaya Rumput Laut, Di Dusun Malelaya, Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Edinger, E.N., Jompa, J., Limmon, G.V., Widjatmoko,

W., Risk, M.J., 1998. Reef degradation and coral biodiversity in indonesia: Effects of land-based pollution, destructive fishing practices and changes over time. Mar. Pollut. Bull. 36, 617–630. doi:10.1016/S0025-326X(98)00047-2

Knowlton, N., 2001. The future of coral reefs. Proc. Natl. Acad. Sci. 98, 5419–5425.

Langoy, M.L., Saroyo, S., Dapas, F.N., Katili, D.Y., Hamsir, S.B., 2011. Deskripsi alga makro di taman wisata alam Batuputih, Kota Bitung. J. Ilm. SAINS 11, 219–224.

Litaay, C., 2014. DISTRIBUTIONAND DIVERSITY OF MACRO ALGAE COMMUNITIES IN THE AMBON BAY. J. Ilmu Dan Teknol. Kelaut. Trop. 6.

Luthfi, O.M., Barbara, P.M., Jauhari, A., n.d. Sebaran Mikro Atoll Porites di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan.

Octonovrilna, L., Pudja, I.P., 2009. Analisa Perbandingan Anomali Gravitasi dengan Persebaran Intrusi Air Asin (Studi kasus Jakarta 2006-2007). J. Meteorol. Dan Geofis. 10.

Palallo, A., 2013. Distribusi Makroalga pada Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang di

Pulau Bonebatang, Kec. Ujung Tanah, Kel. Barrang Lompo, Makassar

Saptasari, M., 2012. Variasi ciri morfologi dan potensi makroalga jenis Caulerpa di pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. el–Hayah 1. Setiyawan, E., others, 2012. Dinamika Ikan Terumbu

Herbivora dan Makroalga Padina minor di Daerah Transplantasi Karang, Pulau Karya. WoRMS - World Register of Marine Species -

Acrosymphyton taylorii I.A.Abbott, 1962

[WWW Document], n.d. URL

http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t axdetails&id=145220 (accessed 10.10.16). WoRMS - World Register of Marine Species -

Centroceras clavulatum (C.Agardh) Montagne, 1846 [WWW Document], n.d. URL

http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t axdetails&id=144531 (accessed 10.10.16). WoRMS - World Register of Marine Species -

Coelothrix irregularis (Harvey) Børgesen, 1920 [WWW Document], n.d. URL http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t axdetails&id=145846 (accessed 10.10.16). WoRMS - World Register of Marine Species - Ulva

expansa (Setchell) Setchell & N.L.Gardner, 1920 [WWW Document], n.d. URL file:///E:/Singgih/kuliah/PKM/jurnal/laporan/W oRMS%20-%20World%20Register%20of%20Marine%2 0Species%20-%20Ulva%20expansa%20(Setchell)%20Setc hell%20&%20N.L.Gardner,%201920.htm (accessed 10.10.16).

(7)

Singgih & |46

ZULFARINA, Z., SAYUTI, I., PUTRI, H.T., 2013.

Potential utilization of algae Chlorella

pyrenoidosa for rubber waste management. Pros. SEMIRATA 2013 1.

Gambar

Gambar 1. Gambar 2. Lokasi pengambilan data

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kondisi tersebut, maka jika suatu citra watermark dijadikan citra grayscale, yang hanya mempunyai satu nilai intensitas, maka jika nilai intensitas pada piksel-piksel

sansevieria berfungsi sangat baik karena tanaman tersebut sangat aman digunakan, cocok diletakan dalam ruangan, dan membantu atau mempermudah kegiatan penghuni

S : klien mengatakan merasa kurang nyaman karena terpasang selang pipis, pasien juga mengatakan nyeri post operasi, P: nyeri ketika beraktivitas, Q: seperti ditusuk-tusuk, R:

Dari pada Tabel 8, menunjukan bahwa keanekaragaman jenis hama pasca panen tertinggi ditemukan pada kecamatan Poigar, hal ini menunjukan tingkat kerusakan bijian lebih

perubahan yang dihasilkan dari pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Dari perubahan tersebut timbul sebuh perbedaan di antara keduanya seperti

• Informasi yang tercantum pada Ringkasan Informasi Produk dan/atau Layanan ini adalah akurat sampai dengan adanya perubahan yang dilakukan oleh Kami. • Definisi dan keterangan

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II OGAN KOMERING ILIR, MUSI BANYUASIN, MUARA

Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol. 233) Secara definitif, kritik redaksi adalah penelitian tentang motivasi teologi pengarang seperti yang