• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Konseptual 3.1.1 Woman’s Triple Role

Woman’s Triple Role menurut Moser (1993) terbagi menjadi 3 klasifikasi

yaitu peran reproduktif yang berkaitan dengan bagaimana perempuan menjalankan perannya dalam memperhatikan dan memelihara rumah tangga dan seluruh anggota keluarga, termasuk merawat anak-anak, persiapan makanan, air, bahan bakar, persediaan alat dan perlengkapan rumah tangga, serta menjaga kesehatan keluarga; peran produktif yang berkaitan dengan melakukan pekerjaan public dan domesgtik; sedangkan yang terakhir adalah peran masyarakat terbagi menjadi dua yaitu peran pengelolaan masyarakat yang merupakan tipikal pekerjaan sukarela yang banyak dilakukan oleh perempuan dan peran politik masyarakat.

3.1.2 Film Superhero

Film Superhero adalah kisah klasik perseturuan antara sisi baik dan sisi jahat, yakni kisah kepahlawanan sang tokoh super dalam membasmi kekuatan jahat. Karakter Superhero memiliki kekuatan serta kemampuan fisik ataupun mental jauh diatas manusia rata-rata. Cerita biasanya diawali dengan latar belakang sang Superhero mendapatkan kekuatannya dan selalu diakhiri dengan duel melawan si tokoh jahat. Film Superhero pada umumnya juga penuh dengan adegan-adegan atau aksi menawan yang kaya akan efek visual. Film-film

Superhero pada umumnya juga menghabiskan biaya produksi yang sangat besar

namun hingga kini terbukti masih menjadi formula yang sangat ampuh untuk menarik perhatian penonton dari kalangan manapun (Prasetia, 2008).

3.2 Definisi Operasional

Pengukuran female gender role menggunakan teori Woman’s Triple Role oleh Caroline O.N Moser dalam buku karangannya yang berjudul Gender

Planning and Development – Theory, Practice and Training, dengan kategorisasi

(2)

a. Peran Reproduktif • Menjaga anak

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan mengawasi anak. • Merawat anak

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan berbicara dengan anak, melakukan kontak tubuh dengan anak, membantu anak dalam melakukan sesuatu (pakaian, sepatu dan lainnya), menemani anak saat melakukan sesuatu (bermain, tidur, dan lainnya)

• Menyiapkan makanan

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan membeli dan atau mencari bahan-bahan untuk makan. melakukan kegiatan memasak. Untuk uni enumerasi ini tidak ditemukan didalam ketujuh film Superhero.

• Menyiapkan air

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan membeli dan atau menyediakan air.

• Menyiapkan bahan bakar

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan menyiapkan bahan bakar untuk memasak, mengisi bahan bakar kendaraan. Untuk uni enumerasi ini tidak ditemukan didalam ketujuh film Superhero.

• Menyediakan perlengkapan rumah tangga

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan menyediakan perlengkapan rumah tangga (sikat gigi, sabun, sisir, piring, gelas dan lainnya). • Menyediakan peralatan rumah tangga

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan menyediakan peralatan rumah tangga (kursi, meja, mesin cuci, televisi dan lainnya)

• Menjaga kesehatan keluarga

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan membeli obat untuk anggota keluarga, membeli obat-obatan untuk persediaan di rumah, mengobati luka anggota keluarga. Untuk uni enumerasi ini tidak ditemukan didalam ketujuh film Superhero.

(3)

b. Peran Produktif

• Melakukan pekerjaan di luar ataupun di dalam rumah demi mendapatkan nafkah

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan melakukan pekerjaan di luar atau di dalam rumah (sebagai pekerja), mendapatkan upah atau gaji dan atau penghasilan.

c. Peran Masyarakat

− Peran pengelolaan masyarakat

• Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan terlibat dalam organisasi kolektid sosial (misalnya berkumpul bersama teman-teman sebagai proses pencapaian tujuan).

• Jasa upacara atau perayaan

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan turut serta dalam upacara ritual yang diadakan di masyarakat (upacara penobatan, upacara kemerdekaan, upacara adat dan acara ritual lainnya).

• Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan turut serta dalam penyelenggaraan acara masyarakat (lomba antar-warga, pernikahan, silaturahmi antar-desa, dan acara masyarakat lainnya). • Berpartisipasi dalam sebuah kelompok atau klub sosial

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan mengikuti klub sosial yang dibentuk berdasarkan hobi atau kebiasaan, seperti: klub memasak, klub senam, klub arisan.

− Peran politik masyarakat

• Berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal

Sub unit enumerasi: Karakter perempuan menjadi anggota kelompok politik di masyarakatnya (pengurus dalam kantor kecamatan, pengurus di kantor bupati, dan sebagainya).

(4)

3.3 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2006, p.69). Sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif menurut Mayer dan Greenwood (dalam Silalahi, 2009, p.28) merupakan, jenis penelitian yang menyajikan tahap yang lebih lanjut dari observasi. Setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi tersebut, peneliti kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu diantara anggota-anggota kelompok tertentu.

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi kuantitatif. Peneliti menggunakan metode ini karena, analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang objektif, sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi pernyataan suatu komunikasi (Barelson dalam Bulaeng, 2004, p.164). Sedangkan tujuan analisis isi sendiri adalah untuk mempelajari isi media (surat kabar, radio, film, dan televisi) yang tampak. Lewat analisis isi, peneliti dapat mempelajari gambaran isi, karakteristik pesan, dan perkembangan (tren) dari suatu isi (Eriyanto, 2011, p.11).

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu sesuai dengan asumsi periset untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002, p. 55).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh film Superhero sejak Juli 2004 – Mei 2014 yaitu berjumlah 62 film. Daftar film ini diambil dari situs Box Office Mojo (www.boxofficemojo.com).

3.5.2 Sampel

(5)

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002, p. 56). Dari 62 film Superhero diperkecil menjadi 26 film di mana dalam film-film tersebut terdapat karakter Superhero perempuan baik sebagai karakter utama maupun hero supporter. Setelah itu peneliti memperkecil lagi menjadi 7 film Superhero yang di dalamnya terdapat karakter Superhero perempuan utama dan pernah ditayangkan di bioskop Indonesia. Film-film tersebut adalah :

Tabel 3.5 Daftar Judul Film Superhero yang digunakan oleh peneliti Sumber: www.boxofficemojo.com NO JUDUL TANGGAL PENAYANGAN TOKOH UTAMA SUPERHERO PEREMPUAN Produksi

1 Catwoman 23 Juli 2004 Patience Phillips (Catwoman) Marvel Studios

2 The Incredibles 5 November 2004 Helen Parr (Elastigirl) Studio Animasi Pixar

3 Elektra 14 Januari 2005 Elektra Marvel

Enterprises

4 Fantastic Four 8 Juli 2005 Sue Storm Marvel

Enterprises

5 My Super Ex-Girlfriend

21 Juli 2006 Jenny Johnson (G-Girl) Regency Enterprises

6 Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer

15 Juni 2007 Sue Storm Marvel

Entertainment

7 The Avengers 4 Mei 2012 Black widow Marvel Studios

3.6 Unit Analisis

Menurut Krippendorff (Eriyanto, 2011, p. 59), unit analisis adalah objek observasi, dicatat dan dianggap sebagai data, memisahkan menurut batas-batasnya dan mengidentifikasi untuk analisis isi berikutnya. Unit analisis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu unit sampel (sampling units), unit pencatatan (recording units) dan unit konteks (context units) (Eriyanto, 2011, p. 61). Penguraian unit analisis

(6)

sebagai berikut:

• Unit sampel (sampling units) adalah unit yang memberikan batas secara tegas mengenai isi mana yang diteliti dan mana yang tidak diteliti (Eriyanto, 2011, p. 64). Unit sampel berkaitan dengan sampel. Peneliti akan meneliti female gender role dalam film-film Superhero, maka unit sampel penelitian ini adalah film-film Superhero tahun 2004-2014 di mana mulai tahun 2004 film Superhero perempuan yang ditayangkan di Indonesia.

• Unit pencatatan (recording units) adalah unit yang berkaitan dengan bagian apa dari isi yang akan dicatat, dihitung dan dianalisis. Unit pencatatan yang digunakan penelitian ini adalah karakter Superhero perempuan dalam film.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan dokumentasi pada film-film yang telah terpilih yaitu Catwoman, The

Incredibles, Elektra, Fantastic Four, My Super Ex-Girlfriend, Fantastic Four: Rise Of The Silver Surfer dan The Avengers untuk menjadi sampel, kemudian

peneliti melakukan pengkodingan hasil dokumentasi ke dalam lembar koding (coding sheet), yang dibuat berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

3.7.1. Jenis Sumber Data a. Sumber Primer

Sumber primer adalah suatu objek, dokumen original atau material mentah, yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi (Silalahi, 2009, p.289). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Catwoman, The

Incredibles, Elektra, Fantastic Four, My Super Ex-Girlfriend, Fantastic Four: Rise Of The Silver Surfer dan The Avengers.

(7)

b. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi, 2009, p.291). Sumber data sekunder alam penelitian ini adalah buku-buku tentang teori terkait penelitian, data yang diperoleh dari internet, serta data dari penelitian terdahulu tentang penggambaran daerah tertentu dalam film.

3.8 Teknik Analisis Data

Keseluruhan data yang telah diperoleh dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan teori yang terkait. Kemudian seluruh data tersebut akan dideskripsikan dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu pembahasan data yang bersifat deskriptif. Teknik analisis data menurut Bulaeng (2004, p.127) tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis

2. Mendefinisikan populasi yang diteliti, yaitu berupa 62 film Superhero 3. Memilih sampel yang sesuai dari populasi, dari 62 film terpilih 7 film

sebagai sampel.

4. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis, yang kemudian dituangkan dalam lembar koding

5. Mengkode isi menurut definisi yang telah dikumpulkan 6. Menganalisis data yang telah dikumpulkan

7. Membuat kesimpulan berdasarkan perhitungan statistik dari data yang telah didapatkan

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui kemunculan frekuensi dari masing-masing kategori atau indikator dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kategori yang akan digunakan untuk analisis didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, dan acuan tertentu. Sedangkan koding data dilakukan dengan menggunakan lembar kode (coding sheet) yang akan dibuat.

3.9 Uji Reliabilitas

(8)

memiliki fungsi sama seperti kuisioner dalam survei. Supaya objektif, maka kategorisasi harus dijaga reliabilitasnya. Di sini peneliti dan seorang hakim/pembanding akan melakukan pre-test dengan mengkoding sampel ke dalam kategorisasi, kemudian hasil pengkodingan tersebut akan dibandingkan dengan menggunakan rumus. Dalam penelitian ini, rumus yang akan digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus milik Ole R. Holsty, yaitu (Kriyantono, 2006, p.234-235):

Keterangan:

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan peneliti N1, N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan

peneliti

Hasil perhitungan reliabilitas antar-coder (coeficient reliability), berkisar antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun yang disetujui oleh para

coder dan 1 berarti persetujuan sempurna antara para coder. Makin tinggi angka,

makin tinggi pula reliabilitasnya. Dalam formula Holsty, angka reliabilitas minimun adalah 0,7 atau 70%. Jika hasil perhitungan menunjukkan angka di atas 0,7 maka alat ukur adalah reliabel. Namun, jika hasil perhitungan di bawah 0,7 maka alat ukur (coding sheet) tidak reliabel (Eriyanto, 2011, p.290).

Hakim yang akan membantu peneliti untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah Renny Amelia. Alasan pemilihan hakim ini karena Renny merupakan alumni mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, dan sebelumnya ia pernah melakukan penelitian mengenai analisis isi mengenai konten male gender role dalam film animasi Walt Disney pada tahun 2012. Sehingga peneliti memilihnya dengan melihat bahwa Renny memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian terhadap isi film dengan metode analisis isi.

2M

CR =

Gambar

Tabel 3.5 Daftar Judul Film Superhero yang digunakan oleh peneliti  Sumber: www.boxofficemojo.com  NO  JUDUL  TANGGAL  PENAYANGAN  TOKOH UTAMA SUPERHERO  PEREMPUAN  Produksi

Referensi

Dokumen terkait

IV Merupakan bab yang menguraikan tentang analisis perjanjian kerjasama dengan menggunakan sistem BOT antara Kabupaten Cianjur dengan PT Demensi Jasa Nusantara

Media yang digunakan juga harus lebih banyak agar dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru seperti penggunaaan surat kabar, majalah,

Dalam rangka penulisan tesis yang berjudul: Pengaruh Motivasi Berprestasi Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Perilaku Kepemimpinan Pembelajaran Konstruktif Kepala

Rencana Kerja ( RENJA ) PD Kecamatan Sugio Tahun 2020 disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PD, mengacu kepada Rancangan RKPD Kabupaten Lamongan Tahun 2020,

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

Menurut Tafsir Jalalain bahwa maksud ayat ini adalah karena perbuatan Qabil sebagaimana dikisahkan pada ayat sebelumnya, Kami tetapkan bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa

Pendapatan rumah tangga yang semakin meningkat memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk berbelanja telur di pasar modern, serta umur kepala keluarga yang muda memiliki

Dengan adanya sikap timbal balik itu, maka siswa atau para santri dapat belajar dengan baik dan hubungan antara pihak yayasan dengan para wali murid atau santri juga terjalin