Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
Landscape-Lifescape Analysis (DRAFT)
Apa itu Analisis Bentang Alam dan Bentang
Kehidupan
Tanaman Hewan Tanah/air batuan/Ikli m Ekosiste m Manusia Sistem kehidupan Sos-Bud-Eko Ekosiste m Sos-Bud-Eko So-Bud-Eko Ekosiste m Bentang Alam Investasi Bentang Alam Pembanguna n Desain Projek/Proposal Pernyatan Mslh Kegiatan Proyek Kerangka Logis Monev, dll. Lingkungan Hidup Gender KeberlanjutanApa itu Analisis Bentang Alam dan Bentang
Kehidupan?
«Analisis situasional antara investasi Proyek
Kemakmuran Hijau dengan lingkungan
sosial sekitarnya serta lingkungan alam
untuk mengidentifikasi risiko dan
peluang, yang dapat menginformasikan
desain proyek dan implementasi, serta
Mengapa kita perlu analisis Bentang Alam
dan Kehidupan
• Memastikan intervensi sosial untuk memaksimalkan
sumber daya manusia, sosial dan modal alam
• Perlindungan terhadap konsekuensi yang tidak
diinginkan karena kurang informasi sosial dan
lingkungan
• Mengidentifikasi dan mengurangi risiko
kecemburuan sosial yang memecah-belah
masyarakat lokal karena merasa dikecualikan dari
proyek
• Memberi masukan penting bagi desain
proyek/proposal serta memastikan keberlanjutan
proyek
Apa Isi Analisis L-L
• Lihat Bab 6 dari Outline Proposal (hal A-3) dan
Penjelasannya (hal. A14-A19)
• Isinya:
Petunjuk Analisis L-L (lihat Lampiran 8 hal.
A40)
Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
(ESMS)
Berapa Skor Analisis L-L dalam Penilaian
Proposal?
• Lihat Bab 6 dari Outline Proposal (hal A-3) dan
Penjelasannya (hal. A14-A19)
• Skornya (hal. 3-1):
– Petunjuk Analisis L-L = 5
– ESMS = 5
– SGIP = 5
• Tetapi ingat, Analisis L-L juga menjadi sumber
informasi bagi Bab 4: Deskripsi Project dari Butir 4.1
4.6.
• Oleh sebab itu: sebaiknya kerjakan Analisis L-L
Apa Contoh Bentang Alam
• Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Sub-DAS
• Kondisi lahan/lingkungan yang unik (kawasan
gambut, danau, taman nasional, kawasan karst
(kapur), suaka alam, atau interaksi atar kawasan ini,
dll)
• Batasan kewenangan/administrasi (Kabupaten atau
antar Kabupaten, Kecamatan, beberapa kecamatan,
beberapa desa)
Bagaimana bentuk analisis Bentang Alam dan
Kehidupan
• Bentang Alam Investasi (BAI) (lokasi dimana
Proyek Kemakmuran Hijau Melakukan
kegiatan Utama)
• Bentang Alam Pembangunan (BAP)
(Lingkungan sekitar yang terkena dampak
atau memberi dampak pada investasi Proyek
Kemakmuran Hijau)
BAI vs BAP
Bentang Alam Investasi
Bentang Alam Pembangunan
Bagaimana Interaksi dengan Komponen Lain?
Analisis Bentang Alam/KehidupanSGIP
SGA/GSIESMS
ESP
Desain Proyek dan atau Implementasi
ESMP
SGIP: Social and Gender Integration Plan SGA: Social and Gender Assessment GSI: Gender and Social Inclusion
ESMS: Environmental and Social Management System
ESP: Environmental and Social Performance
Beberapa Petunjuk Praktis
• Kenali Lokasi Kerja/Investasi Proyek (BAI): Letak
lokasi proyek (dapat berupa sub DAS, beberapa
desa, atau kecamatan)
• Kaitkan dengan Bentang Alam Pembangunan
(BAP), yaitu lingkungan sekitar yang akan
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh
proyek
• Mulai analisis dari Bentang Alam Investasi (BAI),
kemudian meluas ke Bentang Alam
Pembangunan(BAP) (atau sebaliknya?)
Bagaimana Prosesnya?
Kerangka
L-L
Analisis
L-L
Masukan dari GPM Pengayaan oleh PemrakarsaAnalisis Bentang Alam dan Bantang
Kehidupan
A.
INFORMASI BENTANG ALAM (LANDSCAPE) PROYEK
Mengidentifikasi karakteristik bio-fisik/lingkungan hidup yang ada, pola penggunaan lahan dan infrastruktur (gunakan peta untuk membantu visualisasi)
Mendeskripsikan penyediaan layanan lingkungan hidup untuk berbagai kegunaan dan fungsi yang dapat melayani populasi lokal, pihak luar, dan jika berlaku, kepada pemangku kepentingan tingkat nasional atau global
Mendeskripsikan nilai-nilai ekonomi, keuangan dan sosial yang ada pada bentang alam dan potensi biaya pemeliharaan dan peningkatan fungsi-fungsi bentang alam, dengan menyebutkan sumber-sumber utama modal alam dan isu-isu perlindungan
Analisis Bentang Alam dan Bentang
Kehidupan
B. SITUASI UMUM SOSIAL EKONOMI PADA BENTANG ALAM PROYEK:
Struktur sosial:
Potensi Kerentanan dan kohesi sosial:
Tren migrasi masuk/keluar dan isu-isu demografi: Pengembangan manusia dan status/statistik gender:
Analisis Bentang Alam dan Bentang
Kehidupan
C. PENILAIAN PENERIMA MANFAAT:
Deskripsi tentang pemanfaat yang diusulkan dan besar populasinya:
Kebutuhan dan kendala (alam, fisik, keuangan, sosial dan modal manusia) yang dihadapi oleh penerima manfaat:
Akses terhadap jasa kredit/keuangan untuk masyarakat dan penerima manfaat: Dis-insentif (ketiadaan insentif) yang dihadapi penerima manfaat:
Peluang bagi masyarakat dan penerima manfaat: Pengembangan Kapasitas bagi Masyarakat lokal:
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
D. POLA DAN PELUANG MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT:
Mata pencaharian utama masyarakat:
Isu Sosial dan Gender yang berdampak pada pola mata pencaharian dalam kaitannya dengan bentang alam:
Diversifikasi strategi mata pencaharian masyarakat:
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
E. ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemangku kepentingan dan peran/pengaruh mereka terhadap proyek/penerima manfaat:
Bagaimana lembaga politik, administratif, sosial dan budaya – termasuk dari luar wilayah setempat – mempengaruhi pemangku kepentingan lokal dalam mengakses dan
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
F. BENTANG ALAM INVESTASI GP
DAMPAK DAN SINERGI INVESTASI GP PADA BENTANG ALAM:
Kegiatan-kegiatan GP/MCAI lainnya yang berpotensi berdampak pada proyek dan L-L nya, jika ada
Kegiatan-kegiatan GP/MCAI lainnya yang berpotensi terdampak oleh proyek dan L-L nya, jika ada
Proyek atau program regional non-GP/MCAI yang berpotensi berdampak pada proyek dan L-L nya
Proyek atau program regional non-GP/MCAI yang berpotensi terdampak oleh proyek dan L-L nya
Peluang bagi proyek untuk menciptakan sinergi positif melalui koordinasi tepat dengan yang tersebut di atas
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
G. PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PROYEK ATAU INISIATIF SERUPA
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN:
Pembelajaran dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis (SEA/KLHS) atau analisis-analisis serupa
Pembelajaran dari Forum Multi-pihak (MSF) GP atau forum serupa, dan pembelajaran dari PLUP GP, jika kegiatan telah dimulai di lokasi proyek
Pembelajaran lain yang teridentifikasi oleh pemrakarsa proyek
Pembelajaran lokal, nasional atau global apa yang didapat dari berbagai tantangan dan kegagalan di masa lalu? Kegiatan serupa apa saja yang tidak berjalan di masa lalu, dan
bagaimana investasi kali ini bisa dibangun dari solusi-solusi yang dapat dijalankan dari proyek-proyek yang berhasil.
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
TANTANGAN INVESTASI:
Apakah terdapat bias sektoral, apa saja antara lain? Apakah sektor-sektor akan lebih berinvestasi lagi atau lebih mendapatkan manfaat dari investasi ini dibandingkan yang lainnya? Apakah ada sektor yang seharusnya berinvestasi, tapi tidak ditekankan untuk melakukannya? Mengapa? Adakah tantangan atau kendala kebijakan struktural atau kelembagaan?
Adakah ketegangan antara lembaga-lembaga pembangunan, donor dan penelitian di bentang alam yang sama dan apa saja hal tersebut?
Apa saja potensi ketidakpastian atau resiko bagi investor?
Adakah resolusi sengketa dan langkah akuntabilitas sosial untuk penggunaan dan pengelolaan sumber daya lokal?
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
H. TANTANGAN/RESIKO BAGI
PROYEK
TANTANGAN DAN POTENSI LINGKUNGAN HIDUP, SOSIAL DAN EKONOMI:
Sertakan deskripsi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Bagaimana status sumber daya alam untuk meningkatkan produktivitas, khususnya lahan, tanah dan air?
Adakah peluang atau kendala akses pasar dan investasi bagi masyarakat setempat, yang signifikan untuk investasi ini?
Adakah praktik-praktik lingkungan hidup destruktif dari penggunaan sumber daya alam terkait, mis. gangguan di wilayah hulu atau hilir daerah aliran sungai yang mempengaruhi mata pencaharian?
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
H. TANTANGAN/RESIKO BAGI
PROYEK
POTENSI EKSKLUSIVITAS DAN ELITISME:
Sertakan deskripsi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Adakah potensi tidak diikutsertakannya kelompok-kelompok tertentu dalam kegiatan ekonomi terkait investasi dan kegiatan lainnya, mengapa?
Adakah kecemburuan sosial yang memecah belah, apa alasannya?
Adakah potensi perselisihan dan konflik, mengapa?
IDENTIFIKASI STRATEGI-STRATEGI MITIGASI
Analisis Bentang Alam dan Kehidupan
Sertakan secara rinci deskripsi tentang:
Metode/mekanisme yang digunakan untuk melakukan analisis L-L untuk menginformasikan desain proyek
Metode/mekanisme yang digunakan untuk memastikan bahwa L-L terus menerus menginformasikan pelaksanaan proyek untuk memungkinkan tanggapan yang tepat Metode/mekanisme untuk memperbarui daftar resiko proyek, dan berbagi informasi ini
dengan MCA Indonesia
Metodologi Analisis L-L
Contoh, silahkan kembangkan:
Key Informant Interview
Focus Group Discussion
Gendered Natural Resource Assessment
Transect Walks and Direct Observation
Wealth Ranking and Social/Community Maps
Seasonal Calendars and Activity Profiles
Ecological Oral History
Time Lines and Local History
Vulnerability and trend analysis
Apa yang akan kita lakukan?
• Memahami Kerangka Logis
• Memahami Kerangka Logis Green Prosperity
MCA Indonesia
• Menyusun Kerangka Logis berdasarkan 4 tema
Memahami Kerangka Logis
• Apa yang pertama
kali harus disiapkan
sebelum
Apakah Kerangka Logis (logical framework) ?
• Alat perencanaan proyek berupa matriks yang
sederhana untuk menggambarkan kerangka
pemikiran rancangan suatu proyek
• Jembatan antara pemikiran strategis dan kegiatan
praktis: menggambarkan strategi proyek dan
bagaimana cara-cara mewujudkannya
• Menguraikan bagaimana kita mengetahui bahwa
tujuan-tujuan proyek tercapai
• Menjelaskan prasyarat eksternal yang harus ada agar
proyek berhasil
Nilai Kerangka Logis dalam
proposal adalah
10 :
• Menunjukkan keselarasan
dengan tujuan Proyek GP dan
• indikator di dalam:
• Mengurangi kemiskinan atau
meningkatkan pendapatan
rumah tangga; dan
• Mengurangi emisi Gas Rumah
Kaca (GHG)
• Kerangka proyek harus
menunjukkan logika proyek
dan konsistensinya.
Oleh karena itu setiap proposal WAJIB!
• Proposal mampu mendefinisikan fitur kunci proyek-
tujuan, lokasi, dan konteks proyek
• Proposal mampu menunjukkan bagaimana proyek
berkontribusi pada tujuan inti Proyek GP dan tujuan jangka
panjang pengurangan kemiskinan melalui pertumbuhan
ekonomi rendah karbon yang dituangkan dalam kerangka
kerja logis;
• Dengan jelas menguraikan bagaimana (dan mengapa)
kegiatan proyek yang diusulkan akan berdampak pada
pendapatan rumah tangga dan mewujudkan pengurangan
bersih emisi gas rumah kaca;
Lanjutan
• Untuk hibah pemberdayaan ekonomi kaum wanita
(hibah gender), jelaskan bagaimana keterampilan
kaum wanita, kewirausahaan, peluang ekonomi, dan
pendapatan akan meningkat dalam prakarsa rendah
karbon;
• Untuk proyek PSDABM lainnya yang mencakup
beberapa kegiatan dan jenis intervensi dalam
pendekatan terpadu (yaitu perlindungan sumber
daya alam, kegiatan meningkatkan mata
pencaharian, dan pengembangan energi
terbarukan), dengan jelas ditunjukkan dalam logika
program bagaimana keterkaitan antara berbagai
kegiatan dan bagaimana kegiatan itu diperlukan untuk
mencapai tujuan proyek secara keseluruhan
Memahami Kertas Konsep
• Kembali ke kertas konsep masing masing
• Mulai dengan pertanyaan
• Apa?
• Mengapa?
• Dimana?
• Oleh siapa?
• Untuk siapa?
• Bagaimana?
• Berapa?
Perbandingan Peristilahan Antar Lembaga Donor
Ultimate Impact End Outcomes Intermediate Outcomes Outputs Interventions Needs-based Higher Consequence Specific Problem Cause Solution Process Inputs CARE terminology Program Impact Project Impact Effects Outputs Activities Inputs CARE logframe Program Goal Project Final Goal Intermediate Objectives Outputs Activities Inputs
PCI LogFrame Goal Purpose Outputs Activities
USAID Results
Framework Strategic Objective Intermediate Results Outputs Activities Inputs
USAID Logframe Final Goal Strategic Goal/ Objective Intermediate results Activities 202E
DANIDA + DfID Goal Purpose Outputs Activities
CIDA + GTZ Overall goal Project purpose Results/outputs Activities Inputs European Union Overall Objective Project Purpose Results Activities
FAO + UNDP +
NORAD Development Objective Immediate Objectives Outputs Activities Inputs
UNHCR Sector Objective Goal Project Objective Outputs Activities Resources Input/
World Bank Long-term Objectives Short-term Objectives Outputs Inputs
AusAID Scheme Goal Major Development
Objectives Outputs Activities Inputs
36
Merumuskan Tujuan-tujuan
• Tujuan Umum (Goal)
– Gambaran (ideal) keadaan umum yang ingin dicapai dalam
bidang/konteks tertentu
• Sasaran (Outcomes)
– Hal yang harus dicapai untuk mewujudkan tujuan umum yang
telah dirumuskan
• Hasil (Output)
– Hasil-hasil kegiatan yang diperlukan untuk mencapai Sasaran
• Kegiatan (Activities)
– Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
• Masukan (Inputs)
Buat
pohon
masalah
Rangkuman Naratif
Tujuan
(Goal)
Meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat desa
kawasan Laiwangi-Wanggameti
Sasaran
(Outcomes)Beberapa sasaran (antara) yang harus dicapai untuk
mewujudkan Tujuan Umum yang telah dirumuskan,
misalnya:
1.
Mengembangkan usaha produksi dan pemasaran hasil
hutan non-kayu oleh masyarakat
2.
Mengupayakan keberlanjutan sumberdaya alam
sebagai dasar penghidupan masyarakat
Deskripsi
Sasaran
(Outcomes)
1.
Mengembangkan usaha produksi dan pemasaran hasil
hutan non-kayu oleh masyarakat
2.
Mengupayakan keberlanjutan sumberdaya alam sebagai
dasar penghidupan masyarakat
Hasil
(Output)
Hasil apa saja yang harus diusahakan agar Sasaran-sasaran tercapai, misalnya….
1.a. Warga masyarakat mempunyai akses terhadap sumberdaya hutan non-kayu
1.b. Warga mempunyai pengetahuan dan ketrampilan pengolahan hasil
hutan non-kayu
2.a. Eksploitasi SDA terkendali
Rangkuman Naratif
Hasil
(Output)
1.a. Warga masyarakat mempunyai akses terhadap sumberdaya hutan non-kayu
1.b. Warga mempunyai pengetahuan dan ketrampilan pengolahan hasil hutan non-kayu
2.a. Eksploitasi SDA terkendali
2.b. Hasil hutan non-kayu berkelanjutan
Kegiatan
Kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil tersebut,misalnya: 1.a.1. Pemilihan dan persiapan Tim Perunding
1.a.2. Perundingan masy – DisHut Kab…..
1.b.1. Pelatihan pasca-panen madu hutan
1.b.2. Kunjungan belajar ke Kelompok tani desa…
2.a.1. Kajian partisipatif kearifan lokal
2.a.2. Pertemuan perumusan aturan adat
2.b.1. Perumusan rancangan perdes ttg HHBK
Outputs ( KELUARAN) : menilai apa yang Anda lakukan dan siapa target
penerima manfaat. Contoh :
1.
Terdapat 1000 penenun perempuan memanfaatkan pewarna tekstil
selama perkemahan tahun proyek
2.
Tersedia 2.250 ton pupuk organik selama tahun proyek
3.
9 dari 10 perempuan mengikuti setidaknya 75% dari yang tersedia
kegiatan pembuatan pupuk organik yang diselenggarakan
Outcomes (SASARAN) : menilai perubahan dalam populasi target Anda.
Contoh :
• 75% dari penenun penerima manfaat di Desa A meningkat pengetahuan
mereka tentang pemanfaatan pewarna tekstil alami selama perkemahan
musim panas
• 50% dari petani Kakao dari Desa B meningkat pendapatannya sebanyak
10 % dari semula selama tahun proyek .
• Partisipasi perempuan di Desa C meningkat 25% dari data sebelumnya
dalam proses pembuatan pupuk organik
Merumuskan Indikator
Dirumuskan secara S-M-A-R-T
– Simple
Sederhana
– Measurable
Terukur
– Achievable
Dapat dicapai
– Realistic relevant Realistis - relevan
1. Definisi indikator seharusnya dapat memberikan
informasi mengenai:
• Who? (target group(s), aktor lain, dll)
• What? (produk/proses)
• How much? (Kuantitas)
• How well? (Kualitas)
• When? (waktu/periode)
• Where? (lokasi)
2. Mengidentifikasi sumber verifikasi yang diperlukan
dan frekuensi pengumpulannya
Objectively Verifiable Indicators (OVI)
Deskripsi
Indikator Objektif
Tujuan
Umum
(Goal)Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
desa-kawasan
Laiwangi-Wanggameti
Petanda tercapainya tujuan: hal-hal
yg dapat diamati & diukur, misalnya:
+ tingkat pendapatan
% belanja konsumsi
Sasaran
(Outcomes)1. Mengembangkan
usaha produksi dan pemasaran hasil
hutan non-kayu oleh masyarakat
2. Mengupayakan
ke-berlanjutan sumber-daya alam sebagai dasar penghidupan masyarakat
Petanda tercapainya Sasaran: hal-hal yg dapat diamati & diukur, misalnya:
# usaha produksi/produsen # produksi yg dipasarkan Tingkat ekstraksi : tingkat
regenerasi SDA yg digunakan Regulasi pemanfaatan SDA Ada dan berfungsinya institusi
Indikator Objektif
Cara Verifikasi
Tujuan
Umum
+ tingkat pendapatan
% belanja konsumsi
Cara & sumber kita mengetahui terpenuhinya indikator tujuan, misalnya:
Q1 & Q6: Survei
rumah-tangga peserta program (control group / Base-line vs
End-line)
Sasaran
# usaha produksi/ produsen
# produksi yg dipasarkan Tingkat ekstraksi : tingkat
regenerasi SDA yg digunakan
Regulasi pemanfaatan SDA Ada dan berfungsinya
institusi penegakan
Cara & sumber kita mengetahui terpenuhinya indikator sasaran, misalnya:
Laporan dua bulanan
pengamatan staf lapangan Q6: Analisa usaha
Dokumentasi PerDes (akhir tahun I)
Asumsi
• Asumsi = hal-hal
eksternal
diluar kendali proyek
yang jadi
prasyarat
/ prakondisi
tercapainya tujuan,
sasaran, keluaran atau kegiatan tertentu dan
dianggap
terpenuhi
• Anggapan itu mungkin tidak benar =
resiko
;
• Makin besar kemungkinan tidak benar, makin besar
resikonya
• Kemungkinan pengendalian resiko:
– prakarsa menciptakan prasyarat tsb dalam proyek
x
tidak
lagi jadi resiko
– Gagasan alternatif untuk mencapai tujuan, sasaran,
keluaran atau kegiatan tertentu
Jika
dan
maka
Rangkuman
Narratif Indikator Objektif Cara Verifikasi Asumsi
Tujuan Umum Sasaran Hasil Kegiatan Masukan
55
Rangkuman Naratif
Asumsi
Tujuan
Umum
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
desa-kawasan
Laiwangi-Wanggameti
Tidak ada peristiwa ekonomi
makro yg berdampak negatif
terhadap ekonomi lokal
Warga masyarakat responsif thp
prakarsa program
Sasaran
1. Mengembangkanusaha produksi dan pemasaran hasil
hutan non-kayu oleh masyarakat
2. Mengupayakan
ke-berlanjutan sumber-daya alam sebagai dasar penghidupan masyarakat
1. Warga masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan dasar dari sumber lain sehingga HHBK yg diperoleh masyarakat dari hutan tidak dijual sebelum diolah
2. Pasar setempat dapat menampung
produk masyarakat
3. Tidak ada persaingan produk
sejenis dari luar daerah
4. Penjarahan SDA oleh pihak luar
Latihan 1 dari
• Buat 4 Kelompok
Tematik
1. Energi Terbarukan
2. Pengelolaan DAS
3. Pengembangan Bisnis
4. Pengelolaan Hutan
Kerangka Logis Sederhana
• Tujuan
• Sasaran Proyek
• Hasil yang
diharapkan
• Kegiatan
• Indikator
• Asumsi
World Cafe
• Tunjuk 1 orang menjadi pengelola kafe anda
• Siapkan Kerangka Logis kelompok anda
Bagaimana?
• Saat ini kita mempunyai 4 kafe
• Peserta selain pengelola dapat berkeliling dan
meminta penjelasan/ bertanya kepada
pengelola kafe masing masing.
• Peserta dapat mencatat hal penting yang
menjadi input
Kemudian
• Peserta kembali ke kelompok masing masing
• Setiap perwakilan kelompok mengemukakan
hal hal penting yang didapat dari hasil
nongkrong di beberapa kafe tersebut.
• INSIGHT
Perlu Di INGAT!
• Bangun permasalahan yang genuine, ASLI,
bukan rekaan sehingga proyek dapat betul
betul membantu mengatasi masalah tersebut
• Kerangka Logis tidak sekedar selesai di
proposal tapi digunakan juga untuk
MONITORING dan EVALUASI juga untuk
penyusunan ANGGARAN
• Kerangka Logis bukan harga mati, tapi
merupakan dokumen hidup yang harus
disesuaikan dengan kondisi proyek.
TERIMA KASIH
Evaluasi
Baseline :
End-line
Kegiatan Level Indikator Definisi Satuan Ukuran Pemilahan Frekuensi Pelaporan Data Awal (Baseline) Target* Asumsi Metode Pengumpulan Data 2016 2017
Dari Kerangka Logis ke Proposal
Kegiatan Indikator
Definisi
Indikator Cara Verifikasi
Tujuan Umum Sasaran Hasil Masukan
70
Analisa Landscape dan Lifescape Masalah umum Masalah prioritasAnalisa
Biaya
Anggaran Uraian gagasan proyek Rencana monitoring & evaluasiEvaluasi
Baseline :
End-line
Kegiatan Level Indikator Definisi Satuan Ukuran Pemilahan Frekuensi Pelaporan Data Awal (Baseline) Target* Asumsi Metode Pengumpulan Data 2016 2017
Dari Kerangka Logis ke Proposal
Kegiatan Indikator
Definisi
Indikator Cara Verifikasi
Tujuan Umum Sasaran Hasil Masukan
75
Analisa Landscape dan Lifescape Masalah umum Masalah prioritasAnalisa
Biaya
Anggaran Uraian gagasan proyek Rencana monitoring & evaluasiRencana Integrasi Sosial dan
Gender
(Cross Cutting Requirement: Social and Gender
Rencana Integrasi Sosial dan Gender
(SGIP)
Nilai: 5
4. Deskripsi Proyek
4.1. Konfirmasi Konsistensi Deskripsi Proyek dengan
Concept Note
4.2. Dasar Pemikiran Proyek
•
Latar Belakang Informasi Bentang Alam Lokasi Spesifik
Proyek.
•
Analisa Situasi Umum tentang sosial, lingkungan, ekonomi,
gender dan kelompok rentan
•
Deskripsi:
– Isu spesifik yang ditangani oleh proyek (pernyataan masalah) – Mengapa intervensi ini dibutuhkan
– Bagaimana proyek yang diusulkan akan menangani masalah2 tsb – Program Pemerintah terkait dan intervensi proyek lain (jika ada).
Analisa Situasi Umum tentang sosial, lingkungan, ekonomi, gender dan kelompok rentan serta deskripsinya(1
)
• Sosial, Gender dan Kelompok Rentan
– Setidaknya terdapat satu (1) paragraph
menyebutkan keterlibatan, peran, hambatan
yang dihadapi dan kesempatan perempuan dan
kelompok rentan dalam Bab. Dasar Pemikiran
Analisa Situasi Umum tentang sosial, lingkungan, ekonomi, gender dan
kelompok rentan dan deskripsinya (2)
•
Paragraph dalam analisa situasi umum tersebut
setiap pilihan tipe proyek yang dipilih dari 7 tipe proyek
yang ada sbb
.
1. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
2. Peningkatan Pengelolaan Hutan
3. Energi Terbarukan Skala Kecil
4. Pertanian Berkelanjutan
5. Pengembangan Bisnis Berbasis NRM
6. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Bagaimana Cara Mengembangkan Paragraf Sosial dan
Gender
Concept Note (CN) Review
(Tipe Proyek: Pertanian Berkelanjutan - Contoh)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concerns yang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh para Stakeholder
Sumba Timur
Kemiskinan dan
kerentanan
masyarakat
13%. Jumlah petani atau peternak yang tidak memiliki
penqhasilan dari pekeriaan mereka berkisar 13%. dikarenakan tanaman yang ditanam (seperti jagung, padi dan singkong) hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan harian lanpa ada sisa
untuk diperjual belikan (petani subsisten) (Sumber: Concept Note YSD, 2015)
Konfirmasikan data data/isu pokok di samping ini dan tuliskan harapan dan saran untuk bisa keluar dari persoalan
tsb (seperti tertulsi). Harapan dan saran
diperoleh dari
Saran dan harapan dari:
- Laki2: - perempuan - Kel rentan - Kel non rentan
Kaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh proyek YSD – GPM – MCA
96% , Sebagian besar masyarakat Sumba berprofesi sebagai petani atau petemak (96%)
(Sumber: Concep Note YSD, 2015)
Kasta rendah banyak yang tidak memiliki sumberdaya, sehingga
hanya sebagai petani penggarap yang mendapat bagian tertentu atau secara umum hidupnya bergantung pada kelas di atasnya
Concept Note (CN) Review
(Tipe Proyek: Pertanian Berkelanjutan - Contoh)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concerns yang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh para Stakeholder
Sumba Timur
Pola Hidup
pola pengeluaran masyarakat terdapat beberapa konsumsi yang cukup mendominasi seperti membeli rokok, pengeluaran untuk acara / upacara adat, dan sirih pinang. Pola pendapatan dan pengeluaran yang kadang tidak seimbang membuat tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum masih rendah.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah masih sering terjadi tindak criminal (pencurian) di beberapa wilayah (sumber: Concept Note YSD, 2015)
Konfirmasikan data data/isu pokok di samping ini dan tuliskan
Saran dan harapan dari:
- laki2:
- perempuan - Kel rentan - Kel non rentan
Desk Review
(Contoh: YSD, Sumba Timur pertanian berkelanjutan)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concerns yang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh
para Stakeholder Partisipasi
perempuan dalam pertanian
Perempuan dalam konteks pembangunan pertanian, masih berada dalam tataran objek dan partisipan yang pasif, ketiadaan listrik di kecamatan Haharu, Sumba Timur memperparah perempuan pasif.
Perempuan menjadi subjek yang cukup penting dalam proses pembangunan berkelanjutan. Di dalam proses pembangunan, perempuan dinilai mampu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang tidak terpikirkan oleh laki-laki, seperti kebutuhan di bidang kesehatan, pendidikan, simpan pinjam, air bersih, atau jembatan penghubung ke desa lain. Selain itu, perempuan dinilai dapat bersikap lebih objektif dalam menentukan prioritas kebutuhan (The World Bank, 2009).
Konfirmasikan data/isu pokok di samping ini dan tuliskan
Saran dan harapan dari:
- laki2:
- perempuan - Kel rentan - Kel non rentan
Kaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh proyek YSD – GPM - MCA
Desk Review
(Contoh: YSD, Sumba Timur pertanian berkelanjutan)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concernsyang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh para
Stakeholder
Partisipasi tersebut perlu didorong oleh tiga unsur
pokok, pertama, adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi, kedua, adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, dan
ketiga, kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
(Slamet dalam Mardikanto, 2010, h. 104).
Meskipun kerja kebun dilakukan bersama-sama oleh bapa dan mama (sebutan untuk bapak dan ibu menurut masyarakat Sumba Timur), seluruh proses pengolahan dan penyimpanan hasil pertanian dilakukan oleh perempuan.
Dina Listiorini, Perempuan dalam Komunikasi Pembangunan Pertanian di Sumba Timur, Jurnal ILMU KOMUNIKASI, VOLUME 11, NOMOR 2, Desember 2014: 195-214)
http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/418/466
Desk Review
(Contoh: YSD, Sumba Timur pertanian berkelanjutan)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concernsyang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh para
Stakeholder
Pembang unan
Lalu Marlina Rambu Meha, merupakan pegiat tani dari
Sumba Timur, NTT yang melestarikan tenun dan 12 jenis pangan lokal demi mendorong kemandirian perempuan di tengah “pagar’ budaya yang ketat.
(Sumber: Tujuh Wanita Pejuang Pangan Berbagi Cerita Di Hari Perempuan Sedunia, http://www.kiara.or.id/tujuh-wanita-pejuang-pangan-berbagi-cerita-di-hari-perempuan-sedunia/
Saran dan harapan dari:
- laki2: - perempuan
- Kel rentan
- Kel non rentan
Kaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh proyek YSD – GPM - MCA
Desk Review
(Contoh: YSD, Sumba Timur pertanian berkelanjutan)
Isu Ringkasan Isu Pokok Sosial/Gender dan Concernsyang diangkat oleh para Stakeholder,
dan Data Pendukung Lainnya di Provinsi/ Lokasi Proyek
Saran dan Harapan yang disampaikan oleh para
DESK Review
(Tipe Proyek: Daerah Aliran Sungai)
Contoh:
• Perempuan yang tinggal di daerah aliran tengah sungai dan daerah hilir mengatakan bahwa kualitas tanah daerah aliran sungai menjadi sedikit lebih buruk dari lima tahun sebelumnya.
• Hal ini sesuai dengan data perubahan spasial berasal dari penginderaan jarak jauh dan sistem teknik
informasi geografis yang menunjukkan bahwa tiga tingkat hilangnya daerah tanah yaitu:
– - sebagian besar daerah hulu ,
– - seperempat dari aliran tengah sungai dan – - sebagian besar daerah hilir.
• Studi ini menemukan bahwa informasi pengelolaan DAS dilakukan oleh kelompok perempuan yang disampaikan melalui pertemuan informal dan dalam diskusi dengan kepala rumah tangga.
• Bila dilihat dari tingkatan partisipasi warga yang tinggal dekat aliran DAS, menunjukkan ditemukan bahwa perempuan dari daerah aliran hulu dan menengah memiliki pengetahuan ekosistem DAS yang baik .
• Pengenalan pengetahuan efek gas rumah kaca , kepemimpinan dan kemandirian konsep melalui
pembentukan kelompok pendidikan informal dan kelompok swadaya perempuan sangatlah
diharapkan.
Women Empowerment in Watershed Management of the Khwai Noi Upper River, Kanchanaburi Province S. Rodsoodthi, S. Pattanakiat, 2005
Bagaimana Cara Mengembangkan Paragraf Sosial dan
Gender
Lampiran Proposal
Lembar Kajian Sosial Dan
Gender
A. Bentuk Program B. Jenis Kegiatan untuk kelompok Sasaran 1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Kel. Rentan 4. Kel. Non Rentan
C. Tertulis Dalam: 1. Paragraph Dasar Pemikiran Proyek; 2. Logframe 3. Budget 4. Monev Pengembangan Saran dan Harapan
Stakeholders
Kumpulkan dan Lakukan
Analisa
Saran dan Harapan dari para stakeholders
Kelompok Laki-laki Kelompok Perempuan Kelompok Rentan Kelompok non rentan* Konfirmasi kepada Stakeholders Participatory rapid Appraisal Landscape - Lifescale Analysis (L - L analysis)
Kajian Sosial dan Gender Indepth Interview Metodologi Konfirmasi CNs review Desk Reviews Observations Data Sekunder Data primer Problems Statement/ Ringkasan Isu Pokok
Metodologi L L Analysis
Dengan L-L Analysis mengkonfirmasi (menanyakan):• Isu spesifik yang ditangani oleh proyek (pernyataan masalah) • Mengapa intervensi ini dibutuhkan
• Bagaimana proyek yang diusulkan akan menangani masalah2 tsb • Program Pemerintah terkait dan intervensi proyek lain (jika ada)
Kepada stakeholder:
- Laki-laki/ kelompok laki-laki
- Perempuan/ kelompok perempuan - Kelompok rentan
- Kelompok non Rentan
Pastikan persentase (%) tingkat partisipasi
- kelompok perempuan dan
Metodologi Kajian Sosial dan Gender
Analisis Gender mengkonfirmasi (menanyakan) kepada stakeholder:• Laki-laki/ kelompok laki-laki
• Perempuan/ kelompok perempuan
• Kelompok rentan
• Kelompok non Rentan
Pastikan persentase (%) tingkat partisipasi
- kelompok perempuan dan
Metodologi Kajian Sosial dan Gender
Kajian Sosial dan Gender mengkonfirmasi (menanyakan):
• Pekerjaan yang sehari-hari dilakukan para stakeholder (sebutkan
hambatan dan kesempatan terkait pekerjaan tsb)
• Sumberdaya yang dibutuhkan yang menunjang pekerjaan mereka
– Apa saja jenis sumberdaya yang dibutuhkan tsb? (kemungkinan
adanya hambatan dan kesempatan)
– Bagaimana tingkat akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan
untuk pemenuhan pangan, mata pencaharian dsb, misalkan
kepesertaan dalam pelatihan-pelatihan (kemungkinan adanya
hambatan dan kesempatan)
– Bagaimana tingkat kontrol terhadap sumberdaya yang dibutuhkan
untuk memperlancar pekerjaan mereka (misal ketersediaan lahan,
dana dsb) (kemungkinan adanya hambatan dan kesempatan)
Metodology Kajian Sosial dan Gender
Analisa Sosial dan Gender mengkonfirmasi (menanyakan):
• Isu spesifik yang diekspresikan oleh stakeholder (laki-laki
dan perempuan), kemudian dikonfirmasi dengan isu yang
ditangani oleh proyek (pernyataan masalah)
• Intervensi yang dibutuhkan oleh para stakeholder (laki-laki
dan perempuan), kemudian dikonfirmasi dengan:
Pertanyaan mengapa intervensi proyek ini dibutuhkan?
• Bagaimana proyek yang diusulkan akan menangani
masalah2 tsb
• Program Pemerintah terkait dan intervensi proyek lain (jika
ada)
Hasil L- L Analysis
Menginformasikan disain proyek dan pelaksanaan spesifik
diantaranya terkait dengan rencana integrasi sosial dan gender
(SGIP) untuk menjamin keberlanjutan dari investasi yang
dilaksanakan untuk Kemakmuran Hijau.
Kajian Sosial dan Gender yang terintegrasi
dengan L L Analysis
Tabel Hasil dari Analisa Sosial dan Gender
Isu kunci persoalan Sosial
dan Kesetaraan Gender
Kegiatan untuk menangani isu2 Anggar an Indikator Kinerja
Hasil dari Analisa Sosial dan Gender
Isu kunci persoalan Sosialdan Kesetaraan Gender
Kegiatan untuk menangani isu2
Anggar
an Indikator Kinerja
Proyek Kemakmuran Hijau
Perempuan dan kelompok rentan sering ditemui bahwa mereka tidak terlibat dalam proses konsultasi dan pengambilan keputusan proyek
Memastikan perempuan hadir dan terwakili di tiap pertemuan proyek setidaknya 30 %
perempuan hadir dari dari total yang hadir/atau pada pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan.
Pembuatan Peraturan desa yang mendefinisikan
keterlibatan perempuan dalam proyek kemakmuran hijau
Rp xxx
Tingkat kehadiran
perempuan, laki-laki dan kelompok rentan
Pasal dalam Perdes yang menyertakan keterlibatan perempuan dalam
kegiatan Kemakmuran Hijau
Hasil dari Analisa Sosial dan Gender
(Logframe)
Tingkatan
Indikator Indikator Kinerja Definisi
Outcome Jumlah peserta (laki-laki dan perempuan) yang mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh dari kehadirannya dalam kegiatan pelatihan kemakmuran hijau
Jenis pelatihan yang diaplikasikan oleh para peserta misalkan:
- Pembudidayaan pohon - Penggunaan pupuk - Paska panen
- Pengelolaan tanaman pekarangan dsb
Output Jumlah peserta
pelatihan kemakmuran hijau (laki-laki dan perempuan)
Jumlah peserta pelatihan yang telah menyelesaikan paket-paket pelatihan terkait dengan kemakmuran hijau misal: - Paket pelatihan produksi dan
pemasaran produk
- Paket pengurusan perijinan pendirian UKM dsb
Hasil Analisa Sosial dan Gender
(Contoh: Pengelolaan DAS)
Isu kunci persoalan Sosial dan kesetaraan Gender Kegiatan untuk menangani isu2 Anggara n
Indikator Kinerja Proyek
Turunnya debit air sungai, menyebabkan perempuan di hulu/hilir kurang mendapat manfaat dari
aliran sungai yang ada
Agar dimasa datang perempuan dapat memanfaatkan air sungai melalui open
wells* yang dibuat
dengan baik, perempuan diajak bermusyawarah untuk mengatasi menurunnya debit air. (*bila program mengusulkan membuat open wells) Xxxxx
• Berapa kali dan berapa banyak partisipasi
perempuan/laki-laki hadir dalam pertemuan2 yang
membahas turunnya debit air; dan upaya harvesting the
water (pengambilan
pemanfaatan air) melalui pengelolaan daerah aliran sungai yang baik.
• Jumlah perempuan (rumah tangga dan kelompok rentan yang memanfaatkan kegiatan proyek)
Tingkatan
Indikator Indikator Kinerja Definisi
Outcome
Meningkatkan volume air sumur ( open wells: sebagai alat pengukuran ) dan di sepanjang DAS menunjukkan peningkatan volume dan perkolasi air karena peremajaan perkebunan dan pohon XXXXX Ha
Output • Komite Desa untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terbentuk, merupakan kelompok swadaya yang terdiri
dari desa-desa yang tercakup pengelolaan DAS ;
Perempuan memiliki kesempatan untuk memiliki kelompok mereka sendiri, juga berkesempatan untuk menjadi anggota dalam kelompok anggota yang heterogen , dan memiliki kesempatan untuk memiliki posisi/jabatan di komite .
• Kelompok pengguna air didirikan dan memiliki aturan
sendiri tentang pengelolaan air, dan
kelompok-kelompok terbentuk terdiri dari kel perempuan dan laki-laki
Hasil Analisa Sosial dan Gender
(Pengelolaan DAS Logframe)
Hasil Analisis Sosial dan Gender
(Pertanian Berkelanjutan)
Isu kunci persoalan Sosial dan kesetaraan Gender
Kegiatan untuk menangani isu2
Angga ran
Indikator Kinerja Proyek
Pertanian Berkelanjutan
Penanaman hutan
kembali/menghutan kembali daerah aliran sungai, dimana hasil tanaman yang ditanam dapat menambah pendapatan keluarga bila hasil tsb
dipasarkan., namun perempuan
dan kelompok rentan jarang hadir dalam pertemuan
Perempuan terlibat dalam
pembibitan, penanaman dan pemeliharaan ( 1 perempuan dari 1 KK mendapatkan jatah untuk mebibitkan setidaknya 20 – 50 pohon
xxxxxx Jumlah pohon yang dibibitkan
atau ditanam atau diawasi oleh kelompok perempuan/laki-laki/kel rentan
jumlah perempuan/laki-laki/ kel rentan yang terlibat dlam
kegiatan pembibitan,
Tingkatan
Indikator Indikator Kinerja Definisi
Output • Parit dibuat untuk mengurangi erosi tanah dan menyerap air hujan ;
• kelompok swadaya dibentuk termasuk kel perempuan, mereka berpartisipasi dalam pertanian / pekerjaan vegetatif sepanjang sistem pengairan pertanian
• Tugas-tugas didistribusikan ke anggota,
misal : mengolah , bibit , perawatan dll
berdasarkan peraturan mereka sendiri , dipisahkan berdasarkan jenis kelamin
Hasil Analisa Sosial dan Gender
(Pertanian Berkelanjutan Logframe)
Sistem Pengelolaan Dampak Lingkungan
dan Sosial
SISTEM PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN
SOSIAL
Sistem Pengelolaan Dampak Lingkungan dan Sosial atau Environmental and Social Management System (selanjutnya disingkat ESMS) bertujuan untuk
:
Menyusun rencana mitigasi untuk menghindari atau meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, dan
memaksimalkan dampak positif terhadap masyarakat (termasuk kelompok rentan dan wanita)
Memastikan keluhan dan komplain masyarakat atau stakeholder lain, ditanggapi dan dikelola dengan baik
Memastikan keterlibatan masyarakat yang akan terkena dampak dalam seluruh siklus proyek
Memastikan semua informasi terkait dampak lingkungan dan sosial yang relevan diinformasikan kepada masyarakat
ALUR PENYARINGAN ESMS DAN INSTRUMEN
Alur Penyaringan
ESMS Instrumen
Usulan Proyek
Pelingkupan & Penyaringan
Usulan Proyek Pelingkupan & Penyaringan Penyiapan Dokumen Perencanaan Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMP)
Penilaian dok ESMP dan Ijin Lingkungan
Pelaksanaan Proyek
Penyaringan untuk menentukan kategori Proyek
Pelingkupan dampak lingkungan dan sosial
Penyiapan dok UKL-UPL atay SPPL
LARAP, singkat, IP Plan atau lainnya
Konsultasi dan Penyampaian Informasi (disclosure)
Proses Persetujuan Dokumen ESMP dan Ijin Lingkungan (dari
GoI dan MCA I) Pelaksanaan ESMP Pemantauan dan Supervisi
PENYARINGAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL
Alat kajian/penyaringan :
Ceklist penyaringan dan pelingkupan ESMS Proyek
Kemakmuran Hijau
IFC Standar
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang
tipe kegiatan yang memerlukan Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL)
Proyek yang diusulkan harus kategori
B atau C
(tidak
memerlukan dokumen AMDAL).
Penting untuk dilakukan agar bisa melakukan penyaringan dengan baik
Memahami kondisi awal lingkungan sekitar proyek Memahami L-L Analysis
Berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten setempat untuk menentukan kategori proyek
KATEGORI PROYEK
Kategori Proyek Dampak Lingkungan Mitigasi
Kategori A
Proyek yang diusulkan memiliki dampak penting negatif terhadap lingkungan yang tidak dapat dirubah, berbeda-beda atau belum tersedia teknologi untuk menanggulanginya.
Dampak dapat mempengaruhi area yang lebih besar dari lokasi atau fasilitas untuk pekerjaan fisik.
Termasuk dalam daftar kegiatan yang tercantum dalam KepmenLH No 05 year 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Harus Dilengkapi AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Diperlukan Surat Ijin Lingkungan
Kategori B
Proyek memiliki potensi dampak lingkungan proyek yang diusulkan kurang merugikan dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan proyek kategori A.
Dampak terbatas di lokasi proyek, dan tersedia teknologi untuk penanggulangannya.
Tidak termasuk dalam daftar kegiatan yang tercantum dalam KepmenLH No 05 year 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Harus Dilengkapi AMDAL Upaya Pengelolaan Lingkungan- Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Kategori C
Jika proyek yang diusulkan memiliki dampak minimal atau tidak memiliki dampak lingkungan yang merugikan.
Tidak termasuk dalam daftar kegiatan yang tercantum dalam KepmenLH No 05 year 2012 tentang Jenis Kegiatan yang Harus Dilengkapi AMDAL Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
IFC PERFORMANCE STANDAR
PS2 PS3 PS4 PS5 PS6 PS7 PS8 PS 1Tenaga Kerja dan Kondisi Kerja
Efisiensi Sumber Daya dan Pencegahan Pencemaran Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Masyarakat
Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali Secara Paksa Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan Masyarakat Adat
IFC PERFORMANCE STANDAR
PS. 1 Penilaian dan Pengelolaan Risiko dan Dampak Lingkungan dan Sosial Standar Kinerja ini berlaku untuk rencana kegiatan yang mempunyai risiko dan/atau dampak
lingkungan dan / atau sosial.
Standar Kinerja 1 menetapkan pentingnya(i) pendekatan yang sistematis dalam mengidentifkasi resiko dan atau dampak lingkungan dan sosial ; (ii) keterlibatan masyarakat melalui konsultasi dan komunikasi yang intensif; dan (iii) pengelolaan kinerja lingkungan dan sosial pada seluruh tahapan proyek
PS. 2 Tenaga Kerja dan Kondisi Kerja
Tujuan : (i) Untuk membangun, memelihara dan meningkatkan hubungan antara manajemen dan pekerja, (ii)Untuk mendorong perlakuan yang adil terhadap pekerja dan kepatuhan
terhadap hukum ketenaga kerjaan nasional, (iii). Untuk mencegah perlakuan yang tidak dapat diterima tenaga kerja, (iv). Untuk mendorong kondisi kerja yang aman dan melindungi serta meningkatkan kesehatan pekerja
Persyaratan : (i) Kebijakan Sumberdaya Manusia, (ii) Mengkomunikasikan dan Dokumentasi Kondisi dan Persyaratan, (iii). Saling menghormati kesepakatan bersama, (iv) Hak pekerja untuk berorganisasi dan berunding secara kolektif,(v). Non-diskriminasi dan peluang sama, (vi)
Mekanisme penyampaian keluhan harus jelas, (vii). Perencanaan penghematan tenaga kerja, (viii) Tidak mempekerjakan anak dibawah umur, (ix). Tidak ada kerja paksa, (x). Lingkungan Kerja yang Sehat
IFC PERFORMANCE STANDAR
PS. 3 Efisiensi Sumber Daya dan Pencegahan Pencemaran
Tujuan : (i) Untuk menghindari atau meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dengan menghindari atau meminimalkan pencemaran dari kegiatan proyek, (ii) Untuk mendorong penggunaan yang lebih
berkelanjutan sumber daya, termasuk energi dan air, (iii). Mengurangi emisi gas rumah kaca
PS. 4 Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Masyarakat
Menghindari atau meminimalkan risiko dan dampak terhadap kesehatan masyarakat, keselamatan dan keamanan yang mungkin timbul dari kegiatan proyek
Persyaratan : (i) Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat : Prasarana dan per lengkapan desain dan keselamatan, pengelolaan bahan yang berbahaya,
paparan masyarakat terhadap penyakit, kesiapan menghadapi kondisi darurat, petugas keamanan
IFC PERFORMANCE STANDAR
PS. 5. Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali Secara Paksa
Tujuan : (i) Menghindari, meminimalkan kerugian/dampak sosial dan ekonomi akibat pembebasan tanah atau pembatasan tanah dengan optimasi desain, (ii) menjaga taraf hidup sama atau lebih baik dari sebelum adanya proyek
Pemicu : (i) pemindahan secara fisik (relokasi, kehilangan tanah, kehilangan rumah), (ii) pemindahan ekonomi (kehilangan mata pencaharian/sumber pendapatan,akses ke sumberdaya alam)
PS tidak berlaku untuk donasi tanah, atau jual beli atas keinginan sendiri
PS. 6. Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Tujuan : (i) Untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati, (ii) Untuk menjaga manfaat dari layanan ekosistem, (iii) Untuk mendorong pengelolaan
sumber daya alam hayati yang berkelanjutan melalui penerapan praktek-praktek yang mengintegrasikan kebutuhan konservasi dan prioritas pembangunan
Lingkup : (i) proyek terletak di habitat alam, atau habitat kritis, (ii) yang berpotensi berdampak pada atau tergantung pada jasa ekosistem di mana klien memiliki kontrol manajemen langsung atau pengaruh yang signifikan, (iii). yang mencakup produksi sumber daya alam hayati (misalnya, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan).
IFC PERFORMANCE STANDAR
PS 7. Masyarakat Adat
Berlaku untuk semua proyek yang berdampak pada masyarakat adat (berlaku untuk komunitas, bukan individual)
Kriteria masyarakat adat : (i) mengidentifikasi diri sebagai masyarakat adat dan mendapat pengakuan dari pihak lain, (ii). Keterikatan bersama habitat yang berbeda, wilayah, atau sumber daya alam, (iii). Memiliki sistem
kemasyarakatan, budaya dan kelembagaan politik yang berbeda, (iv).Memiliki bahasa asli
PS. 8. Warisan Budaya
Tujuan : (i) Melindungi warisan budaya dari dampak negatif dan mendukung pelestariannya, (ii) Mendukung pembagian keuntungan yang merata dari proyek untuk pemanfaatan warisan budaya
Project harus melakukan perlindungan warisan budaya berwujud dalam desain dan pelaksanaan proyek.
INFORMASI “ESMS” DALAM PROPOSAL
Nama Pemohon
1. Penjelasan kegiatan/komponen/fasilitas terkait proyek yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek
2. Pemicu Standar Kinerja IFC
(Silakan lihat ESMS Framework MCA-I
ESMS Proyek GP dan Standar Kinerja IFC)
(Centang pemicu - jika ya, berikan penjelasan singkat) Ya Tidak Tidak Diketahui PS1. Penilaian dan Pengelolaan Risiko dan Dampak
Lingkungan dan Sosial Penjelasan
PS2. Tenaga Kerja dan Kondisi Kerja
PS3. Efisiensi Sumber Daya dan Pencegahan Pencemaran
PS4. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Masyarakat
PS5. Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali dengan Paksa
PS6. Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan PS7. Masyarakat Adat
PS8. Warisan Budaya
3. Jelaskan kemampuan pemohon
untuk memenuhi persyaratan Kebijakan Lingkungan dan Sosial
4. Penanggung jawab Pengelolaan Dampak Lingkungan dan Sosial di dalam organisasi porponent
INFORMASI “ESMS” DALAM PROPOSAL
Informasi banyak diambil dari L-L Analysis
5. Penjelasan singkat Kategori Proyekberdasarkan
• Peraturan Kemenkeu Pemerintah I Indonesia No. 05/2012
• Undang-Undang Pemerintah Indonesia 32/2009
• ESMS GP Bagian 12.1
B. Masalah dan Manajemen Kinerja Sosial dan Lingkungan
6. Jelaskan setiap dampak lingkungan atau sosial langsung atau/dan tidak langsung terkait dengan proyek yang akan didanai oleh Proyek GP dan fasilitas terkait. Identifikasi dan jelaskan dampak potensial yang signifikan dan tidak dapat diubah .
7. Jelaskan setiap potensi dampak kumulatif atau jangka panjang dari Proyek GP/Investasi atas area proyek
8. Jelaskan setiap alternatif proyek (jika relevan) yang dianggap akan membantu menghindari atau meminimalkan dampak negatif:
9. Jelaskan langkah-langkah yang diambil oleh pemohon untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial.
Berikan penilaian atas kemampuanpemohon untuk merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah yang dijelaskan:
10. Identifikasi pemangku kepentingan kunci dan jelaskan mekanisme untuk konsultasi danketerlibatan, dengan penekanan pada masyarakat yang berpotensi terkena dampaknya:
Pendekatan Proyek,
Rencana Pelaksanaan dan
Keberlanjutan
(
Project Approach, Implementation Plan,
Pendekatan Proyek
(
Project Approach
)
Pendekatan Proyek
Pedoman dalam dokumen
Call for
Proposal
:
•
Kegiatan-kegiatan utama;
•
Keterkaitan proyek dengan pendekatan
bentang alam.
•
Metodologi yang akan digunakan
dalam menangani masalah-masalah
utama proyek.
•
Untuk komponen Enerji Terbarukan
(dan pembangunan infrastruktur lain):
Kajian awal atau kajian kelayakan
teknis (
feasibility study
) lengkap jika
telah ada / rencana (+
manggaran) jika
Kegiatan-kegiatan utama
•
Apakah intervensi
2utama (komponen
proyek/sub-proyek) yang akan dilakukan?
•
Apakah kegiatan
2utama itu mengarah pada tujuan
2proyek?
•
Bagaimana intervensi itu dijabarkan menjadi kegiatan
2operasional? Penjabaran yang jelas…dengan
logframe
!
•
Apakah kegiatan
2itu tepatguna:
Pilihan terbaik dari alternatif yang ada?
Sesuai dengan keadaan sosial-budaya warga desa?
Mudah dipahami, dipelajari, dan diterapkan oleh
peserta program?
Keterkaitan proyek
dengan pendekatan bentang alam
•
Apa pokok
2persoalan, kendala
2dan peluang
2yang
muncul dari analisa bentang-alam (geografi, biofisik)
dan bentang-kehidupan (sosial, ekonomi, budaya)?
•
Apakah rancangan proyek dikembangkan berdasarkan
hasil kajian bentang-alam dan bentang-kehidupan itu?
Menjawab persoalan
2yang teridentifikasi?
Mengantisipasi kendala
2yang ditemukan?
Memanfaatkan peluang
2yang ada?